Selasa, 21 Juni 2016

Lima Kapal Perang Terbaik Semasa Perang Dunia II




Kapal perang Nazi, Bismarck. (Foto: World of Warships)

Kapal perang Nazi, Bismarck. (Foto: World of Warships)





PERANG Dunia II tidak diragukan merupakan salah satu perang terbesar dalam sejarah dunia hingga saat ini. Konflik yang berlangsung dari 1939 itu berakhir dengan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, mencatatkan berbagai pertempuran besar yang menentukan hasil perang.
Meskipun sebagian besar pertempuran besar, termasuk kampanye penaklukkan Eropa dilakukan oleh pasukan darat dengan tank, kendaraan tempur dan artilerinya. Namun, kekuatan naval seperti kapal perang dan kapal selam juga memainkan peran yang tidak kecil dalam konflik paling berdarah di abad ke-20 itu.
Kapal perusak, kapal induk, crusier ikut ambil bagian dalam pertempuran-pertempuran dahsyat yang terjadi di lautan. Sebagian dari kapal-kapal itu dikenal karena ketangguhannya, kekuatannya, bahkan karena ukuran dan persenjataannya yang menimbulkan kekhawatiran bagi musuh-musuhnya.
Berikut ini lima kapal perang terbaik selama Perang Dunia II yang dirangkum Okezone, dari berbagai sumber pada Selasa, (21/6/2016).


1. USS Iowa
Kapal perang AS, USS Iowa mulai beroperasi pada 22 Februari 1942, bisa dikatakan merupakan kapal termuda di antara kapal-kapal dalam daftar ini. Meski begitu, kapal berbobot 45.000 ton ini memiliki peran cukup besar dan terlibat dalam beberapa operasi militer dan pertempuran pada PD II.
Pada Agustus 1943, USS Iowa dikirim ke Perairan Atlantik untuk menghadapi ancaman kapal Jerman, Tirpitz. Beberapa bulan kemudian kapal ini digunakan untuk membawa Presiden AS Franklin Roosevelt bersama beberapa pejabat AS lainnya ke Aljazair untuk kemudian menghadiri konferensi di Teheran, Iran.

Usai menjalankan misi tersebut, pada Januari 1944, USS Iowa dikirim ke Pasifik untuk ikut ambil bagian dalam serangan AS terhadap posisi-posisi pasukan Jepang termasuk misi di Saipan, Guam, dan Mariana. Kapal ini juga terlibat sebagai pendukung misi serangan udara ke Jayapura yang pada April 1944, dikenal dengan nama Hollandia dan berperan penting dalam berbagai operasi di Pasifik, sampai pernyataan menyerah dari Jepang dan berakhirnya PD II.
Usai PD II, USS Iowa terus aktif dalam operasi militer AS terutama pada Perang Korea pada 1951 hingga masa tugasnya diakhiri pada 1958. Setelah sempat diaktifkan kembali pada 1982, USS Iowa akhirya kembali di denonaktifkan pada 1990 dan saat ini dijadikan museum.

2. Bismarck
Sebagai kapal perang terbesar yang pernah dibuat Nazi Jerman, Bismarck memiliki reputasi yang membuatnya menjadi target utama bagi kapal-kapal lawan. Keterlibatan kapal ini sendiri dalam PD II tidak dapat dikatakan panjang. Meski begitu, banyak pihak menganggap bahwa kapal ini merupakan salah satu yang terbaik di Atlantik selama PD II.
Sebagai kapal terbesar angkatan laut Jerman, Bismarck dilengkapi dengan persenjataan yang mumpuni. Kemampuan persenjataannya dibuktikan dengan menenggelamkan kapal Inggris HMS Hood hanya dengan satu kali tembakan meriam utama.

Sayangnya, pengambilan keputusan yang buruk dari perwiranya menyebabkan riwayat kapal perang dengan kemampuan persenjataan yang begitu besar berakhir singkat.
Bismarck yang diluncurkan pada 1939 mulai beroperasi pada 1940 dan ikut ambil bagian dalam misi blokade pengiriman sekutu ke Inggris, Operasi Rheinubung pada Mei 1941.
Setelah menenggelamkan HMS Hood dan menyebabkan kerusakan parah terhadap HMS Prince of Wales, pada 24 Mei 1941, Bismarck menjadi sasaran pengejaran setidaknya selusin kapal Inggris.
Pada 27 Mei pengejaran tersebut berakhir dengan pertempuran antara Bismarck dengan dua kapal inggris HMS King George V dan HMS Rodney. Kerusakan yang dialami dari pertempuran tersebut dan pertempuran sebelumnya menyebabkan Bismarck karam, menewaskan hampir 2.000 orang awaknya.


