Senin, 24 September 2018

Turki Disebut Akan Sulit Wujudkan Gencatan Senjata di Idlib


Turki Disebut Akan Sulit Wujudkan Gencatan Senjata di Idlib
Ilustrasi (Reuters/Bassam Khabieh)


Jakarta, CB -- Perundingan antara Rusia dan Turki mungkin sementara ini mampu menghentikan perang di Idlib, Suriah. Namun, para analis skeptis bahwa Turki yang dikenal sebagai pendukung kelompok pemberontak bisa memaksakan hasil perundingan itu kepada para jihadis yang mendominasi Idlib.

Dalam perjanjian yang diumumkan pekan lalu (17/9), zona demiliterisasi ini akan dibuat di sekitar Idlib. Wilayah ini menjadi daerah kekuasaan dan benteng terakhir para pemberontak jihadis. Daerah ini pun berbatasan dengan Turki.

Saat ini terdapat tiga juta orang yang ditampung di wilayah itu. Sehingga serangan militer Suriah yang didukung oleh Rusia dikhawatirkan akan menimbulkan bencana kemanusiaan. 



Namun, para analis menilai akan sulit bagi Turki untuk memastikan para jihadis untuk membersihkan wilayah demiliterisasi dari pertempuran dan senjata berat hanya dalam beberapa minggu saja.

"Saya tak bisa melihat bagaimana Turki bisa memaksa para jihadis mematuhi kesepakatan itu," jelas Fabrice Balanche, pengamat Suriah.

"Mengimplementasikan hasil kesepakatan akan sangat sulit," jelasnya. Ia bahkan memperkirakan bahwa, "gencatan senjata itu akan gagal dan tentara Suriah akan memulai serangan dalam beberapa bulan mendatang."

Dalam kesepakatan itu, disebutkanb bahwa kelompok radikal di Suriah mesti menarik tentara mereka dari zona demiliterisasi yang rencananya akan dimulai pada 15 Oktober mendatang. Kelompok radikal yang dimaksud adalah aliansi Hayat Tahrir al-Sham dan sesama pejihad garis keras lainnya.

Semua pejuang di wilayah itu juga punya waktu hingga 10 Oktober untuk menyerahkan semua senjata berat. Tak terkecuali pejuang yang pro-Ankara, Turki.

Menurut Pengamat Suriah untuk Hak Azasi Manusia, hampir 70 persen dari wilayah demiliterisasi yang direncanakan dikuasai oleh HTS. Kelompok ini didominasi oleh cabang Al-Qaedah di Suriah, atau jihadis lainnya.

Kelompok pengamat yang berbasis di Inggris ini menyebutkan bahwa beberapa faksi di area penyangga ini telah mulai memperkuat posisi alih-alih menarik diri dari wilayah itu.

Koresponden AFP di Idlib menyebut bahwa hingga saaat ini belum ada tanda-tanda adanya senjata berat atau pasukan yang ditarik.




Credit  cnnindonesia.com



Rusia Luncurkan Kronstadt, Kapal Selam Pertama Tidak Butuh Akses Oksigen di Atmosfer



Rusia Luncurkan Kronstadt, Kapal Selam Pertama Tidak Butuh Akses Oksigen di Atmosfer
Kapal selam siluman milik Angkatan Laut Rusia yang diberi nama Kronstadt saat peluncuran di Galangan Kapal Admiralty di St Petersburg, Kamis (20/9/2018).

CB, ST PETERSBURG-- Angkatan Laut Rusia resmi meluncurkan kapal selam siluman yang diberi nama Kronstadt, Kamis (20/9/2018).
Kapal selam berkemampuan siluman dengan panjang 68 meter itu diluncurkan dalam sebuah upacara khusus yang dilangsungkan di galang kapal militer di St Petersburg dan disaksikan perwira Angkatan Laut Rusia.
CEO Galangan Kapal Admiralty, Alexander Buzakov mengatakan, acara peluncuran kapal selam itu sangat penting hingga sulit untuk melebih-lebihkannya.
Melansir dari TASS, Jumat (21/9/2018), Proyek 677 Kapal selam Siluman Kronstadt mulai dibangun pada 2005.
Inilah kapal selam terbaru buatan Rusia diberi nama Konstadt bertipe siluman, tidak perlu harus mengakses ke atmosfer untuk menyedot oksigen.
Inilah kapal selam terbaru buatan Rusia diberi nama Konstadt bertipe siluman, tidak perlu harus mengakses ke atmosfer untuk menyedot oksigen. (fort-russ.com)
Namun pengerjaan sempat terhambat lantaran kendala dalam pembiayaan dan baru kembali dimulai pada 2013. "Hari peluncuran akhirnya datang.
Keterlambatan dalam pekerjaan konstruksi memungkinkan untuk menggunakan pengalaman dalam membangun dan mengoperasikan kapal selam St Petersburg."
"Kapal selam ini melampaui pendahulunya, Proyek 636, dalam setiap parameter. Kami yakin Proyek 677 pantas disebut sebagai masa depan kekuatan kapal selam non-nuklir Angkatan Laut Rusia," kata Buzakov.
Kapal selam silumen pertama buatan Rusia tengah diluncurkan ke air.
Kapal selam silumen pertama buatan Rusia tengah diluncurkan ke air. (getty images)
Kapal selam Proyek 677 dari kelas Lada adalah bagian dari kapal selam non-nuklir Rusia generasi keempat.
Kapal selam tersebut dilengkapi dengan persenjataan berpresisi tinggi, di antaranya enam peluncur torpedo 533 milimeter untuk 18 torpedo atau misil, termasuk misil jelajah Kalibr.
Kapal selam siluman Kronstadt memiliki bobot sekitar 1.750 ton di permukaan dan 2.650 saat menyelam.


 Mampu membawa 35 awak dan melaju di bawah air dengan kecepatan maksimum 21 knot (38 kilometer per jam).
Inilah sosok kapal selam siluman pertama bernama Konstadt.
Inilah sosok kapal selam siluman pertama bernama Konstadt. (Getty Images)
Kapal selam itu menggunakan sistem pendorong udara independen, yang pertama dimiliki Angkatan Laut Rusia.
Sistem pendorong tersebut memungkinkan pengoperasian tanpa mengakses oksigen di atmosfer.

Kapal selam Kronstadt mampu beroperasi di bawah air selama beberapa minggu sebelum perlu muncul kembali ke permukaan.

Sebagai perbandingan, kapal selam milik Angkatan Laut Inggris, HMS Artful, mampu menyelam dan mengelilingi bumi tanpa harus muncul ke permukaan karena memiliki sistem pemurnian udara dan air







Credit  tribunnews.com



6 Fakta Menarik Patung Garuda Wisnu Kencana, Ikon Pariwisata Pulau Dewata dan Indonesia



6 Fakta Menarik Patung Garuda Wisnu Kencana, Ikon Pariwisata Pulau Dewata dan Indonesia
Alam Sutera Proyeksikan GWK Cultural Park sebagai Tempat Multi Event Berskala Internasional

CB - Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjulang tinggi di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang berlokasi di Bukit Ungasan, Jimbaran, Bali.
GWK merupakan patung hasil karya I Nyoman Nuarta, pematung terkenal dari Bali.
Monumen ini menjadi ikon bagi pariwisata di Bali dan Indonesia.

