Selasa, 14 Agustus 2018

Khamenei: Iran Lakukan Kesalahan Tata Kelola Ekonomi


Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Foto: AP

AS mulai memberlakukan sanksi ekonomi baru terhadap Iran pada 6 Agustus.




CB, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Pemerintah Iran telah melakukan kesalahan tata kelola ekonomi. Hal itu, menurutnya, menyebabkan kondisi masyarakat Iran kian terpukul menyusul diberlakukannya sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat (AS).

"Lebih dari sanksi, kesalahan tata kelola ekonomi (oleh pemerintah) memberi tekanan pada masyarakat Iran. Saya tidak menyebutnya sebagai pengkhianatan, tapi kesalahan besar dalam tata kelola," kata Khamenei pada Senin (13/8).

Ia menilai, bila tata kelola ekonomi lebih baik, Iran dapat mengatasi gejolak akibat sanksi yang dijatuhkan AS. "Dengan tata kelola dan perencanaan yang lebih baik, kita dapat menahan sanksi dan mengatasinya," ujarnya.

Mata uang Iran, rial, telah kehilangan sekitar setengah dari nilainya sejak April. Hal itu disebabkan meningkatnya permintaan dolar di kalangan masyarakat Iran yang ingin melindungi tabungannya. Mereka tahu AS telah mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Teheran.


Selain melemahkan rial, sanksi AS juga menyebabkan harga emas di Iran meroket. "Jatuhnya rial dan kenaikan harga koin emas adalah masalah ekonomi utama. Orang-orang (pejabat) korup harus dihukum tegas," ujar Khamenei.


photo
Seorang pekerja minyak Iran bersepeda di kilang minyak Teheran selatan ibukota Teheran, Iran.

Sekitar 60 orang, termasuk pejabat Iran telah ditangkap karena dituding melakukan penyelewengan yang menyebabkan rial melemah dan harga emas melambung. Mereka terancam hukuman mati.

AS mulai memberlakukan sanksi ekonomi baru terhadap Iran pada 6 Agustus. Akibat sanksi tersebut, Iran kehilangan sejumlah transaksi dan kontrak bisnisnya. Satu di antaranya adalah pembatalan kontrak senilai 20 miliar dolar AS untuk menjual 110 pesawat Boeing ke Iran Air dan Aseman Airlines.

Selain itu, AS memberlakukan pelarangan impor mobil terhadap Iran yang menjadi pasar mobil terbesar ke-12 pada 2017. Tahun lalu, Iran mengimpor 1,6 juta unit mobil. Hal itu menyebabkan perusahaan Prancis PSA, produsen mobil Puegeot, akan menghentikan operasinya di Iran.

Sanksi AS pun melarang perdagangan emas dan logam mulia lainnya. Emas sempat dijadikan sebagai alat tukar untuk membeli minyak Iran pada masa lalu guna menghindari sanksi perbankan. Pada tahun fiskal 2017, Iran menerima setidaknya 64,5 ton emas.

Presiden AS Donald Trump telah mengancam, siapa pun negara yang masih berbisnis dengan Iran, tak akan berbisnis dengan AS. Ia menegaskan sanksi yang diterapkan terhadap Iran kali ini merupakan sanksi paling menggigit.

AS akan melipatgandakan sanksinya pada 4 November mendatang. Sanksi berikutnya akan mengincar sektor minyak dan perbankan Iran.

Kecemasan ekonomi telah memicu gelombang demonstrasi di sejumlah wilayah Iran. Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan masyarakat Iran telah melakukan protes terkait tingginya harga bahan pokok dan praktik korupsi di tubuh pemerintahan.

Tak hanya itu, masyarakat pun menyuarakan tentang minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Aksi-aksi tersebut dengan cepat beralih menjadi unjuk rasa anti-pemerintah. 



Credit  republika.co.id





Damaskus: Negara Arab Sumbang Miliaran Dolar untuk Milisi Suriah




Damaskus: Negara Arab Sumbang Miliaran Dolar untuk Milisi Suriah
Damaskus menyatakan, sejumlah negara Arab telah mengalokasikan total USD 137 miliar bantuan untuk kelompok pemberontak dalam upaya untuk menghancurkan Suriah. Foto/Reuters


DAMASKUS - Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad menyatakan, sejumlah negara Arab telah mengalokasikan total USD 137 miliar bantuan untuk kelompok pemberontak dalam upaya untuk menghancurkan Suriah.

"Negara-negara Arab yang dikenal telah memberikan bantuan sebesar USD 137 miliar kepada kelompok-kelompok bersenjata ilegal untuk menghancurkan Suriah," kata Mekdad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (13/8).

Dia kemudian menyatakan, pemerintah Suriah telah berhasil melawan musuh-musuhnya, karena semangat dan keberanian Suriah, serta adanya dukungan dari Rusia.

"Sekarang kami harus menghidupkan kembali ekonomi negara, karena ini adalah faktor kunci yang akan memungkinkan warga Suriah untuk kembali ke tanah air mereka," sambungnya.

Konflik bersenjata di Suriah mulai pecah pada tahun 2011, dengan Damaskus melawan pasukan oposisi dan sejumlah kelompok teroris yang telah berusaha untuk menguasai negara tersebut.

Rusia campur tangan dalam konflik pada tahun 2015 atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Moskow awalnya memberikan dukungan militer dan saat ini menjadi penjamin gencatan senjata dan membantu Damaskus dalam menangani repatriasi pengungsi.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebanyak 1,7 juta warga Suriah yang telah melarikan diri dari perang saudara dan saat ini berada di luar negeri sedang menunggu untuk kembali ke Suriah.




Credit  sindonews.com



Sedang Buron, Tersangka Kasus 1MDB Mengecam PM Mahathir



Jho Low. scmp.com
Jho Low. scmp.com

CB, Petaling Jaya – Pengusaha buron, Low Taek Jho alias Jho Low, mengecam Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad terkait penyitaan kapal pesiar mewah Equanimity dalam proses investigasi skandal 1MDB.

 
Lewat pengacaranya, Jho Low mengkritik keputusan pemerintah Malaysia sehari setelah Mahathir mendatangi kapal pesiar Equanimity, yang bersandar di pelabuhan Port Klang sejak Selasa, 7 Agustus 2018.
Kapal pesiar ini bernilai sekitar US$250 juta atau sekitar Rp3,7 triliun dan diduga dibeli menggunakan uang hasil penggelapan dana milik perusahaan pelat merah 1Malaysia Development Berhad. KPK Malaysia sedang memproses kasus ini di pengadilan dengan tersangka bekas PM Najib Razak. KPK Malaysia juga sedang mengejar Jho Low dan petinggi 1MDB lainnya.

Kapal pesiar mewah bernama Equanimity. thestar.com.my
Saat mengecek kapal Equanimity ada Sabtu lalu, Mahathir mengatakan pemerintah bakal segera menjual kapal mewah ini karena nilainya terus menurun dan biaya pemeliharannya cukup tinggi.
Lewat pernyataan yang dikirim ke media Free Malaysia Today, Low mengatakan penyerahan kapal itu ke otoritas Malaysia dari Indonesia membuka ancaman legal terhadap calon pembeli.
“Jelas pemerintahan Mahathir tidak memiliki keinginan terhadap proses legal dan adil. Dia membajak proses hukum yang sedang berjalan dan telah berlangsung lama, yang melibatkan pemerintahan lain,” kata Low dalam pernyataannya yang dilansir Free Malaysia Today pada Ahad, 12 Agustus 2018.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (kanan), dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad. AP
Low juga mengatakan pemerintah Malaysia mengeluarkan pernyataan keliru berulang kali bahwa pemerintah AS telah mengetahui rencana penyitaan kapal Equanimity oleh Malaysia.
“Pernyataan keliru ini mempermalukan pemerintah AS, yang telah menekankan tidak terlibat dengan penyitaan ilegal kapal dan akan mengupdate soal ini di pengadilan AS pada 17 Agustus 2018,” kata Low.
Low juga mengkritik pengadilan lewat media yang menurutnya dilakukan Mahathir. Menurut dia, ini membuat masalah hukum ini sulit ditangani lewat proses hukum yang adil seperti peristiwa krisis sistem pengadilan pada 1988. Pernyataan ini mengacu kepada pemberhentian sejumlah hakim senior oleh pemerintahan Mahathir pada periode pertama pemerintahannya.

