Selasa, 14 April 2015

Makna Peringatan KAA 2015


Makna Peringatan KAA 2015
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi (Foto:Feri/Okezone)
JAKARTA  (CB) – Penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) tinggal menghitung hari, namun apa yang akan dibahas pada peringatan tahun ini.
“Dalam pertemuan nanti aka nada tiga dokumen yang akan dibahas yaitu Bandung Message, Declaration on strategic Asia Africa partnership, dan masalah Palestina,” Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, saat ditemui Okezone di kantornya di Jakarta, Senin (13/4/2015).
“Indonesia mempunyai kewajiban untuk menggaungkan kembali Dasasila Bandung 1955,” tegasnya.
Menlu Retno mengatakan, jika saat ini nilai-nilai Dasasila Bandung 1955 masih relevan dengan konteks modern seperti pengakuan hak asasi manusia, ia sendiri kagum karena waktu itu Indonesia yang baru berumur 10 tahun mampu menghasilkan gagasan yang tidak lekang dimakan waktu.
Menurutnya, KAA merupakan awal dari gerakan non blok, jika kita berkunjung ke negara Asia Afrika dan bicara mengenai Indonesia, maka akan bicara tentang Bandung.
Selain itu dalam situasi perpolitikan dunia saat ini, Benua Asia telah menjadi engine of growth (mesin pertumbuhan) sedangkan Benua Afrika menjadi continent of hope (benua harapan), maka peran Indonesia diperlukan untuk menjembatani antara Benua Asia dan Afrika


Credit  Okezone.com

14-4-1865: Abraham Lincoln Ditembak


Dia menjadi Presiden AS pertama yang meninggal karena dibunuh.

14-4-1865: Abraham Lincoln Ditembak
Abraham Lincoln (ALPLM)
 
  CB - Pada 14 April 1865, John Wilkes Booth, seorang aktor dan simpatisan kubu Konfederasi, menembak Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln, saat menonton pertunjukan di teater Ford, Washington.

Dilansir dari laman History, serangan terjadi hanya lima hari, setelah pemimpin pasukan Konfederasi, Jenderal Robert E. Lee, menyatakan menyerah di Virginia, menandai berakhirnya Perang Sipil AS.

Booth sebelumnya berencana menculik Lincoln, membawanya ke Richmond yang menjadi Ibu kota kubu Konfederasi pada 20 Maret 1865. Tapi gagal, karena Lincoln tidak hadir di lokasi, di mana Booth dan enam rekannya telah menunggu.

Dua minggu kemudian, pasukan Serikat berhasil menguasai Richmond. Setelah banyak kekalahan yang diderita, Booth merancang rencana putus asa untuk menyelamatkan Konfederasi.

Booth menjadi otak rencana pembunuhan simultan untuk membunuh Lincoln, serta dua orang lain yang dapat menjadi penggantinya, yaitu Wapres Andrew Johnson dan Menlu William H. Seward.

Dia berharap, pembunuhan tiga orang itu akan menyebabkan kehancuran bagi pemerintah AS. Pada malam 14 April, Lewis T Powell, menyerang rumah Seward. Serangan Powell mengakibatkan Seward terluka, namun tidak berhasil membunuhnya.

George A. Atzerodt yang ditugaskan membunuh Johnson, kehilangan keberanian di saat terakhir, lalu melarikan diri. Namun, Booth berhasil memasuki teater dan menembak Lincoln di bagian belakang kepalanya.

Booth, kemudian melarikan diri dengan meloncat keluar dari teater. Walau tulang kakinya patah, tetapi dia berhasil keluar dari Washington, dengan menunggang kuda.

Lincoln yang merupakan Presiden ke-16 AS, menderita luka serius, lalu meninggal beberapa jam kemudian pada usia 56 tahun. Dia dimakamkan di Springfield, Illinois pada 4 Mei 1865.

Pasukan AS yang mengejar Booth, menemukannya bersembunyi di Virginia. Terpojok dalam sebuah gudang, Booth menembak dirinya sendiri dan membakar kandang itu.

Delapan orang lain ditangkap dan dituntut terlibat dalam konspirasi pembunuhan Lincoln. Hanya empat orang yang dipenjara, sedangkan empat lainnya dihukum mati di tiang gantungan.


Credit  VIVA.co.id

Rusia Cabut Embargo Rudal S-300, Iran Senang



Rusia Cabut Embargo Rudal S 300 Iran Senang
Iran senang dengan keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal S-300 pada Teheran. | (Wikimedia)
 
 
TEHERAN  (CB) - Iran senang dengan keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mencabut embargo rudal S-300 terhadap Teheran. Keputusan Rusia itu membuka jalan bagi Putin untuk memasok rudal canggih S-300 terhadap Iran.

Iran yang memuji langkah Rusia itu menganggap keputusan Putin sebagai langkah menuju penciptaan “keamanan abadi” di Timur Tengah. 