TribunTravel.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai sederet fakta menarik yang dimiliki patung GWK.
Berikut enam fakta mengenai Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.

1. GWK sebagai Simbol Misi Penyelamatan Lingkungan

Patung GWK berwujud Dewa Wisnu, yang dalam kepercayaan agama Hindu melambangkan kekuatan utama pemeliharaan alam semesta.
Sementara itu, burung raksasa garuda melambangkan kebebasan dan pengabdian tanpa pamrih.
Patung GWK didedikasikan sebagai simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.

2. Patung Tertinggi di Dunia Nomor Dua

Tinggi patung GWK ini melebihi tinggi dari Patung Liberty di New York, AS.
Jika ketinggian patung negeri Paman Sam hanya sekitar 92 meter, jika ditambah dengan konstruksinya mencapai 96 meter.
Lain halnya dengan Patung GWK yang tingginya mencapai 121 meter dari permukaan tanah.
Selain tinggi, luas areal publik GWK melebihi luas areal Patung Liberty, yakni sekitar delapan kali lipatnya.
Sementara itu, Monumen Kuil Budha Musim Semi di Henan, China masih menjadi monumen tertinggi di dunia.
Monumen Kuil Budha tersebut memiliki ketinggian sekitar 128 meter.

3. Pembuatannya Memakan Waktu 28 Tahun

I Nyoman Nuarta adalah seorang maestro di balik mahakarya Patung Garuda Wisnu Kencana.
Ia memulai proyek raksasanya ini sejak 1989 atau sekitar 28 tahun lalu.
Restu membangun GWK telah dikantongi oleh Nuarta dari Presiden Soeharto pada 1993.

Kemudian pada 1997, Nuarta meletakkan batu pertama sebagai penanda awal dibangunnya patung GWK.
Untuk mewujudkannya membangun sebuah patung ini tidaklah mudah.
Karena ketiadaan dana, proses pembuatan patung GWK sempat berhenti.

Nuarta berharap, patung GWK menjadi obyek wisata yang menjadi magnet kuat bagi turis mancanegara untuk datang ke Indonesia.

4. Sempat Berhenti pada 2000-an

Pada 2009, proyek besar patung GWK sempat mandek karena krisis keuangan.
Mulanya, patung raksasa setinggi 121 meter itu hanyalah sebuah gagasan yang dipandang sebagai sebuah wacana.
Pada rencana awal, pembangunan seharusnya rampung seluruhnya pada 2004.

5. Taman Budaya GWK Ada Kesenian Selain Patung

Selain menikmati keindahan dan kemegahan patung GWK, di kompleks Taman Budaya GWK juga bisa menikmati seni musik, tari, dan teater.
Beragam seni tersebut dipentaskan di Amphitheatre.
Wisatawan juga bisa menikmati panorama belahan selatan Pulau Bali dari Plaza Wisnu.

6. GWK harusnya Menghadap Utara

Beredar kabar, satu penyebab tersendatnya pembangunan patung GWK ini tidak hanya masalah dana, tapi juga terkait dengan nilai spiritual masyarakat setempat.
Menurut umat Hindu, Dewa Wisnu seharusnya menghadap ke utara.
Namun, patung Garuda Wisnu Kencana malah menghadap ke arah selatan.
Menurut kepercayaan Hindu, arah selatan merupakan arah dari Dewa Brahma.




Credit  tribunnews.com



Dibangun Selama 28 Tahun, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Akhirnya Diresmikan


Dibangun Selama 28 Tahun, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Akhirnya Diresmikan



CB - Garuda Wisnu Kencana Cultural Park akhirnya diresmikan pada Sabtu (22/9/2018).
Proses peresmian tersebut dilakukan langsung oleh presiden Republik Indonesia Joko Widodo di kawasan GWK Cultural Park, Bukit Ungasan, Bali.
Melansir dari Instagram Joko Widodo, patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) disebut sebagai mahakarya baru yang dikagumi dunia.

Indonesia bukan hanya mewarisi karya-karya besar peradaban bangsa masa silam seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Tapi sekarang pun bisa berkarya, berkreasi untuk membangun dan melahirkan mahakarya yang baru, mengagumkan kita semua, yang juga diakui dan dikagumi dunia.
Di Kabupaten Badung, Bali, kini berdiri mahakarya anak bangsa itu, berupa patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Saya meresmikan salah satu patung tembaga terbesar di dunia ini, kemarin," tulis keterangan di akun Instagram Jokowi, Minggu (23/9/2018).
Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan Mahakarya seniman I Nyoman Nuarta.
Tanpa terasa, pembangunan patung Garuda Wisnu kencana (GWK) telah berlangsung selama 28 tahun.
I Nyoman Nuarta mengatakan bahwa pembuatan patung tersebut dimulai ketika dirinya masih muda.

“Saya merintis GWK ini sudah 28 tahun yang lalu, dari masih muda hingga sekarang sudah tua. Tetapi tetap api semangat dan cita-cita tak boleh padam dan akhirnya akan saya rampungkan (GWK) pada Agustus 2018,” ujar Nyoman kepada KompasTravel saat dihubungi, Rabu (16/5/2018).
Nyoman mengatakan bahwa patung GWK merupakan hadiah besar untuk bangsa Indonesia.
Bagi Nyoman keberhasilan pembangunan patung GWK merupakan buah kesabaran dan semangat untuk bangsa.

Penyelesaian patung GWK ini bukanlah perkara yang mudah.
Terdapat banyak peristiwa dan kendala yang dilalui.
Awalnya di tahun 1989, terdapat sebuah gagasan untuk membuat landmark peristiwa Bali.
Satu tahun berikutnya, konsep tersebut terus dikembangkan.
Pemilihan lokasi perbukitan kapur Ungasan rupanya bukan tanpa alasan.
Kawasan tersebut terpilih lantaran penambangan kapur liat yang sudah ditinggalkan.
Nyoman juga sedikit menceritakan pro dan kontra soal pembangunan GWK di tahun 1997.
“Dulu waktu awal-awal saya diprotes habis-habisan hampir setiap hari, ada pro kontra tentang patung ini,” kata Nyoman.
Patung GWK memiliki tinggi sekitar 121 meter dimana tinggi tersebut berhasil mengalahkan Patung Liberty di New York.


Credit  tribunnews.com



Korsel Ingin Bahas Denuklirisasi Korut dengan Trump


Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu (19/8).
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bersalaman dengan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang, Rabu (19/8).
Foto: Pyongyang Press Corps Pool via AP

Isu denuklirisasi Korut telah menjadi perhatian dan kepentingan seluruh negara dunia.


CB, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) pada Ahad (23/9). Ia bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas denuklirisasi Korea Utara (Korut).


“Presiden Moon akan mengadakan diskusi mendalam (dengan Trump) tentang cara untuk memecahkan kebuntuan dalam pembicaraan Korut-AS guna memperbaiki hubungan kedua negara,” ujar direktur senior dari Kantor Keamanan Nasional kepresidenan Korsel Nam Gwan-pyo, dikutip laman Yonhap, Ahad (24/9).

Saat bertemu Trump, Moon juga akan memaparkan hasil pertemuannya dengan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un. Saat bertemu Kim, Moon memang tidak hanya membahas perihal denuklirisasi, tapi turut mempromosikan kembali penyelenggaraan dialog antara Korut dan AS.


