Rabu, 03 Juni 2015

Kelakuan memalukan Australia tak terima kalah telak lawan TNI






CB - Tentara Nasional Indonesia (TNI) meraih gelar juara umum dalam kejuaraan menembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015. Kemenangan ini sekaligus membuat TNI mendominasi lomba ini sebanyak delapan kali berturut-turut sejak 2007 lalu.

Setidaknya, terdapat 67 medali yang direbut TNI, yang terdiri dari 32 emas, 15 perak dan 20 perunggu. Perolehan itu jauh mengungguli tuan rumah Australia yang berada di peringkat dua dengan meraih 6 medali emas, 15 perak dan 20 perunggu. Disusul Brunei Darussalam di urutan ketiga dengan 5 emas, 4 perak dan 1 perunggu.

Meski mengukir prestasi yang membanggakan tapi tidak bagi tuan rumah. Mereka sempat mempersoalkan keikutsertaan Indonesia dalam kejuaraan tersebut. Seperti yang dilakukan media asal Australia, Herald Sun. Secara terang-terangan, media ini menyebut Indonesia nekat datang ke Australia di tengah tensi yang tinggi pasca-hukuman mati Bali Nine.

Dalam tulisan bertajuk 'Penembak jitu Indonesia ikut serta dalam kompetisi menembak Victoria di tengah tensi hukuman mati Bali Nine', yang diterbitkan pada 11 Mei lalu, Herald Sun menunjukkan sikap memusuhi peserta dari TNI AD. Kedatangan ditulis seakan-akan mengancungkan jari atas keramahan tentara Australia.

Bahkan, media itu mengutip pernyataan pendiri Mercy Campaign Brigid Delaney menyebut keikutsertaan penembak jitu TNI sangat memalukan. "Saya benci membayangkan Australia menyambut orang-orang untuk latihan menembak (di sini) yang mungkin di antaranya terlibat membunuh dalam rentetan kematian."

Beberapa hari berikutnya, harian ini sempat menuliskan prapelaksanaan AASAM. Namun, nampaknya mereka enggan menuliskan kemenangan Indonesia yang hampir meraih semua medali di nomor menembak yang dipertandingkan.

Tak hanya media Australia, keengganan untuk mengungkap torehan tinta emas dalam kejuaraan menembak tersebut tak juga dilakukan oleh situs resmi Angkatan Darat Australia. Sejak kejuaraan berakhir pada 16 Mei lalu, sampai kini panitia AASAM 2015 tak jua menampilkan urutan pemenangnya,

Hal itu terlihat dalam situs resmi AASAM 2015 yang beralamat di www.army.gov.au tidak juga menampilkan hasil rekapitulasi kejuaraan di tiap nomor menembak yang diikuti seluruh negara. Situs ini hanya memuat hasil lomba lima tahun sebelumnya. Jika dirunut ke bawah, TNI hampir selalu menguasai tiga besar setiap nomor menembak.

Tak hanya itu, Laman Facebook komunitas AASAM juga tak menampilkan aksi-aksi tim Indonesia selama kejuaraan berlangsung, kecuali kemenangan pada kejuaraan yang sama setahun lalu. Laman ini lebih banyak menampilkan foto personel militer Australia, AS dan Inggris. Sesekali pula beberapa negara seperti Jepang, Filipina maupun Singapura.

Kemenangan ini ternyata juga membuat para tentara asing curiga. Apalagi Indonesia menang telak dan mampu mengungguli peserta lainnya.

Nah, rupanya para tentara asing yang kalah ini curiga. Kok bisa menang telak seperti itu. Apalagi sudah delapan tahun TNI tak terkalahkan. Australia dan AS malah meminta senapan SS2 dan pistol bikinan Pindad.

"Curiga, mereka ngomong ke panitia. Minta dibuka ke panitia. Saya enggak izinkan lah. Semua kalau mau diperiksa, ya diperiksa," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sedikit kesal.

Tentu saja TNI tak melakukan kecurangan apapun. Semua kemenangan telak itu didapat dari kerja keras dan latihan berat semua anggota tim tembak Indonesia.

"Disangkanya kita pakai dukun apa?" canda Jenderal Gatot.

Ya, itulah rintangan yang dihadapi para kontestan dari TNI di tengah kecurigaan asing. Namun, mereka menjawabnya dengan prestasi.


Credit  Merdeka.com


Kalah Lomba Tembak, AS dan Australia Minta Senjata TNI AD Dibongkar

 
Kalah Lomba Tembak, AS dan Australia Minta Senjata TNI AD Dibongkar Ilustrasi 
 
Jakarta - Tim Indonesia menang mutlak dalam lomba tembak internasional di Australia. Dikalahkan oleh jawara dari TNI AD, tim Amerika Serikat dan tim Australia meminta senjata yang digunakan tim Indonesia dibongkar.

"Memang ada upaya penjegalan. Mereka minta senjata tim kita dicek saat pertandingan. Minta dibongkar," ungkap Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat berbincang melalui telepon, Selasa (2/6/2015) malam.

Prestasi tim TNI AD memang patut dibanggakan karena mengharumkan nama Indonesia dalam kancah dunia. Tim berhasil menjadi juara dan menang telak dengan memboyong 30 medali emas, 16 perak dan 10 perunggu dalam Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015 yang digelar 20-23 Mei lalu itu.

"Kita hasilnya luar biasa. Sepanjang pertandingan upaya menjatuhkan mental tim kita dilakukan secara luar biasa oleh mereka," kata Wuryanto.

Upaya tersebut, dicontohkan Wuryanto, adalah misalnya dengan diskriminasi peraturan terhadap tim TNI AD. Jika peraturan bagi tim AS dan tim Australia dimudahkan, maka beda halnya dengan apa yang didapat tim Indonesia dalam pertandingan tersebut.

"Ada peraturan yang dibeda-bedakan. Kalau untuk mereka dibuat gampang, buat kita dipersulit. Termasuk mereka minta senjata kita dibongkar, tentu saja tidak kita ijinkan," tutur Jenderal Bintang 1 itu.

Entah apa yang membuat tim AS dan tim Australia 'parno' seperti itu. Padahal sudah terbukti, selama 8 tahun berturut-turut, tim Indonesia berhasil keluar menjadi juara dalam pertandingan yang sama. Sangat membanggakan!

"Ini tahun ke-8 berturut-turut kita jadi juara. Itu menggetarkan mereka. Walau ada upaya penjegalan, tapi toh kita tetap menang," ucap Wuryanto bangga.

Tim Australia sendiri dalam turnamen AASAM 2015 menduduki peringkat kedua dengan raihan yang terpaut jauh dari tim Indonesia. Angkatan Darat Australia hanya berhasil mendapat 4 medali emas, 9 perak, dan 6 perunggu. Sementara di posisi ketiga, tim AS berhasil mengantongi 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu.

Selama perhelatan yang mengarumkan nama Indonesia, tim TNI AD menggunakan 4 jenis senjata. Yaitu senjata buatan dalam negeri produksi PT Pindad jenis SS-2 V-4 Heavy Barrel dan Pistol G-2 (Elite&Combat). Tim juga menggunakan 2 senjata buatan Belgia yakni senapan SO-Minimi dan senapan GPMG (General Purpose Machine Gun), serta senjata sniper AW buatan Inggris.