 
PM Mahathir mengunjungi kapal pesiar Equanimity pada Sabtu, 11 Agustus 2018 dan mengatakan pemerintah bakal segera menjual kapal ini. Ini karena biaya pemeliharaan kapal ini cukup besar yaitu sekitar Rp7 miliar per bulan.
“Kita harus buat yacht ini dalam kondisi bagus. Tapi jika Anda izinkan ratusan orang datang dan melihat yatch ini maka kapal akan rusak,” kata Mahathir. “Maka calon pembeli tidak akan mau membeli kapal yang dipamerkan seperti itu,” kata Mahathir, yang juga mengincar pesawat jet penumpang Bombardier Global 5000 milik Jho Low. Pesawat ini telah terparkir di bandara di Singapura sejak setahun terakhir. 



Credit  tempo.co





Mahathir akan Sita Jet Pribadi yang Dibeli dengan Dana 1MDB


Mahathir akan Sita Jet Pribadi yang Dibeli dengan Dana 1MDB
Ilustrasi pesawat Bombardier Global 5000. (AFP/Mike Clarke)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pemerintahnya akan berupaya menyita pesawat jet pribadi berharga US$35 juta milik pengusaha Low Taek Jho terkait penyelidikan skandal penyalahgunaan dana 1MDB.

Ketika ditanya apakah Malaysia juga akan menyita jet pribadi Bombardier Global 5000, Mahathir menjawab: "Ya, saya pikir seperti itu. Kita harus menarik pulang pesawat itu," seperti dikutip kantor berita Bernama, Minggu (13/8).

Pengusaha yang dikenal dengan Jho Low ini membeli jet Bombardier Global 5000 dengan harga US$35,4 juta pada 2010 dengan dana yang diduga milik 1MDB seperti yang dituduhkan oleh Departemen Kehakiman AS.



Pihak berwenang Malaysia dan AS sedang melakukan penyelidikan terkait dana 1MDB yang tidak diketahui keberadaannya.



Departemen Kehakiman AS mengatakan lebih dari US$4,5 miliar dana milik 1MDB disalahgunakan, dan sebagian dari dana itu digunakan untuk membeli jet pribadi, kapal pesiar mewah, lukisan karya Picasso, permata dan properti.

Kapal pesiar mewah bernilai USS250 juta bernama Equanimity yang menurut pihak berwenang AS dibeli Jho Low telah diserahkan oleh pemerintah Indonesia ke Malaysia minggu lalu.

Sejumlah media melaporkan bahwa tahun lalu pesawat pribadi ini dilarang terbang di Singapura, meski negara itu belum mengkonfirmasi keberadaannya di Singapura.

Kementerian luar negeri Singapura dan perwakilan Low belum memberi tanggapan.



Pihak berwenang Malaysia telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Low, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Paspor Low telah dicabut oleh pemerintah Malaysia dan dia sebelumnya menyangkal telah melakukan kesalahan.



Juru bicara tim hukum Low mengatakan bahwa penyerahan kapal pesiar Equanimity ke pemerintah Malaysia melanggar hukum dan melangggar perintah pengadilan Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam langkah hukum di Amerika Serikat, Departemen Kehakiman AS mengajukan permintaan penyitaan seluruh aset yang diduga dibeli dengan dana milik 1MDB.




Credit  cnnindonesia.com





Netanyahu Marah Israel Dibandingkan dengan Nazi Hitler

Netanyahu Marah Israel Dibandingkan dengan Nazi Hitler
Dokumentasi foto menunjukkan Ketua Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn meletakkan karangan bunga di kuburan tersangka teroris Palestina pembantai 11 atlet Israel di Olimpiade Munich 1972. Foto/Kedutaan Palestina di Tunisia

TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu marah dan mengecam keras Ketua Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn. Musababnya, Corbyn menghadiri upacara untuk menghormati para tersangka teroris Palestina yang membantai 11 atlet Israel dalam Olimpiade Munich 1972.

Netanyahu juga tak terima politisi Inggris itu membandingkan pendudukan rezim militer Israel di Tepi Barat dengan pendudukan Nazi di negara-negara Eropa selama Perang Dunia II. Rezim Nazi Jerman saat itu dipimpin Adolf Hitler.

"Peletakan karangan bunga oleh Jeremy Corbyn di kuburan teroris yang melakukan pembantaian di Munich dan perbandingannya soal Israel dengan Nazi layak mendapat kecaman tegas dari semua orang, (kelompok) kiri, kanan dan segala sesuatu di antaranya," kata Netanyahu yang dipublikasikan di Twitter oleh akun PM Israel, @IsraeliPM, 13 Agustus 2018.

Corbyn membalas kecaman Netanyahu. Dia menyangkal klaim pemimpin Israel dan mengutuk tindakan Israel di perbatasan Gaza.

"Klaim Netanyahu tentang tindakan dan kata-kata saya salah," tulis Corbyn di Twitter. "Apa yang pantas dikutuk tegas adalah pembunuhan lebih dari 160 demonstran Palestina di Gaza oleh pasukan Israel sejak Maret, termasuk puluhan anak-anak," lanjut Corbyn, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @jeremycorbyn, Selasa (14/8/2018).

Corbyn sebelumnya menuai kritik ketika surat kabar Daily Mail menerbitkan foto-foto dirinya memegang karangan bunga selama upacara di pemakaman Tunisia tahun 2014.

Dalam foto-foto itu, Corbyn yang berdiri di dekat kuburan tersangka teroris asal Palestina yang terlibat dalam pembantaian 11 atlet Israel di Olimpiade Munich pada 1972. Bagi Palestina, para tersangka tersebut adalah martir.

Dalam video klip yang beredar di Twitter sejak hari Jumat, Corbyn terdengar mengatakan bahwa orang-orang Palestina di Tepi Barat hidup di bawah pendudukan dari jenis yang diakui banyak orang di Eropa sebagai pendudukan selama Perang Dunia Kedua, dengan blok jalan yang tak berujung, penjara, dan perilaku tidak rasional oleh militer dan polisi.

Video itu telah difilmkan pada acara tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembalian Palestina, ketika Corbyn menjadi anggota parlemen Buruh yang belum begitu dikenal.

Sebelumnya, Corbyn mengakui bahwa dia memang hadir dalam acara untuk upacara peletakan karangan bunga di pemakaman para tersangka teroris asal Palestina di Tunisia.

"Sebuah karangan bunga memang diletakkan oleh beberapa orang yang menghadiri konferensi orang-orang yang dibunuh di Paris pada tahun 1992," kata Corbyn kepada Sky News.

Dia merujuk ke makam Atef Bseiso, yang merupakan kepala intelijen untuk PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan terlibat dalam pembunuhan para atlet Israel sebagai bagian dari operasi teroris pada September 1972 di Munich. Bseiso terbunuh di Paris pada tahun 1992. 

"Saya hadir ketika itu diletakkan. Saya tidak berpikir saya benar-benar terlibat di dalamnya," akunya.




Credit  sindonews.com





Israel Prediksi Perang dengan Hamas Tinggal Tunggu Waktu


Israel Prediksi Perang dengan Hamas Tinggal Tunggu Waktu
Israel melancarkan serangan balasan atas serangan roket Hamas di Jalur Gaza yang merupakan bentrokan terhebat sejak 2014. (AFP/Mahmud Hams)


Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Israel mengatakan perang antara negaranya dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza akan terjadi lagi meski ada upaya mencapai gencatan senjata jangka panjang.

