Pasukan
separatis pro-Rusia di Ukraina timur saat perang dengan pasukan
Ukraina. NATO curiga Rusia siapkan serangan baru ke Ukraina. | (Reuters)
WASHINGTON (CB) - Komandan
tertinggi NATO, Jenderal Philip Breedlove, curiga bahwa militer Rusia
memanfaatkan gencatan senjata di Ukraina timur untuk menyiapkan serangan
terbaru. Hal itu dia sampaikan di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS).
Breedlove yang merupakan Jenderal Angkatan Udara AS itu mengatakan
bahwa, pasukan Rusia telah berusaha untuk mengatur ulang sekaligus
melindungi kepentingan mereka di medan perang Ukraina timur, meski
gencatan senjata yang berlaku sejak Februari 2015 telah rapuh.
”Banyak dari tindakan mereka yang konsisten dengan persiapan untuk serangan lain,” kata Breedlove, seperti dikutip Reuters,
Jumat (1/5/2015). Ketika ditekan Kongres AS kapan Moskow akan melakukan
serangan terbaru itu, Jenderal Breedlove mengakui tidak bisa
memprediksi.
”Tetapi telah ditandai dengan tindakan
berkelanjutan seperti mempersiapkan (miiliter), dan pelatihan untuk
kembali melakukan aksi ofensif,” ujarnya. ”Di masa lalu, usaha mereka
tidak sia-sia,” lanjut dia.
Breedlove menambahkan bahwa, Rusia
berusaha untuk memperketat cengkeramannya atas pasukan separatis di
Ukraina timur dengan memperkuat perintah dan kontrol.”Karena ada
perpecahan dalam beberapa serangan sebelumnya,” katanya.
Sementara itu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE),
yang memantau gencatan senjata di Ukraina timur, mengatakan bahwa, aksi
kekerasan telah menurun sejak kesepakatan damai ditandatangani di Minsk,
Belarusia pada bulan Februari 2015.
Sedangkan Rusia belum
merespons pernyataan terbaru petinggi NATO itu. Senada dengan OSCE,
Rusia menilai kesepakatan damai untuk Ukraina timur yang disetujui semua
pihak di Minsk telah mengalami kemajuan.
Aden, Yaman (CB) - Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang
tengah memerangi milisi Houthi dan sekutunya di Yaman telah mengirimkan
pasukan terbatas ke kota Aden, Minggu waktu setempat, kata sumber-sumber
Yaman seperti dilaporkan AFP.
Menurut AFP, ini adalah menjadi penggelaran pasukan darat pertama koalisi pimpinan Saudi di dalam negeri Yaman.
Namun juru bicara koalisi Arab membantah laporan itu dan menolak mengomentari "operasi yang tengah berlangsung" itu.
Sebaliknya
pemerintah Yaman dan pasukan milisi mengatakan beberapa tentara koalisi
Arab telah mendarat di Aden yang merupakan kota utama di Yaman bagian
selatan.
Sumber-sumber itu mengatakan bahwa tentara-tentara Arab ini akan ikut berperang mempertahankan bandara internasional Adena.
Seorang
wartawan AFP menyaksikan sejumlah orang berkeliaran di bandara dengan
mengenakan seragam militer, helm tentara dan membawa senjata canggih.
"Pasukan
kecil terbatas koalisi telah memasuki Aden, pasukan lainnya tengah
menuju kota pelabuhan itu," kata seorang pejabat pemerintah Yaman yang
menolak diungkapkan jati dirinya.
Koalisi Arab melancarkan
serangan udara terhadap pemberontak Syiah Houthi dan sekutunya pada 26
Maret setelah menduduki bagian terbesar wilayah Yaman dan merangsek ke
Aden di mana Presiden Abedrabbo Mansour Hadi menggungsi.
Hadi
lalu kabur ke Saudi Arabia, namun Houthi yang didukung pasukan yang
loyal kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh tetap menolak
menyerahkan wilayah yang didudukinya atau meletakkan senjata kendati
dunia internasional menuntutnya demikian.
Jakarta (CB) - Panglima TNI Jenderal
Moeldoko memastikan eksekusi terpidana mati narkoba asal Brasil, Rodrigo
Gularte (43), tidak berpengaruh terhadap hubungan militer kedua negara.
"Nggak,
nggak ada (pengaruh). Dalam konteks hubungan politik yang kadang-kadang
naik-turun maka TNI tidak boleh juga langsung reaktif karena TNI itu
sebagai buffer-nya, menjaga keseimbangan," kata Moeldoko usai
upacara gelar pasukan POM TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur,
Senin (4/5/2015).
Menurutnya, TNI justru harus berperan sebagai penyeimbang.
Saat
ini Indonesia dan Brasil terlibat kerjasama pembelian alutsista berupa
peluncur roket dari produsen senjata Avibras yang bertempat di Sao
Paulo, Brasil.
Moeldoko menyatakan kerjasama bisnis tersebut
tetap berjalan. "Dengan Australia juga kita dalam keadaan baik,
militernya, dengan Brasil juga demikian. Masih ada alutsista kita di
sana yang perlu dilanjutkan," tutur Moeldoko.
