Senin, 04 Mei 2015

NATO Curiga Rusia Siapkan Serangan Baru ke Ukraina



NATO Curiga Rusia Siapkan Serangan Baru ke Ukraina
Pasukan separatis pro-Rusia di Ukraina timur saat perang dengan pasukan Ukraina. NATO curiga Rusia siapkan serangan baru ke Ukraina. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Komandan tertinggi NATO, Jenderal Philip Breedlove, curiga bahwa militer Rusia memanfaatkan gencatan senjata di Ukraina timur untuk menyiapkan serangan terbaru. Hal itu dia sampaikan di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS).

Breedlove yang merupakan Jenderal Angkatan Udara AS itu mengatakan bahwa, pasukan Rusia telah berusaha untuk mengatur ulang sekaligus melindungi kepentingan mereka di medan perang Ukraina timur, meski gencatan senjata yang berlaku sejak Februari 2015 telah rapuh.

”Banyak dari tindakan mereka yang konsisten dengan persiapan untuk serangan lain,” kata Breedlove, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/5/2015). Ketika ditekan Kongres AS kapan Moskow akan melakukan serangan terbaru itu, Jenderal Breedlove mengakui tidak bisa memprediksi.

”Tetapi telah ditandai dengan tindakan berkelanjutan seperti mempersiapkan (miiliter), dan pelatihan untuk kembali melakukan aksi ofensif,” ujarnya. ”Di masa lalu, usaha mereka tidak sia-sia,” lanjut dia.

Breedlove menambahkan bahwa, Rusia berusaha untuk memperketat cengkeramannya atas pasukan separatis di Ukraina timur dengan memperkuat perintah dan kontrol.”Karena ada perpecahan dalam beberapa serangan sebelumnya,” katanya.

Sementara itu, Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), yang memantau gencatan senjata di Ukraina timur, mengatakan bahwa, aksi kekerasan telah menurun sejak kesepakatan damai ditandatangani di Minsk, Belarusia pada bulan Februari 2015.

Sedangkan Rusia belum merespons pernyataan terbaru petinggi NATO itu. Senada dengan OSCE, Rusia menilai kesepakatan damai untuk Ukraina timur yang disetujui semua pihak di Minsk telah mengalami kemajuan.


Credit SINDOnews

Koalisi Arab kirim tentara ke Aden



Koalisi Arab  kirim tentara ke Aden
Pasukan khusus Arab Saudi (Reuters)
 
Aden, Yaman (CB) - Koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang tengah memerangi milisi Houthi dan sekutunya di Yaman telah mengirimkan pasukan terbatas ke kota Aden, Minggu waktu setempat, kata sumber-sumber Yaman seperti dilaporkan AFP.

Menurut AFP, ini adalah menjadi penggelaran pasukan darat pertama koalisi pimpinan Saudi di dalam negeri Yaman.

Namun juru bicara koalisi Arab membantah laporan itu dan menolak mengomentari "operasi yang tengah berlangsung" itu.

Sebaliknya pemerintah Yaman dan pasukan milisi mengatakan beberapa tentara koalisi Arab telah mendarat di Aden yang merupakan kota utama di Yaman bagian selatan.

Sumber-sumber itu mengatakan bahwa tentara-tentara Arab ini akan ikut berperang mempertahankan bandara internasional Adena.

Seorang wartawan AFP menyaksikan sejumlah orang berkeliaran di bandara dengan mengenakan seragam militer, helm tentara dan membawa senjata canggih.

"Pasukan kecil terbatas koalisi telah memasuki Aden, pasukan lainnya tengah menuju kota pelabuhan itu," kata seorang pejabat pemerintah Yaman yang menolak diungkapkan jati dirinya.

Koalisi Arab melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah Houthi dan sekutunya pada 26 Maret setelah menduduki bagian terbesar wilayah Yaman dan merangsek ke Aden di mana Presiden Abedrabbo Mansour Hadi menggungsi.

Hadi lalu kabur ke Saudi Arabia, namun Houthi yang didukung pasukan yang loyal kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh tetap menolak menyerahkan wilayah yang didudukinya atau meletakkan senjata kendati dunia internasional menuntutnya demikian.

Credit  ANTARA News

Panglima TNI: Eksekusi Mati Tak Pengaruhi Jual Beli Alutsista RI-Brasil



 Panglima TNI: Eksekusi Mati Tak Pengaruhi Jual Beli Alutsista RI-Brasil 
 
Jakarta  (CB) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan eksekusi terpidana mati narkoba asal Brasil, Rodrigo Gularte (43), tidak berpengaruh terhadap hubungan militer kedua negara.

"Nggak, nggak ada (pengaruh). Dalam konteks hubungan politik yang kadang-kadang naik-turun maka TNI tidak boleh juga langsung reaktif karena TNI itu sebagai buffer-nya, menjaga keseimbangan," kata Moeldoko usai upacara gelar pasukan POM TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).

Menurutnya, TNI justru harus berperan sebagai penyeimbang.

