Indonesia masuk 10 besar layanan kereta api terbaik di Asia Pasifik.
CB,
KUALA LUMPUR -- Layanan kereta api di Malaysia menempati urutan terbaik
ke tiga di wilayah negara-negara Asia Pasifik. Media setempat Astro Awani di Kuala Lumpur, Rabu (12/12), menyebutkan peringkat tersebut berdasarkan data yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF).
Berdasarkan
data tersebut, Malaysia berada di posisi tiga setelah Jepang dan Korea
Selatan yang masing-masing unggul di tempat pertama dan kedua. Malaysia
memperoleh skor 5,2 dari tujuh.
Jepang dan Korea Selatan masing-masing memperoleh 6,6 dan 5,9.
Data tersebut dikumpulkan melalui penelitian yang mengambil empat
aspek, yaitu kekerapan, ketepatan masa, kecepatan, dan harga.
Responden
diminta memberikan rating satu untuk tidak bagus dan tujuh untuk paling
bagus. Turut masuk daftar 10 layanan kereta api terbaik di Asia Pasifik
ialah Indonesia, Cina, dan Australia. Layanan kereta api di Malaysia
meliputi monorail, kereta api komputer, KLIA Express, LRT dan MRT.
Ribuan peserta menghadiri unjuk rasa anti-ICERD di Kuala Lumpur, 8 Desember 2018.(Amir Yusof/Channel News Asia)
CB, Jakarta - Pada 8 Desember kemarin, puluhan ribu Muslim Melayu turun ke jalan-jalan di Kuala Lumpur, Malaysia,
untuk menentang adopsi konvensi PBB melawan diskriminasi ras di tengah
kekhawatiran bahwa hak istimewa yang dinikmati oleh mayoritas Melayu dan
status Islam sebagai agama resmi negara akan menjadi terancam.
Ketika
Perdana Menteri Mahathir Mohamad berpidato di Majelis Umum PBB pada
September 2018, dia berjanji bahwa Malaysia akan meratifikasi semua
instrumen inti PBB yang tersisa terkait dengan perlindungan HAM,
termasuk Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Rasial (ICERD). lapor Asia Times, 12 Desember 2018.
Meskipun
Mahathir mengakui bahwa ratifikasi tidak akan mudah karena isu ras dan
agama di Malaysia yang mayoritas Muslim adalah isu yang sensitif,
bagaimanapun janji Mahathir ini disambut baik di dalam maupun di luar
negeri sebagai indikasi komitmen pemerintah Pakatan Harapan yang baru
terhadap hak asasi manusia, reformasi dan demokratisasi.
Partai-partai oposisi etno-nasionalis dan Islam konservatif, menilai
ratifikasi akan mengancam posisi khusus Muslim Melayu, yang mencapai
sekitar 60 persen dari populasi dan diberikan status khusus. sebagai
bumiputera, atau natif yang mendiami negeri Malaysia, dalam Pasal 153
konstitusi negara.
PM
Malaysia Mahathir Mohamad berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa
Bangsa di New York pada Jumat, 28 September 2018 waktu setempat. UN News
Setelah
berminggu-minggu tekanan oleh kelompok-kelompok pro-Melayu, pemerintah
Harapan pimpinan Mahathir berubah haluan, mengumumkan pada akhir
November bahwa pemerintah tidak akan meratifikasi ICERD. Demonstrasi
hari Sabtu awalnya dimaksudkan sebagai protes terhadap rencana
ratifikasi kabinet Pakatan Harapan, tetapi tetap digelar meskipun
pemerintah mengundurkan diri pada komitmen sebelumnya untuk
menandatangani perjanjian.
Tujuh bulan setelah kekalahan elektoral
dari koalisi Barisan Nasional (BN) yang berkuasa, sebuah acara yang
digembar-gemborkan sebagai awal dari "Malaysia Baru", sebuah pemerintah
multi-etnis baru di negara yang berbasis politik ras, ketika partai
oposisi sayap kanan berupaya mengambil hati mayoritas Melayu.
Diselenggarakan
oleh koalisi kelompok Muslim Melayu, unjuk rasa hari Sabtu dihadiri
oleh para pemimpin dari partai yang berkuasa sebelumnya, Organisasi
Nasional Melayu Bersatu (UMNO), dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS),
keduanya mendesak orang Melayu untuk bersatu untuk merebut kembali
kekuasaan politik setelah kegagalan mereka memenangkan pemilihan umum
pada Mei.
"Jika Islam terganggu, jika ras (Melayu) terganggu, jika
hak kami terganggu, maka kami akan bangkit untuk membela hak kami,"
kata ketua umum UMNO Ahmad Zahid Hamidi kepada yang hadir. Mantan
Perdana Menteri Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor, juga
berpartisipasi dalam rapat umum, di mana keduanya tengah menghadapi
dakwaan atas korupsi.
Peserta pawai Anti-ICERD menggelar Salat Dzuhur berjamaah di Sogo, Kuala Lumpur, 8 Desember 2018.[Malay Mail]
Lautan
pendukung UMNO dan PAS berpakaian putih berkumpul di alun-alun Merdeka
di ibukota untuk Salat Ashar, memegang plakat menuntut perlindungan
hak-hak mereka dengan teriakan "Allahuakbar" dan "Tolak ICERD". Menurut
perkiraan polisi, media melaporkan 55.000 peserta menghadiri rapat umum.
Laporan
media lokal lainnya menyatakan bahwa sebagian besar peserta pawai
melakukan perjalanan dengan bus ke Kuala Lumpur dari markas pertahanan
timur laut Kelantan dan Terengganu di PAS. Menjelang pertemuan massal,
tetangga Singapura mengeluarkan travel advice ke Malaysia.
Setelah kerusuhan Melayu-Malaysia yang mematikan pada tahun 1969,
kebijakan tindakan afirmatif berbasis ras, yang dikenal sebagai
Kebijakan Ekonomi Baru yang dimuat dalam Pasal 163 Konstitusi Negara,
dengan memberikan orang-orang Melayu perumahan yang terjangkau, beasiswa
universitas dan kontrak pemerintah dalam upaya untuk menghapuskan
kemiskinan. Sekarang, banyak orang dalam komunitas Melayu tampaknya
percaya bahwa ICERD akan membahayakan kebijakan-kebijakan mayoritas yang
mendukung Melayu sejak puluhan tahun.
Dikutip dari Malay Mail,
Pasal 153 Konstitusi Malaysia memuat hak-hak istimewa Bumiputera. Pasal
153 ayat 2 berbunyi, "Adalah tanggung jawab Yang Di-Pertuan Agong untuk
menjamin posisi Melayu dan Bumiputera di seluruh negara Sabah dan
Sarawak dan kepentingan sah dari komunitas lain sesuai dengan ketentuan
Pasal ini".
Kemudian Pasal 153 ayat 2 berbunyi: "Yang Di-Pertuan
Agong haru akan menjalankan fungsinya di bawah Konstitusi ini dan hukum
federal dengan cara yang mungkin diperlukan untuk menjaga posisi khusus
orang-orang Melayu dan penduduk asli dari salah satu Negara Sabah dan
Sarawak dan untuk memastikan hak untuk orang Melayu dan penduduk asli
dari salah satu negara bagian Sabah dan Sarawak dengan proporsi demikian
dan beliau menganggap posisi yang wajar dalam pelayanan publik,
beasiswa dan pelatihan, serta izin dan lisensi".