Menurut Nam, Moon pun akan menjelaskan hasil pertemuannya dengan Kim saat menghadiri sidang Majelis Umum PBB. Sebab isu denuklirisasi Korut telah menjadi perhatian dan kepentingan seluruh negara dunia.


Moon melakukan kunjungan resmi ke Korut pada Selasa (18/9). Kunjungannya ke sana membawa dua misi utama, yakni memajukan proses denuklirisasi dan mempromosikan kembali dialog antara Korut dengan AS. Perihal denuklirisasi, Moon telah berhasil membujuk Kim untuk menutup fasilitas rudal dan nuklirnya.


Seusai kunjungan tersebut, Moon mengatakan terdapat beberapa hal yang tidak dicantumkan dalam deklarasi bersama antara dirinya dan Kim. “Saya berencana untuk menyampaika pesan tersebut secara detail kepada AS,” ucapnya.


Ia hanya mengatakan, Kim berulang kali menegaskan komitmennya untuk mempercepat proses denuklirisasi. Oleh sebab itu, ia akan mengupayakan kembali penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-Korut. “Saya yakin proses denuklirisasi dapat bergerak lebih cepat jika kedua pemimpin itu (Kim dan Trump) berhadap-hadapan,” ujar Moon.


Trump dan Kim telah bertemu di Singapura pada 12 Juni lalu. Terdapat empat hal yang disepakati Trump dengan Kim seusai pertemuan. Pertama Korut dan AS setuju menjalin hubungan baru yang mengarah ke perdamaian. Kedua, baik AS maupun Korut setuju untuk membangun rezim yang stabil di Semenanjung Korea.


Ketiga, mengacu pada Deklarasi Panmunjeom, Korut menyatakan berkomitmen melakukan denuklirisasi menyeluruh di Semenanjung Korea. Kemudian terakhir, kedua negara sepakat memulangkan tahanan perang atau tentara yang dinyatakan hilang yang telah teridentifikasi.


Kendati telah menghasilkan kesepakatan, AS menyatakan sanksi terhadap Korut tak akan dicabut. Sanksi baru akan dilepaskan ketika negara tersebut melakukan denuklirisasi secara penuh dan lengkap.





Credit  republika.co.id





Disanksi AS, China Batalkan Kunjungan Kepala Angkatan Lautnya


Disanksi AS, China Batalkan Kunjungan Kepala Angkatan Lautnya
China membatalkan kunjungan Wakil Laksamana Shen Jinlong ke AS setelah Washington menjatuhkan sanksi kepada Beijing. Foto/Istimewa

BEIJING - Menteri Pertahanan China mengumumkan bahwa untuk membatalkan rencana kunjungan komandan Angkatan Laut negara itu Wakil Laksamana Shen Jinlong ke Amerika Serikat (AS). Pembatalan itu menyusul sanksi yang dijatuhkan oleh Washington terhadap Beijing karena bekerja sama dengan Rusia.

"Pihak China memutuskan untuk segera menarik Komandan Angkatan Laut AS PLA Shen Jinlong, yang berpartisipasi dalam Simposium Seapower Internasional ke-23 dan merencanakan kunjungan ke Amerika Serikat," bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (23/9/2018).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China memanggil Duta Besar AS Terry Branstad untuk menyatakan protesnya atas dimasukkannya pejabat kementerian pertahanan pada daftar sanksi AS.

Awal pekan ini, AS memberi sanksi kepada personel Kementerian Pertahanan China bersama dengan eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport sehubungan dengan kesepakatan pembelian pesawat Rusia dan sistem rudal S-400.

Sanksi itu diberlakukan di bawah undang-undang CAATSA yang disahkan oleh Washington Agustus lalu sebagai tanggapan atas dugaan upaya Rusia untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS pada 2016 lalu.

Menyusul pengumuman sanksi terhadap warga negara China, Beijing meminta Washington untuk mencabut sanksi dengan ancaman Amerika Serikat akan bertanggung jawab atas tindakannya. 





Credit  sindonews.com



Disanksi karena Beli S-400 Rusia, China Panggil Dubes AS


Disanksi karena Beli S-400 Rusia, China Panggil Dubes AS
Sistem rudal pertahanan S-400 Rusia. China dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat setelah membeli sistem rudal tersebut dari Rusia. Foto/REUTERS/Vasily Fedosenko

BEIJING - Kementerian Luar Negeri China memanggil Duta Besar (dubes) Amerika Serikat (AS) di Beijing, Terry Branstad setelah Washington menjatuhkan sanksi. Badan militer Beijing dijatuhi sanksi karena membeli sistem rudal S-400 dan sepuluh jet tempur Su-35 Rusia.

Beijing marah atas keputusan Washington dan mendesak untuk membatalkan sanksi tersebut. Jika tidak, Washington akan menanggung konsekuensinya.

Perselisihan itu meningkatkan ketegangan kedua negara yang sedang terlibat perang dagang.

Pemanggilan Dubes Branstad dilakukan Wakil Menteri Luar Negeri China Zheng Zeguang pada hari Sabtu (22/9/2018)."Untuk menyampaikan pernyataan serius terkait dengan sanksi," tulis media pemerintah China, Xinhua, Minggu (23/9/2018) mengutip pernyataan Zheng.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Kamis Washington menjatuhkan sanksi terhadap Departemen Pengembangan Peralatan (EED), sebuah badan di Kementerian Pertahanan China, dan direkturnya Li Shangfu, atas pembelian sistem rudal dan jet tempur dari Rusia.

Sanksi itu berupa larangan visa bagi para bos EED dan para pejabat lainnya. EED dan para semua pihak yang terkena sanksi tak bisa mengakses sistem keuangan AS.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pengadaan beberapa sistem rudal S-400 dan jet Sukhoi SU-35 dari Rusia melanggar undang-undang sanksi AS yang menargetkan Rusia. Undang-undang bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) ini dibuat sebagai respons atas tindakan Rusia yang dituduh ikut campur dalam pemilihan presiden AS tahun 2016 dan sepak terjang Moskow di Ukraina.

Penjatuhan sanksi terhadap China berdasarkan CAATSA merupakan yang pertama kali sejak UU itu disahkan pada 2017 lalu.

Militer China mengecam sanksi dari Washington."Ada kemarahan dan penentangan tegas yang kuat," kata Kementerian Pertahanan China melalui seorang juru bicara kepada Xinhua.

"Langkah AS adalah pelanggaran mencolok terhadap aturan dasar hubungan internasional dan pertunjukan hegemonisme," lanjut dia.

Rusia juga memprotes sanksi AS. Menurut Moskow, Washington sudah "bermain dengan api" dan menuduh AS mencoba menekan Rusia keluar dari pasar senjata global.

Administrasi Donald Trump telah menambahkan 33 orang dan entitas yang terkait dengan militer dan layanan intelijen Rusia dalam daftar yang terkena sanksi. Sebanyak 28 nama-nama baru yang masuk daftar sanksi merupakan pihak yang dituduh terlibat dalam campur tangan Moskow terhadap pemilihan presiden AS tahun 2016 yang diselidiki Penasihat Khusus AS Robert Mueller. 