3. HMS King George V
HMS King George V yang mulai dioperasikan pada 1940 adalah kapal pertama dari lima kapal di kelasnya, yaitu HMS Prince of Wales, HMS Duke of York, HMS Howe, dan HMS Anson. Kapal berbobot 42.923 ton ini paling dikenal dengan pertempurannya dengan kapal perang Jerman, Bismarck dan menyebabkan kerusakan yang berujung pada tenggelamnya kapal kebanggaan Nazi itu.
Selain menenggelamkan Bismarck, HMS King George V juga terlibat dalam sejumlah operasi maritim dengan angkatan laut kerajaan Inggris di Atlantik dan Pasifik.

Bersama dengan HMS Howe, HMS King George V ikut serta dalam operasi Husky di Gibraltar dan Avalanche pada 1943, sebelum ditugaskan ke pasifik sebagai bagian dari Gugus Tugas 57. Kedua kapal ini ikut serta dalam serangan ke Pulau Ryukyu dan Hamamatsu, Jepang pada 1945.
Usai PD II, HMS King George V mulai jarang dioperasikan dan dijadikan kapal latihan sampai akhirnya dipecah dan dijual pada 1957.

4. Kongou
Kongou adalah kapal perang agkatan laut Jepang yang mulai beroperasi sejak 1911 dan ikut ambil bagian dalam PD I meski tidak banyak terlibat dalam operasi laut. Pada 1935, kapal tipe battlecruiser ini dirombak besar-besaran dan mendapatkan beberapa perlengkapan dalam persenjataan dan kecepatan yang menjadikannya sebagai fast battleship.

Pada PD II, Kongou dan saudarinya Haruna ikut ambil bagian dalam berbagai armada angkatan laut Jepang di Pasifik, termasuk invasi ke Pulau Jawa yang saat itu berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda pada 25 Februari 1942. Kapal perang ini juga terlibat berbagai pertempuran dengan angkatan laut Kerajaan Inggris.
Pada tahun yang sama, Kongou terlibat dalam pertempuran dengan angkatan laut Amerika Serikat (AS) di Guadalcanal, Kepulauan Solomon, dan meraih keberhasilan dalam serangannya terhadap pangkalan udara AS, meskipun Jepang menderita kekalahan dalam pertempuran tersebut.
Setelah beberapa kali terlibat dalam pertempuran dan operasi militer di Pasifik, pada November 1944, Kongou yang sedang dalam perjalanan pulang untuk perbaikan bersama beberapa kapal perang Jepang lainnya, bertemu dengan kapal selam AS Sealion di Selat Formosa. Serangan torpedo dari Sealion menyebabkan kerusakan berat pada Kongou sebelum akhirnya menenggelamkan kapal tersebut bersama dengan sekira 1.200 awaknya.

5. Scharnhorst
Kapal perang Jerman ini memainkan peran cukup vital dalam kampanye Third Reich di lautan lautan sekitar Inggris pada awal PD II.
Dengan bobot 32.600 ton, Scharnhorst yang mulai beroperasi pada 1939 dipersenjai dengan sembilan meriam masing-masing berukuran 28 sentimeter. Kapal perang ini digunakan sebagai senjata utama, yang menjadi andalan angkatan laut Jerman dalam menghadapi angkatan laut Inggris.

Selama PD II Scharnhorst dan saudarinya Gneisenau menebar teror pada kapal-kapal dagang Inggris dan menenggelamkan beberapa kapal perang angkatan laut kerajaan, di antaranya kapal induk HMS Glorious dalam pertempuran di perairan Norwegia.
Kiprah Scharnhorst akhirnya selesai pada 1943. Ketika dia disergap dan ditenggelamkan oleh HMS Duke of York yang didukung beberapa kapal perusak dan cruiser dalam Battle of North Cape, Norwegia.