 Credit  detikNews



Senin, 01 Juni 2015

Batu Bergambar Raksasa Diduga Bangunan Candi Abad Kedelapan


Batu bergambar sosok raksasa ditemukan oleh seorang petani DIY (Foto: Markus Yuwono)
Batu bergambar sosok raksasa ditemukan oleh seorang petani DIY (Foto: Markus Yuwono)
YOGYAKARTA  (CB)Terkait temuan batu bergambar raksasa oleh petani di Dusun Karang Bajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta memperkirakan batu temuan tersebut merupakan bagian dari candi yang dibangun sekira abad kedelapan sampai kesepuluh masehi.
"Kami sudah mengecek lokasi. Ada dua batu yang ditemukan, yakni batu yang bergambar disebut Kala, sementara yang di sisi selatan itu, disebut Antefik," kata Kepala kelompok kerja pengamanan penyelamatan dan zonasi BPCB Yogyakarta, Muh Taufik, di Sleman (1/6/2015).
Dia menjelaskan, Kala atau batu bergambar raksasa berada di atas pintu candi. Sementara Antefik, merupakan hiasan pada dinding candi. Taufik memerkirakan masih ada reruntuhan candi yang tertimbun di dalam tanah persawahan tersebut. Hal itu dapat diketahui dengan melihat pertumbuhan tanaman padi yang ada di sekitar lahan itu tidak tumbuh seperti tanaman padi lainnya.
"Kalau padi tidak bisa tumbuh seperti yang lainnya, berarti ada batuan di bawahnya," ungkapnya.
Namun demikian, tambah Taufik, belum bisa memastikan candi ini bercorak Hindu atau Budha. Sebab, diperlukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, pihaknya akan mengkaji apakah di sekitar reruntuhan akan diekskavasi (penggalian di tempat yang mengandung benda purbakala, red) atau tidak nantinya.
"Nanti kita akan lihat, apakah layak diekskavasi atau tidak," ujarnya.
Taufik mengatakan, bangunan tersebut dibuat pada abad kedelapan atau kesembilan masehi jika dilihat dari data awalnya.
"Dugaan dibangun pada abad kedelapan sampai kesepuluh. Kemungkinan, sama dengan Prambanan," tuturnya.
Taufik menambahkan, batu bergambar yang disebut Kala, berukuran lebar 90 sentimeter (cm), tebal 30 cm, tinggi 40 cm, dengan tebal atap 14 cm. Sementara batuan Antefik, berukuran lebar 84 cm, tebal 50 cm, dan tinggi 23 cm.

 Credit  Okezone

Respons Ancaman Rusia, Polandia Perkuat Militer

Polandia meningkatkan pertahanan militer. (Foto: AFP)
Polandia meningkatkan pertahanan militer. (Foto: AFP)
WARSAWA (CB) – Polandia menanggapi ancaman Rusia dengan meningkatkan dana untuk bidang militer sebesar 18 persen. Praktis, ini merupakan pengeluaran belanja militer terbesar di negara-negara Eropa.
Dihantui oleh kenangan invasi Uni Soviet, Polandia dikabarkan akan bergabung dengan anggota NATO, yang memenuhi target sekutu berinvestasi setidaknya dua persen dari pendapatan nasional dalam bidang pertahanan.
Untuk sementara ini, sekutu itu terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Estonia dan Yunani. Rencananya, Polandia akan menggantikan posisi Inggris yang berencana untuk keluar dari kelompok itu.
Parlemen Polandia sepakat dengan permintaan NATO pada 2016. Sebanyak 402 anggota memberikan dukungan dan hanya dua orang yang menolak.
“Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam karier saya. Ini merupakan keputusan yang sangat bagus dan penting melihat situasi keamanan saat ini,” ungkap Menteri Pertahanan Polandia, Tomasz Siemoniak, seperti diberitakan The Telegraph, Senin (1/6/2015).
Dana untuk militer Polandia meningkat dari 5,6 miliar euro pada 2014 menjadi 6,6 miliar euro pada 2015. Dana itu meningkat 18 persen yang mana belum pernah terjadi di negara Eropa sejak Perang Dingin terjadi.
"Negara-negara lain di NATO mendapat manfaat dari kehadiran tentara AS. Sementara itu, beberapa negara lain merasa kurang dari kebutuhan sehingga memutuskan meningkatkan anggaran mereka. Polandia tidak merasa aman meski kehadiran tentara AS,” kata konsultan pertahanan Polandia, Marek Matraszek.
“Pada dasarnya, pemerintah berusaha memberikan aset kepada Polandia untuk menghadapi situasi terburuk. Menahan Rusia sampai mendapat bantuan dari tentara NATO,” sambungnya.


Credit  Okezone

Berikut Detil Aturan Teknis Tax Allowance Untuk Sektor ESDM


Berikut Detil Aturan Teknis Tax Allowance Untuk Sektor ESDM  
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bergegas seusai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/5). (ANTARA FOTO/Andika Wahyu).
 
Jakarta, CB -- Demi menggairahkan sejumlah industri pada sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), Pemerintah secara resmi menerbitkan aturan teknis menyoal persyaratan penerima fasilitas keringanan Pajak Penghasilan (PPh), atau tax allowance. Aturan yang merupakan petunjuk teknis dari PP No. 18 Tahun 2015 itu direpresentasikan melalui Peraturan Menteri ESDM No. 16 Tahun 2015 tentang Kriteria dan/atau Persyaratan dalam Pemanfaatan Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang Tertentu dan di Daerah Tertentu pada Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.

Lantaran telah diteken Menteri ESDM pada 13 Mei 2015 dan tercatat sebagai lembar negara di Kemenerian Hukum dan Ham pada 25 Mei 2015, itu artinya pemberlakukan tax allowance bisa dirasakan para pengusaha.

"Iya, sudah (diundang-undangkan) pekan lalu," ujar Dadan Kusdiana, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM saat dihubungi di Jakarta, Senin (1/6).

Dari salinan Permen No. 16 Tahun 2015 yang diperoleh CNN Indonesia, setidaknya terdapat tiga persyaratan yang harus dipenuhi wajib pajak untuk bisa memperoleh fasilitas tax allowance. Persyaratan tadi meliputi: Memenuhi nilai investasi minimum dan pembangunan proyek diperuntukan bagi keperluan ekspor; Memiliki penyerapan angka tenaga kerja yang tinggi; Serta yang ketiga memiliki daya serap komponen lokal dalam rangka meningkatkan industri turunan domestik.

Masih mengacu beleid tersebut, wajib pajak yang berminat memperoleh tax allowance pun diharuskan mengajukan permohonan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan sebelumnya mengantongi surat keterangan dari Direktorat Jenderal terkait kesesuaian kriteria dan persyaratan bidang usaha yang digelutinya.

Akan tetapi, kata Dadan, mekanisme ini bisa ditiadakan asal bidang usahanya memiliki nilai stretegis demi kepentingan nasional yang penilaiannya dilakukan oleh Menteri ESDM. "Tapi (tax allowance) diberikan sepanjang memenuhi kriteria sebagaimana ada di lampiran," tambah Dadan.


Tak Semua Dapat
Mengutip beberapa ketentuan dan lampiran yang ada di dalam Permen ESDM No. 16/2015, bidang usaha yang akan mendapatkan tax allowance terdiri dari: pengolahan gas batubara lanjutan atau coal gasification; pengusahaan tenaga panas bumi baik itu pencarian, pengoboran hingga pengolahan menjadi listrik; hingga kegiatan pengolahan dan pemurnian bagi komoditas biji tembaga, emas dan perak. Untuk ketiga bidang usaha tertentu ini, pemerintah menetapkan batas minimum investasi penerima tax allowance hanya senilai Rp 100 miliar.

