Jakarta, CB -- Umat Muslim dan Kristen di
Filipina menggelar aksi besar-besaran untuk menuntut kelanjutan
perundingan damai antara pemerintah dan kelompok pemberontak Islam
terbesar di negara itu, Front Pembebasan Islam Moro (MILF).
Seorang jurnalis AFP
melaporkan, hingga Senin (27/11) pagi, sudah ada sekitar puluhan ribu
orang berkumpul di depan markas MILF di Darapanan, Cotabato, Filipina.
Menurut laporan pandangan mata AFP,
di tengah kerumunan tersebut terlihat Uskup Agung Cotabato sekaligus
pejabat Gereja Katolik di Mindanao, Orlando Quevedo, bahkan anggota dari
kelompok rival MILF, Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).
Menjelang siang, kantor MILF menyatakan bahwa mereka mengharapkan ada jutaan orang yang ikut serta dalam aksi pada hari ini.
Massa tersebut berkumpul untuk mendesak pemerintah segera
merampungkan rancangan undang-undang untuk memberikan otonomi di daerah
tertentu di Mindanao kepada MILF, sesuai dengan hasil kesepakatan damai
pada 2014 lalu.
Kesepakatan itu dicapai setelah perundingan
selama bertahun-tahun untuk mengakhiri konflik pemberontakan yang sudah
merenggut setidaknya 120 ribu nyawa.
Presiden Rodrigo Duterte sendiri dijadwalkan hadir dan menyampaikan
pidatonya di hadapan massa di Kamp Darapanan pada Senin sore. Pekan
lalu, Duterte juga menyiratkan nada positif terhadap perundingan ini.
"Tak
ada jalan untuk menemukan perdamaian jika kita tidak memberikan kembali
bagian dari sejarah mereka. Jika kita tidak memberikan itu, akan ada
masalah karena mereka akan bergabung dengan komplotan teroris lain,"
ucap Duterte.
Desakan
ini semakin kuat setelah bulan lalu Duterte menyatakan Marawi bebas
dari ISIS, kelompok teror yang menguasai kota itu sejak Mei.
Saat
masih berjuang menggempur ISIS di Marawi, Duterte meminta bantuan MILF
untuk bernegosiasi dan meredam kelompok-kelompok Islam lainnya, dengan
iming-iming kesepakatan damai dengan pemerintah.
YANGON
- Pemimpin Vatikan Paus Franciskus dilaporkan telah menjejakkan kaki di
Myanmar. Seperti yang sudah disampaikan Vatikan sebelumnya, di Myanmar ,
Paus Francis akan bertemu dengan kepala militer Myanmar Min Aung
Hlaing.
Menurut keterangan juru bicara Vatikan , Greg Burke,
pertemuan antara Paus Francis dan Min Aung dilakukan di Katedral St.
Mary, yang berada di pusat kota Yangon. Burke menyebut pertemuan itu
berlangsung santai dan ada beberapa hal yang disampaikan Paus Francis
kepada Min Aung.
"Mereka membahas tanggung jawab besar otoritas
negara pada masa transisi ini," kata Burke dalam sebuah pernyataan,
seperti dilansir Reuters pada Senin (27/11).
Selain bertemu
dengan Min Aung, Paus Francis juga akan melakukan pertemuan dengan
pemimpin Myanmar Aung San Suu-kyi. Namun, sayangnya Vatikan masih belum
angkat bicara mengenai apa yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut.
Meski
demikian, sejumlah pihak menduga fokus pembicaraan keduanya adalah
mengenai situasi di Myanmar, khususnya mengenai situasi di Rakhine
State, wilayah di mana etnis Rohingya tinggal.
Dirinya akan
berada di Myanmar selama kurang lebih tiga hari. Setelah dari Myanmar,
dia akan bertolak ke Bangladesh, dan dikabarkan akan melakukan pertemuan
dengan para pengungsi Rohingya di negara tetanga Myanmar tersebut.
Paus Francis tiba di Yangon, Myanmar, Senin (27/11).
CB, NAYPYIDAW -- Paus Francis telah bertemu
dengan panglima militer Myanmar, saat dia memulai kunjungan kepausan
pertama ke sebuah negara yang secara luas dituduh melakukan membersihkan
etnis terhadap Muslim Rohingya. Meski Jenderal Min Aung Hlaing
membantah "diskriminasi agama" dalam sebuah kampanye militer di negara
bagian Rakhine.
Pejabat di negara mayoritas Buddha mengamati
dengan seksama untuk melihat bagaimana Paus menanggapi krisis tersebut.
Dia telah didesak oleh pemerintah dan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM)
untuk menekan Myanmar atas perlakuan mereka terhadap orang-orang
Rohingya. Lebih dari 600 ribu orang Rohingya telah meninggalkan Myanmar
ke negara tetangga Bangladesh sejak Agustus, ketika serangan mematikan
terhadap pos polisi oleh militan Rohingya memicu sebuah tindakan militer
di negara bagian Rakhine.
Sebagai bagian dari kunjungannya ke
wilayah tersebut, Paus juga akan bertemu dengan pemimpin de facto Aung
San Suu Kyi. Setelah Myanmar, dia akan pindah ke Bangladesh untuk
bertemu dengan sekelompok kecil pengungsi Rohingya.
Paus berusia
80 tahun ini telah dikenal karena pandangan dan kemauannya yang moderat
untuk menentang ketidakadilan global. Paus bertemu dengan pemimpin
militer Jenderal Min Aung Hlaing beberapa jam setelah tiba di Myanmar.
Dikutip dari BBC News Jenderal Hlaing mengatakan kepada Paus
tidak ada diskriminasi agama di Myanmar dan ada kebebasan beragama.
Namun belum jelas bagaimana respons Paus terkait perkataan Hlaing.
Paus
sebelumnya menggunakan istilah "saudara laki-laki dan perempuan
Rohingya kami" saat menentang kekerasan tersebut. Namun satu-satunya
kardinal Katolik dari Myanmar telah meminta dia untuk tidak menggunakan
istilah itu dalam perjalanannya, untuk mencegah tersinggungnya perasaan
lokal.
Juru bicara Vatikan Greg Burke mengatakan, Paus Fransiskus
diberikan saran untuk menggunakan istilah "Rohingya" dengan hati-hati.
''Kami akan lihat bersama selama perjalanan. Ini bukan sebuah kata
terlarang,'' jelas Burke.
Pejabat Myanmar tidak menggunakan
istilah tersebut, namun menyebut Rohingya sebagai orang Bengali, dan
mengatakan mereka bermigrasi secara ilegal dari Bangladesh. Sehingga
tidak boleh terdaftar sebagai salah satu kelompok etnis di negara
tersebut.
Bangladesh menyangkal mereka adalah warganya. Myanmar
mengatakan tindakan keras di Rakhine adalah untuk membasmi gerilyawan
dengan kekerasan di sana. Namun PBB telah menggambarkan kekerasan
tersebut sebagai contoh tentang pembersihan etnis, sebuah sentimen yang
juga disuarakan oleh para kritikus internasional.
Jakarta, CB -- Militer Myanmar diduga
membunuh sejumlah wartawan yang mendokumentasikan kekerasan di
Rakhine, di mana penganiayaan terhadap komunitas Muslim Rohingya terus
terjadi sejak 2012 lalu.
Mohammad Rafique, pria pengelola portal berita untuk komunitas Rohingya, The Stateless,
mengatakan bahwa ketika bentrokan pertama kali pecah pada 2012 lalu,
sukarelawan muda secara diam-diam melaporkan kekerasan terhadap
minoritas Muslim dengan mengirimkan foto, video, dan klip suara
menggunakan ponsel.
Namun sejak saat itu, sekitar 95 persen
wartawan lapangan di Rakhine itu menghilang. Kelompok-kelompok pemerhati
hak asasi manusia menyatakan, militer Myanmar membunuh dan menculik
para reporter itu untuk "menyabotase" jaringan tersebut agar publik tak
mengetahui kondisi di Rakhine.
"Pasukan keamanan Myanmar dan milisi di Rakhine telah melakukan
pemerkosaan, pembunuhan, dan pembakaran di desa Rohingya. Seiring
jaringan wartawan Rohingya di Rakhine yang lumpuh, informasi rinci
mengenai kekerasan yang diperlukan untuk disebarluaskan ke media
kredibel sudah tidak sampai lagi kepada kami," ujar Rafique, Senin
(27/11).
"Sebagian besar wartawan media internasional dan aktivis HAM
mengumpulkan informasi mengenai kekerasan dan situasi di Rakhine malalu
jaringan wartawan lapangan tersebut. Media internasional termasuk media
komunitas kami saat ini pun kekurangan informasi dari Rakhine," katanya.
Situasi
ini juga membuat sejumlah kelompok pemerhati HAM kesulitan mendapatkan
informasi mengenai situasi di Rakhine, termasuk Human Rights Watch.
"Sudah jelas bahwa militer secara sistematis telah menyiksa Rohingya
secara kejam. Komunitas Rohingya yang memantau situasi di lapangan pun
sudah tidak ada di sana untuk melaporkan keadaan di Rakhine lagi," kata
Phil Robertson dari Human Rights Watch kepada The Guardian.
Meski
demikian, masih ada reporter yang berjuang melaporkan kondisi di
Rakhine. Ko Ko Linn, juru bicara komunitas Rohingya yang berbasis di
Bangladesh, mengatakan sekitar 2.000 reporter lepas aktif saat kekerasan
di Rakhine pecah pada Oktober 2016 lalu.
"Para wartawan itu
mengumpulkan informasi rinci tentang insiden kekerasan di desa-desa
Rohingya. Laporan mereka membuat dunia tahu bagaimana sebenarnya pasukan
keamanan dan milisi sekutu mereka melakukan persekusi di balik operasi
militer mereka," kata Linn.
Sementara
itu, Noor Hossain, eks reporter Rohingya, mengatakan rekan-rekannya
yang masih aktif di lapangan mengambil risiko luar biasa besar untuk
mengumpulkan informasi tersebut.
"Kami biasa menyembunyikan diri
saat pasukan keamanan mendekati dan menggeledah desa kami. Setelah
mereka pergi, kami baru bisa mengumpulkan informasi dan gambar-gambar
terkait kekerasan dan pelanggaran lainnya," kata Hossain.