Peserta pawai anti-ICERD di Kuala Lumpur, Malaysia, 8 Desember 2018.[Free Malaysia Today]
Dikutip dari ohchr.org, PBB pada 4 Januari 1969 menerbitkan International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination
atau ICERD berdasarkan resolusi yang diratifikasi pada 21 Desember
1965. Pada pokoknya konvensi ini menegaskan perlunya menghapus
diskriminasi rasial dan doktrin superioritas berdasarkan diferensiasi
rasial dan bahwa diskriminasi antara manusia atas dasar ras, warna kulit
atau asal etnis merupakan penghalang bagi hubungan persahabatan dan
damai di antara negara-negara dan mampu mengganggu perdamaian dan
keamanan di antara orang-orang dan keharmonisan orang-orang yang hidup
berdampingan bahkan dalam satu dan negara yang sama.
Dennis
Ignatius, seorang diplomat kawakan Malaysia, seperti dikutip dari Asia
Times menggambarkan ICERD sebagai sebuah konvensi aspirasional daripada
perjanjian yang mengikat di mana para penandatangan diberikan
kelonggaran luas untuk membuat pengecualian bagi diri mereka sendiri
guna memenuhi hukum lokal mereka sendiri, seperti hak istimewa secara
konstitusional yang dinikmati oleh orang Melayu.
"ICERD telah,
tidak diragukan lagi, telah memberikan pukulan politik yang serius
kepada pemerintah (Pakatan Harapan) dan juga mengizinkan UMNO-PAS untuk
memoles kredibilitas mereka sebagai pembela utama dari semua hal
berunsur Melayu," tulis Ignatius.
Pawai
812 membuktikan oposisi Malaysia dapat memobilisasi puluhan ribu
pendukung, sebuah unjuk kekuatan yang dapat menempatkan Pakatan Harapan
pada tumitnya bahkan ketika PH memberikan konsesi seperti menarik
kembali janji ratifikasi ICERD oleh PM Malaysia di tengah rencana untuk
mempertahankan kebijakan afirmatif.
Bahkan Mahathir Mohammad
menjauhkan diri dari acara yang digelar Komisi HAM Malaysia (Suhakam)
untuk pro ICERD pada 9 Desember yang dihadiri oleh sekitar 500 orang.
Mahathir dijadwalkan untuk hadir tetapi membatalkan konferensi pers
sehari sebelumnya, dan ini menegaskan pemerintahnya memilih untuk
mengambil sikap yang berbeda tentang ratifikasi. Sementara para aktivis
hak asasi manusia tentu saja menyesalkan pemerintah Malaysia mengubah haluan pada diskriminasi rasial.
Kanada memperingatkan AS untuk tidak mempolitisasi kasus ekstradisi bos Huawei Meng Wanzhou. Foto/Istimewa
OTTAWA
- Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland memperingatkan Amerika
Serikat (AS) untuk tidak mempolitisasi ekstradisi bos Huawei Meng
Wanzhou. Peringatan itu dikeluarkan setelah Presiden Donald Trump
mengatakan ia dapat campur tangan dalam urusan eksekutif asal China itu
yang ditahan Kanada atas permintaan Washington.
Freeland juga
mengatakan kepada wartawan bahwa warga negara Kanada bisa mendapat
masalah di China. Pihak berwenang di China sudah menahan mantan diplomat
Michael Kovrig pada Senin lalu.
Para pejabat mengatakan China
sejauh ini tidak mengaitkan penahanan Kovrig dengan penangkapan Kepala
Staf Huawei Technologies Co Ltd Meng Wanzhou di Vancouver pada 1
Desember lalu yang membuat marah Beijing. Namun para ahli diplomatik
Kanada mengatakan mereka tidak ragu bahwa kedua kasus itu terkait.
Freeland
menegaskan bahwa proses hukum tidak boleh dibajak untuk tujuan politik
dan pengacara Meng memiliki pilihan untuk mempermasalahkan pernyataan
Trump jika mereka memutuskan melawan ekstradisi.
"Mitra
ekstradisi kami seharusnya tidak berusaha mempolitisasi proses
ekstradisi atau menggunakannya untuk tujuan lain selain mengejar
keadilan dan mengikuti aturan hukum," katanya ketika ditanya tentang
komentar Trump seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/12/2018).
Kata-katanya
menandai momen lain yang berpotensi menyulitkan hubungan antara Kanada
dan AS, yang sangat tegang selama lebih dari satu tahun pembicaraan
untuk merundingkan pakta perdagangan Amerika Utara yang baru.
Dalam
kesempatan itu Freeland juga menyatakan keprihatinan yang mendalam atas
kasus Kovrig. Ia mengatakan seorang pria Kanada lain yang tidak disebut
namanya telah menyerukan Ottawa mengajukan pertanyaan tentang dirinya
kepada pejabat China.
"Kami belum bisa melakukan kontak dengannya sejak dia memberi tahu kami tentang ini," katanya.
"Kami
bekerja sangat keras untuk memastikan keberadaannya dan kami juga telah
mengangkat kasus ini dengan pihak berwenang China," imbuhnya.
Para
pejabat pemerintah mengatakan mereka telah melihat peningkatan dalam
sentimen anti-Kanada secara online dan di China serta telah
mengkomunikasikan kekhawatiran tentang keselamatan staf diplomatik
kepada pemerintah China, yang meningkatkan keamanan sebagai jawaban.
"Kami
secara umum telah memberi tahu personil kami di Beijing dan di konsulat
kami untuk mengambil tindakan ekstra," kata seorang pejabat.
Urusan Meng telah memburuk hubungan Kanada dengan China pada saat Ottawa berusaha untuk meningkatkan perdagangan bilateral.
Meng
sendiri telah dibebaskan dengan jaminan oleh pengadilan Kanada pada
hari Selasa lalu dan akan kembali muncul di hadapan hakim pada 6
Februari nanti.
Sebelumnya
Trump mengatakan kepada Reuters dia akan campur tangan dalam kasus
Departemen Kehakiman AS terhadap Meng jika itu akan membantu kepentingan
keamanan nasional atau menutup kesepakatan perdagangan dengan China.
Jaksa AS menuduh Meng menipu bank-bank multinasional tentang transaksi
terkait Iran, menempatkan bank-bank pada risiko melanggar sanksi AS.
Namun dia mengatakan dia tidak bersalah.
AS belum membuat petisi
ekstradisi formal. Setelah itu, jika seorang hakim Kanada berkuasa atas
permintaan tersebut, menteri kehakiman Kanada harus memutuskan apakah
akan mengekstradisi Meng ke Amerika Serikat.
Pejabat pemerintah
Kanada sebelumnya mengatakan bahwa Meng memiliki banyak opsi hukum untuk
melawan ekstradisi dan prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Menteri
kehakiman dapat menolak permintaan AS jika mereka anggap telah dibuat
untuk tujuan yang tidak benar, kata seorang pejabat.