Dalam rekaman video yang diedarkan Departemen Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mengatakan "pertanyaannya bukan apakah konfontrasi (dengan Hamas) akan terjadi, tetapi kapan konfrontasi itu terjadi."

Lieberman tampaknya juga mengisyaratkan bahwa seluruh warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza sejak terjadi aksi protes dan bentrokan di perbatasan pada 30 Maret lalu adalah anggota Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza.



"Hamas kehilangan 168 orang yang tewas, 4.348 luka dan puluhan infrastruktur terorisme hancur," ujarnya dalam video yang diedarkan Senin (13/8).



Kebanyakan korban tewas adalah kaum muda yang melakukan aksi protes atau terlibat bentrokan dengan tentara Israel di dekat pagar perbatasan dengan Jalur Gaza yang diblokade oleh Israel.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dua wartawan dan tiga petugas medis juga termasuk dalam korban yang tewas.

Israel mengatakan langkahnya perlu dilakukan untuk mempertahankan perbatasan dan menghentikan infiltrasi atau serangan.

Di kubu negara ini hanya satu tentara yang tewas sejak bentrokan pada 30 Maret lalu.

Militer Israel meningkatkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Kamis (9/8) sebagai balasan atas penembakan sekitar 180 roket dan mortir oleh Hamas yang dimulai pada Rabu (8/8) malam.

Israel Perkirakan Perang dengan Hamas Tinggal Tunggu Waktu
Serangan udara Israel menyebabkan tiga orang tewas termasuk seorang ibu dan bayinya. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Tiga warga Palestina, termasuk seorang ibu dan bayinya, tewas dalam serangan udara Israel itu. Sementara tujuh tentara Israel tewas akibat tembakan roket Palestina sementara ratusan lainnya menyelamatkan diri di tempat persembunyian antibom.

Ini adalah salah satu peningkatan bentrokan paling serius sejak perang Gaza 2014 setelah terjadi ketegangan beberapa bulan sebelumnya.



Para pejabat PBB dan Mesir masih berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas, meski pihak Israel hingg kini belum memberikan tanggapan atas langkah tersebut.

Israel dan pejuang Hamas di Gaza telah terlibat dalam tiga kali peperangan sejak 2008.





Credit  cnnindonesia.com





PM Israel dan Presiden Mesir Lakukan Pertemuan Rahasia



 Perbatasan Israel-Mesir di gurun Sinai.
Perbatasan Israel-Mesir di gurun Sinai.
Foto: (Amir Cohen/Reuters)

Pertemuan rahasia tersebut berlangsung pada Mei lalu di Mesir



CB,  YERUSALEM -- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan pertemuan rahasia dengan Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi pada Mei di Mesir. Pertemuan itu ditujukan untuk membicarakan gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut laporan media Israel, Channel Ten News, Senin (13/8).

Juru bicara Netanyahu menolak mengomentari laporan tersebut dan belum ada pernyataan dari pejabat Mesir. Channel Ten, yang mengutip beberapa pejabat tinggi Amerika Serikat, melaporkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung pada 22 Mei.

Mesir dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) selama ini berupaya untuk memperantarai gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, setelah kekerasan lintas perbatasan melonjak dalam beberapa bulan belakangan. Kedua pemimpin itu membahas upaya menurunkan blokade Israel-Mesir terhadap Jalur Gaza, pemulihan infrastruktur serta persyaratan gencatan senjata, menurut laporan tersebut.

Lebih dari dua juta warga Palestina memenuhi Jalur Gaza, wilayah yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Bank Dunia menggambarkan keadaan di sana sebagai krisis kemanusiaan, yang ditandai dengan kekurangan air bersih, listrik dan obat-obatan.

Dengan alasan keamanan, Israel dan Mesir menerapkan larangan ketat di perbatasan mereka dengan Jalur Gaza. Blokade itu telah membuat perekonomian di Jalur Gaza ambruk.

Israel mengatakan blokade diterapkan untuk menghindarkan kemungkinan HAMAS mendapat aliran pasokan persenjataan, juga untuk menghadang kelompok-kelompok garis keras di Jalur Gaza, yang telah meluncurkan ratusan roket melintasi perbatasan dalam beberapa bulan terakhir. Pada saat itu, Israel juga melancarkan puluhan serangan udara dengan menargetkan sejumlah titik yang mereka katakan sebagai lokasi HAMAS.

Sedikitnya 161 warga Palestina tewas karena tembakan Israel saat unjuk rasa mingguan berlangsung di sepanjang perbatasan Israel-Jalur Gaza sejak 30 Maret. Dalam kurun waktu tersebut, satu tentara Israel terbunuh oleh penembak jitu Palestina.





Credit  republika.co.id




Wina Jadi Kota Paling Layak Huni di Dunia


Salah satu sudut di Kota Wina, Austria
Salah satu sudut di Kota Wina, Austria
Foto: IST

Damaskus berada di tempat terakhir kota layak huni.



CB, WINA -- Wina menjadi kota paling layak huni di dunia berdasarkan survei Economist Intelligence Unit's (EIU) Global Liveability Index. Untuk pertama kalinya, Wina berhasil menyingkirkan Melbourne yang telah menduduki puncak  survei selama tujuh tahun terakhir.

Kedua kota besar itu telah menjadi lawan seimbang dalam survei tahunan terhadap 140 pusat kota. Tahun ini, ancaman  serangan militan yang menurun di Eropa Barat serta tingkat kejahatan kota yang rendah membantu mendorong Wina menduduki puncak survei.

Wina secara teratur menempati peringkat teratas dalam survei kota berdasarkan kualitas hidup yang dihimpun oleh perusahaan konsultan Mercer. Ini adalah pertama kalinya ia menduduki survei EIU, yang dimulai pada 2004.

Damaskus mempertahankan tempat terakhir, diikuti oleh ibu kota Bangladesh, Dhaka, dan Lagos di Nigeria. Survei ini tidak termasuk beberapa ibu kota paling berbahaya di dunia, seperti Baghdad dan Kabul.

"Sementara dalam beberapa tahun terakhir kota-kota di Eropa dipengaruhi oleh penyebaran ancaman terorisme yang dirasakan di wilayah tersebut, yang menyebabkan peningkatan tindakan keamanan, tahun lalu keadaan telah kembali normal," ujar EIU  dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Selasa (14/8).

Menurut EIU, Wina telah berhasil menggusur Melbourne dari posisi teratas karena peningkatan  kategori stabilitas ibu kota Austria. Ini mengacu pada salah satu dari lima komponen utama indeks.

Wina dan Melbourne mendapatkan poin maksimum dalam kategori perawatan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Tetapi  Melbourne memperluas keunggulannya dalam komponen budaya dan lingkungan, hal itu lebih berat daripada peningkatan peringkat stabilitas Wina.

Osaka, Calgary dan Sydney masuk dalam lima besar peringkat survei. EIU mengatakan kota-kota menengah di negara-negara kaya, seringkali dengan kepadatan populasi yang relatif rendah. "Kota yang jauh lebih besar dan lebih ramai cenderung memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dan infrastruktur yang lebih berat," katanya.

Wina, yang dulu merupakan ibu kota dari sebuah kerajaan besar  republik Alpen, belum menyesuaikan populasi sebelum Perang Dunia I sebesar 2,1 juta. Banyak ruang hijaunya termasuk danau dengan pantai dan kebun anggur  dengan pemandangan ibukota. Angkutan umum murah dan efisien.

Editor Survei menambahkan selain pandangan keamanan yang umumnya ditingkatkan untuk Eropa Barat, Wina mendapat manfaat dari tingkat kejahatannya yang rendah. "Salah satu subkategori yang Wina lakukan dengan sangat baik adalah meratanya kejahatan kecil. Ini terbukti menjadi salah satu kota teraman di Eropa," katanya.





