Credit republika.co.id
Jumat, 28 Desember 2018
Legislator Irak Tuntut Penarikan Pasukan AS
BAGHDAD
- Anggota parlemen Irak menuntut pasukan Amerika Serikat (AS)
meninggalkan negara itu pasca kunjungan mendadak Presiden Donald Trump.
Mereka mengecam kunjungan itu sebagai tindakan arogan dan pelanggaran
kedaulatan.
Kunjungan Trump ke prajurit dan perempuan AS di Pangkalan Udara al-Asad di Irak barat pada hari Rabu tidak diumumkan dan menjadi subjek keamanan ekstrem, yang merupakan kunjungn rutin presiden ke daerah konflik. Tapi itu terjadi pada saat muatan pengaruh asing telah menjadi isu panas dalam politik Irak, dan itu memicu reaksi keras.
Kunjungan Trump ke prajurit dan perempuan AS di Pangkalan Udara al-Asad di Irak barat pada hari Rabu tidak diumumkan dan menjadi subjek keamanan ekstrem, yang merupakan kunjungn rutin presiden ke daerah konflik. Tapi itu terjadi pada saat muatan pengaruh asing telah menjadi isu panas dalam politik Irak, dan itu memicu reaksi keras.
Para anggota parlemen Irak merasa kesal presiden AS itu pergi tiga jam setelah dia tiba tanpa bertemu pejabat mana pun, menarik perbandingan yang tidak menguntungkan untuk pendudukan Irak setelah invasi 2003.
"Trump perlu mengetahui batasannya. Pendudukan Amerika di Irak sudah berakhir," kata Sabah al-Saidi, kepala salah satu dari dua blok utama di parlemen Irak seperti dikutip dari AP, Jumat (28/12/2018).
Trump, al-Saidi menambahkan, telah menyelinap ke Irak, seolah-olah Irak adalah negara bagian Amerika Serikat.
Sementara Trump tidak bertemu dengan pejabat mana pun, ia berbicara dengan Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi melalui telepon setelah perbedaan sudut pandangmengenai pengaturan pertemuan tatap muka antara kedua pemimpin yang dibatalkan, menurut ke kantor perdana menteri Irak.
Kunjungan tersebut dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan untuk kebijakan Amerika, dengan para pejabat dari kedua kubu politik yang berbeda di Irak menyerukan pemungutan suara di Parlemen untuk mengusir pasukan AS dari negara tersebut.
Dalam kunjungan itu, Trump mengatakan ia tidak memiliki rencana untuk menarik 5.200 tentara di negara itu. Dia mengatakan Ain al-Asad dapat digunakan untuk serangan udara AS di Suriah setelah pengumumannya pekan lalu untuk menarik pasukan dari sana.
Usulan itu bertentangan dengan sentimen politik Irak saat ini, yang mendukung klaim kedaulatan atas kebijakan luar negeri dan dalam negeri dan tetap berada dalam konflik regional.
"Irak seharusnya tidak menjadi platform bagi Amerika untuk menyelesaikan perhitungan mereka dengan Rusia atau Iran di kawasan itu," kata Hakim al-Zamili, seorang anggota parlemen senior di blok Islah al-Saidi di Parlemen.
Pasukan
AS ditempatkan di Irak sebagai bagian dari koalisi melawan kelompok
Negara Islam. Pasukan Amerika mundur dari Irak pada tahun 2011 setelah
menyerang pada tahun 2003 tetapi kembali pada tahun 2014 atas undangan
pemerintah Irak untuk membantu memerangi kelompok jihadis. Kunjungan
Trump adalah yang pertama oleh seorang presiden AS sejak Barack Obama
bertemu dengan Perdana Menteri saat itu Nouri al-Maliki di sebuah
pangkalan AS di luar Baghdad pada tahun 2009.
Namun, setelah mengalahkan gerilyawan IS di benteng terakhir kota mereka tahun lalu, para politisi Irak dan para pemimpin milisi bersuara menentang kelanjutan kehadiran pasukan AS di tanah Irak.
Pendukung ulama populis Moqtada al-Sadr menang besar dalam pemilihan nasional Mei lalu, berkampanye pada platform membatasi AS dan menyaingi keterlibatan Iran dalam urusan Irak. Anggota parlemen Al-Sadr sekarang membentuk inti dari blok Islah, yang dipimpin oleh al-Saidi di Parlemen.
Blok saingannya, Binaa, yang diperintahkan oleh para politisi dan pemimpin milisi yang dekat dengan Iran, juga tidak menyukai AS.
Namun, setelah mengalahkan gerilyawan IS di benteng terakhir kota mereka tahun lalu, para politisi Irak dan para pemimpin milisi bersuara menentang kelanjutan kehadiran pasukan AS di tanah Irak.
Pendukung ulama populis Moqtada al-Sadr menang besar dalam pemilihan nasional Mei lalu, berkampanye pada platform membatasi AS dan menyaingi keterlibatan Iran dalam urusan Irak. Anggota parlemen Al-Sadr sekarang membentuk inti dari blok Islah, yang dipimpin oleh al-Saidi di Parlemen.
Blok saingannya, Binaa, yang diperintahkan oleh para politisi dan pemimpin milisi yang dekat dengan Iran, juga tidak menyukai AS.
Qais Khazali, kepala milisi Asaib Ahl al-Haq yang didukung Iran yang berperang melawan IS di Irak utara, berjanji di Twitter bahwa Parlemen akan memilih untuk mengusir pasukan AS dari Irak, atau milisi akan memaksa mereka keluar oleh "cara lain."
Khazali dipenjara oleh pasukan Inggris dan AS dari 2007 hingga 2010 karena mengelola bagian-bagian pemberontakan Syiah terhadap pendudukan selama tahun-tahun itu.
"Kunjungan Trump akan menjadi dorongan moral yang besar bagi partai-partai politik, faksi-faksi bersenjata, dan lainnya yang menentang kehadiran Amerika di Irak," kata analis politik Irak Ziad al-Arar.
Namun, AS dan Irak mengembangkan ikatan militer dan intelijen dalam perang melawan IS, dan mereka terus membayar dividen dalam operasi melawan militan yang bersembunyi.
Awal bulan ini, pasukan Irak menyerukan serangan udara oleh pasukan koalisi AS untuk menghancurkan sebuah terowongan yang digunakan oleh militan IS di pegunungan Atshanah di Irak utara. Empat militan tewas, menurut koalisi.
"Keberangkatan pasukan AS yang terburu-buru akan membahayakan pengaturan semacam itu," kata analis Irak Hamza Mustafa.
Dan hubungan antara AS dan Irak melampaui ikatan militer. Perusahaan-perusahaan AS memiliki kepentingan besar dalam industri petrokimia Irak, dan para diplomat Amerika sering menjadi perantara antara elit politik Irak yang terpecah belah.
Politisi Sunni Irak sebagian besar diam tentang kunjungan presiden, mencerminkan ikatan yang telah mereka kembangkan dengan AS untuk mengimbangi kekuatan milisi Iran yang didukung dan didominasi oleh Syiah.
Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan Abdul-Mahdi menerima undangan Trump ke Gedung Putih selama pembicaraan mereka lewat telepon, meskipun kantor Perdana Menteri sejauh ini menolak untuk mengkonfirmasi hal itu.
Credit sindonews.com
Dikecewakan AS, Kurdi Suriah Berpaling ke Rusia dan Assad
DAMASKUS
- Para pemimpin Kurdi yang menguasai sebagai besar wilayah utara
mendesak Rusia dan sekutunya, Damaskus, untuk mengirim pasukan dan
melindungi perbatasan dari ancaman serangan Turki. Hal ini dipicu
kekhawatiran mereka dengan keputusan Amerika Serikat (AS) yang
meninggalkan Suriah.