Donald Trump dan Mohammed bin Salman di Amerika Serikat, Selasa, 20 Maret 2018. [Arab News]
CB, Jakarta - Presiden
AS Donald Trump menegaskan ia tetap membela Putra Mahkota Arab Saudi
Mohammed bin Salman meskipun CIA menyimpulkan bahwa ia memerintahkan
pembunuhan Jamal Khashoggi.
Donald
Trump menolak berkomentar apakah Putra Mahkota Mohammed bin Salman
terlibat dalam pembunuhan, tetapi ia memberikan kemungkinan dukungannya
yang paling eksplisit untuk pangeran sejak kematian Khashoggi lebih dari
dua bulan lalu, menurut laporan Reuters, 12 Desember 2018.
"Dia
adalah pemimpin Arab Saudi. Mereka telah menjadi sekutu yang sangat
baik," kata Trump dalam sebuah wawancara di Oval Office Gedung Putih.
Ketika ditanya apakah membela kerajaan berarti juga membela sang pangeran, Trump menjawab,"Ya, pada saat ini, tentu saja."
Sejumlah
jurnalis freelance Indonesia melakukan aksi damai di depan Kedutaan
Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Aksi ini menuntut
kejelasan atas hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, setelah
memasuki Konsulat Jenderal Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu.
TEMPO/Muhammad Hidayat
Sementara itu beberapa anggota
keluarga kerajaan Arab Saudi sedang berupaya untuk mencegah MBS menjadi
raja, sumber yang dekat dengan istana mengatakan kepada Reuters, dan
percaya bahwa Amerika Serikat dan Trump dapat memainkan peran yang
menentukan.
"Saya
belum mendengarnya," kata Trump."Sejujurnya, saya tidak dapat
berkomentar karena saya belum mendengarnya sama sekali. Bahkan, jika
ada, saya mendengar bahwa dia sangat berkuasa."
Presiden
Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di
Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File
Photo
Ketika Trump mengutuk pembunuhan Khashoggi, seorang
warga AS dan kolumnis Washington Post yang sering mengecam MBS, ia juga
membeberkan bagaimana MBS telah memberi keuntungan kepada AS.
Trump
kembali menegaskan pada Selasa bahwa putra mahkota dengan keras
menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan yang telah memicu kemarahan
seluruh dunia.
Trump
telah mendapat kecaman keras dari sesama anggota Partai Republik di
Senat mengenai masalah ini, terutama setelah Direktur CIA Gina Haspel
memberi penjelasan kepada mereka. Bulan lalu, CIA memaparkan hasil
tinjauannya bahwa Mohammed bin Salman memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi, kesimpulan yang disebut Trump sangat prematur.
New York (CB) - Pejabat intelijen Amerika Serikat
mengatakan pada Selasa bahwa gerakan dunia maya China di Amerika Serikat
meningkat dalam beberapa bulan belakangan.
Gerakan itu disebut-sebut mengincar prasarana mendasar dan kemungkinan
adalah upaya meletakkan dasar bagi serangan gangguan pada masa depan.
"Anda mengkhawatirkan bahwa mereka sedang menyiapkan prasarana sangat
penting dan berusaha melakukan gangguan operasi, yang paling akan
dikhawatirkan," kata pejabat Badan Keamanan Nasional Rob Joyce pada
konferensi keamanan maya Wall Street Journal.
Joyce, mantan penasihat Gedung Putih untuk Presiden Donald Trump
menyangkut dunia maya, tidak memberikan rincian. Juru bicara NSA
mengatakan Joyce mengacu pernyataannya itu pada serangan digital
terhadap sektor energi, keuangan, transportasi dan kesehatan AS.
Pernyataan tersebut penting karena keluhan-keluhan AS soal peretasan
China sejauh ini memusatkan perhatian pada pemata-mataan dan pencurian
hak cipta, bukan pada kemungkinan gangguan terhadap infrastruktur utama.
China berkali-kali membantah tudingan AS bahwa pihaknya melakukan serangan dunia maya.
Pernyataan Joyce bersamaan dengan upaya para jaksa untuk, secepatnya
pekan ini, mengungkap putaran baru dakwaan terhadap sejumlah warga
negara China atas peretasan bermuatan kejahatan.
Jaksa diperkirakan mengeluarkan dakwaan bahwa para peretas China
terlibat dalam operasi pemata-mataan dunia maya yang disebut dengan
"Cloudhopper". Operasi itu dicurigai membidik perusahaan-perusahaan
penyedia layanan teknologi beserta para pelanggannya, menurut
orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Kongres AS sedang mengkaji tuduhan soal peningkatan kegiatan peretasan China.
Sejumlah pejabat tinggi Departemen Keamanan Dalam Negeri serta
Departemen Kehakiman dijadwalkan memberikan kesaksian pada Rabu dalam
sidang Komite Peradilan Senat, yang bertema "Spionase Nontradisional
China Terhadap Amerika Serikat: Ancaman dan Kemungkinan Tanggapan
Kebijakan".
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir.Foto/REUTERS
RIYADH
- Arab Saudi dan enam negara di kawasan Laut Merah dan Teluk Aden
sedang berupaya untuk membentuk aliansi politik baru. Upaya pembentukan
aliansi ini mengisyaratkan persaingan dengan Iran, Turki dan Qatar.
Perwakilan
dari Mesir, Djibouti, Somalia, Sudan, Yaman dan Yordania telah
berkumpul di Riyadh pada hari Rabu untuk mendiskusikan inisiatif tanpa
mencapai kesepakatan akhir. Sebuah tim ahli diharapkan akan bertemu
segera di Kairo untuk pembicaraan teknis.
"Ini adalah bagian dari
upaya kerajaan untuk melindungi kepentingannya dan kepentingan
tetangganya serta untuk menstabilkan wilayah tempat kita hidup dan
mencoba menciptakan sinergi antara berbagai negara," kata Menteri Luar
Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan kepada wartawan setelah seharian
mengikuti rapat tertutup.
"Semakin banyak kerja sama dan
koordinasi yang Anda miliki di antara negara-negara di kawasan ini,
pengaruh luar yang negatif akan bekurang di wilayah ini," ujarnya,
seperti dikutip Reuters, Kamis (13/12/2018).
Arab Saudi
dan sekutunya di Teluk; Uni Emirat Arab, melihat garis pantai Tanduk
Afrika sebagai garis keamanan barat mereka. Saudi dan sekutunya itu
khawatir musuh akan mendapatkan pijakan di wilayah tersebut.
Laut
Merah juga mencakup selat Bab al-Mandeb, di mana diperkirakan 3,2 juta
barel minyak per hari diangkut menuju Eropa, Amerika Serikat dan Asia.
Dalam beberapa tahun terakhir, jalur laut telah ditargetkan oleh
perompak dan milisi Houthi Yaman.
Jubeir mengatakan pertemuan di Riyadh juga membahas peningkatan perdagangan dan pelestarian lingkungan.
