Kamis, 29 November 2018

22 Tewas dalam Ledakan Dekat Pabrik Kimia di China


22 Tewas dalam Ledakan Dekat Pabrik Kimia di China
Sebuah ledakan di luar pabrik kimia di China menewaskan 22 orang dan menghancurkan sejumlah kendaraan. Foto/Istimewa

BEIJING - Sebuah ledakan terjadi di luar pabrik kimia di China timur laut. Akibatnya, 22 orang tewas dan sejumlah kendaraan hancur.

Sebuah rilis resmi yang dikutip AP, Rabu (28/11/2018), mengatakan ledakan itu terjadi tepat setelah tengah malam di dok pemuatan di samping pabrik yang dioperasikan oleh Hebei Shenghua Chemical Industry Co. Ltd. Pabrik ini berada di kota Zhangjiakou, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada 2022.

Ledakan itu melukai 22 orang lainnya dan menghancurkan 38 truk serta 12 mobil penumpang.

Keamanan industri tetap menjadi perhatian utama di China, di mana persyaratan untuk penyimpanan dan transportasi bahan kimia serta produk berbahaya lainnya sering tidak patuhi.

Sebelumnya, pada bulan Juli, sebuah ledakan terjadi di sebuah pabrik kimia yang ada di Sinchuan menyebabkan 19 tewas dan 12 luka-luka.

Ledakan pada tahun 2015 yang disebabkan oleh bahan kimia yang disimpan dengan tidak benar menewaskan sedikitnya 173 orang di Tianjin, sekitar satu jam di sebelah timur Beijing. Ledakan itu juga menyebabkan kerugian lebih dari USD1 miliar dan memicu kemarahan luas pada kurangnya transparansi atas penyebab kebakaran dan dampak lingkungannya. 


Credit  sindonews.com


Rabu, 28 November 2018

AS Sepakat Jual 10 Helikopter Apache ke Mesir Senilai Rp14,5 Triliun


AS Sepakat Jual 10 Helikopter Apache ke Mesir Senilai Rp14,5 Triliun
AS setuju jual 10 helikopter tempur Apache AH-64E ke Mesir. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Amerika Serikat setuju untuk menjual 10 helikopter tempur Apache AH-64E bersama peralatan terkait ke Mesir. Penjualan itu adalah bagian dari dua perjanjian penjualan senjata antara kedua negara.

Menurut pernyataan dari Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA), yang mengelola penjualan peralatan militer ke pihak asing, AS menjual 10 helikopter Apache tersebut dengan nilai sekitar Rp14,5 triliun.

"Mesir bermaksud untuk menggunakan helikopter serang untuk memperluas armada yang ada untuk mengatasi kepentingan AS-Mesir dalam melawan kegiatan teroris yang berasal dari Semenanjung Sinai yang merusak stabilitas regional," bunyi pernyataan tersebut.

"Penjualan itu akan berkontribusi pada tujuan militer Mesir untuk memperbarui kemampuannya sementara lebih meningkatkan interoperabilitas lebih besar antara Mesir, AS, dan sekutu lainnya," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari The Hill, Rabu (28/11/2018).

Penjualan kedua, dengan nilia sekitar Rp2,9 triliun, adalah untuk 60.500 amunisi tank dan peralatan terkait untuk armada tank M1A1, yang akan digunakan untuk pelatihan dan dalam pertempuran, DSCA mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.

"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Mesir untuk memenuhi ancaman saat ini dan masa depan dan memberikan keamanan yang lebih besar untuk infrastruktur kritisnya, serta berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan negara yang ramah, yang terus menjadi mitra strategis yang penting di Timur Tengah,” kata DCSA dalam pernyataannya.

Sebagai catatan, kata DCSA, Mesir akan menggunakan sebagian dari amunisi itu untuk mendukung operasi melawan militan yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Sinai, semenanjung gurun antara Laut Merah dan Laut Mediterania yang berbatasan dengan Israel. 



Credit  sindonews.com





China Ancam Balas AS Jika Beri Sanksi Soal Muslim Uighur


China Ancam Balas AS Jika Beri Sanksi Soal Muslim Uighur
Laporan Kongres AS menyatakan setidaknya satu juta mayoritas Muslim Uighur telah dipenjara di pusat pendidikan yang sangat besar di provinsi Xinjiang, China barat. Foto/Istimewa

WASHINGTON - China akan memberikan pembalasan terhadap Amerika Serikat (AS) jika Washington menjatuhkan sanksi kepada Beijing atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. Ancaman itu dilontarkan oleh Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai.

Laporan Kongres AS menyatakan setidaknya satu juta mayoritas Muslim Uighur telah dipenjara di pusat pendidikan yang sangat besar di provinsi Xinjiang, China barat.

Pemerintahan Trump semakin vokal tentang nasib kaum Uighur dan kelompok bipartisan anggota parlemen AS telah menyerukan sanksi terhadap Beijing atas perlakuannya kepada kelompok minoritas.

Namun berbicara kepada Reuters, Cui mengklaim pemerintah China berusaha "mendidik kembali" teroris dan mengeluh bahwa Beijing ditahan dengan standar ganda.

"Bisakah Anda bayangkan (jika) beberapa pejabat Amerika yang bertanggung jawab atas perang melawan ISIS akan dijatuhi sanksi?" kata Cui seperti dikutip dari CNN, Rabu (28/11/2018).

Ia lantas membandingkan militer AS yang memerangi ekstremis Islam di Timur Tengah dengan reaksi China di Xinjiang. Ia mengatakan sementara Washington membunuh para teroris, Beijing berusaha membantu mereka.

"Kami mencoba untuk mendidik kembali sebagian besar dari mereka, mencoba mengubahnya menjadi orang normal (yang) dapat kembali ke kehidupan normal," ujarnya.

Setelah 11 September 2001, serangan teroris di New York dan Washington, AS memenjarakan lebih dari 20 orang Uighur tanpa pengadilan di fasilitas penahanan Teluk Guantanamo, menyusul penangkapan mereka di Pakistan dan Afghanistan.

Tiga tahanan Uighur terakhir di Guantanamo tidak dibebaskan sampai Desember 2013, hampir 12 tahun setelah mereka pertama kali ditahan.

Cui mengatakan jika ada sanksi terhadap pejabat China akan ada tanggapan proporsional dari Beijing.

"Jika tindakan seperti itu diambil, kami harus membalas," tegas Cui tanpa merinci tindakan spesifik yang mungkin diambil China.

Pemerintah China telah berulang kali membantah menahan etnis Uighur di kamp-kamp di Xinjiang. Sebaliknya malah mengklaim kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan "pendidikan kejuruan" sukarela.

Tetapi mantan narapidana Uighur menceritakan kisah yang berbeda, mengatakan mereka dipaksa untuk mengulang propaganda Partai Komunis setiap hari, berterima kasih dan memuji Presiden China Xi Jinping, sementara yang lain mengklaim mereka disiksa di kamp-kamp.

Pada hari Senin, sebuah kelompok yang terdiri dari 270 akademisi yang peduli di seluruh dunia merilis sebuah pernyataan yang secara keras mengutuk tindakan Beijing di Xinjiang. Mereka mengatakan para tahanan dipaksa untuk menanggung "kekurangan gizi dan tekanan psikologis yang parah."

"Mereka yang tidak sepenuhnya berpartisipasi dalam pendidikan ulang politik sering menjadi sasaran pemukulan, kurungan isolasi, dan bentuk-bentuk pelanggaran agama dan psikologis. Ada banyak laporan tentang kematian di kamp-kamp tersebut, terutama di kalangan orang tua dan lemah," bunyi pernyataan itu. 




