Jumat, 23 Maret 2018

Senjata Amerika Serikat yang Bakal Dibeli Arab Saudi


Sejumlah tentara AS berdiri disamping tank  M1 Abrams yang dipersiapkan untuk Operasi Atlantik NATO di Garkalne, Latvia, 8 Februari 2017. REUTERS/Ints Kalnins
Sejumlah tentara AS berdiri disamping tank M1 Abrams yang dipersiapkan untuk Operasi Atlantik NATO di Garkalne, Latvia, 8 Februari 2017. REUTERS/Ints Kalnins

CB, Jakarta - Setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Donald Trump, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berkunjung ke perusahaan pertahanan raksasa Lockheed Martin dan Boeing. Senjata Amerika Serikat yang diperkirakan dibeli oleh Arab Saudi, antara lain:
Tank Lapis Baja
M1 Abrams, Amerika Serikat menggunakan tank tempur lapis baja ini dalam berbagai konflik besar sejak diproduksi pada 1980-an. Kendaraan ini dipakai oleh Angkatan Darat dan Marinir dalam setiap operasi militer.

Menurut CNBC, tank ini memiliki bobot mati 70-an ton, boleh dibilang terberat di dunia tetapi memiliki daya tembak dan manuver mengesankan.
Jangan kaget kalau tank buatan General Dynamics ini dibandrol dengan harga US$ 1,15 miliar atau sekitar Rp 16 triliun. Harga itu sudah termasuk biaya perawatan, pelatihan dan dukungan logistik.
Helikopter

Helikopter Boeing CH-47F Chinook milik Angkatan Darat AS menurunkan tim SAR Angkatan Udara AS di ketinggian 9.000 kaki di atas permukaan laut saat misi pelatihan pencarian dan penyelamatan di Gunung Rainier, Washington, 15 Mei 2015. Latihan ini dilakukan untuk mengantisipasi ketika ada pendaki hilang atau terluka di gunung. AP/Ted S. Warren
Helikopter CH-47F Chinook memiliki dua rotor ganda di bagian depan dan belakang yang digunakan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat dan pasukan pertahanan internasional. Tugas utama helikopter ini adalah pengangkut pasukan, artileri dan pengisi bahan bakar. Harga perlengkapan perang ini diperkirakan mencapai US$ 3,51 miliar atau sekitar Rp 48 triliun.
Kapal Perang
Arab Saudi juga diperkirakan akan memperkuat armada lautnya dengan mendatangkan Littoral Combat Ship.
Pendukung gugus tempur laut ini, menurut laporan CNBC, adalah kapal laut terbaru Amerika Serikat yang dirancang untuk dikonfigurasi ulang. Kapal ini dirancang untuk bertempur di permukaan dan antikapal selam.

Harga kapal perang produksi Lockheed Martin, Bethesda, Maryland, diperkirakan mencapai US$ 11,25 miliar atau Rp 155 triliun. Angka sebesar itu sudah termasuk biaya suku cadang dan dukungan logistik.
Rudal Udara, THAAD
Arab Saudi sepertinya tak cukup memiliki peralatan tempur udara dan laut, negeri kerajaan ini bakal melengkapi wilayah pertahanannya dengan sistem pertahanan udara THAAD buatan Lockheed Martin Space Systems di Dallas.

THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang paling canggih di dunia. Rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik dengan hulu ledak, melainkan dengan energi kinetik. Rudal THAAD mampu menghadang rudal balistik di atmosfer maupun di luar atmosfer. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters
Rudal udara THAAD diklaim paling canggih di planet ini karena sanggup memburu dan meledakkan rudal yang masuk tepat di luar angkasa dari peluncur berbasis truk. Harga THAAD sudah termasuk layanan dan dukungan logistik mencapai US$ 15 miliar atau setara dengan Rp 206 triliun.
Bila seluruh perlengkapan perang Amerika Serikat itu benar didatangkan ke Arab Saudi, negeri di Timur Tengah itu bakal membuat gentar rivalnya di kawasan termasuk Iran dan Israel.



