Ribuan imigran asal Honduras yang
berbondong-bondong hendak menerobos perbatasan Meksiko untuk masuk ke
Amerika Serikat (PEDRO PARDO / AFP)
Jakarta, CB -- Kementerian Pertahanan Amerika Serikat diperkirakan akan mengerahkan 800 pasukan militer ke perbatasan AS-Meksiko. Pasukan ini dikerahkan untuk mengadang para imigran yang bergerak menggunakan karavan dari Amerika Tengah.
Ini
dilakukan setelah Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa militer
akan membantu menangani status darurat nasional dan meminta karavan
imigran untuk putar balik.
Trump menulis cuitan di Twitter bahwa
Undang-Undang buatan Demokrat membuatnya sulit untuk menghentikan para
imigran di perbatasan.
"Saya mengerahkan militer untuk situasi darurat nasional ini. Mereka
akan dihentikan! Bagi mereka yang ada di dalam karavan, putar balik.
Kami tidak akan membiarkan orang masuk ke AS secara ilegal," tulis Trump
dalam cuitannya.
"Kembalilah ke negara Anda, dan jika Anda mau, uruslah kewarganegaraan seperti yang dilakukan jutaan orang lain!"
Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis juga akan menandatangani perintah untuk pengiriman pasukan baru.
Lebih
dari 2.000 pasukan telah dikerahkan untuk beroperasi di perbatasan.
Pasukan yang terdiri dari dokter dan insinyur ini akan dilengkapi dengan
dukungan logistik seperti tenda, kendaraan, dan peralatan.
Pejabat
itu mengatakan bahwa pasukan yang dikirim memenuhi daftar keinginan
untuk bantuan militer yang dikirim ke Pentagon. Daftar bantuan ini
dikirimkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri yang bertanggung jawab
atas perbatasan.
Pada April lalu, Trump mengatakan akan mengirim ribuan pasukan Garda Nasional ke perbatasan selatan.
Awalnya, mereka akan mengirim 4.000 penjaga ke perbatasan, namun akhirnya hanya setengah dari jumlah itu yang dikerahkan.
Juru
Bicara Pentagon, Kapten Angkatan Laut Bill Speaks mengatakan bahwa
Pentagon saat ini bekerja dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk
menentukan dukungan spesifik yang dibutuhkan bagi pihak berwenang di
perbatasan.
Ribuan imigran di perbatasanPada Kamis (25/10), ribuan imigran dari Amerika Tengah melintasi Meksiko menuju AS dengan menggunakan karavan.
Banyak
imigran yang melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan di Honduras.
Di mana berbagai kelompok jalanan menguasai wilayah mereka dengan
melakukan kekerasan.
Masalah ini juga menjadi seruan keras bagi Trump yang telah menegaskan kebijakan terkait imigran ilegal.
Pada pekan lalu, Trump berniat untuk mengirim lebih banyak pasukan.
Dirinya menulis cuitan di twitter bahwa Meksiko harus menghentikan
'serangan' imigran gelap dari Guatemala, Honduras, dan El Salvador. Jika
tidak, maka Trump akan memanggil militer AS dan menutup perbatasan
selatannya.
Dirinya juga mengumumkan bahwa AS akan mulai memotong bantuan ke Guatemala, Honduras, dan El Salvador.
Namun,
Menteri Luar Negeri Guatemala, Sandra Jovel menepis ancaman itu,
dirinya mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak menerima
pemberitahuan resmi tentang langkah tersebut.
Credit
cnnindonesia.com