Disebutkan, Nicolas Maduro mempertaruhkan 300
ribu nyawa jika meneruskan keputusan blokade bantuan kemanusiaa ini.
(Foto: Miraflores Palace/Handout via REUTERS)
Jakarta, CB -- Venezuela terus bergolak. Pada Jumat (22/2) dikabarkan bahwa Presiden Nicolas Maduro memerintahkan penutupan perbatasan dengan Brasil sejak Kamis (21/2) sampai waktu yang belum ditentukan.
Maduro juga menyebutkan mempertimbangkan menutup total perbatasan dengan Kolombia yang terletak di sebelah barat Venezuela. Ia telah memerintahkan militer memblokade jembatan perbatasan utama untuk mencegah pasokan dari Cucuta, Kolombia, di mana berton-ton bantuan kemanusiaan yang sebagian besar datang dari Amerika, untuk rakyat Venezuela diletakkan.
Pertimbangan itu diduga lahir setelah adanya provokasi dari Presiden Kolombia Ivan Duque dan Presiden Amerika Donald Trump.
"Saya menganggap Tuan Duque secara pribadi bertanggung jawab atas kekerasan di perbatasan," kata Maduro setelah pertemuan dengan para jenderal di markas militer di Caracas.
Juan Guaido, yang diakui sebagai pemimpin sementara oleh 50 negara, disebut sedang menuju ke perbatasan Kolombia pada Kamis (21/2) bersama para pendukungnya, untuk mengumpulkan bantuan yang tertimbun di sana.
Pemimpin oposisi itu mengatakan ia bersama ratusan ribu sukarelawan siap membawa bantuan kemanusiaan yang diblokade oleh Maduro. Dirinya mengklaim 300 ribu orang bisa meninggal jika blokade terus dilanjutkan.
Maduro juga menyebutkan mempertimbangkan menutup total perbatasan dengan Kolombia yang terletak di sebelah barat Venezuela. Ia telah memerintahkan militer memblokade jembatan perbatasan utama untuk mencegah pasokan dari Cucuta, Kolombia, di mana berton-ton bantuan kemanusiaan yang sebagian besar datang dari Amerika, untuk rakyat Venezuela diletakkan.
Pertimbangan itu diduga lahir setelah adanya provokasi dari Presiden Kolombia Ivan Duque dan Presiden Amerika Donald Trump.
"Saya menganggap Tuan Duque secara pribadi bertanggung jawab atas kekerasan di perbatasan," kata Maduro setelah pertemuan dengan para jenderal di markas militer di Caracas.
Juan Guaido, yang diakui sebagai pemimpin sementara oleh 50 negara, disebut sedang menuju ke perbatasan Kolombia pada Kamis (21/2) bersama para pendukungnya, untuk mengumpulkan bantuan yang tertimbun di sana.
Pemimpin oposisi itu mengatakan ia bersama ratusan ribu sukarelawan siap membawa bantuan kemanusiaan yang diblokade oleh Maduro. Dirinya mengklaim 300 ribu orang bisa meninggal jika blokade terus dilanjutkan.
Credit cnnindonesia.com