Credit  tempo.co





Perang Dagang, Cina Tuding Amerika Pelanggar Aturan WTO



Presiden AS Donald Trump dan istrinya  Melania mengunjungi Forbidden City didampingi Presiden Cina, Xi Jinping serta istrinya Peng Liyuan di Beijing, Cina, 8 November, 2017. REUTERS/Jonathan Ernst
Presiden AS Donald Trump dan istrinya Melania mengunjungi Forbidden City didampingi Presiden Cina, Xi Jinping serta istrinya Peng Liyuan di Beijing, Cina, 8 November, 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

CB, Shanghai -- Konflik perdagangan antara Cina dan Amerika Serikat meningkat drastis menjelang pengumuman kenaikan tarif impor oleh Presiden Donald Trump atas barang impor dari Cina pada Kamis, 22 Maret 2018 waktu setempat.
Pemerintah Cina menuding Amerika sebagai pelanggar rutin terhadap aturan dagang internasional. Pernyataan ini keluar setelah World Trade Organization mengeluarkan putusan menyalahkan kebijakan tarif anti-subsidi yang dikeluarkan pemerintah Barack Obama.

"Putusan itu menunjukkan AS telah melanggar aturan WTO berulang kali, yang merusak perdagangan internasional yang adil dan melemahkan sistem perdagangan multilateral," begitu pernyataan dari kementerian Perdagangan Cina seperti dilansir Reuters, Rabu, 21 Maret 2018.

Putusan ini juga ditanggapi media resmi China Daily. "Karena AS sepertinya tidak akan memperbaiki caranya, negara-negara lain sebaiknya berhenti berharap mereka tidak akan terkena tembakan proteksionisme dan harus menjadi lebih gigih melawan mereka," begitu pernyataan media resmi Cina, China Daily, seperti dilansir Reuters, Kamis, 22 Maret 2018.
Sekitar dua pekan lalu, Trump mengumukan kenaikan tarif impor untuk produk baja dan aluminium sebanyak masing-masing 25 persen dan 10 persen.
Sebelumnya, Trump telah menyasar Korea Selatan dengan menaikkan tarif impor mesin cuci sebanyak 20 persen untuk pembelian pertama dan 50 persen untuk pembelian berikutnya. Kebijakan ini membuat harga mesin cuci buatan LG menjadi naik drastis.
Trump menaikkan tarif berbagai impor Amerika dari sejumlah negara untuk mencukur defisit neraca perdagangan. Trump pernah meminta Cina untuk mengurangi defisit perdagangan kedua negara, yang mencapai sekitar US$350 miliar pada 2017 atau sekitar Rp4,800 triliun, sebanyak US$100 miliar atau sekitar Rp1,400 triliun. Permintaan ini ditolak Cina, yang menyatakan akan melindungi kepentingan ekonominya.




Credit  tempo.co






45 Negara Kecam Hun Sen, Minta Tokoh Oposisi Dibebaskan


Letnan Jenderal, Hun Manet, merupakan kepala staf gabungan Angkatan Bersenjata Kamboja. Reuters.
Letnan Jenderal, Hun Manet, merupakan kepala staf gabungan Angkatan Bersenjata Kamboja. Reuters.

CB, Phnom Penh -- Sebanyak 45 negara menyerukan kepada pemerintahan Kamboja, yang dipimpin PM Hun Sen, untuk mengaktifkan kembali partai oposisi, melepaskan para pemimpinnya yang dipenjara dan memastikan pemilu pada Juli 2018 berjalan adil dan bebas.
Pernyataan 45 negara menyangkut kondisi HAM ini dibacakan oleh Selandia Baru, yang menyoroti kekhawatiran mendalam terkait menurunnya hak-hak politik dan kebebasan sipil di Kamboja.