Credit republika.co.id




Pasukan Khusus AS Tewas usai Terkena Bom di Afghanistan


Pasukan Khusus AS Tewas usai Terkena Bom di Afghanistan
Seorang anggota Pasukan Khusus Amerika Serikat tewas hari Minggu atau lima hari setelah terkena bom di Afghanistan. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Seorang anggota Pasukan Khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tewas pada hari Minggu, lima hari setelah terkena ledakan bom rakitan di Afghanistan. Insiden itu terjadi saat tentara Amerika itu sedang patroli tempur.

Sersan Reymund Rarogal Transfiguracion, 36, asal Waikoloa, awalnya mengalami luka berat pada 7 Agustus 2018 setelah bom rakitan meledak di dekatnya di wilayah Provinsi Helmand, Afghanistan. Berselang beberapa hari, dia tewas akibat luka parah yang diderita.

Keluarga Transfiguracion pada hari Senin mengenang korban sebagai tentara yang setia pada negaranya.

"Dia adalah mentor bagi kita semua," kata saudara laki-laki Transfiguracion, Reynell. 

"Dia selalu memiliki poster Pasukan Khusus Baret Hijau di kamarnya. Itu adalah mimpinya. Dia melakukan apa yang harus dia lakukan dan mencapai mimpinya. Saya tidak bisa berkata-kata tentang betapa bangganya dan betapa saya menghargai usaha dan kesuksesannya," lanjut Reynell.

Dalam sebuah pernyataan, istri Transfiguracion, Edelyn, mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Hawaii atas doa dan perhatian mereka.

"Reymund adalah orang hebat. Kami sangat bangga padanya," katanya, seperti dikutip Hawaii News Now, Selasa (14/8/2018).

Transfiguracion merupakan anak tertua kedua dari enam bersaudara. Selain istri, dia meninggalkan dua anaknya yang masih kecil.

Menurut Departemen Pertahanan AS, dia ditugaskan ke Batalion ke-3, Grup Pasukan Khusus Pertama di Pangkalan Bersama Lewis-McChord di Washington.




Credit  sindonews.com




Sniper SAS Inggris Tembak Komandan ISIS dari Jarak 2,4 Kilometer


Sniper SAS Inggris [Daily Star]
Sniper SAS Inggris [Daily Star]

CB, Jakarta - Sniper SAS Inggris menembak komandan ISIS Afganistan dari jarak 2,4 kilometer dan dilaporkan sebagai tembakan jarak jauh terbaik dalam sejarah SAS.
Sersan SAS itu membunuh komandan ISIS dengan senapan mesin kaliber .50 di dada. Ini adalah pertama kalinya senapan mesin digunakan untuk penembak jitu.

Lengan dan pundak komandan ISIS robek karena kekuatan peluru dan tewas seketika. Komandan ISIS yang tewas adalah masuk daftar buron Inggris dan AS.Sersan SAS itu merupakan seorang veteran Irak dan Suriah, tengah berpatroli di wilayah Afganistan utara yang dikuasai ISIS.
Ia menggunakan senapan mesin 50. Cal Browning yang berusia hampir 40 tahun dan dipasang pada kendaraan Angkatan Darat.

Senapan mesin kaliber .50 Browning digunakan dalam operasi [REX / Shutterstock]
Grup patroli yakin bahwa senapan mesin adalah satu-satunya senjata api yang mampu menghantam target dalam jarak jauh. Dilansir dari Mirror.co.uk, operasi patroli ini dilakukan pada Juni.
Seorang perwira senior yang berada di Markas Pusat Komando Operasi Khusus Gabungan di Kabul memberi lampu hijau untuk membunuh.

Salah satu sumber mengatakan senapan mesi dipasang teropong khusus dan seorang pengintai menghitung kecepatan angin."Dia juga memperhitungkan panasnya siang dan cahayanya," kata sumber.
Saat dalam bidikan, komandan ISIS terlihat sedang memberikan arahan kepada pasukannya ketika dia berdiri di depan para militan sekitar 20 menit.

Butuh beberapa detik ketika peluru sampai ke tubuh komandan ISIS yang kemudian hancur. Selama beberapa detik tidak ada yang bergerak. Namun ketika anggota ISIS menyadari apa yang terjadi, mereka bangkit dan melarikan diri. 'Senapan mesin yang digunakan oleh sersan SAS digunakan sebagai senjata jarak jauh pada 1950-an selama Perang Korea.



Credit  tempo.co






Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban


Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban
Taleban melakukan serangan besar-besaran ke kota Ghani yang strategis karena terletak di jalur utama penghubung Kabul dan wilayah Afghanistan Selatan. (AFP/Zakeria Hashimi)



Jakarta, CB -- Setidaknya 100 tentara tewas ketika militer Afghanistan yang dibantu pesawat tempur AS kesulitan mengusir Taliban dan kota Ghazni.

Pemerintah Afghanistan mengatakan telah mengirim pasukan tambahan ke kota yang terletak sekitar dua jam dari Kabul melalui jalan utama yang mengarah ke wilayah selatan negara tersebut.

Pasukan AS di Afghanistan mengatakan terus melakukan serangan udara setiap hari sejak pertempuran dimulai.



Serangan yang dilakukan Taliban sejak Kamis (9/8) malam ini terjadi ketika kelompok perlawanan tersebut mendapat tekanan untuk terlibat dalam perundingan damai. Pertempuran ini juga menggambarkan kesulitan militer Afghanistan menghalau serangan-serangan Taliban di wilayah perkotaan padat penduduk.

"Sekitar 100 tentara tewas dan antar 20 dan 30 warga sipil juga menjadi korban," kata Menteri Pertahanan Tariq Shah Bahrami dalam jumpa pers di Kabul, Senin (13/8).

Tariq mengatakan 194 anggota Taliban tewas sementara 147 lainnya luka-luka.


Taliban dengan cepat membalas dengan mengatakan klaim pemerintah "tidak berdasar" dan perundingan "pemerintah menyerahkan diri masih berlangsung".

Petugas medis kesulitan merawat puluhan korban luka di rumah sakit-rumah sakit di ibu kota provinsi ini, sementara peti mati kayu yang berisi jenazah korban bergeletakan di lantai.

Seorang dokter di unit gawat darurat satu rumah sakit mengatakan menerima 80 jenazah pada Minggu (12/8) dan merawat lebih dari 160 pasien yang kebanyakan menderita luka tembak atau terkena pecahan peluru.

"Tidak ada polisi atau tentara yang menjaga rumah sakit ini. Mereka membawa korban luka dan langsung pergi," kata dokter Mohammad Arif Omari.

"Rumah sakit di sana kewalahan," kata Andrea Catta Preta, juru bicara Palang Merah Internasional di Kabul kepada AFP.

Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban
Rumah sakit di kota Ghani kewalahan menerima korban tewas dan luka akibat pertempuran yang terjadi sejak Kamis (9/8). (AFP/Mohammad Anwar Danishyar)
Dia mengatakan Palang Merah bisa mencapai rumah sakit ketika terjadi jeda pertempuran untuk mengantarkan hampir 200 liter bahan bakar untuk generator listrik dan pasok obat-obatan untuk 100 pasien.

"Semua pihak meminta bantuan, jadi kami berbuat semampu kami ketika ada jeda dari sisi keamanan," tambahnya.

Wartawan AFP di kota itu mengatakan pada Minggu malam bahwa kelompok militan mendatangi rumah warga meminta pasok seperti air, teh dan gerobak untuk mengangkut pejuang yang luka.


Warga kota Ghazni yang mengungi ke Kabul mengatakan kepada AFP bahwa jenazah anggota Taliban dan tentara pemerintah memenuhi jalan-jalan, sementara kantor-kantor pemerintah dibakar oleh Taliban. Harga pangan pun meroket.