Kontrak jual beli tersebut diperkirakan lebih dari Rp 3 triliun. Kesepakatan kerjasama ditandatangani sejak 3 tahun lalu.
Rodrigo
Gularte dieksekusi mati pada Rabu, 29 April 2015. Gularte ditangkap
pada tahun 2004 lalu setelah kedapatan membawa 6 kilogram kokain di
dalam peralatan selancarnya.
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN
Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjabat tangan dengan Komandan POM TNI
Mayor Jenderal Maliki Mift, seusai upacara peresmian POM TNI di Mabes
TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).
JAKARTA, CB - Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko meresmikan Kesatuan Polisi Militer (POM) TNI di Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta, Senin (4/5/2015). Peresmian POM TNI ini merupakan
upaya peningkatan pengendalian penegakan hukum dan disiplin prajurit TNI
di internal Mabes TNI.
"Ini bagian dari restrukturisasi TNI. Sebenarnya satuan khusus POM
ini sudah lama. Tetapi, sekarang ini POM TNI bisa mengendalikan operasi
gaktib di lingkungan TNI. Berikutnya juga unsur dalam komando
pengendalian dan organisasi," ujar Moeldoko saat ditemui seusai upacara
peresmian di Lapangan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Moeldoko mengatakan, POM TNI yang baru dibentuk ini adalah
visualisasi dari pengawasan fungsi dan tanggung jawab prajurit TNI, di
mana prajurit dituntut untuk lebih berfokus pada wilayah tugas dan
kebijakan pemerintah.
Selain itu, POM TNI juga bertugas untuk memastikan prajurit dan
perwira TNI bekerja sesuai kapasitas yang tidak hanya keterampilan
individu, tetapi kemampuan kesatuan untuk lebih efektif dalam tugas
operasi dan administrasi.
Moeldoko melanjutkan, pada sisi yang sama, restrukturisasi POM TNI
menjadi pelaksanaan revolusi mental dan nawacita yang dituangkan dalam
reformasi birokrasi TNI. Komandan POM TNI diberikan kewenangan untuk
melakukan tindakan korektif terkait penyelenggaraan penegakan hukum tata
tertib dan penguatan POM TNI.
"Saya percaya dengan adanya restrukturisasi POM TNI, ini akan
memberikan hal positif. Saya tegaskan POM TNI adalah penjuru dalam
penegakan disiplin, maka anggota POM harus lebih dulu menunjukkan
disiplin," kata Moeldoko.
Selain dilakukan peresmian, dalam upacara tersebut, Panglima TNI
mengangkat Mayor Jenderal Maliki Mift sebagai Komandan POM TNI. Upacara
melibatkan 759 personel Polisi Militer TNI dan Polri.
Polisi Militer sebelumnya hanya berada di tiap-tiap kesatuan TNI,
seperti POM Angkatan Darat, POM Angkatan Laut, dan POM Angkatan Udara.
Saat ini, POM TNI menjadi otoritas pengawasan tertinggi dalam struktur
TNI.
Mengapa astronot yang baru mendarat di Bumi kesulitan berdiri di
atas kaki mereka sendiri? Bagaimana mereka menghadapi rasa lapar saat
berada di luar angkasa? Dan bagaimana cara menghindari kebutaan saat
sedang menjalankan misi di orbit? Berikut pemaparan para ilmuwan Rusia
yang tengah melakukan penelitian terkait misi ketahanan tubuh manusia
yang tinggal setahun di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Misi ketahanan tubuh manusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional
selama satu tahun diluncurkan pada 27 Maret lalu dan melibatkan 19 uji
medis dan biologis, 14 di antaranya dirancang oleh Badan Antariksa
Rusia. Kosmonot Mikhail Kornienko dan astronot NASA Scott Kelly juga
akan melakukan dua eksperimen bersama. Sebagian besar tes akan digunakan
oleh para ilmuwan untuk menilai kemampuan tubuh manusia selama
melakukan perjalanan luar angkasa jangka panjang untuk persiapan misi ke
Mars.
Kelaparan di Ruang Tanpa Gravitasi
Seperti yang ditunjukan oleh beberapa uji coba sebelumnya, kondisi
tanpa bobot berdampak terhadap kebiasaan makan manusia. Makanan tak
memiliki bobot di luar angkasa, sehingga para astronot merasa lebih
sering lapar di banding saat mereka di Bumi. Menurut Boris Afonin,
pengawas ilmiah uji makanan, peningkatan nafsu makan yang dikombinasikan
dengan rendahnya jumlah kegiatan fisik kadang menciptakan peningkatan
berat badan para penjelajah ruang angkasa.
Dampak lain kondisi tak berbobot adalah astronot merasakan perubahan
pada indra perasa mereka saat di luar angkasa. "Ini bukan berarti
makanan asin menjadi manis atau asam," kata Afonin. "Tapi astronot kerap
menyadari bahwa makanan yang mereka sukai saat menjalani tes uji coba
makanan di Bumi tak terlihat enak lagi. Beberapa dari mereka mengeluh
mereka tak memperoleh kesenangan dari makan saat sedang menjalankan
misi. Penyebab hal ini masih harus kami selidiki."