Selain tiga sektor diatas, pemerintah juga menjanjikan tax allowance untuk bidang usaha di sektor pemurnian dan pengilangan minyak dan gas bumi dengan minimum nilai investasi Rp 200 miliar; pengadaan listirik yang bersumber pada tenaga gas, uap, air, panas hingga udara dingin dengan minimum investasi sebesar Rp 30 miliar; serta pengadaan gas alam buatan yang di dalamnya meliputi kegiatan regasifikasi gas menggunakan fasilitas FSRU, hingga pengembangan CBM dan Shale Gas dengan nilai investasi paling kecil di angka Rp 1 triliun..

Adapun penerima tax allowance juga dapat berasal dari bidang usaha tertentu, dengan mempertimbangkan lokasi dan area kerjanya selain di Pulau Jawa dan Madura. Diantaranya, pemanfaatan energi batubara untuk upaya pencairan (liquefaction), pengolahan dan pemurnian (hilirisasi) pasir besi, thorium, uranium, nikel, mangan, dan biji timah yang minimum investasinya dalam proyek smelter senilai Rp 100 miliar.

Sedangkan untuk pengolahan dan pemurnian biji timah hitam, biji besi, hingga industri pengolahan melalui proyek smelter, pemerintah hanya mengenakan minimum investasi di angka Rp 50 miliar. Sementara industri pertambangan yang dikenakan batas minimum investasi sebesar Rp 250 miliar terdiri atas biji bauksit dan tembaga.



Credit  CNN Indonesia



10 Pemain Asing Baru Ramaikan Industri Semen Nasional



10 Pemain Asing Baru Ramaikan Industri Semen Nasional  
Seorang pekerja berada di tumpukan Semen Gresik di salah satu toko bangunan di Surabaya, Rabu (21/1). (Antara Foto/Eric Ireng)
 
 
Semarang, CB -- Produsen semen terbesar di Asia Tenggara, PT Semen Indonesia Tbk, dihadapkan pada tantangan yang sangat berat untuk bisa bersaing dengan kompetitor swasta dan asing di negeri sendiri.

Berdasarkan catatan Asosiasi Industri Semen Indonesia (ASI) perusahaan swasta dan asing saat ini menguasai 56 persen industri semen nasional, sedangkan sisanya 44 persen dipegang oleh dua BUMN semen, yakni Semen Indonesia dan Semen  Baturaja.

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia menjelaskan sejauh ini perseroan memang masih menjadi pemimpin pasar, baik di Indonesia maupun di kawasan Asean. Dia menyebutkan total produksi Smeen Indonesia di Asean sebesar 31,8 juta ton, di mana mayoritas atau 29,5 juta ton dihasilkan di dalam negeri dan sisanya 2,3 juta ton diproduksi di Vietnam.

Dengan total produksi 29,5 juta ton per tahun di dalam negeri, Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa di bawah bendera Semen Indonesia sejauh ini menguasai 41,2 persen pangsa pasar domestik. Membayangi di bawahnya adalah Indocement di bawah benedera HeidelbergCement, Jerman dengan total produksi 20,5 juta ton. Kemudian di urutan ketiga ada Holcim Indonesia sebesar 12,1 juta ton.

Menurut Agung, persaingan industri semen nasional akan semakin ketat ke depannya dengan masuknya 10 pemain baru yang akan membangun pabrik di sejumlah wilayah pada 2017. Adapun ke-10 pemain baru tersebut meliputi:

  1. Siam Cement (Thailand) di Sukabumi, Jawa Barat
  2. Semen Merah Putih (Wilmar Grup) di Banten, Jawa Barat
  3. Anhui Conch Cement (Tiongkok) di Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Papua Barat
  4. Ultratech di Wonogiri, Jawa Tengah
  5. Semen Puger di Jawa Timur
  6. Semen Barru di Sulawesi Selatan  
  7. Semen Panasia di Sulawesi Selatan
  8. Jui Shin Indonesia di Jawa Barat
  9. Semen Gombong di Jawa Tengah
  10. Semen Grobogan di Jawa Tengah

"Persaingan dengan asing sangat ketat dan yang terberat adalah bagaimana kita bisa efisiensi dan pada akhirnya kita bisa berkompetisi dengan mereka," ujar Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia di Semarang, Sabtu (29/5).

Efisiensi yang dimaksud Agung antara lain memperketat belanja operasional dan belanja-belanja yang tidak terlalu prioritas. Alokasi belanja terbesar akan diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik baru di Rembang, Jawa Tengah. Pabrik senilai Rp 4,45 triliun direncanakan memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun dan ditargetkan tuntas dibangun pad akuartal III 2016.

"Sejak awal kami sudah bertempur dengan asing. Jadi penting sekali proyek kami di Rembang  untuk menghadang pemain-pemain baru tadi," ujar Agung.

Akuisisi Semen Baturaja

PT Semen Batu Raja, yang juga tercatat sebagai perusahaan milik negara, saat ini hanya menguasai 2,7 persen pangsa pasar Indonesia dengan tingkat produksi hanya 1,3 juta ton per tahun. Agung Wiharto menilai sebaiknya BUMN tersebut bergabung dengan PT Semen Indonesia untuk memperkuat posisi industri semen nasional di tengah persaingan yang semakin ketat dengan asing.

"Kalau menurut saya memang sebaiknya (Semen Batu Raja) bergabung," katanya.

Wacana akuisisi Semen Baturaja oleh Semen Indonesia sebenarnya merupakan isu lama yang sudah didengungkan sejumlah pihak sejak beberapa tahun terakhir. Namun, wacana tersebut tak kunjung terealisasi karena mendapatkan penolakan dari sejumlah sejumlah penolakan, terutama sejumlah fraksi di DPR.

Agung Wiharto memperkirakan pada 2018-2020 akan ada tambahan pasokan semen yang cukup signifikan di dalam negeri dengan mulai beroperasinya 10 pemain baru tersebut. Kendati persaingan semakin ketat, Agung melihat prospek industri semen tetap cerah jika melihat kebutuhan infrastruktur baru yang cukup banyak di dalam negeri untuk beberapa tahun ke depan.


 Credit  CNN Indonesia

KADI Selidiki Dugaan Dumping Tiongkok, Singapura, dan Ukraina


KADI Selidiki Dugaan Dumping Tiongkok, Singapura, dan Ukraina  
Aktivitas bongkar muatan di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (REUTERS/Beawiharta)
 
 
Jakarta, CB -- Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Kementerian Perdagangan mengendus paraktik dumping atas impor Hot Rolled Plat (HRP) dari Tiongkok, Singapura, dan Ukraina. Pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) tengah dikaji KADI untuk dapat meredam masuknya HRP dari ketiga negara tersebut.

"Tiga negara itu diduga melakukan kegiatan dumping," kata Ketua KADI Ernawati melalui keterangan tertulis, Senin (1/6).

Ernawati menuturkan penyelidikan sunset review pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dilakukan sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 150/PMK.011/2012 terhadap barang impor Hot Rolled Plate (HRP). Tindakan antidumping ini diatur pula dalam PP Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan pengamanan Perdagangan.


"Penyelidikan yang dimulai pada 22 Mei 2015 itu dilakukan atas permohonan PT Gunung Rajapaksi, PT Gunawan Dianjaya Steel, dan PT Jaya Pari Steel," kata Ernawati.