Seruan mereka untuk kembalinya pasukan pemerintah Suriah ke perbatasan, yang telah dilakukan oleh para pejuang Kurdi selama bertahun-tahun, menunjukkan kedalaman krisis mereka setelah keputusan tiba-tiba Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan.
Sementara sedikit yang berubah di lapangan - pasukan AS masih dikerahkan dan Trump mengatakan penarikan akan lambat - pejabat Kurdi berjuang untuk strategi melindungi wilayah mereka dari Turki sebelum Amerika Serikat pergi.
Pembicaraan dengan Damaskus dan Moskow tampaknya menjadi fokus bagi kepemimpinan Kurdi. Ketakutan terburuk mereka adalah terulangnya serangan Turki yang mengusir warga Kurdi dan milisi YPG keluar dari kota Afrin di barat laut awal tahun ini.
Mereka juga berusaha meyakinkan negara-negara Barat lainnya untuk mengisi kekosongan ketika Washington menarik sekitar 2.000 tentara yang kehadirannya di Suriah utara dan timur telah menghalangi Turki sejauh ini.
Wilayah yang dipertaruhkan meliputi sekitar seperempat wilayah Suriah, sebagian besar di sebelah timur Sungai Eufrat, yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah kelompok yang didominasi oleh YPG Kurdi. Wilayah ini berbatasan dengan Irak di timur dan mencakup tiga kota besar - Qamishli, Hasaka dan Raqqa.
SDF telah menjadi mitra utama Washington di Suriah dalam pertarungan dengan Negara Islam, tetapi Turki memandang para pejuang YPG yang membentuk tulang punggungnya sebagai ancaman dan telah bersumpah untuk menghancurkan mereka.
"Para pejabat dari Suriah utara, yang pergi ke Moskow pekan lalu, akan segera melakukan perjalanan lain, berharap Rusia akan mendorong Damaskus untuk memenuhi tugas kedaulatannya", kata politisi terkemuka Kurdi Aldar Xelil, dikutip dari Reuters, Jumat (28/12/2018).
"Kontak kami dengan Rusia, dan rezim, adalah untuk mencari mekanisme yang jelas untuk melindungi perbatasan utara," jelas Xelil, seorang arsitek rencana otonomi di Suriah utara.
"Kami ingin Rusia memainkan peran penting untuk mencapai stabilitas," tegasnya.
Presiden Bashar al-Assad, yang sudah memimpin sebagian besar Suriah dengan bantuan dari sekutu Iran dan Rusia, telah berjanji untuk memulihkan wilayah SDF. Wilayah itu, yang kaya akan minyak, air, dan tanah pertanian, dipandang penting bagi rekonstruksi Suriah.
Seruan mereka untuk kembalinya pasukan pemerintah Suriah ke perbatasan, yang telah dilakukan oleh para pejuang Kurdi selama bertahun-tahun, menunjukkan kedalaman krisis mereka setelah keputusan tiba-tiba Presiden AS Donald Trump untuk menarik pasukan.
Sementara sedikit yang berubah di lapangan - pasukan AS masih dikerahkan dan Trump mengatakan penarikan akan lambat - pejabat Kurdi berjuang untuk strategi melindungi wilayah mereka dari Turki sebelum Amerika Serikat pergi.
Pembicaraan dengan Damaskus dan Moskow tampaknya menjadi fokus bagi kepemimpinan Kurdi. Ketakutan terburuk mereka adalah terulangnya serangan Turki yang mengusir warga Kurdi dan milisi YPG keluar dari kota Afrin di barat laut awal tahun ini.
Mereka juga berusaha meyakinkan negara-negara Barat lainnya untuk mengisi kekosongan ketika Washington menarik sekitar 2.000 tentara yang kehadirannya di Suriah utara dan timur telah menghalangi Turki sejauh ini.
Wilayah yang dipertaruhkan meliputi sekitar seperempat wilayah Suriah, sebagian besar di sebelah timur Sungai Eufrat, yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah kelompok yang didominasi oleh YPG Kurdi. Wilayah ini berbatasan dengan Irak di timur dan mencakup tiga kota besar - Qamishli, Hasaka dan Raqqa.
SDF telah menjadi mitra utama Washington di Suriah dalam pertarungan dengan Negara Islam, tetapi Turki memandang para pejuang YPG yang membentuk tulang punggungnya sebagai ancaman dan telah bersumpah untuk menghancurkan mereka.
"Para pejabat dari Suriah utara, yang pergi ke Moskow pekan lalu, akan segera melakukan perjalanan lain, berharap Rusia akan mendorong Damaskus untuk memenuhi tugas kedaulatannya", kata politisi terkemuka Kurdi Aldar Xelil, dikutip dari Reuters, Jumat (28/12/2018).
"Kontak kami dengan Rusia, dan rezim, adalah untuk mencari mekanisme yang jelas untuk melindungi perbatasan utara," jelas Xelil, seorang arsitek rencana otonomi di Suriah utara.
"Kami ingin Rusia memainkan peran penting untuk mencapai stabilitas," tegasnya.
Presiden Bashar al-Assad, yang sudah memimpin sebagian besar Suriah dengan bantuan dari sekutu Iran dan Rusia, telah berjanji untuk memulihkan wilayah SDF. Wilayah itu, yang kaya akan minyak, air, dan tanah pertanian, dipandang penting bagi rekonstruksi Suriah.
Meskipun
otonomi yang mereka cari bertentangan dengan Damaskus, pasukan Kurdi
sebagian besar menghindari konflik langsung dengan pemerintah selama
perang, kadang-kadang bahkan melawan musuh bersama. Mereka mengadakan
pembicaraan politik musim panas ini yang tidak berhasil.
Tetapi dengan posisi negosiasi mereka sangat lemah oleh langkah Trump, pihak berwenang Kurdi mungkin berpacu dengan waktu untuk memotong kesepakatan karena Turki mengancam untuk meluncurkan ofensif ke timur Sungai Eufrat.
Turki memandang YPG sebagai perpanjangan dari gerakan PKK Kurdi yang terlarang yang telah melancarkan pemberontakan selama 34 tahun di Turki tenggara. Ankara telah memanfaatkan proksi pemberontak Suriah untuk membantu memerangi YPG di utara.
Khawatir pengumuman AS dapat membuka jalan bagi serangan Turki, SDF telah memperingatkan ancaman yang masih dimiliki oleh Negara Islam. Kelompok ini telah memperingatkan negara-negara Eropa bahwa para jihadis asing ISIS di penjara bisa melarikan diri dan kembali melakukan serangan di dalam negeri negara asalnya.
Tetapi dengan posisi negosiasi mereka sangat lemah oleh langkah Trump, pihak berwenang Kurdi mungkin berpacu dengan waktu untuk memotong kesepakatan karena Turki mengancam untuk meluncurkan ofensif ke timur Sungai Eufrat.
Turki memandang YPG sebagai perpanjangan dari gerakan PKK Kurdi yang terlarang yang telah melancarkan pemberontakan selama 34 tahun di Turki tenggara. Ankara telah memanfaatkan proksi pemberontak Suriah untuk membantu memerangi YPG di utara.
Khawatir pengumuman AS dapat membuka jalan bagi serangan Turki, SDF telah memperingatkan ancaman yang masih dimiliki oleh Negara Islam. Kelompok ini telah memperingatkan negara-negara Eropa bahwa para jihadis asing ISIS di penjara bisa melarikan diri dan kembali melakukan serangan di dalam negeri negara asalnya.