Namun, saat pulang ke rumah, astronot tak bisa langsung menyantap
bistik atau borsht (sup bit khas Rusia), seperti yang diduga
orang-orang. "Mereka perlu beradaptasi terlebih dahulu, karena setelah
menyelesaikan misi di luar angkasa, mencerna makanan Bumi dibutuhkan
kerja keras," kata Afonin. "Alasannya, kondisi tak berbobot juga menekan
aktivitas sistem pencernaan manusia, atau dengan kata lain usus
kehilangan kemampuan untuk mendorong makanan."
Akan tetapi, menurut Afonin, semua itu hanyalah asumsi umum, dan uji
coba yang ia awasi akan menentukan bagian mana dari saluran pencernaan
manusia yang paling terdampak, termasuk jika ada risiko perubahan
patologis. Data tersebut akan digunakan untuk mencari tahu cara
menghindari perubahan yang berbahaya dalam sistem pencernaan dan
menyusun diet yang optimal bagi astronot.
Darah Mengalir ke Atas
Ilmuwan Rusia yang terlibat dalam misi tersebut juga akan memantau
metabolisme tubuh Mikhail Kornienko. Setiap dua bulan, sang kosmonot
akan mengisi kuesioner mengenai konsumsi air dan makanan, mengambil
sampel darah, dan hasilnya ditampilkan pada alat khusus bernama "Sprut"
(cumi-cumi dalam bahasa Rusia).
Data diharapkan dapat membantu ilmuwan melihat bagaimana kondisi
tanpa bobot memengaruhi daya tahan tubuh dan sistem kelenjar endokrin
manusia. "Bahkan perubahan kecil di kelenjar endokrin dapat berdampak
terhadap performa astronot," terang Galina Vasilieva, kepala peneliti di
Institute of Biomedical Problems of the Russian Academy of Sciences.
Selain itu, pengaruh kondisi tanpa gravitasi juga berdampak terhadap
redistribusi cairan tubuh manusia dan bisa mengakibatkan dehidrasi.
"Kondisi tanpa bobot membuat sejumlah besar darah didistribusikan ulang
ke bagian atas tubuh," kata Vasilieva. "Semua organ, termasuk hati,
harus bekerja lebih keras. Untuk beradaptasi terkait hal ini, tubuh
berusaha menyingkirkan kelebihan cairan. Akibatnya, pada hari pertama
misi astronot memperlihatkan peningkatan jumlah urin."
Saat astronot kembali ke Bumi, hal yang terjadi sebaliknya: gravitasi
menyergap dan darah cenderung didorong ke bagian bawah tubuh, sehingga
astronot sulit berdiri di atas kaki mereka setelah mendarat. Uji coba
yang dilakukan oleh tim Rusia akan membantu memfasilitasi dan
mempercepat adaptasi pada kondisi baik di antariksa maupun di Bumi.
Terlalu Mudah Bernafas
Tes lain yang dilakukan dijuluki "Udod" (sejenis burung berwarna di
Rusia). Uji coba pertama dilakukan pada saat astronot berada di kondisi
tanpa gravitasi. Uji coba tersebut mempelajari dampak redistribusi
cairan pada sistem pernafasan dan pengelihatan. Peningkatan aliran darah
ke bagian atas tubuh menyebabkan tekanan intrakranial. Ini dapat
mengakibatkan menurunnya kemampuan pengelihatan, yang telah dilaporkan
oleh beberapa astronot. Hal itu juga terjadi saat para astronot berdiri
terbalik.
Sebagai bagian dari eksperimen, Mikhail Kornienko akan bernafas
menggunakan alat khusus yang didesain untuk menurunkan tekanan darah di
rongga dada dan mendorong darah kembali ke bawah, kata salah satu
ilmuwan Rusia Alexander Suvorov. "Dalam kondisi tanpa gravitasi, otot
pernafasan melemah, sama seperti otot kaki, karena di sana lebih mudah
untuk bernafas," kata Suvorov. "Udod didesain untuk membuat kosmonot
melakukan upaya lebih keras menghirup nafas di kondisi tanpa bobot,
bekerja seperti mesin olahraga," terangnya.
Angkatan Udara Rusia akan menerima jet tempur kelas ringan baru.
Perusahaan pesawat Rusia MiG akan merancang kendaraan tersebut sekitar
dua hingga tiga tahun ke depan. Pada bulan Maret hingga April ini, MiG
akan menandatangani kontrak dengan negara untuk melakukan penelitian dan
pengembangan MiG-35, yang didesain untuk tugas teknis di Angkatan Udara
Rusia. Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang narasumber dari
industri pertahanan pada Interfax.