”Pengembangan kerjasama bilateral (dengan Rusia) dan dengan negara-negara tetangga di berbagai bidang dapat sangat efektif untuk stabilitas dan keamanan abadi di wilayah tersebut,” kata Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehqan, seperti dilansir kantor berita IRNA, Selasa (14/4/2015).

Rusia semula menandatangani kontrak senilai US$800 juta untuk menjual sistem rudal S-300 kepada Iran pada tahun 2007. Tapi, pada tahun 2010, kontrak itu ditangguhkan Dmitry Medvedev (Presiden Rusia kala itu) karena muncul keberatan dari AS dan Israel terkait akivitas program nuklir Iran.

Tapi, Rusia kini menilai embargo senjata kepada Iran sudah tidak diperlukan lagi. Alasannya, perundingan nuklir Iran sudah mengalami kemajuan.


Sementara itu, suara keberatan muncul dari Amerika Serikat (AS) dan Israel atas keputusan berani Rusia itu. AS prihatin dengan keputusan pencabutan embargo rudal S-300 oleh Rusia terhadap Iran. Langkah Rusia itu dianggap AS bisa meningkatkan kekhawatiran.

Sedangkan Israel mengecam keras keputusan Rusia tersebut. Israel menganggap pencabutan embargo senjata oleh Rusia terhadap Iran sebagai imbas langsung dari perundingan nuklir Teheran antara Iran dan enam negara kekuatan dunia yang selama ini ditentang keras oleh Israel.



Credit  SINDOnews


Rusia Cabut Embargo Rudal S-300 ke Iran, AS Prihatin


Rusia Cabut Embargo Rudal S 300 ke Iran AS Prihatin
AS prihatin dengan keputusan Iran mencabut embargo rudal S-300 terhadap Iran. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Amerika Serikat (AS) prihatin dengan keputusan Rusia yang telah mencabut sanksi atau embargo terhadap Iran, termasuk soal pengiriman rudal S-300. AS menilai tindakan Rusia bisa mempengaruhi negara-negara besar yang akan melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran.

Keprihatinan AS itu disuarakan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dan juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest. Menurut Gedung Putih, keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal kepada Iran bisa meningkatkan kekhawatiran.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengatakan, AS berharap tindakan Rusia ini tidak akan mempengaruhi negara-negara besar. ”Dalam pembicaraan nuklir yang akan berlangsung,” kata Harf.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin resmi mencabut larangan pengiriman rudal pertahanan udara S-300 kepada Iran. Dengan demikian, Putin bakal leluasa untuk memasok rudal canggih S-300 buatan Rusia itu kepada Iran. 

 
Larangan mengirim rudal canggih Rusia kepada Iran itu semula diperkenalkan oleh mantan Presiden Rusia, Medvedev pada tahun 2010.

”Keputusan (presiden) adalah mencabut larangan transit melalui wilayah Rusia, termasuk airlift, dan ekspor dari Federasi Rusia ke Republik Islam Iran. Juga transfer rudal sistem pertahanan udara S-300 ke Republik Islam Iran, baik melalui laut dan udara,” bunyi dokumen pencabutan sanksi oleh Rusia terhadap Iran seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti.

Keputusan ini mulai berlaku pada saat ditandatangani Presiden Putin. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengomentari keputusan Presiden Putin itu. Menurutnya, embargo rudal S-300 oleh Moskow (pada Teheran) tidak diperlukan lagi. Alasannya, sudah ada kemajuan dalam perundingan nuklir Teheran di Lausanne, Swiss pada 2 April 2015 lalu.

“Selama pembicaraan di Swiss, kelompok P5 + 1 telah membuat kemajuan substansial dalam menyelesaikan program nuklir Iran,” kata Lavrov. ”Kerangka politik dari kesepakatan (nuklir Iran) akhirnya disepakati dan sangat dipuji oleh masyarakat internasional,” katanya lagi, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/4/2015).




Credit  SINDOnews


Israel Kecam Rusia yang Cabut Embargo Rudal ke Iran


Israel Kecam Rusia yang Cabut Embargo Rudal ke Iran
Israel kecam keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal S-300 terhadap Iran. | (BBC/AP)
 
 
JERUSALEM  (CB) - Setelah Amerika Serikat (AS) prihatin dengan keputusan Rusia yang mencabut embargo rudal S-300 terhadap Iran, gini giliran Israel yang mengecam keputusan Rusia itu.

Israel mengecam keputusan Rusia sebagai imbas langsung dari perundingan nuklir Teheran antara Iran dan enam negara kekuatan dunia yang dianggap telah mengalami kemajuan. Israel sendiri merupakan penentang keras perundingan nuklir Iran dan enam negara kekuatan dunia atau P5+1.

“Ini adalah akibat langsung dari legitimasi yang diperoleh dari kesepakatan nuklir yang muncul,” kata Menteri Intelijen Israel, Yuval Steinitz, seperti dilansir Reuters, Selasa (14/4/2015). 