Menurutnya, penyelidikan dilakukan untuk menganalisis kemungkinan masih terjadinya dumping yang bisa menimbulkan kerugian bagi Indonesia.

Ernawati menilai kebijakan BMAD cukup efektif menurunkan volume impor barang dari negara-negara pelaku dumping. Berdasarkan catatan KADI, selama periode 2012-2014 atau setelah BMAD diterapkan rata-rata volume impor dari sejumlah negara pelaku dumping anjlok 22 persen, dari sebelumnya tumbuh 59 persen selama periode 2009-2011.

Khusus untuk produk HRP, volume impornya juga susut drastis dalam tiga tahun terakhir, dari 711.596 ton pada 2012 menjadi 357.373 ton pada 2014.

Penyusutan impor terutama terjadi untuk impor HRP dari tiga negara yang dikenakan BMAD, yakni Tiongkok, Singapura, dan Ukraina, dari 420.971 ton pada 2012 menjadi 256.179 ton pada 2014.

"Ketiga negara tersebut memiliki pangsa sebesar 72 persen dari total impor HRP," tutur Ernawati.

Credit  CNN Indonesia


Telkom Akuisisi Operator di Wilayah Teritorial AS


Telkom Akuisisi Operator di Wilayah Teritorial AS  
Telkom berupaya memperkuat bisnisnya di internasional dengan mengakuisisi operator telekomunikasi AP TeleGuam Holding Inc. (Dok. Telkom)
 
Jakarta, CB -- Perusahaan telekomunikasi Telkom Indonesia (Telkom) berupaya memperkuat bisnisnya di ruang global. Melalui anak perusahaannya Telekomunikasi Indonesia International USA Inc (Telkom USA), Telkom mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi AP TeleGuam Holding Inc, Senin (1/6).

AP TeleGuam Holding Inc merupakan induk perusahaan GTA TeleGuam yang merupakan salah satu operator telekomunikasi di Guam.  Perusahaan ini menyediakan layanan telekomunikasi telepon tetap, telepon seluler, Internet, dan televisi berlangganan.

Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir mengatakan, saat ini proses akuisisi telah sampai pada tahap persetujuan pemerintah setempat.


"Hal ini semakin memantapkan langkah Telkom Group untuk hadir sebagai new global hub, salah satu pusat lalu lintas telekomunikasi dunia," ungkap Honesti dalam siaran pers yang diterima CNN Indonesia.

Guam merupakan pulau di Samudera Pasifik bagian barat. Ia termasuk wilayah yang masuk teritorial Amerika Serikat, tetapi tidak tergabung dengan Negeri Paman Sama itu. Guam juga memiliki pemerintahan sendiri.


Honesti menilai Guam sebagai pasar yang menarik dan potensial untuk bisnis internasional grup Telkom karena punya posisi strategis sebagai landing point sebagian besar kabel laut yang menghubungkan Asia dan Amerika Serikat.

Telkom dan GTA Teleguam sebelumnya telah menjalin hubungan melalui konsorsium pembangunan kabel laut internasional Souh East Asia – United States (SEA-US) bersama negara anggota lainnya dalam rangka memenuhi permintaan bandwidth yang kian meningkat antara Asia Pasific dan Amerika Utara.

"GTA merupakan perusahaan telekomunikasi yang memiliki pangsa pasar yang besar dan pertumbuhan yang tinggi, brand yang kuat dan quality & technology leader di mobile, landline dan internet business," kata Honesti.

Credit  CNN Indonesia

Lempar Batu, Rakyat Palestina Terancam Dipenjara 20 Tahun


Lempar Batu, Rakyat Palestina Terancam Dipenjara 20 Tahun 
 Rakyat Palestina yang melemparkan batu ke arah teritori Israel dengan niat mencederai fisik sang target akan menghadapi ancaman hukuman hingga 20 tahun. (Reuters/Abed Omar Qusini)
 
Jakarta, CB -- Aksi protes rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel di Yerusalem Timur kerap dilakukan dengan melemparkan batu ke arah teritori Israel. Terkait hal ini, para menteri Israel pada Ahad (31/5) menyetujui legislasi yang menyatakan pelempar batu ke Israel akan terancam hukuman 20 tahun penjara.

Dilaporkan Reuters, rancangan undang-undang ini disetujui oleh sebagai besar anggota parlemen pada akhir tahun lalu. RUU itu menyebutkan, pelempar batu dengan niat mencederai fisik sang target akan menghadapi ancaman hukuman hingga 20 tahun.

RUU ini dikritik oleh menteri kehakiman Israel yang baru saja menjabat, Ayelet Shaked, yang menyatakan bahwa niat pelempar batu sulit ditentukan, terutama dalam aksi protes massa di jalanan, sehingga RUU itu akan sulit diterapkan.

Sejumlah pejabat hukum menyatakan bahwa jaksa biasanya menerapkan tuntutan tidak lebih dari tiga bulan penjara kepada pelempar batu yang tidak mengakibatkan cedera serius.


Dalam akun Twitter resmi miliknya, Shaked mengumumkan bahwa komite menteri telah menyetujui amandemen yang diusulkannya, yaitu hukuman tambahan selama 10 tahun penjara tanpa perlu membuktikan bahwa sang pelempar batu memiliki niat untuk mencederai seseorang. Peraturan ini akan ditambahkan ke dalam RUU tersebut.

Undang-undang soal pelemparan batu pertama kali dicanangkan oleh menteri kehakiman sebelumnya, Tzipi Livni, setelah aksi pelemparan batu marak ke arah rel kereta di Yerusalem terjadi menyusul gelombang protes dari rakyat Palestina di Yerusalem pada 2014 yang berujung ricuh.

Aksi protes tersebut meletus setelah kasus penculikan dan pembunuhan seorang remaja Palestina di Yerusalem pada Juli lalu. Sebanyak tiga warga Israel diduga menjadi dalang pembunuhan, atas dasar membalas dendam terhadap kematian tiga remaja Yahudi dibunuh oleh militan Palestina di Tepi Barat.

Konfrontasi antara pemuda Palestina dan polisi Israel kerap kali berujung ricuh dan diwarnai oleh aksi pelemparan batu ke Yerusalem dan berbagai penjuru Tepi Barat.


Credit  CNN Indonesia



Rusia gabung China di Laut China Selatan, dunia bakal perang nuklir?




CB - Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov dua hari lalu mengatakan Negeri Beruang Merah itu akan bergabung dengan China dalam latihan militer di Laut China Selatan.

Menurut Antonov latihan militer gabungan dengan China itu akan berlangsung pada Mei 2016 mendatang. Latihan perang itu akan fokus pada kontra-terorisme dan keamanan di laut, seperti dilansir surat kabar Russian Today, Ahad (31/5).

Antonov juga menyatakan Rusia khawatir dengan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan dia menuding Amerika Serikat kian memperburuk situasi. Dia menuturkan kebijakan Washington selama ini diarahkan buat menyudutkan Rusia dan China.

"Kami khawatir dengan kebijakan Amerika di kawasan, terutama sejak belakangan ini makin menyudutkan Rusia dan China," kata Antonov.

Sebelumnya Jepang sudah menyatakan akan bergabung dengan latihan militer Amerika-Australia di kawasan Asia seiring meningkatnya tekanan terhadap China yang membangun pulau buatan di Laut China Selatan.

Menurut pengamat dari Institut Politik Ekonomi Amerika Serikat, Paul Craig Roberts, kondisi makin mencemaskan ini dipicu keinginan Negeri Paman Sam untuk menjadi negara hegemoni di dunia, seperti dilansir Russian Today, (13/5).