Saat ini Indonesia dan Brasil terlibat kerjasama pembelian alutsista berupa peluncur roket dari produsen senjata Avibras yang bertempat di Sao Paulo, Brasil.

Moeldoko menyatakan kerjasama bisnis tersebut tetap berjalan. "Dengan Australia juga kita dalam keadaan baik, militernya, dengan Brasil juga demikian. Masih ada alutsista kita di sana yang perlu dilanjutkan," tutur Moeldoko.

Kontrak jual beli tersebut diperkirakan lebih dari Rp 3 triliun. Kesepakatan kerjasama ditandatangani sejak 3 tahun lalu.

Rodrigo Gularte dieksekusi mati pada Rabu, 29 April 2015. Gularte ditangkap pada tahun 2004 lalu setelah kedapatan membawa 6 kilogram kokain di dalam peralatan selancarnya.

Credit  detikNews

Panglima TNI Resmikan Satuan Polisi Militer TNI


 
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjabat tangan dengan Komandan POM TNI Mayor Jenderal Maliki Mift, seusai upacara peresmian POM TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).


JAKARTA, CB
- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meresmikan Kesatuan Polisi Militer (POM) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (4/5/2015). Peresmian POM TNI ini merupakan upaya peningkatan pengendalian penegakan hukum dan disiplin prajurit TNI di internal Mabes TNI.
"Ini bagian dari restrukturisasi TNI. Sebenarnya satuan khusus POM ini sudah lama. Tetapi, sekarang ini POM TNI bisa mengendalikan operasi gaktib di lingkungan TNI. Berikutnya juga unsur dalam komando pengendalian dan organisasi," ujar Moeldoko saat ditemui seusai upacara peresmian di Lapangan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Moeldoko mengatakan, POM TNI yang baru dibentuk ini adalah visualisasi dari pengawasan fungsi dan tanggung jawab prajurit TNI, di mana prajurit dituntut untuk lebih berfokus pada wilayah tugas dan kebijakan pemerintah.
Selain itu, POM TNI juga bertugas untuk memastikan prajurit dan perwira TNI bekerja sesuai kapasitas yang tidak hanya keterampilan individu, tetapi kemampuan kesatuan untuk lebih efektif dalam tugas operasi dan administrasi.
Moeldoko melanjutkan, pada sisi yang sama, restrukturisasi POM TNI menjadi pelaksanaan revolusi mental dan nawacita yang dituangkan dalam reformasi birokrasi TNI. Komandan POM TNI diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan korektif terkait penyelenggaraan penegakan hukum tata tertib dan penguatan POM TNI.
"Saya percaya dengan adanya restrukturisasi POM TNI, ini akan memberikan hal positif. Saya tegaskan POM TNI adalah penjuru dalam penegakan disiplin, maka anggota POM harus lebih dulu menunjukkan disiplin," kata Moeldoko.
Selain dilakukan peresmian, dalam upacara tersebut, Panglima TNI mengangkat Mayor Jenderal Maliki Mift sebagai Komandan POM TNI. Upacara melibatkan 759 personel Polisi Militer TNI dan Polri.
Polisi Militer sebelumnya hanya berada di tiap-tiap kesatuan TNI, seperti POM Angkatan Darat, POM Angkatan Laut, dan POM Angkatan Udara. Saat ini, POM TNI menjadi otoritas pengawasan tertinggi dalam struktur TNI.



Credit  KOMPAS.com

Kamis, 30 April 2015

Gravitasi, Cumi-cumi, dan Kebutaan: Bagaimana Rasanya Hidup di Luar Angkasa?

Misi ketahanan tubuh manusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama satu tahun diluncurkan pada 27 Maret lalu dan melibatkan 19 uji medis dan biologis, 14 di antaranya dirancang oleh Badan Antariksa Rusia. Kosmonot Mikhail Kornienko dan astronot NASA Scott Kelly juga akan melakukan dua eksperimen bersama. Sebagian besar tes akan digunakan oleh para ilmuwan untuk menilai kemampuan tubuh manusia selama melakukan perjalanan luar angkasa jangka panjang untuk persiapan misi ke Mars.

Kelaparan di Ruang Tanpa Gravitasi
Seperti yang ditunjukan oleh beberapa uji coba sebelumnya, kondisi tanpa bobot berdampak terhadap kebiasaan makan manusia. Makanan tak memiliki bobot di luar angkasa, sehingga para astronot merasa lebih sering lapar di banding saat mereka di Bumi. Menurut Boris Afonin, pengawas ilmiah uji makanan, peningkatan nafsu makan yang dikombinasikan dengan rendahnya jumlah kegiatan fisik kadang menciptakan peningkatan berat badan para penjelajah ruang angkasa.