"Pasukan keamanan kerap menargetkan orang-orang yang memiliki ponsel pintar untuk dibunuh," katanya.
Yangon (CB) - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi yang
mendapat kritik tajam dari dunia akibat lebih banyak bungkam dalam
krisis pengungsi Rohingya, berusaha memalingkan muka ke China.
Untuk itu, mengutip media pemerintah Myanmar seperti dilaporkan Reuters, Suu Kyi akan segera mengunjungi Beijing.
Myanmar mendapatkan tekanan hebat dari negara-negara Barat
menyangkut reaksi brutal angkatan bersenjatanya dalam menanggapi
serangan pemberontak Rohingnya Agustus silam di Rakhine yang berpenduduk
mayoritas Rohingya.
Amerika Serikat dan PBB menuduh Myanmar melakukan
"pembersihan etnis". Kedua pihak menuntut militer Myanamar bertanggung
jawab atas pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran yang telah mendorong
sekitar 620.000 Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
China sebaliknya membela Myanmar dengan menyebut operasi
militer Myanmar itu sebagai operasi antipemberontakan yang sah. China
berulang kali memblok resolusi Dewan Keamanan PBB menyangkut krisis
pengungsi Rohingya.
Berita akan berkunjungnya Suu Kyi ke Beijing itu muncul
setelah Presiden China Xi Jinping dan pemimpin militer China menyambut
hangat panglima angkatan bersenjata Myanmar Min Aung Hlaing yang
berkunjung pekan lalu. China berjanji membina kerja sama yang lebih erat
lagi.
Surat kabar pemerintah Global New Light menyatakan Suu Kyi
akan segera terbang untuk menghadiri forum pemimpin dunia di Beijing
yang dituanrumahi Partai Komunis China.
Pekan ini Myanmar mendapat perhatian luas internasional
karena segera dikunjungi Paus Fransiskus yang merupakan kunjungan
pertama seorang kepala Gereja Katolik Roma ke negara berpenduduk
mayoritas Budha itu.
Paus sebelumnya telah berbicara keras menyangkut perlakuan
terhadap minoritas Muslim yang kewarganegaraannya ditolak oleh Myanmar,
namun warga Kristen Myanmar tak ingin Paus membahas itu karena bisa
memprovokasi reaksi buruk dari Myanmar kepada minoritas Katolik.
Banyak kalangan di Myanmar menolak mengakui nama Rohingya
dengan lebih memilih "Bengali" untuk menunjukkan minoritas yang umumnya
beragama Islam itu adalah milik negara tetangganya, Bangladesh, demikian
Reuters.
Suu Kyi Akan Kunjungi China di Tengah Krisis Rohingya
Penasihat Negara Aung San Suu Kyi bakal
mengunjungi China di tengah krisis Rohingya yang masih berlangsung.
(Reuters/Staff/File Photo)
Jakarta, CB -- Pemimpin de facto Myanmar,
Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, dijadwalkan mengunjungi China dalam
waktu dekat di tengah krisis kemanusiaan di Rakhine yang masih
berlangsung. Krisis yang diakibatkan persekusi militer itu memicu
eksodus ratusan ribu minoritas Muslim Rohingya ke Bangladesh dalam tiga
bulan terakhir.
Media pemerintah yang dikutip Reuters, Global New Light of Myanmar,
melaporkan Suu Kyi akan segera berangkat ke Beijing untuk memenuhi
undangan dari Partai Komunis China dalam forum politik yang juga akan
dihadiri oleh sejumlah kepala negara lainnya.
Mengutip kantor
berita Xinhua, Suu Kyi akan bertandang ke Negeri Tirai Bambu pada 30
November hingga 3 Desember mendatang. Meski begitu, juru bicara Suu Kyi,
Zaw Htay, belum dapat dihubungi untuk mengonfirmasi kabar tersebut.
Beijing, sebagai sekutu dekat Naypyidaw, sejauh ini tak berbuat banyak merespons krisis yang menimpa minoritas Muslim Rohingya.
Meski
mengutuk segala kekerasan yang terjadi, China tetap mendukung setiap
langkah yang dilakukan militer Myanmar dalam menyelesaikan krisis,
termasuk operasi pembersihan di Rakhine.
Berita lawatan Suu Kyi
muncul tak lama setelah Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing lebih
dulu bertandang ke Beijing untuk menemui Presiden Xi Jinping.
Dalam pertemuannya, Xi sepakat memperkuat relasi dengan militer Myanmar
di tengah tudingan pelanggaran HAM yang dilakukan angkatan bersenjata
terhadap Rohingya dan etnis minoritas lainnya.
Myanmar terus
menjadi sorotan dunia menyusul kekerasan yang diduga dilakukan secara
sistematis oleh militer dan polisi untuk mengusir Rohingya. Kekerasan
itu dipicu bentrokan antara kelompok bersenjata dan militer Myanmar di
Rakhine pada 25 Agustus lalu.
Alih-alih menangkap kelompok
bersenjata, militer dan polisi diduga malah menyiksa, mengusir, membakar
desa, hingga membunuh etnis Rohingya. Hingga kini, sekitar 1.000 orang,
terutama dari etnis Rohingya, diperkirakan tewas dalam krisis tersebut.
Menanggapi,
Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menuding militer Myanmar
melakukan upaya pembersihan etnis terhadap Rohingya dan meminta mereka
bertanggung jawab.
Sejumlah negara lain pun mendesak Myanmar segera menyelesaikan krisis
dan meminta Suu Kyi segera melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap
dugaan pelanggaran HAM di negaranya.
Paus Fransiskus tersenyum saat berjalan
di sebelah Presiden Kenya Uhuru Kenyatta (kiri) di Nairobi, Kenya, Rabu
(25/11). (REUTERS/Goran Tomasevic)
Yangon (CB) - Ribuan pemeluk Katolik berkumpul di Yangon
hari ini setelah menempuh perjalanan jauh lewat kereta dan bus, demi
menyambut Paus Fransiskus yang memulai lawatan ke Myanmar.
"Kami
datang ke sini untuk melihat Bapa Suci. Peristiwa ini sekali terjadi
dalam ratusan tahun," kata Win Min Set, pemimpin komunitas yang datang
bersama 1.800 warga Katolik dari kawasan selatan dan barat Myanmar.
"Beliau
sangat berpengetahuan ketika menyangkut masalah politik. Beliau akan
menangani masalah dengan cerdas," kata dia merujuk kemungkinan Paus
membahas Rohingya.
Lawatan ini begitu pelik sampai-sampai para
penasihat Paus mengingatkan dia untuk tidak mengucapkan kata "Rohingya"
di Myanmar, karena bisa memicu perlakuan buruk mayoritas Budha dan
pemerintah terhadap minoritas Kristen Myanmar.
Sekitar 600 ribu
Rohingya terusir dari Rakhine ke Bangladesh sejak akhir Agustus lalu
ketika pemberontak Rohingya menyerang pos-pos keamanan dan markas
tentara Myanmar sehingga memicu aksi balasan brutal dari militer.
Momen-momen
paling menegangkan dari kunjungan Paus itu sendiri adalah pertemuan
pribadinya dengan panglima angkatan bersenjata Myanmar Jenderal Min Aung
Hlaing, selain dengan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.
Paus juga akan mengunjungi Bangladesh pada 2 Desember yang kemungkinan guna menemui pengungsi Rohingya.
Polisi
antihuruhara dikerahkan di Yangon, kota terbesar di Myanmar, menjelang
kedatangan Paus, sekitar 13.15 waktu setempat, sedangkan sekitar 150
ribu orang sudah mendapatkan diri untuk mengikuti misa bersama Paus yang
dilaksanakan Rabu lusa.
"Saya harapkan beliau membawa perubahan
dalam politik," kata Tunan Lahtoi (25) yang menempuh perjalanan dua hari
satu malam dengan berkereta dari negara bagian Kachin di bagian utara
Myanmar.
Sumber-sumber Vatikan mengungkapkan bahwa beberapa
kalangan di Tahta Suci memandang kunjungan ini terlalu terburu-buru
mengingat hubungan diplomatik antara Vatikan dan Myanmar baru dijalin
Mei silam setelah kunjungan Suu Kyi.
Paus sudah mengucapkan kata Rohingya dalam dua kesempatan di Vatikan selama tahun ini saja.
Ketika
ditanya apakah Paus akan mengucapkan kata "Rohingya" di Myanmar, juru
bicara Vatikan Greg Burke dengan diplomatis menjawab bahwa Paus amat
menerima masukan dari siapa pun, namun Burke menegaskan, "Kita akan
melihatnya dalam lawatan itu, kata itu bukanlah kata terlarang."
ANKARA
- Seorang pejabat senior Korea Utara (Korut) memuji Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan sebagai negarawan yang sangat independen selama
kunjungannya ke Istanbul. Kunjungan ini sebagai upaya rezim Kim Jong-un
untuk “mendekati” Ankara.
Pejabat senior bernama Kim Chung Song
tersebut adalah anggota Majelis Rakyat Agung Korea Utara (SPA). Dia
mengonfirmasi bahwa kunjungannya tersebut akan menjadi babak baru dalam
hubungan antara Pyongyang dan Ankara di tahun-tahun mendatang.
Kim mengatakan kepada kantor berita Anadolu
bahwa Erdogan bekerja untuk negaranya. Secara pribadi, Kim menyukai
pemimpin Turki tersebut, yang telah menghadapi rentetan kritik dalam
beberapa bulan terakhir karena tindakan kerasnya terhadap kritikus
independen, wartawan, akademisi dan peradilan.
”Jadi, kami tahu
bagaimana Presiden (Recep Tayyip) Erdogan bersikap baik untuk negara
ini,” kata Kim. ”Presiden Erdogan adalah negarawan yang sangat
independen,” ujarnya, yang dikutip Senin (27/11/2017).
”Semua
perasaan baik dan kesamaan dari kebijakan luar negeri ini bisa menjadi
fondasi yang sangat solid untuk hubungan masa depan,” imbuh pejabat
Pyongyang yang menjadi delegasi resmi Korut untuk Asian Parliamentary
Assembly (APA) tersebut.