"Semua orang ingin keluar dari kota ini. Sebagian warga masih bersembunyi di ruangan bawah tanah sementara pertempurang terjadi di jalanan," ujar Fayeza Fayez, seorang wartawan yang mengungi ke Kabul.

Jaringan komunikasi di Ghazni terputus, dan para pejabat pemerintah terlihat ragu mengeluarkan informasi sehingga sulit untuk memverifikasi jumlah korban yang besar ini.

PBB menyerukan seluruh pihak untuk menghormati hak-hak warga sipil yang terjebak di pertempuran itu.


Serangan ini tampaknya merupakan upaya paling anyar dari Taliban untuk menguasai pusat kota, dan terjadi ketika kelompok perlawanan ini ditekan untuk melakukan perundingan damai dengan pemerintah guna mengakhiri perang yang telah terjadi selama 17 tahun.
Ini juga merupakan operasi serangan taktis terbesar yang dilakukan oleh Taliban sejak gencatan senjata pada Juni yang belum pernah terjadi sebelumnya menghentikan pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk sementara guna memberi kesempatan pengiriman bantuan yang sangat diperlukan.

Ghazni terletak di jalan raya yang menghubungkan Kabul dan Kandahar, dan menjadi jalan utama kota Kabul ke wilayah selatan Afghanistan yang dikuasai Taliban.

Pasukan AS di Kabul membantah laporan bahwa jalan itu diblokade oleh Taliban dengan mengatakan pasukan Afghanistan masih menguasai wilayah itu dan sedang melakukan operasi dengan sasaran Taliban.




Credit  cnnindonesia.com



Trump Blokir Pengiriman Jet Tempur Siluman F-35 AS ke Turki


Trump Blokir Pengiriman Jet Tempur Siluman F-35 AS ke Turki
Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/Anadolu

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju memblokir pengiriman pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin ke Turki. Keputusan itu ditandai dengan penandatanganan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) yang telah diamandemen.

Trump meneken amandemen UU tersebut pada Senin malam waktu setempat. Langkah itu bertentangan dengan perjanjian perdagangan dan mengabaikan hukum perdagangan internasional.

Dalam sebuah upacara di pangkalan militer Fort Drum di New York, Trump menyatakan kegembiraannya atas persetujuan cepat dari Kongres soal NDAA. "Kami akan memperkuat militer kami seperti tidak pernah terjadi sebelumnya. Dan itulah yang kami lakukan," katanya, seperti dikutip Anadolu, Selasa (14/8/2018).

Amandemen NDAA melarang penjualan F-35 ke Turki hingga Pentagon mengeluarkan laporan resmi tentang hubungan Turki-Amerika dalam 90 hari.

Laporan Pentagon itu diharapkan menjadi masukan untuk penilaian partisipasi Turki dalam program F-35. Selain itu, laporan Pentagon juga untuk memberikan penilaian tentang risiko yang akan ditimbulkan oleh pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki.

Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis, dalam sepucuk surat kepada Senat pada 7 Juli lalu, menentang penghapusan Turki dari program F-35. Alasannya, hal itu dapat menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan jet tempur generasi kelima tersebut bagi militer AS dan mitranya karena Turki otomatis menghentikan pembiayaan dalam program itu jika didepak.

Sekadar diketahui, Turki telah menginvestasikan USD1,25 miliar pada fase pengembangan pesawat jet tempur kebangaan NATO itu. Beberapa perusahaan Turki telah terlibat dalam produksi, di mana perusahaan yang berpartisipasi diharapkan dapat menghasilkan laba sebesar USD12 miliar.

Turki telah berada dalam program F-35 sejak 1999. Industri pertahanan Turki telah mengambil peran aktif dalam produksi pesawat. Alp Aviation, AYESAS, Kale Aviation, Kale Pratt & Whitney, dan Turkish Aerospace Industries telah memproduksi komponen untuk jet tempur F-35 pertama.

Turki berencana untuk membeli 100 unit jet tempur F-35 pada tahun-tahun mendatang. Dari 100 pesawat, 30 unit di antaranya telah disetujui. Dua unit pesawat itu secara simbolik sudah diserahterimakan dalam sebuah upacara di Fort Worth, Texas, pada 21 Juni. Namun, untuk pengirimannya ke Ankara tetap ditahan oleh Washington.

"Turki akan mengambil tindakan hukum jika ada tindakan yang diambil untuk mencegah pengiriman," kata Mattis dalam suratnya kala itu. "Turki memiliki alternatif dan bukan negara yang dapat dengan mudah ditiadakan."

Selain Turki, AS, Inggris, Italia, Belanda, Kanada, Australia, Norwegia dan Denmark juga hadir sebagai anggota peserta program jet tempur F-35.

Pemblokiran pengiriman jet tempur canggih AS ke Turki bukan hanya karena Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Tindakan Turki menahan pastor Amerika, Andrew Brunson, juga menjadi alasan pihak Washington. 

Pastor itu ditahan atas tuduhan terlibat terorisme, yakni berhubungan dengan kelompok Kurdi yang dimusuhi Ankara. Pastor Brunson juga dituduh mendukung upaya kudeta militer Turki yang gagal pada tahun 2016 lalu.



Credit  sindonews.com



Pakistan Menentang Sanksi Sepihak AS kepada Turki



Pakistan Menentang Sanksi Sepihak AS kepada Turki
Pakistan menentang sanksi sepihak yang diberlakukan oleh AS atas Turki, karena penolakan Turki untuk membebaskan pendeta asal AS, Andrew Brunson. Foto/Istimewa

ISLAMABAD - Pakistan menentang sanksi sepihak yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) atas Turki, karena penolakan Turki untuk membebaskan pendeta asal AS, Andrew Brunson, yang ditangkap pada tahun 2016 karena diduga terlibat dalam kudeta gagal.

“Pakistan, pada prinsipnya menentang pengenaan sanksi sepihak terhadap negara manapun. Solusi untuk setiap dan semua masalah harus terletak pada dialog, saling pengertian dan niat baik,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

"Setiap langkah atau tindakan yang bertentangan hanya merusak perdamaian dan stabilitas dan mempersulit untuk menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah itu,"sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (13/8).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Çavusoglu mengecam Amerika Serikat (AS) di tengah ketegangan dalam hubungan antara kedua negara, setelah adanya keputusan Presiden Donald Trump untuk melipatgandakan tarif baja dan aluminium yang sudah ada pada impor Turki.

Cavusoglu secara tersirat mengatakan bahwa Ankara sudah mulai muak dengan AS, dengan mengatakan bahwa Turki telah melakukan cukup banyak tindakan untuk memperbaiki hubungannya dengan AS.

Diplomat senior Turki itu kemudian mengatakan bahwa AS harus belajar bahwa itu tidak akan mencapai hasil positif dengan mengancam Turki. "Kami mendukung diplomasi dan  negosiasi tetapi tidak mungkin bagi kami untuk menerima sanksi dan pengenaan tarif," kata Cavusoglu. 





Credit  sindonews.com




Nilai Tukar Lira Melemah, Erdogan Menantang Operasi Dolar Amerika



Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bersama Mustafa Varank, Menteri Industri dan Teknologi Turki.[www.sozcu.com.tr]
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bersama Mustafa Varank, Menteri Industri dan Teknologi Turki.[www.sozcu.com.tr]

CB, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melontarkan tantangan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait melemahnya nilai tukar lira terhadap dolar secara tiba-tiba sejak akhir pekan lalu.


