Senin, 14 Januari 2019

Pengamat Sebut Shutdown Amerika Malah Ciptakan Banyak Masalah


Sejumlah turis mengunjungi Patung Liberty di Pelabuhan New York, Minggu (13/10). Patung Liberty kembali dibuka untuk umum setelah pemerintah New York untuk menanggung beban biaya operasional tempat wisata ini selama masa 'shutdown' pemerintahan AS. AP/John Minchillo
Sejumlah turis mengunjungi Patung Liberty di Pelabuhan New York, Minggu (13/10). Patung Liberty kembali dibuka untuk umum setelah pemerintah New York untuk menanggung beban biaya operasional tempat wisata ini selama masa 'shutdown' pemerintahan AS. AP/John Minchillo

CB, Jakarta - Pemerintahan Amerika serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump melakukan shutdown terlama dalam sejarah negara itu. Shutdown adalah penutupan sementara aktivitas pemerintahan.
Shutdown yang dilakukan oleh Presiden Trump sampai Sabtu, 12 Januari 2019 sudah menginjak hari ke-22. Pada 22 Desember 2018, Trump memutuskan memberlakukan shutdown agar bisa menekan anggota parlemen Amerika Serikat supaya mau mengucurkan anggaran pengeluaran pembangunan tembok perbatasan Amerika Serikat – Mesiko sebesar US$ 5,7 miliar atau Rp 80 trililun.

Menurut Linda Bilmes, professor bidang kebijakan publik dari Universitas Harvard, shutdown jarang sekali menghasilkan sebuah kemenangan. Sebaliknya, shutdown malah lebih banyak menciptakan masalah-masalah baru, membuat masyarakat gelisah, melukai para pegawai negeri atau PNS dan menciptakan perubahan kecil jangka panjang.

“Shutdown nyaris tidak akan berhasil, maksud saya ini seperti memotong tangan sendiri. Shutdown hanya akan menciptakan lebih banyak masalah, dari pada masalah yang diselesaikan oleh kedua belah pihak,” kata Bilmes, seperti dikutip dari time.com, Minggu, 13 Januari 2019.

Menurutnya, setiap presiden Amerika Serikat dan para anggota parlemen yang mencoba menggunakan shutdown untuk memaksa salah satu pihak, umumnya akan dihadapkan pada sejumlah tantangan. Sejarah Amerika Serikat mencatat, shutdown yang dilakukan presiden Amerika Serikat sebelumnya berakhir tanpa kemenangan dari kedua belah pihak.“Mereka terus menghasilkan perselisihan pendapat dan shudown terus berjalan. Mereka tidak menyelesaikan perbedaan pendapat dan saya rasa ini bodoh menyelesaikan masalah melalui shutdown yang menyentuh faktor-faktor sosial dan penting bagi banyak masyarakat,” kata Bilmes.
Salah satu dampak shutdown adalah para PNS tidak digaji sehingga membuat mereka lebih baik membolos dari pada kerja tanpa dibayar. Kondisi ini bisa membuat layanan fasilitas umum lumpuh karena tak ada petugas yang melayani.
Sesuai janji kampanyenya, Trump berkeras ingin membangun tembok perbatasan Amerika Serikat – Meksiko, sebuah kebijakan presiden yang masih menjadi kontroversi. Langkah ini adalah bagian dari kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang dikhawatirkan akan membawa kejatuhan Trump.
John Wilkerson, Direktur Pusat Kebijakan Politik Amerika dan Kebijakan Publik Universitas Washington, mengatakan seringkali hal yang membelakangi shutdown bukan soal kebijakan, melainkan soal politik. Rencana pembangunan tembok perbatasan hanyalah masalah kecil dari sebuah sudut pandang anggaran. Namun ini sebuah simbol besar bagi kedua pihak dan itulah yang mereka perebutkan. 





Credit  tempo.co






Trump Disebut Ancaman Keamanan Amerika, Menlu Pompeo Membela



Presiden AS Donald Trump didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo (kiri) dalam pertemuan KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Kedatangan Trump turut didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Pertemuan itu adalah yang pertama sejak penunjukan Pompeo sebagai Menteri Luar Negeri AS. AP Photo/Pablo Martinez Monsivais
Presiden AS Donald Trump didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo (kiri) dalam pertemuan KTT Amerika Serikat-Rusia di Helsinki, Finlandia, Senin, 16 Juli 2018. Kedatangan Trump turut didampingi Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Pertemuan itu adalah yang pertama sejak penunjukan Pompeo sebagai Menteri Luar Negeri AS. AP Photo/Pablo Martinez Monsivais

CBWashington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, mengabaikan berita mengenai investigasi FBI untuk menyelidiki dugaan apakah Presiden AS, Donald Trump, merupakan ancaman keamanan nasional sebagai sangat bodoh dan tidka masuk akal.


Berita soal investigasi FBI terhadap Trump ini muncul dalam pemberitaan di media New York Times seperti dilansir CBS. Berita itu menyebut para penyelidik FBI merasa sangat prihatin dengan keputusan Trump memberhentikan bekas Direktur FBI, James Comey, dan mulai menginvestigasi apakah Trump melakukan itu untuk kepentingan Rusia.
“Ide yang terkandung dalam artikel New York Times bahwa Presiden Trump merupakan ancaman terhadap keamanan nasional AS merupakan hal yang konyol dan tidak layak direspon,” kata Pompeo dalam wawancara pada acara Face the Nation yang dimoderatori Margaret Brennan dan bakal disiarkan pada Ahad, 13 Januari 2019 waktu setempat.


Uniknya, Presiden Trump merasa berita itu layak ditanggapi dan meresponnya dengan marah lewat cuitan di Twitter.
“Wow, baru saja tahu dari media New York Times yang gagal bahwa para mantan pemimpin FBI yang korup, nyaris semua diberhentikan atau dipaksa meninggalkan lembaga itu karena alasan – alasan yang sangat buruk membuka investigasi terhadap saya tanpa alasan dan tanpa bukti setelah saya memberhentikan pembohong James Comey,” kata Trump dalam cuitan di Twitter pada 12 Januari 2019 waktu setempat.


Menurut Trump dalam cuitannya,”FBI mengalami kekacauan parah karena kepemimpinan Comey.” Dia mengkritik cara Comey menangani investigasi Hillary Clinton, bekas menlu era Presiden Barack Obama, karena menggunakan server pribadi untuk mengelola surat elektronik pemerintah.
“Saat saya memberhentikan Comey merupakan hari yang besar bagi Amerika,” kata Trump sambil menyebut bekas direktur FBI itu sebagai “polisi busuk” yang dilindungi penuh oleh teman baiknya yaitu Bob Mueller.


Saat ditanya apakah Pompeo, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur CIA tahu soal investigasi oleh FBI pada waktu itu, Pompeo tidak memberikan jawabannya. “Saya telah menjawab pertanyaan ini berulang kali dalam acara Anda,” kata dia.
Namun, CBS News mengecek tidak ada soal investigasi Rusia disebut dalam lima kali wawancara Pompeo di Face the Nation, baik sebagai Menlu ataupun direktur CIA.
Namun, Pompeo menyatakan lagi bahwa penyebutan Trump sebagai ancaman keamanan nasional sebagai hal yang sangat tidak masuk akal.




Credit  tempo.co






Tangkal Pengaruh Iran di Timur Tengah, AS Akan Bentuk MESA


Tangkal Pengaruh Iran di Timur Tengah, AS Akan Bentuk MESA
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Foto/Istimewa

KAIRO - Amerika Serikat (AS) tengah bersiap untuk membentuk aliansi keamanan baru negara-negara Arab yang bertujuan untuk melawan pengaruh Iran di Timur Tengah. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

Dalam pidatonya di American University of Cairo, Pompeo mengatakan Aliansi Strategis Timur Tengah, atau MESA, akan menghadapi ancaman paling serius di kawasan itu dan meningkatkan energi dan kerja sama ekonomi.

"AS akan menggunakan diplomasi dan bekerja dengan mitra kami untuk mengusir setiap boot Iran terakhir dari Suriah dan meningkatkan upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas kepada warga Suriah," ujarnya.

"Amerika adalah kekuatan untuk kebaikan di Timur Tengah," imbuhnya seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (11/1/2019).

Pompeo mengatakan aliansi itu akan mempertemukan negara-negara Mesir, Yordania dan Dewan Kerja Sama Teluk.

"Hari ini, kami meminta masing-masing negara untuk mengambil langkah berikutnya dan membantu kami untuk memperkuat MESA," tambahnya.

Sebelumnya, Pompeo bertemu dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dan Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry sebagai bagian dari tur Timur Tengah untuk meyakinkan sekutu Amerika tentang rencana AS menarik pasukannya dari Suriah.

Pompeo - yang melakukan tur Timur Tengah keduanya sejak menjabat - telah mengunjungi Yordania, Irak, dan Mesir sejauh ini. Ia diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, dan Kuwait. 





Credit  sindonews.com







AS Siap Gempur Rezim Suriah Lagi jika Diperlukan


AS Siap Gempur Rezim Suriah Lagi jika Diperlukan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Luar Negeri-nya, Michael Pompeo. Foto/REUTERS

KAIRO - Militer Amerika Serikat (AS) siap untuk menyerang rezim Suriah lagi jika memang diperlukan. Washington juga menegaskan bahwa perang melawan organisasi teroris ISIS akan terus berlangsung meskipun pasukannya ditarik dari negara Bashar al-Assad tersebut.

Penegasan Amerika itu disampaikan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo saat pidato di American University Cairo pada hari Kamis. Pompeo mengatakan bahwa tidak ada kontradiksi sama sekali dalam kebijakan Administrasi Trump tentang Suriah dan kebijakannya terhadap ISIS dan Iran.

"Itu adalah cerita yang dibuat oleh media. Tidak apa-apa, Anda semua menulis apa yang Anda suka," kata Pompeo yang mengklarifikasi bahwa perang Amerika terhadap ISIS tidak berhenti. 

"Tetapi Presiden sudah sangat jelas, dan (Penasihat Keamanan Nasional John) Bolton serta saya sudah sangat jelas tentang ini juga, bahwa ancaman dari terorisme Islam radikal adalah nyata," lanjut Pompeo.

"(Perang terhadap) ISIS berlanjut, kami melawan mereka di banyak wilayah di seluruh negeri. Komitmen kami untuk mencegah pertumbuhan Daesh, pertumbuhan ISIS, adalah nyata. Itu penting. Kami akan terus melakukan itu," ujarnya.

"Keputusan Amerika Serikat, keputusan Presiden Trump, untuk menarik pasukan kami telah dibuat. Kami akan melakukan itu," katanya, sambil menyatakan bahwa presiden akan bersedia untuk melakukan tindakan militer lebih lanjut di Suriah bahkan setelah penarikan pasukannya.

"Pemerintahan Trump tidak berdiam diri ketika Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia untuk melawan rakyatnya. Presiden Trump melepaskan kemarahan militer AS tidak hanya sekali, tetapi dua kali, dan dengan dukungan sekutu. Dan dia bersedia melakukannya lagi, meskipun kami harap kami tidak perlu melakukannya," papar Pompeo.

Pompeo juga menggunakan pidatonya untuk menyerang kebijakan mantan Presiden Barack Obama, yang juga menyampaikan pidatonya di Kairo pada tahun 2009.