Berbicara tentang hubungan antara Korea
Utara dan Turki, dia berujar; ”Hanya ada sedikit pertukaran kunjungan
bersama, tapi saya pikir ini adalah awal yang baik.”
“Saya yakin
dan saya percaya bahwa Turki dapat melakukannya dengan baik. Saya
terkesan oleh keramahan Turki dan dengan cara Parlemen Turki telah
menjalankan pleno penting ini."
Turki tidak memiliki hubungan
diplomatik dengan Korut sampai tahun 2001. Namun, hal itu berubah
setelah Ankara secara resmi mengakui Korea Utara—yang secara resmi
dikenal sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK)—pada tahun 2001.
Sementara
pihak Ankara yang diwakili oleh kedutaan besarnya di Seoul, Korea
Selatan, mengatakan masalah diplomatik Pyongyang dengan Turki ditangani
melalui misinya di Bulgaria.
SEOUL
- Ketegangan di Semenanjung Korea jauh dari kata berakhir seiring
keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memasukkan
Pyongyang sebagai sponsor terorisme pekan lalu. Terbaru, seorang pejabat
tinggi Korea Utara (Korut) menyatakan program nuklir negara komunis itu
tidak menargetkan negara lain selain AS.
"Ancaman nuklir kita
adalah pedang keadilan yang ditujukan untuk melawan nuklir AS serta
Asia dan negara manapun di dunia tidak perlu khawatir dengan ancaman
kita selama mereka tidak bergabung dalam invasi dan provokasi terhadap
kita," kata Wakil Majelis Rakyat Agung Korut dan direktur Institut
Reunifikasi Nasional Ri Jong-hyok seperti dikutip dari Sputnik, Senin (27/11/2017).
Menurut Ri, Pyongyang akan meningkatkan perjuangannya melawan apa yang disebut skema perang nuklir dan sanksi-sanksi AS.
"Ini
adalah keputusan tegas rakyat Korea bahwa Korea Utara harus menghadapi
AS hanya dengan senjata nuklir untuk mencapai keseimbangan kekuasaan,"
tegas Ri.
Pejabat tinggi Korut menyampaikan hal itu dalam sambutannya di Majelis Parlemen Asia yang diadakan di Turki awal pekan ini.
Ketegangan
antara Korut dan AS semakin meningkat baru-baru ini, menyusul
serangkaian tes nuklir dan rudal yang dilakukan oleh Pyongyang serta
retorika keras oleh Donald Trump yang menargetkan kepemimpinan negara
tersebut.
Bulan lalu, Korut menanggapi "surat-surat" presiden AS
di Twitter dengan ancaman yang terus berlanjut untuk memberikan serangan
rudal ke wilayah Guam di AS. Rezim Pyongyang menambahkan bahwa
pernyataan Trump mengenai media sosial dan juga kegiatan militer AS di
wilayah tersebut mendorong Pyongyang lebih dekat ke pemicunya.
Setelah
kunjungan Donald Trump ke Korea Selatan (Korsel) awal bulan ini, Korut
berjanji untuk terus mengembangkan program nuklirnya selama
imperialisme, akar kejahatan dan ketidakadilan, ditinggalkan di Bumi.
Baru-baru
ini, Trump telah memutuskan untuk memasukkan Korut sebagai negara
sponsor untuk melakukan terorisme dalam sebuah langkah yang disebut
surat kabar negara Korut sebuah provokasi ekstra besar, sama seperti
deklarasi perang melawan Korut lainnya.
CB, Mataram-Erupsi Gunung Agung terus
meningkat dari fase freatik ke magmatik sejak teramati sinar api pada
Sabtu, 25 November 2017 pukul 21.00 WITA. Sampai Senin pagi, 27 November
2017, erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai
ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak.
Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo
Purwo Nugroho mengatakan kepulan abu yang menerus kadang-kadang disertai
erupsi eksplosif ditimpali suara dentuman lemah yang terdengar sampai
jarak 12 kilometer dari puncak. Sinar api semakin sering teramati di
malam hari berikutnya. ''Ini menandakan potensi letusan yang lebih besar
akan segera terjadi,'' kata Sutopo dalam siaran persnya.
Untuk
mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana, maka Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status
Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4) terhitung mulai
27 November 2017 pukul 06:00 WITA. ''Status Awas adalah status
tertinggi dalam status gunung api,'' ujarnya.
Pemandangan
Gunung Agung saat meletus, di Karangasem, pulau Bali, Indonesia, 26
November 2017. Ketinggian asap yang keluar dari Gunung Agung mencapai
3.000 meter. AP Photo/Firdia Lisnawati Pos pengamatan Gunung
Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem melaporkan bahwa secara
visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna
kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 meter di atas
puncak kawah. Teramati letusan dengan tinggi 3000 meter dan warna asap
kelabu. Terlihat sinar api. Tremor non-harmonik menerus amplitudo 1 - 10
mm (dominan 1 - 2 mm).
Masyarakat
di sekitar Gunung Agung serta pendaki, pengunjung dan wisatawan diimbau
agar tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yaitu
di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area dalam radius 8
kilometer dari kawah. Ditambah perluasan sektoral ke arah utara-timur
laut dan tenggara-selatan-barat daya sejauh 10 kilometer dari kawah
Gunung Agung.
Relawan
PMI bersama warga membangun shelter (hunian sementara) bagi pengungsi
Gunung Agung di Kantor UPTD Pertanian Rendang, Karangasem, Bali, 23
November 2017. Pembangunan shelter ini untuk memberi hunian yang lebih
layak bagi pengungsi pasca letusan freatik Gunung Agung. ANTARA Zona
perkiraan bahaya, kata Sutopo, sifatnya dinamis mengikuti perkembangan
data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual. BNPB mengkoordinasi
potensi nasional dari TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera,
Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, BUMN
dan lainnya untuk mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan erupsi
Gunung Agung. Posko Pendampingan Nasional telah diaktivasi di Kabupaten
Karangasem.
Masyarakat dalam radius 8 kilometer dan peluasan 10
kilometer diimbau untuk segera mengungsi dengan tertib dan tenang.
Sebagian masyarakat telah melakukan evakuasi mandiri sejak 25 November
2017.
Aktivitas Lava, Status Gunung Agung Meningkat Jadi Awas
CB, Jakarta -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan status Gunung Agung di Kabupaten, Karangasem, Bali, dari level tiga (siaga) menjadi naik level empat (awas) pada Senin, pukul 06.00 WITA.
"Status
ini kami naikkan karena melihat dari tingkat erupsi Gunung Agung saat
ini meningkat dari fase freatik menjadi magmatik, sejak teramati adanya
sinar merah di puncak gunung setinggil 3.142 mdpl ini pada Minggu 26
November 2017 malam, pukul 21.00 WITA," kata Kepala Bidang Mitigasi
PVMBG, I Gede Suantika saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Agungm,
Desa Rendang, Karangasem, Senin.
Ia menerangkan erupsi dari fase
freatik ke magmatik ini terlihat kepulan abu tebal yang terus menerus
mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak Gunung Agung.
Suantika juga mensinyalir aktivitas magma dan lava yang meningkat.
Selain itu, erupsi kepulan abu terus menerus ini yang disertai erupsi
eksplosif dan terdengar suara dentuman lemah hingga radius 12 kilometer
dari puncak gunung, menandakan potensi letusan lebih besar mungkin akan
segera terjadi.
Suantika merekomendasi masyarakat di sekitar
Gunung Agung, pendaki, pengunjung dan wisatawan tidak melakukan berada
maupun melakukan pendakian serta tidak melakukan aktifitas apapun di
zona perkiraan bahaya area kawah gunung tertinggi di Bali ini.
Untuk
area radius zona bahaya yang sebelumnya enam kilometer dinaikkan
menjadi delapan kilometer dari puncak gunung ditambah perluasan sektoral
yang sebelumnya radius 7,5 kilometer dinaikkan menjadi sepuluh
kilometer kearah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya.
Suantika
menegaskan, tidak menaikkan perluasan sektoral 12 kilometer seperti
September 2017, karena pada Minggu 26 November 2017 malam kemaren tidak
menemukan adanya luncuran lontaran material sejauh delapan kilometer
atau lebih dari 11 km saat status siaga atau level III, mungkin sektoral
ini bisa dinaikkan jadi 12 km.
"Jadi zona perkiraan rawan bencana
radius delapan kilometer ini sifatnya dinamis, karena sewaktu-waktu
bisa berubah secara cepat. Karena ancaman fisik ini belum terlihat,
namun hanya ada potensi saja, maka kami ambil zona bahaya 8-10 km,"
ujarnya.
Artinya masyarakat yang berada di zona ini harus segera
mengosongkan desanya dan informasi ini sudah disampaikan PVMBG kepada
pemerintah daerah melalui siaran radio yang disampaikan ke Posko Tanah
Ampo.
Untuk itu, PVMBG menyatakan desa yang masuk wilayah zona bahaya Gunung Agung
dan sektoral dan masyarakatnya harus segera diungsikan yakni Desa Ban,
Dukuh, Baturinggit, Sukadana, Kubu, Tulamben, Datah, Nawakerti, Pitpit,
Bhuana Giri, Bebandem, Jungutan, Duda Utara, Amerta Bhuana, Sebudi,
Besakih dan Pempatan.
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah
Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik,
Karangasem, Bali, Ahad (26/11).
CB, JAKARTA — Berdasarkan data terkini Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada rentang pukul 18.00
WITA-24.00 WITA, tinggi abu erupsi Gunung Agung masih setinggi tiga ribu
meter dari puncak dengan kolom abu cenderung menuju ke arah barat dan
tenggara.
Dikutip dari laman media sosial resminya dari Jakarta, Senin (27/11)
dini hari WIB, BNPB menyebut bahwa sinar api terang dari lava pijar di
kawah puncak juga teramati menerus dari kamera pemantau (CCTV) Bukitasah
di lereng timur. Selain itu, erupsi yang disertai abu tebal juga
terjadi terus menerus.
