MOSKOW
- Moskow hendak membangun penampungan besar untuk publik sebagai
persiapan diri dalam mengantisipasi pecahnya perang nuklir antara Rusia
dan Amerika Serikat (AS). Kementerian Darurat Rusia telah menerbitkan
surat perintah resmi kepada manajer Zenit Arena untuk membangun
penampungan atau shelter.
Zenit Arena merupakan
pembangun stadion raksasa di St. Petersburg untuk Piala Dunia 2018.
Penampungan yang hendak dibangun itu untuk menghindari kehancuran dan
dampak radiasi nuklir.
Baru-baru ini, Kremlin telah menggelar
latihan perang nuklir yang melibatkan 40 juta orang. Itu merupakan
simulasi penyelamatan puluhan juta orang ketika perang nuklir pecah.
Surat perintah resmi untuk Zenit Arena itu keluar pekan lalu. Pemerintah Rusia belum mengkonfirmasi soal perintah pembangunan shelter sebagai antisipasi perang nuklir.
Sergei
Markov, anggota dari Civic Chamber, sebuah lembaga negara yang berbasis
di Moskow, menyebut ketegangan Rusia dan AS saat ini merupakan yang
paling genting. ”Ini adalah ketegangan paling serius antara Moskow dan
Washington dalam beberapa dekade,” kata Sergei Markov. ”Perang mungkin
dimulai bahkan sebelum Pemilu di AS November.”
”Saya pribadi berencana untuk menyetok 200 kaleng daging babi untuk krisis dari potensi perang,” ujar Markov kepada The Daily Beast dalam sebuah wawancara yang dilansir semalam (17/10/2016).”Dan saya menyarankan semua orang untuk melakukan hal yang sama.”
Deputi
Duma Negara, Vadim Dengin, berharap bahwa tidak akan ada perang antara
Rusia dengan AS. ”Saya tidak mengerti mengapa Barat tidak bisa
meninggalkan kami dalam damai, mari kita (hidup damai),” kata pejabat
Rusia itu.
”Amerika harus menyadari bahwa itu akan menjadi
(pemandangan) anak-anak mereka mencari tempat penampungan juga, jika
mereka serius akan menyerang Rusia,” lanjut Vadim Dengin.
Pada
hari Kamis, Vladimir Gladkov, seorang mahasiswa 19 tahun, mengatakan
bahwa dia mendengar dari tetangganya bahwa bangunan perlindungan bom
terdekat dari gedung apartemennya adalah di stasiun metro Kitai Gorod.
Gladkov yang lahir setelah Soviet Perang Dingin dengan AS usai merasa
frustasi melihat situasi ini.
“Amerika tidak gila untuk mengebom
kami, saya tidak yakin mengapa otoritas kami ingin orang mengalami
serangan panik yang histeris. Mungkin seseorang merasa kesal karena kita
merasa terlalu bebas dan bahagia,” ujarnya.
Pekan lalu otoritas Kota Perm yang membawahi lebih dari 1 juta penduduk
di wilayah Ural, menyatakan siap menyedikan tempat penampungan untuk
rakyat jika perang terjadi. Otoritas itu juga menyatakan bahwa pegawai
pemerintah akan terus bekerja meski dalam kondisi perang sekalipun.
Para
ahli dari Kementerian Darurat Rusia telah memeriksa salah satu tempat
penampungan untuk memastikan ketercukupun ruang, obat-obatan, dan
penyediaan air harian minimal tiga liter per orang.
Credit Sindonews