"Ingat; di sinilah, di sini di kota ini, seorang Amerika lain berdiri di depan Anda, Dia memberi tahu Anda bahwa terorisme Islam radikal tidak berasal dari ideologi. Dia memberi tahu Anda (serangan) 9/11 memimpin negara saya untuk meninggalkan cita-citanya, khususnya di Timur Tengah. Dia mengatakan kepada Anda bahwa Amerika Serikat dan dunia Muslim membutuhkan 'awal yang baru'. Hasil dari kesalahan penilaian ini sangat mengerikan," kritik Pompeo.

"Dengan keliru melihat diri kita sebagai kekuatan untuk apa yang melanda Timur Tengah, kita takut untuk menyatakan diri kita sendiri ketika zaman—dan mitra kita— menuntutnya," imbuh dia.

"Berita baiknya adalah ini; usia rasa malu Amerika yang diakibatkan oleh diri sendiri sudah berakhir, dan begitu pula kebijakan yang menghasilkan begitu banyak penderitaan yang tidak perlu," papar Pompeo, yang dilansir Arutz Sheva7, Jumat (11/1/2019).

"Sekarang datang 'awal baru'. Hanya dalam 24 bulan, sebenarnya kurang dari dua tahun, Amerika Serikat di bawah Presiden Trump telah menegaskan kembali peran tradisionalnya sebagai kekuatan untuk kebaikan di kawasan ini, karena kami telah belajar dari kesalahan kami. Kami telah menemukan kembali suara kami. Kami telah membangun kembali hubungan kami. Kami telah menolak tawaran palsu dari musuh."

Dia juga mengatakan bahwa AS akan terus bekerja untuk memastikan bahwa semua pasukan militer Iran meninggalkan wilayah Suriah dan AS akan bekerja dengan sekutunya untuk melawan agresi Iran di Timur Tengah dan di seluruh dunia.

Pidato Pompeo itu berjudul; "A Force for Good: America’s Reinvigorated Role in the Middle East." 





Credit  sindonews.com




Rusia Desak Damaskus-Kurdi Gelar Dialog



Rusia Desak Damaskus-Kurdi Gelar Dialog
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Foto/Istimewa

MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan penting bagi Kurdi Suriah dan rezim Damaskus untuk memulai pembicaraan satu sama lain sehubungan dengan rencana penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari negara itu.

Ia juga mengatakan wilayah yang sebelumnya dikuasai Amerika Serikat harus dipindahkan ke pemerintah Suriah.

“Dalam hal ini, membangun dialog antara Kurdi dan Damaskus memiliki arti penting tertentu. Bagaimanapun, Kurdi adalah bagian integral dari masyarakat Suriah,” kata Zakharova seperti dikutip dari Reuters, Minggu (13/1/2019).


Turki memandang milisi Kurdi Suriah, YPG, yang didukung oleh AS sebagai perpanjangan tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Kelompok PKK telah melancarkan pemberontakan selama 34 tahun di Turki untuk hak-hak politik dan budaya Kurdi. Wilayah pemberontakannya sebagian besar di daerah tenggara dekat Suriah.

Seorang politisi Kurdi mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa Kurdi telah memberi Moskow road map untuk kesepakatan dengan Damaskus. Sementara Wakil menteri luar negeri Suriah mengatakan pada hari Rabu bahwa ia optimis tentang dialog baru dengan Kurdi.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, yang merupakan bagian dari koalisi yang dipimpin AS, menyambut apa yang ia yakini sebagai penarikan yang lebih lambat oleh Washington setelah tekanan dari sekutu-sekutunya.


"Presiden Macron berbicara dengannya (Trump) beberapa kali dan tampaknya telah terjadi perubahan yang saya pikir positif," katanya dalam sebuah wawancara televisi, Kamis lalu.

Dalam pengakuan yang jarang bahwa pasukan Prancis juga berada di Suriah, dia mengatakan mereka akan pergi ketika ada solusi politik di negara itu



Credit  sindonews.com




Erdogan Pastikan tak akan Lupakan Dukungan Qatar


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: PA-EFE/KAYHAN OZER

Selama masa krisis, Qatar dan Turki bangun kerja sama strategis di berbagai bidang.




CB, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan mengatakan kerja sama antara Turki dengan Qatar akan terus diperkuat. Tidak hanya di sektor perdagangan tapi juga di sektor-sektor lain seperti pertahanan, pariwisata dan energi. Alasannya karena Qatar mendukung Turki dalam isu-isu terkini.

"Kami tidak akan pernah lupa dan tidak akan pernah melupakan solidaritas yang ditunjukan kepada negara kami oleh saudara kami Qatar dalam isu-isu terkini - dari upaya kudeta 15 Juli sampai serangan ke kurs mata uang bulan Agustus," kata Erdogan di pabrik otomotif BMC, yang terletak di sebelah barat Provinsi Sakarya, seperti dilansir dari Aljazirah, Senin (14/1).

Erdogan menekankan Turki akan terus melanjutkan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara lain di sektor pertahanan. Erdogan menambahkan lebih dari setengah ketergantungan terhadap asing turun drastis, dari sebelumnya mencapai 80 persen pada tahun 2002 menjadi 35 persen saat ini.

"Kapasitas militer dan ekonomi Turki, kapabilitas politik dan diplomatik harus didorong," kata Erdogan.

Ia mengatakan ketergantungan di sektor pertahanan 'cenderung' tinggi. Selama masa krisis, Qatar dan Turki membangun kerja sama strategis di bidang politik, ekonomi dan militer.

Pada bulan Agustus 2018 lalu, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani berjanji akan berinvestasi sebesar 15 miliar dolar AS di Turki. Investasi tersebut sangat dibutuhkan oleh Turki yang mengalami krisis mata uang yang nilainya jatuh 45 persen dari dolar AS.

"Kami mendukung saudara-saudara kami di Turki yang sudah membela kepentingan Muslim di seluruh dunia dan Qatar," kata Sheikh Tamim di media sosial Twitter kala itu.

Pada tahun 2017 lalu Ketua Kamar Dagang Qatar Mohammed bin Twar mengatakan investasi Qatar ke Turki sudah lebih dari 20 miliar dolar AS. Investasi Qatar terbesar kedua ke negara mana pun.

Di bulan Mei 2017 Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutus hubungan diplomatik dan transportasi dengan Qatar. Mereka menuduh Qatar menjadi sponsor dan mendukung 'terorisme', sebuah tuduhan yang dibantah dengan keras oleh Qatar.

Sejak saat itu blok Arab sudah mengisolasi Qatar di sektor diplomatik dan ekonomi. Pada 7 Juni 2017, dua hari setelah Qatar mengalami krisis Negara-negara Teluk tersebut, parlemen Turki meratifikasi dua perjanjian kerja sama yang mengizinkan pasukan Turki di tempatkan di Qatar.

Hal ini menjadi salah satu upaya kedua negara meningkatkan kerja sama militer demi keamanan dan stabilitas Qatar. Sebagai bagian dari upaya menahan serangan negara-negara Teluk lima kendaraan bersenjata tiba di Doha pada 18 Juni 2018 lalu.

Negara-negara Teluk sudah menawarkan 13 persyaratan kepada Qatar. Negara-negara  itu akan memperbaiki hubungan dengan Qatar asalkan Qatar mau menutup pangkalan militer Turki yang dapat menampung 5.000 pasukan.

Ketika Arab Saudi menutup satu-satunya perbatasan darat yang dimiliki Qatar maka banyak barang-barang vital yang tidak bisa masuk ke Qatar termasuk pasokan makanan. Untuk mencegah kelaparan tidak lebih dari 48 jam setelah Arab Saudi memblokade perbatasan tersebut Turki mengirim pesawat kargo yang diisi dengan susu, yoghurt dan unggas ke Qatar.

Pada Ahad (13/1) Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo juga mengatakan negaranya akan membangun kerja sama strategis dengan Qatar. Dalam konferensi pers di Doha, Pompeo meminta Qatar dan negara-negara Teluk untuk mengakhiri perselisihan politik diantara mereka.

Qatar menjadi salah satu dari sembilan negara yang dikunjungi Pompeo di Timur Tengah. Kunjungan ini dilakukan untuk memperkuat kepercayaan sekutu AS di kawasan tersebut yang sempat melemah.

"Kerja sama strategis kami akan diperluas dibanyak bidang dan akan terus tumbuh," kata Pompeo di forum dialog strategis AS-Qatar.

AS memiliki pangkalan udara militer di Qatar yang dinamakan Al Udeid. Markas dari US Central Command itu adalah pangkalan yang digunakan sebagai landasan pacu koalisi yang dipimpin AS dalam memerangi ISIS di Timur Tengah.

Pompeo juga mendorong persatuan negara-negara Teluk untuk membangun aliansi yang solid dalam memerangi pengaruh Iran di kawasan itu. "Perselisihan antara negara yang memiliki tujuan yang sama tidak pernah membantu," kata Pompeo.






Credit  republika.co.id






Turki akan Perkuat Kerja Sama dengan Qatar


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Presidential Press Service via AP
Qatar adalah salah satu negara dengan solidaritas besar terhadap Turki.




CB, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan terus memperkuat kerja sama bilateral dengan Qatar. Kerja sama itu mencakup bidang pertahanan, perdagangan, pariwisata, dan energi.

Menurut Erdogan, Qatar adalah salah satu negara yang memiliki rasa solidaritas besar terhadap Turki. "Kami tidak pernah melupakan dan tidak akan pernah melupakan solidaritas yang ditunjukkan kepada negara kita oleh saudara-saudara Qatar kami dalam hampir semua masalah," kata Erdogan pada Ahad (13/1).

Menurutnya Qatar telah membantu pemerintahannya saat menghadapi upaya kudeta pada 15 Juli 2016. Selain itu, tahun lalu, saat nilai mata uang Turki merosot akibat sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS), Doha juga berdiri di samping Ankara.

Erdogan mengapresiasi solidaritas yang telah diperlihatkan Qatar. Hal itu juga yang diperkirakan memotivasi Turki membela Qatar ketika menghadapi aksi boikot dan blokade oleh beberapa negara Teluk, yakni Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pada Juni 2017.

Kala itu, Turki memasok berbagai kebutuhan pokok untuk Qatar. Sebab blokade oleh keempat negara Teluk menyebabkan pengiriman barang-barang terhambat.

Hingga kini krisis diplomatik antara Qatar dan Saudi, Mesir, UEA, dan Bahrain masih berlangsung. Belum ada tanda-tanda krisis itu akan segera berakhir.

Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena Doha mendukung kelompok teroris di kawasan. Tudingan itu segera dibantah tegas oleh Qatar.

Walaupun Doha membantah, Saudi dan koalisinya tetap memberlakukan blokade serta embargo terhadap Qatar. Saudi dan koalisinya kemudian mengajukan 13 tuntutan. Tuntutan itu harus dipenuhi bila Doha ingin terbebas dari blokade.

Adapun tuntutan itu antara lain meminta Qatar memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, menghentikan pendanaan terhadap kelompok teroris, dan menutup media penyiaran Aljazirah. Qatar telah menolak memenuhi tuntutan tersebut karena dianggap tidak logis. 





Credit  republika.co.id



Kunjungi Qatar, Pompeo akan Dorong Penyelesaian Krisis Teluk


Menlu AS Mike Pompeo
Menlu AS Mike Pompeo
Foto: AP
Amerika miliki agenda bentuk aliansi Timur Tengah untuk melawan Iran.