Credit  sindonews.com



Ratusan Ilmuwan China Kecam Praktik Pengeditan Gen Bayi


Ratusan Ilmuwan China Kecam Praktik Pengeditan Gen Bayi
Ilustrasi (Pixabay/RitaE)


Jakarta, CB -- Para pejabat dan ilmuwan China mengecam klaim dari seorang ahli genetika, He Jiankui, yang mengklaim telah berhasil menciptakan embrio bayi yang telah diedit gennya menggunakan teknologi CRISPR-Cas9.

Lebih dari 100 ilmuwan mengatakan, dalam sebuah surat terbuka, bahwa penggunaan teknologi CRISPR-Cas9 untuk mengedit gen embrio manusia itu sangat berisiko. Hal tersebut tidak dapat dibenarkan dan nantinya berpotensi akan merusak reputasi serta perkembangan komunitas biomedis di China.

Seorang profesor Universitas Fudan Yang Zhengang mengatakan bahwa dirinya menyetujui bahwa perbuatan tersebut sangatlah berbahaya. 


Beberapa peneliti dari Genetics Society China dan Chinese Society for Stem Cell Research juga mengatakan bahwa mereka melarang penelitian tersebut dengan alasan karya tersebut akan menimbulkan risiko keamanan yang luar biasa.

"Kami percaya bahwa penelitian yang dipimpin oleh dia (He Jiankui) sangat menentang peraturan China dan konsensus yang dicapai oleh komunitas sains internasional," kata kedua kelompok tersebut, seperti dikutip Reuters.

Dalam surat yang berbahasa Mandarin, disebutkan juga bahwa sekitar 120 ilmuwan menentang eksperimen tersebut jika diujicobakan langsung kepada manusia. Mereka hanya mendukung penelitian itu sebagai kajian saja.

CRISPR-Cas9 merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan para ilmuwan untuk memotong dan menyisipkan DNA, dalam upaya meningkatkan harapan pembetulan genetik untuk penyakit. Akan tetapi, ada juga kekhawatiran mengenai keamanan dan etika.

Dalam rekaman videonya, ilmuwan He Jiankui mengungkapkan pembelaannya mengenai pembentukan embrio tersebut. Ia mengatakan bahwa upayanya ini merupakan salah satu cara untuk membantu melindungi bayi perempuan kembar yang lahir pada bulan ini dari serangan infeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kementrian Sains dan teknologi Tiongkok Xu Nanping mengatakan bahwa dirinya sangat terkejut saat mendengar klaim He. Ia juga menambahkan bahwa pekerjaan tersebut sudah dilarang sejak 2003.

Komite Kesehatan Nasional mengatakan pada Senin (26/11) bahwa mereka merasa sangat prihatin dan telah memerintahkan para pejabat kesehatan provinsi untuk segera menyelidiki dan mengklarifikasi masalah ini.

"Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa penelitian pengeditan genom ini dikerjakan secara bertanggung jawab," ujar komite.





Credit  cnnindonesia.com




NASA InSight Mendarat di Mars, Ini Hal Pertama yang Dilakukannya


Gambar pertama Mars yang diambil wahana NASA InSight setelah sukses mendarat di dataran Elysium Planitia pada 26 November 2018. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Gambar pertama Mars yang diambil wahana NASA InSight setelah sukses mendarat di dataran Elysium Planitia pada 26 November 2018. Kredit: NASA/JPL-Caltech

CB, Jakarta - Pada jam 2:54 sore ET 26 November atau 2:54 dinihari WIB 27 November, pengendali misi NASA menegaskan bahwa wahana InSight dengan selamat mencapai permukaan Mars, menyusul langkah menegangkan yang membuat para insinyur NASA bertengger di tepi kursi mereka, sebagaimana dilaporkan Space, 27 November 2018.

InSight mencapai atmosfer Mars dengan kecepatan 12.300 mph (19.795 km/jam). Selama menit-menit berikutnya, wahana yang jatuh dengan cepat itu menyebarkan parasut, mengeluarkan perisai panasnya dan menembakkan 12 mesin untuk memperlambat bagian terakhir pendaratannya, hingga akhirnya mendarat di Mars.
Setelah pendaratan luar biasa ini, InSight segera mulai bekerja. “Dalam 10 detik setelah mendarat, instrumen InSight sudah terlibat dalam misi tugas pertama - membuat sinyal langsung ke Bumi dan mengambil foto dari situs pendaratan,” Jim Green, Kepala Ilmuwan NASA, mengatakan pada Live Science.
Pada jam 3:03 sore ET, NASA melaporkan "bip" pertama dari InSight, yang menegaskan bahwa pendarat itu baik-baik saja. “InSight dalam mode normal dan tidak bermasalah," kata insinyur sistem NASA, Rob Manning, selama siaran langsung acara tersebut.
Dan beberapa menit setelah pendaratan, NASA sudah memiliki pemandangan pertama Mars melalui salah satu "mata" InSight, ketika kamera sudut lebar menangkap sepetak tanah kemerahan di depan wahana itu. Medannya tampak tanpa batu. "Bintik hitam pada gambar adalah butiran debu yang menempel pada penutup lensa," perwakilan NASA menjelaskan selama streaming langsung.
Salah satu tugas pertama InSight di Mars adalah menyiapkan sumber tenaganya. “Menit pertama di Mars sepenuhnya didukung oleh baterai, karena panel surya yang menempel pada pesawat ruang angkasa pembawa dibuang sebelum pendaratan InSight,” kata Green.
“Baterai InSight dapat memberi daya pada wahana itu hingga 16 jam dengan sekali pengisian, tetapi, meskipun demikian, InSight perlu mendapatkan tenaga surya sendiri dan beroperasi - atau hidupnya di Mars akan sangat, sangat singkat,” kata Green.
"Sekitar 16 menit setelah pendaratan, waktu yang berlalu cukup untuk membersihkan debu. Kemudian, panel surya diharapkan untuk mengembang tanpa instruksi tambahan dari Bumi,” Green menjelaskan.
"Ketika saya melihat tegangan baterai kembali naik dan data teknik di 100 persen, maka saya tahu kami berhasil memiliki sebuah misi," katanya.
Setelah panel surya diaktifkan, InSight akan mengambil lebih banyak foto dan mulai menyiapkan sisa instrumen. Wahana ini membawa dua kamera: kamera sudut lebar yang ditempatkan di bawah titik-titik tubuhnya, dan kamera lain yang dipasang di lengan InSight, yang akan digunakan insinyur NASA untuk memeriksa apa yang terjadi pada wahana itu.
Setelah mereka mengkonfirmasi bahwa wahana itu dalam kondisi yang baik, pengendali misi dapat mulai menyebarkan seismometer (SEIS), yang akan mengukur "marsquakes”. Segera setelah instrumen SEIS dipasang, InSight akan mengatur peneliti panas HP3, yang akan mengukur suhu Mars.
Pembaruan dari InSight akan dipancarkan melalui sinyal radio frekuensi ultra tinggi (UHF) ke satelit yang mengorbit, yang akan menyimpan data di dalamnya dan meneruskannya ke Bumi.
“Namun, masih ada beberapa minggu persiapan kerja untuk InSight - sebuah proses yang akan lambat dan metodis - dan kemungkinan akan setidaknya beberapa bulan hingga 2019, sebelum misi ilmu pengetahuan Mars yang sesungguhnya dimulai," tambah Green.




Credit  tempo.co





NASA InSight Sukses Mendarat di Mars Setelah 7 Menit Teror


Pendaratan NASA InSight. Kredit: NASA
Pendaratan NASA InSight. Kredit: NASA

CB, Jakarta - Pendarat Mars terbaru NASA, InSight, berhasil mendarat di permukaan Planet Merah itu Senin sore waktu Eastern Time (ET) atau Selasa dinihari WIB, setelah mengalami terjun yang intens melalui atmosfer Mars.