Lintasan terbang pendek, liukan tajam lepas landas hingga nyaris
vertikal, dan sang pesawat tempur berputar dalam waltz udara yang penuh
intrik. Terbang lurus sambil menambah kecepatan, namun bukannya 'keluar'
secara spektakuler dari zona pengelihatan, pesawat melakukan pengereman
penuh dengan permukaan badan pesawat seutuhnya. Pesawat tersebut
sungguh 'berdiri' di ekornya, dengan hidung vertikal di udara. Kemudian
meluncur turun.
Sebelumnya, hanya pesawat tempur Sukhoi degan mesin variable thrust
vector Su-30MKI yang dipesan oleh India yang dapat melakukan trik
semacam itu. Lintasan terbang pendek, rem tajam, serta manuver yang tak
terbayangkan bagi pesawat memberi pilot keuntungan taktis dalam
pertempuran udara. Sekarang ini, monopoli superioritas udara telah
dihancurkan oleh pesawat tempur Rusia lain, MiG-35.
Secara penampilan eksternal, MiG-35 tak berbeda dari MiG-29 biasa.
Garis cetakannya sama, namun ujung bagian kokpitnya agak sedikit
berbeda: seluruhnya terbuat dari kaca, seperti pesawat tempur generasi
kelima terbaru Amerika F-22 Raptor dan pesawat Rusia T-50. Kokpit MiG-35
tak berisi peralatan pointer-type lagi. Hanya panel LCD yang
menampilkan informasi penerbangan dan pertempuran secara lengkap. Ini
merupakan prototipe kokpit pesawat tempur generasi kelima, kata Givi
Janjgava, Kepala Technocomplex, perusahaan yang mengembangkan model
avionik untuk dunia aviasi Rusia. Fitur lain yang terkenal adalah mesin
RD-33OVT buatan biro konstruksi Klimov. Mulut pipanya dapat berputar
dalam segala arah, tak hanya pada penerbangan 'reguler', tapi juga
setelah pembakaran mesin. Fitur ini membuat MiG-35 benar-benar berbeda
dari pesawat seperti Su-30MKI atau pesawat Amerika F-22. Kesederhanaan
MiG membuat pesawat ini lebih mudah dimanuver dan dikendalikan dalam
segala moda, pada kecepatan tinggi dan tanpa kecepatan sekalipun.
MiG-35 mampu untuk melawan target udara, darat, dan laut sama baiknya.
Pesawat tempur ini dilengkapi dengan radar Zhuk-ME dengan modus pemetaan
medan. Jangkauan senjata udara milik pesawat ini juga lebih jauh. Tak
seperti pesawat tempur versi sebelumnya, MiG-35 mampu mengangkut senjata
tempur hingga enam ton, sehingga kapasitasnya tak jauh dari pesawat
tempur kelas berat yang mampu mengangkut senjata di atas delapan ton.
Belum lama ini, MiG-35 bepartisipasi dalam tender India untuk memasok
126 pesawat tempur kelas ringan. Proyek ini bernilai sepuluh miliar
dolar AS. Tender dimenangkan oleh pesawat tempur Prancis Rafale.
Alasannya, pesawat tersebut lebih unggul secara teknologi dibanding para
pesaingnya, selain itu Paris berencana mentransfer teknologi produksi
kunci pesawat tersebut pada Delhi.
Namun, yang menjadi kekhawatiran India, kedua pihak belum menyepakati
biaya akhir mesin dan keinginan New Delhi untuk mendapatkan transfer
teknologi produksi. Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar juga
menyebutkan bahwa perjanjian Rafale terasa terlalu mahal bagi negaranya:
perusahaan Dassault Aviation meningkatkan harga pesawat dua kali lipat
per buah, dari 65 juta dolar AS menjadi 120 juta dolar AS. Hal ini
membuat India harus merogoh kocek 28-30 miliar dolar AS untuk membeli
126 pesawat.
Selain itu, biaya persenjataan pesawat seperti misil dan bom juga
menjadi pertimbangan yang dipikirkan India. Hal tersebut dikatakan oleh
Menteri Luar Negeri India Vijay Kumar Singh, yang menyebutkan daya tarik
harga dan keandalan produksi di bawah lisensi Rusia untuk pembuatan
pesawat multi-peran Su-30 sebanding dengan Rafale Prancis. Hasilnya,
Delhi memilih keluar dari kesepakatan dengan Prancis. Kemungkinan
militer India akan mengalihkan perhatiannya kembali pada pesawat tempur
kelas ringan Rusia MiG-35, yang dapat digunakan tak hanya dari lapangan
terbang darat tapi juga dari kapal induk. Dalam bentuk itulah militer
Rusia membeli pesawat ini.
Militer Rusia telah berulang kali menyebutkan bahwa meriam 30 mm
yang mempersenjatai BMP-2 terlalu lemah ketika menghadapi musuh yang
bersembunyi di balik beton dan bangunan bertembok tebal, bahkan dalam
pertempuran di Afganistan dan Chechnya sekalipun. Sementara, meski
ukurannya mengesankan, meriam 100 mm milik BMP-1 tidak terlalu akurat
saat digunakan di wilayah pegunungan. Untuk menyelesaikan masalah
tersebut, para insinyur senjata tempur Rusia menempuh dua jalan:
evolusioner dan revolusioner.