Terkait aktivitas gempa, data BNPB yang bersumber dari Pos Pengamatan
Gunungapi Agung PVMBG, Rendang, menyatakan bahwa tremor non-harmonik
terjadi selama enam jam. Tremor non-harmonik, biasa pula disebut spasmodic burst atau spasmodic tremor adalah rentetan beberapa gempa vulkanik dimana satu gempa muncul sebelum gempa sebelumnya selesai.
Akan tetapi, BNPB menyebut tidak ada tercatat adanya tremor harmonik
sepanjang pukul 18.00 WITA-24.00 WITA. Fakta-fakta itu membuat BNPB
masih menetapkan bahwa daerah berbahaya yang tidak boleh ada aktivitas
adalah di radius enam kilometer dari puncak Gunung Agung.
Wilayah lain yang dianggap berbahaya yaitu di sektoral barat daya,
selatan, tenggara, timur laut dan utara di jarak sejauh 7,5 kilometer
dari puncak.
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah
Gunung Agung pascaletusan freatik kedua, terpantau dari Desa Culik,
Karangasem, Bali, Ahad (26/11).
CB, KARANGASEM -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan letusan efusif Gunung Agung di
Kabupaten Karangasem, Bali, akan berlangsung hingga sebulan ke depan.
Perkiraan itu mengacu pada letusan terakhir gunung berapi tersebut pada
1963.
"Jika acuannya 1963 maka letusan efusif seperti sekarang ini terjadi
selama sebulan sebelum letusan eksplosif," kata Kepala Bidang Mitigasi
PVMBG I Gede Suantika, Ahad (26/11).
Suantika mengatakan, lava Gunung Agung saat ini masih mengitari mata
rantai kawah. Lava akan meluber keluar dari puncak kawah ketika kawah
atas sudah penuh.
Letusan eksplosif terjadi ketika bebatuan dalam
perut gunung hancur diiringi keluarnya lava. Letusan eksplosif yang
juga disebut letusan magmatik ini biasanya menghasilkan suara besar.
Menurut Suantika, sinar merah yang sempat terlihat memancar dari
dalam kawah ke kolom abu yang keluar dari kawah Gunung Agung tergolong
efusif magmatik. "Kemungkinan sinar merah ini bersumber dari intuisi
lava yang berada di dalam kawah yang volumenya semakin besar persatuan
waktunya," ujarnya.
Pengertian efusif magmatik ini adalah lelehan
magma yang sudah membanjiri kawah tanpa adanya ledakan. Adanya sinar
merah di dalam kawah ini juga didukung sinyal seismik letusan pada Sabtu
(25/11) malam, pukul 23.01 WITA.
Ia mengatakan, hingga saat ini, kepulan abu secara visual dari kawah
Gunung Agung masih sangat tinggi, tekanannya semakin kuat dan semakin
tebal. "Kami mencatat ketinggian asap Gunung Agung terakhir mencapai
3.380 meter dengan arah vertikal, namun bagian atas asap mengarah ke
tenggara-timur," ujarnya.
Jumlah gempa vulkanis dangkal dan
vulkanis dalam Gunung Agung sudah tak perlu dideteksi. “Yang terekam
saat ini, tremor menerus akibat kepulan aliran lava dengan amplitudo 1-3
mm (dominan 3 mm)," jelas Suantika.
"Kami masih berharap kondisi efusif magmatik terjadi saat letusan.
Saat di dalam kawah Gunung Agung berisi lava dengan penuh, diharapkan
alirannya melumer ke bawah," ujarnya.
Yang ditakutkan, apabila
tiba-tiba penambahan debit volume lava yang keluar dalam waktu singkat.
Mengingat ruang yang dimiliki kawah Gunung Agung sangat kecil, hal itu
kemungkinan besar akan menimbulkan ledakan cukup kuat.
PVMBG saat ini terus mengevaluasi aktivitas Gunung Agung, termasuk
kemungkinan untuk menaikkan atau menurunkan status. Peningkatan status
menjadi waspada atau level empat baru akan dilakukan setelah
mempertimbangkan luasan ancaman abu vulkanis dari letusan serta
intensitas gempa.
Masyarakat yang berada dalam radius enam hingga 7,5 kilometer (km)
perluasan area sektoral ke utara-timur laut dan tenggara-selatan-barat
daya tetap diwajibkan mengungsi, sementara masyarakat kawasan rawan
bencana (KRB) II dan III tetap siaga.
Erupsi pertama Gunung Agung terjadi Selasa (21/11) pukul 17.20 WITA
dengan ketinggian asap 700 meter dari puncak kawah. Erupsi kedua dan
ketiga terjadi pada Sabtu (25/11), masing-masing pada pukul 17.30 WITA
dengan ketinggian asap 1.500-3.000 meter dan pukul 21.00 WITA dengan
ketinggian 2.000 meter.
Daerah yang terdampak antara lain Desa
Ban (Dusun Banjar Belong, Pucang, dan Pengalusan) dan Desa Sebudi (Dusun
Banjar Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura,
Lebih, dan Sogra). Berikutnya Desa Besakih (Dusun Br. Kesimpar,
Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih dan Jugul), Desa Buana Giri
(Dusun Banjar Bukitpaon dan Tanaharon), Desa Jungutan (Dusun Banjar
Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi), dan sebagian wilayah Desa Dukuh.
PVMBG mengimbau seluruh masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar
Gunung Agung, untuk segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut
serta pelindung mata karena adanya potensi bahaya abu vulkanis yang
dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA).
JAKARTA
- Prajurit TNI kembali mengharumkan nama Indonesia dalam ajang lomba
tembak Angkatan Darat (AD) negara-negara ASEAN atau The ASEAN Armies
Rifle Meet (AARM) 2017 di Singapura.
Dalam kejuaraan yang
digelar selama sepuluh hari sejak 14-23 November tersebut, TNI AD
berhasil menjadi juara umum dengan menyabet 9 tropi, 31 medali emas, 10
perak dan 10 perunggu.
Danjen Kopassus Mayjen TNI Madsuni dalam
amanatnya yang dibacakan Wakil Danjen Kopassus Brigjen TNI Richard TH
Tampubolon mengatakan, prestasi ini merupakan manifestasi kerja keras
kontingen TNI AD sehingga mengharumkan nama Indonesia di kancah
internasional.
"Kontingen TNI AD meraih prestasi terbaiknya
dalam sepanjang penyelenggaraan AARM dan memecahkan rekor baru ASEAN,"
ujarnya, kemarin.
Sedangkan peringkat kedua diraih Thailand
dengan 3 tropi; 7 emas; 12 perak dan 6 perunggu. Peringkat ketiga
diduduki Filiphina dengan raihan 1 tropi; 3 emas; 8 perak dan 7
perunggu. Sementara tuan rumah Singapura meraih peringkat keempat dengan
2 emas: 9 perak dan 13 perunggu.
"Saya atas nama Danjen
Kopassus dan keluarga besar Angkatan Darat mengucapkan selamat atas yang
dicapai. Yang terpenting adalah bagaimana mempertahankan dan
meningkatkan prestasi itu di tahun-tahun yang akan datang. Tingkatkan
terus kemampuan kalian karena mempertahankan sebagai juara akan lebih
sulit daripada memperolehnya," katanya.
Dia menjelaskan, lomba
tembak ini telah digelar sebanyak 27 kali sejak 1991 silam dan diikuti
oleh negara-negara ASEAN seperti, Indonesia, Malaysia, Thailand,
Filiphina, Singapura, Vietnam, Myanmar, Laos, Brunnei Darusalam, dan
Timor Leste.
Adapun kategori yang dipertandingkan di antaranya,
senapan, karaben, pistol putra dan putri serta senapan otomatis atau
machine gun. Untuk mengikuti ajang tersebut, TNI AD mengirimkan 62
personel terdiri dari 37 petembak Kopassus: Kostrad, Kodam II/Sriwijaya,
Kodam V/Brawijaya, Kodam VI/Mulawarwan, Kodam IV/Hasanuddin dan Kodam
XVI/Pattimura serta Pusdikku Kodiklat TNI AD.
"Lomba ini
merupakan momentum yang sangat strategis untuk menunjukkan kredibilitas
dan kapabilitas prajurit TNI AD di kancah internasional," ujar Kepala
Penerangan (Kapen) Kopassus Letkol Inf. Joko Tri Hadimantoyo.
Selain
itu, lomba ini juga sebagai ajang interaksi antar sesama prajurit
Angkatan Darat negara-negara ASEAN sekaligus menunjukkan profesionalitas
prajurit TNI di mata dunia. Komandan Kontingen Mayor Inf Nur
Wahyudi mengaku bersyukur kontingen petembak TNI AD kembali ke Tanah Air
dengan mengharumkan nama baik Indonesia di pentas internasional.
"Dengan
9 tropi ini merupakan rekor dengan medali emas 31. Perolehan 9 tropi
pernah terjadi pada 2006, 2011, 2015, dan sekarang 2017 dengan
keunggulan emas. Ini merupakan prestasi yang luar biasa," katanya.
Menurut
dia, selain kerja keras kontingen, keberhasilan petembak dalam
menjuarai lomba ini tidak lepas dari soliditas dan kekompakan tim
disemua kategori baik senapan, pistol, karaben dan sebagainya. Dia
menyebutkan, ada 11 petembak baru dan 26 petembak lama yang ikut dalam
lomba ini. "Persiapannya sekitar setahun. Yang paling kuat menurut kami
adalah Thailand sejak awal berdirinya AARM, Thailand selalu berada di
nomor dua," katanya.
Kesulitan yang dihadapi dalam lomba tembak
kali ini adalah perubahan lapangan tembak untuk kategori pistol putra
dan putri dari outdoor menjadi indoor di Singapura.
"Ini kesulitan yang luar biasa. Semua negara alami kesulitan, Saya yakin
itu triknya dari Singapura, tapi Alhamdulilah kita bisa mengimbangi dan
mendapatkan tropi dari kategori pistol putra dan putri," kata dia.
Direktur
Bisnis Produk Hankam PT Pindad Wijayanto menilai, kegiatan ini
merupakan bentuk manifestasi dukungan industri pertahanan dalam negeri
kepada TNI.
"Ternyata senjata buatan putra putri Indonesia tidak
mengecewakan bahkan jadi juara umum. Mereka menggunakan senjata dan
amunisi buatan pindad. Ke depan kita masih meningkatkan kualitas dan
endurance. Ini masukan penting bagi kami," katanya.