"Kami mendesak pemerintah Kamboja untuk mengambil semua langkah yang diperlukan sebelum semuanya terlambat untuk memastikan pemilu 2018 berlangsung bebas, adil dan kredibel," begitu bunyi pernyataan yang dibacakan utusan pemerintah Selandia Baru, seperti dilansir Reuters, Kamis, 22 Maret 2018.

Pernyataan 45 negara ini ditujukan juga kepada Dewan HAM PBB, yang berkantor di Jenewa, Swiss. Negara-negara ini mendesak Hun Sen untuk kembali mengaktifkan Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) dan semua anggotanya. Negara yang ikut memberikan pernyataan ini adalah Amerika Serikat, Jerman, Australia, dan Inggris.

Letnan Jenderal, Hun Manet, merupakan kepala staf gabungan Angkatan Bersenjata Kamboja. Reuters.
Sejak dua tahun terakhir pemerintahan Hun Sen menangkap sejumlah tokoh oposisi dengan tudingan mereka bekerja sama dengan AS untuk menjatuhkan pemerintahannya, yang telah berlangsung 33 tahun.
Pemimpin CNRP ditangkap pada September 2017 dan dikenai dakwaan penghianatan, berkolusi dengan AS untuk menjatuhkan pemerintahan Kamboja, yang sah.
Kem dan Kedubes AS telah membantah tudingan itu. Saat ini, Kem bakal menjalani persidangan dengan hukuman maksimal 30 tahun.
Pernyataan tadi juga menyebut nama Kem Sokha secara spesifik agar dibebaskan. "Kami meminta semua tahanan politik dibebaskan termasuk Kem Sokha."
Mengenai ini, juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan, mengatakan pemerintah menolak tunduk pada desakan dunia internasional. "Kami anggota setara di PBB," kata Phay kepada Reuters. "Ini pelanggaraan kedaulatan Kamboja." Menurut dia, pemilu akan digelar berdasarkan hukum Kamboja.


Sebelumnya, Hun Sen dikecam karena berkata kasar kepada rakyat Kamboja yang bakal berdemonstrasi sambil membakar foto dan patung kecil mirip dia di Australia saat berlangsung KTT Asean -- Australia pada pekan lalu.
“Gila dan bodoh. Jangan main-main dengan Hun Sen, kalian semua masih lemah. Untuk satu kali pukulan, kalian akan hilang ingatan hanya gara-gara membakar foto Hun Sen. Jadi, jika Anda memainkan permainan Hun Sen, maka saya akan menyeret Anda bermain,” kata Hun Sen, menanggapi aksi protes yang terjadi di Australia, seperti dikutip oleh Phnompenh Post, Senin, 5 Maret 2018.
Julie Heckscher, asisten pertama Sekretaris Urusan Departemen Asia Tenggara, mengatakan Duta Besar Australia, Angela Corcoran, telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, membahas perangai Hun Sen ini.
"Jelas bahwa ancaman-ancaman (Hun Sen) itu terlihat berbahaya. Ada kebebasan berekspresi dan berpendapat di Australia. Ancaman dilakukan di tanah Australia tidak bisa diterima pemerintah Australia," kata Julie.



Credit  tempo.co



Trump Copot Jenderal McMaster sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS


Trump Copot Jenderal McMaster sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS
Presiden Donald Trump mencopot Jenderal Herbert Raymond McMaster (tengah) sebagai Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Carlos Barria


WASHINGTON - Presiden Donald John Trump mencopot Jenderal Herbert Raymond McMaster sebagai Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS). Posisi McMaster digantikan sekutu politik Trump, John Bolton.

Presiden Trump dalam pengumumannya mengatakan, John Bolton—mantan duta besar PBB dan pendukung Partai Republik—akan menggantikan Jenderal HR McMaster sebagai Penasihat Keamanan Nasional efektif per 9 April 2018.

Dalam pengumumannya, Trump mengucapkan terima kasih kepada Jenderal McMaster atas layanannya. Dia memujinya atas “pekerjaan luar biasa”. ”McMaster akan selalu tetap menjadi teman saya,” kata Trump.

Keputusan Trump ini juga diumumkan di Twitter.

