Rabu, 21 November 2018

Soal Jamal Khashoggi, Jerman Setop Jual Senjata Canggih ke Saudi


Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut kedatangan Kanselir Jerman, Angela Merkel di Jeddah, Arab Saudi, 30 April 2017. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud menyambut kedatangan Kanselir Jerman, Angela Merkel di Jeddah, Arab Saudi, 30 April 2017. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

CB, Berlin - Pemerintah Jerman telah menghentikan semua penjualan senjata canggih ke Arab Saudi terkait pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi. Penghentian ini termasuk semua kontrak senjata yang telah disepakati sebelumnya.

Jerman juga mengeluarkan larangan perjalanan ke negara itu bagi 18 orang warga negara Arab Saudi, yang diduga terlibat kasus pembunuhan yang menggemparkan dunia itu.
“Masih lebih banyak pertanyaan dibandingkan jawaban dalam kasus Khashoggi,” kata Heiko Maas, menteri Luar Negeri Jerman, lewat akun Twitter @HeikoMaas dan @GermanyDiplo pada Senin, 19 November 2018 waktu setempat.

Media DW melansir Maas mengatakan ini di sela-sela pertemuan Uni Eropa di Brussel, Belgia. Dia mengaku telah mendiskusikan keputusan ini sebelumnya dengan Inggris dan Prancis, yang merupakan dua negara besar Eropa lainnya.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat memasuki pintu Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Kementerian Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan lewat akun resmi di Twitter bahwa Jamal Khashoggi berkelahi melawan sejumlah orang di dalam Konjen. Courtesy TRT World/Handout via Reuters
Keputusan Jerman untuk menghentikan penjualan senjata canggih ke Arab Saudi ini bakal menunda pengiriman 20 kapal patroli, yang sudah mulai dibuat di daerah Mecklenburg-Western Pomerania.
Meski Jerman dan Inggris menunda penjualan senjata kepada Arab Saudi, negara Eropa seperti Prancis dan Spanyol tetap menyatakan bakal mengirim senjata yang telah disepakati kontrak penjualan sebelum kasus pembunuhan Jamal Khashoggi terungkap ke publik.

Prancis telah meneken kontrak penjualan senjata berteknologi canggih ke Arab Saudi senilai 11 miliar euro atau sekitar Rp183 triliun berbentuk tank, amunisi, artileri, dan kendaraan lapis baja.

Bekas Deputi Kepala Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi, Mayor Jenderal Ahmed Al Assiri. The Times
Media Russia Today menyatakan Jerman sebelumnya telah menyetujui penjualan senjata canggih senilai 416.4 juta euro atau sekitar Rp7 triliun ke Arab Saudi pada tahun ini. Ini membuat Saudi Arabia menempati urutan kedua importir terbesar senjata canggih dari Jerman setelah Aljazair.

 
Pada Oktober, Kanselir Jerman, Angela Merkel, menghimbau semua negara Eropa untuk segera menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi.




Credit  tempo.co