Senin, 15 Juni 2015

Israel Rilis Laporan soal Invasi Gaza Selama 50 Hari


Israel Rilis Laporan soal Invasi Gaza Selama 50 Hari Laporan soal perang Gaza selama 50 hari tahun lalu dirilis Israel untuk mengahului laporan dari PBB terkait kemungkinan kejahatan perang oleh Israel. (Reuters/Mohamad Torokman)
 
 
Jakarta, CB -- Israel mengeluarkan laporan soal perang Gaza pada Juli-Agustus 2014, langkah yang ditujukan untuk mendahului rilis PBB tentang kemungkinan kejahatan perang oleh Israel.

Laporan setebal 277 halaman itu merujuk pada penyelidikan yang dilakukan oleh Israel sendiri dan pernyataan dari pemimpin negara Barat yang mendukung mereka untuk “membela diri” dari militan Palestina.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengolok bahwa penyelidikan oleh Dewan HAM PBB tersebut sia-sia dan buang-buang waktu. Israel juga menuduh PBB bias dan memboikot penyelidiknya, seperti yang juga mereka lakukan pada PBB saat ingin menyelidiki perang Gaza pada 2008-2009. Saat itu, hasil penyelidikan PBB menetapkan Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang.

Invasi oleh PBB ke Gaza berlangsung selama 50 hari selama musim panas tahun lalu, setelah Hamas menembakkan roket ke arah Israel. Serangan udara dan darat yang dilancarkan oleh Israel menewaskan 2.256 orang Palestina, kebanyakan adalah warga sipil, menurut laporan PBB pada Maret lalu.

Sementara itu, 67 tentara Israel dan enam warga sipil di Israel juga tewas dalam konflik itu.

Laporan Israel yang baru membantah angka dari PBB tersebut, dan menyebut bahwa 36 persen dari kematian warga Palestina disebabkan oleh non-kombatan dan banyak militan diidentifikasi sebagai warga sipil.

“Kekerasan kepada penduduk sipil juga terjadi sebagai akibat dari insiden aksi militer—namun sah dibawah hukum—di sekitar warga sipil dan lingkungan mereka dan sebagai akibat dari kendala yang tak terhindarkan karena intelijen tidak sempurna dan sistem teknologi pun terkadang gagal,” tulis dokumen itu.

Dalam pernyataan publik untuk kabinetnya, Netanyahu kembali menuduh Hamas bersembunyi di balik warga sipil dengan sengaja beroperasi wilayah ramai penduduk di Gaza.

"Siapapun yang ingin melanjutkan menyalahkan Negara Israel, biarkan mereka membuang-buang waktu membaca laporan komisi PBB. Kami, untuk bagian kami, akan terus melindungi tentara kami. Mereka (militer) akan terus melindungi kita," kata Netanyahu.

Penyelidikan komisi HAM PBB terhadap kemungkinan kejahatan perang oleh Israel dan Hamas, dijadwalkan untuk dirilis pada pekan ini, setelah ditunda pada Maret untuk penyelidikan lebih lanjut.

Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, menyebut laporan Israel tak punya nilai, mengatakan "kejahatan perang Israel jelas karena dilakukan di depan kamera.”

Hamas dilain pihak membantah melakukan kesalahan, mengklaim tindakan mereka untuk melindungi warga Palestina.

Mantan kepala penyelidik komisi HAM PBB, William Schabas, mengundurkan diri pada Februari lalu terkait pekerjaan konsultasi yang sebelumnya dia lakukan untuk Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO.




Credit  CNN Indonesia