Selasa, 18 Oktober 2016

Rusia Hendak Bangun Penampungan Persiapan Perang Nuklir dengan AS

 
Rusia Hendak Bangun Penampungan Persiapan Perang Nuklir dengan AS
Rusia hendak membangun penampungan untuk publik sebagai persiapan diri untuk mengantisipasi perang nuklir dengan Amerika Serikat. Foto/Ilustrasi/Reuters/Maxim Shemetov
 
MOSKOW - Moskow hendak membangun penampungan besar untuk publik sebagai persiapan diri dalam mengantisipasi pecahnya perang nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat (AS). Kementerian Darurat Rusia telah menerbitkan surat perintah resmi kepada manajer Zenit Arena untuk membangun penampungan atau shelter.

Zenit Arena merupakan pembangun stadion raksasa di St. Petersburg untuk Piala Dunia 2018. Penampungan yang hendak dibangun itu untuk menghindari kehancuran dan dampak radiasi nuklir.

Baru-baru ini, Kremlin telah menggelar latihan perang nuklir yang melibatkan 40 juta orang. Itu merupakan simulasi penyelamatan puluhan juta orang ketika perang nuklir pecah.

Surat perintah resmi untuk Zenit Arena itu keluar pekan lalu. Pemerintah Rusia belum mengkonfirmasi soal perintah pembangunan shelter sebagai antisipasi perang nuklir.

Sergei Markov, anggota dari Civic Chamber, sebuah lembaga negara yang berbasis di Moskow, menyebut ketegangan Rusia dan AS saat ini merupakan yang paling genting.  ”Ini adalah ketegangan paling serius antara Moskow dan Washington dalam beberapa dekade,” kata Sergei Markov. ”Perang mungkin dimulai bahkan sebelum Pemilu di AS November.”

”Saya pribadi berencana untuk menyetok 200 kaleng daging babi untuk krisis dari potensi perang,” ujar Markov kepada The Daily Beast dalam sebuah wawancara yang dilansir semalam (17/10/2016).”Dan saya menyarankan semua orang untuk melakukan hal yang sama.”

Deputi Duma Negara, Vadim Dengin, berharap bahwa tidak akan ada perang antara Rusia dengan AS. ”Saya tidak mengerti mengapa Barat tidak bisa meninggalkan kami dalam damai, mari kita (hidup damai),” kata pejabat Rusia itu.

”Amerika harus menyadari bahwa itu akan menjadi (pemandangan) anak-anak mereka mencari tempat penampungan juga, jika mereka serius akan menyerang Rusia,” lanjut Vadim Dengin.

Pada hari Kamis, Vladimir Gladkov, seorang mahasiswa 19 tahun, mengatakan bahwa dia mendengar dari tetangganya bahwa bangunan perlindungan bom terdekat dari gedung apartemennya adalah di stasiun metro Kitai Gorod.  Gladkov yang lahir setelah Soviet Perang Dingin dengan AS usai merasa frustasi melihat situasi ini.

“Amerika tidak gila untuk mengebom kami, saya tidak yakin mengapa otoritas kami ingin orang mengalami serangan panik yang histeris. Mungkin seseorang merasa kesal karena kita merasa terlalu bebas dan bahagia,” ujarnya.
Pekan lalu otoritas Kota Perm yang membawahi lebih dari 1 juta penduduk di wilayah Ural, menyatakan siap menyedikan tempat penampungan untuk rakyat jika perang terjadi. Otoritas itu juga menyatakan bahwa pegawai pemerintah akan terus bekerja meski dalam kondisi perang sekalipun.

Para ahli dari Kementerian Darurat Rusia telah memeriksa salah satu tempat penampungan untuk memastikan ketercukupun ruang, obat-obatan, dan penyediaan air harian minimal tiga liter per orang.





Credit  Sindonews