Credit  sindonews.com





AS siapkan sejumlah kebijakan untuk tekan Venezuela


Pendukung Presiden Venezuela Nicolas Maduro membawa poster lukisan mirip almarhum mantan presiden Venezuela Hugo Chavez menghadiri sebuah reli kampanye di La Guaira, Venezuela, Rabu (2/5/2018). (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)



Washington (CB) - Amerika Serikat tengah menyiapkan "serangkaian kebijakan" untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Venezuela, kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo kepada Fox News pada Jumat.

"Kalian akan mengetahui serangkaian kebijakan yang akan kami putuskan dalam beberapa hari ke depan untuk meningkatkan tekanan terhadap para elit Venezuela, yang membuat rakyat sendiri menderita," kata Pompeo.

"Kami bertekat untuk membantu rakyat Venezuela mendapatkan haknya," kata dia.

Dia tidak menjelaskan lebih jauh apa rangkaian kebijakan yang Washington rencanakan.

Sementara itu kementerian informasi Venezuela hingga kini tidak membalas permintaan komentar, demikian Reuters melaporkan.

Dalam beberapa waktu terakhir, Gedung Putih memang terus memperbanyak sanksi terhadap sejumlah pejabat pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Washington menuding membahayakan demokrasi dengan memenjarakan para pemimpin oposisi.

Pada tahun lalu, Washington menjatuhkan sanksi larangan perdagangan surat hutang dari pemerintah Venezuela dan juga perusahaan minyak negara PDVSA.

Selain itu mereka juga menerapkan sanksi kepada sejumlah pejabat, termasuk Maduro.


Perekonomian Venezuela tengah diambang kehancuran di bawah kepemimpinan Maduro.

Negara itu kini mengalami inflasi tahunan mencapai 200.000 persen, ditambah kelangkaan bahan makanan dan obat-obatan.

Akibatnya, ratusan ribu warga Venezuela kini harus mengungsi ke negara-negara tetangga seperti Kolombia, Brasil, dan Peru.

Sementara itu pada pekan depan, para pemimpin negara-negara dunia akan bertemu dalam agenda Sidang Umum PBB di New York.

Maduro tidak menghadiri pertemuan itu sejak 2015 dan mengaku akan mengulanginya pada tahun ini karena alasan keamanan.





Credit  antaranews.com






Iran Ancam Balas Dendam Serangan Parade Militer


Iran Ancam Balas Dendam Serangan Parade Militer
Iran bertekad melakukan balas dendam 'mematikan dan tak terlupakan' pada pelaku serangan parade militer di Ahvaz yang menewaskan 25 orang pada akhir pekan lalu. (AFP Photo/ISNA /Morteza Jaberian)


Jakarta, CB -- Pasukan Garda Revolusioner Iran bertekad melakukan balas dendam "mematikan dan tak terlupakan" pada pelaku serangan parade militer di Kota Ahvaz yang menewaskan 25 orang pada akhir pekan lalu.

"Menimbang pengetahuan penuh kami mengenai pusat pengerahan para pemimpin teroris kriminal, mereka akan menghadapi balas dendam mematikan dan tak terlupakan dalam waktu dekat," demikian pernyataan angkatan bersenjata Iran, sebagaimana dikutip Reuters, Senin (24/9).

Insiden ini bermula ketika empat pelaku melepaskan tembakan membati buta di tengah parade militer yang digelar untuk memperingati perang Iran dengan Irak pada 1980-1988 silam.



Suasana seketika kacau balau. Para tentara merangkak sembari mencari sumber tembakan, sementara perempuan dan anak-anak berlarian menyelamatkan diri mereka.


Tak lama setelah itu, kelompok militan ISIS mengklaim serangan tersebut. Melalui media propaganda mereka, Amaq, ISIS melansir sebuah video yang menunjukkan tiga orang di dalam satu kendaraan.

Menurut Amaq, ketiga pria itu sedang dalam perjalanan untuk melakukan serangan. Seorang pria dengan topi bergambar logo Garda Revolusioner Iran dalam video itu kemudian terdengar membicarakan rencana serangan tersebut dalam bahasa Farsi.

"Kami Muslim, mereka kafir. Kami akan menghancurkan mereka dengan serangan gaya gerilya dan kuat. Insyaallah," katanya.



Namun, gerakan oposisi Arab, Avhaz National Resistence, juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sementara itu, Presiden Iran, Hassan Rouhani, sendiri menuding Amerika Serikat sebagai otak di balik serangan tersebut.

Sejumlah komandan senior Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) juga menduga serangan tersebut dilakukan oleh milisi yang dilatih negara-negara Teluk dan Israel dengan dukungan AS.



Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Nikki Haley, langsung membantah tuduhan Rouhani dan IRGC.

"Ada banyak orang Iran yang melakukan protes. Setiap dana yang masuk ke Iran masuk ke militer mereka. Dia menekan rakyat sejak lama dan dia harus melihat ke dalam untuk mengetahui dari mana semua berasal," ucapnya.

Relasi AS dengan Iran memang sedang memanas karena kesepakatan nuklir yang kacau di tangan pemerintahan Presiden Donald Trump.

Sejak awal, Garda Revolusioner Iran memang tak sepakat dengan keputusan Rouhani untuk menyetujui perjanjian tersebut.

Sejumlah analis mengatakan kepada Reuters bahwa serangan dalam parade militer ini dapat memberikan amunisi politik bagi Garda Revolusioner Iran.




Credit  cnnindonesia.com




Khamenei Sebut Negara Teluk Menyerang Pawai Militer Iran



Evakuasi korban penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)
Evakuasi korban penyerangan bersenjata terhadap massa sipil dan militer pada acara parade militer peringatan Perang Iran-Irak di Ahvaz, Iran, Sabtu (22/9)
Foto: EPA-EFE/BEHRAD GHASEMI

Serangan terhadap pawai militer Iran ini menewaskan 25 orang



CB, DUBAI -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh negara-negara Teluk Arab yang didukung AS melakukan serangan penembakan terhadap parade militer Iran. Serangan tersebut menewaskan 25 orang, dan hampir setengah dari mereka yang tewas merupakan anggota Pengawal Revolusi elite Iran.

Khamenei memerintahkan pasukan keamanan untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas salah satu serangan terburuk yang pernah terjadi terhadap Garda Revolusi, kekuatan militer paling kuat di negara itu. Tuduhan itu kemungkinan akan meningkatkan ketegangan dengan saingan Iran, Arab Saudi, dan sekutu Teluknya, yang bersama dengan Amerika Serikat telah bekerja untuk mengisolasi Iran.

"Kejahatan ini merupakan kelanjutan dari plot negara-negara regional yang merupakan boneka Amerika Serikat, dan tujuan mereka adalah menciptakan ketidakamanan di negara kita tercinta," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situsnya, Ahad (23/9).

Dia tidak menyebutkan negara-negara regional yang dia yakini harus disalahkan. Israel juga sekutu utama AS yang menentang Teheran.

Sebuah gerakan oposisi etnis Arab Iran yang disebut Perlawanan Nasional Ahvaz, yang menginginkan sebuah negara terpisah di provinsi Khuzestan yang kaya minyak, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Militan Negara Islam juga mengaku bertanggung jawab.