Menurut Steinitz, kesepakatan pencabutan embargo senjata terhadap Iran itu menunjukkan bahwa Iran berencana untuk menggunakan bantuan dari pencabutan sanksi ekonomi untuk membeli senjata, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin resmi mencabut larangan pengiriman rudal pertahanan udara S-300 kepada Iran. Dengan demikian, Putin bakal leluasa untuk memasok rudal canggih S-300 buatan Rusia itu kepada Iran. 


Rusia semula menandatangani kontrak senilai US$800 juta untuk menjual sistem rudal S-300 kepada Iran pada tahun 2007. Tapi, pada tahun 2010, kontrak itu ditangguhkan Dmitry Medvedev (Presiden Rusia kala itu) karena muncul keberatan dari AS dan Israel terkait akivitas program nuklir Iran.

Tapi, Rusia kini menilai embargo senjata kepada Iran sudah tidak diperlukan lagi. Alasannya, perundingan nuklir Iran sudah mengalami kemajuan.

”Keputusan (presiden) adalah mencabut larangan transit melalui wilayah Rusia, termasuk airlift, dan ekspor dari Federasi Rusia ke Republik Islam Iran. Juga transfer rudal sistem pertahanan udara S-300 ke Republik Islam Iran, baik melalui laut dan udara,” bunyi dokumen pencabutan sanksi oleh Rusia terhadap Iran seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti.




Credit  SINDOnews

Menteri Susi Perpanjang Moratorium Kapal Eks Asing 6 Bulan


Menteri Susi Perpanjang Moratorium Kapal Eks Asing 6 Bulan  
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memberikan keterangan terkait evaluasi dan tindak lanjut penanganan ABK kapal asing di Benjina oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Jakarta, Rabu, April 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
 
 
Jakarta, CB -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperpanjang penghentian sementara (moratorium) izin kapal eks asing selama enam bulan ke depan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kebijakan itu akan efektif berlaku setelah Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2014 yang menajdi payung hukum disahkan.

"Memang diperpanjang. Nunggu dari Menteri Hukum dan HAM. Kami bikin perpanjangan. Sifatnya perpanjangan dan isinya tetap," kata Susi kepada wartawan di kantornya, Senin (13/4).

Alasan perpanjangan moratorium, jelas Susi, karena masih ditemukan  sejumlah kasus yang mencurigakan yang melibatkan kapal eks asing. "Karena kapal asing hampir semuanya identik dengan illegal fishing. Sudah bilang berkali-kali. Hampir semuanya identik dengan pencurian ikan," katanya.

Secara umum, menurut Susi, kapal eks asing yang ada di Indonesia jumlahnya 1.132 kapal. Dari jumlah tersebut, 799 kapal telah mengalami perubahan nama pada saat pergantian bendera, 280 kapal yang dibuat di luar negeri dan langsung berbendera Indonesia tanpa dokumen resmi atau deletion certificate, serta 53 kapal ikan asing yang statusnya disewa.

Selain itu, lanjutnya, banyak alat tangkap yang digunakan kapal tidak ramah lingkungan seperti pukat (trawl). Termasuk kasus PT Pusaka Benjina Resources (PBR).

Susi juga meminta pencabutan izin 101 kapal milik PBR, yang terdiri dari 92 kapal tangkap dan 9 kapal angkut. "Semestinya pemerintah komitmen lebih serius dengan moratorium itu pakai  aturan Peraturan Presiden (perpres)," katanya.



Credit  CNN Indonesia

Menko Maritim Ingin Komponen Lokal Survei Migas 50 Persen


Menko Maritim Ingin Komponen Lokal Survei Migas 50 Persen  
Menko Maritim Indroyono Soesilo. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada kegiatan survei geologi dan seismik di Indonesia bisa mencapai 50 persen pada 2015. Saat ini tingkat kandungan dalam negeri atau lokal dalam kegiatan-kegiatan tersebut baru mencapai 15 persen.

"Indonesia sudah 70 tahun (bergelut) di industri migas tapi kemampuan nasional di bidang barang dan jasa masih menyedihkan. Saya ingin bersama-sama industri migas nasional meningkatkan kandungan lokal kita dengan mengoptimalkan kemampuan nasional," ujar Indroyono di Jakarta, Selasa (14/4).


Indroyono mengungkapkan, untuk menggapai peningkatan kandungan lokal di industri migas pemerintah akan memberikan sejumlah insentif khusus. Satu diantaranya perihal pembebasan pengenaan Pajak Penambahan Nilai (PPN) atau tax holiday untuk pelaku industri galangan kapal.

Selain itu, pemerintah juga telah meminta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selaku regulator hulu migas untuk melakukan inventarisir mengenai hal-hal apa saja yang harus dilakukan guna menggapai target tingkat kandungan lokal.

"Ini juga ditujukan untuk meningkatkan tingkat kandungan lokal," tuturnya.