Ini menandai pendaratan kedelapan sempurna di Mars untuk NASA, sehingga menambah rekam jejak luar angkasa yang luar biasa dalam upaya menempatkan pesawat luar angkasa di planet ini.
Sejak saat  ini, misi dua tahun InSight telah dimulai. Salah satu misinya adalah Marsquakes untuk belajar tentang interior dunia.
Setelah enam setengah bulan perjalanan melewati antariksa, InSight mencapai puncak atmosfer Mars sesaat sebelum jam 3 sore waktu ET. Robot ini kemudian membuat pendaratan berani ke permukaan, dengan melakukan multistep kompleks yang memperlambat robot itu dari 12.000 mil per jam menjadi hanya 5 mil per jam sebelum menyentuh tanah.
Untuk sampai ke permukaan dengan aman, InSight harus secara otonom mengerahkan parasut supersonik, mengumpulkan pengukuran radar, dan menyalakan pendorongnya, semua pada waktu yang tepat.
Secara keseluruhan, pendaratan hanya membutuhkan waktu kurang dari tujuh menit untuk penyelesaiannya, memicu julukan "tujuh menit teror".
Selama terjun, dua pesawat ruang angkasa kecil di atas Mars mengumpulkan data dari seluruh peristiwa itu. Sepasang penyelidik dikenal sebagai satelit MarCo, yang diluncurkan pada Mei dengan InSight dari California.
Kedua satelit adalah CubeSats modifikasi, sejenis pesawat luar angkasa standar yang terbuat dari kubus berukuran 10 sentimeter. Mereka telah bepergian ke Mars sendiri sejak peluncuran, menjadikan mereka CubeSats pertama yang pernah masuk ke luar angkasa.

Satelit MarCo terbang di atas Planet Merah ketika InSight melakukan pendaratannya, datang dalam jangkauan 2.175 mil dari permukaan.
Setelah pendaratan luar biasa ini, InSight segera mulai bekerja. “Dalam 10 detik setelah mendarat, instrumen InSight sudah terlibat dalam misi tugas pertama - membuat sinyal langsung ke Bumi dan mengambil foto dari situs pendaratan,” ujar Jim Green, Kepala Ilmuwan NASA, pada Live Science.
InSight mengirimkan beberapa sinyal selama pendaratannya yang diterima satelit MarCo, diuraikan, dan kemudian dikirim kembali ke Bumi. Gambar itu memberi insinyur NASA pemahaman hampir secara real-time tentang bagaimana setiap langkah dalam proses pendaratan terjadi.




Credit  tempo.co





Ilmuwan: Sejoli Adam-Hawa Nyata, Seluruh Umat Manusia Keturunannya


Ilmuwan: Sejoli Adam-Hawa Nyata, Seluruh Umat Manusia Keturunannya
Material genetik manusia yang diteliti di sebuah laboratorium di Munich. Foto/REUTERS/Ilustrasi

BERN - Para ilmuwan di Swiss mengklaim telah menemukan bukti bahwa seluruh umat manusia berasal dari sejoli atau pasangan tunggal, yakni Adam dan Hawa. Mereka menyatakan sejoli yang diriwayatkan di kitab suci itu benar-benar nyata.

Temuan itu dibuat oleh para ilmuwan yang meneliti "kode bar (bar code)" genetik lima juta "hewan"—termasuk manusia—dari 100.000 spesies yang berbeda.

Dan bukan hanya manusia yang berasal dari sejoli tunggal, kode batang atau potongan DNA yang berada di luar inti sel hidup menunjukkan bahwa sembilan dari setiap 10 spesies hewan juga menunjukkan seperti itu.

Menurut kitab suci baik Alquran maupun kitab lain, Adam dan Hawa dipilih untuk menjadi pasangan pertama yang hidup di Bumi dan merupakan orang tua pertama.

Penelitian itu dipimpin oleh Senior Research Associate Mark Stoeckle and Research Associate David Thaler dari University of Basel, Swiss.

Mereka menyimpulkan bahwa 90 persen dari semua spesies hewan yang hidup saat ini berasal dari orang tua yang semuanya mulai melahirkan pada waktu yang kurang lebih sama, kurang dari 250.000 tahun lalu. Kesimpulan itu melemparkan keraguan pada pola evolusi manusia.

"Kesimpulan ini sangat mengejutkan," ujar Thaler."Dan saya melawannya sekeras yang saya bisa," lanjut dia.

Dr Stoeckle berujar; "Pada saat manusia menempatkan begitu banyak penekanan pada perbedaan individu dan kelompok, mungkin kita harus menghabiskan lebih banyak waktu pada cara-cara di mana kita mirip satu sama lain dan sisa 'kerajaan hewan'."

Laporan baru dari para ahli di Rockefeller University bersama dengan University of Basel menerbitkan temuan luar biasa dalam Evolusi Manusia.

Mereka menggali wawasan "data besar" dari basis data genetika yang berkembang pesat di dunia dan meninjau literatur besar dalam teori evolusi, termasuk yang dicetuskan Charles Darwin.

Kesimpulan-kesimpulan tersebut menimbulkan misteri besar mengapa kebutuhan hidup manusia untuk memulai kembali dibutuhkan waktu yang relatif singkat.

Kepunahan yang diketahui terakhir selama masa dinosaurus 65 juta tahun lalu membuka kemungkinan proses evolusi manusia. Manusia juga secara mengejutkan mirip dengan bukan hanya setiap manusia lain, tetapi setiap spesies lain juga begitu.

"Jika seorang (makhluk) Mars mendarat di Bumi dan bertemu kawanan merpati dan kerumunan manusia, seseorang tidak akan tampak lebih beragam daripada yang lain sesuai dengan ukuran dasar DNA mitokondria," kata Jesse Ausubel, Direktur Program untuk Lingkungan Manusia di Rockefeller University.

"Budaya, pengalaman hidup dan hal-hal lain dapat membuat orang sangat berbeda tetapi dalam hal biologi dasar, kita seperti burung," imbuh Dr Stoeckle.

"DNA mitokondria" yang diteliti dalam penelitian ini adalah yang diturunkan oleh ibu dari generasi ke generasi dan itu menunjukkan tidak adanya eksepsionalisme manusia.

"Orang mungkin mengira bahwa, karena jumlah populasi mereka yang tinggi dan distribusi geografis yang luas, manusia mungkin telah menyebabkan keragaman genetik yang lebih besar daripada spesies hewan lainnya," kata Stoeckle, seperti dikutip Mirror, Minggu (25/11/2018) malam.

"Setidaknya untuk DNA mitokondria, manusia ternyata rendah hingga rata-rata dalam keragaman genetik," ujarnya. 





Credit  sindonews.com



Prajurit AS Tewas Lagi di Afghanistan Karena Ledakan Bom


Prajurit AS Tewas Lagi di Afghanistan Karena Ledakan Bom
Ilustrasi prajurit Amerika Serikat di Afghanistan. (REUTERS/Goran Tomasevic)


Jakarta, CB -- Sebanyak 3 serdadu Amerika Serikat meninggal saat menggelar operasi militer di Kota Ghazni, Afghanistan, pada Selasa (26/11) kemarin. Kabarnya mereka terkena ledakan bom yang disembunyikan di pinggir jalan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/11), menurut pernyataan juru bicara Gubernur Ghazni, Mohammad Arif Noori, rombongan pasukan AS dan Afghanistan saat itu tengah konvoi menuju kota. Menjelang batas kota, sebuah bom yang disembunyikan di pinggir jalan meledak dan merusak sebuah kendaraan pengangkut pasukan.