"Untuk mengusir serangan Turki, kami sedang membahas berbagai opsi. Kami telah melakukan kontak dengan Rusia, Prancis dan negara-negara Uni Eropa untuk membantu," kata Badran Jia Kurd, seorang pejabat senior Kurdi yang pergi ke Moskow minggu lalu untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat kementerian luar negeri Rusia.
"Adalah tanggung jawab pemerintah Suriah untuk melindungi perbatasan wilayah ini dan ini sedang dibahas," katanya kepada Reuters.
Dalam serangan terakhir Turki di Afrin awal tahun ini, SDF merasa dikecewakan oleh Rusia, percaya bahwa Rusia telah memberikan jaminan bahwa Turki tidak akan menyerang wilayah tersebut.
Pemberontak Suriah yang didukung Turki mengatakan mereka telah memobilisasi untuk meluncurkan ofensif berikutnya, dengan target pertama mereka kota Manbij yang berbatasan dengan wilayah di bawah kendali mereka.
Pasukan AS masih berpatroli di dekat Manbij dan sejauh ini tidak ada yang berubah, kata Sharfan Darwish, juru bicara Dewan Militer Manbij yang beraliansi dengan SDF yang menguasai kota itu. Tetapi dalam koordinasi dengan dewan, pemerintah dan Rusia mengirim pasukan di dekat kota pada hari Selasa, katanya.
Politisi Top Kurdi Suriah Ilham Ahmed, yang mengadakan pembicaraan dengan Damaskus awal tahun ini, mengatakan kontak dengan negara tidak pernah berhenti.
"Kami sekarang dalam fase meluncurkan inisiatif baru," katanya pada pertemuan suku di Raqqa, Rabu lalu.
"Kami akan berusaha dengan segala cara untuk menekan rezim ini guna melakukan penyelesaian politik sehingga kami menjaga martabat warga Suriah," tukasnya.
Credit sindonews.com
UEA Buka Kembali Kedutaan Besar di Suriah
Ilustrasi Suriah. (Delil SOULEIMAN / AFP)
UEA mengatakan langkah itu bertujuan untuk menormalkan hubungan dan untuk mengurangi risiko campur tangan regional dalam urusan Arab, Suriah.
"Keputusan UEA datang setelah keyakinan bahwa tahap berikutnya membutuhkan kehadiran Arab dan komunikasi dengan Suriah," ujar Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash dalam unggahan di akun Twitter-nya, dikutip dari Reuters, Jumat (28/12).
Pembukaan kembali kedutaan adalah langkah menuju rehabilitasi hubungan antara Suriah dengan negara-negara Arab. Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan tujuh tahun lalu.
Gargash mengatakan kepada Al Arabiya TV bahwa pendaftaran kembali akan membutuhkan konsensus Arab.
Bendera UEA akhirnya dikibarkan di kedutaan yang ditutup sejak bulan-bulan awal konflik Suriah hampir delapan tahun lalu. Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan petugas administrasi bertanggung jawab atas tugasnya pada Kamis.
Robert Ford, yang menjabat sebagai duta besar AS untuk Suriah ketika pemberontakan terhadap Assad meletus pada tahun 2011, mengatakan pembukaan kembali kedutaan UEA menunjukkan bahwa monarki Teluk Muslim Sunni berusaha untuk menggunakan kembali pengaruh di Suriah untuk menumpulkan bahwa Syiah-nya, musuh yang dipimpin, Iran.
"Saya pikir mereka berharap bahwa dari waktu ke waktu dengan keterlibatan kembali secara finansial dan diplomatik dengan Damaskus, mereka dapat mengurangi pengaruh Iran," kata Ford.
Ford mencatat bahwa UEA memiliki sektor swasta yang dinamis dengan sumber daya yang jauh lebih baik daripada Iran untuk berpartisipasi dalam upaya rekonstruksi besar-besaran yang diperlukan oleh Suriah.
UEA adalah satu dari beberapa negara kawasan yang mendukung kelompok-kelompok bersenjata yang menentang Assad, meskipun perannya kurang menonjol dibandingkan dengan Arab Saudi, Qatar atau Turki. Dukungan Emirat telah dikaitkan dengan kelompok-kelompok yang menentang dominasi Islam atas pemberontakan.
Hampir delapan tahun dalam perang, Assad telah memulihkan kendali atas sebagian besar Suriah dengan dukungan dari Rusia, Iran, dan kelompok-kelompok Muslim Syiah yang didukung Iran seperti Hizbullah Libanon.
Kemajuan militernya meningkat pesat tahun ini dengan kekalahan kantong pemberontak besar terakhir di dekat Damaskus dan pemulihan wilayah barat daya.
Awal bulan ini, Presiden Sudan Omar al-Bashir menjadi kepala negara Arab pertama yang mengunjungi Damaskus sejak awal konflik Suriah, terbang ke bandara Damaskus.
Perbatasan yang melintasi antara Suriah dan Yordania, sekutu AS lainnya yang mendukung pemberontak, dibuka kembali pada Oktober. Sebuah penerbangan penumpang Suriah terbang ke Tunisia pada hari Kamis untuk pertama kalinya dalam hampir delapan tahun.
Seorang diplomat Arab yang tak ingin diungkap identitasnya mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa dia percaya sebagian besar negara Arab ingin Suriah diterima kembali ke Liga Arab, dengan hanya tiga atau empat negara diperkirakan akan menentangnya.
Senjata, pelatihan, dan dana dari negara-negara Arab disalurkan ke pemberontak Suriah melalui program yang diawasi oleh CIA hingga Presiden AS Donald Trump ditutup tahun lalu. Dalam potensi pengangkatan kembali Assad sebagai presiden, Trump juga pekan lalu memutuskan untuk menarik pasukan A.S. yang dikerahkan di Suriah utara dan timur untuk mendukung milisi pimpinan-Kurdi.
Departemen Luar Negeri AS belum mengomentari langkah UEA. Kendati demikian, Ford percaya bahwa Washington mungkin hanya menyetujui karena pemerintahan Trump berkeinginan tak terlibat banyak lagi.
Pijakan terakhir pemberontak anti-Assad adalah busur wilayah barat laut berbatasan dengan Turki, yang masih mendukung mereka.
Assad telah bersumpah untuk merebut kembali kendali seluruh negara.
Credit cnnindonesia.com
Rompi Kuning Akan Gelar Aksi Malam Tahun Baru di Prancis
Gerakan rompi kuning akan menggelar aksi
protes di Prancis pada akhir pekan ini dan Malam Tahun Baru nanti.
(Reuters/Jean-Paul Pelissier)
"Rompi kuning masih terus bergerak," ujar Laetitia Dewalle, salah satu juru bicara gerakan yang sebenarnya tidak memiliki struktur kepemimpinan itu.
Salah satu perwakilan lainnya, Benjamin Cauchy, mengatakan bahwa rompi kuning akan turun ke jalan pada Malam Tahun Baru "untuk menunjukkan bahwa pergerakan mereka tidak akan berhenti pada tahun yang baru nanti."
Cauchy juga mengingatkan bahwa jika konsesi yang ditawarkan Presiden Emmanuel Macron selama ini tidak berkembang, "kami akan menggelar pergerakan skala besar pada akhir Januari."
Meski ada rencana aksi rompi kuning ini, pejabat pemerintah kota Paris memastikan kepada AFP bahwa perayaan tahun baru di Champs-Elysees akan tetap digelar.
Puluhan ribu turis lokal dan mancanegara biasanya berkumpul di kawasan perbelanjaan yang berakhir di monumen Arc de Triomphe tersebut.