Selain kegiatan survey Indroyono bilang, pihaknya juga tengah berupaya meningkatkan TKDN pada kegiatan pengeboran sumur migas tahun ini. Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan angka TKDN dalam kegiatan tersebut mencapai 50 persen sampai 65 persen tahun ini.

"Begitu juga dengan kemampuan (TKDN) lumpur bor yang kedepannya harus 50 sampai 60 persen," kata Indroyono.


Credit  CNN Indonesia

Sumbangan Letusan Tambora bagi Seni Eropa


Sumbangan Letusan Tambora bagi Seni Eropa "Amukan" Tambora, dua abad lalu, menginspirasi pelukis J.M.W. Turner. (CNNIndonesia Internet/NASA Earth Obesrvatory)
 
Jakarta, CB -- Matahari terbenam di mata penduduk Eropa tak pernah berwarna jingga kental. Biasanya langit hanya menggelap, atau sedikit kekuningan. Namun lukisan J.M.W. Turner menunjukkan pemandangan langit yang benar-benar berbeda.

Lihat saja lukisannya yang berjudul Chichester Canal Circa, dirampungkan pada 1828. Di atas kanal dengan perairan tenang sebening kaca itu, ada langit keemasan. Awannya seperti menyimpan sesuatu berwarna kelabu bak polusi.

Lukisannya yang lain lagi, dirampungkan pada tahun-tahun sekitar 1800-an, bernuansa sama. Atmosfernya dipenuhi warna oranye, dengan langit pekat. Kalau pun ada sinar matahari, berkas-berkasnya seperti menembus awan tebal.


Turner bukan melukis imajinasi. Pada tahun-tahun itu, Eropa memang tengah dibekap sesuatu. Ada lapisan seperti atmosfer tambahan di atas langitnya, yang membuat sinar matahari perlu tenaga ekstra untuk menembusnya.

Atmosfer tambahan itu yang membuat Eropa dilanda musim dingin berkepanjangan. Tanahnya lebih mirip es untuk ditanami. Tak heran masyarakat kala itu kelaparan. 1800-an Eropa didera "kiamat kecil". Ratusan ribu orang meninggal karena kelaparan dan kedinginan.

Tahukah Anda, apa penyebabnya?

Yang menjadi inspirasi Turner melukis langit pekat Eropa itu adalah letusan Tambora. Tahun 1815, gunung yang berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia itu memuntahkan isi perutnya. Sekitar 60 ribu orang meninggal.

Letusan tambora juga berdampak ke negara-negara lain. Tiongkok gagal panen. Rakyat Perancis sampai harus makan kucing dan tikus.

Namun letusan Tambora dua abad lalu itu juga menyumbangkan ukiran sejarah bagi dunia seni. Selain Turner yang mengabadikan kondisi langit Eropa tanpa musim panas, ada pula sebuah grup rock bernama Rasputina yang memanfaatkannya.

Mengutip Wikipedia, grup itu punya sebuah lagu berjudul 1816, The Year Without A Summer. Lagu itu muncul di album 2007, Oh Perilous World.

Masih ada penyanyi folksong, Pete Sutherland yang menciptakan lagu juga tentang ledakan Tambora. Judulnya 1800 and Froze-to-Death. Lagu itu direkam tahun 2009 untuk album berjudul Thufters and Through-Stones: The Music of Vermont's first 400 Years.

BUkan itu saja. Tahun 1800-an saat Tambora meletus juga digunakan novelis Guillermo del Toro sebagai masa penciptaan vampir. Bersama penulis Amerika, Chuck Hogan tahun 1816 direferensikan sebagai munculnya vampir karena Eropa dirundung kegelapan. Itu tertulis dalam tesis berjudul Why Vampires Never Die.

Kini, usia letusan Tambora dua abad sudah. Masyarakat dan pemerintah Indonesia memeringatinya tidak lagi dengan duka, melainkan suka cita. Berbagai kegiatan seni budaya dan kuliner digelar gegap gempita.


Credit  CNN Indonesia

Cabut Pembekuan, Rusia Siap Kirim Rudal Pertahanan Udara S-300 ke Iran


 
AP Sistem pertahanan rudal anti pesawat S-300 buatan Rusia yang dipesan Iran tahun 2010, namun kemudian dibatalkan