Di samping korban tewas, 2 prajurit dan seorang warga sipil AS luka-luka akibat ledakan itu. Menurut Arif, angkatan bersenjata Afghanistan dan AS memang menggelar kegiatan di kota itu sejak Senin lalu.


Taliban menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu. Mereka juga menguasai sebagian besar provinsi itu. Sayang, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang memimpin operasi militer Resolute Support di Afghanistan tidak merinci insiden itu.


Kejadian ini menambah panjang daftar kematian serdadu AS di Afghanistan. Pada Sabtu pekan lalu, seorang prajurit AS tewas oleh tertembak tentara Afghanistan, saat bertempur dengan militan Al Qaidah di Provinsi Nimruz.

Hingga saat ini tercatat sudah 11 tentara AS yang meninggal di Afghanistan pada 2018. Di samping itu, 4 tentara Republik Ceko juga meninggal saat bertugas di sana karena dibunuh tentara atau polisi Afghanistan.

Sekitar 14 ribu pasukan AS dikirim ke Afghanistan untuk mengikuti operasi militer NATO. Mereka ditugaskan menggelar operasi militer melawan Taliban, Al Qaidah, dan kelompok ISIS Afghanistan.


Ghazni dikabarkan menjadi salah satu basis Taliban yang kerap menjadi saksi pertempuran sengit. Mereka berhasil didesak mundur setelah terlibat kontak senjata selama berhari-hari dengan pasukan Afghanistan dan AS.





Credit  cnnindonesia.com






Alenka Ermenc, Perempuan Pertama Kepala Angkatan Darat Slovenia



Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran di negara-negara NATO. Sumber:Bruno Toic/Slovenian Defense Ministry via AP/register-herald.com
Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran di negara-negara NATO. Sumber:Bruno Toic/Slovenian Defense Ministry via AP/register-herald.com

CB, Jakarta - Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran diantara negara-negara NATO.
Dikutip dari Reuters, Rabu, 28 November 2018, Ermenc telah menjadi perempuan pertama yang dipercaya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat di Slovenia. Penunjukannya untuk menggantikan Alan Geder.
Geder mengambil alih militer Slovenia pada awal tahun ini setelah pendahulunya dipecat karena gagal dalam sebuah evaluasi yang dilakukan oleh NATO. Sedangkan Ermenc naik menjadi Kepala Angkatan Darat adalah wakil Geder.


Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran di negara-negara NATO. Sumber:Bruno Toic/Slovenian Defense Ministry via AP/register-herald.com

Dikutip dari register-herald.com, Rabu, 28 November 2018, Ermenc mendapat promosi jabatan ketika pada September lalu Marjan Sarec, mengambil alih pemerintahan melalui pemilu yang diselenggarakan pada Juni 2018. Sarec adalah Perdana Menteri Slovenia yang berasal dari sayap tengah-kiri.
Ermenc mengabdi sebagai anggota militer sejak 1991 atau saat Slovenia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Yugoslavia. Dia kuliah di Studi Pertahanan Royal College dan Universitas King College, Inggris. Presiden Slovenia, Borut Pahor, berharap penunjukan Ermenc bisa membantu meningkatkan kinerja militer Slovenia.
"Tren global dari situasi keamanan terus memburuk, meskipun Slovenia tidak secara langsung mengalami ancam militer, namun kami harus meningkatkan keamanan militer dengan cepat," kata Pahor.

Slovenia adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Alpine dengan populasi 2 juta jiwa dan 7.500 tentara.
Ermenc dipromosikan untuk menduduki jabatan tinggi di militer pada akhir pekan lalu. Sebelumnya dia telah berpartisipasi aktif melakukan misi perdamaian yang dipimpin NATO di Kosovo. Dia juga telah mendapatkan sejumlah penghargaan di bidang kemiliteran.
Atas dipercayanya Ermenc duduk sebagai Kelapa Staf Angkatan Darat Slovenia, NATO secara resmi mengatakan lembaga itu sudah lama mengakui pentingnya perempuan di Angkatan Darat. NATO mengakui kesetaraan dalam berkontribusi demi masyarakat yang lebih tangguh. Sebelumnya, Slovenia dikenal sebagai negara asal ibu negara, Melania Trump. 




Credit  tempo.co






40 Lebih Jet Tempur AS, Inggris dan Prancis Manuver Gabungan


40 Lebih Jet Tempur AS, Inggris dan Prancis Manuver Gabungan
Pesawat jet tempur Inggris, Amerika Serikat dan Prancis manuver gabungan di atas Laut Utara. Foto/PA/Mirror

LONDON - Lebih dari 40 pesawat jet tempur Inggris, Prancis dan Amerika Serikat (AS) melakukan latihan militer gabungan di Laut Utara. Dua jet tempur siluman F-35B Lightning II milik Angkatan Udara Kerajaan (RAF) Inggris ikut ambil bagian dalam manuver tersebut.

Latihan itu berlangsung hari Selasa (27/11/2018) di saat ketegangan dengan Rusia sedang memanas.

Latihan militer dipimpin oleh Fighter Wing Angkatan Udara AS, yang berbasis di RAF Lakenheath, Suffolk.

Manuver semacam ini pernah terjadi sebelumnya, tetapi untuk tahun ini tercatat sebagai yang terbesar dengan jumlah pesawat dua kali lipat dari sebelumnya.

Selain F-35 Inggris, ada pesawat tempur Rafale Prancis dan F-15 AS yang melakukan simulasi melawan "ancaman".

"Titik angkatan udara, titik pertama kekuatan udara adalah dapat mempertahankan negara sehingga Anda harus mengenali ancaman di luar sana," kata pejabat RAF, Jez Attridge, yang dilansir Mirror.

"Kita dapat melihat lingkungan berubah, kita dapat melihat tantangan yang Rusia berikan kepada aturan berbasis internasional sehingga kebijakan kami adalah penjamin dan kami mengakui bahwa melalui skenario yang kami punya, lingkungan yang tidak permisif, dan kemampuan kami untuk beroperasi dengan sekutu kami, Prancis dan Amerika, adalah yang terpenting," ujarnya.

"Ini benar-benar kasus kita tetap siap sehingga kita bisa digunakan jika perlu. Ini adalah kebijakan penjamin yang bagus," katanya.

Dia menggambarkan dimasukkannya dua F-35 sebagai tonggak besar yang benar-benar menunjukkan perkembangan yang dibuat oleh "Lightning Force".  





Credit  sindonews.com




Terancam China dan Ditekan Trump, Jepang Berniat Borong F-35


Terancam China dan Ditekan Trump, Jepang Berniat Borong F-35
Pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35. (Master Sgt. Donald R. Allen/Released)


Jakarta, CB -- Pemerintah Jepang menyatakan mempertimbangkan membeli sekitar 100 jet tempur siluman Lockheed Martin F-35 dari Amerika Serikat, senilai US$8,8 miliar (sekitar Rp 1,278 triliun). Konon alasan mereka berniat membeli burung besi itu untuk mengimbangi kekuatan militer China, di samping tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (28/11), Kementerian Pertahanan Jepang tidak secara gamblang mengakui mereka akan membeli jet tempur mutakhir itu dalam jumlah besar. Mereka cuma menyatakan, "segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian alat utama sistem persenjataan sedang dipertimbangkan."

Kabarnya Trump mendesak pemerintah Jepang untuk membeli persenjataan, sebagai pengganti defisit transaksi perdagangan mereka dengan AS. Di sisi lain, Jepang juga merasa ketar-ketir lantaran China saat ini sudah melengkapi kekuatan militer mereka dengan kapal induk dan pesawat tempur siluman J-20.