Sejak aksi digelar setiap akhir pekan dari bulan lalu, Champs-Elysees menjadi pusat pergerakan protes terhadap pemerintahan Macron yang kerap berujung ricuh.
Aksi protes yang awalnya mengkritik kenaikan pajak bahan bakar dan peningkatan biaya hidup ini sudah dimulai sejak 17 November dan dengan cepat menyebar berkat media sosial.
Pada awal bulan ini, protes rompi kuning di Paris berujung kericuhan hebat. Sebanyak 378 orang ditangkap dan lebih dari 100 orang terluka.
Menanggapi kerusuhan tersebut, Macron mengumumkan kenaikan upah minimum 100 euro (sekitar Rp1,6 juta) mulai tahun depan. Ia juga akan memotong pajak bagi pensiunan mulai Januari.
Sebagian besar peserta gerakan rompi kuning menganggap solusi Macron itu tak mengatasi masalah utama dari keterpurukan ekonomi mereka. Rompi kuning pun bertekad untuk terus menggelar aksi.
Credit cnnindonesia.com
Thailand Negara ASEAN Pertama yang Legalkan Ganja untuk Medis
CB, Jakarta - Parlemen
Thailand atau yang dikenal National Legislative Assembly (NLA)
mengesahkan amandemen narkotika untuk melegalkan produksi, impor,
ekspor, kepemilikan dan penggunaan ganja
dan kratom untuk kepentingan medis. Ini menjadikan Thailand sebagai
negara ASEAN pertama yang melegalkan ganja untuk medis, setelah
sebelumnya Korea Selatan menjadi negara Asia pertama yang melegalkan
ganja untuk medis.
Undang-undang sah setelah didukung 166 suara dengan 13 abstain, menurut laporan Bangkok Post, 27 Desember 2018. Namun parlemen memutuskan untuk penambahan anggota komisi pengawas narkotika dari 17 menjadi 25 anggota.
Delapan anggota tambahan adalah sekretaris tetap untuk sktor pertanian dan kepala departemen obat-obatan tradisional dan alternatif Thailand, departemen pekerjaan industri, departemen pelayanan kesehatan, departemen kesehatan kejiwaan, dewan medis Thailand, dewan medis tradisional Thailand dan dewan farmasi Thailand.
Pengunjung menunjukkan kuncup ganja yang dibagikan oleh aktivis Steven Thapelo Khundu dalam Cannabis Expo (Pameran Ganja) di Pretoria, Afrika Selatan, 13 Desember 2018. REUTERS Siphiwe Sibeko
Undang-undang yang disahkan akan memberikan wewenang pada komisi pengawas untuk menyetujui produksi, impor, ekspor serta kepemilikan ganja dan kratom, yang mengikuti regulasi.
UU mengizinkan penggunaan ganja dan kratom untuk kepentingan pemerintah dan medis, perawatan pasien, riset dan pengembangan, pertanian, perdagangan, ilmu pengetahuan dan industri.
Secara rinci individu bisa membawa ganja dengan jumlah yang ditentukan untuk perawatan penyakit dengan resep dokter atau petugas medis sertifisi setara. Kepemilikan akan terikat pada syarat yang diajukan oleh komisi pengawasan narkotika.
Individu yang melanggar bisa dikenakan 5 hingga 15 tahun penjara dan/atau denda 1 juta baht atau sekitar Rp 447 juta, tergantung pada ganja atau kratom yang dimiliki.Amandemen UU narkotika legalisasi ganja dan kratom ini akan berlaku dan menjadi dalil hukum setelah dirilis resmi oleh media pemerintah.
Undang-undang sah setelah didukung 166 suara dengan 13 abstain, menurut laporan Bangkok Post, 27 Desember 2018. Namun parlemen memutuskan untuk penambahan anggota komisi pengawas narkotika dari 17 menjadi 25 anggota.
Delapan anggota tambahan adalah sekretaris tetap untuk sktor pertanian dan kepala departemen obat-obatan tradisional dan alternatif Thailand, departemen pekerjaan industri, departemen pelayanan kesehatan, departemen kesehatan kejiwaan, dewan medis Thailand, dewan medis tradisional Thailand dan dewan farmasi Thailand.
Pengunjung menunjukkan kuncup ganja yang dibagikan oleh aktivis Steven Thapelo Khundu dalam Cannabis Expo (Pameran Ganja) di Pretoria, Afrika Selatan, 13 Desember 2018. REUTERS Siphiwe Sibeko
Undang-undang yang disahkan akan memberikan wewenang pada komisi pengawas untuk menyetujui produksi, impor, ekspor serta kepemilikan ganja dan kratom, yang mengikuti regulasi.
UU mengizinkan penggunaan ganja dan kratom untuk kepentingan pemerintah dan medis, perawatan pasien, riset dan pengembangan, pertanian, perdagangan, ilmu pengetahuan dan industri.
Secara rinci individu bisa membawa ganja dengan jumlah yang ditentukan untuk perawatan penyakit dengan resep dokter atau petugas medis sertifisi setara. Kepemilikan akan terikat pada syarat yang diajukan oleh komisi pengawasan narkotika.
Individu yang melanggar bisa dikenakan 5 hingga 15 tahun penjara dan/atau denda 1 juta baht atau sekitar Rp 447 juta, tergantung pada ganja atau kratom yang dimiliki.Amandemen UU narkotika legalisasi ganja dan kratom ini akan berlaku dan menjadi dalil hukum setelah dirilis resmi oleh media pemerintah.
Credit tempo.co
Badai Salju di AS, Ribuan Penerbangan Dibatalkan
Ilustrasi. (AFP PHOTO/BEN STANSALL)
Reuters melaporkan bahwa secara keseluruhan, lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan sementara 4.200 lainnya ditunda akibat badai ini.
Dari keseluruhan angka tersebut, hampir 400 penerbangan dibatalkan dari atau menuju Dallas-Fort Worth International Airport dan ratusan lainnya ditunda.
Sementara itu, American Airlines melaporkan bahwa seorang penumpang dan satu awak kabin mengalami cedera lutut dan punggung setelah penerbangan American Eagle yang dioperasikan oleh Mesa Airlines mengalami turbulensi di daerah Dallas-Fort Worth.
Lepas landas dario Bandara Internasional San Luis Potosi, Meksiko, pesawat CRJ-900 yang membawa 74 penumpang dan empat awak itu akhirnya dialihkan ke Austin, Texas.
Armada itu mendarat dengan aman, kemudian penumpang dan awak kabin yang cedera mendapatkan perawatan. Mereka kini sudah keluar dari rumah sakit lokal di Austin.
Di kawasan barat, peringatan badai salju sudah dikeluarkan untuk daerah Kansas, Nebraska, North Dakota, South Dakota, dan Minnesota.
Seorang ahli meteorologi dari Badan Cuaca Nasional AS, Marc Chenard, mengatakan bahwa badai awal ini diperkirakan akan mulai menghantam wilayah tengah negara tersebut pada akhir pekan ini.
Dalam perjalanannya, badai akan semakin kencang hingga diperkirakan menutupi jalan dengan ketinggian 35 sentimeter.
"Hingga pagi ini, kita sudah melihat salju setinggi 15-25 sentimeter di tenggara dan barat dan diperkirakan akan turun salju hingga 15 sentimeter lagi sepanjang hari ini hingga malam. Perjalanan akan terhambat dengan cuaca dan peringatan badai ini," katanya, Kamis (27/12).