“Saya senang mengumumkan bahwa, efektif 9/4/2018, @AmbJohnBolton akan menjadi Penasihat Keamanan Nasional baru saya. Saya sangat berterima kasih atas pelayanan Jenderal H.R. McMaster yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dan akan selalu menjadi teman saya. Akan ada serah terima secara resmi pada 9/4,” tulis Trump via akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, yang dikutip Jumat (23/3/2018).

Sementara itu, McMaster mengklaim bahwa dia yang meminta berhenti dari pekerjaannya.

“Setelah 34 tahun melayani bangsa, saya meminta pensiun dari Angkatan Darat AS efektif musim panas ini, setelah itu saya akan meninggalkan pelayanan publik. Sepanjang karier saya, itu adalah hak istimewa terbesar saya untuk melayani (bangsa) bersama anggota yang luar biasa dan warga sipil yang berdedikasi,” kata McMaster dalam sebuah pernyataan.

Trump membalas pernyataan McMaster dengan pujian.”Kepemimpinan Jenderal McMaster dari staf Dewan Keamanan Nasional telah membantu pemerintah saya mencapai hal-hal hebat untuk meningkatkan keamanan nasional Amerika,” kata Trump dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah AS mencatat peran penting McMaster dalam menyusun Strategi Keamanan Nasional AS termasuk dalam strategi menghancurkan kelompok ISIS dan membawa Korea Utara ke meja perundingan.

McMaster terpilih sebagai Penasihat Keamanan Nasional Trump pada Februari 2017, hanya beberapa hari setelah Presiden AS tersebut memecat pendahulunya, Michael Flynn, di tengah skandal kontaknya dengan mantan Duta Besar Rusia untuk AS yang tak pernah dilaporkan.

Gedung Putih telah menekankan bahwa langkah Trump untuk membebaskan Jenderal McMaster dari tugasnya adalah keputusan yang disepakati bersama. ”Ini tidak terkait dengan satu kejadian atau kejadian apa pun, melainkan hasil dari percakapan yang sedang berlangsung antara keduanya,” kata pejabat Gedung Putih yang menolak ditulis namanya.



Credit  sindonews.com





AS Butuh 500 Rudal untuk Cegat Satu ICBM Sarmat Rusia


AS Butuh 500 Rudal untuk Cegat Satu ICBM Sarmat Rusia
Rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-28 Sarmat atau dikenal sebagai rudal Setan 2. Foto/REUTERS


MOSKOW - Seorang mantan jenderal Rusia mengungkap cara bagi Amerika Serikat (AS) untuk bisa mencegat serangan rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat. Dalam watku dekat, ICBM Sarmat atau dikenal sebagai rudal Setan 2 akan masuk layanan tempur Pasukan Rudal Moskow.

Viktor Bondarev, mantan Komandan Pasukan Kedirgantaraan mengatakan bahwa untuk mencegat atau menembak jatuh satu ICBM Sarmat, AS setidaknya butuh 500 rudal anti-balistik.

"Ini adalah kesimpulan yang dicapai oleh para ahli Barat," kata mantan jenderal Rusia ini kepada RIA Novosti pada hari Kamis (22/3/2018).

Bondarev, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komite Pertahanan Senat Rusia, juga membanggakan rudal hipersonik Kinzhal yang kemampuannya jauh lebih hebat.

"Kinzhal (sistem rudal udara yang diluncurkan dengan kekuatan hipersonik) juga kebal terhadap sistem (pertahanan udara) musuh, dan dijamin akan mencapai target apa pun," ujar Bondarev.

Presiden AS Donald Trump telah menyuarakan keprihatinan atas pengembangan rudal dan torpedo nuklir yang mampu mengalahkan sistem pertahanan rudal Amerika. Keprihatinan Trump itu disampaikan saat melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Vladimir Putin beberapa hari lalu.