Credit  Okezone


Al Jahiz, Penggagas Evolusi Sebelum Charles Darwin

 
 
Amherst.edu Salah satu ilustrasi dalam Kitab Al Hayawan. Al Jahiz menulis kitab tersebut pada abad ke 9, berisi gagasan tentang adaptasi dan evolusi. 
 
  CB — Charles Darwin yang terkenal lewat karyanya The Origin of Species bukan orang pertama yang menggagas evolusi. Ratusan tahun sebelumnya, seorang ilmuwan yang hidup pada masa kejayaan peradaban Islam bernama Al Jahiz telah menuangkan gagasan evolusi dalam karya tulis setebal 350 halaman.

Abu Uthman Amr Ibn Bahr Al Qinanih Al Fuqaymih Al Basrih, demikian nama lengkap Al Jahiz, lahir di Basra, Irak, pada tahun 776. Namanya berarti "mata bundar seperti ikan". Al Jahiz memang dilahirkan dari keluarga yang sederhana sehingga ia harus ikut berjualan ikan bersama ibunya di Kanal Basra.

Keterbatasan tak memupus semangat Al Jahiz. Ia tumbuh menjadi seorang humoris dan penuh rasa ingin tahu. Sebagai Muslim, dia gemar melewatkan waktu di Masjid Besar Basra. Di sana, dia belajar dari para ulama, membahas beragam pertanyaan dan tak jarang berdebat.

Dia pun tak sungkan untuk bertemu dan belajar dari penyair-penyair terkenal masa lalu, seperti Al- Asma'i, Abu Zayd, dan Abu Ubuyda. Hasilnya, kemampuan bahasanya meningkat pesat. Dalam waktu singkat, Al Jahiz mahir berbahasa Arab. Kemampuan itu mendukungnya belajar lebih banyak.

Haus akan ilmu pengetahuan, Al Jahiz berkelana ke berbagai daerah, seperti Damaskus, Beirut, Samara, dan Baghdad. Ia lalu memutuskan untuk menetap dan belajar. Ia hidup dari menulis. Diperkirakan, ia telah menulis 200 karya meski kini tersisa 30 saja.

Esai mengenai kekhalifahan yang ia tulis menjadi tiket emas masuk ke lingkungan kalangan atas. Esai itu juga menyita perhatian Khalifah Al-Ma'mun, khalifah ke-7 Dinasti Abbasiyah. Ia banyak berhubungan dengan tokoh politik terkemuka, termasuk menjadi orang kepercayaan Hakim Agung Ahmad bin Abi Du'ad.

Meski banyak membaca Ariestoteles dan banyak karya klasik Yunani Kuno, Al Jahiz punya gaya sendiri dalam menulis. Ia gemar menyematkan humor. Al Jahiz menganggap humor bukan hanya sebagai alat untuk menghibur, melainkan juga sarana untuk menyebarkan gagasan seluas mungkin.

Kitab Al Hayawan

Karya Al Jahiz yang paling berpengaruh adalah Kitab Al Hayawan (Kitab Hewan-hewan). Kitab itu ibarat sebuah ensiklopedia, memuat sekitar 350 spesies hewan yang terbagi dalam tujuh volume, serta dilengkapi dengan gambar-gambar dan penjelasan yang detail.

Kitab ini merupakan buku pertama yang mengungkap berbagai aspek biologi dan zoologi hewan, seperti klasifikasi binatang, rantai makanan, seleksi alam, dan evolusi. Al Jahiz setidaknya sudah menulis dengan jelas bagaimana hewan yang lebih besar bisa menakuti hewan yang lebih kecil ukurannya.

"Hyena bisa menakuti rubah atau binatang yang lebih kecil ukurannya. Semua hewan kecil akan memakan hewan yang lebih kecil darinya dan hewan yang lebih besar tidak bisa memakan yang lebih besar. Ini adalah hukum eksistensi," tulisnya dalam kitab tersebut.

Karya itu bahkan mendeskripsikan mimikri, cara komunikasi, serta tingkat kecerdasan serangga, dan hewan lainnya. Al Jahiz menjelaskan dengan detail perilaku semut dalam bekerja sama, bagaimana mereka menyimpan gandum di sarang dan menjaga agar tak busuk saat hujan.