Gedung Putih, kata pria mantan asisten Departemen Keuangan Amerika itu, berusaha menghadang pengaruh negara-negara bersenjata nuklir seperti Rusia dan China.

Penulis sejumlah buku, seperti "How America Was Lost" itu mengatakan, propaganda dan agresi terang-terangan Amerika makin membuat Rusia dan China yakin bahwa Washington menginginkan perang. Kondisi itu juga kian memperkuat hubungan Rusia dan China.

Perayaan Peringatan Hari Kemenangan Perang Dunia Kedua pada 9 Mei lalu di Moskow memperlihatkan eratnya hubungan Rusia dan China. Presiden Xi Jinping duduk bersebelahan dengan Presiden Vladimir Putin menyaksikan parade militer di Lapangan Merah.

Menurut Roberts kondisi saat ini seolah-olah berarti harga dari perdamaian dunia adalah menerima hegemoni Amerika. Hal itulah yang kebanyakan diterima oleh negara di Eropa, seperti Jerman dan Prancis, serta Kanada, Jepang, dan Australia. Tapi Rusia dan China jelas tidak mau menerima itu.

"Jika perekonomian Amerika tidak merosot dan Eropa tidak berani memutus hubungan dengan Washington dan mengedepankan kebijakan luar negeri yang lebih independen, misalnya keluar dari NATO, maka perang nuklir tampaknya akan jadi masa depan umat manusia," kata dia.





Credit  Merdeka.com


China Gelar Latihan Perang di Sepanjang Perbatasan Myanmar

Bom dan mortir dari Myanmar telah menewaskan sedikitnya 5 warga China.

China Gelar Latihan Perang di Sepanjang Perbatasan Myanmar
Ilustrasi militer China (REUTERS / China Daily)
 
  CB - Militer China akan menggelar latihan perang darat dan udara, di sepanjang perbatasan mereka dengan Myanmar, di mana mortir berkali-kali jatuh akibat pertempuran antara pemerintah Myanmar dan pemberontak etnis China.

Kementerian Pertahanan China yang dikutip Channel News Asia, Senin, 1 Juni 2015, mengatakan, latihan bakal dimulai pada Selasa, 2 Juni, di dua kota Yunnan, yang berbatasan dengan wilayah Kokang di Myanmar.

China berkali-kali menyampaikan kemarahannya terhadap Myanmar, atas insiden bom dan mortir yang telah menewaskan sedikitnya lima warga China, serta ribuan warga Myanmar mengungsi ke Provinsi Yunnan, untuk menghindari perang.

Latihan perang tidak akan berdampak pada kehidupan warga, namun mereka disebut harus mengikuti instruksi, mengenai wilayah-wilayah yang masih bisa dilalui. Akhir masa latihan disebut akan diumumkan belakangan.

Parlemen Myanmar, Mei lalu, mengumumkan tiga bulan perpanjangan waktu untuk UU Darurat di Kokang. Kelompok pemberontak di Kokang adalah Pasukan Aliansi Nasional Demokratik Myanmar (MNDAA).

Kelompok itu dipimpin oleh seorang etnis China, Peng Jiasheng. MNDAA berakar dari Partai Komunis Burma, pasukan gerilya yang berperang melawan pemerintah Myanmar hingga 1989.

Kelompok itu menyepakati gencatan senjata dengan pemerintah, yang hanya berjalan hingga 2009. Konflik kembali pecah, saat pasukan pemerintah menyerang wilayah mereka, menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke China.


 Credit  VIVA.co.id




Lepas Ekspedisi Nusantara Jaya, JK: Kita Bisa Jadi Negara Maritim Besar


Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah)--Metrotvnews.com/Dheri Agriesta
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah)--Metrotvnews.com/Dheri Agriesta
CB, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2015, yang akan berkeliling di pulau terluar Indonesia. JK menyebut, Indonesia bisa menjadi negara maritim besar jika bisa memanfaatkan laut untuk menghubungkan pulau yang tersebar di Nusantara.

JK didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi tiba sekitar pukul 09.00 WIB di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Senin (1/6/2015).

"Kita bisa jadi negara maritim yang besar jika negara kepulauan bersatu dalam suatu kesatuan. Apalagi kita punya laut yang luas dan maritim yang baik yang dapat menghubungkannya," kata JK dalam sambutannya.

Tim ekspedisi akan berlayar dari 1 hingga 30 Juni 2015 dan diikuti 86 kapal perintis, KRI Banda Aceh, dan dua kapal Rumah Sakit Doctor Share. Tim ekspedisi akan singgah di 540 pelabuhan yang ada di 22 provinsi di Indonesia.

Tim Ekspedisi Nusantara Jaya 2015 diharapkan dapat membuka akses untuk distribusi bantuan dan aksi sosial ke daerah terpencil, pulau terluar, dan perbatasan yang sulit dijangkau. KRI Banda Aceh akan berfungsi sebagai kapal induk selama ekspedisi berlangsung.

JK juga menyorot upaya gotong royong dalam ekspedisi ini. Seluruh elemen, baik pemerintah, swasta, angkatan laut, dan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ini. JK mengapresiasi ekspedisi ini.

"Saya apresiasi dan berikan penghargaan kepada ekspedisi ini yang punya tujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat di mana pun berada untuk memperoleh pelayanan, sistem, dan barang kebutuhan yang baik," imbuhnya.

Selama ekspedisi, tim akan membawa bantuan berupa tangki air, genset, solar cell, televisi, makanan tambahan, sembako, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, bibit tanaman, kitab suci, dan alat olahraga. Selain itu, tim ekspedisi Nusantara Jaya juga akan membawa produk unggulan dari timur nusantara untuk dipasarkan di Pulau Jawa.



Credit  Metrotvnews.com


Jusuf Kalla Puji Kecepatan Pembangunan Pelabuhan New Priok


CB, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan peninjauan mendadak ke Terminal Kontainer 1 di Terminal Kalibaru, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (1/6/2015). Dalam kunjungannya tersebut, Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo.

"‎Baru kali ini pembangunan pelabuhan tahap pertama lebih cepat dari schedule. Mudah-mudahan Juli ini untuk tahap pertama pembangunan 800 meter sudah selesai semuanya. Baru nanti tahap kedua lagi 4 ribu meter," kata JK, Senin (1/6/2015).

‎Pelabuhan Kalibaru atau yang sering disebut dengan New Priok ini rencananya akan dibangun di atas laut seluas 32 hektare dengan muatan 20 kali lipat lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok. Nantinya, Pelabuhan Kalibaru diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar di kawasan Asia Tenggara.

jusuf Kalla menuturkan, pembangunan pelabuhan ini berusaha mengejar kecepatan keluar masuk barang pelabuhan di Singapura. Ia menargetkan bongkar muatan dilakukan selama 4 hari.

"Kami mau ada kecepatan, karena kalau di Singapura itu 1 hari hingga 2 hari, di sini masih 7 hari. Nah sekarang turun. Setelah hampir 5 hari hingga 9 hari, ini kami turunkan 4 hari," tutur JK.

Bila bongkar muatan dilakukan dengan cepat maka biaya yang dibebankan juga akan turun secara otomatis. Niscaya hal ini juga dapat memperlancar logistik nasional.

