Ilustrasi pesawat C-130. (U.S. Air Force photo)
Jakarta, CB -- Pemerintah RI memberikan izin masuk atau flight clearance bagi 20 pesawat dari 11 negara untuk membantu penanggulangan gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah.
Juru
bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, mengatakan 11
negara itu terdiri dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia,
Swiss, Singapura, India, Vietnam, Malaysia, Selandia Baru, Inggris, dan
Qatar.
"Saat ini kami telah memberi flight clearance
untuk 20 pesawat dari 11 negara. Namun perlu diingat, belasan pesawat
ini tidak masuk secara bersamaan, tapi disesuaikan dengan kondisi
bandara dan landasan di lapangan," kata Arrmanatha dalam jumpa pers di
Jakarta, Kamis (4/10).
Arrmanatha mengatakan
flight clearance diberikan bagi pesawat kargo dan pesawat militer C-130 atau sejenisnya.
Hingga
Kamis siang, pesawat Singapura, India, dan Malaysia sudah mendarat di
Balikpapan, yang kini menjadi gerbang masuk bantuan internasional.
Sementara
itu, sedikitnya 19 negara dan 2 organisasi internasional sudah secara
spesifik menyampaikan daftar bantuan dan materi yang bisa diberikan
kepada pemerintah.
Dua organisasi internasional tersebut meliputi Badan Program Pembangunan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Pusat Koordinasi ASEAN untuk
Bantuan Kemanusiaan (AHA Centre).
Sementara itu, 19 negara
tersebut terdiri dari Amerika Serikat, Perancis, Ceko, Swiss, Norwegia,
Hungaria, Turki, Jerman, Spanyol, Inggris, Australia, Vietnam, Thailand,
Singapura, Malaysia, China, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Qatar.
"19
negara dan 2 organisasi internasional ini tidak termasuk negara-negara
yang mengungkapkan niat membantu secara finansial," kata Arrmanatha.
"Daftar
ini tidak tetap, terus berubah dan berkembang setiap saat sebab banyak
negara yang sudah mengungakpakn niat membantu kita, tapi belum secara
resmi berkomunikasi dengan kita."
Namun, Arrmanatha tidak bisa menjelaskan detail mengenai total nilai dan
jumlah barang bantuan yang diberikan belasan negara itu.
Dia
hanya menegaskan bahwa belasan negara tersebut memberikan bantuan
barang-barang yang memang saat ini menjadi prioritas kebutuhan di
lapangan, seperti transportasi pesawat, tenda, pemurni air, peralatan
medis termasuk rumah sakit di lapangan, dan
fogging neutraliser.
Arrmanatha
mengatakan bantuan finansial dari pemerintah asing langsung diterima
oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Sementara itu,
seluruh bantuan finansial dari organisasi internasional dipusatkan di
Palang Merah Indonesia.
Credit
cnnindonesia.com