“Kami sudah melihat permainan Anda dan kami menantang Anda,” kata Erdogan dalam pidato di hadapan para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan di kawasan Laut Hitam di Provinsi Trabzon pada Ahad, 12 Agustus 2018 seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Erdogan menuding pemerintah AS melakukan operasi perang ekonomi terhadap perekonomian Turki. “Dia melakukan operasi terhadap Turki. Dia bertujuan memaksa Turki menyerah di setiap bidang dari keuangan hingga politik, untuk membuat Turki dan bangsa Turki menyerah,” kata Erdogan.
Seperti diberitakan ABC News, lira mengalami pelemahan cukup besar pada Jumat, 10 Agustus 2018 yaitu sebanyak 14 persen menjadi 6,51 lira per dolar AS. Lira telah mengalami pelemahan nilai tukar sekitar 41 persen sejak awal tahun ini.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. REUTERS
Ini terjadi setelah terungkapnya konflik dengan pemerintah AS, yang mendesak pemerintah Turki membebaskan pastor Andrew Brunson, yang ditahan otoritas setempat dengan tuduhan terlibat aksi terorisme. Brunson dituding terlibat dalam membantu kelompok kudeta militer untuk mendongkel Erdogan pada 2016.
Trump lalu mengenakan sanksi terhadap dua menteri Turki dan menaikkan tarif impor hingga dua kali lipat terhadap produk baja dan alumunium asal Turki. “Hubungan dengan Turki tidak bagus saat ini,” kata Trump lewat cuitan di Twitter pada pekan lalu.

Pemerintah Turki, seperti dilansir Reuters, telah menyiapkan sejumlah langkah kebijakan ekonomi untuk menangaini pelemahan nilai tukar lira.
Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, mengatakan,”Mulai Senin pagi, semua institusi akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan akan ada pengumuman untuk pasar.”
Rencana aksi ekonomi ini, menurut Albayrak, melibatkan sejumlah bank, dan sektor ekonomi riil termasuk usaha kecil dan menengah, yang terdampak fluktuasi nilai tukar lira. Albayrak merupakan menantu Erdogan.




Credit  tempo.co





Krisis Turki, Ini Langkah Pemerintah Redam Kekhawatiran Investor



Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]
Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]

CB, Jakarta - Pemerintah Turki menyebutkan telah menyusun rencana langkah ekonomi demi meredakan kekhawatiran investor sehubungan dengan jebloknya nilai tukar mata uangnya, Lira. Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak menyatakan bahwa pelemahan Lira adalah sebuah bentuk serangan.
Oleh karena itu, pemerintah telah mempersiapkan rencana langkah yang mulai diterapkan pada Senin pagi ini. “Mulai Senin pagi dan seterusnya, institusi-institusi kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan akan mengumumkannya kepada pasar,” kata Albayrak Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar online Hurriyet pada Ahad, 12 Agustus 2018.
Namun Albayrak tak menjelaskan lebih lanjut terkait langkah-langkah yang dimaksud. Yang pasti pemerintah telah mempersiapkan rencana untuk bank dan sektor ekonomi riil, termasuk usaha kecil hingga menengah yang paling terdampak oleh fluktuasi valuta asing.
“Kami akan mengambil langkah yang diperlukan dengan bank-bank dan otoritas perbankan kami dengan cara yang cepat,” kata Albayrak seperti dikutip oleh Reuters. Dia juga menepis anggapan bahwa pemerintah Turki kemungkinan melakukan intervensi dalam rekening-rekening bank berdenominasi Dolar maupun melakukan konversi terhadap deposito-deposito menjadi Lira.
Nilai tukar Lira sempat jeblok dan mencapai rekor level terendah barunya di posisi 7,24 terhadap dolar AS pada awal perdagangan di Asia Pasifik. Namun kurs tersebut sedikit menguat dan menyentuh posisi 6,86 menyusul pernyataan Albayrak.
Lira telah kehilangan lebih dari 45 persen nilainya sepanjang tahun ini, sebagian besar akibat kekhawatiran tentang pengaruh Erdogan atas ekonomi di negara tersebut. Sejumlah hal yang melemahkan nilai tukar Lira adalah seruan untuk suku bunga yang lebih rendah dalam menghadapi inflasi yang tinggi, serta memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat pekan lalu Lira bahkan tersungkur 18 persen pada satu titik, penurunan harian terbesar sejak 2001. Erdogan sebelumnya telah menegaskan bahwa suku bunga yang tinggi adalah suatu bentuk alat eksploitasi dan bahwa Turki tidak akan jatuh ke dalam perangkap ini.
Pada kesempatan yang sama, Albayrak mengatakan pentingnya kebijakan anggaran untuk mendukung dan memperkuat kebijakan moneter bank sentral. "Kami akan memasuki periode yang kuat dalam hal kebijakan fiskal," katanya.
Dalam sebuah pernyataan, otoritas perbankan Turki, Banking Regulation and Supervision Agency (BBDK), menyatakan bahwa pihaknya membatasi transaksi pertukaran (swap) valuta asing bank.
Sementara itu, pertikaian diplomatik Turki dengan Amerika Serikat semakin membebani nilai tukar lira terhadap dolar AS. Dua sekutu NATO ini telah berselisih mengenai berbagai masalah, mulai dari isu kepentingan di Suriah, ambisi Ankara untuk membeli sistem pertahanan Rusia, dan baru-baru ini kasus Andrew Brunson, seorang pendeta evangelis yang ditahan di Turki karena dugaan keterlibatan dalam upaya kudeta dua tahun lalu.
Setelah Brunson dipenjara selama hampir 20 bulan, pihak pengadilan pada bulan Juli memerintahkan untuk mengubah statusnya menjadi tahanan rumah. Sejak saat itu, Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah menyerukan pembebasannya.
Penahanan Brunson lalu diganjar sanksi oleh pemerintah AS terhadap dua pejabat pemerintahan Turki. AS menuding Menteri Kehakiman Abdulhamit Gut dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu terlibat dalam penangkapan dan penahanan Brunson. Kemudian pada Jumat pekan lalu, Trump mengumumkan pengenaan kenaikan tarif terhadap impor baja dan aluminium dari Turki serta menyatakan bahwa hubungan AS dan Turki tidak dalam kondisi yang baik.
Pekan lalu, delegasi Turki bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintahan AS di Washington untuk mendiskusikan permasalahan antara kedua negara. Namun pertemuan tersebut tetap berujung pada kebuntuan. Pada Ahad kemarin, Erdogan mengungkapkan perincian pembicaraan antara kedua negara mengenai Brunson.
Pemerintah AS disebut memberi batas waktu pada pihak Turki hingga Rabu lalu untuk menyerahkan Brunson. "Mereka mengancam akan memberi sanksi kepada menteri-menteri kami jika kami tidak melakukannya," kata Erdogan. 




Credit  tempo.co





Ekonom: Krisis Keuangan Turki Mirip Krisis Thailand 1997

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kanan, dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, kiri, di pertemuan NATO di Brussels [Paul Hanna/Reuters]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kanan, dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, kiri, di pertemuan NATO di Brussels [Paul Hanna/Reuters]

CB, Jakarta - Tim Lee, ekonom dari sebuah lembaga analis ekonomi bernama piEconomics, menilai krisis keuangan yang terjadi di Turki saat ini sangat mirip dengan apa yang terjadi di Thailand pada Mei 1997. Saat itu, nilai mata uang baht milik Thailand jatuh dan menjadi awal mula krisis finansial Asia di tahun yang sama.

"Ini identik," kata Lee sebagaimana dikutip dari The New York Times, Minggu, 12 Agustus 2018. Menurut dia, ekonomi Thailand pada 1997 dan Turki saat ini sama-sama memiliki ketergantungan yang besar dari utang dan pembiayaan dari investor luar negeri. "Perusahaan di sana mengabaikan semua resiko dan terus meminjam dollar," kata Lee.Di Thailand, salah satu penyebab dari jatuhnya nilai mata uang mereka adalah karena beban utang luar negeri yang cukup besar. Pemerintah Thailand saat itu berupaya mengambangkan mata uang untuk memicu ekspor, namun upaya itu gagal. Maka dari Juli 1997 hingga Januari 1998, nilai tukar baht anjlok 120 persen dari 25 baht per dollar menjadi 56 baht.
Sementara di Turki, nilai mata uang lira juga terus mengalami pelemahan. Dikutip dari situs investing.com, nilai mata uang lira bertengger di angka 6,42 lira per dollar Amerika Serikat atau turun 16 persen dari hari sebelumnya.