CB, QATAR -- Menteri Luar Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengunjungi Qatar pada Ahad (13/1). Kunjungan itu akan dimanfaatkan untuk mendorong penyelesaian krisis Teluk yang telah berlangsung selama 18 bulan.

Dalam kunjungannya ke Doha, Pompeo dijadwalkan bertemu beberapa pemimpin senior Pemerintah Qatar. Dia juga akan mengadakan diskusi dengan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulraham Al Thani.

Pompeo yang sedang melakukan tur Timur Tengah, membawa beberapa misi, satu di antaranya adalah menyelesaikan keretakan diplomatik antara Qatar dan beberapa negara Teluk, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Bahrain yang telah berlangsung sejak Juni 2017. "Sudah saatnya persaingan lama berakhir demi kebaikan yang lebih besar di kawasan itu," kata Pompeo saat berada di Kairo, Mesir, Kamis lalu, dikutip laman Aljazirah.

Kerukunan di antara negara-negara Teluk memang menjadi salah satu kepentingan AS. Hal itu dibutuhkan guna mendukung peluncuran the Strategic Alliance of the Middle East (MESA), yakni sebuah pakta keamanan bergaya NATO yang diisi negara-negara Teluk, termasuk Mesir dan Yordania.

"Hari ini kami meminta masing-masing negara mengambil langkah berikutnya dan membantu kami memperkuat MESA," ujar Pompeo.

AS sengaja menggagas pembentukan MESA. Pakta keamanan itu diharapkan akan menjadi benteng untuk melawan ekstremisme, terorisme, serta agresi Iran di kawasan. Dengan demikian, MESA dapat berkontribusi dalam membawa perdamaian di Timur Tengah.

Pengaruh Iran di Timur Tengah telah menjadi salah satu perhatian utama AS. Teheran dianggap sebagai ancaman yang dapat membahayakan sekutu-sekutu Washington di sana, termasuk Saudi dan Israel.

AS telah berusaha melawan pengaruh tersebut. Langkah yang diambil salah satunya adalah dengan keluar dari perjanjian nuklir Iran dan menjatuhkan Teheran dengan sanksi ekonomi berlapis.

Pada Februari mendatang AS dan Polandia akan menggelar pertemuan tingkat tinggi di Warsawa. Pertemuan akan fokus membahas pengaruh Iran di kawasan dan cara untuk menekannya. Selain menteri luar negeri kedua negara, pertemuan itu dikabarkan akan turut dihadiri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.




Credit  republika.co.id







102 Pemrotes Rompi Kuning ditangkap di Prancis saat protes berlanjut


102 Pemrotes Rompi Kuning ditangkap di Prancis saat protes berlanjut
Pemrotes Rompi Kuning berkumpul selama protes mereka di Paris, Prancis, pada Sabtu, (12/1/2019). ( Dursun Aydemir - Anadolu Agency )





Paris, Prancis, (CB) - Sedikitnya 102 pemrotes Rompi Kuning ditangkap pada Sabtu (12/1) di Ibu Kota Prancis, Paris, tempat polisi menggunakan gas air mata serta semprotan air terhadap para pengunjuk rasa itu.

Champs-Elyesees tenang pada pagi hari, namun ketegangan antara polisi dan pemrotes meningkat pada siang hari.

Para demonstran melemparkan batu ke polisi sementara polisi menggunakan air mata dan semprotan air ke arah pemrotes, kata Kantor Berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad siang.

Di Bourges, Prancis Tengah, 500 pemrotes berusaha memasuki pusat kota yang bersejarah, tempat protes dilarang masuk oleh kantor gubernur.

Sementara itu di Belanda, kalangan Rompi Kuning menggelar protes terhadap pemerintah di 14 kota besar, termasuk di Den Haag, Amsterdam dan Rotterdam.

Protes Rompi Kuning, yang dimulai sebagai reaksi terhadap kenaikan pajak bahan bakar dan berkembang menjadi demonstrasi terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron, telah berlangsung terus kendati pemerintah menyerukan agar kegiatan tersebut dihentikan.

Protes itu mula-mula digelar di Prancis pada 17 November, tapi dengan cepat meluas serta merembes ke negara lain Eropa.



Ribuan pengunjuk rasa dengan mengenakan rompi kuning terang --sehingga mereka dijuluki pemrotes Rompi Kuning-- telah berkumpul di berbagai kota besar utama Prancis, termasuk ibu kotanya, Paris, untuk menentang kenaikan pajak kontroversial Macron dan situasi ekonomi yang memburuk.

Para pengunjuk rasa menggelar protes dengan menghalangi jalan dan lalu-lintas, dan juga menghalangi jalan masuk dan ke luar pada banyak stasiun pompa bensin.

Pemrotes tersebut, yang pada umumnya tinggal di daerah pinggir kota akibat tingginya harga sewa rumah dan apartemen di kota besar, telah mendesak Macron agar memangkas pajak bahan bakar dan meringankan kesulitan ekonomi mereka.

Macron, yang menghadapi tekanan dari pemrotes, mengumumkan kenaikan upah minimum dan membatalkan kenaikan pajak bahan bakar.

Sedikitnya 10 orang meninggal, lebih dari 5.500 orang lagi ditahan, dan lebih dari seribu orang lagi cedera dalam protes.




Credit antaranews.com





Huawei pecat karyawan yang ditangkap di Polandia atas tuduhan mata-mata


Huawei pecat karyawan yang ditangkap di Polandia atas tuduhan mata-mata
Huawei Mate 20 resmi meluncur di Jakarta, Rabu (19/12/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)




Hongkong/Warsawa (CB) - Pembuat peralatan telekomunikasi China Huawei mengatakan pada Sabtu (12/1) pihaknya telah memecat seorang karyawan yang ditangkap di Polandia atas tuduhan mata-mata dalam perkara yang dapat meningkatkan keprihatinan keamanan Barat mengenai perusahaan itu.

Menteri Dalam Negeri Polandia Joachim Brudzinski menyerukan Uni Eropa dan NATO untuk mengambil sikap bersama atas apakah mengeluarkan Huawei dari pasar mereka setelah penangkapan karyawan China itu dan seorang mantan pejabat keamanan Polandia pada Jumat.

Kedua orang tersebut telah mendengarkan tuduhan-tuduhan tersebut dan dapat ditahan selama tiga bulan, demikian Reuters melaporkan.

Huawei, produser alat telekomunikasi terbesar di dunia, menghadapi pengawasan ketat di Barat karena hubungannya dengan pemerintah China dan dugaan-dugaan Amerika Serikat bahwa peralatannya dapat digunakan Beijing untuk mata-mata.


Tak ada bukti telah diajukan di depan umum dan perusahaan tersebut berulang-ulang membantah tuduhan-tuduhan tersebut, tetapi beberapa negara Barat telah membatasi akses Huawei ke pasar-pasar mereka.

Pada Agustus, Presiden AS Donald Trump menandatangani satu rancangan undang-undang yang melarang pemerintah AS menggunakan peralatan Huawei dan mempertimbangkan mengeluarkan perintah eksekutif yang akan juga melarang perusahaan-perusahaan AS melakukan hal tersebut.

Brudzinski mengatakan Polandia ingin meneruskan kerja sama dengan China tetapi pembahasan diperlukan mengenai apakah mengeluarkan Huawei dari sejumlah pasar.

"Ada kekhawatiran tentang Huawei di dalam NATO juga. Hal itu akan mendorong pembuatan sikap bersama, di antara negara-negara anggota UE dan para anggota NATO," kata dia kepada stasiun radio swasta RMF.

"Kami inginkan hubungan dengan China yang baik, intensif dan atraktif bagi kedua pihak," tambahnya.


Tak ada hubungan

Huawei, yang berusaha menjauhkan diri dari insiden itu, mengatakan dalam satu pernyataan pihaknya telah memecat Wang Weijing, yang "tindakan-tindakan yang dituduhkan atasnya tak memiliki hubungan dengan perusahaan itu."

"Sesuai dengan persyaratan kontrak kerja dengan Huawei, kami telah membuat keputusan ini karena insiden tersebut membuat citra Huawei jadi buruk," demikian pernyataan itu.

"Huawei mengikuti hukum dan peraturan yang berlaku di negara-negara tempatnya beroperasi, dan kami mensyaratkan tiap karyawan untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara-negara tempat mereka bertugas," tambah pernyataan itu.

Joe Kelly, seorang juru bicara Huawei, menolak memberikan rincian lebih jauh.

Seorang juru bicara dinas keamanan Polandia mengatakan kepada Reuters tuduhan-tuduhan itu terkait dengan tindakan-tindakan individu, dan tidak berhubungan langsung ke Huawei Technologies Cos Ltd.








Credit  antaranews.com






Militan Italia Battisti ditangkap di Bolivia setelah kabur dari penjara tahun 1981


Militan Italia Battisti ditangkap di Bolivia setelah kabur dari penjara tahun 1981
Polisi Italia membawa bos Mafia Michele Zagaria dari kantor polisi di Caserta, sebuah kota di selatan Italia, Rabu (7/12). Polisi Italia menahan bos Mafia Michele Zagaria, salah satu buronan paling dicari di negeri itu sekaligus kepala dari klan Casalesi yang kuat dan menguasai wilayah di utara Naples. (FOTO ANTARA/REUTERS/Ciro De Lu)




Milan (CB) - Mantan gerilyawan berhaluan kiri asal Italia Cesare Battisti, yang telah buron selama hampir empat dekade setelah dipenjara karena melakukan pembunuhan, telah ditangkap di Bolivia dan diperkirakan akan diekstradisi ke Italia, kata para pejabat pada Ahad.

"Ia akan segera tiba di Brazil dan dari sini akan dibawa ke Italia untuk menjalani hukuman seumur hidup," cuit Felipe G. Martins, seorang pembantu senior mengenai urusan internasional untuk Presiden Brazil Jair Bolsonaro.

Pesawat yang membawa polisi Italia dan pejabat intelijen sudah dalam penerbangan ke Amerika Selatan, kata Kementerian Dalam Negeri Italia pada Ahad, demikian Reuters melaporkan.

Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini, yang juga deputi perdana menteri, mengatakan kepada televisi, ia berharap Battisti akan berada di Italia pertengahan pekan ini.


Battisti, 64 tahun, menghadapi hukuman penjara seumur hidup di negaranya, tempat ia terbukti terlibat dalam empat pembunuhan pada tahun 1970-an. Ia menolak pertanggungjawabannya atas pembunuhan itu.

Ia meloloskan diri dari penjara pada 1981 dan tinggal di Prancis sebelum melarikan diri ke Brazil untuk menghindari ekstradisi.

Battisti, yang mempunyai seorang putera berusia lima tahun di Brazil, menghabiskan waktunya bertahun-tahun di Brazil, didukung mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang berhaluan kiri.

Namun, Bolsonaro, yang naik menjadi presiden bulan ini, telah berjanji akan mengirimnya pulang ke Italia. Pada Desember seorang hakim Mahkamah Agung Brazil memerintahkan penangkapan Battisti tetapi kemudian dia sudah kabur lagi.

Dalam satu pernyataan pada Ahad, Salvini mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dan semua yang terlibat dalam penangkapan Battisti.

"Saya ucapkan terima kasih setulus hati kepada Presiden Jair Bolsonaro dan pemerintahan baru Brazil atas iklim politik yang berubah," kata dia.