Dampak lain kondisi tak berbobot adalah astronot merasakan perubahan pada indra perasa mereka saat di luar angkasa. "Ini bukan berarti makanan asin menjadi manis atau asam," kata Afonin. "Tapi astronot kerap menyadari bahwa makanan yang mereka sukai saat menjalani tes uji coba makanan di Bumi tak terlihat enak lagi. Beberapa dari mereka mengeluh mereka tak memperoleh kesenangan dari makan saat sedang menjalankan misi. Penyebab hal ini masih harus kami selidiki."
Namun, saat pulang ke rumah, astronot tak bisa langsung menyantap bistik atau borsht (sup bit khas Rusia), seperti yang diduga orang-orang. "Mereka perlu beradaptasi terlebih dahulu, karena setelah menyelesaikan misi di luar angkasa, mencerna makanan Bumi dibutuhkan kerja keras," kata Afonin. "Alasannya, kondisi tak berbobot juga menekan aktivitas sistem pencernaan manusia, atau dengan kata lain usus kehilangan kemampuan untuk mendorong makanan."
Akan tetapi, menurut Afonin, semua itu hanyalah asumsi umum, dan uji coba yang ia awasi akan menentukan bagian mana dari saluran pencernaan manusia yang paling terdampak, termasuk jika ada risiko perubahan patologis. Data tersebut akan digunakan untuk mencari tahu cara menghindari perubahan yang berbahaya dalam sistem pencernaan dan menyusun diet yang optimal bagi astronot.

Darah Mengalir ke Atas
Ilmuwan Rusia yang terlibat dalam misi tersebut juga akan memantau metabolisme tubuh Mikhail Kornienko. Setiap dua bulan, sang kosmonot akan mengisi kuesioner mengenai konsumsi air dan makanan, mengambil sampel darah, dan hasilnya ditampilkan pada alat khusus bernama "Sprut" (cumi-cumi dalam bahasa Rusia).

Data diharapkan dapat membantu ilmuwan melihat bagaimana kondisi tanpa bobot memengaruhi daya tahan tubuh dan sistem kelenjar endokrin manusia. "Bahkan perubahan kecil di kelenjar endokrin dapat berdampak terhadap performa astronot," terang Galina Vasilieva, kepala peneliti di Institute of Biomedical Problems of the Russian Academy of Sciences.
Selain itu, pengaruh kondisi tanpa gravitasi juga berdampak terhadap redistribusi cairan tubuh manusia dan bisa mengakibatkan dehidrasi. "Kondisi tanpa bobot membuat sejumlah besar darah didistribusikan ulang ke bagian atas tubuh," kata Vasilieva. "Semua organ, termasuk hati, harus bekerja lebih keras. Untuk beradaptasi terkait hal ini, tubuh berusaha menyingkirkan kelebihan cairan. Akibatnya, pada hari pertama misi astronot memperlihatkan peningkatan jumlah urin."
Saat astronot kembali ke Bumi, hal yang terjadi sebaliknya: gravitasi menyergap dan darah cenderung didorong ke bagian bawah tubuh, sehingga astronot sulit berdiri di atas kaki mereka setelah mendarat. Uji coba yang dilakukan oleh tim Rusia akan membantu memfasilitasi dan mempercepat adaptasi pada kondisi baik di antariksa maupun di Bumi.

Terlalu Mudah Bernafas

Tes lain yang dilakukan dijuluki "Udod" (sejenis burung berwarna di Rusia). Uji coba pertama dilakukan pada saat astronot berada di kondisi tanpa gravitasi. Uji coba tersebut mempelajari dampak redistribusi cairan pada sistem pernafasan dan pengelihatan. Peningkatan aliran darah ke bagian atas tubuh menyebabkan tekanan intrakranial. Ini dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan pengelihatan, yang telah dilaporkan oleh beberapa astronot. Hal itu juga terjadi saat para astronot berdiri terbalik.
Sebagai bagian dari eksperimen, Mikhail Kornienko akan bernafas menggunakan alat khusus yang didesain untuk menurunkan tekanan darah di rongga dada dan mendorong darah kembali ke bawah, kata salah satu ilmuwan Rusia Alexander Suvorov. "Dalam kondisi tanpa gravitasi, otot pernafasan melemah, sama seperti otot kaki, karena di sana lebih mudah untuk bernafas," kata Suvorov. "Udod didesain untuk membuat kosmonot melakukan upaya lebih keras menghirup nafas di kondisi tanpa bobot, bekerja seperti mesin olahraga," terangnya.


Credit   RBTH Indonesia


MiG-35: Sang Pahlawan Tempur Udara



Lintasan terbang pendek, liukan tajam lepas landas hingga nyaris vertikal, dan sang pesawat tempur berputar dalam waltz udara yang penuh intrik. Terbang lurus sambil menambah kecepatan, namun bukannya 'keluar' secara spektakuler dari zona pengelihatan, pesawat melakukan pengereman penuh dengan permukaan badan pesawat seutuhnya. Pesawat tersebut sungguh 'berdiri' di ekornya, dengan hidung vertikal di udara. Kemudian meluncur turun.