Hasil
menembak ini akan jadi masukan bagi PT Pindad bagaimana membuat senjata
yang bagus buat pasukan organik dan senjata kompetisi. "Atas
keberhasilan ini kami tentu akan memberikan apresiasi dalam bentuk
material," ucapnya.
Salah seorang petembak, Letnan Satu Safrin
Sihombing menuturkan, sebagai peserta untuk kategori petembak pistol
putra mengakui produk buatan PT Pindad cukup baik. Kami menggunakan
peluru dari Pindad, kalau pistol belum. Prestasi ini buat adalah cobaan
apakah besok masih bisa," katanya.
Dia mengakui, ada perubahan
dalam kategori tembak pistol dimana lapangannya cukup gelap karena
indoor sehingga menyulitkan petembak. Peraih lima medali emas ini
mengaku, sempat mempertanyakan perubahan tersebut, namun tuan rumah
Singapura beralasan karena keterbatasan lahan.
"Rata-rata kita
turun sepuluh poin untuk kategori yang kita mainkan, tetapi ternyata
walaupun tuan rumah Singapura menguasai lapangan itu, Alhamdulillah kita
masih bisa menguasai walaupun hanya sehari latihan dengan sepuluh butir
(peluru) untuk mencoba lapangan," katanya.
Hal senada dikatakan
petembak pistol putri Sertu Pratiwi Kartika Sari mengaku terharu dengan
prestasi yang diraih kontingen Indonesia. "Banyak negara peserta tapi
Indonesialah yang selalu mengibarkan bendera (Merah Putih)," ucapnya.
Anggota
Kopassus yang baru pertama mengikuti lomba tembak ini mengatakan, ada
enam petembak putri dari kontingen TNI AD yang terlibat. Meski baru
pertama dirinya berhasil meraih 1 perak dan 2 perunggu. "Kondisi di sana
jauh lebih sulit, lapangannya gelap sekali. Kami tidak boleh mengeluh
tapi Alhamdulilah kita bisa melewati itu semua," kata dia.
DUBAI
- Kepala keamanan Dubai Letnan Jenderal Dhahi Khalfan telah meminta Al
Jazeera untuk dilenyapkan. Jenderal tersebut menuduh jaringan berita
milik Qatar itu berpihak pada pelaku serangan Sinai yang mematikan.
"Aliansi
harus membom mesin terorisme saluran ISIS, al-Qaeda dan front al-Nusra,
Al Jazeera sang teroris," tulis Khalfan di akun Twitternya.
"Untuk berapa lama mereka akan terus mengutak-atik keamanan Mesir dan dunia Arab?" imbunya seperti dikutip dari Russia Today, Senin (27/11/2017).
Khalfan
menggarisbawahi maksudnya dengan menunjukkan gambar komposit yang
menempatkan logo saluran tersebut di samping gambar pemimpin ISIS Bakr
al-Baghdadi, Osama bin Laden, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan
ideolog Ikhwanul Muslimin Yusuf al-Qaradawi, yang memiliki acaranya
sendiri di saluran tersebut.
Al Jazeera yang bermarkas di Doha
telah menjawab dengan mengatakan bahwa Khalfanla yang menghasut
terorisme, dan mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab atas serangan
terhadap wartawannya.
"UEA perlu merespon. Khalfan bukan hanya
warga UEA (Uni Emirat Arab) tapi seorang pejabat di pemerintah UEA. Dia
menggunakan saat kemarahan dan kesedihan atas serangan mengerikan di
Sinai untuk memicu kebenciannya terhadap Al Jazeera," kata Yaser
Abuhilalah, managing director Al Jazeera Arabic .
"Apa yang Dhahi
Khalfan lakukan adalah hasutan terorisme. Terorisme tidak hanya
terbatas pada melakukan kejahatan, tapi juga tindakan atau pernyataan
yang membuka jalan bagi tindakan teroris atau menghasutnya, dan hasutan
terhadap terorisme adalah terorisme itu sendiri," tegas Abuhilalah.
Pada
hari Jumat, militan yang beroperasi di bawah bendera ISIS melakukan
penembakan dan pemboman sebuah masjid sufi di Sinai utara. Serangan itu
menewaskan lebih dari 300 orang, termasuk lebih dari 120 anak-anak.
Sementara
Al Jazeera tidak mendukung serangan teroris, telah dituduh melakukan
hubungan terorisme sejak menjadi stasiun untuk menyiarkan pesan bin
Laden kepada dunia, yang diserahkan kepada wartawan oleh perwakilan
Al-Qaeda.
RIYADH
- Serangan terhadap sebuah masjid di Mesir yang menewaskan lebih dari
300 orang akan menggembleng sebuah koalisi militer Islam. Koalisi ini
bertujuan untuk melawan terorisme dan ekstrimisme.
Hal itu diungkapkan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman.
Pejabat
tinggi pertahanan dari 40 negara berpenduduk mayoritas Muslim bertemu
di Riyadh pada hari Minggu (27/11/2017). Mereka adalah bagian dari
sebuah aliansi yang berkumpul dua tahun yang lalu oleh Pangeran
Muhammed, yang juga menteri pertahanan Saudi.
"Serangan hari
Jumat di Mesir adalah kejadian yang sangat menyakitkan dan harus membuat
kita merenung dengan cara internasional dan kuat peran terorisme dan
ekstremisme ini," kata Pangeran Muhammad kepada para delegasi.
Orang-orang
bersenjata yang membawa bendera ISIS menyerang masjid di Sinai Utara.
Kelompok negara-negara Muslim, yang disebut Koalisi Anti Terorisme
Militer Islam, belum mengambil tindakan tegas terhadap serangan ini.
Para
pejabat mengatakan bahwa kelompok tersebut akan mengizinkan anggota
untuk meminta atau menawarkan bantuan satu sama lain untuk memerangi
militan. Ini bisa termasuk bantuan militer, bantuan keuangan, peralatan
atau keahlian keamanan. Kelompok tersebut, yang akan memiliki basis
permanen di Riyadh, juga akan membantu memerangi pendanaan dan ideologi
teroris.
"Ancaman terbesar dari terorisme dan ekstremisme tidak
hanya membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan menyebarkan
kebencian, tapi menodai reputasi agama kita dan mendistorsi kepercayaan
kita," kata Pangeran Muhammad kepada pejabat dari Timur Tengah, Afrika
dan Asia seperti dilansir dari Reuters.
Irak dan Suriah,
yang berada di garis depan pertempuran melawan Negara Islam, bukanlah
anggota. Begitu juga dengan Iran yang nota bene adalah saingan regional
Arab Saudi.
Qatar, yang awalnya merupakan bagian dari aliansi
tersebut, tidak diundang ke pertemuan. Qatar masih diisolasi oleh
kelompok yang dipimpin oleh Arab Saudi karena mendukung terorisme,
tuduhan yang dengan tegas dibantah oleh Doha.
Sementara itu
Abdulelah al-Saleh, seorang letnan jenderal Saudi dan sekretaris
koalisi, mengatakan bahwa Qatar dikecualikan untuk membantu membangun
sebuah konsensus untuk meluncurkan operasi. Dia juga mengatakan bahwa
kelompok tersebut tidak bertujuan menciptakan blok Sunni untuk melawan
Iran.
"Musuhnya adalah terorisme. Bukan sekte atau agama atau ras, tapi terorisme," kata Saleh kepada wartawan.
Saleh mengatakan bahwa inisiatif militer telah diajukan ke dewan menteri kelompok tersebut, namun dia tidak menjelaskannya.
Meskipun
ada kesepakatan mengenai prinsip, anggota menyuarakan prioritas yang
berbeda pada pertemuan tersebut. Delegasi Yaman mengatakan bahwa
fokusnya adalah Iran, Al Qaeda dan ISIS, sementara Turki meminta
"dukungan dari teman-temannya" terhadap separatis Kurdi.
Kritik
mengatakan koalisi bisa menjadi sarana bagi Arab Saudi untuk menerapkan
kebijakan luar negeri yang lebih tegas dengan memenangkan dukungan dari
negara-negara Afrika dan Asia yang miskin dengan menawarkan bantuan
finansial dan militer.
Bersamaan dengan tuduhan diplomatik
terhadap Qatar, Arab Saudi juga memimpin sebuah perang melawan
pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran di negara tetangganya,
Yaman,
Saleh mengatakan Riyadh akan membayar tagihan USD 107 juta
untuk pusat baru koalisi tersebut, namun mengatakan bahwa negara-negara
lain dapat menawarkan dukungan finansial untuk inisiatif spesifik.
CB, Jakarta - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman mengutuk serangan di Masjid Rawdah, Mesir, yang menewaskan sedikitnya 300 orang pada Jumat, 24 November 2017.
Mohammed
bin Salman juga mengirimkan kabel ucapan belasungkawa dan turut berduka
kepada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi sebagai korban serangan
teroris di sebuah masjid di Sinai Utara.
Suasana penuh haru dan duka mendalam mengiringi pemakaman jenazah korban, setelah jenazah disalatkan di masjid setempat. AFP
"Saya menyampaikan kesedihan yang mendalam atas aksi teroris yang
menjadikan masjid sebagai target serangan di Sinai Utara," kata Mohammed
bin Salman.
"Saya mengutuk aksi kriminal ini yang menyasar
orang-orang tak berdosa di rumah Allah. Saya juga menyampaikan
belasungkawa kepada keluarga korban, semoga Allah merahmati," ucapnya.
Warga
Mesir berjalan di depan Masjid Rawdah usai terjadinya aksi serangan bom
dan tembakan di Ibukota Provinsi Sinai, Mesir, 24 November 2017. Masjid
Rawdah dikenal sebagai Masjid Sufi, dimana sebelumnya para militan
telah menculik dan memenggal seorang pemimpin sufi tua, karena menuduh
pria itu melakukan sihir yang dilarang oleh Islam. AFP PHOTO
Sedikitnya
300 orang tewas, termasuk 27 anak dan 128 korban lainnya luka-luka
setelah sekitar 30 orang bertopeng menyerang jamaah masjid yang sedang
salat Jumat.