Credit cnnindonesia.com
Australia Diterjang Gelombang Panas, Suhu Nyaris 50 Derajat
Ilustrasi penduduk yang terdampak gelombang cuaca panas. (REUTERS/Max Rossi)
Seperti dilansir The Guardian, Kamis (27/12), menurut Biro Meteorologi dan Perkiraan Cuaca Australia suhu di wilayah sebelah barat mencapai 49 derajat celcius. Kondisi itu terjadi di daerah Marble Bar dan Pannawonica, Pilbara. Mereka lantas menerbitkan peringatan supaya masyarakat waspada dengan kebakaran hutan.
Penduduk juga diminta tidak berkegiatan di luar rumah lantaran gelombang panas itu bisa mempengaruhi kesehatan.
Suhu panas yang tercatat hari ini hanya selisih sedikit dari yang pernah direkam oleh Australia. Yaitu 50,7 derajat Celcius di Bandara Oodnadatta pada 1960.
Gelombang panas itu menerpa kawasan barat dan selatan Australia, serta Negara Bagian New South Wales dan Queensland. Rata-rata cuaca panas di sana tercatat menyentuh angka 41 sampai 46 derajat Celcius.
Saking panasnya suhu udara, Negara Bagian Victoria mengerahkan pemadam kebakaran ke pemukiman warga untuk menyemprotkan air untuk menurunkan suhu lingkungan.
Kepala Dinas Kesehatan New South Wales, Jeremy McAnulty memperingatkan gelombang panas bisa membuat paru-paru iritasi. Jadi masyarakat yang mengidap asma dan kondisi paru-paru yang ringkih diminta waspada.
Diperkirakan gelombang panas akan menyapu Australia hingga Selasa pekan depan. Terutama di wilayah sebelah barat laut hingga selatan.
Credit cnnindonesia.com
Rusia Sebut Pemicu Keputusan AS di Suriah Masih Misterius
MOSKOW
- Rusia menuturkan, pihaknya belum mengetahui alasan sebenarnya dibalik
keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk menarik
mundur semua pasukan mereka yang berada di Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Igor Tsarikov mengatakan, bukan hanya alasan AS menarik pasukan dari Suriah yang masih menjadi misteri. Namun, rencana masa depan Washington di Timur Tengah juga masih belum diketahui.
"Kami telah berulang kali menunjukkan bahwa kehadiran bersenjata tidak sah AS di Suriah adalah hambatan bagi penyelesaian konflik. Namun, kami masih belum tahu apa-apa tentang alasan keputusan rencana masa depan AS ini. Langkah pertama ini belum dapat dipecahkan," kata Tsarikov, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/12).
Sementara itu, sebelumnya Rusia juga menuturkan, menyusul pasukan Washington menarik diri dari Suriah, kendali atas wilayah Suriah yang dikuasai AS harus diberikan kepada pemerintah Suriah.
Moskow menyebut, sejak AS mengumumkan mereka akan menarik pasukan dari Suriah, belum ada informasi tentang kontak yang relevan antara Washington dan Damaskus mengenai hal ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Igor Tsarikov mengatakan, bukan hanya alasan AS menarik pasukan dari Suriah yang masih menjadi misteri. Namun, rencana masa depan Washington di Timur Tengah juga masih belum diketahui.
"Kami telah berulang kali menunjukkan bahwa kehadiran bersenjata tidak sah AS di Suriah adalah hambatan bagi penyelesaian konflik. Namun, kami masih belum tahu apa-apa tentang alasan keputusan rencana masa depan AS ini. Langkah pertama ini belum dapat dipecahkan," kata Tsarikov, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/12).
Sementara itu, sebelumnya Rusia juga menuturkan, menyusul pasukan Washington menarik diri dari Suriah, kendali atas wilayah Suriah yang dikuasai AS harus diberikan kepada pemerintah Suriah.
Moskow menyebut, sejak AS mengumumkan mereka akan menarik pasukan dari Suriah, belum ada informasi tentang kontak yang relevan antara Washington dan Damaskus mengenai hal ini.
"Muncul
pertanyaan, siapa yang akan menerima kendali atas wilayah Suriah yang
dikuasai AS? Jelas, sesuai dengan hukum internasional dan dengan
mempertimbangkan apa yang telah dilalui Suriah dan rakyatnya, itu
haruslah pemerintah Suriah," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri
Rusia lainnya, Maria Zakharova.
Credit sindonews.com
Pertahankan Pasukan di Irak, Rusia: Trump Bermain Dua Kaki
MOSKOW
- Ketua Komite Urusan Luar Negeri Dewan Federasi Rusia, Konstantin
Kosachev menyatakan, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mencoba
bermain dua kaki dengan mempertahankan pasukan AS di Irak.
"Setelah menyatakan selama kunjungan mendadak ke Irak bahwa ia berniat untuk mempertahankan pangkalan militer di negara itu sebagai batu loncatan untuk tindakan di Suriah, Presiden AS Donald Trump berusaha untuk memiliki keduanya," kata Kosachev, seperti dilansir Tass pada Kamis (27/12).
"Di satu sisi, ia masih ingin untuk menunjukkan niat untuk meninggalkan peran polisi global dengan misi berikutnya di mana darah orang Amerika tumpah demi sebuah negara, yang sebagian besar dari mereka tidak dapat temukan di peta. Di sisi lain, Trump tentu perlu memadamkan Ketidakpuasan di Partai Republik terkait dengan keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah," sambungnya.
Dia ingat bahwa keputusan Trump untuk menarik keluar pasukan AS dari Suriah menjadi alasan pengunduran diri Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, yang menurutnya jauh lebih populer di Washington dibading Trump.
"Saya percaya bahwa pernyataan itu tidak akan mengubah apa pun dalam situasi ini. Amerika berada di Irak (tidak seperti di Suriah) dengan alasan yang agak legal karena mereka mendukung perjuangan pemerintah lokal melawan gerilyawan," ungkapnya.
"Setelah menyatakan selama kunjungan mendadak ke Irak bahwa ia berniat untuk mempertahankan pangkalan militer di negara itu sebagai batu loncatan untuk tindakan di Suriah, Presiden AS Donald Trump berusaha untuk memiliki keduanya," kata Kosachev, seperti dilansir Tass pada Kamis (27/12).
"Di satu sisi, ia masih ingin untuk menunjukkan niat untuk meninggalkan peran polisi global dengan misi berikutnya di mana darah orang Amerika tumpah demi sebuah negara, yang sebagian besar dari mereka tidak dapat temukan di peta. Di sisi lain, Trump tentu perlu memadamkan Ketidakpuasan di Partai Republik terkait dengan keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Suriah," sambungnya.
Dia ingat bahwa keputusan Trump untuk menarik keluar pasukan AS dari Suriah menjadi alasan pengunduran diri Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, yang menurutnya jauh lebih populer di Washington dibading Trump.
"Saya percaya bahwa pernyataan itu tidak akan mengubah apa pun dalam situasi ini. Amerika berada di Irak (tidak seperti di Suriah) dengan alasan yang agak legal karena mereka mendukung perjuangan pemerintah lokal melawan gerilyawan," ungkapnya.
Kosachev
menekankan perlunya di semua tingkatan untuk memberi tahu Washington
bahwa tindakan militer di Suriah tanpa persetujuan mandat Dewan Keamanan
(DK) PBB sama dengan intervensi dalam urusan negara berdaulat dan
memenuhi misi seorang polisi global.
Credit sindonews.com
Rusia berkoordinasi dengan Turki mengenai kegiatannya di Suriah
Moskow (CB) - Rusia secara erat mengkoordinasikan
kegiatannya di Suriah dengan Turki, kata Wanita Juru Bicara Kementerian
Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Rabu (26/12).