Tidak ada klaim yang memberikan bukti. Sementara itu keempat penyerang tewas.

Serangan itu, yang melukai sedikitnya 70 orang, menargetkan tempat menonton di mana para pejabat Iran berkumpul di kota Ahvaz untuk menyaksikan acara tahunan menandai dimulainya perang Republik Islam 1980-1988 dengan Irak, kata televisi pemerintah. Iran telah relatif stabil dibandingkan dengan negara-negara tetangga Arab yang telah bergulat dengan pergolakan sejak pemberontakan 2011 di seluruh Timur Tengah.

Perempuan dan anak-anak tewas dalam serangan itu, lapor kantor berita IRNA. Seorang gadis empat tahun dan seorang veteran perang yang berkursi roda berada di antara yang mati.

"Para penyerang telah menyembunyikan senjata di dekat rute parade beberapa hari sebelumnya," kata Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, seorang juru bicara senior untuk pasukan bersenjata Iran.

"Keempat teroris dengan cepat dinetralisir oleh pasukan keamanan," kata Shekarchi menambahkan kepada televisi negara.

Serangan terhadap militer jarang terjadi di Iran. Iran memanggil utusan Belanda, Denmark dan Inggris pada Sabtu malam mengenai penembakan itu, menuduh mereka menyembunyikan kelompok oposisi Iran di negara mereka. Beberapa anggota gerakan separatis etnis bermarkas di negara-negara Eropa.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran Bahram Qasemi mengatakan Iran "meminta pemerintah mereka untuk mengutuk serangan itu dan mengekstradisi orang-orang yang terkait dengannya ke Iran untuk diadili."

"Tidak dapat diterima bahwa kelompok-kelompok ini tidak terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa selama mereka tidak melakukan serangan teroris di Eropa," Qasemi seperti dikutip oleh kantor berita IRNA





Credit  republika.co.id


ISIS Klaim Serang Parade Militer, Iran Panggil 3 Dubes Eropa


ISIS Klaim Serang Parade Militer, Iran Panggil 3 Dubes Eropa
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden serangan saat parade militer Iran, Sabtu (22/9). (AFP PHOTO / ISNA / MORTEZA JABERIAN)


Jakarta, CB -- Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan massal yang terjadi saat parade militer Iran berlangsung di kota Ahvaz, Sabtu (22/9).

Insiden itu dilaporkan menewaskan 29 orang termasuk seorang anak perempuan dan melukai 60 lainnya.

"Pejuang ISIS menyerang sebuah perkumpulan pasukan Iran di Kota Ahvaz, barat daya Iran," bunyi kantor berita propaganda ISIS, Amaq, mengutip seorang pejabat keamanan Iran.


Dikutip AFP, pernyataan itu diunggah dalam akun pesan instan Telegram milik Amaq.



Insiden bermula saat empat pria bersenjata melontarkan serangkaian tembakan membabi-buta dari belakang panggung saat parade berlangsung sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Beberapa media melaporkan para gerilyawan menyamar dengan berpakaian ala militer Iran. Keempatnya juga diketahui berusaha menyerang area para pejabat setempat menonton parade.


Serangan pada parade militer Iran, Sabtu (22/9), menewaskan 29 orang, termasuk seorang anak perempuan.
Serangan pada parade militer Iran, Sabtu (22/9), menewaskan 29 orang, termasuk seorang anak perempuan. (AFP PHOTO / ISNA / Behrad GHASEMI)

Namun, pasukan keamanan setempat berhasil melumpuhkan tiga pelaku dengan sebuah tembakan.

Juru bicara angkatan bersenjata Iran Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi melaporkan seorang pelaku lainnya menyerahkan diri setelah sempat kabur karena mengalami luka tembak.

Sementara itu, Teheran memanggil tiga duta besar negara Eropa sebagai bentuk protes terhadap serangan tersebut.


Kantor berita IRNA melaporkan Teheran mengajukan protes kuat kepada duta besar Belanda, Denmark, dan Inggris lantaran dianggap "masih menjadi rumah bagi sejumlah kelompok teroris" yang melakukan serangan tersebut.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei mengecam insiden itu dan menuding "rezim asing" yang didukung Amerika Serikat sebagai otak di balik serangan tersebut.

"Kejahatan ini adalah kelanjutan dari banyak plot di kawasan ini yang menjadi boneka Amerika Serikat, dan tujuan mereka adalah menciptakan rasa tidak aman di negeri kita tercinta," ujar Khamenei dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Reuters.

Khamenei tak menyebutkan nama negara yang ia anggap sebagai sekutu AS di wilayah tersebut. Namun, selama ini Iran menganggap dua musuh besarnya di Timur Tengah, Israel dan Arab Saudi, sebagai sekutu AS yang sama-sama ingin menghancurkan negaranya.





Credit  cnnindonesia.com



Rusia-Israel Memanas, Tel Aviv Menolak Disalahkan atas Tragedi Il-20


Rusia-Israel Memanas, Tel Aviv Menolak Disalahkan atas Tragedi Il-20
Paparan visual menit-menit tragedi jatuhnya pesawat mata-mata Il-20 Rusia di Latakia, Suriah. Moskow salahkan Israel meski pesawat itu ditembak jatuh oleh sistem rudal S-200 Suriah. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia

TEL AVIV - Perseteruan antara Israel dan Rusia memanas setelah Tel Aviv menolak disalahkan Moskow atas tragedi jatuhnya pesawat mata-mata Il-20 di Suriah yang menewaskan 15 tentara Moskow. Moskow tetap anggap Tel Aviv bersalah dengan menjadikan pesawat mata-mata itu sebagai tameng jet-jet tempur F-16 Israel dari tembakan sistem rudal S-200 Suriah di Latakia.

Moskow pada hari Minggu (23/9/2018) sudah merilis data menit-menit tragedi pesawat Il-20. Kesimpulan Moskow di luar espektasi Tel Aviv yang percaya ketegangan atas insiden itu sudah diselesaikan pekan lalu dengan penjelasan rinci militer Israel.

"IAF (Angkatan Udara Israel) tidak bersembunyi di balik pesawat apapun dan ... pesawat Israel berada di wilayah udara Israel pada saat jatuhnya pesawat Rusia," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melalui Twitter yang dikutip dari akun resminya, @IDFSpokesperson, semalam.

"Mekanisme deconfliction (dengan pasukan Rusia) beroperasi dalam jangka waktu yang relevan," lanjut IDF.
"Keamanan dan kesejahteraan pasukan Rusia yang beroperasi di Suriah adalah komponen fokus di setiap persetujuan dari setiap kegiatan oleh pejabat senior di IDF dan di Israel," imbuh IDF.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman bahkan menegaskan Tel Aviv tidak akan mengubah kebijakan militernya di Suriah meski pesawat Il-20 Rusia sudah menjadi korban.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia menyajikan data menit-demi-menit dari tragedi jatuhnya pesawat Il-20 di Suriah pada 17 September 2018. "Kesalahan atas insiden itu, di mana 15 tentara Rusia terbunuh, terletak sepenuhnya pada Angkatan Udara Israel," kata Kementerian itu.

