Selasa, 13 November 2018

Bekas Bos Mossad Israel Gabung Intelijen Swasta Black Cube


Bekas Bos Mossad Israel Gabung Intelijen Swasta Black Cube
Dinas Intelijen Israel, Mossad. Foto/REUTERS

TEL AVIV - Efraim Halevy, mantan kepala Dinas Intelijen Israel; Mossad, telah bergabung dengan perusahaan intelijen swasta Black Cube. Dia tercatat sebagai anggota dewan direksi.

Perusahaan itu pernah menjadi berita utama setelah memulai penyelidikan terhadap pejabat yang bekerja di pemerintahan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Mengutip surat kabar Yedioth Ahronoth, Senin (12/11/2018), Halevy akan bertindak sebagai kepala komite screening klien dan bertindak sebagai penasihat senior dalam hal operasional dan intelijen.

Halevy, 83, juga berpeluang dipilih sebagai presiden perusahaan intelijen swasta tersebut.

Halevy sebelumnya adalah kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, seorang duta besar Israel untuk Uni Eropa, serta menjadi direktur kesembilan Mossad. Mantan bos mata-mata yang lahir di London ini juga pernah bekerja sebagai utusan dan agen untuk lima perdana menteri Israel.

Didirikan pada tahun 2010, Black Cube telah menjadi subjek perhatian baru-baru ini. Perusahaan yang sering dijuluki sebagai "Mossad pribadi" ini menyewa mantan agen intelijen dari berbagai layanan Israel, termasuk Mossad, Intelligence Corps (Haman atau intelijen militer) dan Shin Bet (dinas keamanan internal).

Bulan lalu, surat kabar Haaretz melaporkan bahwa Black Cube yang bermarkas di Tel Aviv menargetkan anggota pemerintahan Obama atas penyitaan sekitar USD6 miliar uang Iran di seluruh dunia.

Menurut laporan Observer sebelumnya, operasi Black Cube menghubungi Deputi Penasihat Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis Ben Rhodes dan penasihat keamanan nasional untuk wakil presiden, Colin Kahl, guna membahas masalah Iran. Namun, operasi gagal dan kemudian diekspos.

Setelah laporan Haaretz, perusahaan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kebijakan perusahaan adalah "tidak pernah membicarakan klien dengan pihak ketiga, dan tidak pernah mengonfirmasi atau menyangkal spekulasi tentang pekerjaannya".

"Black Cube hanya berfungsi untuk mengumpulkan bukti dalam litigasi terbesar di dunia dan tidak dalam kasus lain," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Pada tahun 2014, Argentina dilaporkan berusaha untuk merekrut perusahaan itu untuk melihat hedge fund AS, Elliott Management, yang telah mengajukan gugatan terhadap Argentina mengenai pembayaran obligasi.

Pada tahun 2016, dua karyawan perusahaan intelijen itu ditangkap di Rumania atas tuduhan spionase. Menurut para pejabat Rumania, agen-agen Black Cube melecehkan dan mengintimidasi kepala jaksa antikorupsi di negara itu. 





Credit  sindonews.com