Ketika berbicara dalam satu taklimat di Moskow, wanita juru bicara itu mengatakan, "Kami secara seksama mengkoordinasikan pandangan kami dan pelaksanaan kebijakan nyata di Suriah dengan rekan Turki kami, baik dalam kebijakan luar negeri maupun dalam operasi militer kontra-teror di lapangan."
Zakharova, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi, mengumumkan bahwa satu pertemuan dalam format Astana, berkaitan dengan upaya lebih jauh guna memulihkan perdamaian di Suriah, akan berlangsung di Moskow "dalam waktu secepat-cepatnya".
"Kitiga negara penjamin format Astana mempertahankan kontak intensif melalui bermacam saluran. Yang paling penting adalah pertemuan para kepala negara, serta menteri luar negeri dan pertahanan. Kerja sama dilaksanakan di tingkat bilateral dan trilateral. Saya dapat mengatakan kontak semacam itu dirancang dalam waktu dekat, semuanya akan berlangsung di Moskow," kata wanita juru bicara tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah memberitahu mengenai kunjungan yang dijadwalkan pada akhir Desember ke Moskow.
Ketika berbicara dalam satu taklimat di Moskow, wanita juru bicara itu mengatakan, "Kami secara seksama mengkoordinasikan pandangan kami dan pelaksanaan kebijakan nyata di Suriah dengan rekan Turki kami, baik dalam kebijakan luar negeri maupun dalam operasi militer kontra-teror di lapangan."
Zakharova, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi, mengumumkan bahwa satu pertemuan dalam format Astana, berkaitan dengan upaya lebih jauh guna memulihkan perdamaian di Suriah, akan berlangsung di Moskow "dalam waktu secepat-cepatnya".
"Kitiga negara penjamin format Astana mempertahankan kontak intensif melalui bermacam saluran. Yang paling penting adalah pertemuan para kepala negara, serta menteri luar negeri dan pertahanan. Kerja sama dilaksanakan di tingkat bilateral dan trilateral. Saya dapat mengatakan kontak semacam itu dirancang dalam waktu dekat, semuanya akan berlangsung di Moskow," kata wanita juru bicara tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu telah memberitahu mengenai kunjungan yang dijadwalkan pada akhir Desember ke Moskow.
Kunjungan tersebut dilakukan setelah pengumuman mengejutkan pekan lalu oleh Presiden AS Donald Trump bahwa Washington akan menarik semua tentaranya dari Suriah.
Suriah telah terjerumus ke dalam perang saudara mematikan sejak awal 2011, ketika Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindak pemrotes dengan kekuatan tak pernah dilakukan sebelumnya.
Credit antaranews.com
Trump Soal Keamanan Israel: Kami Beri Mereka Rp65,5 Triliun Setahun
BAGHDAD
- Amerika Serikat (AS) membayar triliunan rupiah per tahun untuk
keamanan Israel. Karenanya, Israel tidak perlu khawatir kehilangan
pengaruhnya di Timur Tengah setelah AS menarik pasukannya dari Suriah.
“Saya berbicara dengan Bibi (Benjamin Netanyahu). Saya memberi tahu Bibi, Anda tahu kami memberi Israel Rp65,5 triliun setahun. Dan mereka melakukannya dengan sangat baik dalam membela diri mereka sendiri," kata Presiden AS Donald Trump kepada wartawan dalam perjalanan kembali dari Irak di mana ia melakukan kunjungan kejutan ke tentara AS yang ditempatkan di sana.
“Kami akan sangat memperhatikan Israel. Israel akan menjadi baik,” imbuh Presiden AS menambahkan, menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengunduran dirinya yang diumumkan dari Suriah akan berdampak pada Israel.
"Dan kami terus terang memberi, lebih dari itu, jika Anda melihat buku-buku itu," tukasnya seperti dikutip dari RT, Kamis (27/12/2018).
Israel, yang telah menjadi penerima bantuan luar negeri AS terbesar sejak Perang Dunia II, mengelola selama kepresidenan Barack Obama untuk mendapatkan paket bantuan militer senilai Rp553 triliun selama 10 tahun ke depan. Jumlah ini, bagaimanapun, kurang dari Rp65,5 triliun per tahun yang dicari Netanyahu. Tahun lalu, bantuan AS untuk Israel berjumlah hampir Rp46,6 triliun dan diperkirakan akan meningkat begitu kesepakatan baru dimulai pada tahun anggaran 2019.
Selama bertahun-tahun, negara Yahudi itu telah menggunakan dana AS untuk membangun kemampuan militernya dan sekarang merasa yakin dengan kemampuannya untuk melindungi kepentingannya di wilayah tersebut.
"Kami berdiri teguh di garis merah kami di Suriah dan di mana-mana," kata Netanyahu, mencatat bahwa Israel telah mengembangkan kemampuan khusus dalam senjata dan sistem pertahanan, serta serangan rudal yang dapat menghancurkan target apa pun, bahkan setelah pasukan AS menarik diri dari Suriah.
“Saya berbicara dengan Bibi (Benjamin Netanyahu). Saya memberi tahu Bibi, Anda tahu kami memberi Israel Rp65,5 triliun setahun. Dan mereka melakukannya dengan sangat baik dalam membela diri mereka sendiri," kata Presiden AS Donald Trump kepada wartawan dalam perjalanan kembali dari Irak di mana ia melakukan kunjungan kejutan ke tentara AS yang ditempatkan di sana.
“Kami akan sangat memperhatikan Israel. Israel akan menjadi baik,” imbuh Presiden AS menambahkan, menjawab pertanyaan tentang bagaimana pengunduran dirinya yang diumumkan dari Suriah akan berdampak pada Israel.
"Dan kami terus terang memberi, lebih dari itu, jika Anda melihat buku-buku itu," tukasnya seperti dikutip dari RT, Kamis (27/12/2018).
Israel, yang telah menjadi penerima bantuan luar negeri AS terbesar sejak Perang Dunia II, mengelola selama kepresidenan Barack Obama untuk mendapatkan paket bantuan militer senilai Rp553 triliun selama 10 tahun ke depan. Jumlah ini, bagaimanapun, kurang dari Rp65,5 triliun per tahun yang dicari Netanyahu. Tahun lalu, bantuan AS untuk Israel berjumlah hampir Rp46,6 triliun dan diperkirakan akan meningkat begitu kesepakatan baru dimulai pada tahun anggaran 2019.
Selama bertahun-tahun, negara Yahudi itu telah menggunakan dana AS untuk membangun kemampuan militernya dan sekarang merasa yakin dengan kemampuannya untuk melindungi kepentingannya di wilayah tersebut.
"Kami berdiri teguh di garis merah kami di Suriah dan di mana-mana," kata Netanyahu, mencatat bahwa Israel telah mengembangkan kemampuan khusus dalam senjata dan sistem pertahanan, serta serangan rudal yang dapat menghancurkan target apa pun, bahkan setelah pasukan AS menarik diri dari Suriah.
Pekan
lalu Presiden AS mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa ia akan
menarik 2.000 tentara AS keluar dari negara yang dilanda perang saudara
tersebut, meninggalkan Israel untuk mengatasi ancaman Iran yang
dirasakan itu sendirian.
Tidak terpengaruh dengan hal itu, Netanyahu menekankan bahwa Israel tidak siap untuk menerima pertahanan militer Iran di Suriah. Ia bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap negara tetangganya itu.
Tidak terpengaruh dengan hal itu, Netanyahu menekankan bahwa Israel tidak siap untuk menerima pertahanan militer Iran di Suriah. Ia bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap negara tetangganya itu.