Salvini, ketua partai Liga yang berhaluan kanan dan bermitra dengan Gerakan Bintang 5 dalam koalisi yang berkuasa di Italia, merupakan salah seorang politisi tinggi Eropa pertama yang mendukung pemilihan Bolsonaro.

Presiden Italia Sergio Mattarella menyatakan pada Ahad kepuasannya atas penangkapan Battisti. "Kami berharap Battisti segera diserahkan ke pengadilan Italia," katanya.

Battisti, yang telah menjadi penulis novel berhasil, mengatakan tahun lalu ia akan menghadapi penyiksaan dan kematian jika diserhakan ke Italia.

Pengacaranya mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa ia telah mengajukan banding terhadap keputusan Mahkamah Agung Brazil, yang berusaha menghalangi upaya lain untuk mengektradisi kliennya.








Credit  antaranews.com










Minggu, 13 Januari 2019

Rusia Upgrade Jet Siluman Su-57, Musuh F-35 dan F-22 AS

Pesawat jet tempur siluman generasi kelima Rusia, Su-57. Foto/REUTERS



MOSKOW - Rostec, perusahaan pertahanan Rusia, mengumumkan bahwa pesawat jet tempur siluman Su-57 telah rampung di-upgradeUpgradepesawat yang jadi rival jet tempur siluman F-35 dan F-22 Amerika Serikat (AS) itu mencakup kanopi kaca di kokpitnya.

Menurut Rostec kepada media Rusia, peningkatan kemampuan (upgrade) juga dilakukan pada pesawat pembom nuklir Tu-160, jet tempur Su-30, Su-34, Su-35 dan MiG-29K.


Perusahaan itu mengatakan lapisan baru yang ditambahkan dalam upgrade menggandakan penyerapan gelombang radar dan mengurangi signature radar kokpit sebesar 30 persen.

Namun, Business Insider dalam laporannya Minggu (13/1/2018) mengatakan bahwa tidak satu pun dari jet-jet tempur Rusia, termasuk Su-57, yang secara eksplisit bisa disebut sebagai jet tempur siluman. Laporan itu mengutip para pakar yang dihubungi oleh Business Insider.

Menurut laporan itu, hanya AS dan China yang menghasilkan pesawat tempur siluman sejati. Sedangkan jet tempur Sukhoi Rusia memiliki keunggulan pada kemampuan bermanuver dan kemampuan dogfighting yang serius.

Seorang ilmuwan yang bekerja di pesawat AS sebelumnya meninjau gambar-gambar Su-57 dan menyimpulkan dalam sebuah wawancara dengan Business Insiderbahwa Rusia bahkan hampir tidak berusaha membuat pesawat-pesawatnya tidak dapat diamati oleh radar.

Ilmuwan yang identitasnya tak diungkap itu mengatakan, paku keling yang menonjol keluar dari badan pesawat dan punuk-punuk merusak setiap kemungkinan siluman dalam desain pesawat tempur Rusia.

Bahan penyerap radar telah digunakan untuk menyamarkan pesawat tempur sejak Perang Dunia II dan memiliki beberapa kegunaan. Namun, hanya akan sedikit membantu menyembunyikan jet Rusia yang harus membawa arsenal senjata secara eksternal.

TASS, media yang dikelola pemerintah Rusia, menggambarkan Su-57 sebagai pesawat tempur multirole yang dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara pada jarak jauh dan pendek, menghancurkan target musuh di darat dan laut, dan mengatasi kemampuan pertahanan udara musuh.


Rusia sendiri menolak untuk memproduksi secara massal jet Su-57 meskipun menyatakannya telah terbukti dalam pertempuran setelah dilibatkan secara terbatas untuk melawan pasukan pemberontak di Suriah yang sejatinya tidak memiliki kemampuan pertahanan udara.

Penyebab Rusia menolak untuk memproduksi secara massal jet tempur Su-57 masih misterius. Militer Moskow mengklaim, penolakan itu karena jet tempur itu eksklusif dan tidak akan dijual ke negara lain. Namun, media-media Barat curiga penolakan itu karena ada yang tidak beres dengan pengembangan Su-57 yang terlanjur diklaim sebagai jet tempur siluman pesaing utama F-35 AS.

Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1369987/41/rusia-upgrade-jet-siluman-su-57-musuh-f-35-dan-f-22-as-1547338238





Ketegangan Kian Memanas, Komandan Militer AS Sambangi China

Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat Laksamana John Richardson. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Seorang komandan militer Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) pada Minggu (13/1/2019) melakukan perjalanan ke China di tengah ketegangan kedua negara yang semakin memanas. 

Kunjungan itu untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat militer Beijing guna menghindari salah perhitungan akibat ketegangan di Laut China Selatan dalam beberapa hari ini.


Kepala Operasi Angkatan Laut (CNO) AS Laksamana John Richardson sedang melakukan perjalanan ke China. Beberapa petinggi militer China yang akan dia temui salah satunya adalah Wakil Komandan Angkatan Laut China Shen Jinlong.

"Pertukaran pandangan rutin sangat penting, terutama di saat-saat gesekan, untuk mengurangi risiko dan menghindari salah perhitungan," kata Angkatan Laut AS dalam keterangan pers di situs resminya yang dikutip SINDOnews.com

Perjalanan Richardson itu terjadi di tengah ketegangan antara Beijing dan Washington yang kian memanas. Pemicu ketegangan adalah kemunculan kapal perang AS, USS McCampbell, di dekat Kepuluan Paracel di Laut China Selatan yang diklaim Beijing. 

Washington berdalih kehadiran kapal perangnya untuk menjalankan misi kebebasan bernavigasi di laut internasional. Namun, Beijing menilai tindakan itu sebagai provokasi langsung.

Kemunculan kapal USS McCampbell itu telah membuat Beijing marah. Global Times, media yang dikontrol pemerintah China melaporkan rudal-rudal balistik anti-kapal DF-26 telah ke posisi yang paling tepat untuk menyerang kapal-kapal musuh di Laut China Selatan dan Laut China Timur. 

Senjata yang dijuluki "rudal pembunuh kapal" itu diperkenalkan pertama kali pada April tahun lalu.

"Pemilihan waktu laporan ini memicu diskusi di antara para pengamat militer China secara online, seperti yang terjadi setelah USS McCambell, sebuah (kapal) perusak dengan rudal terpandu AS, masuk ke perairan teritorial China di lepas Kepulauan Xisha (Paracel) pada Senin tanpa izin dari pemerintah China," tulis media corong pemerintah itu, Kamis lalu.


"DF-26 adalah generasi baru dari rudal balistik jarak menengah China yang mampu menargetkan kapal-kapal sedang dan besar di laut," lanjut laporan Global Times. "Itu dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir."

Tidak seperti rudal jelajah jarak pendek konvensional, DF-26 tidak akan diposisikan dekat dengan Selat Taiwan atau di pulau-pulau yang disengketakan itu sendiri.

"Peluncuran rudal mobile dari jauh di pedalaman negara ini lebih sulit untuk dicegat," imbuh Global Times mengutip penjelasan seorang pakar militer Beijing.



Credit Sindonews.com

https://international.sindonews.com/read/1369964/42/ketegangan-kian-memanas-komandan-militer-as-sambangi-china-1547326657


Ini Cetak Biru Cina Gencarkan Pemakaian Yuan di ASEAN

Mata uang Yuan. AP

CBJakarta - Cina mengumumkan cetak biru integrasi ekonomi dan keuangan dengan ASEAN selama lima tahun guna mempromosikan pemakaian mata uang yuan dalam berbagai transaksi keuangan.

Cina yang mengumumkan cetak biru itu pada Jumat, 11 Januari 2019 memilih provinsi Guangxi di selatan sebagai gerbang untuk mempromosikan pemakaian yuan dengan 10 negara anggota ASEAN: Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos, Thailand, Myanmar, dan Filipina.


Menurut laporan Reuters dan The Star, Sabtu, 12 Januari 2019, situs resmi Bank Rakyat Cina mengeluarkan pernyataan bahwa kabinet pemerintah Cina sepakat membangun Guangxi sebagai gerbang kerja sama keuangan antara Cina dan ASEAN. Guangxi dipilih karena berbatasan dengan Vietnam.



Tujuan kunci Cina membuat cetak biru itu adalah untuk mempromosikan yuan kepada negara-negara ASEAN dalam hal perdagangan lintas batas, transaksi mata uang, investasi dan pendanaan.


Lebih khusus lagi, Cina akan mendorong penggunaan yuan dalam perdagangan komoditinya dengan ASEAN, mendukung yuan digunakan dalam pemberian pinjaman untuk proyek-proyek di ASEAN, membangun pasar yuan di luar negeri dan investasi keuangan lintas batas.

Rancangan cetak biru menggalakkan pemakaian yuan di ASEAN berlangsung hingga 2023 dengan melibatkan 13 lembaga pemerintah Cina termasuk bank sentral, regulator pertukaran mata uang, pengawas sekuritas, dan kementerian keuangan.

Credit TEMPO.CO


https://dunia.tempo.co/read/1164267/ini-cetak-biru-cina-gencarkan-pemakaian-yuan-di-asean




Trump Kecam Penyelidikan FBI Soal Dugaan Kerja untuk Rusia


Presiden AS Donald Trump mengecam penyelidikan FBI dalam kasus dugaan kerja sama dengan Rusia. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CB -- Presiden AS Donald Trump mengecam penyelidikan yang dilakukan oleh Biro Investigasi Federal (FBI) terhadap dugaan dirinya bekerja untuk Rusia dalam hal pemecatan yang dilakukannya terhadap Direktur FBI James Comey pada 2017.

Sebelumnya, penyelidikan itu diungkap oleh The New York Times. Selain itu, Biro juga disebut menyelidiki soal kemungkinan dugaan menghalangi penyelidikan yang dilakukan oleh Trump. 

Investigasi FBI ini kemudian ditarik ke penyelidikan yang lebih luas oleh Penasihat Khusus Robert Mueller ke dugaan campur tangan Rusia dalam Pemilu Presiden AS 2016. 

Wow, just learned in the Failing New York Times that the corrupt former leaders of the FBI, almost all fired or forced to leave the agency for some very bad reasons, opened up an investigation on me, for no reason & with no proof, after I fired Lyin’ James Comey, a total sleaze!

— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 12, 2019

"Wow, baru tahu dari New York Times yang gagal bahwa mantan pemimpin FBI yang korup, hampir semua yang dipecat atau dipaksa meninggalkan agensi karena beberapa alasan yang sangat buruk, membuka penyelidikan terhadap saya, tanpa alasan dan tanpa bukti, setelah saya memecat Si Pembohong James Comey, sungguh tak bermoral! " Trump berkicau lewat akun Twitter-nya, Sabtu (12/1). 

"FBI berada dalam kekacauan total, karena kepemimpinan Comey yang buruk dan cara dia menangani penyelidikan penggunaan server pribadi Hillary Clinton untuk mengirim beberapa email pemerintah," imbuhnya. 


"Pemecatan James Comey yang saya lakukan adalah hari yang hebat bagi Amerika," klaim Trump, yang menggambarkan mantan Direktur FBI itu sebagai "Polisi yang tak jujur yang sepenuhnya dilindungi oleh sahabatnya, Bob Mueller." 

Laporan The New York Times sendiri menyebut bahwa FBI telah curiga dengan hubungan Trump dan Rusia selama kampanye Pilpres 2016. Namun, belum ada bukti yang menunjukkan kontak langsung secara rahasia antara Trump dengan Rusia. 