MOSKWA, CB - Pemerintah Rusia mencabut larangan pemasokan sistem pertahanan udara peluru kendali S-300 kepada Iran.
Pengiriman S-300 dibatalkan pada tahun 2010 setelah PBB menerapkan sanksi terhadap Iran terkait program nuklirnya.
Tetapi presiden Rusia mengizinkan pengiriman S-300 setelah Teheran menyetujui kesepakatan sementara dengan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, untuk menghentikan kegiatan nuklir dengan imbalan pengurangan sanksi.
Dilansir dari kantor berita Interfaxyang mengutip pejabat Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia pun menyatakan siap memasok peralatan S-300 dengan "segera". Rusia adalah satu dari enam negara adikuasa dunia yang menyepakati garis besar kesepakatan dengan Iran terkait program nuklirnya. Rusia dan Iran tetap menjadi sekutu dekat meskipun sanksi PBB diterapkan.
Kontrak pengiriman sistem pertahanan tersebut sangat dikecam Israel dan Amerika Serikat. Kedua negara khawatir hal tersebut dapat dipakai untuk melindungi situs nuklir Iran.
Ketika sempat dibatalkan oleh Rusia pada 2010, Iran mengajukan tuntutan ganti rugi senilai miliaran dolar.
Saat itu Moskwa mengatakan, pihaknya tidak memiliki pilihan kecuali membatalkan kesepakatan ketika PBB menerapkan sanksi, dan melarang penjualan senjata canggih, termasuk S-300.


Credit  KOMPAS.com

Habibie Minta Jokowi Bantu Produksi Pesawat R80


 
Kompas.com/SABRINA ASRIL Presiden Joko Widodo bersama dengan Presiden ketiga RI BJ Habibie usai bertemu di Istana Merdeka, Kamis (29/1/2015).


TANGERANG SELATAN, CB
- Presiden ketiga RI BJ Habibie memperkenalkan rancangan pesawat baru yang akan digarap oleh Regio Aviasi Industri. Pesawat itu dinamakan R80. Untuk membuat pesawat ini, Habibie meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo.
"Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian Indonesia. Bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut menyumbang dalam arti mengatakan 'silakan' karena industri pesawat terbang seperti Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama," ujar Habibie kepada Jokowi saat menunjukkan miniatur R80.
Habibie memaparkan kehebatan dari R80. Menurut dia, pesawat yang digerakkan oleh baling-baling memiliki kelebihan seperti mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, yakni antara 80-90 orang, waktu berputar yang singkat, hemat bahan bakar, dan perawatan yang mudah.
Habibie menyebut bahwa pesawat ini nantinya tidak kalah hebatnya dibandingkan Boeing 777. Pesawat R80, lanjut dia, sangat tepat digunakan untuk tipe bandara sedang yang banyak ada di Indonesia.
Saat ini, pengerjaan R80 baru dalam tahap desain awal. Regio Aviasi di mana Habibie menjadi pendiri sekaligus pemiliknya sudah melakukan studi di Amerika Serikat.
"Diharapkan pada tahun 2019 sudah mulai mengudara apabila ada bantuan pemerintah," kata Habibie.
Meski secara fisik pesawat ini belum dibuat, tetapi Regio Aviasi sudah mulai mendapat pesanan terutama maskapai penerbangan komersial dalam negeri.
Manager Marketing Regio Aviasi Industri Wuri Rejeki menyebutkan, saat ini sudah tiga perusahaan yang menandatangani letter of intent (LoI), yakni Nam Air untuk pemesanan 100 unit, Kalstar (25 unit), dan Trigana Air (20 unit).
Menurut Wuri, pesawat ini menarik minat maskapai penerbangan dalam negeri karena kecepatan yang dimiliki lebih baik dibandingkan propeller yang ada saat ini. Diharapkan dengan kecepatan lebih baik, maka pesawat bisa menambah frekuensi perjalanan yang dilakukan.
Wuri berharap pemerintah bisa membantu industri penerbangan saat ini, termasuk dalam membuat pesawat asli buatan Indonesia.
"Pabrik pesawat di tempat lain diberikan dukungan oleh pemerintahnya bukan dalam bentuk uang, tapi jaminan karena ini adalah industri strategis," ucap Wuri.
Menanggapi permintaan Habibie ini, Jokowi menyatakan siap membantu. "Ya, ini seharusnya mendapat perhatian menjadi proyek nasional," ucap dia.



Credit  KOMPAS.com

Menteri Susi: Kalau Jokowi-JK Tak Lakukan Perubahan, Berarti Kita Salah Pilih


 
TRIBUN NEWS / DANY PERMANA Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti


JAKARTA, CB - Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, Pemerintahan Jokowi-JK membawa misi perubahan. Bahkan, dia mengakui salah satu faktor yang membuat dirinya tertarik menjadi Menteri Kabinet Kerja adalah karena Jokowi-JK membawa misi tersebut. Namun, kata dia, apabila pemerintah tak melakukan perubahan, maka rakyat telah salah pilih.

"Sebelumnya, tahun-tahun pemerintah sebelumnya, barangkali memperbolehkan (kapal-kapal tangkap menggunakan alat yang merusak lingkungan) tapi tidak pemerintahan Jokowi-JK. Mereka ingin Indonesia berubah, dan kita memilih mereka (Jokowi-JK) karena kita ingin perubahan. Kalau tidak berubah, berarti kita salah pilih mereka," ujar Susi saat memberikan arahan kepada 448 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (13/4/2015).