Sebelumnya, hanya pesawat tempur Sukhoi degan mesin variable thrust vector Su-30MKI yang dipesan oleh India yang dapat melakukan trik semacam itu. Lintasan terbang pendek, rem tajam, serta manuver yang tak terbayangkan bagi pesawat memberi pilot keuntungan taktis dalam pertempuran udara. Sekarang ini, monopoli superioritas udara telah dihancurkan oleh pesawat tempur Rusia lain, MiG-35.
Secara penampilan eksternal, MiG-35 tak berbeda dari MiG-29 biasa. Garis cetakannya sama, namun ujung bagian kokpitnya agak sedikit berbeda: seluruhnya terbuat dari kaca, seperti pesawat tempur generasi kelima terbaru Amerika F-22 Raptor dan pesawat Rusia T-50. Kokpit MiG-35 tak berisi peralatan pointer-type lagi. Hanya panel LCD yang menampilkan informasi penerbangan dan pertempuran secara lengkap. Ini merupakan prototipe kokpit pesawat tempur generasi kelima, kata Givi Janjgava, Kepala Technocomplex, perusahaan yang mengembangkan model avionik untuk dunia aviasi Rusia. Fitur lain yang terkenal adalah mesin RD-33OVT buatan biro konstruksi Klimov. Mulut pipanya dapat berputar dalam segala arah, tak hanya pada penerbangan 'reguler', tapi juga setelah pembakaran mesin. Fitur ini membuat MiG-35 benar-benar berbeda dari pesawat seperti Su-30MKI atau pesawat Amerika F-22. Kesederhanaan MiG membuat pesawat ini lebih mudah dimanuver dan dikendalikan dalam segala moda, pada kecepatan tinggi dan tanpa kecepatan sekalipun.

MiG-35 mampu untuk melawan target udara, darat, dan laut sama baiknya. Pesawat tempur ini dilengkapi dengan radar Zhuk-ME dengan modus pemetaan medan. Jangkauan senjata udara milik pesawat ini juga lebih jauh. Tak seperti pesawat tempur versi sebelumnya, MiG-35 mampu mengangkut senjata tempur hingga enam ton, sehingga kapasitasnya tak jauh dari pesawat tempur kelas berat yang mampu mengangkut senjata di atas delapan ton.
Belum lama ini, MiG-35 bepartisipasi dalam tender India untuk memasok 126 pesawat tempur kelas ringan. Proyek ini bernilai sepuluh miliar dolar AS. Tender dimenangkan oleh pesawat tempur Prancis Rafale. Alasannya, pesawat tersebut lebih unggul secara teknologi dibanding para pesaingnya, selain itu Paris berencana mentransfer teknologi produksi kunci pesawat tersebut pada Delhi.
Namun, yang menjadi kekhawatiran India, kedua pihak belum menyepakati biaya akhir mesin dan keinginan New Delhi untuk mendapatkan transfer teknologi produksi. Menteri Pertahanan India Manohar Parrikar juga menyebutkan bahwa perjanjian Rafale terasa terlalu mahal bagi negaranya: perusahaan Dassault Aviation meningkatkan harga pesawat dua kali lipat per buah, dari 65 juta dolar AS menjadi 120 juta dolar AS. Hal ini membuat India harus merogoh kocek 28-30 miliar dolar AS untuk membeli 126 pesawat.

Selain itu, biaya persenjataan pesawat seperti misil dan bom juga menjadi pertimbangan yang dipikirkan India. Hal tersebut dikatakan oleh Menteri Luar Negeri India Vijay Kumar Singh, yang menyebutkan daya tarik harga dan keandalan produksi di bawah lisensi Rusia untuk pembuatan pesawat multi-peran Su-30 sebanding dengan Rafale Prancis. Hasilnya, Delhi memilih keluar dari kesepakatan dengan Prancis. Kemungkinan militer India akan mengalihkan perhatiannya kembali pada pesawat tempur kelas ringan Rusia MiG-35, yang dapat digunakan tak hanya dari lapangan terbang darat tapi juga dari kapal induk. Dalam bentuk itulah militer Rusia membeli pesawat ini.


Credit  RBTH Indonesia


Rusia Modifikasi Kendaraan Tempur BMP, Tambahkan Meriam Kapal Perang

Metode evolusioner mengantarkan mereka pada pembuatan unit tempur baru Bakhcha-U, pengembangan BMP-3 dan BMD-4, serta modernisasi BMP-2. Modul senjata yang digunakan terdiri dari dua meriam, 100 mm dan 30 mm. Meriam 100 mm mampu meluncurkan misil, yang artinya kini bunker musuh dapat dihancurkan dengan mudah oleh kendaraan tempur Rusia. Inovasi tersebut tak hanya diterapkan oleh militer Rusia, tapi juga oleh sepuluh negara lain. Namun, BMP Rusia memiliki kekurangan yang cukup signifikan: dengan bobot 18 ton, kendaraan ini tak bisa menyediakan keamanan yang memadai bagi para kru kendaraan saat melakukan penembakan.