Kabarnya, pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe bakal menyetujui rencana pembelian 100 jet F-35 pada pertengahan Desember. Hal itu dilakukan setelah garis besar program pertahanan negara Jepang disepakati oleh parlemen dan pemerintah.


Jepang sebenarnya saat ini sudah mempunyai 42 jet F-35. Pada September lalu, Abe menyatakan memang sempat mengatakan kepada Trump kalau mereka ingin mempunyai persenjataan canggih dari AS.

Kemudian, Jepang juga berniat memutakhirkan kapal induk terbesar mereka, Izumo. Sebab, kapal berbobot 19,500 ton itu sebenarnya adalah jenis perusak dan hanya mampu membawa 14 helikopter. Sebab, China sudah mempunyai sebuah kapal induk yang bisa mengangkut pesawat tempur.


Jika hal ini terjadi, maka kemungkinan besar menjadi penanda kebijakan pertahanan Jepang mulai bergeser. Sebab dalam undang-undang Jepang selepas Perang Dunia II, mereka dilarang keras mengembangkan militer dengan tujuan agresif, dan memilih bergantung kepada AS lantaran terikat perjanjian aliansi pertahanan bilateral.




Credit  cnnindonesia.com





Korsel Beli Radar Canggih Israel untuk Deteksi Rudal Korut


Korsel Beli Radar Canggih Israel untuk Deteksi Rudal Korut
Sistem radar Green Pine buatan Israel. Foto/ELTA Systems Ltd

SEOUL - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka membeli dua sistem radar canggih dari Israel yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya mendeteksi rudal yang masuk, termasuk dari Korea Utara (Korut).

Dua radar detektor terbaru Green Pine disediakan oleh ELTA Systems Ltd., anak perusahaan  Israel Aerospace Industries (IAI).

Pembelian itu dilakukan meski ada upaya berkelanjutan antara Korea Selatan dan Korea Utara untuk mengakhiri perang yang secara resmi telah dikerjakan dua negara sejak 1950.

Seorang pejabat Korsel, yang dilansir Reuters Rabu (28/11/2018), mengatakan kesepakatan pembelian sistem radar bernilai sekitar USD292 juta.

"Sistem itu dapat melacak rudal balistik dari jarak jauh pada tahap awal," kata pemerintah Korea Selatan dalam pengumumannya.

Analis di Korea Selatan mengatakan sistem radar baru Green Pine dapat bertindak sebagai alat pencegah terhadap peluncuran rudal Korea Utara di tempat pertama.

Korea Selatan sudah memiliki versi lawas sistem radar Green Pine. Varian baru sistem itu dikenal sebagai Blok C.

Pada tahun 2009, ketika Seoul membeli pasangan pertama sistem radar baru Green Pine, para pejabat Korea Selatan mengatakan akan menggunakannya bersamaan dengan rudal pencegat Patriot buatan Amerika Serikat (AS).

Model baru dari sistem radar Green Pine diyakini memiliki jangkauan operasional yang lebih baik dan dapat melacak beberapa proyektil di udara secara bersamaan. Ini adalah perbaikan atas sistem radar Korea Selatan saat ini, yang diklaim memiliki jangkauan sekitar 800 kilometer (500 mil).

Keputusan untuk membeli sistem radar tambahan itu dibuat oleh Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan.

Di bawah kepemimpinan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Seoul telah mengejar kebijakan "merangkul" tetangganya, Korea Utara, yang bersenjata nuklir.

Pada bulan September, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyetujui rencana luas untuk meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan selama pertemuan ketiga mereka di Pyongyang.

Kedua negara secara teknis tetap berperang setelah Perang Korea 1950-1953, yang menyegel pembagian semenanjung Korea dan berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Namun hubungan membaik tahun ini karena Moon dan Kim mengambil serangkaian gerakan rekonsiliasi. 





Credit  sindonews.com




Cina Peringatkan Dampak Mengerikan Perang Dagang dengan AS


Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: AP Photo/File
Kedua negara harus mengerahkan seluruh kemampuan untuk mencegah dampak masalah ini.



CB, WASHINGTON -- Duta Besar Cina untuk Amerika, Cui Tiankai mengatakan, Beijing berharap dapat mencapai kesepakatan dengan AS di pertemuan G20 pekan ini. Kesepakatan tersebut terkait perang dagang di antara kedua negara.


Cui memperingatkan konsekuensi mengerikan jika sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) mencoba untuk memisahkan dua perekonomian terbesar di dunia.

Menurut Cui, Cina dan AS harus berbagi tanggung jawab untuk berkerja sama dalam kepentingan ekonomi global. Ia menarik sejarah perang dagang pada 1930-an yang terjadi di antara negara-negara industri saat itu.


Perang dagang membuat perekonomian global runtuh dan meningkatkan ketegangan beberapa tahun sebelum Perang Dunia II.

"Pelajaran sejarah masih ada, selama satu abad terakhir kita memiliki dua perang dunia dan di antaranya ada Depresi Besar, saya pikir tidak ada orang yang harusnya mengulang sejarah, hal seperti itu harusnya tidak terjadi lagi, jadi semua orang harus bertindak dengan cara yang bertanggungjawab," kata Ciu, Rabu (28/11).



Saat ini hubungan Cina dan AS sedang menegang. Kedua belah pihak saling serang dengan menaikan tarif impor komoditas masing-masing yang bernilai jutaan dolar AS.


Cui mengatakan kemungkinan ketegangan antara AS dengan Cina berbuah konflik yang luas dan 'tidak dapat dibayangkan'. Kedua negara tersebut harus mengerahkan seluruh kemampuan mereka untuk mencegah hal itu terjadi.

Cui menegaskan, Cina tidak pernah menginginkan adanya perang dagang. Ia juga meminta adanya solusi untuk menghentikan kebuntuan yang disebabkan permintaan Presiden AS Donald Trump untuk memangkas defisit perdagangan dengan Cina sebesar 375 miliar dolar AS.

"Kami menentang perang dagang dalam bentuk apa pun, tapi Cina akan mempertahankan kepentingan kami sendiri, kami yakin kunci negosiasi solusi untuk persoalan perdagangan ini adalah pendekatan yang seimbang dari kedua belah pihak dan sejujurnya sejauh ini saya tidak melihat adanya tanggapan yang mencukupi dari AS," katanya.

Pada Selasa (27/11) kepala ekonom Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan Trump membuka kesepakatan dagang dengan Cina. Tapi, Trump juga mempersiapkan kenaikan tarif impor barang-barang Negeri Tirai Bambu lainnya jika tidak ada terobosan dalam persoalan ketidakseimbangan perdagangan yang menjengkelkan AS dalam pertemuan di G20 di Buenos Aires, Argentina, 30 November mendatang.

Cui mengatakan ia tidak yakin Pemerintah Cina mempertimbangkan akan menggunakan kepemilikan surat utang AS sebagai senjata perang dagang. Menurutnya gerakan tersebut sangat berbahaya dan dapat mengguncang pasar keuangan global. "Itu sangat berbahaya, seperti bermain-main dengan api," kata Cui.

Para pakar perdagangan dan analis ekonomi sering mengatakan Cina dapat memperlambat pembelian surat utang AS atau menjualnya untuk menekan AS agar membuat kesepakatan dagang yang baru. Cina memiliki surat utang AS senilai 1,1 triliyun dolar AS per 30 September. dari total 15, 97 triliyun dolar AS surat utang yang beredar di publik. 