Sebagai menteri, Susi mengaku sudah berusaha melakukan berbagai perubahan di sektor kelautan dan perikanan. Bahkan beberapa kebijakan agar tercipta perubahan itu sudah dilakukan misalnya pelarangan bongkar muat kapal ikan di tengah laut dan pelarangan penggunakan alat tangkap ikan yang tak ramah lingkungan.

Selain itu Susi juga melakukan moratorium kapal-kapal eks asing sehingga kapal-kapal tersebut tak bisa seenaknya keluar-masuk perairan Indonesia. Meski begitu, dia berujar, perubahan tak bisa dilakukan oleh dirinya saja. Semua stakeholder yang terlibat baik langsung maupun tidak di sektor Kelautan dan Perikanan harus ikut memperbaiki diri sehingga sektor yang menjadi jati diri Indonesia sebagai bangsa maritim itu bisa maju.

"Kita harus berikan program pembangunan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Jangan lagi bangun program atas project, atas dasar komisi, atas dasar feed back, ini semua tidak boleh ada lagi. Dan saya tidak mau mendengar hal ini kembali terjadi," kata dia.

Oleh karena itu, Susi meminta semua jajaran KKP untuk bekerjasama dan kerja sama-sama untuk menciptakan perubahan yang didambakan tersebut.



Credit  KOMPAS.com

PM Yaman dilantik sebagai wakil presiden di pengasingan


PM Yaman dilantik sebagai wakil presiden di pengasingan
Ilustrasi-Milisi Houthi, Sanaa, Yaman, January 21, 2015. (REUTERS/Khaled Abdullah)
 
 
Riyadh (CB) - Perdana Menteri Yaman Khaled Bahah, Senin, dilantik sebagai wakil presiden di kedutaan negara itu di Riyadh, sementara koalisi pimpinan Arab Saudi menggencarkan serangan udara terhadap para pemberontak Yaman.

Bahah diambil sumpah di depan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang sedang berada dalam pengasingan, satu hari setelah ia ditunjuk sebagai wakil presiden, demikian dilaporkan kantor berita resmi pemerintah Saudi, SPA.

Kantor berita itu mengatakan sejumlah menteri, pejabat dan pemimpin politik Yaman hadir dalam acara pengambilan sumpah.

Dewan Kerja Sama Teluk menyambut baik penunjukan Bahah tersebut dengan menganggapnya sebagai sebuah langkah penting dalam membantu upaya Hadi untuk "mengembalikan keamanan dan stabilitas di Yaman."

Dewan yang beranggotakan Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab itu berjanji akan "terus mendukung semua upaya" untuk mewujudkan penyelesaian politik di Yaman.

Baik Hadi maupun Bahah sebelumnya mengalami penahanan rumah di Sanaa oleh kelompok pemberontak Huthi Syiah, yang menduduki ibu kota negara itu pada September dan memperkuat cengkeraman kekuasaannya setelah kedua pemimpin tersebut menyampaikan pengunduran diri pada Januari.

Namun, sementara Hadi melarikan diri pada Februari dan muncul di Aden, Bahah membuat kesepakatan dengan milisi Syiah dukungan Iran untuk mengakhiri penahanan rumah pada Maret.

Ia kemudian pergi ke Hadramawt, provinsi di wilayah tenggara tempatnya berasal.

Pada 24 Maret, Bahah dilaporkan pergi ke New York, tempat keluarganya tinggal, sementara para pemberontak memperkuat cengkeraman di Aden, dua hari sebelum Arab Saudi meningkatkan serangan udara sebagai dukungan bagi Hadi.

Ia terbang awal bulan ini ke Riyadh, tempat Hadi mengasingkan diri sementara pertempuran sedang membara di Aden.

Bahah belajar administrasi dan keuangan di Yaman dan India. Ia pernah menjabat sebagai menteri perminyakan antara 2006 hingga 2008, sebelum mengisi pos sebagai duta besar untuk Kanada hingga 2014.

Ia kembali memegang jabatan sebagai menteri perminyakan selama beberapa bulan, sebelum menjadi duta besar Yaman untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam waktu singkat. Bahah kemudian ditunjuk sebagai perdana menteri pada Oktober 2014.

Yaman, salah satu tempat jaringan Al Qaida, merupakan negara termiskin di Semenanjung Arab dan telah mengalami banyak konflik. Sejak Huthi menguasai Sanaa, kekerasan meningkat. Demikian laporan AFP.


Credit  ANTARA News

PM Irak akan minta AS tambah senjata dan serangan



PM Irak akan minta AS tambah senjata dan serangan
Haider al-Abadi (REUTERS)
 
 
Baghdad (CB) - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan, Senin, ia akan memanfaatkan kunjungannya ke Amerika Serikat untuk mengupayakan tambahan serangan udara serta pasokan persenjataan guna membantu pertempuran Baghdad melawan para pejihad.