Pengalaman dalam konflik lokal membuat produsen senjata Rusia sangat sadar adanya kebutuhan akan BMP kelas berat. Para produsen kendaraan tempur Rusia cukup lama tak bisa meninggalkan konsep transportasi mengambang untuk infanteri, dan kemudian, fokus utama pengembangan diletakkan pada pasar luar negeri.
Saat hubungan Rusia dan Prancis agak harmonis setelah peristiwa tahun 2008, kedua negara tersebut merancang kerja sama pengerjaan proyek Atom, yakni pembuatan kendaraan lapis baja beroda kelas berat yang akan digunakan sebagai sarana transportasi pasukan. Perusahaan Rusia Burevestnik ditugaskan membuat modul tempur, sementara Prancis dan anak perusahaan Swedia Volvo, Renault Trucks Defense, ditugaskan untuk merancang bentuk dasar kendaraan tempur infanteri beroda (BMP VBCI). Prototipe kendaraan tersebut ditampilkan dalam pameran senjata Russian Expo Arms 2013. Dengan penampilannya yang futuristik dan dilengkapi meriam kapal perang, prototipe tersebut mengejutkan para pengunjung. Meriam yang sama juga digunakan oleh Burevestnik saat membuat sistem antipesawat Soviet S-60 57 mm, yang diproduksi pada 1940-an dan telah berkali-kali dimodifikasi hingga menjadi A-220M, yang kini digunakan di kapal perang Rusia.

Foto: Sergey Ptichkin, RG
Meriam antipesawat 57 mm, dengan jangkauan 12 ribu meter dan kemampuan tembak sekitar 300 tembakan per menit, segera memperlihatkan kekuatan tempur BMP. S-60 terbilang ketinggalan zaman karena meriam antipesawat itu sudah pernah digunakan dalam Perang Vietnam, namun ketika meriam tersebut digunakan di darat, jelas lain cerita.
Dalam pertempuran di Suriah, S-60 yang sudah usang mendemonstrasikan kemampuannya menghancurkan pasukan musuh, bahkan saat musuh berlindung di balik benteng kuat. Dilengkapi dengan mekanisme modern dan alat pengintai, meriam ini dapat menjadi alternatif yang sangat tepat untuk menggantikan meriam 25 mm yang digunakan dalam kendaraan tempur infanteri Prancis. Namun, pada 8 April 2014, perusahaan Swedia Volvo meminta anak perusahaannya, Renault Trucks Defense, menghentikan proyek kerja sama tersebut karena sanksi yang dikirim Uni Eropa terhadap Rusia.
Pada 22 Februari 2015, Direktur Jenderal Uralvagonzavod (perusahaan induk Burevestnik) Oleg Sienko menyebutkan bahwa pengerjaan kendaraan lapis baja Atom akan diteruskan dengan mitra baru, dan modul baru untuk BMP telah dibuat secara spesifik sesuai pesanan pembeli.

Dalam pameran militer di Uni Emirat Arab IDEX 2015, Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Manturov mengumumkan saat ini Rusia sedang membuat sistem meriam 57 mm, bekerja sama dengan Uni Emirat Arab. Dasar untuk modul militer Rusia akan dibuat di Uni Emirat Arab, menggunakan sasis Finnish Patria AMV BMP kelas berat dengan konfigurasi roda 8x8, sama seperti VBCI Prancis. Selain itu, meriam 'revolusioner' 57 mm pada kendaraan lapis baja Emirati akan digantikan oleh modul 'evolusioner' Bakhcha, yang cukup dikenal di negara Arab karena mereka telah membeli sejumlah besar BMP-3.
Uralvagonzavod menyebutkan, meriam 57 mm tersebut juga akan digunakan di unit Rusia. Modul tempur baru akan menjadi bagian dari BMP kelas berat Rusia. Namun ia menyebutkan, "Instalasi meriam dengan kaliber lebih kecil pada mesin raksasa tak sesuai dengan persyaraatan taktis dan teknis modern".



Credit  RBTH Indonesia

Laksma TNI Muchamad Richad Resmi Jabat Danpuspomal yang Baru


Laksma TNI Muchamad Richad Resmi Jabat Danpuspomal yang Baru 
 
Jakarta  (CB) - Laksamana Pertama TNI Muchamad Richad resmi menjabat Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) menggantikan Brigjen TNI Marinir Gunung Heru. Saat upacara militer, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi memimpin acara serah terima jabatan Danpuspomal ini.

Upacara serah terima jabatan dimulai sekitar pukul 08.35 WIB. Saat memulai upacara, KSAL mengitari batalyon prajurit TNI AL yang ada di lapangan lebih dulu.

Dalam sambutannya, KSAL berpesan agar Danpuspomal bisa menciptakan manajemen penanganan secara komprehensif agar mencegah pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AL. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan prajurit TNI AL saat ini dinilainya semakin meningkat secara kualitatif dan kuantitatif.