Al Hayawan memuat tiga hal penting dalam evolusi yang juga dituliskan oleh Charles Darwin dalam Thye Origin of Species. Menurut Al Jahiz, hewan-hewan berjuang untuk tetap bertahan hidup, bertransformasi menjadi spesies, dan mengatasi faktor-faktor lingkungan.

Al Jahiz percaya bahwa satu spesies bisa mengalami transformasi secara jangka panjang sehingga memunculkan spesies baru. "Orang berkata beragam tentang eksistensi hewan berkaki empat. Beberapa menerima perubahan dan melahirkan eksistensi anjing, serigala, rubah, dan kerabatnya. Keluarga itu berasal dari orang makhluk yang sama," demikian ditulisnya.

Kitab Al-Hayawan yang berpengaruh menjadi acuan bagi para pakar hewan dan pemikir evolusi di Eropa. Miguel Asín Palacios, seorang ilmuwan dan pendeta Katolik, mengatakan, karya Al Jahiz sangat berarti bagi perkembangan sains, terutama zoologi.

Menjelang akhir hidupnya, Al Jahiz menderita kelumpuhan total pada satu sisi tubuhnya (hemiplegia). Ia memutuskan pensiun dan kembali ke tempat kelahirannya, Basra. Pada bulan Desember 868 saat usianya 93 tahun, ia meninggal dunia. Diduga, ia meninggal dunia karena cedera akibat tertindih rak bukunya.

Al Jahiz memberi gambaran tentang kejayaan peradaban Islam pada abad ke-9 sampai abad ke-11. Saat itu, Baghdad dan sekitarnya menjadi jantung dunia. Masyarakat Muslim dikenal punya semangat belajar tinggi dan terbuka. Selain Al Jahiz, ilmuwan lain macam Ibn Sina juga berkontribusi besar.


Credit  KOMPAS.com







Antisipasi Agresi Rusia, Norwegia Tingkatkan Anggaran Militer


 
 
Engadget Personel militer Norwegia di dalam tank mereka di sebuah latihan.
OSLO, CB - Pemerintah Norwegia akan meningkatkan anggaran militernya sebagai antisipasi atas kemungkinan agresi Rusia atau yang disebut PM Erna Solberg sebagai "tetangga di timur yang tak bisa ditebak".

Apalagi negara Skandinavia meruspakan salah satu negara anggota NATO memiliki garis perbatasan dengan Rusia.

Jika rencana ini disetujui parlemen maka anggaran militer negeri itu akan meningkat hingga 165 miliar kroner atau sekitar Rp 264,5 triliun dalam waktu 20 tahun.

"Sayang sekali situasi geopolitik berubah sangat signifikan, dalam cara yang buruk, di beberapa tahun terakhir," kata PM Solberg kepada media di Oslo.

"Kita memiliki tetangga yang tak bisa ditebak di timur yang terus memperkuat militernya dan menunjukkan niat untuk menggunakan kekuatan militer sebagai sarana politik," tambah dia.

Jika rencana pemerintah Norwegia ini disepakati maka anggaran tambahan itu akan digunakan untuk membeli sejumlah peralatan perang seperti empat kapal selam, 52 jet F-35 dan pesawat pengintai AL.

Meski tambahan anggaran militer Norwegia itu cukup signifikan tetapi tetap saja belum mencapai target NATO yang meminta anggota mengalokasikan dua persen anggaran belanja untuk kebutuhan militer.

Selain itu juga muncul rencana militer Norwegia akan ditempatkan di Finnmark, wilayah timur laut Norwegia yang berbatasan dengan Rusia.

Meski pengajuan anggaran pertahanan ini cukup siginifikan tetap saja tak membuat angkatan bersenjata Norwegia menjadi sebuah militer besar yang kuat.

Militer Norwegia tetap berjumlah sedikit dan diperkirakan tidak akan mampu bertahan dalam sebuah serangan militer serius.

Rusia menyebabkan kecemasan global, terutama bagi negara-negara yang menjadi tetangganya, sejak aneksasi Semenanjung Krimea pada 2014.

Sejak saat itu kondisi di wilayah timur Eropa tersebut semakin hangat diwarnai berbagai latihan militer dan unjuk kekuatan di kedua sisi.

