DUBAI/TOKYO. Masih terluka karena harga minyak anjlok, Arab Saudi justru bergerak cepat. Aksi terbaru, Arab Saudi menggandeng raksasa teknologi Jepang, SoftBank Group. Dua entitas ini sepakat mendirikan perusahaan investasi bernama SoftBank Vision Fund yang khusus membenamkan duit di bidang teknologi.
Dana investasinya keduanya diperkirakan bisa mencapai US$ 100 miliar alias private equity terbesar di dunia. Ekspansi Arab di bidang teknologi semakin mantap setelah awalnya menyuntikkan dana sebesar US$ 3,5 miliar kepada perusahaan taksi online Uber. Ini merupakan upaya Arab untuk mendiversifikasi portofolio pendapatan yang selama ini bergantung pada minyak.
Nantinya Arab akan menggunakan perusahaan investasi milik negara, Public Investment Fund (PIF), sebagai kendaraan investasi di private equity baru itu. PIF berencana menggelontorkan dana hingga US$ 45 miliar dalam tempo lima tahun mendatang. Sementara SoftBank diperkirakan akan membenamkan duit senilai US$ 25 miliar. "Ada sejumlah investor besar lain yang masih dalam tahap negosiasi dan bisa menyumbang investasi mencapai US$ 100 miliar," ujar Chairman SoftBank Masayoshi Son, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/10).
Terbesar
Son menegaskan, SoftBank Vision Fund bakal menjadi perusahaan investasi terbesar di bidang teknologi dalam satu dekade mendatang. Di tahun pertama, SoftBank Vision Fund bakal mengelola dana sebesar US$ 20 miliar. Di tahun perdana, private equity yang berbasis di London itu langsung mendominasi seperlima dari pasar venture capital dunia.Mengutip data KPMG and CB Insights, transaksi venture capital mencapai US$ 79 miliar.
"Son sangat jeli melihat perusahaan yang memiliki prospek bagus. Persaingan di venture capital teknologi akan sengit," ujar Hiroyuki Kuroda, Sekretaris Jenderal Venture Enterprise Center di Jepang.
Rajeev Misra, eksekutif SoftBank, bakal memimpin SoftBank Vision Fund. Sementara PIF juga akan membentuk tim khusus. Asal tahu saja, tahun ini Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman berambisi untuk mereformasi arah investasi PIF.
Salman berambisi membesarkan dana kelolaan PIF dari posisi saat ini US$ 160 miliar menjadi US$ 2 triliun dalam jangka panjang. Pada Juni, PIF resmi mengubah strategi investasi. Awalnya, PIF menaruh investasi di instrumen dengan risiko rendah. Investasi di Uber merupakan investasi PIF perdana di startup.
Credit Kontan.co.id