Selasa, 18 Oktober 2016

Anggap Rusia Agresif, Jerman Siap Perluas Peran Militernya

 
Anggap Rusia Agresif, Jerman Siap Perluas Peran Militernya
Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, menyatakan militer Jerman siap mainkan peran lebih besar di Eropa setelah Rusia bertindak agresif. Foto/REUTERS
 
BERLIN - Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa Jerman siap untuk memainkan peran militernya lebih besar daripada di masa lalu di Eropa. Keputusan itu diambil Jerman setelah menganggap tindakan Rusia sudah agresif.

”Perubahan ini diperlukan. Isolasi dan memblokade diri tidak akan memecahkan masalah yang kita hadapi di dunia, di Eropa, atau di sini di negara kita,” kata von der Leyen dalam pertemuan dua tahunan ratusan pejabat militer Jerman.

Dalam komentarnya itu, dia  laporan perihal tindakan Rusia yang lebih agresif Rusia serta konflik di Suriah yang semakin memanas. ”Jerman siap untuk terlibat, untuk mengambil tanggung jawab lebih banyak,” katanya.

“Ini adalah jalan yang benar, tetapi akan membutuhkan komitmen besar (dari sisi) waktu dan dana,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Selasa (18/10/2016).

Von der Leyen mengatakan Kementerian Keuangan Jerman telah sepakat untuk meningkatkan belanja pertahanan dengan total 10 miliar Euro pada 2020 untuk membantu pengadaan peralatan dan peningkatan personel militer. Namun, peningkatan belanja militer itu masih membutuhkan persetujuan parlemen.

Selain Jerman, Prancis juga menyerukan penguatan kerja sama pertahanan Eropa setelah Inggris hengkang dari Uni Eropa beberapa bilan lalu. Spanyol dan Italia telah mendukung proposal Prancis, tapi Inggris menahan diri karena khawatir penguatan militer di Uni Eropa bisa melemahkan aliansi NATO.

Jerman sudah puluhan tahun enggan terlibat dalam operasi militer besar. Namun negara yang pernah dipimpin Hitler ini kini memainkan peran lebih besar dalam koalisi anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

”Jerman tidak membuat dirinya menjadi lebih besar dari itu, tetapi juga tidak lebih kecil dari itu,” ucap von der Leyen.



Credit  Sindonews