Credit sindonews.com
Bahayakan Penerbangan Sipil, Netanyahu Malah Memuji Militernya
CB, Jakarta - Perdana Menteri Israel yang
juga menjabat sebagai Kepala Pertahanan sementara Israel, Benjamin
Netanyahu, memuji kemampuan Angkatan Udaranya sehari setelah jet-jet
tempur Negara Bintang Daud itu melancarkan serangan udara di Suriah.
"Kita berdiri teguh di garis merah di Suriah dan wilayah lain. Potensi Angkatan Udara Israel yang tak tertandingi memungkinkan kita menjangkau wilayah dekat, jauh, dan sangat jauh," kata Netanyahu, di hadapan para Taruna dalam sebuah upacara kelulusan di Pangkalan Angkatan Udara Hatzerim, Israel, Kamis, 27 Desember 2018.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam pembukaan kedutaan besar Guatemala, Yerusalem, 16 Mei 2018. [ Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu gestures as he speaks during the dedication ceremony of the embassy of Guatemala in Jerusalem, May 16, 2018. [REUTERS/Ronen Zvulun/Pool]
Dikutip dari rt.com, Kamis, 27 Desember 2018, kemampuan khusus Angkatan Udara Israel dan persenjataan negara itu membuat Tel Aviv sekarang bisa menghancurkan target apapun.Namun dalam kesempatan itu, Netanyahu tidak mau berkomentar mengenai pergerakan jet-jet tempur Israel yang hampir membahayakan dua penerbangan sipil ketika sedang melancarkan serangan ke Suriah pada hari Natal lalu. Kejadian ini mendapat kritik dari militer Rusia, termasuk ketika pergerakan jet-jet tempur itu membahayakan posisi ibu kota Beirut, Lebanon saat mereka melancarkan serangan ke Suriah pada hari Natal.
Dalam serangan di hari Natal, Selasa, 25 Desember 2018, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebanyak enam jet tempur F-16 milik Israel menggunakan jalur penerbangan sipil di wilayah udara Lebanon ketika menghancurkan sebuah gudang logistik di wilayah pinggir kota Damaskus, Suriah.
Dengan demikian, selama serangan itu, militer Suriah terpaksa membatasi penggunaan sistem pertahanan udara dan kemampuan radio untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. Terlepas dari kondisi itu, hanya dua dari enam belas bom yang diluncurkan Israel mencapai target mereka. Serangan itu melukai tiga orang, sementara sisanya ditangkis.
"Kita berdiri teguh di garis merah di Suriah dan wilayah lain. Potensi Angkatan Udara Israel yang tak tertandingi memungkinkan kita menjangkau wilayah dekat, jauh, dan sangat jauh," kata Netanyahu, di hadapan para Taruna dalam sebuah upacara kelulusan di Pangkalan Angkatan Udara Hatzerim, Israel, Kamis, 27 Desember 2018.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato dalam pembukaan kedutaan besar Guatemala, Yerusalem, 16 Mei 2018. [ Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu gestures as he speaks during the dedication ceremony of the embassy of Guatemala in Jerusalem, May 16, 2018. [REUTERS/Ronen Zvulun/Pool]
Dikutip dari rt.com, Kamis, 27 Desember 2018, kemampuan khusus Angkatan Udara Israel dan persenjataan negara itu membuat Tel Aviv sekarang bisa menghancurkan target apapun.Namun dalam kesempatan itu, Netanyahu tidak mau berkomentar mengenai pergerakan jet-jet tempur Israel yang hampir membahayakan dua penerbangan sipil ketika sedang melancarkan serangan ke Suriah pada hari Natal lalu. Kejadian ini mendapat kritik dari militer Rusia, termasuk ketika pergerakan jet-jet tempur itu membahayakan posisi ibu kota Beirut, Lebanon saat mereka melancarkan serangan ke Suriah pada hari Natal.
Dalam serangan di hari Natal, Selasa, 25 Desember 2018, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebanyak enam jet tempur F-16 milik Israel menggunakan jalur penerbangan sipil di wilayah udara Lebanon ketika menghancurkan sebuah gudang logistik di wilayah pinggir kota Damaskus, Suriah.
Dengan demikian, selama serangan itu, militer Suriah terpaksa membatasi penggunaan sistem pertahanan udara dan kemampuan radio untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. Terlepas dari kondisi itu, hanya dua dari enam belas bom yang diluncurkan Israel mencapai target mereka. Serangan itu melukai tiga orang, sementara sisanya ditangkis.
Credit tempo.co
Israel Disebut Percepat Bangun Ribuan Rumah di Tepi Barat
Ilustrasi permukiman di Tepi Barat. (Reuters/Amir Cohen)
Lembaga pemantau pemukiman Israel di wilayah Palestina, Peace Now, menyebut sebuah komite yang berada di bawah Kementerian Pertahanan Israel diberi tanggung jawab terkait proyek tersebut.
Organisasi itu mengatakan komite tersebut telah menyepakati rencana percepatan pembangunan permukiman pada Selasa (25/12) dan Rabu kemarin melalui berbagai tahap proses persetujuan.
Peace Now melaporkan sedikitnya 1.159 pengajuan pembangunan rumah telah mendapat persetujuan final sebelum izin dikeluarkan, sementara 1.032 tempat tinggal lainnya masih dalam tahap pengajuan izin.
Kabar percepatan proyek pemukiman ini muncul ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sepakat menggelar pemilihan umum lebih cepat pada April mendatang. Parlemen Israel juga sudah dibubarkan hari ini, Kamis (27/12), menyusul rencana tersebut.
Percepatan gelaran pemilu dilakukan Netanyahu ketika kepemimpinannya tengah terancam, terutama akibat skandal korupsi yang terus menjeratnya sejak awal 2017 lalu.
Polisi bahkan telah mengajukan usulan untuk mendakwa Netanyahu pada tiga kasus korupsi berbeda setelah sembilan kali memeriksanya.
Masalah permukiman sendiri menjadi salah satu isu utama dalam politik Israel, terutama bagi kaum sayap kanan.
Dikutip AFP, Netanyahu dikabarkan telah bertemu dengan para pemimpin permukiman di Yerusalem kemarin, ketika masa kampanye sudah berjalan.
"Kita semua akan melihat upaya politikus sayap kiri menggulingkan pemerintahan kami dengan bantuan media dan lainnya," ucap Netanyahu menanggapi pemilu seperti dikutip AFP.
"Mereka tidak akan berhasil karena jika mereka melakukannya, ini akan menimbulkan bahaya yang jelas terkait perpindahan permukiman."
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, menganggap percepatan pemukiman tersebut sebagai pencurian tanah Palestina.
Melalui pernyataan, Erekat mengatakan "pencurian tanah dan sumber daya Palestina untuk memperluas permukiman ilegal merupakan bagian dari kampanye Netanyahu" menjelang pemilu.
"Langkah itu tidak diragukan lagi bagian dari daftar panjang pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel," katanya.
Permukiman Israel di wilayah Palestina dinilai ilegal di bawah hukum internasional lantaran dianggap bisa mengancam proses perdamaian kedua belah pihak yang masih berkonflik sejak puluhan tahun silam.
Lebih dari 400 ribu warga Israel bermukim di Tepi Barat, sementara 200 ribu warga Israel lainnya tinggal di wilayah Yerusalem Timur yang juga diduduki.
Credit cnnindonesia.com
13 personel keamanan Nigeria tewas dalam serangan Boko Haram
Lagos, Nigeria (CB) - Militer Nigeria mengatakan sedikitnya
13 anggota pasukan keamanan negara itu --personel militer dan polisi--
tewas dalam penyergapan oleh anggota Boko Haram di bagian timur-laut
Nigeria, yang bergolak.