"Diperlukan sebuah penanganan yang komprehensif dari petugas Puspomal melalui manajemen penanganan tindak pelanggaran secara preventif sampai represif sehingga menghasilkan prajurit TNI AL yang taat hukum dan profesinal," kata Ade di lapangan markas Puspomal, Kepala Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Adapun sosok Laksma Muchamad Richad bukan orang baru di lingkungan Polisi Militer Angkatan Laut. Saat 2010, dia pernah menjawab Wakil Komandan Puspomal. Sebelum menjabat Danpuspomal, Richad posisinya adalah Kepala Pusat Pembinaan Mental (Kapusbintal) TNI.

Sementara, Brigjen TNI Marinir Gunung Heru saat ini menempati posisi baru sebagai Staf Khusus KSAL di Mabes AL.

Dalam upacara sertijab ini, hadir sejumlah pejabat tinggi TNI AL. Selain itu, tampak perwakilan Pemerintah Provinsi DKI yang diwakili Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono.

Credit  DetikNews

KSAL Yakin Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis


KSAL Yakin Eksekusi Mati Tak Hambat Kerja Sama Alutsista dengan Prancis

Jakarta  (CB) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi yakin tak ada ancaman kerja sama alat utama sistem pertahanan (alutsista) dengan Prancis terkait ancaman eksekusi hukuman mati terhadap warganya, Serge Areski Atlaoui. Ia percaya kerjasama alutsista buatan Prancis seperti KRI Rigel-933 tidak akan terhambat.

"Saya kira biasanya urusan politik dan urusan bisnis agak berbeda ya.
Masih ada proses diplomasi. Apalagi belum mencapai stage yang tinggi lagi," kata Ade di lapangan markas Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Dia menekankan proses kerja sama alutsista ini sudah dilakukan sebelum kasus ancaman hukuman mati terhadap Serge. Oleh sebab itu, menurut Ade, tidak ada pengaruh dari eksekusi mati ke kerja sama.

"Enggak, enggak ada pengaruh. Saya yakin positif bisa diselesaikan. Enggak kan, karena kontrak-kontrak (proses) itu selesai. Kapal satu selesai, kita bayar, selesai kan lunas," tutur mantan Kepala Staf Umum TNI itu.

Optimisme Ade didapat karena sejauh ini belum adanya ancaman dari Prancis untuk menghentikan alutsista kapal laut buat TNI.

"Enggak, enggak ada. Itu kan proses sudah selesai," sebutnya.

Seperti diketahui, TNI AL dalam waktu dekat akan menerima dua kapal canggih jenis Hidrogafi dan Oseanografi yang dibeli dari Prancis. Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis. Selain itu, salah satu kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933.

Credit   DetikNews

TNI AL: KRI Rigel 933 Tiba di Indonesia Pertengahan Mei 2015


TNI AL: KRI Rigel 933 Tiba di Indonesia Pertengahan Mei 2015 
 
Jakarta (CB) - TNI Angkatan Laut memperkirakan kapal jenis Hidrogafi dan Oseanografi KRI Rigel 933 tiba di Indonesia pada pertengahan Mei 2015. Kapal canggih buatan Prancis itu saat ini masih dalam perjalanan menuju Tanah Air.

"Pertengahan Mei tiba kemungkinan ya. Sekarang dalam perjalanan, beberapa waktu lalu kan sudah lewat Jeddah. Kan jalurnya ini ada yang buka tutup juga," kata Kadispen TNI AL, Laksma Manahan Simorangkir di lapangan markas Puspomal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).

Manahan optimis KRI Rigel 933 ini punya peran vital dalam membantu pengawasan di laut. Begitu tiba, rencananya KRI Rigel 933 ini akan ditempatkan di pos Hidrografi, Ancol, Jakarta Utara.

"Hidrografi Ancol. Akan ditaruh nanti di situ pos awalnya," ujar perwira tinggi bintang satu itu.

Seperti diberitakan, KRI Rigel 933 merupakan kapal pertama dari dua kapal sejenis yang dibeli Kementerian Pertahanan RI dari Prancis. Dua kapal canggih jenis Hidrografi dan Oseanografi ini dibeli dengan biaya USD 94 juta atau lebih dari Rp 1,2 triliun.

Kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933. Kapal berteknologi modern ini dilengkapi dengan peralatan survey Hidrografi dan Oceanografi.

Credit  DetikNews

Panglima TNI Inisiatif Menghadap Presiden Untuk Beri Bantuan Gempa Nepal


Panglima TNI Inisiatif Menghadap Presiden Untuk Beri Bantuan Gempa Nepal

Jakarta (CB) - Indonesia memberikan sejumlah bantuan atas musibah gempa 7,9 yang melanda Nepal. Meski belum mengirimkan pasukan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko berinisiatif menghadap Presiden Joko Widodo untuk menawarkan bantuan jika diperlukan.

"Panglima TNI langsung menghadap Presiden (tak lama sesudah gempa), beliau bilang kami sudah menyiapkan ini-itu kalau diperlukan," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat berbincang dengan detikcom, Rabu (29/4/2015).