Presiden Mesir bersumpah
akan mengejar pelaku dan tidak akan memberikan ampun kepada mereka.
Selain dari kerajaan Arab Saudi, ucapan belasungkawa juga datang dari
para pemimpin dunia.
RIYADH
- Arab Saudi mengumpulkan pejabat dari 40 negara Muslim pada hari
Minggu dalam pertemuan pertama aliansi anti-terorisme Islam. Ini adalah
sebuah langkah yang dilakukan Putra Mahkota Muhammad bin Salman untuk
menyatakan "sinyal yang jelas" terhadap ekstremisme.
"Di
tahun-tahun sebelumnya, terorisme telah berfungsi di semua negara kita
tanpa koordinasi di antara mereka. Ini akan berakhir hari ini, dengan
aliansi ini," katanya dalam keynote speech-nya seperti dilansir dari NDTV, Senin (27/11/2017).
Pangeran
Muhammad mengatakan 40 negara mengirimkan sinyal yang jelas bahwa
mereka akan bekerja sama untuk mendukung usaha militer, keuangan,
intelijen dan politik dari setiap negara anggota.
KTT tersebut
merupakan pertemuan pertama menteri pertahanan dan pejabat senior
lainnya dari Koalisi Anti Terorisme Militer Islam, yang secara resmi
berjumlah 41 anggota.
Aliansi
tersebut diumumkan pada tahun 2015 di bawah naungan Pangeran Muhammad,
yang karirnya melesat cepat sejak pengangkatannya sebagai pewaris takhta
pada bulan Juni dan telah mengguncang dunia politik di seluruh wilayah.
Aliansi
ini mengecualikan saingan utama Arab Saudi, Iran, serta Suriah dan
Irak, yang pemimpinnya memiliki hubungan dekat dengan Teheran.
Pertemuan
hari Minggu bertepatan dengan eskalasi ketegangan antara Riyadh dan
Teheran, terutama mengenai perang di Suriah dan Yaman serta struktur
politik Lebanon yang multi konfectional.
Arab Saudi menuduh Iran
mendukung kelompok bersenjata di Timur Tengah, termasuk Hizbullah di
Libanon dan pemberontak Houthi di Yaman.
Pertemuan aliansi di
Riyadh mempertemukan negara-negara berpenduduk Muslim atau Muslim
termasuk Afghanistan, Uganda, Somalia, Mauritania, Lebanon, Libya, Yaman
dan Turki.
Pensiunan Jenderal Pakistan Raheel Sharif telah ditunjuk menjadi panglima tertinggi koalisi tersebut.
Sementara
aliansi tersebut secara resmi mencakup Qatar, yang menjadi target
boikot selama enam bulan yang dipimpin oleh Arab Saudi, namun panitia di
Riyadh mengatakan tidak ada pejabat Qatar hadir dalam pertemuan
tersebut. Bendera Qatar juga absen.
Arab Saudi, UEA, Mesir dan Bahrain - semua anggota aliansi melawan
terorisme - secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dan
perdagangan dengan Qatar pada bulan Juni. Mereka menuduh Qatar terlalu
dekat dengan Iran dan mendukung ekstremisme Islam. Namun Qatar membantah
tuduhan tersebut.
Ajak Koalisi Lawan Terorisme, Arab Saudi Tidak Undang Qatar
CB, Jakarta - Arab Saudi yang menyerukan negara-negara muslim agar bersatu untuk memberantas terorisme tidak
mengundang Qatar dalam pertemuan pertama kali Koalisi Militer Islam
untuk Memberantas Terorisme di Riyadh pada hari Minggu, 26 November
2017. Qatar merupakan anggota Koalisi yang digagas Saudi dan dibentuk
pada tahun 2015.
Sekretaris Koalisi, Letnan Jenderal Abdulelah
al-Saleh mengatakan, Qatar dikecualikan untuk menghadiri pertemuan
Koalisi sebagai upaya membangun konsensus."Musuhnya adalah terorisme.
Bukan sekte atau agama atau ras, melainkan terorisme, "kata Saleh
seperti dikutip dari Reuters, 27 November 2017.
Arab
Saudi dan sekutunya memusuhi Qatar atas tuduhan Qatar mendukung
Al-Ikhwan al-Muslimun, gerakan Islam tertua di dunia, serta berteman
baik dengan Iran, musuh bebuyutan Saudi.
Saat membuka pertemuan Koalisi, putra mahkota Arab Saudi,
Mohammed bin Salman mengangkat isu serangan teroris terhadap masjid kaum
Sufi di Mesir yang menewaskan lebih dari 300 jamaah harus dijadikan isu
untuk mempersatukan koalisi militer Islam untuk melawan terorisme dan
ekstremisme.
Putra mahkota yang telah mendorong Islam lebih
moderat dan toleran di kerajaan ultra konservatif mengatakan kepada
delegasi bahwa serangan ke masjid Sufi di Mesir pada hari Jumat, 24
November 2017 adalah sangat menyakitkan.
"Ancaman
terbesar dari terorisme dan ekstremisme tidak hanya membunuh
orang-orang yang tidak bersalah dan menyebarkan kebencian, tapi menodai
reputasi agama kita dan mendistorsi kepercayaan kita," kata Mohammed bin
Salman, seperti yang dilansir Reuters pada 27 November 2017.
Milisi
bersenjata menyerang sebuah masjid pada Jumat, 24 November 2017 di
Sinai Utara dan membunuh lebih dari 300 jamaah, termasuk puluhan
anak-anak.
Koalisi belum mengambil tindakan tegas namun para
pejabat tinggi menggambarkannya sebagai pengelompokan yang memungkinkan
negara anggota Koalisi meminta atau menawarkan bantuan di antara mereka
sendiri dalam memerangi teroris.
Bantuan
tersebut dapat mencakup kekuatan militer, bantuan keuangan, materil
atau keahlian keamanan, dan akan memiliki basis permanen di Riyadh.
Koalisi akan fokus tidak hanya pada jalur militer, keamanan dan
intelijen, tetapi juga upaya untuk memerangi pendanaan dan ideologi
teroris.
Selain Qatar, Arab Saudi juga tidak mengundang Irak,
Suriah, dan Iran dalam pertemuan Koalisi itu. Irak dan Suriah tengah
berperang di negaranya masing-masing melawan terorisme.Iran yang
mayoritas beraliran Syiah merupakan saingan regional utama Arab Saudi
yang sebagian besar umat muslimnya beraliran Sunni.
Meskipun ada
kesepakatan mengenai prinsip, anggota Koalisi menyuarakan prioritas yang
berbeda pada pertemuan membahas cara dan strategi memerangi terorisme.
Delegasi Yaman mengatakan bahwa fokusnya adalah Iran, Al Qaeda dan
ISIS, sementara Turki meminta dukungan melawan separatis Kurdi.
Mohammed bin Salman Ajak 41 Negara Muslim Perangi Terorisme
CB, Jakarta - Mohammed bin Salman ,
putra mahkota Arab Saudi, mengajak 41 negara anggota Koalisi Militer
Islam Memberangus Terorisme untuk memegang teguh komitmen memberangus
teroris hingga tuntas.
MBS, begitu putra mahkota Saudi ini disapa,
menegaskan kembali komitmen itu saat membuka pertemuan yang pertama
Koalisi Militer Islam di Riyadh, Arab Saud, Minggu, 26 November 2017.
Pertemuan ini bertajuk Aliansi melawan terorisme.
"Hari
ini kita menegaskan kembali bahwa kita akan mengejar terorisme hingga
pemberantasan benar-benar selesai," kata MBS di hadapan menteri
pertahanan negara-negara Koalisi Militer Islam Memberangus Terorisme,
seperti dikutip dari Al Arabiya.
MBS juga menegaskan bahwa seluruh negara Koalisi tidak akan membolehkan teroris menghancurleburkan agama yang penuh damai.
"Hari ini kita mengirim pesan yang kuat bahwa kita bekerja bersama untuk memerangi terorisme," ujar pangeran Saudi ini.
Warga
Mesir berjalan melewati sejumlah mayat yang tewas akibat serangan bom
bunuh diri dan serangan tembakan di sebuah masjid Rawda di Sinai, Mesir,
24 November 2017. Serangan tersebut terjadi usai umat Muslim selesai
melangsungkan ibadah salat Jumat berjamaah. AFP PHOTO / STRINGER
Sekretaris
Jenderal Liga Muslim Dunia, Mohammad al-Issa dalam pertemuan itu
memperkenalkan domain ideologi dan kebutuhan atas pesan-pesan yang
menghadnag naras ideologi kekerasan ekstrimis dan menegaskan kembali
prinsip Islam yang toleran dan bela rasa, dengan menghadirkan Islam yang
sesungguhnya dan mendukung reformasi ideologi, psikologi, dan dan sosial.
"Terorisme
merupakan problem ideologi, bukan hanya soal isu keamanan. Ekstrimis
kontemporer menjadi meluas karena ketidakhadiran konfrontasi informasi,"
kata al-Issa.
Koalisi Militer Islam Memberangus Terorisme
dibentuk Arab Saudi tahun 2015 dengan jumlah anggota 40 negara termasuk
Turki, Pakistan dan Malaysia. Qatar tidak termasuk dalam koalisi ini.
WASHINGTON
- Seorang anggota Kongres dari Partai Republik, Filemon Vela, mengecam
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pasalnya, Trump menggunakan
tragedi pembantaian di Sinai untuk terus mendorong pembangunan tembok di
sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
"Betapa idiotnya," cuit Vela seperti dikutip dari Huffington Post, Senin (27/11/2017).
Vela
menanggapi pemberitaan Washington Post yang menganalisis saran Trump
bahwa sebuah dinding perbatasan secara efektif akan menghentikan
ekstremis Muslim memasuki AS.
Vela mempertanyakan apakah presiden
"dengan bodohnya" percaya bahwa tembok semacam itu dapat mencegah
serangan 11/9, serta gelombang penembakan massal yang melanda negara
tersebut, termasuk yang di Las Vegas bulan lalu dan pada sebuah gereja
di Texas awal bulan ini.