Data radar dan komunikasi yang sebelumnya dirahasiakan menunjukkan bahwa pesawat Moskow itu ditembak jatuh oleh sistem rudal pertahanan udara Suriah ketika jet F-16 Israel secara efektif menggunakan pesawat Il-20 sebagai perisai selama serangan berlangsung.

Menurut kementerian itu, Angkatan Udara Israel memberi Rusia waktu peringatan kurang dari satu menit sebelum pemboman di Latakia. Selain itu, Tel Aviv juga memberikan informasi yang salah tentang posisi jet tempurnya dan target mereka."Tindakan tersebut adalah pelanggaran jelas dari perjanjian Rusia-Israel 2015," lanjut kementerian tersebut, seperti dikutip dari media pemerintah Moskow, Russia Today.

"Kepemimpinan militer Israel tidak memiliki penghargaan untuk hubungan erat dengan Rusia, atau tidak memiliki kontrol atas perintah individu atau perwira komandan yang mengerti bahwa tindakan mereka akan mengarah pada tragedi," papar Kementerian Pertahanan Rusia.

Moskow juga menyatakan bahwa mereka memiliki data tak terbantahkan lain yang mendukung materi yang disajikan pada briefing hari Minggu dan membuktikan bahwa Israel memang harus bertanggung jawab. 






Credit  sindonews.com



Moskow: Israel Jadikan Pesawat Rusia Tameng dari Sistem Pertahanan Suriah



Moskow: Israel Jadikan Pesawat Rusia Tameng dari Sistem Pertahanan Suriah
Jet tempur Israel dilaporkan menggunakan pesawat Il-20 milik Angkatan Udara Rusia sebagai perisai dari sistem pertahanan udara pemerintah Suriah. Foto/Istimewa

MOSKOW - Jet tempur Israel dilaporkan menggunakan pesawat Il-20 milik Angkatan Udara Rusia sebagai perisai dari sistem pertahanan udara pemerintah Suriah. Sebelumnya, sebuah pesawat Il-20 jatuh dihantam sistem pertahanan udara Suriah, saat Israel melancarkan serangan di negara itu.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov tidak secara langsung membenarkan laporan itu. Dia hanya menyatakan, jet tempur Israel mendekati pesawat Il-20, saat pesawat itu mulai meluncur luncur setelah terkena rudal Suriah.

Konashenkov kemudian membantah klaim oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), bahwa jet mereka sudah berada di wilayah udara Israel ketika Angkatan Darat Suriah meluncurkan rudal yang menghantam pesawat Rusia. Dia mengatakan bahwa F-16 Israel meninggalkan daerah itu 10 menit setelah pesawat Rusia tertembak.

"Data obyektif yang disajikan memberi kesaksian bahwa tindakan pilot jet tempur Israel, yang menyebabkan hilangnya nyawa 15 prajurit Rusia, tidak memiliki profesionalisme atau merupakan tindakan kelalaian kriminal," ucapnya, seperti dilansir Spuntik pada Minggu (23/9).

"Oleh karena itu, kami percaya bahwa kesalahan untuk tragedi pesawat Ilyushin Il-20 Rusia terletak sepenuhnya pada pasukan udara Israel dan mereka yang membuat keputusan untuk melakukan tindakan seperti itu," sambungnya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jet Israel mungkin telah menjadi ancaman bagi pesawat sipil ketika Il-20 ditembak jatuh, dan menekankan bahwa Rusia tidak pernah melanggar perjanjian mengenai penerbangan di Suriah dengan Israel.

"Dengan demikian, jet Israel menciptakan ancaman langsung ke setiap pesawat penumpang atau transportasi yang mungkin ada di sana pada waktu itu dan bisa menjadi korban dari "petualangan" militer Israel ini," tukasnya. 





Credit  sindonews.com




Rusia: Israel Langgar Perjanjian Mengenai Pencegahan Insiden di Suriah



Rusia: Israel Langgar Perjanjian Mengenai Pencegahan Insiden di Suriah
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyatakan, Israel telah melanggar perjanjian mengenai pencegahan insiden di Suriah. Foto/Istimewa

MOSKOW - Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyatakan, Israel telah melanggar perjanjian mengenai pencegahan insiden di Suriah, dengan memberitahu akan melakukan serangan saat serangan itu telah dilancarkan.

Berbicara dalam konferensi pers di Moksow, Konashenkov mengatakan, Israel menyesatkan pihak Rusia dengan memberikan informasi yang salah tentang area serangan udara yang direncanakan di Suriah pada 17 September, sehingga pesawat Il-20 Rusia tidak bisa berpindah ke tempat yang aman.

"Hari ini, kami berbagi informasi rinci tentang jatuhnya pesawat Ilyushin IL-20 dari Angkatan Udara Rusia di dekat pantai Suriah pada tanggal 17 September," ucap Konashenkov dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan menyajikan laporan menit-demi-menit dari insiden tragis ini yang dibuat berdasarkan pada pembacaan radar yang obyektif termasuk dari sistem informasi tampilan udara Plotto," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (23/9).

Dia lalu mengatakan, Angkatan Udara Israel memberi tahu Rusia tentang rencana serangannya terhadap sasaran di  Suriah secara bersamaan dengan permulaan serangan, bukannya melakukan hal itu sebelumnya. Hal ini, lanjut Konashenkov  melanggar perjanjian bilateral tahun 2015 untuk mencegah insiden semacam itu di wilayah udara Suriah.

"Israel tidak memberitahu pasukan Rusia tentang operasinya sebelumnya, tetapi mereka mengeluarkan peringatan secara bersamaan dengan awal serangan, yang merupakan pelanggaran perjanjian. Tindakan ini merupakan pelanggaran jelas dari perjanjian Rusia-Israel pada 2015 yang bertujuan untuk mencegah bentrokan antara angkatan bersenjata kita, di dan di atas Suriah, yang dicapai oleh kelompok kerja gabungan," tukasnya. 




Credit  sindonews.com



Irlandia akan Akui Palestina Sebagai Negara Merdeka



Permukiman Yahudi di Tepi Barat. (ilustrasi)
Permukiman Yahudi di Tepi Barat. (ilustrasi)

Coveney menyorot pembangunan permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina




CB, DUBLIN -- Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney mengatakan negaranya akan mengakui Palestina sebagai negara merdeka bila pembicaraan tentang solusi dua negara dengan Israel terus mengalami kebuntuan. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki di Dublin, Sabtu (22/9).

“Kami telah membuat pilihan untuk tidak secara resmi mengakui negara Palestina dulu. Tapi jika keputusasaan ini terus berlanjut dalam hal dialog (solusi dua negara), kami akan dipaksa untuk meninjau itu (pengakuan terhadap Palestina) untuk alasan yang jelas, karena saya pikir banyak negara lain di Eropa juga,” ujar Coveney, dikutip laman Anadolu Agency.

Ia mengatakan, Irlandia telah berkomitmen untuk mengakui negara Palestina sebagai bagian dari proses perdamaian. “Namun jika negosiasi antara Palestina dan Israel terus tak membuahkan hasil, kita mungkin harus melupakan bagian kedua dari itu,” ujar Coveney.


Coveney turut menyoroti tentang pembangunan permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pembangunan permukiman itu disebut-sebut sebagai hambatan utama penyelesaian perdamaian Israel-Palestina.