Sebagai
bagian dari dorongan untuk mendiversifikasi ekonominya dari minyak,
Arab Saudi telah mengumumkan beberapa mega proyek di sepanjang Laut
Merah, termasuk zona bisnis senilai USD500 miliar yang dibagi dengan
Mesir dan Yordania. Riyadh juga membangun fasilitas untuk wisata mewah
di kawasan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS
YERUSALEM
- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengecam pembunuhan
jurnalis pembangkang Arab Saudi, Jamal Khashoggi, sebagai kejadian
mengerikan. Namun dia menegaskan bahwa mengusik Riyadh akan menempatkan
dunia dalam bahaya.
"Apa yang terjadi di Istanbul tidak kurang
mengerikan. Tetapi itu seimbang dengan pentingnya Arab Saudi dan peran
yang dimainkannya di Timur Tengah," kata Netanyahu kepada wartawan di
sebuah acara di Yerusalem, hari Rabu.
"Karena, jika Arab Saudi
akan mengalami ketidakstabilan, dunia, bukan Timur Tengah, akan menjadi
tidak stabil," kata Netanyahu," lanjut Netanyahu, yang dikutip Reuters,
Kamis (13/12/2018).
Khashoggi, seorang jurnalis pengkritik Riyadh
dan kolumnis untuk Washington Post, menghilang pada 2 Oktober setelah
mengunjungi Konsulat Saudi di Istanbul untuk mendapatkan dokumen
pernikahan. Pemerintah Saudi mengonfirmasi wartawan itu terbunuh di
konsulat oleh "operasi nakal" yang melibatkan oknum intelijen.
Tanggapan Netanyahu mirip dengan komentar yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump selama wawancara dengan Reuters.
"Saya
benar-benar berharap bahwa orang-orang tidak akan menyarankan bahwa
kita seharusnya tidak mengambil ratusan miliar dolar yang akan mereka
sapu ke Rusia dan ke China, atau kedua-duanya, daripada memberikannya
kepada kami," kata Trump, saat membahas kasus pembunuhan Khashoggi.
"Anda
berbicara tentang ratusan ribu pekerjaan. Anda berbicara tentang
kontrak militer dan lainnya yang sangat besar. Saya harap itu tidak akan
menjadi rekomendasi," ujarnya.
Para pejabat Turki pada pekan
lalu mengatakan bahwa kantor kejaksaan Istanbul telah menyimpulkan bahwa
Saud al-Qahtani, seorang pembantu utama untuk Pangeran Mahkota Saudi
Mohammed bin Salman, dan Jenderal Ahmed al-Asiri, yang menjabat sebagai
wakil kepala intelijen, berada di antara para perencana pembunuhan
Khashoggi.
Saudi telah menegaskan Pangeran Mohammed tidak
mengetahui tentang rencana pembunuhan itu. Riyadh juga telah
berkali-kali membantah bahwa calon raja Saudi itu terlibat dalam
pembunuhan tersebut.
Palestina mengutuk perilaku provokatif para pemukim Yahudi yang menyerang Abbas.
CB,
GAZA -- Pemukim Yahudi garis keras menggantung poster-poster Presiden
Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, di Tepi Barat. Poster-poster itu
tertempel di blok beton di persimpangan Huwwara dekat kota Nablus.
Dilansir dari Al-Jazeera,
tentara Israel yang ditempatkan di daerah itu tidak mencopot
poster-poster ini. Dalam sebuah pernyataan, Otoritas Palestina
mengatakan poster ancaman untuk membunuh Abbas telah melintasi semua
garis merah.
Dalam pertemuan di Ramallah, Dewan Menteri PA mengutuk
perilaku provokatif para pemukim Yahudi yang menyerang Abbas. Mereka
mengatakan pemukim Yahudi mengambil ancaman dengan sangat serius.
Sekretaris
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, menyebut ancaman
terhadap Abbas sebagai deklarasi pembunuhan publik terhadap jalan damai
yang dikejar oleh presiden dan pemimpin Palestina. "Ini adalah seruan
untuk menyeret kawasan itu ke bentrokan dan kekerasan, yang mana
pemerintah dan Presiden AS Donald Trump akan membertanggungjawabkan,''
kata Erekat dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al-Jazeera, Rabu (12/12).
Perdana
Menteri Rami Hamdallah menyerukan kepada masyarakat internasional untuk
juga menyuarakan kecamannya. Ia mengatakan pemerintah Israel sepenuhnya
bertanggung jawab atas konsekuensi dari apa yang disebut sebagai
'provokasi-provokasi' untuk membunuh presiden.
Dewan juga
mengutuk serangan Israel pada Senin (10/12) terhadap kota-kota dan
desa-desa yang masuk Area A. Wilayah tersebut ditentukan oleh
Persetujuan Oslo berada di bawah kendali sipil dan keamanan Palestina.
Sebelumnya
kendaraan militer dan tentara Israel melakukan serangan di Ramallah,
ibu kota de facto PA. Mereka menyerbu markas besar kantor berita resmi
Wafa dan mencegah staf meninggalkan gedung.
Penggerebekan
itu dilakukan untuk mencari tersangka yang menembak dan melukai tujuh
pemukim Yahudi pada Ahad (9/12) malam dari sebuah kendaraan yang
bergerak di dekat pemukiman ilegal Ofra, sebelah timur Ramallah. Puluhan
warga Palestina terluka akibat serangan pasukan Israel menggunakan gas
air mata, peluru karet dan peluru tajam.
Tentara Israel menangkap pemuda Palestina (ilustrasi)
Foto: AFP
Tembakan dimaksudkan membubarkan warga Palestina yang memprotes serangan Israel.
CB,
YERUSALEM -- Kelompok HAM Israel merilis sebuah video yang menampilkan
pasukan Israel sedang menembaki seorang warga Palestina yang tampak
menderita gangguan mental di Tepi Barat. Warga tersebut diketahui
bernama Mohammed Hossam Habaly berusia 18 tahun. Kepalanya ditembak oleh
tentara Israel di kota Tulkarm pekan lalu.
Dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (13/12),
militer Israel mengklaim bahwa pemuda Palestina itu terbunuh dalam
situasi yang sedang berkecamuk di daerah tersebut. Namun, kelompok HAM
Israel B'tselem menyebut, pasukan Israel menembakkan peluru berlapis
karet dan gas air mata.
Tembakan tersebut untuk membubarkan
warga Palestina yang melempar batu, yang berkumpul untuk memprotes
serangan Israel. Dalam sebuah pernyataan, B'tselem mengatakan 30 tentara
bergerak ke Tulkarm barat di mana beberapa warga Palestina berdiri,
termasuk Habaly.
"Seorang perwira Israel dan dua tentara
maju ke arah pemuda Palestina dan melepaskan empat atau lima tembakan,"
kata pernyataan itu.
Habaly adalah warga terakhir yang
meninggalkan lokasi protes. Namun saat hendak mengambil langkah, dia
ditembak di kepala dari belakang, dari jarak sekitar 80 meter.
B'tselem
juga menyatakan, rekaman video yang dipasang di Tulkarm barat
mempertontonkan bahwa daerah tersebut sangat tenang dan tidak ada
bentrokan yang terjadi dengan tentara Israel. Di sisi lain, militer
Israel menyebut pembunuhan itu sedang diselidiki polisi militer.
"Ketika penyelidikan selesai, temuannya akan diperiksa oleh penuntut militer," kata B'tselem lagi, dalam sebuah pernyataan.