Metode evolusioner mengantarkan mereka pada pembuatan unit tempur
baru Bakhcha-U, pengembangan BMP-3 dan BMD-4, serta modernisasi BMP-2.
Modul senjata yang digunakan terdiri dari dua meriam, 100 mm dan 30 mm.
Meriam 100 mm mampu meluncurkan misil, yang artinya kini bunker musuh
dapat dihancurkan dengan mudah oleh kendaraan tempur Rusia. Inovasi
tersebut tak hanya diterapkan oleh militer Rusia, tapi juga oleh sepuluh
negara lain. Namun, BMP Rusia memiliki kekurangan yang cukup
signifikan: dengan bobot 18 ton, kendaraan ini tak bisa menyediakan
keamanan yang memadai bagi para kru kendaraan saat melakukan penembakan.
Pengalaman dalam konflik lokal membuat produsen senjata Rusia sangat
sadar adanya kebutuhan akan BMP kelas berat. Para produsen kendaraan
tempur Rusia cukup lama tak bisa meninggalkan konsep transportasi
mengambang untuk infanteri, dan kemudian, fokus utama pengembangan
diletakkan pada pasar luar negeri.
Saat hubungan Rusia dan Prancis agak harmonis setelah peristiwa tahun
2008, kedua negara tersebut merancang kerja sama pengerjaan proyek Atom,
yakni pembuatan kendaraan lapis baja beroda kelas berat yang akan
digunakan sebagai sarana transportasi pasukan. Perusahaan Rusia
Burevestnik ditugaskan membuat modul tempur, sementara Prancis dan anak
perusahaan Swedia Volvo, Renault Trucks Defense, ditugaskan untuk
merancang bentuk dasar kendaraan tempur infanteri beroda (BMP VBCI).
Prototipe kendaraan tersebut ditampilkan dalam pameran senjata Russian
Expo Arms 2013. Dengan penampilannya yang futuristik dan dilengkapi
meriam kapal perang, prototipe tersebut mengejutkan para pengunjung.
Meriam yang sama juga digunakan oleh Burevestnik saat membuat sistem
antipesawat Soviet S-60 57 mm, yang diproduksi pada 1940-an dan telah
berkali-kali dimodifikasi hingga menjadi A-220M, yang kini digunakan di
kapal perang Rusia.
Foto: Sergey Ptichkin, RG
Meriam antipesawat 57 mm, dengan jangkauan 12 ribu meter dan
kemampuan tembak sekitar 300 tembakan per menit, segera memperlihatkan
kekuatan tempur BMP. S-60 terbilang ketinggalan zaman karena meriam
antipesawat itu sudah pernah digunakan dalam Perang Vietnam, namun
ketika meriam tersebut digunakan di darat, jelas lain cerita.
Dalam pertempuran di Suriah, S-60 yang sudah usang mendemonstrasikan
kemampuannya menghancurkan pasukan musuh, bahkan saat musuh berlindung
di balik benteng kuat. Dilengkapi dengan mekanisme modern dan alat
pengintai, meriam ini dapat menjadi alternatif yang sangat tepat untuk
menggantikan meriam 25 mm yang digunakan dalam kendaraan tempur
infanteri Prancis. Namun, pada 8 April 2014, perusahaan Swedia Volvo
meminta anak perusahaannya, Renault Trucks Defense, menghentikan proyek
kerja sama tersebut karena sanksi yang dikirim Uni Eropa terhadap Rusia.
Pada 22 Februari 2015, Direktur Jenderal Uralvagonzavod (perusahaan
induk Burevestnik) Oleg Sienko menyebutkan bahwa pengerjaan kendaraan
lapis baja Atom akan diteruskan dengan mitra baru, dan modul baru untuk
BMP telah dibuat secara spesifik sesuai pesanan pembeli.
Dalam pameran militer di Uni Emirat Arab IDEX 2015, Menteri Industri
dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengumumkan saat ini Rusia sedang
membuat sistem meriam 57 mm, bekerja sama dengan Uni Emirat Arab. Dasar
untuk modul militer Rusia akan dibuat di Uni Emirat Arab, menggunakan
sasis Finnish Patria AMV BMP kelas berat dengan konfigurasi roda 8x8,
sama seperti VBCI Prancis. Selain itu, meriam 'revolusioner' 57 mm pada
kendaraan lapis baja Emirati akan digantikan oleh modul 'evolusioner'
Bakhcha, yang cukup dikenal di negara Arab karena mereka telah membeli
sejumlah besar BMP-3.
Uralvagonzavod menyebutkan, meriam 57 mm tersebut juga akan digunakan
di unit Rusia. Modul tempur baru akan menjadi bagian dari BMP kelas
berat Rusia. Namun ia menyebutkan, "Instalasi meriam dengan kaliber
lebih kecil pada mesin raksasa tak sesuai dengan persyaraatan taktis dan
teknis modern".