“Sementara pendudukan itu terjadi kami melihat ekspansi permukiman Israel ke tanah Palestina. Dalam pandangan kami itu ilegal,” katanya menegaskan.

Saat bertemu al-Maliki, Coveney turut membahas tentang keputusan Amerika Serikat (AS) menghentikan pendanaan terhadap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Ia berjanji akan meningkatkan pendanaan Irlandia untuk UNRWA, yang sebelumnya hanya 5,3 juta dolar AS menjadi 7 juta dolar AS.

Ia pun menyayangkan keputusan AS menutut kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington. Menurutnya, tindakan itu tentu akan semakin menyulitkan tercapai perdamaian antara Israel dan Palestina. “Kami yakin bahwa menutup saluran komunikasi tidak pernah merupakan ide yang baik,” ucapnya.

Menurut laporan Irish Times, Coveney telah mengumumkan rencana untuk menyelenggarakan pertemuan antara para pemimpin Eropa dan Arab, termasuk Palestina, di negaranya. Tujuannya adalah untuk memulai kembali proses perdamaian Israel-Palestina yang macet.


Al-Maliki dilaporkan menyambut baik rencana pertemuan antara para pemimpin Arab dan Eropa di Irlandia. Sebab menurutnya, masyarakat internasional memang harus mengambil tanggung jawabnya guna mencari tindakan yang tepat terkait proses perdamaian Palestina-Israel.





Credit  republika.co.id



Cina-Vatikan Tandatangani Perjanjian Bersejarah



Kota Vatikan
Kota Vatikan
Foto: traildino.com

Perjanjian Cina dan Vatikan ini membuat Taiwan khawatir kehilangan mitra diplomatik



CB, BEIJING -- Cina dan Vatikan telah menandatangani perjanjian bersejarah terkait penunjukan uskup di Beijing. Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Cina Wang Chao dan delegasi Vatikan Antoine Camilleri di Beijing, Sabtu (22/9).

Cina dan Vatikan akan terus menjaga hubungan dan meningkatkan proses kerja sama bilateral, demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina yang dikutip Kantor Berita Cina Xinhua.

Menlu Vatikan Pietro Parolin baru-baru ini menepis kekhawatiran atas pemisahan gereja Katholik di Asia setelah pemensiunan Uskup Agung Hong Kong Joseph Zen dikait-kaitkan dengan kesepakatan baru dengan Beijing tersebut.

Vatikan menyatakan bahwa kesepakatan dengan Beijing hanya pada tataran internal gereja seperti penunjukan uskup sehingga tidak berdampak terhadap hubungan diplomatik dengan Taiwan karena Tahta Suci tetap mengakui Taipei melalui hubungan diplomatik yang terjalin selama ini, demikian laporan Kantor Berita Taiwan CNA.

Kesepakatan baru Tahta Suci-Beijing itu tentu membuat Taipei ketar-ketir karena Taiwan terancam kehilangan mitra diplomatik terakhirnya di Eropa.





Credit  republika.co.id


Swiss akan Gelar Referendum Pelarangan Burqa di St.Gallen


Wanita mengenakan burqa.
Wanita mengenakan burqa.
Foto: EPA
Referendum digelar untuk menentukan pelarangan penggunaan burqa di ruang publik



CB, BERN -- Swiss akan menggelar referendum di wilayah St.Gallen. Referendum digelar untuk menentukan pelarangan penggunaan burqa di ruang publik di wilayah tersebut.

Dilaporkan laman Aljazirah, Ahad (23/9), sebuah undang-undang yang diadopsi parlemen St.Gallen akhir tahun lalu telah diusulkan untuk disahkan berdasarkan suara publik pada Ahad (23/9). Dalam undang-undang tersebut tertulis, "Siapa pun yang membuat diri mereka tidak dapat dikenali dengan menutupi wajah mereka di ruang publik, dan dengan demikian membahayakan keamanan publik atau perdamaian sosial serta agama akan didenda.”

Undang-undang itu diloloskan parlemen daerah dengan dukungan partai-partai populis. Namun Green Party dan Young Socialist telah menuntut agar diselenggarakan referendum mengenai undang-undang pelarangan burqa tersebut

Fredy Fassler, seorang sosialis yang bertanggung jawab atas keamanan dan keadilan di St.Gallen menilai, undang-undang tersebut bermasalah. Menurutnya, dalam undang-undang itu tak dijelaskan secara spesifik tentang kapan seorang wanita yang mengenakan burqa dianggap membahayakan publik.

"Saya khawatir sanksi tidak dapat diprediksi dan sewenang-wenang," ujarnya.

Tahun lalu Pemerintah Swiss menentang prakarsa yang bertujuan menerapkan larangan burqa secara nasional. Setiap daerah harus menentukan sendiri apakah tindakan tersebut tepat dilakukan.

Awal tahun ini, dua koran lokal telah melakukan survei mengenai isu penggunaan burqa. Hasil survei menunjukkan, 76 persen responsden mendukung pelarangan burqa secara efektif. Sementara 20 persen responden lainnya menentang gagasan tersebut.

Swiss sendiri sebenarnya telah menjadi sorotan saat menyetujui larangan pembangunan menara masjid pada 2009. 


Credit  republika.co.id




Presiden Quang Meninggal, Vietnam Umumkan Hari Berkabung


Presiden Quang Meninggal, Vietnam Umumkan Hari Berkabung
Mendiang Presiden Vietnam Tran Dai Quang. (REUTERS/Jorge Silva)


Jakarta, CB -- Pemerintah Vietnam mengumumkan akan mengadakan upacara pemakaman dan menetapkan hari berkabung nasional selama dua hari atas kepergian mendiang Presiden Tran Dai Quang yang meninggal pada Jumat (21/9) di usia 61 tahun.

Bendera Vietnam akan dikibarkan setengah tiang dan lokasi bisnis hiburan akan libur selama dua hari per 26 September. Pada tanggal tersebut, jenazah Quang akan disemayamkan di Hanoi sebelum dikremasi di kampung halamannya di Provinsi Ninh Binh.

"Kepergiannya adalah kehilangan terbesar bagi partai kami, negara, dan bangsa," kata pernyataan Partai Komunis Vietnam pada Minggu (23/9). Dalam pernyataan tersebut, partai itu juga menyebut prosesi pemakaman akan disiarkan secara langsung.


Berbagai ungkapan duka berdatangan dari para pemimpin dunia lintas geopolitik, beberapa di antaranya Pemerintah Kuba menyatakan akan menetapkan hari berkabung dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut mendiang sebagai "teman baik bagi AS".



Pemimpin Kamboja dan China juga mengirimkan ungkapan bela sungkawa meskipun selama masa kepemimpinan Quang sejak 2016, negaranya dengan China kerap bersitegang terkait batas negara di Laut China Selatan.

Penyebab kematian Quang sendiri disebut sejumlah media lokal sebagai "virus langka" meski pemerintah tidak menyatakan secara detail terkait kabar tersebut.

Wakil Presiden Dang Thi Ngoc Thinh akan mengambil alih posisi kepala negara yang sekaligus menjadi wanita pertama dalam posisi tersebut di Vietnam. Namun Thinh harus menunggu terlebih dahulu keputusan dewan hingga tanggal yang belum bisa ditentukan.