Credit  republika.co.id





China Ingin Bangun Pangkalan Bawah Laut di Laut China Selatan


China Ingin Bangun Pangkalan Bawah Laut di Laut China Selatan
Kawasan Laut China Selatan yang jadi sengketa antara China dan beberapa negara Asia. Foto/REUTERS

BEIJING - China berencana untuk membangun pangkalan di bawah laut di Laut China Selatan yang jadi sengketa dengan negera-negara Asia. Pangkalan yang akan menerapkan teknologi artificial intelligence (AI) itu untuk basis kapal selam nirawak dan kemungkinan juga untuk operasi pertahanan.

Para pejabat dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing telah berangkat ke wilayah Laut China Selatan yang belum dipetakan. Rencana Beijing itu dilaporkan South China Morning Post (SCMP).

Proyek pangkalan di bawah laut itu diperkirakan akan membebani pembayar pajak China sekitar USD160 juta.

Mengutip SCMP, pangkalan bertenaga AI itu akan digunakan untuk survei dasar laut, mengumpulkan sampel mineral dan mencatat bentuk kehidupan bawah laut. Pangkalan akan dihubungkan melalui kabel ke kapal atau platform di permukaan air sebagai sarana untuk mengumpulkan energi.

Semua sampel akan diperiksa oleh AI di pangkalan sebelum laporan lengkap ditransfer ke pejabat.

Dengan pertimbangan pangkalan kemungkinan akan terletak di zona hadal, bagian terdalam dari lautan dengan kedalaman berkisar antara 19.685 kaki hingga 36.100 kaki, salah satu prioritas utama bagi para insinyur adalah mengembangkan bahan yang akan mampu menahan tekanan air yang intens.

"Ini sama menantangnya dengan membangun koloni di planet lain untuk penduduk robot dengan artificial intelligence (AI)," kata seorang ilmuwan, yang tak disebut namanya, yang terlibat dalam proyek itu kepada SCMP. "Teknologi ini dapat mengubah dunia."

Yan Pin, seorang peneliti di Key Laboratory of Ocean and Marginal Sea Geology di Guangzhou, mengatakan kepada wartawan bahwa Palung Manila memiliki potensi untuk lokasi pembangunan pangkalan bawah laut tersebut.

"Itu adalah satu-satunya tempat di Laut China Selatan dengan kedalaman melebihi (16.000 kaki)," katanya, yang dikutip dari Spuntik, Rabu (28/11/2018).

Namun, palung itu juga dikenal sebagai salah satu zona gempa terbesar di dunia, karena area merupakan tempat lempeng tektonik Eurasia dan Pasifik bertemu. Menurut Yan, kegudahan seharusnya tidak menghalangi peneliti untuk menggunakan area tersebut untuk pengkalan baru.

China mengklaim palung Manila tersebut juga dekat dengan Scarborough Shoa, sebuah wilayah yang diklaim oleh China dan Filipina. Beijing yang enggan beronflik dengan Manila diduga akan mengajak Filipina untuk ikut serta dalam proyek.

"China dan Filipina harus duduk dan mendiskusikannya," katanya."(Peringatan) tsunami adalah titik penjualan besar. Data yang dikumpulkan oleh stasiun akan menguntungkan semua negara di kawasan ini." ujar Yan. "Itu bisa menyelamatkan banyak nyawa," imbuh dia. 





Credit  sindonews.com




Selandia Baru Peringatkan Ancaman Campur Tangan Cina


Wakil Perdana Menteri Selandia Baru yang sekaligus merangkap Menteri Luar Negeri Winston Peters.
Wakil Perdana Menteri Selandia Baru yang sekaligus merangkap Menteri Luar Negeri Winston Peters.
Foto: ABC News
Aanggota parlemen oposisi mengaku mengajar bahasa Inggris di sekolah mata-mata Cina.



CB, Wakil Perdana Menteri Selandia Baru yang sekaligus merangkap Menteri Luar Negeri Winston Peters mengatakan adalah naif untuk berpikir bahwa masyarakat luas tidak dimata-matai oleh kekuatan asing. Dalam wawancara dengan Radio Live di Selandia Baru, Winston Peters mengatakan program spionase telah berlangsung selama beberapa dekade dari berbagai kekuatan.

Menurut Peters, yang menjadi masalah sekarang adalah bahwa tuduhan melakukan mata-mata itu hanya ditujukan kepada Cina saja, padahal selama ini tindakan tersebut juga dilakukan negara lain. Dan juga bahwa sikap curiga terhadap warga Cina sebenarnya disebabkan dari kecurigaan yang bermula dari 100 tahun lalu.

Selain itu juga memang karena kemampuan Beijing yang lebih kuat untuk bisa menjangkau warga mereka sendiri yang berada di luar negeri. "Itulah alasan mengapa warga Cina tidak melakukan protes adalah karena mereka takut adanya ancaman dari dalam Cina jika mereka melakukan hal itu dan ini sudah terjadi di banyak negara Barat," katanya.

Selandia Baru bangkit sikapi dorongan Cina di Pasifik. Campur tangan Cina terhadap warga mereka di luar negeri ini muncul di saat Selandia Baru harus menghadapi terus meningkatnya pengaruh Cina di kawasan Pasifik.

Bulan Oktober lalu, Aliansi Lima Mata, yang sebelumnya hanya beranggotakan dinas intelejen lima negara yaitu Inggris, AS, Kanada, Selandia Baru dan Australia - sekarang juga memasukkan Jerman dan Jepang guna mengimbangi meningkatnya kekuatan intelijen Cina dan Rusia.

Di Selandia Baru, tindakan mata-mata terungkap bulan September 2017, ketika seorang anggota parlemen dari partai oposisi Dr Jian Yang mengaku mengajar bahasa Inggris di sekolah yang diduga melatih mata-mata Cina.

Pengakuan itu mengungkapkan bahwa Dr Jian mengenyam pendidikan Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Cina, dan juga pernah mengajar bahasa di jurusan yang dijalankan oleh "Departemen Ketiga", organisasi yang menjalankan kegiatan mata-mata Cina.

Dalam sebuah pernyataan kepada media dia berkata, "Jika Anda mendefinisikan para taruna itu sebagai mata-mata maka saya mengajar mata-mata, ya".

Mobil pakar politik Cina dirusak

Salah satu contoh mengenai campur tangan Cina di negara lain adalah ketika Anne-Marie Brady, seorang spesialis Politik Cina dari Universitas Canterbury, meminta perlindungan polisi setelah rumah dan kantornya diserang orang pada bulan September.

Para penyerang mencuri tiga laptop dan telepon yang berisi materi mengajar dia sebagai profesor pada kajian kebijakan luar negeri Cina dan usahanya mempengaruhi negara lain termasuk Selandia Baru. Ia kemudian mengungkapkan bahwa Dinas Intelijen Rahasia Selandia Baru (NZSIS) memeriksa rumahnya untuk mencari apaka ada alat penyadap atau tidak.

"Cina mencampuri politik Selandia Baru seperti di negara-negara lain, dan komunitas Cina kita telah memiliki kelompok budaya yang disusupi, atau kelompok lain yang mewakili kepentingan Cina," kata Brady.

"Partai-parti politik juga menjadi sasaran. Perdebatan tentang masalah-masalah sedang berlangsung, dan sekarang Winston Peters juga memberikan komentar."

Profesor Brady telah membangkitkan kemarahan di antara simpatisan Partai Komunis Cina di dalam dan di luar Selandia Baru. Dia menulis sebuah makalah yang menyelidiki campur tangan Cina terhadap negara lain, dan juga memberikan saran kebijakan kepada pemerintah Selandia Baru tentang campur tangan Cina.


photo
Professor Brady tinggal di lives in Selandia Baru dibawah perlindungan polisi setelah berulang kali berusaha mengungkapkan risetnya mengenai campur tangan China. (Twitter: Anne-Marie Brady)

Profesor Brady mengatakan bahwa ia menerima sepucuk surat yang merinci apa yang sedang diupayakan oleh konsulat Cina untuk "menekan berbagai kekhawatiran warga" komunitas Cina-Selandia Baru. Profesor Brady merupakan sasaran target mereka berikutnya tanpa membahas secara spesifik ancaman tersebut.