Jakarta (CB) - Laksamana Pertama TNI
Muchamad Richad resmi menjabat Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan
Laut (Danpuspomal) menggantikan Brigjen TNI Marinir Gunung Heru. Saat
upacara militer, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade
Supandi memimpin acara serah terima jabatan Danpuspomal ini.
Upacara
serah terima jabatan dimulai sekitar pukul 08.35 WIB. Saat memulai
upacara, KSAL mengitari batalyon prajurit TNI AL yang ada di lapangan
lebih dulu.
Dalam sambutannya, KSAL berpesan agar Danpuspomal
bisa menciptakan manajemen penanganan secara komprehensif agar mencegah
pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AL. Pasalnya, pelanggaran yang
dilakukan prajurit TNI AL saat ini dinilainya semakin meningkat secara
kualitatif dan kuantitatif.
"Diperlukan sebuah penanganan yang
komprehensif dari petugas Puspomal melalui manajemen penanganan tindak
pelanggaran secara preventif sampai represif sehingga menghasilkan
prajurit TNI AL yang taat hukum dan profesinal," kata Ade di lapangan
markas Puspomal, Kepala Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).
Adapun
sosok Laksma Muchamad Richad bukan orang baru di lingkungan Polisi
Militer Angkatan Laut. Saat 2010, dia pernah menjawab Wakil Komandan
Puspomal. Sebelum menjabat Danpuspomal, Richad posisinya adalah Kepala
Pusat Pembinaan Mental (Kapusbintal) TNI.
Sementara, Brigjen TNI Marinir Gunung Heru saat ini menempati posisi baru sebagai Staf Khusus KSAL di Mabes AL.
Dalam
upacara sertijab ini, hadir sejumlah pejabat tinggi TNI AL. Selain itu,
tampak perwakilan Pemerintah Provinsi DKI yang diwakili Kepala Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono.
Jakarta (CB) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL)
Laksamana Ade Supandi yakin tak ada ancaman kerja sama alat utama sistem
pertahanan (alutsista) dengan Prancis terkait ancaman eksekusi hukuman
mati terhadap warganya, Serge Areski Atlaoui. Ia percaya kerjasama
alutsista buatan Prancis seperti KRI Rigel-933 tidak akan terhambat.
"Saya kira biasanya urusan politik dan urusan bisnis agak berbeda ya.
Masih
ada proses diplomasi. Apalagi belum mencapai stage yang tinggi lagi,"
kata Ade di lapangan markas Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading,
Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).
Dia menekankan proses kerja sama alutsista ini sudah dilakukan sebelum
kasus ancaman hukuman mati terhadap Serge. Oleh sebab itu, menurut Ade,
tidak ada pengaruh dari eksekusi mati ke kerja sama.
"Enggak, enggak ada pengaruh. Saya yakin positif bisa diselesaikan.
Enggak kan, karena kontrak-kontrak (proses) itu selesai. Kapal satu
selesai, kita bayar, selesai kan lunas," tutur mantan Kepala Staf Umum
TNI itu.
Optimisme Ade didapat karena sejauh ini belum adanya ancaman dari Prancis untuk menghentikan alutsista kapal laut buat TNI.
"Enggak, enggak ada. Itu kan proses sudah selesai," sebutnya.
Seperti diketahui, TNI AL dalam waktu dekat akan menerima dua kapal
canggih jenis Hidrogafi dan Oseanografi yang dibeli dari Prancis.
Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les
Sables d'Olonne, Prancis. Selain itu, salah satu kapal yang dalam
perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933.
Jakarta (CB) - TNI Angkatan Laut
memperkirakan kapal jenis Hidrogafi dan Oseanografi KRI Rigel 933 tiba
di Indonesia pada pertengahan Mei 2015. Kapal canggih buatan Prancis itu
saat ini masih dalam perjalanan menuju Tanah Air.
"Pertengahan Mei tiba kemungkinan ya. Sekarang dalam perjalanan,
beberapa waktu lalu kan sudah lewat Jeddah. Kan jalurnya ini ada yang
buka tutup juga," kata Kadispen TNI AL, Laksma Manahan Simorangkir di
lapangan markas Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis
(30/4/2015).
Manahan optimis KRI Rigel 933 ini punya peran vital dalam membantu
pengawasan di laut. Begitu tiba, rencananya KRI Rigel 933 ini akan
ditempatkan di pos Hidrografi, Ancol, Jakarta Utara.
"Hidrografi Ancol. Akan ditaruh nanti di situ pos awalnya," ujar perwira tinggi bintang satu itu.
Seperti diberitakan, KRI Rigel 933 merupakan kapal pertama dari dua
kapal sejenis yang dibeli Kementerian Pertahanan RI dari Prancis. Dua
kapal canggih jenis Hidrografi dan Oseanografi ini dibeli dengan biaya
USD 94 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun.
Kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI
Rigel-933. Kapal berteknologi modern ini dilengkapi dengan peralatan
survey Hidrografi dan Oceanografi.
Jakarta (CB) - Indonesia memberikan sejumlah bantuan
atas musibah gempa 7,9 yang melanda Nepal. Meski belum mengirimkan
pasukan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko berinisiatif menghadap Presiden
Joko Widodo untuk menawarkan bantuan jika diperlukan.
