Batas waktu pembayaran cicilan utang sudah dilewati.
Publik Yunani mengantre di mesin ATM, Minggu, 28 Juni 2015. (REUTERS/Stefanos Rapanis)
CB - Yunani tergelincir semakin jauh dalam krisis keuangan, setelah program dana talangan yang mereka andalkan selama lima tahun, berakhir pada Selasa, 30 Juni 2015, tanpa pembayaran utang pada IMF.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu, 1 Juli 2015, tidak dibayarnya utang sebesar US$1,8 miliar pada IMF, menjadikan Yunani negara maju pertama yang gagal melakukan pembayaran utang.
Negara terakhir yang gagal melakukan penbayaran adalah Zimbabwe pada 2001, namun negara Afrika itu tidak dianggap sebagai negara maju. Juru bicara IMF, Gerry Rice, memastikan batas waktu sudah dilewati.
"Kami telah menginformasikan dewan eksekutif bahwa Yunani sekarang dalam tunggakan, dan hanya dapat menerima pembiayaan IMF, jika tunggakan telah diselesaikan," kata Rice.
Dia mengatakan dewan akan mempertimbangkan permintaan Yunani, untuk memperpanjang pinjaman. Total pinjaman Yunani pada IMF mencapai US$40 miliar atau sekitar Rp533 triliun.
Di Athena pada Selasa, 30 Juni, ribuan orang Yunani menggelar aksi protes, meminta negara itu tetap berada dalam Uni Eropa, yang merupakan aksi tandingan anti Uni Eropa pada Senin, 29 Juni.
Credit VIVA.co.id