"Nomor satu adalah peningkatan yang nyata dalam hal serangan militer serta pengiriman senjata," kata Abadi kepada para wartawan ketika ditanya apa yang ia inginkan selama kunjungan ke Washington.

Di ibu kota negara AS itu, Abadi akan bertemu dengan Presiden Barack Obama pada Selasa.

Abadi juga mengatakan bahwa "kita menginginkan adanya langkah-langkah tegas untuk menghentikan aliran teroris-teroris asing ke Irak," dan bahwa upaya internasional diperlukan untuk menghentikan penyelundupan minyak serta barang-barang antik, yang menjadi sumber pemasukan dana bagi kelompok pejihad.

Ia diperkirakan akan meminta agar Irak dibolehkan menunda pembayaran pembelian persenjataan, mengingat negaranya sedang mengalami kesulitan dana akibat menurunnya harga minyak serta biaya yang harus dikeluarkan dalam memerangi kelompok pejihad Negara Islam (IS).

Amerika Serikat saat ini memimpin sebuah koalisi internasional yang melancarkan serangan-serangan udara ke IS serta menyediakan persenjataan dan pelatihan bagi pasukan keamanan Irak.

Kelompok pejihad itu memimpin serangan hingga menguasai banyak wilayah di Irak pada Juni lalu.

Sejumlah divisi mengalami kejatuhan pada saat-saat awal munculnya pergerakan yang dipimpin pejihad, namun pasukan Irak serta paramiliter sekutu sejak itu berhasil mengambil alih wilayah penting dari IS.

Namun, banyak daerah di dua provinsi, yaitu Nineveh di utara serta Anbar di barat, masih berada di bawah kendali IS, demikian AFP.


Credit  ANTARA News

Amerika Latin kompak kecam AS


Amerika Latin kompak kecam AS
Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner (REUTERS/Enrique Marcarian)
Menggelikan bahwa ada negara di benua kita yang bisa mengancam negara paling kuat di dunia"
Kota Panama (CB) - Para pemimpin Amerika Latin, Sabtu waktu setempat, bersatu dan berbicara pedas mengecam sanksi AS terhadap Kuba dan Venezuela sebagai sisa langkah kuno Era Perang Dingin.

Para kepala negara regional yang menghadiri Pertemuan Puncak Ke-7 Negara-negara Amerika di Kota Panama, bergantian menyeru Washington untuk mencabut embargo perdagangan selama setengah abad kepada Kuba dan mencabut dekrit yang menyatakan Venezuela "ancaman tak biasa dan luar biasa" bagi keamanan nasional AS.

Dekrit yang belum ini disampaikan itu juga berisi sanksi ekonomi terhadap para pejabat dan mantan pejabat Venezuela.

Presiden Brasil Dilma Rousseff, pemimpin ekonomi terbesar wilayah itu dan terbesar ketujuh dunia, berkata, "Hubungan baik belahan dunia tak lagi membolehkan aksi sepihak dan kebijakan pengucilan. Semua itu kontraproduktif dan tak efisien. Itu sebabnya mengapa kami menolak sanksi terhadap Venezuela."

Presiden Argentina Cristina Fernandez bahkan lebih blak-blakan dengan menyebut dekrit tersebut "menggelikan".

"Saya mengakui ... ketika saya pertama kali mendengar berita itu saya mengatakan, pasti ada kekeliruan... Menggelikan bahwa ada negara di benua kita yang bisa mengancam negara paling kuat di dunia," kata Cristina Fernandez sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia mengatakan anggaran militer AS yang jumlahnya ratusan miliar dolar AS membuat kerdil anggaran militer Venezuela.

"Memalukan bahwa pertemuan puncak ini diselimuti oleh dekrit tersebut," tambah perempuan presiden itu.

Pemimpin Kuba Raul Castro mengulangi permintaan negaranya agar AS mencabut embargo tersebut, terutama jika Washington mengupayakan normalisasi hubungan.

Tapi ia juga memuji Presiden AS Barack Obama karena berani menempatkan kembali kebijakan luar negeri AS, yang berusia setengah abad, terhadap negara pulau sosialis itu.

Raul juga mengutuk sanksi tersebut dan dekrit terhadap Venezuela, sebagaimana kepada para pemimpin lain Amerika Serikat termasuk Presiden Bolivia Evo Morales.

"Rekan Obama, sudah tiba waktunya untuk mendengarkan bukan hanya suara pemerintah dan rakyat kami, tapi juga suara rakyat Anda sendiri, yang pasti sudah lelah dengan demikian banyak perang," kata Morales. "Sudah tiba waktunya kita harus hidup berdampingan dalam kedamaian, keharmonisan dan saling menghormati."

Semua negara Amerika Latin menyambut baik pendekatan Kuba dan Amerika Serikat, tapi sependapat masih sangat banyak yang harus dilakukan sebelum hubungan diplomatik dengan AS mencerminkan kenyataan baru mengenai wilayah yang lebih independen dan bersatu.