"Panglima
TNI langsung menghadap Presiden (tak lama sesudah gempa), beliau bilang
kami sudah menyiapkan ini-itu kalau diperlukan," ungkap Kapuspen TNI
Mayjen Fuad Basya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/4/2015).
Meski
begitu, hingga saat ini Jokowi belum memerintahkan untuk mengirimkan
pasukan TNI untuk membantu proses evakuasi. Saat ini TNI hanya membantu 2
material berupa 2 pesawat untuk mengangkut tim kemanusiaan Indonesia
serta barang-barang bantuan yang dikirimkan.
"Untuk membantu
bancana alam di Nepal, TNI membantu dengan materi 2 pesawat, Boeing dan
Hercules. Boeing untuk membantu mengangkut bantuan pemerintah yang sudah
berangkat tadi," kata Fuad.
"TNI juga bekerja sama dengan
Yayasan Buddha Tzu Chi yang menyiapkan bantuan makanan dan pakaian. Kami
menggalang, TNI bantu dengan Hercules karena kalau TNI nggak ada dana
untuk seperti itu. Bantuan pemerintah kan melalui BNPB (Badan Nasional
Penanggulangan Bencana)," sambungnya.
Walau tak mengirim bantuan
pasukan, sejumlah personel TNI mengawal rombongan Kemenlu yang
memberikan bantuan ke Nepal. Sementara itu saat ini pesawat Hercules
sedang dalam proses pengisian muatan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
"Hercules
sekarang sedang diisi. Kalau nggak malam ini berangkat ya besok pagi
(hari ini). TNI bantu dengan alutsista dimiliki. kita tidak mengirimkan
bantuan personel, di Nepal kan lebih dekat dengan India dan Thailand
jadi pasukan mungkin dari sana karena lebih efisien. Tapi pasukan TNI
selalu siap, kalau diperintahkan, kapan saja kami siap berangkat," tutup
Jenderal Bintang 2 tersebut.
JAKARTA (CB) - Indonesia
tengah dihadapkan pada pergeseran dan perubahan paradigma perang dan
paradigma operasi militer. Di era globalisasi ini, negara tidak lagi
ditempatkan sebagai ancaman kedaulatan dan perdamaian bagi negara lain.
Panglima
TNI Jenderal Moeldoko mengingatkan perubahan bentuk ancaman itu
mengharuskan adanya optimalisasi kemampuan prajurit TNI, termasuk
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan cara membentuk komando operasi
khusus TNI.
"Ini sebagai bagian dari optimalisasi
interoperability TNI, sekaligus sebagai kekuatan standby force dalam
penanggulangan terorisme," ujar dalamm sambutannya di peringatan HUT
ke-63 Kopassus, di Lapangan Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta
Timur, Rabu (29/4/2015).
Menurutnya, keberadaan komando pasukan
khusus TNI tidak mereduksi atau bahkan melikuidasi keberadaan Kopassus
secara struktural. Kopassus, kata Moeldoko, tetap bagian dari pembinaan
TNI Angkatan Darat.
"Dalam konteks peran dan tugas inilah, Kopassus menjadi unsur utama strategi dari komando operasi TNI," jelasnya.
Dia
menambahkan, keberadaan Kopassus pada komando operasi pasukan khusus
TNI direpresentasikan oleh satuan 81. Keberadaanya akan menjadi kekuatan
trimatra terpadu bersama Detasemen Jalamangkara TNI Aangkatan Laut (AL)
dan Detasemen Bravo TNI Angkatan Udara (AU).
Ketiga kesatuan
tersebut selanjutnya diformat dalam satuan tugas atau task force dengan
paket rotasi periodeisasi penugasan. Sementara staf struktural permanen,
kata Moeldoko, hanya pada tingkat komando operasi yang berkedudukan di
bawah Mabes TNI.
"Inilah restrukturisasi TNI yang akan dilakukan
ke depan. Saya berharap, Kopassus untuk terus mengembangkan kepemimpinan
lapangan, serta menjaga soliditas dan loyalitas tinggi sebagai karakter
prajurit komando pasukan khusus TNI," ucapnya.
Jakarta (CB) - Situs purbakala Gunung
Padang masih menyimpan banyak kisah. Tim Arkeolog dari Masyarakat
Arkeologi Indonesia (MARI) yang melakukan lacak artefak menemukan
sejumlah bukti kawasan di sekitar Gunung Padang terdapat peninggalan
prasejarah.
"Situs-situs yang mengelilingi Situs Gunung Padang
umumnya berupa gunung atau bukit yang di dalam bahasa Sunda disebut
Pasir. Peninggalan yang diperoleh di bukit-bukit tersebut antara lain
berupa struktur batu seperti kursi batu, batu tegak atau menhir, dan
juga bangunan berundak-undak atau lazim disebut punden berundak," jelas
Ketua MARI Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).