Personel keamanan menghadapi penyergapan di sepanjang jalan Maiduguri-Damaturu saat menjalani misi pengawalan, kata Juru Bicara Militer Kol. Onyema Nwachukwu di dalam satu pernyataan pada Selasa (25/12) larut malam.
"Tentara yang gagah berani terlibat baku-tembak melawan pelaku teror, dan dengan berani menerobos penyergapan itu," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Beberapa anggota Boko Haram juga tewas dalam baku-tembak yang terjadi, tambah pernyataan itu.
Pada Rabu (26/12) larut malam, Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan pernyataan yang mencela serangan tersebut, dan mengatakan, "Kami sedih oleh serangan teror terhadap pasukan keamanan di Negara Bagian Yobe di bagian timur-laut Nigeria. Peristiwa itu merenggut beberapa nyawa dan melukai beberapa orang."
"Kami mengutuk serangan keji ini dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan Pemerintah Nigeria," katanya.
Personel keamanan menghadapi penyergapan di sepanjang jalan Maiduguri-Damaturu saat menjalani misi pengawalan, kata Juru Bicara Militer Kol. Onyema Nwachukwu di dalam satu pernyataan pada Selasa (25/12) larut malam.
"Tentara yang gagah berani terlibat baku-tembak melawan pelaku teror, dan dengan berani menerobos penyergapan itu," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis.
Beberapa anggota Boko Haram juga tewas dalam baku-tembak yang terjadi, tambah pernyataan itu.
Pada Rabu (26/12) larut malam, Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan pernyataan yang mencela serangan tersebut, dan mengatakan, "Kami sedih oleh serangan teror terhadap pasukan keamanan di Negara Bagian Yobe di bagian timur-laut Nigeria. Peristiwa itu merenggut beberapa nyawa dan melukai beberapa orang."
"Kami mengutuk serangan keji ini dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat dan Pemerintah Nigeria," katanya.
Credit antaranews.com
Trump: Tembok Perbatasan Dibutuhkan untuk Cegah Kejahatan
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali menegaskan bahwa
AS membutuhkan tembok di perbatasan dengan Meksiko. Dia mendesak Partai
Demokrat untuk segera menyetujui pendanaan untuk pembangunan tembok itu.
Berbicara pasca kembali melakukan lawatan singkat ke Irak dan Jerman, Trump menuturkan, Washington benar-benar membutuhkan tembok itu, untuk mencegah aksi kejahatan yang datang dari seberang perbatasan.
"Biarkan Demokrat akhirnya menyadari bahwa kita sangat membutuhkan keamanan perbatasan dan tembok di perbatasan selatan. Harus menghentikan narkoba, perdagangan manusia, anggota geng dan penjahat datang ke negara kita," kata Trump melalui akun Twitternya, seperti dikutip Sindonews pada Kamis (27/12).
Seperti diketahui, Trump memutuskan untuk menutup pemerintah federal AS. Dia menegaskan penutupan sebagian pemerintah federal akan berlangsung sampai permintaannya untuk dana membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko dipenuhi.
Penutupan sebagian pemerintah AS sudah berlangsung sejak akhir pekan lalu, dan belum ada tanda-tanda upaya nyata untuk membuka kembali lembaga-lembaga yang ditutup oleh kebuntuan politik atas permintaan Trump untuk dana dinding perbatasan.
Berbicara pasca kembali melakukan lawatan singkat ke Irak dan Jerman, Trump menuturkan, Washington benar-benar membutuhkan tembok itu, untuk mencegah aksi kejahatan yang datang dari seberang perbatasan.
"Biarkan Demokrat akhirnya menyadari bahwa kita sangat membutuhkan keamanan perbatasan dan tembok di perbatasan selatan. Harus menghentikan narkoba, perdagangan manusia, anggota geng dan penjahat datang ke negara kita," kata Trump melalui akun Twitternya, seperti dikutip Sindonews pada Kamis (27/12).
Seperti diketahui, Trump memutuskan untuk menutup pemerintah federal AS. Dia menegaskan penutupan sebagian pemerintah federal akan berlangsung sampai permintaannya untuk dana membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko dipenuhi.
Penutupan sebagian pemerintah AS sudah berlangsung sejak akhir pekan lalu, dan belum ada tanda-tanda upaya nyata untuk membuka kembali lembaga-lembaga yang ditutup oleh kebuntuan politik atas permintaan Trump untuk dana dinding perbatasan.
Langkah
ini diambil Trump setelah pembahasan mengenai puntuk sekitar seperempat
program federal - termasuk departemen Keamanan Dalam Negeri, Keadilan
dan Pertanian - berakhir tanpa hasil pada tengah malam pada hari Jumat
pekan lalu. Tanpa kesepakatan untuk memecahkan kebuntuan, penutupan itu
kemungkinan akan merambah ke tahun baru.
Credit sindonews.com
Baghdad Ungkap Alasan Batalnya Pertemuan Trump dan PM Irak
BAGHDAD
- Pemerintah Irak mengungkap alasan batalnya pertemuan antara Perdana
Menteri Adel Abdul Mahdi dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald
Trump. Awalnya, kedua pemimpin itu dijadwalkan bertemu saat Trump
berkunjung ke Irak.
Baghdad mengatakan, pertemuan yang dibatalkan dan kemudian digantikan oleh panggilan telepon disebabkan karena ketidaksepakatan pada organisasi pembicaraan.
"Pertemuan resmi antara Adel Abdul Mahdi dengan Presiden AS, Donald Trump awalnya direncanakan akan diadakan. Namun, ketidaksepakatan pada organisasi pertemuan telah menyebabkannya digantikan oleh percakapan telepon," kata layanan pers pemerintah Irak dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/12).
Dalam pernyataannya, layanan pers pemerintah Irak kemudian mengatakan bahwa Washington telah memberi tahu Baghdad tentang rencana kunjungan Trump ke Irak pada Rabu malam.
Layanan pers pemerintah Irak lalu mengatakan, dalam pembicaraan telepon Abdul Mahdi dan Trump membahas perkembangan di kawasan itu, terutama mengingat keputusan AS untuk menarik pasukan dari Suriah. Kedua pemimpin juga membahas mengenai kerja sama dalam memerangi ISIS.
Baghdad mengatakan, pertemuan yang dibatalkan dan kemudian digantikan oleh panggilan telepon disebabkan karena ketidaksepakatan pada organisasi pembicaraan.
"Pertemuan resmi antara Adel Abdul Mahdi dengan Presiden AS, Donald Trump awalnya direncanakan akan diadakan. Namun, ketidaksepakatan pada organisasi pertemuan telah menyebabkannya digantikan oleh percakapan telepon," kata layanan pers pemerintah Irak dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/12).
Dalam pernyataannya, layanan pers pemerintah Irak kemudian mengatakan bahwa Washington telah memberi tahu Baghdad tentang rencana kunjungan Trump ke Irak pada Rabu malam.
Layanan pers pemerintah Irak lalu mengatakan, dalam pembicaraan telepon Abdul Mahdi dan Trump membahas perkembangan di kawasan itu, terutama mengingat keputusan AS untuk menarik pasukan dari Suriah. Kedua pemimpin juga membahas mengenai kerja sama dalam memerangi ISIS.
"Trump
(dalam pembicaraan) mengundang Abdul Mahdi untuk Mengunjungi
Washington. Perdana menteri Irak, pada gilirannya, mengundang Trump
untuk berkunjung ke Baghdad," tukas layanan pers pemerintah Irak.
Credit sindonews.com
Langganan:
Postingan (Atom)