Dua minggu lalu dia melapor ke polisi Selandia Baru bahwa mobilnya dirusak. Ia juga mengatakan orang-orang telah menerobos masuk ke garasi rumahnya dan mengempeskan dua ban mobilnya sehingga dia akan mengalami kecelakaan ketika mengemudi.


Polisi Selandia Baru dan lembaga kepolisian internasional, Interpol, saat ini sedang menyelidiki laporan Profesor Brady dan dia dapat perlindungan polisi.




Credit  republika.co.id




Bomber AS Dilarang Terbang di Atas Semenanjung Korea



Bomber AS Dilarang Terbang di Atas Semenanjung Korea
Pesawat pembom AS dilarang untuk terbang di atas Semenanjung Korea. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Pesawat pembom Amerika Serikat (AS) tidak lagi melakukan penerbangan di Korea Selatan (Korsel) setelah Seoul meminta misi semacam itiu dihentikan. Hal itu diungkapkan oleh Jenderal Charles Brown, yang mengepalai Pasukan Udara Pasifik AS.

Brown mengatakan bahwa penghentian itu membantu menciptakan ruang bagi upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mengatasi kegiatan nuklir Korea Utara (Korut).

"Saat kita akan melalui aspek diplomatik, kita tidak ingin benar-benar melakukan sesuatu yang akan menggagalkan negosiasi diplomatik," ujar Brown.

“Jadi itu bagian dari alasan mengapa kami tidak melakukan (penerbangan) ke Korea,” imbuhnya seperti dikutip dari Japan Times, Selasa (27/11/2018).

Sebagai bagian dari apa yang disebut Misi Pengoperasian Bomber Berkepanjangan, Angkatan Udara AS telah menyimpan pesawat pembom jenis B-1B, B-52 dan B-2 di wilayah AS di Guam sejak 2004.

Pesawat-pesawat ini secara rutin melakukan penerbangan di seluruh wilayah, sering dengan mitra termasuk Jepang, Korsel dan Australia, sebagai cara pelatihan dan mengerahkan kehadiran militer yang kuat terhadap Korut dan musuh potensial lainnya.

Brown mengatakan meski tidak terbang di atas semenanjung Korea, jumlah keseluruhan penerbangan pembom tidak berubah.

AS dan Korsel telah menurunkan atau membatalkan beberapa latihan militer bersama sejak pertemuan bersejarah antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada bulan Juni.

Pada pertemuan tersebut, Trump mengumumkan AS akan berhenti mengadakan latihan gabungan dengan Korsel, menyebut biaya mereka mahal dan "sangat provokatif."

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis pekan lalu mengatakan AS dan Korsel mengurangi ruang lingkup "Foal Eagle," latihan bersama yang dijadwalkan untuk dihelat pada musim semi 2019.

Foal Eagle adalah yang terbesar dari latihan gabungan reguler yang diadakan oleh dua negara sekutu itu. Latihan ini selalu membuat marah Pyongyang, yang mengutuknya sebagai persiapan untuk invasi. 



Credit  sindonews.com



Palestina Respons Rencana Israel Dekati Negara Arab


Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, di kota Betlehem, Tepi Barat, Senin, 14 Mei 2018.
Warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel setelah protes terhadap pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, di kota Betlehem, Tepi Barat, Senin, 14 Mei 2018.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Palestina meminta Liga Arab gelar pertemuan untuk membahas rencana Israel.



CB, RAMALLAH -- Otoritas Palestina mendorong Liga Arab menggelar pertemuan guna membahas upaya Israel yang hendak menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab dan Islam. Menurut Palestina, pertemuan itu cukup mendesak untuk diselenggarakan.

"Ada serangkaian resolusi dan deklarasi Arab serta Islam yang secara eksplisit menyatakan bahwa tidak akan ada normalisasi dengan Israel tanpa solusi untuk masalah Palestina berdasarkan Prakarsa Perdamaian Arab dan keputusan komunitas internasional," ujar penasihat urusan luar negeri Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Shaath, dikutip laman Jerusalem Post, Selasa (27/11).

Shaath melihat bagaimana perkembangan selama beberapa pekan terakhir, yakni bagaimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Oman, lalu pertemuan antara Netanyahu dan Presiden Chad Idriss Deby di Yerusalem.

Kemudian saat ini terdapat pembicaraan tentang kemungkinan Israel menjalin hubungan diplomatik dengan Bahrain, Sudan, dan Arab Saudi. "Ini menimbulkan tanda tanya! Karena itu posisi Arab dan Islam perlu diklarifikasi," ujar Shaath.

"Baik Israel dan Amerika Serikat (AS) mengeksploitasi skisma Palestina untuk lebih dekat dengan negara-negara Arab dan Islam," kata Shaath menambahkan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah ada perubahan sikap beberapa negara Arab terhadap Israel. Menurutnya, itu adalah hasil dari perjalanan yang dilakukannya ke Oman pada Oktober lalu.

Juru bicara Kantor Perdana Menteri Israel untuk media Arab, Hani Marzouk, mengatakan saat ini Israel berada pada tahap awal untuk menjalin hubungan baru dengan negara-negara Arab. "Israel melihat dunia Arab itu besar, beragam, dan memiliki potensi manusia yang kaya dan ingin menjalin hubunga baik dengan mereka di tingkat ilmiah serta akademis," ucapnya.

Setelah Oman, Marzouk mengatakan Netanyahu akan mengunjungi Bahrain. "Kerajaan Bahrain adalah tujuan selanjutnya untuk Netanyahu," kata dia.

Pemerintah Bahrain telah mengundang Menteri Perekonomian Israel Eli Cohen untuk menghadiri konferensi ekonomi start-up yang dijadwalkan dihelat pada April 2019. Konferensi itu digelar oleh Bank Dunia.

Cohen melihat undangan itu sebagai bagian dari meningkatnya hubungan Israel dengan negara-negara Arab dan Islam yang selama ini belum memiliki hubungan diplomatik resmi. "Saya sendiri menerima undangan pribadi ke Bahrain," ujarnya.

Saat ini Israel hanya memiliki hubungan diplomatik dengan dua negara Arab, yaitu Mesir dan Yordania.




Credit  republika.co.id



Pakistan Beri Kewarganegaraan Etnis Pashtun Setelah 150 Tahun


Imran Khan, kepala Gerakan untuk Keadilan Pakistan, berpidato di depan pendukungnya saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). (AP/Anjum Naveed)
Imran Khan, kepala Gerakan untuk Keadilan Pakistan, berpidato di depan pendukungnya saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). (AP/Anjum Naveed)

CB, Jakarta - Lima juta etnis Pashtun Pakistan yang tinggal di perbatasan Afganistan akhirnya diberikan hak kewarganegaraan penuh setelah 150 tahun.
Mayoritas penduduk di daerah perbatasan ini, yang dikenal sebagai wilayah suku yang dikelola secara federal (FATA), dihuni mayoritas suku Pashtun yang hidup di pedalaman perbatasan Pakistan, seperti dilaporkan dari Aljazeera 27 November 2018.

Ketidakstabilan dan konflik di kawasan tersebut, ditambah dengan protes besar-besaran yang mengarah pada reformasi tahun ini serta diskriminasi dan kurangnya pembangunan, telah berdampak buruk pada daerah dan jutaan etnis Pashtun yang terlantar.