Kepala Komando Strategis AS Jenderal John Hyten di hadapan Senat juga mengakui bahwa militer AS saat ini tidak memiliki cara untuk menghentikan rudal hipersonik Kinzhal yang merupakan senjata strategis baru Rusia.

Rudal RS-28 Sarmat yang oleh NATO dinamai SS-X-32 Snowflake adalah ICBM termonuklir. Rudal ini beratnya mencapai sekitar 10.000 kg dan memiliki jangkauan terbang hingga sekitar 10.900 km.

Presiden Putin telah mengomentari status kesiapan RS-28 Sarmat dan senjata lainnya dalam pidato kenegaraan pada 1 Maret 2018 lalu. Senjata baru ini dirancang sebagai respons asimetris terhadap sistem pertahanan rudal AS, serta penyebaran pasukan AS dan NATO di dekat perbatasan Rusia.

Moskow pernah sengaja membocorkan informasi tentang rudal Sarmat pada tahun 2007 dalam upaya untuk menghalangi AS agar tidak mengejar ambisinya guna menciptakan sistem pertahanan rudal global. 



Credit  sindonews.com


Tentara AS Habisi Ratusan Tentara Bayaran Rusia di Suriah



Tentara AS Habisi Ratusan Tentara Bayaran Rusia di Suriah
Serangan tentara AS dilaporkan menewaskan ratusan tentara bayaran Rusia di Suriah. Foto/Ilustrasi


WASHINGTON - Pasukan Amerika Serikat (AS) diklaim telah membunuh ratusan tentara bayaran Rusia selama serangan udara di Suriah. Demikian pernyataan seorang jenderal angkatan darat AS.

Sebanyak 300 pejuang pro rezim Damaskus diperkirakan tewas dalam pemboman AS yang diluncurkan. Serangan itu adalah tanggapan atas serangan mendadak terhadap pangkalan yang dikuasai AS di kawasan Deir al-Zor yang kaya minyak bulan lalu.

AS meluncurkan tembakan artileri dan serangan udara ke pasukan Rusia setelah diserang pada 7 Februari.

"Putaran tembakan artileri (Rusia) itu mungkin telah mendarat dan membunuh orang Amerika dan itulah mengapa kami terus mempersiapkan pertahanan kami," kata Brigadir Jenderal Jonathan Braga seperti dikutip dari Independent, Jumat (23/3/2018).

Banyak dari mereka yang tewas diyakini adalah tentara bayaran Rusia yang dipekerjakan oleh perusahaan kontraktor. Moskow bersikeras tentara regulernya tidak terlibat.

Namun, Braga mengatakan dia benar-benar prihatin konflik bisa tumbuh menjadi konfrontasi yang lebih besar dengan Rusia.

Bentrokan itu diyakini merupakan yang paling mematikan antara pasukan AS dan Rusia sejak berakhirnya perang dingin.

Kremlin hanya mengkonfirmasi kematian "beberapa lusin" warganya, tetapi terus bersikeras bahwa militernya tidak terlibat. Awalnya Kremlin mengatakan tidak memiliki informasi tentang kematian tentara bayaran Rusia.

Pentagon, sementara itu, mengatakan serangan udara tersebut pembalasan atas serangan "tak beralasan" di darat yang dikendalikan oleh Pasukan Demokrat Suriah yang didukung AS, sebuah koalisi suku Kurdi dan pejuang Suriah.

Baik Moskow maupun Washington tidak secara terbuka memberikan rincian tentang bentrokan itu.

"Kami hanya berurusan dengan data yang menyangkut prajurit pasukan Rusia," kata juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov.

"Kami tidak memiliki data tentang orang Rusia lain yang bisa berada di Suriah," imbuhnya.

Ia kemudian mengatakan lima warganya tewas, sebuah angka yang kemudian meningkat menjadi "beberapa lusin". 

Namun Braga, mengatakan bahwa laporan menyatakan antara 200 dan 300 pasukan Rusia yang tewas itu mendekati perkiraan AS.