Awal Juni, NATO menggelar latihan militer terbesar sejak akhir Perang Dingin di Polandia, yang juga bertetangga dengan Rusia.

Latihan dengan kode Anakonda-16 itu diikuti 20 negara dan 30.000 prajurit yang berlangsung selama 10 hari.

Pada Februari, Rusia juga menggelar latihan militer yang melibatkan 8.500 tentara, serja sejumlah pesawat tempur dan kapal perang di wilayah selatan negeri itu yang tak jauh dari wilayang bergolak di Ukraina timur.




Credit  KOMPAS.com





Ini Krisis Terburuk sejak PD II, Satu dari 113 Penduduk Dunia Mengungsi


 
 
DENIS CHARLET/AFP Foto ini diambil pada 28 Mei 2014 ketika kepolisian Perancis mengusir ratusan imigran Afrika yang mendirikan kemah-kemah darurat di sekitar kota Calais. Para imigran ini berencana untuk menyeberangi Selat Channel menuju Inggris.
GENEVA, CB – Dunia sedang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk abad ini setelah jumlah pengungsi dan pencari suaka telah meledak mencapai 65,3 juta orang hingga akhir 2015.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Senin (20/6/2016), mengatakan, jumlah pengungsi dan orang yang melarikan diri dari rumah mereka karena berbagai alasan merupakan rekor baru.
Komisioner Tinggi Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan, migrasi besar-besaran itu telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Eropa dan juga merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.
Gelombang migrasi baru itu meningkat 5,8 juta orang dari rekor sebelumnya. “Ini pertama kalinya jumlah pengungsi melampaui ambang 60 juta orang,” kata Kepala UNHCR, Filippo Grandi.
Menurut PBB, pertumbuhan pengungsi, pencari suaka, dan kasus pelarian lainnya meningkat karena penderitaan akibat konflik Palestina, Suriah, dan Afganistan.
Sebelumnya, negara-negara di Timur Tengah lainnya dan Afrika Utara juga sebagai penyumbang tumbuhnya gelombang pengungsi dan pencari suaka.
Secara global, jumlah pengungsi 65,3 juta itu sama dengan hampir satu persen dari total manusia telah dipaksa untuk melarikan diri.
UNHCR merilis data terbaru pengungsi dan pencari suaka itu terkait dengan peringatan Hari Pengungsi Dunia, Senin ini.
Hal itu juga untuk menggarisbawahi adanya semakin besarnya tekanan krisis akibat perpindahan penduduk secara global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Grandi mengatakan, peningkatan jumlah orang yang mengungsi dari konflik dan kekerasan akibat penganiayaan, juga telah meningkatkan sentimen politik anti-migran.
"Kesediaan negara-negara untuk bekerja sama tidak hanya untuk pengungsi tetapi untuk kepentingan kolektif manusia merupakan sesuatu yang sedang diuji saat ini," katanya.
Menurut Grandi, jumlah pengungsi global naik 5,8 juta pada posisi tahun 2015. Jika penduduk dunia saat ini sekitar 7,35 miliar jiwa maka itu berarti satu di antara 113 orang di dunia adalah pengungsi.
 
Harian Kompas Jumlah pencari suaka dan pengungsi di Indonesia
Angka migrasi atau perpindahan penduduk telah meningkat sejak pertengahan tahun 1990-an. Namun, kenaikan drastic terjadi sejak pecahnya perang saudara di Suriah pada tahun 2011.
Dari sekitar 65,3 juta pengungsi di seluruh dunia itu, 40,8 juta di antaranya mengungsi di dalam negeri mereka masing-masing. Sedangkan 21,3 juta melarikan diri ke luar negeri.
Palestina adalah kelompok pengungsi terbesar yakni mencapai lebih dari lima juta orang. Mereka termasuk yang melarikan diri sejak Israel terbentuk pada tahun 1948 dan keturunan mereka.
Suriah berada di urutan kedua, dengan total jumlah pengungsinya ialah 4,9 juta orang, lalu diikuti Afganistan sebanyak 2,7 juta orang dan Somalia 1,1 juta orang.
Krisis di Sudan Selatan, Yaman, Burundi,  dan Republik Afrika Tengah, juga telah menyebabkan pengungsian meningkat.
Kekerasan geng bersenjata dan narkoba di kawasan Amerika Tengah telah menyumbang 17 persen terhadap jumlah total migrasi dunia.
Dunia harus bergandengan tangan untuk mengatasi krisis tersebut.