"Saya sepenuhnya percaya bahwa kita berada pada fajar era baru," kata Maduro. "Marilah kita hadapi tantangan untuk membina hubungan dengan landasan saling menghormati dan perdamaian."



Credit  ANTARA News

Senin, 13 April 2015

Arab Saudi Tolak Permintaan Iran untuk Setop Gempur Yaman


CB, Aden - Pemerintah Arab Saudi menegaskan akan terus melanjutkan serangan di Yaman demi memberangus kelompok Houthi yang dianggap memberontak dan membuat kacau pemerintahan Presiden Abdrabbu Mansour Hadi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Saud Al Faisal, menyatakan menolak permintaan Iran untuk menghentikan operasi militer "Decisive Storm" di Yaman. Sebab gempuran dari pihaknya bersama 9 negara teluk lain merupakan permintaan Abdrabbu Mansour Hadi demi mengembalikan stabilitas negara.

Iran dituding Arab Saudi sebagai negara yang membekingi aksi pemberontakan Houthi di Yaman. Selain Iran, ada juga kelompok loyalis mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh di balik Houthi.

"Bagaimanapun permintaan Iran menghentikan pertempuran di Yaman, tak bisa kami penuhi. Kami datang ke Yaman untuk membantu pemerintahan yang sah dan Iran tak berhak ikut campur di Yaman," ujar Sang Pangeran.

10 negara koalisi Arab yang melancarkan serangan "Decisive Storm" sejak 26 Maret ini adalah Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan.

Arab Saudi mengklaim ada sekitar 500 pemberontak Houthi yang tewas akibat 1.200 kali serangan "Decisive Storm" yang telah berlangsung selama 2 pekan tersebut. Demikian yang dilansir VOA. Sementara, Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan nyaris 650 orang tewas dan 2.200 lainnya cedera.

Selain itu, pihak Barat turut membeking Arab Saudi cs untuk menggempur Yaman. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menegaskan serangan diperlukan untuk mengembalikan legitimasi sepenuhnya kepada Presiden Hadi.

Palang Merah Internasional (ICRC) mengirim pesawat yang mengangkut 16 ton obat-obatan dan peralatan bedah di sekitar lokasi pertempuran di Yaman. Pada saat bersamaan, Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) juga mengirim obat-obatan dan bahan makanan untuk 20 ribu anak-anak.

"Suplai yang kami bawa menentukan hidup dan mati bagi anak-anak dan keluarga mereka," kata pejabat Unicef, Julien Harneis.

Koordinator kemanusiaan PBB untuk Yaman, Johannes van der Klaauw, menyerukan semua pihak untuk melakukan gencatan senjata sehingga bantuan dapat disalurkan kepada warga sipil.


Credit  Liputan6.com

Lebih dari 6.000 Militan Eropa Berperang di Suriah


Lebih dari 6 000 Militan Eropa Berperang di Suriah
Uni Eropa mengkonfirmasi ada lebih dari 6.000 militan Eropa di Suriah. | (Al Arabiya)
 
 
BRUSSELS  (CB) - Uni Eropa mengkonfirmasi bahwa lebih dari 6.000 warga Eropa menjadi militan dan berperang bersama kelompok “jihadis” di Suriah. Data itu dilansir surat kabar Prancis, Le Figaro, Senin (13/4/2015).

”Di tingkat Eropa, kami memperkirakan bahwa 5.000-6.000 orang telah meninggalkan negaranya untuk Suriah,” kata Komisaris Kehakiman Uni Eropa, Vera Jourova, dalam sebuah wawancara. Menurutnya, jumlah yang sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi karena pihaknya kesulitan melacak para militan asing dalam konflik Suriah.

”Pada saat serangan di Paris dan Kopenhagen, kami memutuskan untuk tidak membiarkan diri kita dibimbing oleh rasa takut," katanya, mengacu pada serangan di Paris Januari 2015 lalu dan penembakan di pusat kebudayaan di Denmark.

Jouriva mengatakan, bahwa Uni Eropa ingin mempromosikan pencegahan sebagai cara membendung warga Eropa menjadi militan yang bergabung dengan kelompok radikal di Timur Tengah.

Dia juga mempelajari hasil penelitian di Inggris, bahwa banyaknya warga Eropa yang pergi menjadi militan di Timur Tengah karena ingin berpetualang, bosan dan tidak puas dengan situasi di negaranya. “Mereka telah memilih untuk meninggalkan keluarga mereka di belakang dan (mempertaruhkan) kepala untuk (berperang) di Suriah,” lanjut dia.

Uni Eropa kini fokus untuk mempercepat pertukaran informasi antara pasukan polisi dan sistem pengadilan dari negara-negara anggota Uni Eropa. Selain itu, Uni Eropa juga akan berbagi data intelijen satu sama lain untuk mengantisipasi ancaman yang mungkin muncul dari para militan yang mudik dari Suriah.



credit  SINDOnews