Pembangunan tahap pertama pelabuhan New Priok meliputi tiga terminal yang masing-masing bisa menampung peti kemas 4,5 juta TEUs. Pada tahap kedua akan dibangun empat terminal yang masing-masing bisa menampung peti kemas hingga dua juta TEUs, atau total delapan juta TEUs. Total investasi tahap pertama memakan biaya hingga Rp25 triliun dengan luas kawasannya 230 hektar.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby R Mamahit menjelaskan, kinerja sektor transportasi laut saat ini diakuinya memang kurang maksimal. Ada beberapa penyebab kinerja tersebut melempem.

Pertama ketidakseimbangan muatan angkutan laut sehingga sistem logistik menjadi tidak efisien dan berdampak pada tingginya biaya ekonomi.  Kedua tingginya waktu bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan. Ketiga keterbatasan kapasitas angkut moda transportasi laut nasional. Keempat masih adanya beberapa pungutan yang tidak resmi.

Bobby pun mencontohkan, waktu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, yang merupakan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia, sangat jauh lebih lama jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

"Dwelling time di Tanjung Priok bisa sampai 6 hari, jauh lebih lama jika dibanding dengan Singapura yang hanya 1 hari atau Hong Kong yang hanya 2 hari," jelasnya.

Negara lain yang mempunyai dwelling time hampir sama dengan Indonesia adalah Thailand yang tercatat 5 hari. Sedangkan Malaysia bisa lebih cepat lagi yaitu 4 hari saja.

Khusus untuk masalah bongkar muat, Bobby menjelaskan, yang menjadi penyebab lamanya proses bongkar muat tersebut adalah pada saat pre - customs clearance yang porsinya berkontribusi sampai 71 persen.


 Credit   Liputan6.com




Padang Jadi Tuan Rumah Pertemuan Negara Samudra Hindia


CB, Jakarta - Setelah Indonesia terpilih menjadi ketua Persatuan Negara-negara Pesisir Samudera Hindia (Indian Ocean Rim Association/IORA), pemerintah segera bergerak cepat.
Pemerintah langsung berencana menggelar pertemuan tingkat menteri IORA ke-15. Rencananya rangkaian pertemuan tingkat tinggi ini akan diselenggarakan di dua kota yakni Jakarta dan Padang, pada 20-23 Oktober 2015.
Menurut Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika, Yuri Thamrin, dipilihnya Ibukota Sumatera Barat jadi tempat hajatan kelas dunia itu didasari alasan kuat. Sebab, kota Padang merupakan salah satu tempat yang dekat dengan Samudra Hindia.
"Kota Padang terpilih selain karena lokasinya yang langsung dengan Samudra Hindia, juga mengingat antusiasmenya yang tinggi untuk dapat menjadi tuan rumah pertemuan-pertemuan IORA," sebut Yuri kepada Liputan6.com, Senin (1/6/2015).
Pada Pertemuan di Padang, kata Yuri, Indonesia akan resmi memulai masa keketuaannya di IORA. Keketuan Indonesia berlangsung hingga akhir 2017 mendatang.
Yuri menambahkan, seluruh anggota IORA Australia, Singapura, Malaysia, Thailand, Bangladesh, India, Sri Lanka, Iran, Uni Emirat Arab, Oman, Yaman, Kenya, Tanzania, Mozambik, Afrika Selatan, Uni Komoros, Madagaskar, Seychelles, dan Mauritius, menyatakan bersedia hadir. Mereka akan mengirimkan perwakilan tingkat menteri ke Tanah Air.
Rencananya, Pertemuan para pelaku usaha pada Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF) akan berlangsung di Jakarta pada 20 Oktober 2015 beriringan dengan Trade Expo Indonesia.
Pertemuan Indian Ocean Rim Academic Group (IORAG), Committee of Senior Officials (CSO) dan Council of Ministers (COM) akan diselenggarakan pada 21-23 Oktober 2015.
IORA merupakan organisasi di kawasan Samudera Hindia fokus pada pengembangan kerjasama di bidang ekonomi melalui enam bidang kerja sama prioritas, yaitu: keamanan dan keselamatan maritim, fasilitasi perdagangan dan investasi, manajemen perikanan, manajemen risiko bencana, kerjasama akademik dan ilmu pengetahuan, serta pariwisata dan pertukaran budaya.

Selain itu, IORA juga memiliki dua kerjasama lintas sektoral yaitu di bidang pemberdayaan perempuan dan blue economy.
Pada isu blue economy, Indonesia merupakan lead-coordinator untuk fisheries dan aquaculture. Pertemuan Tingkat Menteri di bidang tersebut akan diselenggarakan di Mauritius pada 2-4 September 2015.



Credit  Liputan6.com



UU Penyadapan Gagal Diperpanjang, AS Rentan Terorisme?


CB, Washington DC - Senat Amerika Serikat gagal mengesahkan perpanjangan undang-undang yang memberikan wewenang kepada Badan Keamanan Nasional (NSA) untuk terus mengumpulkan data percakapan telepon. Tetapi tengah dipertimbangkan RUU lain sebagai penggantinya.

"Masa berlaku undang-undang yang dikenal dengan nama Undang-Undang Patriot itu berakhir Minggu tengah malam waktu setempat," demikian diberitakan BBC, Senin (1/6/2015).

Kini para anggota Senat tengah membahas peraturan alternatif yang disebut Freedom Act atau Undang-Undang Kebebasan AS.

Presiden Barack Obama memperingatkan, kegagalan memperpanjang peraturan penyadapan di dalam negeri bisa mengurangi kemampuan AS melacak potensi ancaman teroris. Negeri Paman Sam itu pun bisa jadi rentan sebagai sasaran kelompok teror.

"Kita seharusnya tidak mencabut alat yang membantu membuat kita aman," tegas Presiden Obama melalui pernyataannya.

Sejauh ini, NSA yang menjalankan sebagian besar program tersebut sudah mulai mematikan servernya yang mengumpulkan data.

Undang-undang baru kemungkinan akan disahkan dalam beberapa hari mendatang.
Selama ini NSA menjalankan program pengumpulan data telepon warga negara Amerika Serikat. Karena UU yang membenarkan NSA melakukan penyadapan akan segera berakhir.
Program penyadapan NSA diungkapkan oleh Edward Snowden, seorang mantan kontraktor NSA yang kini mengungsi ke Rusia karena diburu oleh pemerintah Amerika Serikat.


 Credit  Liputan6.com




Hentikan Aksi Tiongkok di Laut China Selatan, AS Gandeng Vietnam


CB, Hanoi - Kondisi di Laut China Selatan memprihatinkan. Hal ini diperparah dengan aksi China yang melakukan reklamasi di perairan yang dipersengketakan.
Aksi dari Negeri Tirai Bambu sontak membuat protes negara-negara lain. Termasuk dengan Vietnam.
Protes dari Negeri Paman Ho kali ini pun boleh jadi lebih bergaung dibanding sebelumnya. Pasalnya, langkah dari Vietnam didukung penuh Amerika Serikat.
Bahkan, dalam kunjungannya ke Hanoi, Menteri Pertahanan AS, Ash Carter khusus mendiskusikan masalah tersebut dengan Menhan Vietnam Phung Quang Thanh. Carter pun berjanji membantu Vietnam menemukan solusi pembangunan pulau buatan China di wilayah sengketa itu.
Selain itu pertemuan kedua Menhan ini turut disepakati perjanjian perluasan kerjasama militer. Yang di dalamnya terdapat kesepakatan pemberian bantuan dana kepada Vietnam untuk membeli kapal pertahanan laut.
Carter menambahkan, negaranya sudah dalam sikap menentang China reklamasi serta pembuatan pulau baru di Laut China Selatan. Bukan tanpa alasan, AS menilai yang dilakukan China begitu berbahaya.
"China sudah mengganggu keamanan kawasan dan regional dengan konstruksi maritim yang tengah mereka kerjakan," jelas Carter seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/6/2015).
"Tetapi kami menyatakan negara lain yang juga melakukan klaim (kepada Laut China Selatan) tak bisa dibenarkan." sambungnya.
China telah mengklaim, hampir seluruh kawasan di Laut China Selatan adalah wilayahnya, sehingga mengakibatkan sengketa dengan negara-negara tetangganya.
Negara-negara lain telah menuduh China bertindak ilegal dengan melakukan pengerukan tanah untuk membuat pulau buatan yang dicurigai untuk membangun fasilitas militer.