Credit  KOMPAS.com





Inilah Mata-mata Wanita Pertama AS yang "Berkeliaran" di Rusia

 
Inilah Mata mata Wanita Pertama AS yang Berkeliaran di Rusia
Foto Martha Peterson ketika masih menjadi agen mata-mata CIA yang beroperasi di Rusia. | (CNN)
 
WASHINGTON - Seorang ibu dua anak bernama Martha Peterson, diketahui menjadi mata-mata wanita pertama Amerika Serikat (AS) yang ditugaskan beroperasi dua tahun di Rusia.

Setelah lama merahasiakan profesinya yang pernah jadi mata-mata untuk CIA, dia mengungkapkannya pada dua anaknya.

Martha Peterson dilatih untuk bergabung dengan CIA pada tahun 1975 dan, setelah menjadi ahli dan belajar tentang pengintaian di Rusia—yang kala itu masih bernama Soviet.

Selama bertugas di negeri komunis itu, Martha Peterson tetap menyamar. Dia pernah menerima paket rahasia dari agen “TRIGON” bernama asli Aleksandr Dmitryevich Ogorodnik, seorang diplomat Soviet yang direkrut untuk bekerja pada CIA di Amerika Latin.

Martha Peterson, yang akhirnya ditangkap oleh Dinas Rahasia Rusia (KBG) setelah beroperasi selama dua tahun di Rusia tetap merahasiakan identitasnya sebagai mata-mata kepada dua anaknya Tyler dan Lora sampai tahun 1997, ketika mereka berusia 17 dan 15 tahun.

Martha Peterson mengungkapkan kisahnya dalam buku berjudul “Widow Spy” yang diterbitkan oleh CNN. Menurutnya, kedua anaknya tidak menyadari betapa berbahayanya jika dia mengekspose identitasnya sebagai agen CIA.

Tapi, temannya memperingatkan bahwa menunggu terlalu lama untuk memberi tahu identitasnya bisa menyebabkan dia dibenci oleh kedua anaknya.
Inilah Mata mata Wanita Pertama AS yang Berkeliaran di Rusia

Dalam tayangan “Desclassfield” di CNN, Marta Peterson bercerita bahwa putrinya, Lora, meneleponnya sekitar pukul 10.00 pagi dan memintanya datang untuk makan siang dengan kakaknya, Tyler, di restoran Roy Rogers di McLean, Virginia.

Dalam emosi yang sudah dipendam lama, wanita itu akhirnya mengungkapkan pekerjaannya kepada kedua anaknya dengan berkata;”Saya bekerja untuk CIA.”

Anaknya, Tyler, adalah yang pertama bereaksi, dengan berujar; ”Dia mata-mata”. Mereka lantas tertawa.

John, suami pertama Martha Peterson, adalah seorang calon wartawan. Dia bergabung dengan CIA dan meninggal dalam kecelakaan helikopter di Laos pada usia 27 tahun.

Martha pernah ditangkap KGB karena ada agen ganda Rusia yang berkhianat. Sejak itu, dia tidak bisa lagi kembali ke Rusia sampai akhirnya menikah dengan pria yang menjadi ayah dari kedua anaknya.

”Pekerjaan saya berkisar dari hal yang sangat menarik,  membuat perbedaan dalam postur keamanan bangsa kita,” tulis dia di sebuah situs untuk penulisan bukunya.

”Saya pensiun dengan kepuasan pribadi yang besar dan kebanggaan,” ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, Senin (20/6/2016).


Credit  Sindonews









Ketika Indonesia Tembaki Kapal China dan AS Kirim Dua Kapal Induk

 
Ketika Indonesia Tembaki Kapal China dan AS Kirim Dua Kapal Induk
Dua kapal induk AS, USS John C. Stennis (CVN 74) dan USS Ronald Reagan (CVN 76). | (US Navy)
 
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal induk bertenaga nuklir untuk patroli di Laut China Selatan. Dua kapal induk AS dikirim pekan lalu atau hampir bersamaan dengan momen kapal perang Indonesia menembaki kapal nelayan China yang diduga mencuri ikan di perairan Natuna, Indonesia.