Quang merupakan mantan kepala polisi dan pendukung kuat partai komunis. Dia menghabiskan lebih dari empat dekade sebagai pejabat intelijen.

Ia juga adalah anggota politbiro (bagian dari partai komunis yang mengurus dan memutuskan masalah politik) dan memiliki reputasi yang kuat serta berpengaruh di lingkaran dalam partai komunis.


Meski begitu, sejumlah analis menyatakan kematiannya tidak akan mengguncang kondisi politik negara satu partai itu dan sejumlah kelompok pembela hak asasi manusia mengatakan warisan Quang hanyalah penindasan.

Tapi beberapa kota di kampung halaman sang mendiang menyatakan akan mengenang Quang dengan mendalam.

Biksu Thich Minh Tong di pagoda Dong Duc, distrik Ninh Binh mengatakan pada Minggu (23/9) bahwa sosok Quang sempat datang dan "ramah kepada siapa pun".

"Negara telah memiliki banyak presiden di masa lalu, namun hanya Presiden Quang dari provinsi kami, Ninh Binh. Dan ketika dia bertemu dengan semua biksu, dia menyalami mereka semua," kata Tong.

"Ketika kami mendengar berita dirinya meninggal, semua orang sedih. Kami berduka dan merindukannya," lanjutnya.

Sejumlah umat Budha telah mengadakan upacara doa sepanjang akhir pekan, termasuk mengadakan pertemuan ratusan biksu yang membungkuk di hadapan potret Quang di pagoda Ho Chi Minh City, Minggu (23/9).



Credit  cnnindonesia.com




Pertemuan Damai Batal, Pakistan dan India 'Siap Perang'



Pertemuan Damai Batal, Pakistan dan India 'Siap Perang'
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. (Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha)


Jakarta, CB -- Pekan depan seharusnya menjadi jadwal pertemuan internasional yang jarang terjadi antara Menteri Luar Negeri India dan Pakistan di New York, Amerika Serikat. Namun, sehari setelah menyatakan siap, India justru membatalkan pertemuan tersebut kemudian Pakistan menyebut keputusan itu arogan.

Reuters memberitakan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melabeli India arogan karena pembatalan tersebut. Dia mencela dengan mengatakan "orang kecil menempati kantor besar".

Pakistan menggambarkan keputusan pembatalan dari India adalah alasan menghindari pembicaraan sebelum pemilihan umum tahun depan.


"Kecewa atas respons arogan dan negatif dari India untuk panggilan saya memulai kembali dialog perdamaian," tulis Khan dalam akun Twitter miliknya.




AFP menyiarkan, India menyatakan pembatalan tersebut dilakukan karena sebelumnya terjadi pembunuhan personel keamanan India oleh pihak yang diyakini entitas berbasis Pakistan. Selain itu, India juga telah memberi cap Pakistan membantu teroris dan terorisme.

India tidak spesifik menjelaskan pembunuhan yang dimaksud. Namun, pada awal pekan ini diketahui petugas India di garis pembatas di area Kashmir yang jadi sengketa telah dibunuh dan tubuhnya dimutilasi.

Setelah itu, pada Jumat (20/9), tiga polisi ditemukan terbunuh di wilayah Kashmir yang dipegang India. Masing-masing negara saling tuduh atas pembunuhan itu.



Pemimpin militer India Bipin Rawat memerintahkan untuk melakukan tindakan tegas membalas dendam yang dilakukan teroris dan militer Pakistan. Mayor Jendral militer Pakistan Asif Ghafoor menyatakan 'siap perang' merespons pernyataan pemimpin militer India.

"Kami adalah negara nuklir dan kami siap untuk perang tetapi demi kepentingan masyarakat Pakistan dan negara tetangga kami mau bicara tentang perdamaian. Pernyataan dari pemimpin militer India tidak bertanggungjawab," ucap Ghafoor.

India dan Pakistan telah berselisih sejak Inggris hengkang dari India pada 1947. Setelah Inggris pergi, India terbelah menjadi dua, mayoritas Hindu membentuk negara India dan Muslim mendirikan Pakistan.

Lokasi konflik antara India dan Pakisitan ada di Kashmir, wilayah tidak bertuan yang kemudian diklaim oleh kedua negara.



Credit  cnnindonesia.com



Negara besar, kecuali AS, berupaya selamatkan perjanjian nuklir Iran


Negara besar, kecuali AS, berupaya selamatkan perjanjian nuklir Iran
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengangkat tangannya saat ia berbicara di Iran, Selasa (9/1/2018). (REUTERS)



Jakarta  (CB) - Negara penanda tangan perjanjian nuklir Iran, kecuali Amerika Serikat, bertemu pada Senin untuk menyelamatkan kesepakatan terancam batal akibat sanksi Washington terhadap energi Tehran, yang mulai berlaku pada November.

Menteri dari Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia, dan Iran akan berkumpul di New York pada Senin, demikian kabar dari Reuters.

Tugas mereka adalah meyakinkan Iran untuk tetap bertahan dalam perjanjian nuklir itu, yang ditandatangani pada 2015, meski Amerika Serikat menarik diri sehingga membuat sebagian besar keuntungan ekonomi, yang didapat sebagai imbalan pengurangan program nuklir seperti yang dijanjikan, menjadi sirna.

Di sisi lain, Presiden Iran Hassan Rouhani memerlukan "peluru untuk menghadapi pegaris keras di Iran, yang ingin membatalkan perjanjian itu, kata diplomat penting Eropa.

"Kami berupaya memberikan kepada dia amunisi, namun kemampuan kami terbatas," kata sumber sama.

Inti dari perjanjian itu --yang diupayakan selama dua tahun oleh pemerintahan mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama-- itu adalah Iran akan membatasi program nuklir mereka dengan imbalan pencabutan sanksi yang membuat perekonomian mereka tumbuh negatif.

Trump menilai perjanjian itu cacat karena tidak memasukkan pasal terkait pengembangan peluru kendali dan kegiatan Iran di kawasan.

Amerika Serikat telah menjatuhkan sebagian sanksi mereka kepada Iran pada musim panas ini. Namun sanksi yang paling besar, yang akan membuat para pelanggan utama minyak Iran berhenti melakukan transaksi, baru akan dimulai pada 5 November.

Ancaman sanksi itu membuat mata uang Iran turun tajam. Rial kehilangan sekitar dua pertiga nilainya dibanding dolar pada bulan ini.

Banyak perusahaan Eropa yang menarik diri dari Iran karena takut pada sanksi Washington yang akan membuat mereka kehilangan akses terhadap pasar Amerika Serikat.


Sepanjang beberapa pekan terakhir, sejumlah pejabat Iran mengatakan bahwa jika Eropa tidak bisa mempertahankan kerja sama ekonomi dengan Iran, maka Tehran akan mengurangi kepatuhan mereka terhadap perjanjian nuklir 2015 -- meski tidak serta merta membatalkannya.

Namun, Eropa berharap bisa menghindari skenario tersebut. Mereka Ingin Iran tetap mematuhi perjanjian dan mengancam akan menjatuhkan sanksi sendiri jika tidak.

"Mereka mengatakan bahwa keadaannya sangat buruk, sehingga hanya akan menerapkan sebagian isi perjanjian. Namun, mereka saat ini masih taat," kata diplomat lain.





Credit  antaranews.com