Trump berulang kali mengkritik penyelidikan Mueller sebagai "perburuan penyihir" dan melihatnya sebagai upaya untuk menodai legitimasi dirinya sebagai presiden. 

....the FBI was in complete turmoil (see N.Y. Post) because of Comey’s poor leadership and the way he handled the Clinton mess (not to mention his usurpation of powers from the Justice Department). My firing of James Comey was a great day for America. He was a Crooked Cop......

— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 12, 2019

Sekretaris pers Trump, Sarah Sanders, mengatakan bahwa tudingan terbaru kepada Presiden itu "tidak masuk akal". "James Comey dipecat karena dia peretas partisan yang tercela. Presiden Trump benar-benar keras terhadap Rusia," klaimnya. 

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang adalah Direktur CIA pada saat penyelidikan itu mulai dilakukan, menolak untuk mengomentari laporan The New York Times

"Gagasan bahwa Presiden Trump adalah ancaman bagi keamanan nasional Amerika adalah benar-benar menggelikan," kilahnya.

Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190113062050-134-360421/trump-kecam-penyelidikan-fbi-soal-dugaan-kerja-untuk-rusia


Daftar Rekor Penutupan Pemerintahan AS Terlama

Ilustrasi kantor Presiden Amerika Serikat, Gedung Putih. (REUTERS/Yuri Gripas)


Jakartata, CB -- Penutupan (shutdown) seluruh atau sebagian pemerintahan Amerika Serikat di era kepemimpinan Presiden Donald Trump ternyata melampaui rekor terlama yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini berdampak semakin serius, khususnya terhadap layanan pemerintah dan para pegawai negeri.

Seperti dilansir CNNIndonesia.comdari berbagai sumber, Sabtu (12/1), penutupan pemerintahan AS selalu terjadi akibat perundingan yang menemui jalan buntu antara lembaga eksekutif yang merupakan presiden dan Kongres. Sebagian besar menyangkut soal anggaran.

Rekor penutupan pemerintahan terlama sebelumnya terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Bill Clinton. Peristiwa itu terjadi selama 21 hari, pada 16 Desember 1995 sampai 6 Januari 1996.


Saat itu Clinton menolak menandatangani pengajuan anggaran yang disetujui Kongres, yang saat itu dipimpin oleh Newt Gingrich, dalam hal pendidikan serta kesehatan. Dia merasa anggaran itu tidak memadai. Setelah kedua belah pihak sepakat, Clinton mencabut penutupan pemerintahan dan 

Sebelumnya, Clinton juga sempat menutup pemerintahan selama lima hari, yakni pada 14 sampai 19 November 1995. Menurut klaim mantan staf Gedung Putih, Monica Lewinsky, saat itulah dia dan Clinton kerap berhubungan intim karena situasi kantor yang sepi.

Lantas pada 2013 juga terjadi penutupan pemerintahan selama 16 hari. Saat itu, Presiden Barack Obama dan Kongres silang pendapat tentang pengesahan Undang-Undang Layanan Kesehatan, atau yang juga dikenal dengan istilah Obamacare.

Saat itu Kongres terus-terusan mengulur pengesahan Obamacare. Alhasil, Obama memutuskan menutup pemerintahan sejak 1 hingga 17 Oktober 2013. Obama lantas menulis surat untuk seluruh pegawai negeri di AS yang isinya dia meminta maaf hal itu berdampak negatif terhadap pekerjaan mereka.


"Kepada seluruh pegawai negeri AS yang berdedikasi dan bekerja keras, semua ini tidak adil bagi Anda," tulis Obama dalam suratnya ketika itu.

Sedangkan penutupan pemerintahan di era Trump terjadi karena persoalan anggaran proyek tembok perbatasan AS dan Meksiko. Trump mengajukan permintaan dana sebesar US$5,6 miliar, tetapi Dewan Perwakilan hanya sanggup menyetujui US$1,3 miliar.

Hal itu berkepanjangan karena perundingan antara Trump dan Ketua Dewan Perwakilan Nancy Pelosi tidak membuahkan hasil. Maka dari itu belum terlihat ada tanda-tanda untuk mencabut penutupan pemerintahan. Alhasil, 800 ribu pegawai negeri tetap dan honorer di AS kini frustasi dan kebingungan lantaran mereka belum menerima gaji sejak akhir Desember 2018.

Trump juga pernah menutup pemerintahan selama tiga hari pada 20 sampai 22 Januari 2018. Saat itu fraksi Partai Demokrat dan Partai Republik di dalam Kongres tidak sepakat soal program untuk penanganan anak-anak pendatang (DACA). 


Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190112150347-134-360357/daftar-rekor-penutupan-pemerintahan-as-terlama


Komandan ISIS Afghanistan Terbunuh oleh Serangan AS

Para tentara Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan. Foto/REUTERS



KABUL - Seorang komandan senior kelompok militan Islamic State atau ISIS tewas di Afghanistan dalam serangan pasukan Amerika Serikat (AS). Pentolan kelompok radikal yang tewas itu adalah Emir Khetab.

Juru bicara pasukan AS yang berbasis di Afghanistan, Letnan Ubon Mendie, pada hari Sabtu mengonfirmasi bahwa Emir Khetab terbunuh dalam serangan pada 10 Januari di wilayah timur provinsi Nangarhar.


Menurut Mendie, Emir yang dikenal dengan berbagai nama, memfasilitasi serangan profil tinggi dan memasok senjata dan bahan bahan peledak bagi petempur ISIS.

"Penumpasannya membantu melindungi warga Afghanistan yang tidak bersalah dari kekerasan ISIS di masa depan dan melemahkan kehadiran mereka di Nangarhar," kata Mendie, yang dilansir Reuters, Minggu (13/1/2019).

ISIS Afghanistan dikenal dengan nama Islamic State Khorasan Province (ISKP). Kelompok ini telah aktif sejak 2015 dengan memerangi Taliban, pasukan Afghanistan dan pasukan asing.


Pertempuran melawan ISIS dan kelompok-kelompok militan lainnya termasuk al-Qaeda dan Taliban berada di jantung misi kontraterorisme yang dipimpin AS dilakukan di samping operasi "Resolute Support" yang dipimpin NATO. Kehadiran pasukan NATO sendiri sejatinya melatih dan memberi nasihat kepada pasukan keamanan Afghanistan.

Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1369971/40/komandan-isis-afghanistan-terbunuh-oleh-serangan-as-1547330319






Israel Klaim Sudah Serang Ribuan Target Iran di Suriah


Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Gadi Eisenkot. Foto/Times of Israel/Flash90


TEL AVIV - Israel mengklaim telah menyerang ribuan target militer Iran di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Klaim itu disampaikan Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Gadi Eisenkot.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Eisenkot untuk pertama kalinya mengonfirmasi skala serangan militer Israel yang sedang berlangsung untuk menggagalkan penumpukan kekuatan Iran di Suriah.


"Kami mencapai ribuan target tanpa mengklaim tanggung jawab atau meminta pujian," katanya. Eisenkot akan pensiun sebagai Kepala Staf IDF pada minggu depan.

Eisenkot mengatakan Israel dalam dua tahun terakhir mengalihkan fokusnya ke Iran, musuh utamanya, untuk mencegah IDF terjebak dalam memerangi musuh-musuh sekunder seperti Hamas di Gaza.

"Ketika Anda bertarung selama bertahun-tahun melawan musuh yang lemah, itu juga melemahkan Anda," ujarnya, yang dilansir Sabtu (12/1/2019) malam.

Pada awalnya, Eisenkot mengatakan operasi Israel di Suriah beroperasi di bawah "ambang batas tertentu". Penekanan Eisenkot itu mengacu pada IDF yang membatasi serangan terhadap pengiriman senjata yang ditujukan untuk kelompok proksi Iran, yakni Hizbullah yang berbasis di Lebanon, selama beberapa tahun pertama perang saudara yang pecah pada 2011.

Tetapi pada tahun-tahun berikutnya, Eisenkot mengatakan Iran membuat "perubahan signifikan" dalam strategi Suriah-nya, dan mulai mengimpor sumber daya dari seluruh dunia Muslim dalam upaya untuk memperkuat cengkeramannya di negara itu.

"Visi mereka adalah untuk memiliki pengaruh signifikan di Suriah dengan membangun kekuatan hingga 100.000 petempur Syiah dari Pakistan, Afghanistan dan Irak," katanya.“Mereka membangun pangkalan intelijen dan pangkalan angkatan udara di setiap pangkalan udara Suriah. Dan mereka membawa warga sipil untuk mengindoktrinasi mereka," ujarnya.


Pada 2016, Eisenkot mengatakan Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani, telah memobilisasi 3.000 pasukannya di Suriah, bersama dengan 8.000 petempur Hizbullah dan 11.000 tentara Syiah asing lainnya.

Pada Januari 2017, Eisenkot mengaku menerima izin dengan suara bulat dari kabinet keamanan Israel untuk meningkatkan serangan di Suriah hingga hampir setiap hari. Pada 2018 saja, dia mengklaim Israel menjatuhkan 2.000 bom ke target Iran.

Soleimani berusaha membalas serangan Israel yang meningkat dengan meluncurkan 30 roket di Israel utara Mei lalu, tetapi Eisenkot mengatakan bahwa tidak ada satu pun yang mencapai target.


Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1369958/43/israel-klaim-sudah-serang-ribuan-target-iran-di-suriah-1547318423



Damaskus: Israel Terus Serang Suriah karena Dilindungi AS

Pemandangan di Damaskus, Suriah, saat diserang rudal pesawat-pesawat jet tempur Israel, Jumat (11/1/2019) malam. Foto/SANA



DAMASKUS - Rezim Suriah mengadu ke PBB soal serangan rudal pesawat-pesawat jet tempur Israel di Damaskus pada Jumat malam waktu setempat atau Sabtu (12/1/2019) WIB. Menurut pemerintah Presiden Bashar al-Assad militer Tel Aviv terus menyerang Damaskus karena dilindungi Amerika Serikat (AS).

Kantor berita SANA mengutip sumber militer Damaskus melaporkan ada berbagai sasaran di Damaskus yang diserang rudal-rudal Tel Aviv. Namun, sebagian besar rudal tersebut berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Damaskus.


Kementerian Luar Negeri rezim Assad menerbitkan surat protes serangan Tel Aviv yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kepala Dewan Keamanan PBB. Dalam surat tersebut, rezim Assad menilai serangan Israel tidak beralasan.

"Agresi berbahaya ini cocok dengan kerangka upaya Israel untuk memperpanjang krisis dan perang melawan teroris di Suriah, dan untuk meningkatkan moral sisa-sisa para teroris yang bertindak sebagai agennya," bunyi surat tersebut.

"Selain itu, ini adalah upaya lain dari pemerintah Israel untuk menghindari masalah dalam negerinya yang mendesak," lanjut surat itu.

Menurut Kementerian Luar Negeri Suriah perlindungan AS memungkinkan Israel melakukan serangan yang berkelanjutan. AS juga dinilai memberikan dukungan militer, politik, dan media yang memungkinkan Tel Aviv leluasa melakukan agresi.

Agresi terhadap Damaskus pada Jumat malam menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan sebuah gudang di bandara. Namun, sumber Kementerian Perhubungan Suriah mengatakan bahwa lalu lintas di bandara tidak terpengaruh oleh serangan.