Dua kapal induk AS tersebut adalah USS John C. Stennis (CVN 74) dan USS Ronald Reagan (CVN 76).

Kapal perang China telah muncul membayangi kedua kapal induk AS. Tidak ada insiden berbahaya dengan kapal-kapal dari kedua negara tersebut.

Bergabungnya dua kapal induk AS di Laut China Selatan memungkinkan Washington melakukan operasi penerbangan ganda di perairan internasional.

Komandan operator kapal USS Ronald Reagen, Laksamana D. Alexander, mengatakan kehadiran kedua kapal induk menunjukkan kemampuan AS untuk beroperasi di daerah yang sama dan pada waktu yang sama.

”Kami harus mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk berlatih teknik warfighting yang diperlukan untuk menang dalam operasi angkatan laut modern,” kata Alexander seperti dikutip news.com.au, Selasa (21/6/2016).

Kedua kapal induk AS didukung oleh tiga kapal penjelajah rudal dan enam kapal perusak.

Pejabat Angkatan Laut AS lainnya, Laksamana Marcus Hitchcock mengaku tidak tahu apakah kapal perang China membayangi kedua kapal induk AS atau tidak. Menurutnya, kapal perang China sudah hadir di Laut China selatan secara konstan.

”Kami memang melihat kapal (Tentara Pembebasan Rakyat-Angkatan Laut/PLAN) cukup rutin di seluruh Laut China Selatan. Sebagai faktanya, kami berada dalam kontak visual konstan dengan setidaknya satu kapal PLAN pada waktu tertentu,” kata Hitchcock kepada wartawan.

Pemerintah maupun militer China belum berkomentar atas kehadiran dua kapal induk AS di Laut China Selatan. Pihak Beijing, sebelumnya justru mendesak Indonesia untuk menahan diri setelah kapal perangnya menembaki kapal nelayannya di perairan Natuna.


Credit  Sindonews








Indonesia Bakal Lebih Tegas di Natuna, Begini Reaksi China

 
Indonesia Bakal Lebih Tegas di Natuna Begini Reaksi China
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla. | (SINDOphoto)
 
JAKARTA - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk bertindak lebih tegas dalam melindungi kedaulatannya di perairan Natuna. Keputusan ini diambil menyusul protes keras China setelah kapal nelayannya yang masuk Natuna ditindak kapal perang Indonesia.

Keputusan Indonesia untuk bertindak tegas itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada hari Senin.

”Ini bukan bentrokan, tapi kami melindungi wilayah,” kata Kalla dalam wawancara dengan Reuters di istana kepresidenan.

 

Ketika ditanya apakah pemerintah Indonesia telah membuat keputusan untuk menjadi lebih tegas, Kalla mengatakan: "Ya, kami akan terus (bertindak tegas).”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying telah merespons keputusan Indonesia yang disampaikan Kalla. Dia mengecam penggunaan kekuatan secara sembarangan.

”Kami mendesak pihak Indonesia untuk menahan diri dari setiap tindakan yang mempersulit atau memperbesar sengketa, atau yang berdampak pada perdamaian dan stabilitas kawasan,” kata Hua Chunying.

 
 

Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Jumat kapal perang Angkatan Laut Indonesia mengeluarkan tembakan peringatan terhadap kapal nelayan China yang diduga mencuri ikan di perairan Natuna Indonesia.

Tindakan militer Indonesia ini menuai protes keras dari China. Pihak Beijing menuduh Indonesia melanggar hukum internasional dan menyalahgunakan kekuatan militer.

Dalam insiden di Natuna itu, ada 12 kapal asing yang diduga mencuri ikan. Ketika kapal perang Indonesia mendekat, kapal-kapal asing itu melarikan diri. Sedangkan kapal berbendera China berhasil ditangkap termasuk dengan para krunya.




Credit  Sindonews






Senat AS Tolak Empat Langkah Pengendalian Senjata


 
Senat AS Tolak Empat Langkah Pengendalian Senjata  
Keempat langkah itu bertujuan memperluas pemeriksaan latar belakang pembeli senjata dan mengekang penjualan senjata ke orang-orang yang terkait terorisme. (Thinkstock/Kenlh)
 
Jakarta,CB -- Senat Amerika Serikat menolak empat langkah pengendalian senjata menyusul insiden penembakan massal pekan lalu di sebuah klub malam Orlando. Meski demikian, anggota parlemen masih berusaha berkompromi agar dapat menjauhkan senjata api dari orang-orang yang diawasi pihak berwenang karena diduga terkait dengan terorisme.