Nilai tukar mata uang ini sebenarnya sudah anjlok 70 persen sejak awal tahun. Pada 1 Januari 2018, nilanya masih bertengger di angka 3,78 lira per dollar Amerika. Artinya, nilai mata uang sudah anjlok sekitar 69 persen atau mendekat 70 persen, lebih tinggi dari yang dikabarkan semula yaitu 40 persen.Pernyataan Lee ini diperkuat oleh data dari sebuah grup perdagangan dan perbankan, Institute of International Finance atau IIF. Menurut IIF, utang perusahaan Turki dalam mata uang asing saat ini sudah mencapai US$ 5 triliun. "Turki bergantung pada utang mata uang asing lebih dari negara emerging-market lainnya," tulis laporan IIF.
Ketergantungan Turki pada utang mata uang asing pun dinilai lebih dari negara berkembang lainnya. Saat ini, utang perusahaan berdenominasi asing, umumnya dollar, mewakili 70 persen ekonomi Turki. IIF juga menyatakan perusahaan-perusahaan ini kemudian menggunakan uang pinjaman berbentuk dollar untuk membiayai pembangunan pabrik baru, pusat perbelanjaan, sampai gedung-gedung pencakar langit.







Credit  tempo.c





Begini Awal Mula Terjadinya Krisis Keuangan Turki



Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]
Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]

CB, Jakarta - Tim Lee, ekonom dari sebuah lembaga analis ekonomi piEconomics, mengungkapkan penyebab awal mula terjadinya krisis ekonomi yang menerjang Turki, saat ini. Menurut dia, krisis ini terjadi karena ekonomi yang memiliki ketergantungan tinggi pada investor asing.

Semua ini bermula pada 2011. Saat itu, kata Lee, bank-bank sentral di seluruh dunia ramai-ramai memulihkan negara-negara masing-masing dari krisis keuangan. Tiga tahun sebelumnya, pada 2008, krisis ekonomi memang mendera beberapa negara.Di Turki, banyak bank yang kemudian meminjam uang dalam bentuk dolar dari luar negeri untuk dipinjamkan ke perusahaan lokal. Tujuannya membuat perusahaan-perusahaan itu bisa tumbuh cepat. "Jadi, ekonomi Turki makin bergantung pada pembiayaan dari luar," ujarnya sebagaimana dikutip dari The New York Times, Minggu, 12 Agustus 2018.
Saat ini, nilai mata uang lira milik Turki terus mengalami pelemahan. Dikutip dari situs Investing.com, nilai mata uang lira bertengger di angka 6,42 lira per dolar Amerika Serikat atau turun 16 persen dari hari sebelumnya.
Nilai tukar mata uang ini sebenarnya sudah anjlok 70 persen sejak awal tahun. Pada 1 Januari 2018, nilainya masih bertengger di angka 3,78 lira per dolar Amerika. Artinya, nilai mata uang sudah anjlok sekitar 69 persen atau mendekat 70 persen, lebih tinggi dari yang dikabarkan semula, yaitu 40 persen.
Pernyataan Lee ini diperkuat oleh data dari sebuah grup perdagangan dan perbankan, Institute of International Finance atau IIF. Menurut IIF, utang perusahaan Turki dalam mata uang asing saat ini sudah mencapai US$ 5 triliun. "Turki bergantung pada utang mata uang asing lebih dari negara emerging-market lainnya," tulis laporan IIF.
Saat ini, kata Lee, ancaman makin besar karena anjloknya nilai tukar lira membuat perusahaan akan membayar utang dengan lebih mahal. "Perusahaan di sana mengabaikan semua risiko dan terus meminjam dolar," kata Lee.




Credit  tempo.co





Ini Balasan Rusia Atas Sanksi Terbaru Amerika



Ekspresi tatapan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menggelar pertemuan dalam KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Mereka membahas 5 topik di antaranya, tuduhan campur tangan pemilu AS oleh Rusia, krisis Suriah, perjanjian kontrol senjata nuklir, aneksasi Crimea dari Ukraina oleh Rusia dan sanksi Washington terhadap Moskow. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Ekspresi tatapan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menggelar pertemuan dalam KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Mereka membahas 5 topik di antaranya, tuduhan campur tangan pemilu AS oleh Rusia, krisis Suriah, perjanjian kontrol senjata nuklir, aneksasi Crimea dari Ukraina oleh Rusia dan sanksi Washington terhadap Moskow. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP

CB, Moskow – Pemerintah Rusia membalas sanksi terbaru pemerintah Amerika Serikat dengan menjual sebagian surat utang AS.

Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengatakan ini dalam sebuah wawancara di stasiun televisi lokal seperti dilansir media RIA dan dikutip Reuters.
“Kami sudah mengurangi ke level minimum dan akan terus mengurangi investasi kami di ekonomi AS seperti di surat utang AS,” kata Siluanov pada sebuah acara televisi rutin pekanan, Ahad, 13 Agustus 2018.
Pernyataan Siluanov ini sekaligus sedikit menjelaskan mengapa kepemilikan surat utang AS oleh pemerintah Rusia merosot drastis akhir-akhir ini.
“Rusia telah melepas sebagian kepemilikan surat utang AS dalam beberapa bulan terakhir seiring memburuknya hubungan Moskow dan Washington,” begitu dilansir Reuters.
Siluanov menegaskan Rusia akan lebih banyak menggunakan mata uang rubel dan euro untuk memfasilitasi transaksi ekonomi dalam negeri dan luar negeri.

Uang kertas pecahan 100 rubel dengan desain bertema Piala Dunia 2018 ditampilkan saat konferensi pers, di Moskow, Rusia, 22 Mei 2018. REUTERS/Sergei Karpukhin
“Ini akhirnya akan berdampak negatif terhadap investor AS. Tapi kami tidak berencana untuk menutup gerai McDonalds,” kata Siluanov. Dia menanggapi permintaan sejumlah anggota DPR Rusia agar pemerintah menutup perusahaan waralaba atau perusahaan asal AS pasca memburuknya hubungan kedua negara sejak 2014.
Saat itu, hubungan Rusia dan negara Barat memburuk karena aneksasi Crimea dari Ukraina oleh Rusia.
“Warga negara kita bekerja di perusahaan-perusahaan ini, dan perusahaan-perusahaan ini membayar pajak ke dalam bujet pemerintah,” kata Siluanov.
Meski sanksi terbaru AS bakal menimbulkan inflasi di Rusia karena melemahnya nilai tukar rubel tapi Siluanov mengatakan pemerintah Rusia tidak berencana melarang penuh penggunaan dolar di sana.
“Pemerintah tidak punya rencana seperti itu,” kata Siluanov.
Seperti dilansir sebelumnya, AS kembali mengenakan sanksi baru terhadap Rusia terkait serangan racun novichok terhadap bekas agen Sergei Skripal dan putrinya di Inggris pada awal tahun lalu.

Soal sanksi baru ini, Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan pemerintah Rusia akan memandangnya sebagai deklarasi perang ekonomi.
“Jika kita berakhir dengan pelarangan aktivitas bank atau penggunaan mata uang tertentu, maka kita bisa menyebut ini sebagai deklarasi perang ekonomi,” kata Medvedev seperti dilansir media Interfax dan CBS News.
“Maka kami akan merespon perang ini secara penuh. Menggunakan jalur ekonomi, politik ataupun cara lain,” kata dia.
AS bakal menerapkan sanksi baru itu pada akhir bulan ini berupa pelarangan ekspor sejumlah produk teknologi sensitif. Ini akan menghilangkan pendapatan berjumlah triliunan rupiah ekspor ke Rusia.
Kementerian Luar Negeri Amerika menyatakan sanksi ini sebagai respon untuk menghukum Moskow karena menggunakan senjata kimia dan biologis dan melanggar hukum internasional.