Trump menggunakan serangan terhadap
sebuah masjdi di Sinai untuk menjajakan tembok perbatasan dan kebijakan
imigrasi yang lebih ketat. Ia melontarkannya sesaat setelah mengencam
insiden yang menewaskan 300 lebih jemaah masjid Sufi di al-Rawdah, Sinai
utara.
Sepanjang kampanye kepresidenan 2016 lalu, Trump
menjanjikan pendukungnya "sebuah tembok besar yang indah" jika terpilih.
Namun dalam waktu lebih dari 10 bulan sejak menjabat, Trump telah gagal
membuat kemajuan yang signifikan.
Ada sedikit bukti yang
menunjukkan bahwa teroris menyeberang ke AS menggunakan perbatasan barat
daya. Hanya "segelintir" orang-orang yang memiliki ikatan dengan
kelompok teroris Islam yang pernah tertangkap mencoba masuk AS dari
sana, Washington Post melaporkan pada hari Sabtu.
Sebaliknya,
pada kebanyakan kasus penembakan massal yang terjadi AS pelakunya adalah
orang-orang bersenjata berkulit putih, seorang pria warga AS sendiri.
Teror di Mesir, Trump Angkat Isu Larangan Masuk 6 Negara Muslim
CB, Jakarta -Presiden Donald Trump mengangkat
kembali isu larangan masuk bagi warga dari 6 negara Muslim ke Amerika
dan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko setela teror mematikan yang
menewaskan ratusan Muslim Sufi di Mesir kemarin.
Melalui akun
Twitternya, Presiden Trump terlebih dahulu menyampaikan duka mendalam
atas teror di masjid Sufi di Sinai Utara, Mesir yang menewaskan
sedikitnya 235 orang dan melukai lebih dari 100 orang pada hari Jumat
siang, 24 November 2017.
Presiden
Trump lebih dulu menulis di akun Twitternya tentang dirinya akan
menelepon Presiden Mesir Abdul Fattah el-Sisi untuk mendiskusikan secara
singkat serangan teroris yang tragis dengan jumlah korban yang demikian
banyak.
Setelah itu, Presiden Trump mengingatkan kembali tentang pembangunan
tembok pembatas dan larangan masuk warga dari 6 negara Muslim yaitu,
Chad, Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman.
Dua negara lainnya yang dilarang masuk ke Amerika adalah Korea Utara dan Venezuela.
"Kita
harus lebih keras dan lebih cerdas dibandingkan sebelumnya dan kita
akan mewujudkannya. Perlu TEMBOK , perlu LARANGAN. Tuhan memberkati
rakyat Mesir," cuit Presiden Trump, seperti dikutip dari Daily Mail.
Sudah
sejak 15 September lalu, Presiden Trump tidak mengeluarkan pernyataan
lewat akun Twitternya tentang larangan berkunjung kepada warga dari 8
negara itu.
Dengan teror mematikan di Mesir kemarin yang diduga
dilakukan ISIS, Amerika diperkirakan akan semakin mengetatkan pengamanan
orang asing masuk ke negaranya sebagaimana yang digariskan dalam
kebijakan Presiden Trump pada September lalu.
"Larangan
berkunjung ke Amerika Serikat harus lebih luas, lebih keras, dan lebih
khusus," kata Presiden Trump melalui akun Twitter.
Pekan ini, Kementerian Kehakiman akan meminta Pengadilan Mahkamah untuk meloloskan kebijakan Presiden Trump yang sudah direvisi tiga kali tentang larangan masuk 6 negara Muslim.
Ledakan di China menewaskan setidaknya dua orang. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CB -- Setidaknya dua orang tewas
dan banyak korban lainnya menderita luka-luka dalam ledakan hebat yang
terjadi di Ningbo, sebuah kota di selatan Shanghai, China. Polisi
menyebut sebab ledakan masih diselidiki.
Perkembangan terbaru ini dilaporkan oleh kantor berita pemerintah, Xinhua, sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (26/11). Selain itu, dilaporkan pula beberapa bangunan ambruk akibat ledakan tersebut.
Selain
itu, Chinese Central Television (CCTV) melaporkan dua orang tewas dan
dua lainnya yang terluka kini berada dalam kondisi kritis. CCTV juga
menyatakan kekuatan ledakan itu sampai memecahkan dan membuat lubang di
dinding gedung-gedung yang berada 1 kilometer jauhnya dari lokasi.
"Guncangan besar" terasa di sekitar lokasi ketika ledakan terjadi,
kata CGTN, yang juga merupakan jaringan dari stasiun CCTV, melalui
Twitter.
Sementara itu, pemerintah Ningbo melalui media sosial Weibo menyatakan 16 orang tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Ledakan itu terjadi sekitar 9.00 waktu setempat di sebuah pabrik di distrik Jiangbei di Ningbo.
Menurut Zhejiang Daily, sejumlah bangunan runtuh di wilayah pemukiman
yang sudah dikosongkan, tak jauh dari lokasi. Polisi mengatakan kepada Reuters bahwa area itu rencananya akan digusur menggunakan bahan peledak.
Penyelamatan dan penyelidikan terkait sebab peristiwa ini masih berjalan, kata polisi melalui akun media sosial Weibo.
Ledakan
dan kecelakaan lain biasa terjadi di China karena peraturan keamanan
yang kurang tegas, meski pemerintah telah berjanji akan meningkatkan
pengecekan demi mencegah insiden serupa kembali terjadi.
Ledakan Lukai Banyak Korban di China, Sebab Belum Diketahui
Ilustrasi ledakan. (ThinkStock/Zoonar RF)
Jakarta, CB -- Media pemerintah
melaporkan ledakan besar terjadi pada Minggu pagi (26/11) dan melukai
banyak korban di provinsi bagian timur China, Zhejiang. Sementara,
polisi menyatakan penyebab peristiwa ini masih belum bisa disimpulkan.
Ledakan
itu terjadi sekitar 9.00 waktu setempat di sebuah pabrik di distrik
Jiangbei di Ningbo, kota pesisir yang berada sekitar 100 kilometer di
selatan Shanghai, kata laporan Xinhua yang dikutip Reuters.
Dalam
laporan terpisah, China Central Television (CCTV) tidak merujuk pada
sebuah pabrik, tapi menyatakan kekuatan ledakan itu sampai memecahkan
dan membuat lubang di dinding gedung-gedung yang berada 1 kilometer
jauhnya dari lokasi.
Gambar CCTV menunjukkan beberapa mobil rusak dan gedung-gedung yang
sebagian dindingnya ambruk. Media pemerintah menyebut ledakan itu bukan
berasal dari gas, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Menurut Zhejiang
Daily, sejumlah bangunan runtuh di wilayah pemukiman yang sudah
dikosongkan, tak jauh dari lokasi. Polisi mengatakan kepada Reuters
bahwa area itu rencananya akan digusur menggunakan bahan peledak.
Penyelamatan dan penyelidikan terkait sebab peristiwa ini masih berjalan, kata polisi melalui akun media sosial Weibo.
Ledakan
dan kecelakaan lain biasa terjadi di China karena peraturan keamanan
yang kurang tegas, meski pemerintah telah berjanji akan meningkatkan
pengecekan demi mencegah insiden serupa kembali terjadi.
Pelantikan Presiden baru Zimbabwe, Emmerson
Mnangagwa. Pengadilan Tinggi mengukuhkan kekuasaan Mnangagwa dengan
menyebut pengambilalihan kekuasaan oleh militer yang berujung pada
pemakzulan mantan Presiden Robert Mugabe adalah konstitusional. ( AFP
PHOTO/Jekesai NJIKIZANA)
Jakarta, CB -- Pengadilan Tinggi Zimbabwe
memutuskan bahwa tindakan militer mengambil alih kekuasaan yang
berujung pada pemakzulan Robert Mugabe adalah sah. Keputusan itu memicu
kekhawatiran soal independensi yudisial di bawah pemerintahan baru.
Panglima
Militer Zimbabwe Jenderal Constantino Chiwenga mengerahkan tentaranya
di jalan-jalan utama Ibu Kota Harare, dan menempatkan mantan Presiden
Robert Mugabe, 93 tahun sebagai tahanan rumah sebelum mundur pada Selasa
(21/11).
Sebagian besar rakyat Zimbabwe merayakan berakhirnya
kekuasaan Mugabe yang telah berlangsung selama 37 tahun terakhir. Namun,
mereka juga khawatir pemerintahan baru di bawah Presiden Emmerson
Mnangagwa akan menjadi rezim otoriter.
"Tindakan
Angkatan Bersenjata Zimbabwe untuk menghentikan perebutan kekuasaan
oleh orang-orang yang dekat dengan mantan Presiden Robert Mugabe adalah
konstitusional," kata Mahkamah Zimbabwe, seperti dilansir media
pemerintah Zimbabwe, ZBC, Sabtu (25/11).
Merujuk istri
Mugabe, Grace dan para pendukungnya, Mahkamah menyebut pengambilalihan
yang dilakukan militer adalah untuk mencegah berkuasanya para individu
yang tidak terpilih.
Grace dituding telah menempatkan dirinya
menjadi pengganti Mugabe, setelah pemecatan Emmerson Mnangagwa sebagai
wakil presiden. Grace dilantik pun menggantikan Mnangagwa sebagai wapres
Zimbabwe.
Tindakan ini membuat militer geram. Jenderal Chiwenga,
yang sebelumnya telah mengancam akan intervensi jika Mnangagwa dipecat
pun membuktikan ancamannya. Mereka langsung bertindak dan mengusung
Mnangagwa yang akhirnya dilantik, Jumat (24/11).
Dalam pidato pelantikannya Mnangagwa memberikan penghormatan kepada
Mugabe, dan menggambarkannya sebagai salah satu 'Pendiri Bangsa'.
Namun
kalangan hukum mengkhawatirkan keputusan itu bakal melegalkan
intervensi militer terhadap eksekutif. "Pengadilan telah mendorong
interpretasi militer bahwa dibolehkan dan sah untuk mengintervensi
eksekutif," kata pakar hukum Zimbabwe, Alex Magaisa seperti diansir AFP.
"Ini preseden yang berbahaya dan menempatkan pemerintah pada risiko oleh kekuatan militer," kata Magaisa.