 Credit  Liputan6.com





Tiongkok Balas Kritik AS atas Reklamasi Laut China Selatan



Wakil Kepala Departemen Staf Umum Militer Tiongkok Admiral Sun Jianguo dalam pertemuan isu keamanan di Singapura, Minggu (31/5/2015). AFP / ROSLAN RAHMAN
Wakil Kepala Departemen Staf Umum Militer Tiongkok Admiral Sun Jianguo dalam pertemuan isu keamanan di Singapura, Minggu (31/5/2015). AFP / ROSLAN RAHMAN
CB, Singapura: Tiongkok membalas kritik Amerika Serikat (AS) terhadap aktivitas reklamasi Negeri Tirai Bambu di Laut China Selatan.

Wakil Kepala Departemen Staf Umum Militer Tiongkok Admiral Sun Jianguo menyebutkan negaranya hanya berusaha memenuhi tanggung jawabnya dalam urusan internasional.

"Situasi di Laut China Selatan berada di level damai dan stabil, dan tidak pernah ada masalah dengan kebebasan bernavigasi," tutur Sun dalam pertemuan keamanan di Singapura, Minggu (31/5/2015).

"Kami telah melakukan konstruksi di beberapa pulau dan gugusan karang di Laut China Selatan untuk meningkatkan fungsi daerah tersebut serta kondisi kehidupan personel yang berjaga di sana," kata sang admiral, seperti dikutip AFP.

"Terlepas dari kebutuhan pertahanan, (proyek) ini lebih cenderung untuk memenuhi tanggung jawab internasional Tiongkok terkait usaha pencarian dan penyelamatan maritim, pencegahan bencana, riset maritim, observasi meteorologi, perlindungan lingkungan, keselamatan navigasi, produksi ikan dan lainnya," sambung dia.

Selama ini, Tiongkok bersikukuh memiliki sebagian besar Laut China Selatan, jalur utama perdagangan global. Namun sejumlah negara di kawasan tersebut menuding Tiongkok telah bertindak seenaknya.

Dalam pertemuan yang sama, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter menyebut aktivitas reklamasi Tiongkok sudah "di luar batas" norma-norma internasional.

"Reklamasi Tiongkok (di Laut China Selatan) telah melebihi 2000 hektare, melebihi semua negara yang mengklaim jika jumlahnya digabungkan. Tiongkok melakukan itu hanya dalam 18 bulan terakhir," ungkap Carter.


 Credit  Metrotvnews.com


AS Desak Tiongkok Hentikan Reklamasi Laut China Selatan




Pasukan Pertahanan Diri Jepang (SDF) berlatih bersama Angkatan Laut Filipina, 300 kilometer dari wilayah sengketa Laut China Selatan, 12 Mei 2015. AFP / Philippine Navy
Pasukan Pertahanan Diri Jepang (SDF) berlatih bersama Angkatan Laut Filipina, 300 kilometer dari wilayah sengketa Laut China Selatan, 12 Mei 2015. AFP / Philippine Navy
CB, Singapura: Amerika Serikat (AS) mendesak Tiongkok segera mengakhiri kegiatan reklamasi di Laut China Selatan.

Selama ini, Tiongkok bersikukuh memiliki hampir sebagian besar wilayah Laut China Selatan, yang merupakan rute utama perdagangan global.

Dalam sebuah konferensi keamanan di Singapura, Sabtu (30/5/2015), Menteri Pertahanan AS Ashton Carter menyebut Beijing telah bertindak "di luar batas" norma-norma internasional.

"Pertama, kami menginginkan adanya resolusi damai terhadap semua sengketa. Untuk mencapai hal tersebut, harus segera ada penghentian bersifat permanen atas reklamasi wilayah oleh semua pihak," tutur Carter dalam Dialog Shangri-La, seperti dilansir AFP.

"Kami juga menolak adanya militerisasi dari sengketa ini," sambung dia.

Carter menyadari sejumlah negara sudah memasang klaim tersendiri dalam skala berbeda (di Laut China Selatan), termasuk Vietnam yang berjumlah 48, Filipina delapan, Malaysia lima dan Taiwan satu.

"Tapi, satu negara telah bertindak lebih jauh dari negara lain. Reklamasi Tiongkok telah melebihi 2000 hektare, melebihi semua negara yang mengklaim jika jumlahnya digabungkan. Tiongkok melakukan itu hanya dalam 18 bulan terakhir," ungkap Carter.


 Credit  Metrotvnews.com


Konferensi Terbesar Pelabuhan Digelar di Kota Pelabuhan Tersibuk ke-2 Eropa



Konferensi Terbesar Pelabuhan Digelar di Kota Pelabuhan Tersibuk ke-2 Eropa 
 
Hamburg (CB) -Pelabuhan Hamburg di bawah pengelolaan Hamburg Port Authority (HPA), Jerman tercatat sebagai pelabuhan yang masuk 3 besar tersibuk dan terbesar di Uni Eropa. Posisi Pelabuhan Hamburg hanya kalah satu peringkat dengan Pelabuhan Rotterdam Belanda yang menyandang pelabuhan tersibuk dan terbesar di Eropa.

Pekan ini, Hamburg menjadi tuan rumah International Association of Ports and Harbours (IAPH) 2015 World Port Conference (WPC) yang ke-29. Sebagai tuan rumah, HPA menggelar forum terbesar bidang pelabuhan di dunia yang berlangsung di Congress Center Hamburg (CCH) 1-5 Juni 2015.

Konsulat Jenderal Indonesia di Hamburg, Sylvia Arifin mengatakan selama ini Pelabuhan Hamburg sering dijuluki sebagai pintu gerbang menuju dunia atau gateway to the world.

Alasannya karena pelabuhan yang memiliki luas 7.200 hektar ini merupakan pelabuhan pengumpul atau hub untuk alur perdagangan berbagai komoditi dunia. Pelabuhan Hamburg punya kapasitas hingga 9,7 juta Teus (kontainer) per tahun.

"Pelabuhan Hamburg sebagai pelabuhan tersibuk di Eropa setelah Pelabuhan Rotterdam dan bersaing dengan Pelabuhan Antwerp (Belgia) di posisi 2 atau 3 (di Eropa)," kata Sylvia dalam sebuah acara makan malam di KJRI Hamburg, Minggu (31/5/2015).

Sylvia mengatakan selain Pelabuhan Hamburg, Jerman juga punya pelabuhan besar lainnya yaitu Pelabuhan Bremen, sebagai pelabuhan terpenting ke-2 di Jerman dalam hal perdagangan.

"Pelabuhan Kiel yang merupakan ibu kota Schleswig-Holstein menempati peringkat ketiga," katanya.