Ilustrasi bentrokan di Jalur Gaza. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta, CB -- Ahmed Abu Abed, seorang bocah Palestinaberusia empat tahun, tewas setelah terluka dalam bentrokan antara militer Israeldan pemrotes di timur Khan Yunis, perbatasan Jalur Gaza, pada Rabu (12/12).
"Ahmed
Abu Abed berusia empat tahun dan delapan bulan tewas akibat terluka di
Khan Yunis pada Jumat pekan lalu," ucap juru bicara Kementerian
Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qudra, melalui pernyataan.
Qudra tak menjelaskan informasi detail bagaimana Abed terluka. Namun, sang paman, Bassem, mengatakan kepada AFP bahwa Abed terluka akibat pecahan peluru ketika ayahnya tertembak selama demonstrasi rutin di wilayah itu.
Pemakaman Abed dikabarkan akan dilakukan hari ini.
Sementara itu, militer Israel (IDF) menyatakan pihaknya tengah meninjau lebih lanjut insiden ini.
Mereka
menuduh Hamas, salah satu fraksi besar Palestina yang sempat menguasai
Gaza, menggunakan warga sipil sebagai tameng untuk menyerang Israel.
"Organisasi teroris Hamas secara keji menggunakan warga Gaza, terutama
perempuan dan anak-anak, sebagai tameng manusia dengan menempatkan
mereka di garis depan serangan kekerasan dan teror," demikian pernyataan
militer Israel seperti dikutip AFP.
"Menghadapi kenyataan ini, IDF telah melakukan segala kemungkinan untuk menghindari segala risiko yang membahayakan anak-anak."
Insiden ini menambah panjang daftar warga Palestina yang tewas di tangan tentara Israel.
Sedikitnya 230 warga Palestina tewas di tangan militer Israel sejak
demonstrasi besar-besaran rutin pada 30 Maret lalu. Sementara itu,
seorang personel militer Israel tewas dalam periode yang sama.
Dalam
demonstrasi itu, warga Palestina menuntut kembali ke tanah mereka yang
sampai saat ini masih diduduki Israel. Sejumlah warga sipil meninggal
akibat ditembak prajurit Israel.
Pada awal November lalu,
Mohammad Habali, 22, seorang warga Palestina dilaporkan tewas ditembak
prajurit Israel dalam bentrokan di Tepi Barat.
Habali dilaporkan
tewas tertembak ketika pasukan Israel melakukan razia di Kota Tulkarm,
utara Tepi Barat, pada Selasa (4/11) dini hari.
WASHINGTON
- Pentagon meminta Turki untuk tidak menindaklanjuti ancaman untuk
menyerang pasukan yang didukung Amerika Serikat (AS) di Suriah. Pentagon
memperingatkan bahwa serangan tersebut bisa mengancam personil AS dan
menggagalkan perang melawan ISIS.
"Tindakan militer sepihak ke
Suriah timur laut oleh pihak manapun, terutama karena personel AS
mungkin ada atau di sekitarnya, adalah keprihatinan serius. Kami merasa
tindakan seperti itu tidak dapat diterima," kata juru bicara Departemen
Pertahanan AS, Komandan Sean Robertson.
"Kami percaya dialog
adalah satu-satunya cara untuk mengamankan daerah perbatasan secara
berkelanjutan, dan percaya bahwa operasi militer yang tidak
terkoordinasi akan merusak kepentingan bersama," tambahnya seperti
dikutip dari CNN, Kamis (13/12/2018).
Sebelumnya, Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam sebuah pidato yang disiarkan
televisi bahwa pasukan Turki akan meluncurkan operasi militer di timur
Euphrates, Suriah, sebuah operasi yang ditujukan untuk menargetkan
militan Kurdi.
Pasukan AS di Suriah secara teratur bekerja dengan
unsur-unsur Kurdi dari Pasukan Demokrat Suriah sebagai bagian dari
kampanye mereka melawan ISIS.
Turki melihat semua pasukan Kurdi
di Suriah Utara sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan
(PKK), terdaftar sebagai kelompok teror oleh AS dan Uni Eropa. AS tidak
berbagi pandangan yang sama dengan Turki.
"Target kami jelas
bukan pasukan Amerika. Ini adalah anggota organisasi teror yang
beroperasi di kawasan itu. Saya ingin menekankan ini," Erdogan
menambahkan, mengatakan bahwa dia mengharapkan operasi itu dimulai dalam
beberapa hari.
Menteri
Pertahanan AS James Mattis baru-baru ini mengarahkan pasukan AS untuk
membangun serangkaian pos pengamatan di wilayah perbatasan Suriah timur
laut sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketegangan antara Turki
dan Pasukan Demokrat Suriah yang didukung Washington.
Dua pejabat
AS mengatakan kepada CNN bahwa sementara AS telah mengamati pasukan
tambahan Turki yang tiba di daerah itu, pada titik ini Turki dinilai
tidak memiliki pasukan yang cukup di daerah tersebut untuk melakukan
jenis operasi dalam garis waktu yang diinginkan Erdogan.
Namun ancaman penembakan lintas batas tetap terbuka, berpotensi menempatkan pasukan AS yang ada di sana dalam bahaya.
Bentrokan
lintas batas sebelumnya menyebabkan Pasukan Demokrat Suriah
menangguhkan serangan mereka terhadap kota Hajin yang dikuasai ISIS,
benteng terakhir kelompok teror yang tersisa di timur Sungai Eufrat.
"Kampanye
melawan ISIS belum berakhir. Pasukan koalisi bekerja erat dengan
Pasukan Demokrat Suriah yang berada di tengah-tengah operasi serangan
terhadap ISIS di Lembah Sungai Eufrat Tengah," kata Robertson, juru
bicara Pentagon.
"Kita tidak boleh dan tidak dapat membiarkan
ISIS bernafas pada titik kritis ini atau kita akan membahayakan
keuntungan signifikan yang telah kita buat bersama mitra-mitra Koalisi
kita dan berisiko membiarkan ISIS bangkit kembali," tambahnya.
CB,
ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan
memulai operasi militer di timur Sungai Eufrat di Suriah utara dalam
beberapa hari. Pernyataan ini disampaikan Erdogan dalam pidatonya di KTT
Industri Pertahanan Turki di Ankara pada Rabu (12/12).
"Sudah saatnya untuk menyadari keputusan kami untuk memusnahkan kelompok-kelompok teror di timur Eufrat," kata Erdogan, dikutip Hurriyet Daily News.
"Kami
akan memulai operasi militer di timur Sungai Eufrat dalam beberapa
hari, untuk menyelamatkannya dari kelompok teroris separatis. Target
Turki bukan tentara AS, tetapi para anggota kelompok teror," papar
Erdogan, mengacu pada kelompok People's Protection Units (YPG) yang
didukung AS.
Pada
Selasa (11/12), Pentagon mengumumkan pos pengamatan AS di Suriah utara
telah didirikan, meskipun Turki telah meminta untuk membatalkan
pendirian itu. Pos tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
pertikaian antara tentara Turki dan pasukan YPG yang didukung AS.
AS
telah lama mengeluh bahwa ketegangan antara Turki dan YPG yang
merupakan bagian dari Syrian Democratic Forces (SDF), telah memperlambat
kemajuan dalam memerangi ISIS.
