Presiden
Joko Widodo (kanan) bersiap memukul gong disaksikan Presiden Afrika
Selatan Jacob Zuma (kiri) saat membuka acara Business Summit dalam
rangkaian KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center,
Jakarta, Senin (6/3/2017). (ANTARA/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean)
Jakarta (CB) - Presiden Joko Widodo menyambut kehadiran
para kepala negara/pemerintahan peserta KTT IORA di Jakarta Convention
Center Selasa pagi.
Presiden Jokowi yang mengenakan setelan jas warna gelap dan dasi
warna merah tampak menyalami kepala negara/pemerintahan yang hadir.
Setelah berbincang sebentar, Presiden Jokowi langsung mempersilahkan
kepala negara/pemerintahan untuk menuju tempat duduk yang telah
ditentukan.
Setelah penyambutan dijadwalkan Presiden Jokowi dan para Kepala
Negara/Kepala Pemerintahan/Ketua Delegasi Anggota IORA melakukan foto
bersama.
Setelah itu dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB, Presiden Jokowi
membuka secara resmi KTT Indian Ocean Rim Assosiation (IORA) 2017.
Dalam kesempatan KTT IORA Presiden Jokowi juga dijadwalkan mengikuti debat umum, adopsi dan penandatanganan
the IORA Concord and Signing of the IORA Concord bersama para pemimpin negara anggota IORA.
Presiden Jokowi juga dijadwalkan melakukan jamuan makan siang untuk
menghormati Kepala Negara/Kepala Pemerintahan Anggota IORA. Selain itu
juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala
negara/pemerintahan.
Sebelumnya Menlu Retno Marsudi menyebutkan KTT IORa akan dihadiri 21
negara anggota, tujuh mitra wicara. Dari 21 negara, empat di antaranya
merupakan anggota G-20. Enam dari tujuh mitra wicara adalah juga anggota
G20.
Menlu menyebutkan dengan melihat komposisi anggotanya maka separuh
dari negara yang ada di IORA, separuhnya merupakan anggota G20.
Menurut Menlu, KTT IORA merupakan salah satu forum penting untuk
menjamin keamanan di sekitar lingkar Samudra Hindia. Selain itu juga
forum untuk menggerakkan potensi ekonomi.
"Sebagai gambaran pentingnya kawasan lingkar Samudera Hindia adalah
jumlah penduduk mencapai 2,7 miliar, dilalui setengah dari kontainer
dunia, sepertiga kargo dunia, dua pertiga shipment energi dunia,"
katanya.
Ia menyebutkan Indonesia menjadi tuan rumah KTT IORA karena ingin
menunjukkan kepemimpinan Indonesia di lingkar Samudera Hindia.
"Ini merupakan satu rangkaian leadership yang ingin dimainkan
Indonesia di berbagai kawasan. Di Asia kita sudah bermain, juga di
Pasifik, maka kita ingin bermain juga di lingkar Samudera Hindia yang
selama ini belum ada satu governance yang bagus sehingga leaedehip
Indonesia akan tunjukkan di KTT ini," katanya.
Ia menyebutkan ada enam prioritas IORA yaitu keamanan dan
keselamatan maritim, fasilitas perdagangan dan investasi, manajemen
risiko bencana, manajeman perikanan, akademi dan iptek serta pariwisata
dan pertukaran budaya.
Credit
antaranews.com
Bishop: KTT IORA bukti kesuksesan keketuaan Indonesia
Menteri
Luar Negeri Retno LP Marsudi (tengah), Menteri Hubungan Internasional
dan Kerja Sama Afrika Selatan Maite Nkoana-Masahabane (kiri) dan Menteri
Luar Negeri Australia Julie Bishop (kanan) berfoto bersama usai
memberikan keterangan pers hasil pertemuan tingkat menteri dalam
rangkaian KTT Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-20 Tahun 2017 di
Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (6/3/2017). (ANTARA/IORA
SUMMIT 2017/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop
mengatakan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Lingkar
Samudera Hindia (KTT IORA) menjadi bukti kesuksesan keketuaan Indonesia
pada organisasi tersebut.
"Fakta bahwa kita mengikuti pertemuan yang sangat signifikan hari ini
membuktikan bahwa di bawah keketuaan Indonesia, IORA telah mencapai
tingkat kedewasaan yang baru sebagai sebuah organisasi," kata Bishop di Kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Senin.
Pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) IORA di Padang, Sumatera
Barat, 2015 lalu, Indonesia sebagai ketua IORA 2015-2017 mengusulkan KTT
Peringatan 20 tahun IORA yang diselenggarakan pada 5-7 Maret 2017 di
Jakarta Convention Center (JCC).
"Kami ucapkan selamat kepada Indonesia atas agenda yang sangat
ambisius untuk IORA. Australia sebagai ketua IORA dari 2013 hingga 2015
juga dengan senang hati mendukung Indonesia untuk memperkuat IORA,"
lanjut dia.