Selain pelabuhan-pelabuhan tadi, ada juga pelabuhan lain yang menjadi urat nadi ekonomi Jerman, yaitu Pelabuhan Rostock. Pelabuhan Rostock dan Hamburg punya keunggulan karena bisa disinggahi kapal pesiar besar, dan memiliki pembangkit listrik tenaga angin.

Juga ada Pelabuhan Niedersachsen yang merupakan pintu masuk komoditi biji-bijian dan bahan pangan ke Eropa. Niedersachsen yang merupakan negara bagian dari Jerman punya keunggulan lain yaitu adanya industri otomotif yaitu pabrik Volkswagen.



 Credit  detikfinance



Para Operator Pelabuhan Dunia Kumpul di Jerman


Para Operator Pelabuhan Dunia Kumpul di Jerman 
 
 
Hamburg  (CB) -Para operator atau pengelola pelabuhan seluruh dunia kumpul di Hamburg, Jerman dalam rangka forum International Association of Ports and Harbours (IAPH) World Port Conference (WPC) yang ke-29.

Sebagai tuan rumah adalah Hamburg Port Authority (HPA), merupakan operator Pelabuhan Hamburg, Jerman. Acara ini berlangsung di Congress Center Hamburg (CCH) di dekat Pusat Kota Hamburg, mulai 1-5 Juni 2015.

Forum ini merupakan pertamuan dua tahunan para pengelola pelabuhan di seluruh dunia untuk saling berbagi informasi soal sektor pelabuhan terkini misalnya akan membahas soal konsep smartport dalam hal energi hingga sistem logistik .

"IAPH ini merupakan konferensi pelabuhan terbesar di dunia, di pelabuhan dunia," kata Direktur Utama Pelindo II RJ Lino dalam sebuah acara makan malam di KJRI Hamburg, Minggu (31/5/2015).

Terbentuknya forum ini berawal, pada 7 November 1955, sekitar 100 delegasi dari 38 pelabuhan dan organisasi maritim di 14 negara berkumpul di Los Angeles mengumumkan pembentukan IAPH.

IAPH telah terus berkembang menjadi aliansi Pelabuhan dalam lingkup global, mewakili sekitar 180 pelabuhan dan 140 usaha lain yang berkaitan dengan kepelabuhanan di 90 negara.

Tercatat, para anggota IAPH menangani lebih dari 60% perdagangan laut di dunia dan hampir 80% dari lalu lintas kontainer dunia. IAPH juga merupakan organisasi non-profit dan non-pemerintah (LSM) yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, IV (Persero), empat perusahaan operator pelabuhan yang menjadi anggota aktif IAPH mewakili Indonesia.

Pada periode 2013-2015, Lino, salah satu dari 8 anggota komite eksekutif pada asosiasi tersebut mewakili regional Asia/Oseania. Lino juga menjabat sebagai 3rd Vice President of IAPH for Asia/Oceania Region periode 2015-2017.

Selain Pelindo, banyak pengelola pelabuhan dunia lainnya yang hadir antara lain perwakilan dari Humburg Port Authority, Dubai Port, Busan Port Authority, Valencia Port Authority, Port Authority of New South Wales, Port of Los Angeles, Port Klang Authority, Port of Stockholm, Port of Rotterdam Authority, dan banyak lainnya.



Credit   detikfinance



TNI AL Tangkap 2 Kontributor National Geographic


Dua WNA asal inggris, Neil Bonner (kanan) dan Becky Prosser, diperiksa di Mapolresta Barelang, Batam, Jumat (29/5) malam. Antara/MN Kanwa
Dua WNA asal inggris, Neil Bonner (kanan) dan Becky Prosser, diperiksa di Mapolresta Barelang, Batam, Jumat (29/5) malam. Antara/MN Kanwa
CB, Batam: Sebanyak 11 orang ditangkap oleh tim Reaksi Cepat TNI Angkatan Laut Batam karena membuat film mengenai perompakan. Dua di antaranya merupakan warga negara Inggris bernama Neil Bonner, 31, dan Becky Prosser, 30.

Mereka ditangkap pada Jumat (29/5/2015) malam karena diduga telah menyalahgunakan izin. Keduanya diketahui tak memiliki izin saat membuat film tersebut.

Tim juga mendapati kalau kedua WNA itu melakukan tindak pidana keimigrasian sesuai pasal 122 huruf A Jo Pasal 75 UU Nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian.

Keduanya merupakan kameramen dari sebuah rumah produksi yang biasa membuat film dokumenter untuk ditayangkan di National Geographic. Sembilan orang lainnya merupakan warga Indonesia asal Batam yang bertugas sebagai pemain dan kru yang disewa dua WNA tersebut.

Petugas juga menyita berbagai alat bukti seperti kamera, laptop, parang, dan lainnya.

Mereka ditangkap petugas patroli TNI AL saat sedang membuat film rekontruksi aksi perampokan kapal yang marak terjadi di perairan Selat Malaka dan Singapura.

Akibat aksi ini, kedua WNA tersebut akan diserahkan ke pihak imigrasi dan terancam akan dideportasi karena telah menyalahgunakan izin.

Tim Reaksi Cepat TNI AL terdiri dari prajurit yang tergabung di Lantamal IV Tanjungpinang, Lanal Batam, dan Batalyon Marinir 10 SBY.


 credit   Metrotvnews.com




Ini Tugas-tugas Berat Pengganti Panglima TNI Moeldoko



Ilustrasi. FOTO: THOMAS KUKUH/jpnn.com
Ilustrasi. FOTO: THOMAS KUKUH/jpnn.com
JAKARTA  (CB) -Bursa calon pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko mulai diperbincangkan. Siapapun yang nanti akan dipilih oleh Presiden Jokowi, menurut politisi PDIP Tubagus Hasanudin, akan menghadapi tiga pekerjaan rumah.  Pertama, peningkatan displin, karena selama ini perkelahian personel TNI dengan aparat penegak hukum ¥¥¥masih sering terjadi.  
 Kedua, pembentukan karakter personel TNI yang profesional. Yakni TNI tidak boleh berpolik, berbisnis, dan harus bisa menempatkan diri pada tugasnya.
  
“Lanjutkan profesionalisme, yaitu personel TNI tidak berpoliti, tidak berbisnis, dan bisa menempatkan diri pada urusannya, jangan malah ke sektor pertanian atau perhubungan,” tutur Tb Hasanuddin di Jakarta, kemarin (31/5).
  
Terakhir, menurut anggota Komisi I DPR RI ini, panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko harus melanjutkan program Minimum Essential Force (MEF). “Lanjutkan program Minimum Essential Force. Itu harus dilanjutkan, jangan berhenti, agar TNI punya satuan pemukul,” imbaunya.
  
Lalu, terkait Kepala Staf dari matra mana yang akan diangkat sebagai Panglima TNI pengganti Jenderal Moeldoko, Hasanuddin menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo, tergantung bagaimana Presiden melihat kebutuhan dalam penguatan visi dan misi pemerintahan yang dipimpin.
  
“Terserah beliau mau dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, atau Angkatan Darat, terserah Pak Jokowi,” terangnya.
    Namun, dia yakin, seluruh Kepala Staf yang nantinya diangkat menjadi Panglima TNI akan siap membantu Presiden Jokowi mewujudkan visi dan misi pemerintahan yang diusung. “Sebagai pelaksana siapa saja bisa (membantu presiden mewujudkan visi dan misi),” tutup Hasanuddin.



 Credit  JPNN