Jumat, 21 Desember 2018

Tak Peduli Sanksi AS, Turki Lanjutkan Kerjasama dengan Iran


Tak Peduli Sanksi AS, Turki Lanjutkan Kerjasama dengan Iran
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Ankara akan terus bekerja sama dengan Teheran, meski adanya sanksi dari Amerika Serikat terhadap Iran. Foto/Istimewa

ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Ankara akan terus bekerja sama dengan Teheran, meski adanya sanksi dari Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Dia juga menyebut bahwa Turki tidak mendukung keputusan AS tentang sanksi.

"Penarikan AS dari kesepakatan nuklir tidak dianggap sebagai keputusan yang tepat. Keputusan ini meningkatkan risiko situasi di wilayah tersebut, kami tidak mendukungnya. Kami akan terus dekat dengan Iran pada saat keputusan yang tidak adil sedang terjadi, menentangnya," kata Erdogan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (20/12).

Dia lalu mengatakan bahwa tujuan Turki dan Iran adalah untuk meningkatkan perputaran perdagangan dari USD 11 miliar menjadi USD 30 miliar. "Kami memiliki kerja sama yang baik di bidang keamanan, dan kami tidak akan membiarkannya putus," ungkapnya.

Seperti diketahui, AS mengembalikan sanksi terhadap Iran menyusul penarikan negara itu dari Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) atau perjanjian nuklir Iran, pada bulan Mei.

Putaran pertama sanksi diberlakukan pada bulan Agustus, diikuti oleh putaran kedua pada 5 November. Sasaran sanksi tidak hanya ekonomi Iran tetapi juga orang-orang dan entitas yang terus melakukan bisnis dengan Iran.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo kemarin menyatakan bahwa administrasi Trump akan terus membangun koalisi negara-negara yang fokus pada melawan kegiatan ilegal Iran. 



Credit  sindonews.com