Kaisar Jepang Akihito (kanan) dalam jamuan makan malam bersama Presiden Filipina Benigno Aquino III di Manila, Filipina, Rabu (3/6/2015). AFP / Imperial Household Agency, Japan
Dalam sebuah pidato di istana Manila, Rabu (3/6/2015) malam, Akihito mengatakan adanya hubungan aktif antara Jepang dan Filipina sejak awal abad ke-20.
"Namun selama PD II, pertempuran sengit antara Jepang dan Amerika Serikat terjadi di tanah Filipina, yang berujung pada kematian banyak warga sipil," kata Akihito, seperti dikutip AFP.
"Ini adalah sesuatu bagi kami, warga Jepang, untuk selalu diingat dengan rasa penyesalan mendalam," sambung dia, berrdasarkan hasil terjemahan resmi Imperial Household Agency.
"Secara khusus, pada peringatan 70 tahun akhir PD II, Saya mengungkapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada semua orang yang tewas pada saat itu," tutur sang kaisar.
Pernyataan Akihito terlontar seiring persiapan pidato Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terkait PD II pada Agustus mendatang. Sejumlah pengamat menilai sikap Abe selama ini bertolak belakang dari beberapa PM sebelumnya, yang sudah meminta maaf atas dosa Jepang di zaman perang.
Credit Metrotvnews.com