Keempat langkah tersebut bertujuan untuk memperluas pemeriksaan latar belakang pembeli senjata dan mengekang penjualan senjata ke orang-orang yang diduga terkait terorisme. Dua langkah diajukan Partai Republik, sementara dua langkah lainnya diusulkan oleh Demokrat.

Namun, empat langkah yang diusulkan itu tak didukung oleh minimal 60 suara dalam pemungutan suara yang dilakukan oleh 100 anggota Senat pada Senin (20/6).

Penembakan massal terburuk dalam sejarah modern AS pekan lalu memicu kembali perdebatan soal pengendalian senjata di AS. Namun, sejumlah langkah memperketat pengendalian senjata kerap kali tidak mendapat dukungan dalam pemungutan suara, menandakan besarnya lobi politik organisasi pelobi senjata api, Asosiasi Senapan Nasional atau NRA.

Partai Republik dan sekutu mereka, NRA, menyatakan langkah yang diusulkan Demokrat terlalu ketat dan melanggar hak konstitusional untuk memiliki senjata. Sementara, Demokrat mengkritik rencana Partai Republik terlalu lemah.

"Ini selalu sama. Setiap kali tragedi terjadi, kita berusaha, kami dari Demokrat berusha untuk mengajukan sejumlah langkah keamanan [untuk pengendalian] senapan yang masuk akal. Sayangnya, usaha kami selalu diblokir oleh pejabat Republik yang menguasai Kongres, yang mendapatkan perintah langsung dari Asosiasi Senapan Nasional," kata Pemimpin Senat yang merupakan politisi Demokrat, Harry Reid dari Nevada, dikutip dari Reuters.

Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell, politisi Republik dari Kentucky, menyatakan bahwa sejumlah langkah yang diajukan Demokrat tidak efektif dan Demokrat tidak tulus dalam upaya mereka.

"Alih-alih menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mendorong agenda tertuntu atau untuk keperluan iklan kampanye berdurasi 30 detik berikutnya, pejabat Senat dari Republik "mengejar solusi nyata yang dapat membantu menjaga warga Amerika lebih aman dari ancaman terorisme."

Upaya pengendalian senjata yang kerap gagal diajukan dinilai menjadi salah satu faktor penyebab sejumlah penembakan massal, seperti penembakan di sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut, pada 2012, dan di pusat konferensi di San Bernardino, California, pada 2015.
Pelaku penembakan massal di kelab malam gay Pulse di Orlando diidentifikasi bernama Omar Mateen, pria yang dilaporkan sudah berbaiat setia terhadap kelompok militan ISIS dan menewaskan 49 orang.

"Negara ini sedang diserang, bukan dengan pesawat atau bahan peledak, itu senjata serbu," kata Murphy.

Pejabat senior Senat mengungkapkan adanya kemungkinan pemungutan suara lainnya soal pengendalian senjata pada pekan ini. Para pejabat Republik berharap banyak terhadap proposal yang diajukan Senator Susan Collins, pejabat Republik dari Maine, yang tidak termasuk dalam empat langkah yang ditolak itu.,

Rencana Collins adalah membatasi pembelian senjata untuk kelompok tersangka terorisme, termasuk orang-orang yang berada dalam daftar "larangan terbang" atau daftar orang-orang yang harus diperiksa secara menyeluruh di bandara.

Bahkan jika Senat menyetujui langkah pengendalian senjata, langkah itu harus disahkan oleh para pejabat DPR yang mayoritas merupakan polisi Republik.

Kongres AS belum menyetujui langkah pembatasan senjata sejak 2007 silam. Pada saat itu, Kongres AS menyetujui perluasan basis data pemeriksaan latar belakang otomatis yang dilakukan oleh pemerintah, termasuk individu yang memiliki riwayat penyakit mental dan kriminal. Amerika Serikat kini memiliki lebih dari 310 juta senjata, sekitar satu senjata untuk setiap warga negara.





Credit  CNN Indonesia