Menurut Menlu Australia, Indonesia dalam KTT IORA juga telah
berhasil membawa isu pencegahan dan pemberantasan terorisme dan
radikalisme yang penting bagi kawasan dan global.
Menlu Bishop hadir di Jakarta dalam rangka menghadiri KTM IORA 2017
di JCC, Senin, bersama para menteri terkait dari 21 negara anggota dan
tujuh negara peninjau IORA.
Di sela-sela pertemuan IORA, Bishop melakukan kunjungan kehormatan
kepada Wapres RI, pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi,
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan, dan Menteri
Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
Credit
antaranews.com
KTT IORA akan hasilkan Jakarta Concord
KTT
IORA akan dihadiri sejumlah kepala negara dari 21 negara anggota serta
tujuh negara mitra wicara. (ANTARA/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean)
Jakarta (CB) - Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara
Lingkar Samudera Hindia (IORA), yang digelar di Jakarta pada 5-7 Maret
2017, akan menghasilkan suatu kesepakatan yang disebut Jakarta Concord.
"IORA Concord merupakan insiatif Indonesia sekaligus sebagai bentuk
dari kepemimpinan Indonesia yang telah mendapatkan persetujuan dan
dukungan dari seluruh negara anggota IORA dengan judul yaitu Jakarta
Concord," kata Ketua Delegasi Indonesia dalam pertemuan pejabat tinggi
(SOM) dalam KTT IORA Desra Percaya dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu.
Jakarta Concord tersebut akan diajukan terlebih dahulu ke pertemuan
tingkat menteri pada hari kedua sebelum disahkan pada pertemuan tingkat
kepala negara pada hari ketiga KTT IORA.
Jakarta Concord tersebut diberi judul
Indian Ocean Rims Association: Promoting Regional Cooperation for Peaceful, Stable and Prosperous Indian Ocean atau Mendorong Kerja Sama Regional bagi Samudra Hindia yang Damai, Stabil dan Makmur.
Pertemuan tingkat pejabat tinggi hari ini juga membahas dokumen
outcome yang disebut sebagai Deklarasi untuk Mencegah dan Melawan Terorisme dan Ekstrimisme.
Selain itu, para pejabat tinggi juga memfinalisasi negosiasi
mengenai rencana aksi IORA dalam empat tahun ke depan, kata Desra, yang
juga merupakan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian
Luar Negeri RI tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal IORA K.V. Bhagirath berharap
proposal dan proyek yang diajukan dalam IORA bisa diimplementasikan
segera setelah disetujui di pertemuan tingkat kepala negara di KTT IORA.
"Indonesia telah memainkan perannya sebagai ketua dan mengambil
langkah ke depan untuk memperkuat kerjasama regional di Samudra Hindia,"
kata Bhagirath.
Penyelenggaraan IORA Summit 2017 kali ini bertema
Strengthening Maritime Cooperation for Peaceful, Stable, and Prosperous Indian Ocean (Memperkuat Kerja Sama Maritim untuk Kawasan Samudera Hindia yang Damai, Stabil, dan Makmur).
Saat ini, IORA beranggotakan 21 negara yaitu Afrika Selatan,
Australia, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya,
Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Persatuan Emirat Arab,
Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand dan Yaman.
Selain itu, IORA juga menggandeng tujuh negara mitra dialog, yaitu
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Prancis dan China.
Terdapat juga dua organisasi peninjau di IORA, yaitu "Indian Ocean
Tourism Organization" (IOTO) dan "Indian Ocean Research Group" (IORG).
Rangkaian Pertemuan IORA didahului pertemuan tingkat pejabat tinggi
pada 5 Maret, pertemuan tingkat menteri pada 6 Maret dan pertemuan
tingkat tinggi atau KTT pada 7 Maret.
Sebanyak 16 VVIP, yaitu tingkat kepala negara seperti presiden,
wakil presiden, atau perdana menteri, dipastikan akan hadir dalam KTT
IORA tahun ini.
KTT IORA 2017 yang baru pertama kali dilaksanakan setelah 20 tahun
berdirinya organisasi tersebut diharapkan akan menghasilkan empat
dokumen kesepakatan.
Dalam pertemuan tingkat menteri IORA akan disepakati Rencana Aksi
IORA, yang berisi langkah-langkah yang akan dilakukan oleh seluruh
negara anggota IORA selama empat tahun ke depan, salah satunya terkait
isu pemberdayaan ekonomi perempuan (
women economic empowerment).
Selain itu, para menteri IORA juga akan menyepakati Deklarasi tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Terorisme dan Ekstremisme dengan
Kekerasan.
Dalam pertemuan tingkat tinggi atau KTT IORA, para kepala negara dan
atau pemerintahan negara IORA akan menandatangani Jakarta Concord.
Sementara itu, dalam pertemuan bisnis IORA akan disampaikan Deklarasi
untuk Aksi Konkret Kegiatan Ekonomi Negara Anggota IORA di masa depan.
Credit
antaranews.com