Meski begitu, hingga saat ini Jokowi belum memerintahkan untuk mengirimkan pasukan TNI untuk membantu proses evakuasi. Saat ini TNI hanya membantu 2 material berupa 2 pesawat untuk mengangkut tim kemanusiaan Indonesia serta barang-barang bantuan yang dikirimkan.

"Untuk membantu bancana alam di Nepal, TNI membantu dengan materi 2 pesawat, Boeing dan Hercules. Boeing untuk membantu mengangkut bantuan pemerintah yang sudah berangkat tadi," kata Fuad.

"TNI juga bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi yang menyiapkan bantuan makanan dan pakaian. Kami menggalang, TNI bantu dengan Hercules karena kalau TNI nggak ada dana untuk seperti itu. Bantuan pemerintah kan melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," sambungnya.

Walau tak mengirim bantuan pasukan, sejumlah personel TNI mengawal rombongan Kemenlu yang memberikan bantuan ke Nepal. Sementara itu saat ini pesawat Hercules sedang dalam proses pengisian muatan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

"Hercules sekarang sedang diisi. Kalau nggak malam ini berangkat ya besok pagi (hari ini). TNI bantu dengan alutsista dimiliki. kita tidak mengirimkan bantuan personel, di Nepal kan lebih dekat dengan India dan Thailand jadi pasukan mungkin dari sana karena lebih efisien. Tapi pasukan TNI selalu siap, kalau diperintahkan, kapan saja kami siap berangkat," tutup Jenderal Bintang 2 tersebut.

Credit  DetikNews

Perubahan Paradigma Perang, TNI Bentuk Komando Operasi Khusus


Perubahan Paradigma Perang TNI Bentuk Komando Operasi Khusus
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (Dok. Sindo).
 
 
JAKARTA  (CB) - Indonesia tengah dihadapkan pada pergeseran dan perubahan paradigma perang dan paradigma operasi militer. Di era globalisasi ini, negara tidak lagi ditempatkan sebagai ancaman kedaulatan dan perdamaian bagi negara lain.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengingatkan perubahan bentuk ancaman itu mengharuskan adanya optimalisasi kemampuan prajurit TNI, termasuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan cara membentuk komando operasi khusus TNI.

"Ini sebagai bagian dari optimalisasi interoperability TNI, sekaligus sebagai kekuatan  standby force dalam penanggulangan terorisme," ujar dalamm sambutannya di peringatan HUT ke-63 Kopassus, di Lapangan Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).

Menurutnya, keberadaan komando pasukan khusus TNI tidak mereduksi atau bahkan melikuidasi keberadaan Kopassus secara struktural. Kopassus, kata Moeldoko, tetap bagian dari pembinaan TNI Angkatan Darat.

"Dalam konteks peran dan tugas inilah, Kopassus menjadi unsur utama strategi dari komando operasi TNI," jelasnya.

Dia menambahkan, keberadaan Kopassus pada komando operasi pasukan khusus TNI direpresentasikan oleh satuan 81. Keberadaanya akan menjadi kekuatan trimatra terpadu bersama Detasemen Jalamangkara TNI Aangkatan Laut (AL) dan Detasemen Bravo TNI Angkatan Udara (AU).

Ketiga kesatuan tersebut selanjutnya diformat dalam satuan tugas atau task force dengan paket rotasi periodeisasi penugasan. Sementara staf struktural permanen, kata Moeldoko, hanya pada tingkat komando operasi yang berkedudukan di bawah Mabes TNI.

"Inilah restrukturisasi TNI yang akan dilakukan ke depan. Saya berharap, Kopassus untuk terus mengembangkan kepemimpinan lapangan, serta menjaga soliditas dan loyalitas tinggi sebagai karakter prajurit komando pasukan khusus TNI," ucapnya.



Credit  SINDOnews

Arkeolog Temukan Kaitan Jejak Situs Gunung Padang dengan Pantai Selatan


Arkeolog Temukan Kaitan Jejak Situs Gunung Padang dengan Pantai Selatan 
 
Jakarta  (CB) - Situs purbakala Gunung Padang masih menyimpan banyak kisah. Tim Arkeolog dari Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) yang melakukan lacak artefak menemukan sejumlah bukti kawasan di sekitar Gunung Padang terdapat peninggalan prasejarah.

"Situs-situs yang mengelilingi Situs Gunung Padang umumnya berupa gunung atau bukit yang di dalam bahasa Sunda disebut Pasir. Peninggalan yang diperoleh di bukit-bukit tersebut antara lain berupa struktur batu seperti kursi batu, batu tegak atau menhir, dan juga bangunan berundak-undak atau lazim disebut punden berundak," jelas Ketua MARI Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).

Menurut dosen arkeologi UI ini, lokasi penemuan tersebar di Gunung Karuhun, Pasir Empet, Gunung Melati, Pasir Keramat, Gunung Rosa, Pasir Mala, Pasir Malang, Pasir Legok Kadu, Cibeureum, dan Pasir Pogor. MARI memberi rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk segera melakukan perlindungan terhadap Kawasan Gunung Padang agar tetap lestari.