Credit  tempo.co





Khamenei Larang Iran Lakukan Pembicaraan dengan AS



Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Foto: AP
Menurutnya Khamenei, pembicaraan dengan AS hanya sia-sia belaka.




CB, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei melarang Pemerintah Iran melakukan pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat (AS). Menurutnya, pembicaraan dengan AS hanya sia-sia belaka.

"Saya melarang mengadakan pembicaraan dengan Amerika. Amerika tidak pernah setia pada janji-janjinya dalam perundingan, dan tidak pernah mundur dari tujuannya dalam pembicaraan," kata Khamenei pada Senin (13/8).

Dengan pernyataan itu, Khamenei menegaskan, kembali bahwa Iran menolak tawaran perundingan AS. Presiden AS Donald Trump diketahui telah menawarkan perundingan tanpa prasyarat dengan Iran pada akhir Juli lalu. Menurut Trump, terdapat potensi perang antara negaranya dengan Iran.

Kendati demikian, Trump tak cukup yakin apakah pemimpin Iran bersedia bertemu dengannya. Walaupun menurutnya pertemuan dan pembicaraan akan bermanfaat memperbaiki hubungan kedua negara.

AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Iran pada Senin (6/8). Sanksi itu menargetkan perdagangan logam mulia, batu bara, serta industri otomotif Iran. Sanksi diterapkan setelah Iran menolak keinginan AS untuk merevisi kesepakatan nuklir yang tercapai pada Oktober 2015, yang dikenal dengan istilah Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Trump mengatakan, masih membuka diri bila Iran hendak bernegosiasi. Namun Presiden Iran Hassan Rouhani menilai tawaran perundingan itu tak adil dan tak masuk akal. "Negosiasi dengan sanksi tidak masuk akal. Kami selalu mendukung diplomasi dan pembicaraan, tapi pembicaraan membutuhkan kejujuran," ujarnya.

Rouhani mengatakan Iran dapat melakukan pembicaraan hanya jika AS membuktikan bahwa mereka dapat dipercaya. "Jika Anda menikam seseorang dengan pisau dan kemudian mengatakan Anda ingin berbicara, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencabut pisau itu," katanya.

Rouhani menyerukan masyarakat Iran untuk bersatu dalam menghadapi sanksi AS. "Akan ada tekanan karena sanksi, tapi kami akan mengatasi ini dengan persatuan," ujar Rouhani.


photo

AS Menghukum Ekonomi Iran




Credit  republika.co.id




Ratusan Muslim Hui Bertahan, Cina Tunda Pembongkaran Masjid



Umat Islam dari etnis Hui di Cina menjaga Masjid Raya Weizhou yang rencananya akan diruntuhkan oleh pemerintah negara itu.
Umat Islam dari etnis Hui di Cina menjaga Masjid Raya Weizhou yang rencananya akan diruntuhkan oleh pemerintah negara itu.
Foto: Twitter/ABC

Pemerintah berdalih masjid dibangun tanpa persetujuan pihak berwenang.



CB, BEIJING -- Ratusan orang dari minoritas Muslim Hui memprotes keputusan Pemerintah Cina yang akan meruntuhkan Masjid Raya Weizhou di wilayah otonomi Ningxia Hui. Pemerintah berdalih masjid yang baru rampung pada akhir tahun lalu ini dibangun tanpa persetujuan pihak berwenang.


Pemerintah mengumumkan akan meruntuhkan masjid ini pada Jumat pekan lalu. Namun, dalam video yang beredar tampak ratusan umat Islam setempat bertahan di masjid tersebut.

Pemerintah Cina mendapat kecaman yang kian meningkat karena tindakan kerasnya terhadap umat beragama, khususnya umat Islam. Dilaporkan, negara itu telah memaksa ratusan ribu umat Islam etnis Uighur menjalani kamp-kamp pendidikan ulang.



Rekaman video yang beredar pekan lalu menunjukkan banyak massa umat Islam Hui berkumpul di Masjid Raya Weizhou. Membawa bendera nasional, para pemrotes mengusung spanduk dukungan bagi Partai Komunis, persatuan etnis, dan kebebasan beragama.

Mereka juga mendatangi kantor pemerintahan setempat. Para pejabat di Ningxia sejak awal tahun ini mulai menghapuskan unsur-unsur arsitektur Islam dan Arab dari berbagai bangunan di sana. Dalihnya, menjadikan agama dari luar lebih berorientasi pada Cina.


Banyak pengguna Weibo, medsos yang mirip dengan Twitter, mendukung tindakan membongkar masjid tersebut. "Akan menjadi peringatan bagi proyek-proyek yang tak disetujui lainnya," ujar pemilik akun bernama Mei Xinyu.


photo

Foto-foto Masjid Raya Weizhou yang diposting ke medsos. Umat Islam dari etnis Hui memprotes rencana pemerintah meruntuhkan masjid ini.



Komisi Partai Komunis setempat menyebutkan Masjid Raya Weizhou telah melakukan perluasan ilegal sejak 2016. Komisi mengatakan para pejabat partai lokal gagal mengawasi pembangunan itu, yang kabarnya sebagian didanai melalui sumbangan asing.


Namun, seorang jamaah membantah hal itu. "Dalam dua tahun terakhir, tak ada pihak berwenang yang meminta kami berhenti membangun. Sebelumnya tak ada yang mempersoalkan izin penggunaan lahan, dan tidak ada yang mengklaim ini proyek yang tak disetujui," katanya dalam postingan di Weibo.


Agama yang disetujui pemerintah


Meski direncanakan dilakukan Jumat (10/8) lalu, tampaknya pembongkaran masjid telah ditunda. Media South China Morning Post melaporkan rencana pembongkaran ditunda sampai disetujuinya rencana pembangunan ulang.


Sementara menurut kantor berita Reuters rencana menghilangkan beberapa kubah masjid, menggantikannya dengan model pagoda, ditolak jamaah. "Jika kami menyetujuinya, sama dengan menjual keyakinan agama kami," kata seorang jamaah masjid.


Etnis Hui merupakan yang terbesar di antara 10 kelompok minoritas Muslim di Cina. Mereka berbahasa Mandarin, bahasa yang digunakan etnis mayoritas Han.


Menurut pengamat Cina James Leibold dari La Trobe University, etnis Hui secara tradisional berperan sebagai 'perantara' antara pemerintah dan kelompok minoritas Muslim lainnya. "Mereka ini kelompok etnis yang sangat strategis dan penting," jelasnya.







Di saat umat Islam etnis Uighur yang tinggal di Xinjiang (Cina Barat) menghadapi tekanan dalam beberapa tahun terakhir, etnis Hui umumnya luput dari perhatian. Namun, meningkatnya kecurigaan terhadap agama asing di Cina, khususnya Islam dan Kristen, membuat sikap terhadap etnis Hui menjadi bergeser.


"Islam dipandang sebagai agama yang cenderung ke tindakan fanatik dan kekerasan politik. Cina menyaksikan hal itu di Xinjiang awal 2012. Baru-baru ini terjadi penusukan massal di stasiun kereta api Kunming. Seperti yang mereka lakukan di Xinjiang, reaksi pemerintah terlalu berlebihan, terkadang malah memperburuk masalah," kata Leibold.


Awal bulan ini, ribuan peti mati dihancurkan pihak berwenang yang menerapkan penghapusan penguburan jenazah di tanah, karena keterbatasan lahan. Sebelumnya pada April lalu, dilaporkan pula kitab-kitab Injil ditarik dari peredaran di toko-toko buku.



Credit  republika.co.id