Namun Erdogan menegaskan, kini sudah tidak ada lagi ancaman ISIS di Suriah.
Ia menuduh AS telah dengan sengaja menunda rencana Turki untuk membersihkan Kota Manbij di Suriah dari anggota YPG.
"Jelas
tujuan dari pos pengamatan AS di Suriah bukan untuk melindungi negara
kami dari teroris tetapi melindungi teroris dari Turki," ungkapnya.
Juru
bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Omer Celik mengatakan
langkah pendirian pos pengamatan akan dilihat oleh Turki sebagai sebuah
dukungan baru untuk elemen teror di Suriah. "Kami tidak melihat
pendekatan mereka sebagai pendekatan yang bermaksud baik," kata Celik,
Selasa (11/12).
Tentara Turki sejak 2016 telah meluncurkan
dua operasi militer di Suriah. Operasi militer terakhir dilakukan di
kota perbatasan Afrin untuk melawan YPG pada Maret lalu.
Ankara
menganggap YPG sebagai cabang dari Kurdistan Workers' Party (PKK), yang
terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.
Turki juga merasa skeptis terkait rencana AS untuk melatih sekitar 40
ribu penduduk di Suriah timur laut.
Pekan lalu, Kepala Staf
Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford mengatakan AS perlu melatih sekitar
40 ribu militan lokal untuk memberikan stabilitas di Suriah.
Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto/REUTERS
TEHERAN
- Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei meminta bangsa Iran tetap
bersatu. Dia menduga Amerika Serikat (AS) akan berkasi dengan
meluncurkan plot melawan Iran pada 2019 mendatang.
Khamenei curiga Washington akan mengeksploitasi perpecahan di Iran.
Iran
sedang berjuang mengatasi masalah ekonomi akibat dipulihkannya sanksi
Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump untuk menarik
Washington keluar dari kesepakatan nuklir 2015 yang diteken antara Iran
dan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).
"Setiap
orang harus waspada, karena musuh kami; Amerika, licik dan jahat...dan
mungkin memiliki rencana untuk 2019," kata Khamenei dalam sebuah pidato,
yang teksnya di-posting di situsnya.
"Tapi kami lebih kuat dari mereka dan mereka akan gagal seperti di masa lalu," lanjut dia, yang dikutip Reuters, Kamis (13/12/2018).
Mata
uang Rial Iran telah jatuh sekitar 60 persen dari nilainya pada tahun
2018, karena warga di negara itu gencar mencari dolar dan koin emas
untuk melindungi tabungan mereka. Ketegangan dan protes pekerja telah
meningkat karena sanksi telah memacu inflasi dan pengangguran.
"Saran
saya kepada bangsa Iran, terutama kaum muda dan berbagai organisasi
negara, (kaum) profesional atau politisi, adalah berhati-hati dan tidak
membuat masalah lebih mudah bagi musuh," kata Khamenei.
Iran
menuduh Amerika Serikat, Israel, saingan regionalnya Arab Saudi serta
lawan-lawan pemerintah yang tinggal di pengasingan, telah mengobarkan
kerusuhan di negara para Mullah tersebut.
Dua wanita dan anak-anak yang mengungsi
akibat pertempuran di kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah menunggu di
pusat pendaftaran pengungsi di Sanaa, Yaman, Rabu (27/6/2018).
(REUTERS/Khaled Abdullah)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (CB) - Dua unit peluncur misil
anti-tank yang ditemukan koalisi militer pimpinan Saudi di Yaman
tampaknya telah diproduksi di Iran tahun 2016 dan 2017, menurut laporan
rahasia PBB yang dilihat Reuters pada Selasa.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tidak secara khusus menyatakan
apakah penemuan unit-unit peluncur peluru kendali tersebut di Yaman
merupakan pelanggaran atas resolusi PBB yang berlaku efektif pada
Januari 2016. Resolusi itu mencegah Iran mengimpor atau mengekspor
senjata atau bahan-bahan terkait jika Dewan Keamanan tidak memberikan
persetujuan.
"Sekretariat menemukan bahwa unit-unit peluncur misil itu memiliki
karakteristik buatan Iran dan tahun produksinya tertera tahun 2016 dan
2017," kata Guterres dalam laporan dua tahunannya kepada Dewan Keamanan
mengenai implementasi sanksi-sanksi atas Iran.
"Sekretariat juga memeriksa rudal permukaan-ke-udara, sebagian bisa
dibongkar, disita koalisi pimpinan Saudi dan mengamati fitur-fiturnya
tampak konsisten dengan sebuah rudal buatan Iran," tulisnya sebagaimana
dikutip Reuters.
Perang perwalian sedang terjadi di Yaman antara Iran dan Arab Saudi.
Koalisi pimpinan Saudi campur tangan tahun 2015, mendukung pasukan
pemerintah yang berperang melawan gerakan Houthi sekutu Iran.
Pihak Houthi harus tunduk pada embargo senjata terpisah sejak tahun
2015. Iran telah berulang-ulang membantah memasok senjata ke Houthi.
DK PBB dijadwalkan membahas laporan terbaru dari Guterres itu pada Rabu, kata para diplomat.
Senjata pemusnah massal tak pernah ditemukan di Irak.
CB,
Setelah menghabiskan waktu selama sembilan bulan dalam pelarian, mantan
pemimpin Irak Saddam Hussein ditangkap pada 13 Desember 2003.
Kejatuhan
Saddam dimulai pada 20 Maret 2003, ketika Amerika Serikat (AS) memimpin
pasukan invasi ke Irak untuk menggulingkan pemerintahannya yang telah
menguasai negara itu selama lebih dari 20 tahun.
Seperti dilansir di History, Saddam Hussein
dilahirkan dalam sebuah keluarga miskin di Tikrit, 100 mil dari Baghdad,
pada 1937. Setelah pindah ke Baghdad saat remaja, Saddam bergabung
dengan Partai Baath yang nantinya akan dia pimpin.
Dia
berpartisipasi dalam beberapa upaya kudeta dan ikut mendukung sepupunya,
Ahmed Hassal al-Bakr, untuk menjadi diktator Irak pada Juli 1968.
Saddam kemudian mengambil alih jabatan sepupunya itu 11 tahun kemudian.
Selama
24 tahun berkuasa, polisi rahasia Saddam dituduh telah melindungi
kekuasaannya, meneror publik, dan mengabaikan hak asasi manusia. Meski
banyak rakyat yang menghadapi kemiskinan, Saddam sendiri hidup dalam
kemewahan yang luar biasa.
Ia
membangun lebih dari 20 istana mewah di seluruh negeri. Dengan alasan
keamanan, ia dilaporkan sering pindah dari satu istana ke istana lainnya
dan selalu tidur di lokasi rahasia.
Pada awal 1980-an,
Saddam melibatkan negaranya dalam perang dengan Iran selama delapan
tahun. Pertempuran tersebut diperkirakan telah menewaskan lebih dari
satu juta jiwa di kedua belah pihak.
Saddam diduga telah
menggunakan racun agen saraf dan gas mustard untuk melawan tentara Iran
selama perang. Ia juga dilaporkan telah menembakkan senjata kimia pada
penduduk Kurdi Irak di Irak utara pada 1988.