Selain
mengesahkan pengambilalihan kekuasaan oleh militer, Mahkamah juga
menyebut bahwa pemecatan Mnangagwa sebagai wakil presiden adalah ilegal.
Aktivis hak asasi manusia (HAM) Human Rights Watch pun mempertanyakan
independensi pengadilan. "Dua keputusan yang luar biasa," kata Direktur
HRW di Afrika, Dewa Mavhinga lewat akun Twitter-nya. Mavhinga mengatakan
keputusan itu aneh dan mempertanyakan keputusan Mahkamah.
Hingga
kini, Presiden baru Zimbabwe, Mnangagwa adalah rekan terdekat Mugabe.
Dia dilantik di Stadion Olahraga Nasional di pinggiran Ibu Kota Harare
disaksikan puluhan ribu para pendukung, pejabat dan diplomat
negara-negara sahabat.
Tentara Zimbabwe memperingatkan bahwa para
penjahat meniru tentara selama kerusuhan politik untuk memeras uang
dari rakyat. Militer meminta rakyat Zimbabwe untuk tetap patuh pada
hukum.
Pengadilan Zimbabwe sebut perebutan kekuasaan oleh militer legal
Emmerson Mnangagwa diambil sumpah sebagai Presiden di Harare, Zimbabwe, Jumat (24/11/2017). (REUTERS/Mike Hutchings)
Harare (CB) - Pengadilan Tinggi Zimbabwe memutuskan
bahwa perebutan kekuasaan oleh militer yang menyebabkan penggulingan
Mugabe itu legal, memicu kekhawatiran tentang independensi peradilan di
bawah pemerintahan baru negara tersebut.
Panglima militer
menempatkan kendaraan militer di jalan-jalan di Harare dan menjadikan
Presiden Mugabe (93) sebagai tahanan rumah, sebelum dia mengundurkan
diri pada Selasa, demikian laporan AFP, Sabtu (25/11).
Banyak
warga Zimbabwe merayakan berakhirnya masa pemerintahan Mugabe selama 37
tahun, namun muncul kekhawatiran bahwa pemerintah baru Presiden Emmerson
Mnangagwa juga bisa menjadi rezim otoriter.
"Tindakan Pasukan
Pertahanan Zimbabwe untuk menghentikan perebutan kekuasaan oleh mereka
yang dekat dengan mantan presiden Robert Mugabe sesuai dengan
undang-undang," menurut lansiran media negara ZBC pada Sabtu, melaporkan
pernyataan pengadilan.
Tampaknya merujuk kepada istri Mugabe,
Grace, dan para pendukungnya, ZBC melaporkan Pengadilan Tinggi
memutuskan bahwa pengambil alihan kekusaan itu bertujuan untuk
memastikan individu yang tidak terpilih tidak menggunakan kekuasaan yang
hanya dimiliki oleh mereka yang terpilih.
Grace diduga
menempatkan dirinya sebagai pengganti Mugabe, mendorong militer untuk
campur tangan dan menyodorkan calon pilihan mereka, Mnangagwa.
Mnangagwa
dilantik pada Jumat, berjanji akan melakukan perubahan menyeluruh dan
berusaha menarik investasi asing guna menghidupkan kembali ekonomi yang
hampir mati.
Dia memanfaatkan pidato pelantikannya untuk
memberikan penghormatan kepada Mugabe, menggambarkannya sebagai salah
satu "pendiri bangsa kita".
Mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Dihukum Karena Korupsi
ilustrasi: Setelah ditahan hampir dua minggu,
mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Ignatius Chombo akhirnya muncul di
pengadilan pada Sabtu (25/11). (Thinkstock/Wavebreakmedia)
Jakarta, CB -- Setelah ditahan hampir dua
minggu, mantan Menteri Keuangan Zimbabwe Ignatius Chombo akhirnya
muncul di pengadilan pada Sabtu (25/11).
Ini adalah kemunculan
terbuka pertama Chombo yang menjadi salah satu tahanan militer saat
merebut kekuasaan sebelum Mugabe mengundurkan diri. Chombo muncul di
pengadilan untuk menghadapi tunduhan korupsi.
Mengutip Reuters,
Pengadilan memutuskan hukuman pada Chombo karena kasus korupsi dan juga
upaya penipuan bank sentral Zimbabwe pada 2004 lalu. Jaksa penuntut
mengatakan bahwa Chombo dikenai tiga tuduhan korupsi saat jadi menteri
pemerintah daerah.
Pengadilan memerintahkan Chombo ditahan sampai hari Senin sampai permohonan jaminannya didengar.
Saat
muncul di pengadilan setempat, Chombo yang memakai setelah biru tua
terlihat tenang. Bahkan sesekali dia terlihat mengobrol santai dengan
polisi penjaganya saat pengadilan diistirahatkan sementara.
Mengutip Antara,
Chombo tak terlihat memiliki luka di tubuhnya. Padahal sebelumnya,
pengacara Chombo, Lovemore Madhuku mengatakan kliennya sempat dirawat di
rumah sakit pada Jumat (24/11) karena luka pemukulan di dalam tahanan
militer. Namun polisi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi
tentang luka Chombo saat dimintai keterangan.
NEW DELHI
- India untuk pertama kalinya menembakkan rudal jelajah supersonik
BrahMos dari pesawat jet tempur Rusia, Sukhoi Su-30, dalam sebuah
latihan militer. Rudal ini tercatat yang tercepat di dunia dalam
kelasnya, yang mampu mencapai kecepatan Mach 3.0 atau tiga kali
kecepatan suara.
Kementerian Pertahanan India mengklaim peluncuran rudal BrahMos dari pesawat tempur tersebut sukses.
”Uji
coba perdana yang berhasil dari serangan udara BrahMos, yang
meluncurkan rudal jelajah (ALCM) dari (sebuah) Su-30MKI, secara
signifikan akan meningkatkan kemampuan operasi tempur udara IAF
(Angkatan Udara India) dari jarak dekat,” kata kementerian tersebut
dalam sebuah pernyataan.
Jet tempur Su-30 yang dimodifikasi
lepas landas dari Pangkalan Udara Kalaikunda di negara bagian Benggala
Barat. Jet tersebut menembakkan rudal jelajah supersonik BrahMos
terhadap sebuah kapal di Teluk Benggala pada hari Rabu.
Menteri
Pertahanan India Nirmala Sitharaman mengucapkan selamat kepada para
pengembang rudal militer di BrahMos Aerospace.”Sebuah prestasi yang luar
biasa,” katanya.
Uji coba rudal dari pesawat dianggap berisiko karena puluhan pesawat yang melintas bisa hancur jika terkena.
Seorang pejabat tinggi India yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Hindustan Times
mengatakan, tes tersebut menandakan bahwa rudal BrahMos sekarang siap
untuk diinduksi ke Angkatan Udara. India berencana untuk melengkapi
setidaknya dua skuadron Su-30—yang terdiri dari 18 pesawat—dengan rudal
jelajah.
Rudal BrahMos adalah proyek gabungan India-Rusia. Nama
rudal itu diambil dari nama sungai Brahmaputra dan Moskva dari kedua
negara. Rudal jelajah supersonik tersebut memiliki jangkauan 290
kilometer dan berat 2,5 ton. Ini merupakan amunisi terberat yang pernah
dibawa oleh jet tempur Su-30.
“Sebuah rudal seperti BrahMos bisa menjadi game changer untuk angkatan udara manapun di dunia,” kata Sudhir Mishra, CEO BrahMos Aerospace, yang dikutip Kamis (23/11/2017).
MOSKOW
- Pemerintah Rusia menuding Amerika Serikat (AS) menggunakan ancaman
senjata nuklir Korea Utara (Korut) sebagai kedok untuk memompa senjata
ke Asia, khususnya ke Jepang dan Korea Selatan. Moskow menganggap
tindakan Washington sebagai respons yang tidak proporsional terhadap
ancaman Pyongyang.
Komentar itu disampaikan Menteri Luar Negeri
Rusia Sergey Lavrov usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri
Jepang Taro Kono di Moskow, pada hari Jumat.
“Moskow tidak dapat
menerima upaya untuk memompa persenjataan dan peralatan militer ke
wilayah (Asia), dan untuk militerisasi dengan mengutip ancaman nuklir
Korea Utara,” kata Lavrov.
”Kami percaya bahwa tindakan yang
diambil oleh AS dan sekutunya di wilayah tersebut sama sekali tidak
proporsional terhadap apa yang dibutuhkan,” lanjut Lavrov, seperti
dikutip dari Russia Today, Sabtu (25/11/2017).
Rusia
menyuarakan keprihatinan mendalam mengenai fakta bahwa baik Jepang
maupun Korea Selatan menjadi wilayah yang menguasai sistem pertahanan
rudal global AS. ”Yang ditempatkan di wilayah tersebut dengan kedok
(menanggapi ancaman Korea Utara),” imbuh Lavrov.
Diplomat top
Moskow ini melanjutkan, perisai rudal balistik Amerika serupa sedang
ditempatkan di Eropa, dengan Washington mengklaim sebagai upaya untuk
melindungi benua itu dari ancaman rudal Iran. ”Jika Anda melihat peta,”
ujar Lavrov, ”Anda akan melihat sistem pertahanan rudal AS ini secara
ajaib mengelilingi Rusia dan China.”
Namun, Menteri Luar Negeri
Jepang Tato Kono tidak setuju dengan komentar Lavrov. Menurutnya,
perisai pertahanan rudal buatan AS tidak akan merusak hubungan
Rusia-Jepang.
”Seperti kita ketahui, kita benar-benar ragu bahwa
mereka (AS) akan setuju untuk mengendalikan beberapa elemen sistem
pertahanan rudal global ini kepada orang lain,” katanya.
Kendati
demikian, Rusia juga menentang keras ambisi Pyongyang untuk
mengembangkan senjata nuklir. ”Moskow tidak menyambut usaha
(pengembangan) rudal dan nuklir Pyongyang yang secara terang-terangan
melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB,” ujar Lavrov.
”Rusia dan
China bersikeras bahwa bagian lain dari resolusi tersebut, terutama yang
menyerukan kebangkitan kembali perundingan (dengan Korea Utara), juga
harus dilaksanakan,” papar dia.