Gedung Rektorat kampus IPB. TEMPO/Panca Syurkani
CB, Jakarta
- Institut Pertanian Bogor masuk menjadi anggota baru dalam
ASEAN-European Academic University Network (ASEA Uninet). Keanggotaan
IPB itu rencananya dikukuhkan pada pertemuan para akademisi yang digelar
di Universitas Udayana, Bali.
"Dalam pertemuan dua tahunan kali ini akan dilakukan penerimaan lima universitas baru yang salah satunya dari Indonesia yaitu Institut Pertanian Bogor," kata Presiden ASEA Uninet, Prof. Ketut Suastika ditemui usai membuka pertemuan internasional ASEA Uninet di gedung Institute for Peace and Democracy di Kampus Unud Jimbaran di Kabupaten Badung, Senin, 15 Februari 2016.
Menurut Ketut, dengan bergabungnya IPB, saat ini jumlah nggota ASEA Uninet menjadi 75 universitas dari 17 negara. Lima calon anggota baru itu dijadwalkan memaparkan profil masing-masing perguruan tinggi pada hari kedua ASEA Uninet "Plenary Meeting".
Suastika yang juga Rektor Unud itu mengatakan bahwa lembaga internasional tersebut menjadi ajang menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan riset. Diharapkan dengan wadah yang diisi para akademisi itu hasil riset bisa digunakan sebagai acuan dalam komunikasi pengetahuan antaranggota.
Unud sendiri merupakan satu-satunya perguruan tinggi dari Bali dan Indonesia Timur yang masuk dalam wadah internasional itu. Selain Unud, beberapa universitas lain juga turut menjadi anggota, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, dan Institut Teknologi Surabaya.
ASEAN-Uninet merupakan organisasi antaruniversitas di Eropa dan ASEAN yang berbasis di Wina, Austria, dengan kerja sama meliputi beasiswa, pendidikan, dan penelitian.
Organisasi yang didirikan tahun 1994 itu memiliki anggota dari berbagai negara di antaranya adalah Austria, Slovakia, Jerman, Italia, Inggris, Spanyol, Denmark, Belanda, Swedia, Yunani, Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Credit TEMPO.CO