Serangan udara Jumat malam adalah yang pertama sejak serangan Israel pada Hari Natal, di mana setidaknya tiga tentara Suriah terluka dan gudang amunisi dekat Damaskus dihancurkan. Dalam serangan itu, pasukan pertahanan udara Suriah melaporkan telah menembak jatuh sebagian besar rudal musuh yang diluncurkan dari ruang udara Lebanon.

Kementerian Pertahanan Rusia mengecam Israel atas serangan 25 Desember itu karena menjadikan pesawat sipil sebagai perisai yang membuat militer Damaskus menahan diri untuk merespons dengan sistem pertahanan udara.



Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1369950/43/damaskus-israel-terus-serang-suriah-karena-dilindungi-as-1547314548


Keluarga Muslim Ditolak Jenguk Bayi di Sebuah RS di AS

Muslimah mengenakan niqab (ilustrasi)

CB, VIRGINIA -- Sebuah keluarga Muslim dilaporkan dilarang mengunjungi bayi baru lahir di Rumah Sakit Inova Fair Oaks di Fairfax, Virginia, Amerika Serikat (AS), karena mereka dinilai terlihat 'menakutkan'. Keluarga Muslim itu mengklaim mereka diberitahu bahwa mereka akan diusir dari rumah sakit sebelum staf akhirnya memanggil polisi.

Keluarga Zahr mengatakan, mereka dilarang mengunjungi bayi yang baru lahir di rumah sakit. Menurut mereka, staf rumah sakit mengatakan keluarga Muslim terlihat 'menakutkan'.

Mereka tiba menjelang akhir jam kunjungan di Inova Fair Oaks. Menurut bibi bayi itu, Arwa Zahr ketika mereka sampai di bangsal kerja, mereka diadang oleh seorang penjaga keamanan.

Arwa Zahr bersama ibu dan ayahnya atau kakek-nenek bayi bermaksud akan menjenguk bayi sebelum ditolak. Kedua wanita itu mengenakan niqab, yang menutupi leher dan wajahnya. Keluarga itu mengklaim bahwa niqab menjadi alasan mereka tidak diizinkan untuk melihat bayi itu.

"Dia berteriak kepada saya dan dia memberi tahu kami, 'Kamu tidak diizinkan berada di sini' dan kemudian berkata, 'Kamu tahu, kamu terlihat menakutkan," ujar Arwa Zahr mengatakan kepada NBC 4 dilansir Mirror.co uk pada Ahad (13/1).

Zahr mengatakan, setelah ditolak menjenguk bayi, mereka diperintahkan kembali ke ruang tunggu. Zahr pun kemudian menghadapi penjaga keamanan dan mengatakan bahwa penjaga tidak sopan.

Penjaga kemudian memanggil pejabat pengawas rumah sakit. Oleh staf rumah sakit, keluarga Zahr kemudian diminta meninggalkan rumah sakit.

"Kami mencoba menjelaskan kepada (pengawas) sisi cerita kami. Dia (pengawas) memandangi ibu  saya ketika dia mencoba menjelaskan apa yang terjadi, dan dia berkata padanya, 'Tutup mulutmu atau aku akan mengusirmu," kata Ahmed.

"Dia memberi tahu mereka, 'Tidak ada yang menginginkanmu di sini. Para perawat tidak menginginkanmu. Para dokter tidak menginginkanmu di sini'," lanjut dia.

Ketika Ahmed Zahr terus membela keluarganya, ia mengklaim staf itu memanggil polisi. Keluarga itu kemudian berbicara dengan petugas sebelum meninggalkan rumah sakit tanpa melihat bayi perempuan itu.

Ahmed Zahr mengatakan, dia tidak pernah mengalami pelecehan seperti itu sebelumnya. Bahkan, lebih menyakitkan karena kakek-nenek bayi itu, Dr Nabil Zahr dan Karima Zohdi adalah sukarelawan pendeta di rumah sakit tetangga yang memiliki hubungan kuat dengan Inova Fair Oaks.

Dalam sebuah pernyataan kepada media AS, rumah sakit mengeluarkan pernyataan, "Inova menghormati dan menghargai komunitas pasien kami yang beragam dan percaya bahwa semua pasien memiliki hak untuk lingkungan yang aman dan terhormat, bebas dari segala bentuk diskriminasi."

Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/internasional/amerika/19/01/13/pl8hmj409-keluarga-muslim-ditolak-jenguk-bayi-di-sebuah-rs-di-as


Sudan Bergolak, Imam Masjid Dilarikan dari Amuk Massa Antipemerintah

Massa antipemerintah Sudan berunjuk rasa di jalanan kota Khartoum setelah ibadah salat Jumat, (11/01) waktu setempat. (Reuters)

Khartoum - Pemuka agama terkemuka Sudan,Abdul HaiYousuf, dilarikan keluar masjid setelah ibadah salat Jumat (11/01), waktu setempat, berakhir ricuh.

Pada kejadian di ibu kota Sudan, Khartoum, jemaah masjid Khatim al-Mursaleen memprotes Yousuf yang disebut kerap mendukung kebijakan pemerintah.

Ulama yang sempat menempuh pendidikan di Arab Saudi itu dianggap tak bersedia memimpin protes masyarakat terhadap Omar al-Bashir, presiden Sudan selama 30 tahun terakhir.


Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, seorang jemaah laki-laki terlihat berteriak kepada Yousuf, "Berdiri dan pimpin kami dari masjid ini."

Massa yang semakin beringas lantas terdengar meneriakkan yel, "Jatuhkan rezim ini."

Aparat kepolisian lantas menembakkan gas air mata kepada para jemaah masjid yang turun ke jalan untuk berdemonstrasi.

Selama tiga pekan terakhir, demonstrasi antipemerintah di Sudan telah menewaskan setidaknya 22 orang.

Para demonstran, yang menentang kenaikan harga bahan bakar minyak dan bahan makanan, mendesak Presiden Bashir segera mengakhiri jabatannya.

Selama tiga pekan terakhir, gelombang protes terhadap pemerintah Sudan terus terjadi. (AFP)

Apa yang terjadi di Khartoum?

Sebuah video yang muncul di Facebook memperlihatkan seorang umat di masjid Khatim al-Mursaleen menentang Yousuf.

Yousuf, yang selama ini dikenal mendorong umatnya melakukan aksi solidaritas untuk Gaza dan Suriah, kemudian dilarikan keluar masjid melalui pintu terdekat dari mimbar.

https://www.facebook.com/mohamed.mohagoub.7/videos/vb.100012722169289/690468821387184/?type=2&video_source=user_video_tab

Sebuah video lain menunjukkan jemaah yang terus-menerus menyanyikan yel di depan masjid.

Keaslian video itu belum dapat diverifikasi secara cepat. Namun sebelum ini, Yousuf diketahui meminta pemerintah Sudan mengendalikan kekisruhan yang terjadi.

Merujuk laporan kantor berita Reuters, Jumat kemarin demonstrasi di Khartoum dan Omdurman lebih besar dibandingkan hari-hari sebelumnya. Gelombang protes disebut telah membesar.

Aparat keamanan terlihat mengejar para pengunjuk rasa. Namun belum ada laporan tentang korban luka maupun tewas.

Mengapa protes terjadi di Sudan?

Unjuk rasa dimulai sejak 19 Desember lalu, tak lama setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga minyak dan roti.

Gelombang protes bereskalasi menjadi desakan agar Presiden Bashir mengundurkan diri. Bashir yang naik ke tampuk kepresidenan melalui kudeta tahun 1989 dinilai keliru mengelola perekonomian Sudan.

Presiden Sudan, Omar al-Bashir, menolak mengundurkan diri. (AFP)

Selama 2018 harga sejumlah bahan pokok di Sudan naik dua kali lipat. Di saat yang sama, nilai mata uang negara itu anjlok.

Tiga perempat pendapatan Sudan dari sektor minyak lenyap setelah masyarakat kawasan selatan negara itu memutuskan memisahkan diri dan membentuk Republik Sudan Selatan tahun 2011.

Perekonomian Sudan selama 20 tahun terakhir juga tertekan akibat sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat.

Sanksi yang dicabut Oktober 2017 itu muncul karena AS menuduh Sudan mendukung kelompok teror.

Meski sebagian penduduk Sudan mendesak Bashir untuk mundur, sebagian penduduk lainnya tetap mendukung kepemimpinannya. (AFP)

Bagaimanapun, pada 10 Januari lalu, Bashir menyatakan tidak akan mengundurkan diri dari jabatan presiden.

Merujuk konstitusi Sudan, masa kepemimpinan Bashir baru akan berakhir tahun 2020.

"Bagi mereka yang mendambakan kekuasaan, satu-satunya cara adalah melalui kotak suara serta pemilu yang adil dan bebas," kata Bashir dalam pidato resminya.

Rezim pemerintahan Bashir kerap dituding melanggar hak asasi manusia. Pada tahun 2009 dan 2010, Pengadilan Kriminal Internasional menuduhnya melakukan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Saat itu, surat perintah penangkapan terhadap Bashir telah diterbitkan.

Credit BBC World - detikNews



https://m.detik.com/news/bbc-world/d-4381591/sudan-bergolak-imam-masjid-dilarikan-dari-amuk-massa-antipemerintah



Perempuan Palestina Tewas Ditembak Israel dalam Aksi Demo di Gaza

Foto: Ilustrasi/Thinkstock

Jakarta - Pasukan Israel menembak mati seorang perempuan Palestina saat aksi demo yang berlangsung di sepanjang perbatasan Gaza.

Juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza, Ashraf al-Qudra menyebut perempuan itu ditembak di bagian kepala saat aksi demo di sebelah timur Gaza City pada Jumat (11/1) waktu setempat.

Qudra seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/1/2019), mengidentifikasi perempuan tersebut sebagai Amal al-Taramsi. Perempuan berumur 43 tahun itu merupakan perempuan ketiga yang tewas dalam bentrokan saat aksi-aksi demo di perbatasan Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Setidaknya 241 warga Palestina telah tewas dalam bentrokan tersebut.

Militer Israel tidak mengeluarkan tanggapan mengenai insiden penembakan tersebut. Namun disebutkan bahwa sekitar 13 ribu warga Palestina ikut serta dalam aksi-aksi "rusuh" di sejumlah lokasi di sepanjang perbatasan Gaza.

"Para perusuh telah membakar ban-ban dan melemparkan batu-batu, bahan peledak dan granat terhadap pasukan Israel dan di pagar keamanan Jalur Gaza," ujar juru bicara militer Israel.

Ditambahkannya, pasukan Israel merespons "sesuai prosedur operasi standar."

Dalam insiden itu, para pengunjuk rasa mencoba menghancurkan pagar kawat berduri di dekat perbatasan dan pasukan Israel merespons dengan tembakan dan gas air mata. Qusra mengatakan, setidaknya 25 warga Palestina lainnya menderita luka-luka tembak dalam insiden itu.

Militer Israel kemudian menggempur dua posisi milik Hamas, penguasa Gaza. Sumber keamanan Hamas mengatakan, tak ada yang terluka dalam serangan itu. 



Credit detikNews


https://m.detik.com/news/internasional/d-4381506/perempuan-palestina-tewas-ditembak-israel-dalam-aksi-demo-di-gaza




Sabtu, 12 Januari 2019

Buka Pangkalan Militer di Asia Tenggara-Karibia, Rusia Kecam Inggris


Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Foto/Istimewa



MOSKOW - Rusia mengutuk rencana Inggris untuk membuka pangkalan militer di Asia Tenggara dan Karibia. Moskow mengatakan siap untuk mengambil tindakan balasan jika kepentingannya dan sekutunya terancam.

Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengatakan kepada surat kabar Sunday Telegraph bulan lalu bahwa London sedang mengerjakan rencana untuk membangun dua pangkalan asing baru dalam beberapa tahun mendatang setelah meninggalkan Uni Eropa.


Williamson tidak merinci di mana pangkalan-pangkalan itu akan dibangun, tetapi surat kabar itu melaporkan bahwa opsi pembangunan itu termasuk di Singapura atau Brunei di dekat Laut Cina Selatan dan Montserrat atau Guyana di Karibia.

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, menggambarkan pernyataan Williamson membingungkan dan memperingatkan rencana tersebut dapat mengganggu kestabilan dunia.

"Tentu saja, Inggris seperti negara lain adalah independen ketika datang ke rencana pembangunan militernya. Tetapi dengan latar belakang meningkatnya ketegangan militer dan politik secara keseluruhan di dunia pernyataan tentang keinginan untuk membangun kehadiran militernya di negara ketiga kontraproduktif, destabilisasi dan mungkin bersifat provokasional," ujarnya.


"Jika ada tindakan yang mengancam keamanan Rusia atau sekutunya, negara kami berhak mengambil tindakan balasan yang sesuai," sambungnya memperingatkan seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/1/2019).

Sekedar informasi, Rusia memiliki pangkalan militer di beberapa negara di bekas Uni Soviet dan mengoperasikan fasilitas militer di Suriah dan Vietnam.


Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1369885/41/buka-pangkalan-militer-di-asia-tenggara-karibia-rusia-kecam-inggris-1547284928


FBI Kembali Selidiki Dugaan Trump Bekerja untuk Rusia


Presiden AS Donald Trump. (REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CB -- Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (The Federal Bureau of Investigation/FBI) dilaporkan kembali membuka penyelidikan 2017 terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Seperti dilansir The New York Timesmelalui AFP, penyelidikan dilakukan terkait dugaan Trump bekerja untuk Rusia.

Penyelidikan kontra-intelijen ganda dan penyelidikan kriminal awalnya dilakukan setelah Trump memecat Direktur FBI James comey pada 2017. Kontra-intelijen dilakukan guna mengetahui kebenaran Trump bekerja bagi Rusia secara sukarela atau tidak.

Hal itu dilakukan juga untuk menentukan apakah ini merupakan ancaman nasional atau tidak. Sementara itu, pemeriksaan terkait kriminal dilakukan guna melihat unsur pelanggaran dalam pemecatan Comey. 


Penyelidikan ini kemudian dipercayakan kepada Robert Mueller yang sempat menyelidiki dugaan intevensi Rusia dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016.

The Times sempat mengatakan FBI sudah mencurigai hubungan Trump dan Rusia selama kampanye 2016. Namun, penyelidikan tidak dilakukan sampai Trump memecat Comey akibat menolak bersumpah setia kepadanya dan membatalkan penyelidikan itu. 

Ini bermula ketika anggota Kongres dari Partai Republik John Ratcliffe bulan lalu bertanya kepada Comey mengenai 'bukti' yang cukup soal kolusi antara kampanye Trump dan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS 2016. Comey menyatakan FBI memiliki alasan mencurigai orang AS yang membantu Rusia. 


FBI sebelumnya telah meminta keterangan empat warga AS terkait perkara ini. Empat orang itu disebut memiliki hubungan dengan Trump.

Badan Intelijen Amerika (CIA) bahkan menyimpulkan Rusia telah membantu memenangkan Trump melalui intervensi tersebut. Hal itu teridentifikasi melalui ribuan email yang diretas dari surat elektronik Ketua Kampanye Hillary Clinton dan lembaga lainnya. 

Namun, di tengah penyelidikan FBI, Trump memecat Comey. Tak lama setelah itu, Departemen Kehakiman menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki dugaan campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden 2019.

Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190112132521-134-360344/fbi-kembali-selidiki-dugaan-trump-bekerja-untuk-rusia



Trump Pecahkan Rekor Penutupan Pemerintahan AS Terlama

Penutupan pemerintahan Amerika Serikat sudah memasuki hari ke-22 pada Sabtu (12/1).(AFP TV)

Jakarta, CB -- Penutupan pemerintahan Amerika Serikat sudah memasuki hari ke-22, pada Sabtu (12/1).

Ini adalah rekor terbaru penutupan terlama pemerintah AS. Penutupan parsial pemerintah ini menjadi rekor terpanjang di AS dan menyalip rekor penutupan 21 hari pada 1995-1996 di bawah pemerintahan Bill Clinton. 

Penutupan pemerintahan ini menyebabkan 800 ribu pegawai federal tak digaji. Pekerja seperti agen FBI, pengontrol lalu lintas udara, dan staf museum pun tidak digaji sampai Jumat (11/1). 


Hal ini terjadi karena adanya ketidaksepakatan antara Presiden AS Donald Trump dengan partai Demokrat tentang pembangunan tembok perbatasan Meksiko yang membutuhkan uang banyak. 

Sebelumnya, pada Jumat pagi, Trump menyatakan menyatakan belum akan menetapkan status darurat nasional atas penutupan pemerintahan AS untuk sementara waktu. 

"Saya tidak akan melakukannya secepat ini," katanya saat pertemuan di Gedung Putih dikutip dari AFP. 

Trump menggambarkan deklarasi darurat sebagai jalan keluar yang mudah. Dia juga mengatakan bahwa Kongres harus bertanggungjawab dengan menyetujui US$5,7 miliar. 

"Jika mereka tidak bisa melakukannya, saya akan mendeklarasikan keadaan darurat nasional. Saya punya hak mutlak."

Sampai saat ini, Trump mengungkapkan beberapa kali bahwa dia sudah semakin dekat untuk mengambil keputusan kontroversial. 

Beberapa menit sebelumnya, sekutu Trump Senator Republik Lindsey Graham melontarkan cuitan setelah pembicaraannya dengan Trump. 


"Tuan presiden, nyatakan darurat nasional Sekarang."

Naun tak jelas apa yang membuat Trump urung menyatakan darurat nasional dan berubah arah. 


Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190112091204-134-360327/trump-pecahkan-rekor-penutupan-pemerintahan-as-terlama




Iran kepada Prancis: Rudal Balistik adalah Hak Kami

Foto/Ilustrasi/SINDONews/Ian



TEHERAN - Iran meminta Prancis untuk berhenti mengulangi klaim tidak bertanggung jawab dan tidak benar tentang program pengembangan rudal balistik Teheran. Demikian laporan yang diturunkan oleh stasiun televisi pemerintah Iran.

"Program rudal pertahanan buatan Iran adalah hak alami bangsa Iran," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (12/1/2019).


Prancis sebelumnya meminta Iran untuk segera menghentikan semua kegiatan yang terkait dengan rudal balistik yang dapat membawa senjata nuklir, setelah Teheran mengatakan dapat menempatkan dua satelit ke orbit dalam beberapa minggu mendatang.


"Prancis ingat bahwa program rudal Iran (tidak) sesuai dengan Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Agnes von der Muhll.

"Menyerukan Iran untuk segera menghentikan semua kegiatan terkait rudal balistik yang dirancang untuk membawa senjata nuklir, termasuk tes menggunakan teknologi rudal balistik," lanjutnya.


Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1369817/43/iran-kepada-prancis-rudal-balistik-adalah-hak-kami-1547262703


Prancis Minta Iran Hentikan Pengembangan Rudal Pembawa Nuklir


Iran saat menguji coba rudal balistik. Foto/REUTERS


PARIS - Pemerintah Prancis meminta Iran untuk segera menghentikan semua kegiatan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir. Seruan itu muncul setelah Teheran mengklaim dapat menempatkan dua satelit ke orbit dalam beberapa minggu mendatang.
"Prancis ingat bahwa program rudal Iran (tidak) sesuai dengan Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Agnes von der Muhll kepada wartawan, yang dikutip Reuters, Sabtu (12/1/2019).

"Menyerukan Iran untuk segera menghentikan semua kegiatan terkait rudal balistik yang dirancang untuk membawa senjata nuklir, termasuk tes menggunakan teknologi rudal balistik," lanjut dia.
Von der Muhll menanggapi komentar Presiden Hassan Rouhani pada hari Kamis, yang mengatakan dua satelit akan dikirim ke luar angkasa menggunakan rudal buatan Iran.
Sementara itu, Teheran menolak seruan Paris. Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan tuduhan yang berulang kali bahwa Teheran mengembangkan senjata nuklir merupakan klaim tak bertanggung jawab.
"Program rudal pertahanan buatan Iran adalah hak alami bangsa Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi. "Program rudal Iran tidak melanggar resolusi 2231 PBB," katanya lagi.
Prancis sendiri merupakan salah satu negara yang mempertahankan kesepakatan nuklir Iran tahun 2015. Kesepakatan itu secara resmi bernama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015. 

JCPOA 2015 itu merupakan kesepakatan nuklir Teheran yang disepakati oleh Iran dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China). Dalam kesepakatan tersebut, Iran bersedia mengekang program nuklir dengan imbalan penjatuhan sanksi internasional.
Namun, AS yang dipimpin Presiden Donald Trump telah keluar dari JCPOA. Sejak itu, Washington memulihkan sanksi terhadap Teheran.
Washington ingin negosiasi ulang terkait kesepatan internasional tersebut. Tapi, Teheran menolaknya karena JCPOA 2015 merupakan kesepakatan final.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1369779/41/prancis-minta-iran-hentikan-pengembangan-rudal-pembawa-nuklir-1547233983


Menteri India Berencana Tempatkan Lansia untuk Hidup Bersama Sapi di Panti Jompo


Foto: AFP.


NEW DELHI – Seorang menteri di Delhi, India, berencana untuk membuat panti jompo di mana sapi dan orang-orang lanjut usia (lansia) bisa hidup berdampingan dalam satu ruang. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat menikmati tahun-tahun emasnya dan hari tua bersama.

“Gagasan eksperimental ini akan melihat panti jompo di bangun di tempat di mana penampungan ternak saat ini sedang dimodernisasi di Ghummanhera, Delhi, tempat sapi dan para lansia akan hidup berdampingan, saling menjaga satu sama lain,” kata Menteri Pembangunan Delhi, Gopal Rai, sebagaimana dilansir RT pada Jumat (11/1/19).

Meskipun sapi dianggap suci di India, mereka dapat ditinggalkan ketika mereka bertambah tua dan tidak lagi menghasilkan susu. Mereka akan ditinggalkan ke jalan-jalan kota.


“Ketika seekor sapi sudah mengering, orang-orang meninggalkannya dan dia berakhir di gaushala (tempat berlindung sapi). Demikian pula, manusia yang juga ditinggalkan dan dikirim ke panti jompo, bahkan oleh keluarga kaya. Jadi, kami telah memutuskan bahwa unit di Ghummanhera akan menjadi gaushala sekaligus juga rumah hari tua,” kata Rai.

Rai menjelaskan rencana untuk membuka tempat perlindungan sapi paling maju di daerah tersebut yang juga akan menjadi rumah bagi manusia, di mana para lansia akan ditemani sapi.

“Lahan seluas 18 hektar akan dialokasikan untuk rencana ini,” tambahnya, seperti dikutip oleh Siasat Daily.



