DAMASKUS
- Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad menyatakan, sejumlah
negara Arab telah mengalokasikan total USD 137 miliar bantuan untuk
kelompok pemberontak dalam upaya untuk menghancurkan Suriah.
"Negara-negara Arab yang dikenal telah memberikan bantuan sebesar USD 137 miliar kepada kelompok-kelompok bersenjata ilegal untuk menghancurkan Suriah," kata Mekdad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (13/8).
Dia kemudian menyatakan, pemerintah Suriah telah berhasil melawan musuh-musuhnya, karena semangat dan keberanian Suriah, serta adanya dukungan dari Rusia.
"Sekarang kami harus menghidupkan kembali ekonomi negara, karena ini adalah faktor kunci yang akan memungkinkan warga Suriah untuk kembali ke tanah air mereka," sambungnya.
"Negara-negara Arab yang dikenal telah memberikan bantuan sebesar USD 137 miliar kepada kelompok-kelompok bersenjata ilegal untuk menghancurkan Suriah," kata Mekdad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (13/8).
Dia kemudian menyatakan, pemerintah Suriah telah berhasil melawan musuh-musuhnya, karena semangat dan keberanian Suriah, serta adanya dukungan dari Rusia.
"Sekarang kami harus menghidupkan kembali ekonomi negara, karena ini adalah faktor kunci yang akan memungkinkan warga Suriah untuk kembali ke tanah air mereka," sambungnya.
Konflik
bersenjata di Suriah mulai pecah pada tahun 2011, dengan Damaskus
melawan pasukan oposisi dan sejumlah kelompok teroris yang telah
berusaha untuk menguasai negara tersebut.
Rusia campur tangan dalam konflik pada tahun 2015 atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Moskow awalnya memberikan dukungan militer dan saat ini menjadi penjamin gencatan senjata dan membantu Damaskus dalam menangani repatriasi pengungsi.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebanyak 1,7 juta warga Suriah yang telah melarikan diri dari perang saudara dan saat ini berada di luar negeri sedang menunggu untuk kembali ke Suriah.
Rusia campur tangan dalam konflik pada tahun 2015 atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Moskow awalnya memberikan dukungan militer dan saat ini menjadi penjamin gencatan senjata dan membantu Damaskus dalam menangani repatriasi pengungsi.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebanyak 1,7 juta warga Suriah yang telah melarikan diri dari perang saudara dan saat ini berada di luar negeri sedang menunggu untuk kembali ke Suriah.
Credit sindonews.com