Suku Pashtun di Pakistan [tns.thenews.com.pk]
Lokasi geostrategis unik FATA di perbatasan Afganistan dan terasing dari warga mayoritas menjadikan wilayah ini menjadi tempat potensial bagi pejuang asing sejak invasi Uni Soviet ke Afganistan pada 1979.
Sejak itu, beralihnya perjuangan dan perang proksi di Afganistan telah memperparah kondisi masyarakat setempat, yang telah mengalami berbagai tindak kekerasan dan penangkapan paksa oleh pasukan Pakistan.
Dilansir dari minorityrights.org, Pashtun yang juga dikenal sebagai Pushtan, Paktun atau Pathan, adalah kelompok etnis terbesar di Afganistan. Keturunan Pahstun diyakini berasal dari Persia yang bermigrasi ke wilayah Asia Tengah. Mayoritas Pashtun beragama Islam Sunni yang menghuni wilayah perbatasan Pakistan-Afganistan.

Hak kewarganegaraan bagi etnis Pahstun merupakan langkah PM Pakistan Imran Khan, untuk mengupayakan perdamaian di wilayah perbatasan Pakistan. Dalam kunjungan pertamanya ke wilayah pedalaman perbatasan Pakistan pada Senin 26 November, seperti dilaporkan NDTV, Khan tidak mau ada pertempuran lagi di negaranya.
"Kami bertempur di dalam negeri kami yang membuat kerugian besar, darah dan tenaga, dan kehilangan sektor sosial-ekonomi kami. Kami tidak akan bertempur lagi di dalam wilayah Pakistan," kata Khan di distrik Waziristan Utara, yang pernah menjadi pusat aktivitas milisi Taliban.

Pengungsi Pashtun Pakistan di Waziristan Selatan di kamp pengungsi Dera Ismail Khan.[www.rferl.org]


Selama kunjungannya ke daerah pedalaman, Khan mendapat penjelasan singkat tentang operasi yang dilakukan, operasi yang sedang berlangsung, rehabilitasi orang-orang terlantar, proyek pembangunan sosial-ekonomi dan pemagaran di sepanjang perbatasan Pakistan-Afganistan. Imran Khan berjanji untuk memainkan peran dalam perdamaian dan stabilitas di Afganistan.

Perdana Menteri juga mengumumkan berbagai proyek kesejahteraan di bidang kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan dan administrasi untuk distrik-distrik yang baru didirikan di wilayah kesukuan sebelumnya.
Tujuh daerah bekas wilayah kesukuan yang dikelola secara federal, termasuk etnis Pahstun, yang awal tahun ini bergabung dengan provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, mengakhiri warisan kolonial lama yang lebih dari abad terhadap suku-suku di perbatasan Pakistan.





Credit  tempo.co




Ukraina Terancam Perang Terbuka Dengan Rusia


Ukraina Terancam Perang Terbuka Dengan Rusia
Presiden Ukrania Petro Poroshenko. (REUTERS/Ukrainian Presidential Press)


Jakarta, CB -- Ketegangan antara Rusia dan Ukraina semakin meningkat, selepas insiden yang terjadi di Selat Kirch, Laut Hitam, Semenanjung Krimea pada Minggu pekan lalu. Karena Rusia dikabarkan mengerahkan pasukan ke wilayah perbatasan, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menyatakan kemungkinan mereka akan terlibat perang terbuka.

"Negara ini dalam ancaman akan terlibat perang terbuka dengan Rusia," kata Petro, seperti dilansir CNN, Rabu (28/11).

Poroshenko sudah meminta bantuan kepada sekutunya, Amerika Serikat. Dia bahkan mengontak Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang berharap dibantu dari sisi militer.


"Kami juga akan membatasi gerak-gerik orang Rusia di perbatasan untuk keluar masuk Ukraina," ujar Poroshenko.


Badan Intelijen (FSB) dan penjaga pantai Rusia menahan 2 buah kapal Angkatan Laut dan sebuah kapal tunda Ukraina pada Minggu pekan lalu.

Menurut Badan Intelijen Rusia (FSB), insiden itu terjadi ketika dua kapal AL Ukraina berukuran kecil dilengkapi meriam yang mengawal sebuah kapal tunda melintas di Laut Hitam dekat Semenanjung Krimea. Mereka hendak menuju pelabuhan di Mariupol.

Rusia beralasan kapal AL Ukraina tetap melintas dan mengabaikan peringatan. Mereka lantas terlibat duel dengan masing-masing melancarkan manuver. Alhasil, penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan ke arah kapal AL Ukraina dan melukai sejumlah pelaut.

Menurut versi Ukraina, Rusia justru menyerang dan menyita kapal setelah mereka menjauh dan hendak kembali pelabuhan di Odessa. Mereka mengaku Rusia bertindak agresif dengan menabrak dan menembaki kapal itu.

Poroshenko menyatakan jumlah pasukan Rusia di perbatasan meningkat tiga kali lipat, termasuk pengerahan kendaraan lapis baja. Namun, dia tidak membeberkan secara detail jumlahnya. Menurut dua informasi tersebut didapatkan berdasarkan laporan intelijen.

Sembilan anggota Angkatan Laut Ukraina pun divonis hukuman kurungan selama 2 bulan di Simferopol, Krimea.


Poroshenko mengatakan kehadiran militer Rusia di wilayah perbatasan kali ini adalah yang terbesar sejak negara itu mencaplok Semenanjung Krimea pada tahun 2014 lalu.

Ukraina saat ini memberlakukan status darurat militer selama 30 hari di kawasan yang berbatasan dengan Rusia. Jika sikap kedua negara terus seperti ini, kemungkinan besar perang tinggal menunggu waktu.




Credit  cnnindonesia.com





Ukraina-Rusia Bentrok, Trump Ancam Batalkan Pertemuan dengan Putin


Ukraina-Rusia Bentrok, Trump Ancam Batalkan Pertemuan dengan Putin
Buntut bentrokan di Laut Crimea, Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan ia mungkin akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul bentrokan antara Rusia dan Ukraina di Laut Crimea.

Kepada Washington Post, Trump mengatakan tengah menunggu laporan lengkap setelah kapal Rusia menembaki dan menyita tiga kapal Ukraina pada hari Minggu lalu. Laporan yang berasal dari tim keamanan nasional itu akan "sangat menentukan".

"Mungkin saya tidak akan mengadakan pertemuan (dengan Pak Putin). Mungkin saya bahkan tidak akan mengadakan pertemuan. Saya tidak suka agresi itu. Saya sama sekali tidak menginginkan agresi itu," katanya seperti dikutip dari BBC, Rabu (28/11/2018).

Trump dan Putin direncanakan akan bertemu di sela-sela KTT G20 di Buenor Aires, Argentina, akhir pekan ini. Keduanya dijadwalkan membahas keamanan, pengawasan senjata, dan masalah di Ukraina serta Timur Tengah. Hal itu diungkapkan oleh penasihat keamanan nasional John Bolton.

Kapal penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan pada hari Minggu saat dua kapal perang Ukraina dan sebuah kapal kecil berlayar melalui Selat Kerch di lepas pantai Crimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Dua puluh empat orang Ukraina ditahan dan setidaknya tiga orang terluka dalam insiden itu.

Ukraina menggambarkan insiden itu sebagai "tindakan agresi" tetapi Rusia mengatakan kapal negara tetangganya itu telah secara ilegal memasuki perairannya.

Pengadilan Crimea kemudian memerintahkan 12 orang Ukraina ditahan selama 60 hari. Pengadilan diperkirakan akan mengeluarkan putusan untuk prajurit lainnya pada hari Rabu.

Pasca insiden itu, Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari dari 26 November di 10 wilayah perbatasan. 



Credit  sindonews.com