Setelah ia menyerang Kuwait pada 1990, sebuah koalisi pimpinan AS
menyerbu Irak pada 1991, tetapi gagal menyingkirkan Saddam dari kursi
kekuasaannya. Sepanjang 1990-an, Saddam menghadapi sanksi ekonomi dan
serangan udara AS yang ditujukan untuk melumpuhkan kemampuannya
memproduksi senjata kimia, biologi, dan nuklir.
Irak terus menghadapi tuduhan penjualan minyak ilegal dan
pengembangan senjata kimia. AS lagi-lagi menyerbu negara itu pada Maret
2003. Kali ini dengan tujuan untuk menggulingkan Saddam dan rezimnya.
"Tidak diragukan bahwa umat beriman akan menang melawan agresi," ujar Saddam saat itu.
Meski
demikian, selama invasi AS, Saddam bersembunyi dan berbicara kepada
rakyatnya hanya melalui rekaman audio sesekali. Setelah mengumumkan
bahwa Saddam merupakan orang yang paling dicari dari daftar 55 anggota
di rezimnya, AS memulai pencarian intens.
Pada 22 Juli
2003, putra-putra Saddam, Uday dan Qusay, terbunuh ketika tentara AS
menyerbu sebuah vila tempat mereka tinggal di Kota Mosul, Irak utara.
Lima bulan kemudian, pada 13 Desember 2003, tentara AS menemukan Saddam
Hussein bersembunyi di lubang sedalam enam sampai delapan kaki, sejauh
sembilan mil di luar kota kelahirannya di Tikrit.
Pria yang
pernah terobsesi dengan kebersihan itu ternyata ditemukan tidak
terawat, dengan janggut lebat dan rambut kusut. Dia tidak melawan dan
tidak terluka selama penangkapan. Seorang tentara di lokasi
menggambarkannya sebagai seorang pria yang pasrah akan nasibnya.
Saddam
kemudian dijebloskan ke penjara Irak dengan penjagaan tentara AS. Ia
segera menghadapi persidangan di depan pengadilan khusus terkait
beberapa kasus kriminal yang mendakwanya.
Persidangan
pertama dimulai pada Oktober 2005. Pada 5 November tahun berikutnya, dia
dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan dijatuhi
hukuman mati dengan cara digantung.
Setelah gagal
mengajukan banding, dia dieksekusi pada 30 Desember 2006. Meskipun telah
dilakukan pencarian yang panjang, senjata pemusnah massal tidak pernah
ditemukan di Irak.
Para pejabat keamanan AS menilai China merupakan ancaman jangka panjang paling serius bagi Washington. Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Para pejabat tinggi keamanan Amerika Serikat (AS) mengirim sinyal
peringatan baru terkait China. Mereka memperingatkan bahwa Beijing lebih
berbahaya dari Moskow dan merupakan ancaman jangka panjang paling
serius bagi Washington.
Para pejabat keamanan AS dari FBI,
Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Kehakiman mengatakan
China semakin menargetkan kerentanan sistem keamanan AS di dunia maya.
Mereka juga memanfaatkan beberapa anggota diaspora untuk mencuri rahasia
dan mengancam keamanan nasional AS.
"Ini adalah ancaman kontra
intelijen paling parah yang dihadapi negara kita hari ini," kata asisten
direktur Divisi Kontra Intelijen FBI, Bill Priestap, kepada Komite
Kehakiman Senat AS.
"Kami membutuhkan tanggapan yang lebih luas," sambungnya, memperingatkan bahwa tindakan AS hingga saat ini belum memadai.
"Apa
yang tergantung pada keseimbangan bukan hanya masa depan Amerika
Serikat, tetapi masa depan dunia," cetusnya seperti dikutip dari VOA, Kamis (13/12/2018).
Sementara
pejabat Departemen Kehakiman mengatakan bahwa antara tahun 2011 dan
2018, lebih dari 90 persen kasus spionase terhadap departemen di negara
itu melibatkan China dan laju operasinya meningkat.
"Buku pedomannya sederhana: curi, tiru dan ganti," ujar Asisten Jaksa Agung John Demers kepada anggota parlemen.
"Curi
kekayaan intelektual dari perusahaan Amerika, mereplikasi teknologi
itu, dan menggantikan perusahaan Amerika di pasar China dan suatu hari
di pasar global," jelasnya.
Ini bukanlah peringatan pertama terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh China.
Pada
bulan September lalu, Direktur Intelijen Nasional AS Dan Coats
memperingatkan bahwa pendekatan "metodis" Beijing, yang dikombinasikan
dengan kehebatannya di dunia maya, lebih berbahaya bagi AS daripada
upaya-upaya intervensi pemilu yang dilakukan Rusia.
"China
mendapat manfaat dari hubungan AS dan China yang relatif stabil dan
sistem internasional yang lebih dapat diprediksi dan kurang
diperdebatkan," kata Coats pada saat itu.
Peringatan terbaru ini
datang ketika AS terkunci dalam sengketa perdagangan dengan Beijing.
Ketenganan itu semakin meningkat dengan ditahannya Chief Financial
Officer Huawei Meng Wanzhou.
China telah menuntut pembebasannya.
Sementara Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan mempertimbangkan
melakukan intervensi jika itu menguntungkan keamanan nasional AS atau
memungkinkan dia mendapatkan kesepakatan perdagangan dengan Beijing.
Saat
ditanya apakah komentar Trump dapat merugikan upaya AS meminta
pertanggungjawaban China, Demers menegaskan tidak akan ada dampak pada
tindakan Departemen Kehakiman.
"Apa yang kami lakukan di
Departemen Kehakiman adalah penegaka hukum. Kami tidak melakukan
perdagangan," ujar Demers terkait Meng.
"Kami bukan alat perdagangan ketika kami membawa kasus," tegasnya.
Terlepas
dari hasil kasus atau negosiasi perdagangan AS-China, pejabat keamanan
dan intelijen AS yakin ancaman dari China akan terus tumbuh.
"Perekonomian
kami dibangun di atas struktur umum sistem lintas sektoral. Bagi musuh
kami, termasuk China, ini adalah jejaring besar target yang saling
berhubungan," kata Chris Krebs, Direktur Keamanan SIber dan Dinas
Keamanan Infrastruktur Departemen Keamanan Dalam Negeri, kepada anggota
parlemen.
CARACAS
- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh John Bolton, Penasihat
Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mempersiapkan
rencana pembunuhan terhadap dirinya. Dia mengklaim Washington sedang
menyusun strategi kudeta di Caracas.
Tuduhan Maduro itu
disampaikan hari Rabu waktu setempat. "John Bolton memimpin rencana
untuk melepaskan kekerasan dan melakukan kudeta untuk memperkenalkan
pemerintahan transisi," katanya.
"Bolton sedang mempersiapkan
rencana pembunuhan saya. Dia melatih, di berbagai tempat, pasukan
tentara bayaran dan pasukan paramiliter bersama-sama dengan Kolombia,
yang presidennya Ivan Duque adalah kaki tangan dari rencana ini," lanjut
penerus Hugo Chavez ini dalam konferensi pers yang juga disiarkan di
halaman Facebook-nya.
