Rabu, 21 November 2018

Putin Ancam AS dengan Rudal Hipersonik Rusia yang Tak Bisa Dicegat


Putin Ancam AS dengan Rudal Hipersonik Rusia yang Tak Bisa Dicegat
Presiden Rusia Vladimir Vladimorvich Putin saat memantau latihan perang Vostok 2018, September lalu. Foto/Sputnik/Aleksey Nikolsky

SOCHI - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan melakukan pembalasan jika Amerika Serikat menarik diri dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Force (INF) 1987. Dalam ancamannya, dia menegaskan bahwa Moskow kini sudah memiliki rudal hipersonik yang tidak bisa dicegat oleh sistem pertahanan rudal Amerika.

Pemimpin Kremlin itu, seperti dikutip Reuters, Selasa (20/11/2018), mengatakan Moskow tidak akan membiarkan keputusan Washington untuk secara sepihak menarik diri dari perjanjian senjata nuklir tersebut tanpa terjawab. Kendati demikian, dia merasa negaranya tidak perlu terseret dalam perlombaan senjata baru.

"Sekarang, kami memiliki senjata hipersonik yang mampu menembus pertahanan rudal," kata Putin, mengacu pada senjata mutakhir Rusia.

Presiden Putin juga meminta pemerintah dan pejabat militernya untuk mengembangkan "langkah konkret" yang dapat diambil Rusia sebagai tanggapan terhadap penarikan AS dari Perjanjian INF.

Rusia, lanjut Putin, masih siap untuk melanjutkan dialog dengan AS mengenai perjanjian bilateral yang melarang rudal jarak menengah yang sekaligus menjadi salah satu pilar perlucutan senjata nuklir.

"Namun, AS harus memperlakukan masalah ini dengan tanggung jawab penuh," kata Putin dalam pertemuan dengan para pejabat pertahanan Rusia di Sochi, pada hari Senin, yang dilansir Russia Today.

Presiden AS Donald Trump telah menuduh Rusia melanggar perjanjian INF sehingga ingin menarik Washington keluar dari kesepakatan tersebut. Namun, Moskow memiliki pandangan sendiri tentang siapa yang sebenarnya melanggar.

Putin mengatakan bahwa Rusia sebelumnya telah memperingatkan AS agar tidak meninggalkan perjanjian anti-ballistic missile (ABM) yang mengatur tentang sistem rudal dan memperingatkan Washington tentang kemungkinan pembalasan dari Moskow. 

Dia memastikan bahwa negaranya akan terus memodernisasi perangkat militernya.

Putin berharap bahwa "akal sehat" akan menang dan AS akan melanjutkan dialog dengan Rusia di bidang stabilitas strategis dan keamanan kolektif atas dasar tanggung jawab bersama.

Para pejabat Moskow memperingatkan bahwa Jika AS nekat keluar dari Perjanjian INF, maka hal itu itu bisa meruntuhkan seluruh sistem non-proliferasi nuklir, dan membawa perang nuklir lebih dekat.



Credit  sindonews.com