Sejumlah negara bagian India lainnya juga baru-baru ini membuat kebijakan baru seputar sapi, misalnya Negara Bagian Madhya Pradesh yang mengumumkan pembentukan kementerian sapi pada musim gugur lalu.

Sebuah sensus ternak 2012 menemukan ada lebih dari 12.000 sapi liar di Delhi, dan lima juta di seluruh negeri. Setiap bulan, sekira 600 sapi ditangkap di Delhi dan dikirim ke lima tempat penampungan.

Ide yang tidak biasa dalam menggabungkan tempat penampungan sapi dan rumah untuk para lansia itu telah menuai kritik. Beberapa percaya bahwa pengaturan tersebut merupakan cara untuk mengeksploitasi penduduk lansia untuk merawat ternak, sehingga menghemat biaya untuk mempekerjakan lebih banyak staf.


Credit Okezone.com



https://news.okezone.com/read/2019/01/11/18/2002964/menteri-india-berencana-tempatkan-lansia-untuk-hidup-bersama-sapi-di-panti-jompo



Perempuan Uighur Kaget Foto Kamp Beda Dengan Kenyataan



Mantan Penghuni Kamp Uighur Gulbachar Jalilova (kiri) memberikan paparan saat kunjungan di Kantor Republika, Jakarta, Jumat (11/1).

 

 

CB, JAKARTA - Mantan peserta kamp di Provinsi Xianjang, Cina Gulbachar Jalilova (54 tahun) mengaku terkejut melihat perbedaan foto yang diambil pekan lalu oleh jurnalis dari beberapa media internasional ke kamp yang diduga muslim Uighur disiksa di sana. Jalilova menggambarkan kondisi sebenarnya penuh dengan penyiksaan.

Ruangan dengan ukuran 7x3x6 yang tanpa jendela menjadi tempat sehari-harinya selama 16 bulan dia ditempatkan di kamp Uighur. "Kami ditahan di kamar pengap dan gelap.kadang-kadang mereka mengikat logam seberat 5 kilogram di kaki kami sebagai cara hukuman. dur tidur kami bergantian, hanya empat jam semalam," ujar Jalilova saat kunjungannya ke Republika pada Jumat (11/1).

Jelilova berasal dari Kazakhstan. Dia menghabiskan dua dekade terakhir berbisnis di perbatasan Cina-Kazahstan. Pada Mei 2017, dia tiba-tiba ditangkap di kota Urumqi, Cina dengan tuduhan mentransfer dana secara ilegal sebesar 17 ribu yuan (3500 dolar AS) dari Cina dan Turki.

"Ketika saya berada di kamp, saya memberi tahu mereka bahwa saya adalah orang asing dan bahwa saya tidak melakukan kesalahan," katanya. 

Setelah ditangkap dan ditempatkan di kamp, dia tersiksa dan terpisah dari anaknya. Setiap pekan anaknya hanya bisa mengirim surat kepadanya.
"Kami diberitahu bahwa kami tidak memiliki hak di sana. Kami tidak memiliki hak untuk melakukan panggilan telepon, kami seperti orang mati," ceritanya.

Kehidupan sehari-hari hanya dalam ruangan pengap. Dalam hal minum sebagai energi pertahanan tubuh pun dibatasi oleh Cina di kamp itu. Ketika mereka menggunakan air dalam tubuh mereka, mereka disangka berwudhu kemudian disiksa.

Pendidikan vokasi yang diakui Cina, menurut Jalilova berbentuk pengajaran ajaran-ajaran komunis, baik itu dari lagu-lagu komunis Cina dan undang-undang komunis. Semua wajib dihapal, wajib dipelajari bahkan dijadikan ujian.

"Dalam satu kamar pengap terdiri dari 40-50 orang. Jadi jika waktu tidur, kami bergantian sehingga waktu tidur kami hanya ada empat jam," ujarnya.

Pernyataan Gulbachar Jalilova ini bertentangan dengan klaim Pemerintah Cina, namun sesuai dengan kelompok advokasi masyarakat Uighur dan hak asasi manusia lainnya. 

Jalilova mengaku selama berada di dalam kamp dirinya kerap dipukuli dan ketika pertama kali masuk dia memiliki berat 76 kilogram tetapi dalam sebulan ia kehilangan berat badan lebih dari 20 kilogram. "Ini foto saya sekitar tahun 2017," Jelilova menunjukkan foto sebelum berada di Kamp.

"Tujuan akhir dari kamp-kamp konsentrasi itu adalah untuk menghilangkan orang-orang Uighur, kaum Muslim," katanya.

Jelilova mengatakan, dia dikeluarkan dari kamp setelah upaya lobi yang berkelanjutan oleh keluarganya dan pemerintah KAzhastan. "Saya dibebaskan dari kamp konsentrasi tiga bulan lalu, tetapi setiap hari situasi di kamp konsentrasi masih terbayang-bayang di pelupuk mata saya," ujarnya.

"Tangisan rakyat Uighur masih terngiang di telinga saya," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dirilis perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diperkirakan lebih dari 1 juta etnis minoritas Muslim Uighur telah ditahan tanpa persetujuan mereka di pusat penahanan tidak resmi di Xinjiang. Pemerintah Cina mengatakan kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan yang menyediakan pelatihan bahasa dan pendidikan ulang bagi para ekstremis.


 
Credit REPUBLIKA.CO.ID
 

 https://m.republika.co.id/amp_version/pl6356385

 

Diterjang Badai Salju, Jerman dan Swedia Lumpuh


Diterjang Badai Salju, Jerman dan Swedia Lumpuh. (Reuters).


BERLIN - Hujan salju yang turun begitu lebat di sebagian wilayah Jerman dan Swedia menimbulkan kekacauan, kemarin. Sejumlah jalan raya tidak dapat diakses, kereta api tidak dapat beroperasi, dan sekolah diliburkan untuk sementara waktu akibat tumpukan salju setinggi 100 meter lebih.

Palang Merah Jerman memberikan bantuan makanan dan kebutuhan lainnya kepada pengendara yang terjebak di tengah tumpukan salju di Bavaria. Sehari sebelumnya, seorang anak berusia sembilan tahun tewas tertimpa pohon tumbang. Petugas tanggap gawat darurat menemukan jasadnya 40 menit kemudian.


Kondisi ekstrem serupa juga terjadi di Swedia Utara hingga menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total. Seorang petugas SAR dari Austria harus berjuang melewati tumpukan salju setinggi dada orang dewasa untuk mencapai lokasi snowboarder.

Seorang lelaki berusia 41 tahun asal Polandia juga dilaporkan tersesat setelah pergi menuju piste di sebuah resort di Schlossalmbahn. Di Austria, hujan salju sempat mereda setelah mengguyur selama beberap hari hingga memiliki ketebalan tiga meter.

Sebanyak tujuh orang telah meninggal dunia dan dua pendaki hilang sejak akhir pekan lalu. “Kuantitas salju sebanyak ini di atas ketinggian 800 meter hanya terjadi sekali dalam 30-100 tahun,” kata Alexander Radlherr dari Institusi Pusat Austria untuk Meteorologi dan Geodinamika.

Di Swedia, hujan salju juga dibarengi dengan angin kencang di sejumlah wilayah. Di satu area kecepatan angin bahkan dilaporkan mencapai 49,7 meter per detik saat Badai Jan menerjang Stekenjokk.


Kondisi di Jerman mencapai titik berbahaya dan disebut telah melumpuhkan aktivitas publik. Layanan kereta api dihentikan beroperasi dengan wilayah selatan dan timur sebagai wilayah yang terdampak paling buruk. Jalan raya juga terputus oleh tumpukan salju dan pohon yang tumbang.

Dua persimpangan jalan raya A8 ditutup dari selatan hingga timur. Para pengendara yang terjebak di jalan raya bermalam di dalam mobil di dekat Rosenheim. Palang Merah Bavaria dan lembaga pemerintah turun ke jalan untuk membantu mereka.

Jalan di area Berchtesgaden yang berbatasan dengan Austria ditutup karena terblokade. Pemerintah Jerman sedikitnya menerjunkan 200 tentara untuk membantu ratusan orang yang terjebak salju. 

Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1369816/41/diterjang-badai-salju-jerman-dan-swedia-lumpuh-1547262468






Rusia Bakal Tembak Jatuh Pesawat yang Melanggar Wilayah Udaranya



Rusia tengah mempersiapkan rancangan keputusan menembak jatuh pesawat yang dianggap sebagai ancaman negara. Foto/Ilustrasi/Istimewa



MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia ingin mengkonfirmasi otoritasnya untuk menembak jatuh pesawat yang melanggar wilayah udara negara itu dan menjadi ancaman atau kematian, termasuk pesawat yang dibajak.

Rancangan keputusan pemerintah yang disiapkan oleh militer Rusia akan mengubah aturan keterlibatan untuk pesawat yang melanggar perbatasan, yang terakhir ditinjau pada tahun 1994. Dokumen lama secara eksplisit melarang serangan terhadap sebuah pesawat, jika diketahui ada penumpang atau sandera di dalamnya.


Dokumen baru, yang melewati tahap feedback publik minggu ini, akan menghilangkan larangan dan memungkinkan menembak jatuh pesawat yang menimbulkan ancaman terhadap nyawa atau bencana lingkungan yang besar serta merampingkan prosedur untuk bagaimana penggunaan kekuatan mematikan tersebut dapat diperoleh dan diimplementasikan.

Namun, perubahan itu murni teknis karena militer Rusia telah diberi wewenang untuk menggunakan kekuatan mematikan terhadap pesawat sipil, yang diberikan di bawah undang-undang anti-terorisme saat ini. Dalam hal ini, Rusia tidak berbeda dengan banyak negara lain, yang belajar dengan sangat baik terhadap peristiwa bulan September 2001 di mana sebuah pesawat penumpang dapat berfungsi sebagai senjata paling mematikan jika diarahkan pada target bernilai tinggi. 

Keputusan pemerintah yang baru, diharapkan mulai berlaku pada bulan Februari, dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan antara bagian-bagian berbeda dari hukum Rusia seperti disitir dari RT, Sabtu (12/1/2019).

Rusia memiliki sejarah menyakitkan dengan pesawat sipil yang melanggar perbatasannya. Pada tahun 1983, sebuah pesawat penumpang Korea Airlines ditembak jatuh oleh militer setelah menyimpang ke wilayah udara Soviet karena kelalaian pilot. 


Komandan militer, yang mengizinkan penembakan, bertindak dengan anggapan bahwa pesawat itu adalah pesawat mata-mata Boeing RC-135 AS yang mengumpulkan data intelijen di pangkalan militer dan kru pesawat mengabaikan perintah serta tembakan peringatan dengan sengaja.

Insiden itu menjadi salah satu momen menentukan Perang Dingin, yang terjadi selama periode ketegangan yang meningkat antara kedua kubu ideologis. Insiden itu juga memiliki efek mengerikan pada militer Soviet, yang empat tahun kemudian berkontribusi pada keberhasilan prestasi pilot amatir Jerman Mathias Rust, yang menerbangkan pesawat kecilnya sampai ke Lapangan Merah dan mendaratkannya di salah satu jembatan Moskow, cukup banyak yang tidak tertandingi oleh pertahanan udara.


Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1369814/41/rusia-bakal-tembak-jatuh-pesawat-yang-melanggar-wilayah-udaranya-1547261781