Pada 9 Desember lalu, Maduro telah
menyatakan bahwa Amerika Serikat sedang mempersiapkan untuk
menggulingkan pemerintah Venezuela.
"Sebuah upaya untuk
merongrong kehidupan demokrasi Venezuela dan melakukan kudeta terhadap
rezim konstitusional dan demokratis di negara kami telah diluncurkan di
bawah koordinasi dari Gedung Putih," kata Maduro seperti dikutip kantor
berita AVN.
Dalam beberapa hari mendatang, dia akan
mengadakan konferensi pers untuk memberikan rincian tentang rencana
Washington yang dia duga untuk kudeta di Venezuela.
Pada awal Agustus lalu, Maduro jadi target serangan drone yang dilengkapi bahan peledak ketika pidato di acara parade militer di Caracas. Dia selamat dalam serangan tersebut.
PM Inggris Theresa May. (REUTERS/Anthony Devlin/Pool)
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Theresa May lolos
dari dari upaya anggota parlemen untuk menggesernya. May mengamankan
dukungan dari 200 rekan faksi Konservatif sementara 117 lainnya memilih
menentangnya.
Pemimpin Inggris mengatasi mosi tidak percaya dari
faksi konservatif setelah dipicu oleh pendukung garis keras Brexit yang
membenci kesepakatan dengan Uni Eropa bulan lalu.
Hasil ini
membuat May akan kebal dari anggota Partai Konservatif. Pasalnya, partai
ini tidak bisa mengajukan mosi serupa untuk beberapa tahun ke depan.
Namun, tidak akan menyelesaikan masalah utama May, yakni bagaimana cara
membagi anggota parlemen untuk menyetujui kesepakatan Brexit.
Mata uang Inggris, Poundsterling langsung menguat pasca keputusan parlemen terhadap May.
Sebelum
pemungutan suara dimulai, May mengatakan kepada anggota parlemen bahwa
dia berencana untuk mundur sebelum pemilihan 2022.
Dilansir dari AFP, pernyataan ini May katakan saat mencari dukungan
parlemen mengenai mosi tidak percaya. Anggota Parlemen Faksi Konservatif
Alec Shelbrooke mengungkapkan May tidak berniat untuk memimpin
pemilihan 2022.
"Dia mengatakan dia tidak berniat untuk memimpin
pemilihan 2022," kata Shelbrooke, Rabu (13/12) kepada wartawan setelah
pertemuan tertutup.
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia berencana untuk mundur sebelum pemilihan 2022.
Dilansir dari AFP,
pernyataan ini May katakan saat mencari dukungan parlemen mengenai mosi
tidak percaya. Anggota Parlemen Faksi Konservatif Alec Shelbrooke
mengungkapkan May tidak berniat untuk memimpin pemilihan 2022.
"Dia
mengatakan dia tidak berniat untuk memimpin pemilihan 2022," kata
Shelbrooke, Rabu (13/12) kepada wartawan setelah pertemuan tertutup.
Sebelumnya,
sejumlah anggota parlemen Inggris dari partai berkuasa, Partai
Konservatif, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri
Theresa May.
Kepala komite Partai Konservatif yang bertugas mengkoordinasi pengajuan
mosi tidak percaya, Graham Brady, mengaku telah menerima 48 dukungan
yang dibutuhkan dari anggota parlemen faksi partainya untuk mengusulkan
mosi tersebut.
"Ambang batas 15 persen dari seluruh anggota
parlemen faksi Partai Konservatif sudah tercapai untuk mengajukan mosi
tidak percaya," kata Brady pada Rabu (12/12).
"Mosi tidak percaya
diajukan menyusul negosiasi Brexit yang semakin kacau. Kepemimpinan May
semakin ditekan menyusul keputusannya menunda pemungutan suara Brexit
di parlemen kemarin.
Komite tersebut dikabarkan telah mengumpulkan surat-surat yang menyerukan pengunduran diri May selama beberapa bulan terakhir.
Selain dari partainya, Partai Konservatif, mosi tidak percaya untuk
melengserkan May juga telah diserukan oleh oposisi. Sementara itu, May
bersumpah akan menghadapi pengajuan mosi tidak percaya yang bisa
mengancam posisinya tersebut.
Dia menganggap perubahan kepemimpinan saat ini hanya akan menghambat bahkan mengancam proses Brexit itu sendiri.
"Berdasarkan
konstitusi, pemimpin baru tak akan menjabat 21 Januari mendatang. Jadi,
risiko pemilihan kepemimpinan baru berisiko mengalihkan kendali
negosiasi Brexit kepada oposisi di parlemen," kata May.
"Seorang
pemimpin baru tidak akan memiliki waktu untuk menegosiasikan kembali
perjanjian Brexit dan meloloskan undang-undang Brexit melalui parlemen
pada 29 Maret mendatang. Jadi salah satu tindakan pertama yang mereka
harus lakukan adalah memperpanjang atau menyelesaikan kembali Pasal 50,
menunda atau menghentikan Brexit ketika warga menginginkan ini
berhasil."
Jika May berhasil lolos dari mosi tidak percaya,
anggota Partai Konservatif tidak bisa mengajukan mosi serupa untuk
beberapa tahun ke depan.
Kongres Ekuador menunjuk Otto Sonnenholzner, 35 tahun,penyiar
radio dan ekonom sebagai Wakil Presiden Ekuador yang baru. sumber:
Reuters/Daniel Tapia
CB, Jakarta - Kongres Ekuador menunjuk
Otto Sonnenholzner, 35 tahun, sebagai Wakil Presiden Ekuador yang baru.
Selain usianya yang masih muda, penunjukan Sonnenholzner menarik
perhatian publik karena dia adalah seorang penyiar radio dan ekonom.
Melalui
penunjukkan ini, maka Sonnenholzner mendampingi Presiden Lenin Moreno
yang resmi menjadi orang nomor satu di Ekuador pada Mei 2018. Dia
menggantikan Maria Vicuna yang tersangkut kasus korupsi dengan
perusahaan konstruksi asal Brazil, Odebrecht.
"Saya akan selalu
menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi," kata
Sonnenholzner saat dilantik sumpah jabatan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 12 Desember 2018.
Kongres
Ekuador menunjuk Otto Sonnenholzner, 35 tahun,penyiar radio dan ekonom
sebagai Wakil Presiden Ekuador yang baru. sumber: Uruguay al toque
Sonnenholzner
mengaku sudah sembilan tahun mengenal Moreno yang beraliran kiri.
Presiden Moreno mendapatkan dukungan dari mantan Presiden Rafael Correa
saat masa kampanye.
Kongres Ekuador bersatu dengan Correa untuk
mendukung pencalonan Sonnenholzner. Dia memperoleh 94 dukungan suara
dari total 128 suara.
Terpilihnya Sonnenholzner membuat geger publik Ekuador karena
usianya yang masih muda. Sonnenholzner lahir pada 1983 yang telah
menikah dan memiliki tiga anak. Selain sebagai penyiar radio,
Sonnenholzner dikenal sebagai ekonom setelah menuntaskan kuliah S2 di
Universitas Internasional Schiller jurusan ekonomi internasional.