Menurut dosen arkeologi
UI ini, lokasi penemuan tersebar di Gunung Karuhun, Pasir Empet, Gunung
Melati, Pasir Keramat, Gunung Rosa, Pasir Mala, Pasir Malang, Pasir
Legok Kadu, Cibeureum, dan Pasir Pogor. MARI memberi rekomendasi kepada
pemerintah daerah untuk segera melakukan perlindungan terhadap Kawasan
Gunung Padang agar tetap lestari.
"Penemuan yang cukup banyak
juga terdapat di selatan Situs Gunung Padang. Terdapat indikasi
temuan-temuan tersebut mengarah ke selatan dan bercorak budaya maritim,
mengingat jarak Situs Gunung Padang dengan laut hanya sekitar 66
kilometer. Oleh karena itu, ke depan akan dilaksanakan penelitian dari
Situs Gunung Padang sampai Pantai Selatan," urai dia.
Ali
menyampaikan, lacak artefak di kawasan Gunung Padang oleh MARI berhasil
menemukan sedikitnya 10 situs arkeologi di sekitar situs Gunung Padang.
Lacak Artefak dilaksanakan 3-5 April 2015 lalu dengan melibatkan
komunitas pejalan kaki, motor trail, sepeda gunung, trail runner, dan
pilot drone dengan dipandu oleh para arkeolog.
Hasil kegiatan
dipresentasikan kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Cianjur, akademisi, peneliti, dan budayawan di
Gedung Sate, Bandung 28 April 2015.
Situs Gunung Padang yang
mempunyai luas 29,1 hektar ternyata dikelilingi situs-situs arkeologi
dalam radius 2 kilometer dari Situs Gunung Padang. Bahkan dalam radius 5
kilometer masih dijumpai situs-situs arkeologi sehingga lebih tepat
disebut sebagai Kawasan Gunung Padang.
"Kawasan secara ilmu
arkeologi adalah area yang terdiri atas dua situs atau lebih yang saling
terkait dan membentuk kebudayaan yang khas. Kebudayaan yang dimaksud di
sini adalah terdapat bangunan-bangunan purbakala yang dibuat dari batu
besar (megalitik). Situs Gunung Padang itu sendiri berdasarkan uji
pertanggalan absolut di dua laboratorium menunjukkan usia 5200 Sebelum
Masehi," tutup dia.
Jakarta (CB - Tim Geologi Ekspedisi NKRI
2015 Koridor Kepulauan Nusa Tenggara menemukan bukit berisi tumpukan
batu heksagonal di Tanjung Meriam, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa
Tenggara Barat. Susunan batu yang tersusun rapi itu mirip dengan
susunan batu di Gunung Padang, Cianjur. Adakah kaitan antara keduanya?
"Jenis batunya sama," kata Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).
Menurut Ali, batuannya sama yaitu columnar joint. Batuan seperti ini secara geologi terbentuk secara alami di alam.
"Di
Gunung Padang secara alami tidak ditemukan columnar joint. Hasil
ekskvasi di lokasi yang diduga sebagai sumber batu hanya memperoleh
tanah. Artinya sumber batuan columnar joint tidak ada di situs Gunung
Padang itu sendiri," urai dia.
Jadi di Gunung Padang sendiri
tidak ada sumber batu columnar joint, jadi ada campur tangan manusia
sehingga batu itu bisa sampai ke Gunung Padang.
Sedang untuk di
Bima, menurut dosen Arkeologi UI ini, perlu dilakukan penelusuran lebih
mendalam apakah batuan alam, atau sudah ada campur tangan manusia.
"Kemungkinan
itu alami, tapi perlu diteliti adakah bagian tertentu yang kemudian
dipindahkan lalu disusun menjadi suatu struktur. Secara arkeologi,
manusia akan bermukim di suatu lokasi yang menyediakan sumber daya alam
sehingga dapat mempermudah kehidupannya," urai Ali
Ali mengungkapkan, kemungkinan besar bebatuan di pulau itu alami tapi
masyarakat zaman dulu mengambil bahan material tersebut lalu membangun
suatu struktur atau bangunan batu tidak jauh dari situ.
"Sebagai
gambaran, di Situs Gunung Padang tidak ditemukan sumber batuan, tetapi
satu kilometer di selatan Gunung Padang banyak ditemukan formasi batuan
colmunar joint yang masih alami tertancap di tanah," tutur dia.
Di
Bima, hampir seluruh bukit dipenuhi batu dengan bentuk dan ukuran yang
mirip. Anggota Tim Geologi Subkorwil 4/Bima, Masykur mengatakan, batu
berwarna hitam tersebut merupakan jenis batuan beku dengan struktur
columnar joint. Columnar joint merupakan struktur batuan yang berupa
pilar-pilar/kolom-kolom yang tersusun rapi.
"Itu proses pembekuan
magma dari perut bumi. Tapi begitu mendekati permukaan langsung
membeku. Proses pembekuannya cepat sekali," kata Masykur saat
dikonfirmasi detikcom, Jumat (24/4). Bukit batu heksagonal itu juga
dikeramatkan para penduduk. Ada yang percaya bekas peninggalan kerajaan
Bima kuno.