"Penemuan yang cukup banyak juga terdapat di selatan Situs Gunung Padang. Terdapat indikasi temuan-temuan tersebut mengarah ke selatan dan bercorak budaya maritim, mengingat jarak Situs Gunung Padang dengan laut hanya sekitar 66 kilometer. Oleh karena itu, ke depan akan dilaksanakan penelitian dari Situs Gunung Padang sampai Pantai Selatan," urai dia.

Ali menyampaikan, lacak artefak di kawasan Gunung Padang oleh MARI berhasil menemukan sedikitnya 10 situs arkeologi di sekitar situs Gunung Padang. Lacak Artefak dilaksanakan 3-5 April 2015 lalu dengan melibatkan komunitas pejalan kaki, motor trail, sepeda gunung, trail runner, dan pilot drone dengan dipandu oleh para arkeolog.

Hasil kegiatan dipresentasikan kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, akademisi, peneliti, dan budayawan di Gedung Sate, Bandung 28 April 2015.

Situs Gunung Padang yang mempunyai luas 29,1 hektar ternyata dikelilingi situs-situs arkeologi dalam radius 2 kilometer dari Situs Gunung Padang. Bahkan dalam radius 5 kilometer masih dijumpai situs-situs arkeologi sehingga lebih tepat disebut sebagai Kawasan Gunung Padang.

"Kawasan secara ilmu arkeologi adalah area yang terdiri atas dua situs atau lebih yang saling terkait dan membentuk kebudayaan yang khas. Kebudayaan yang dimaksud di sini adalah terdapat bangunan-bangunan purbakala yang dibuat dari batu besar (megalitik). Situs Gunung Padang itu sendiri berdasarkan uji pertanggalan absolut di dua laboratorium menunjukkan usia 5200 Sebelum Masehi," tutup dia.


Credit  DetikNews

Adakah Kaitan Bukit Batu Heksagonal di Bima dan Gunung Padang di Cianjur?

Adakah Kaitan Bukit Batu Heksagonal di Bima dan Gunung Padang di Cianjur? 
 
 
Jakarta  (CB - Tim Geologi Ekspedisi NKRI 2015 Koridor Kepulauan Nusa Tenggara menemukan bukit berisi tumpukan batu heksagonal di Tanjung Meriam, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Susunan batu yang tersusun rapi itu mirip dengan susunan batu di Gunung Padang, Cianjur. Adakah kaitan antara keduanya?

"Jenis batunya sama," kata Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) Ali Akbar, Kamis (30/4/2015).

Menurut Ali, batuannya sama yaitu columnar joint. Batuan seperti ini secara geologi terbentuk secara alami di alam.

"Di Gunung Padang secara alami tidak ditemukan columnar joint. Hasil ekskvasi di lokasi yang diduga sebagai sumber batu hanya memperoleh tanah. Artinya sumber batuan columnar joint tidak ada di situs Gunung Padang itu sendiri," urai dia.

Jadi di Gunung Padang sendiri tidak ada sumber batu columnar joint, jadi ada campur tangan manusia sehingga batu itu bisa sampai ke Gunung Padang.

Sedang untuk di Bima, menurut dosen Arkeologi UI ini, perlu dilakukan penelusuran lebih mendalam apakah batuan alam, atau sudah ada campur tangan manusia.

"Kemungkinan itu alami, tapi perlu diteliti adakah bagian tertentu yang kemudian dipindahkan lalu disusun menjadi suatu struktur. Secara arkeologi, manusia akan bermukim di suatu lokasi yang menyediakan sumber daya alam sehingga dapat mempermudah kehidupannya," urai Ali
Ali mengungkapkan, kemungkinan besar bebatuan di pulau itu alami tapi masyarakat zaman dulu mengambil bahan material tersebut lalu membangun suatu struktur atau bangunan batu tidak jauh dari situ.

"Sebagai gambaran, di Situs Gunung Padang tidak ditemukan sumber batuan, tetapi satu kilometer di selatan Gunung Padang banyak ditemukan formasi batuan colmunar joint yang masih alami tertancap di tanah," tutur dia.

Di Bima, hampir seluruh bukit dipenuhi batu dengan bentuk dan ukuran yang mirip. Anggota Tim Geologi Subkorwil 4/Bima, Masykur mengatakan, batu berwarna hitam tersebut merupakan jenis batuan beku dengan struktur columnar joint. Columnar joint merupakan struktur batuan yang berupa pilar-pilar/kolom-kolom yang tersusun rapi.

"Itu proses pembekuan magma dari perut bumi. Tapi begitu mendekati permukaan langsung membeku. Proses pembekuannya cepat sekali," kata Masykur saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (24/4). Bukit batu heksagonal itu juga dikeramatkan para penduduk. Ada yang percaya bekas peninggalan kerajaan Bima kuno.






Credit  DetikNews