Tidak semua yang tewas adalah tentara bayaran yang bekerja untuk perusahaan Rusia, tetapi Bloomberg melaporkan bahwa lebih dari 200 orang yang tewas adalah tentara kontrak.

AS mengerahkan sekitar 2.000 pasukan ke Suriah untuk melawan ISIS, yang kini telah dipaksa keluar dari banyak wilayah yang dikuasai.

Sementara AS menentang pemerintah Suriah Bashar al-Assad, pasukan Amerika belum menjadikan tentara Suriah atau sekutunya, seperti Rusia, sebagai target.



Credit  sindonews.com






Ketegangan Meningkat, Jenderal AS-Rusia Bahas Situasi Suriah


Ketegangan Meningkat, Jenderal AS-Rusia Bahas Situasi Suriah
Perang saudara di Suriah terus berkecamuk dan telah memasuki tahun ke tujuh. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Para jenderal Amerika Serikat (AS) membahas situasi Suriah yang kembali tegang dengan para pemimpin militer Rusia. Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Dunford telah berbicara dengan mitranya dari Rusia tentang situasi di Suriah. Ini adalah pembicaraan kedua dalam rentang 10 haru terakhir.

Menurut pernyataan juru bicara Dunford, Patrick Ryder, pejabat tinggi militer AS itu telah berbicara dengan Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov tentang Suriah dan sejumlah masalah lain yang menjadi perhatian bersama.

"Sesuai dengan praktik di masa lalu, keduanya telah sepakat untuk menjaga kerahasiaan percakapan mereka," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari The Hill, Kamis (22/3/2018).

Dunford terakhir kali berbicara dengan Gerasimov pada 13 Maret, setelah Gerasimov pada hari sebelumnya mengancam untuk menargetkan pasukan AS di Suriah jika mereka bergerak melawan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Bashar al-Assad.

"Percakapan itu juga berfokus pada isu-isu yang menjadi perhatian bersama, termasuk situasi di Suriah," menurut pernyataan dari Ryder

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa Gerasimov juga berbicara di telepon dengan Kepala Komandan Pasukan Eropa AS Jenderal Curtis Scaparrotti, yang juga merupakan Komandan Sekutu Tertinggi NATO-Eropa.

"Kedua pemimpin militer itu bertukar pandangan mereka tentang isu-isu topikal keamanan internasional," menurut pernyataan tersebut.

Selain itu, Gerasimov setuju dengan Scaparrotti tentang proposal agar keduanya bertemu.

Rusia dan AS bersitegang terkait pergerakan para pejuang pro Assad yang perlahan-lahan meningkat di sebelah timur Sungai Eufrat di Suriah, termasuk kontraktor militer swasta Rusia. Pasukan AS berada di daerah itu untuk menjadi penasihat koalisi yang memerangi ISIS.

Ada sejumlah pertempuran kecil dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan AS terhadap pasukan pro-rezim pada Februari yang dilaporkan menewaskan tentara bayaran Rusia dan kontraktor militer swasta.

"Dunford telah berbicara dengan Gerasimov lebih dari belasan kali selama setahun terakhir untuk menghindari salah perhitungan dan untuk mempromosikan transparansi di daerah-daerah di mana militer kami beroperasi dalam jarak dekat," kata Pentagon setelah percakapan antara keduanya pada 10 Januari. 




Credit  sindonews.com




Rusuh, Anggota Parlemen Kosovo Lempar Gas Air Mata


Rusuh, Anggota Parlemen Kosovo Lempar Gas Air Mata
Anggota parlemen Kosovo terpaksa dievakuasi setelah politisi partai oposisi melemparkan gas air mata ke ruang sidang. Foto/Istimewa


PRISTINA - Anggota parlemen Kosovo terpaksa dievakuasi dari gedung parlemen setelah politisi oposisi melemparkan gas air mata. Aksi nekat itu dilakukan untuk mencegah pemungutan suara terkait undang-undang perbatasan yang kontroversial.

Anggota parlemen Kosovo rencananya akan memberikan suara pada perjanjian demarkasi dengan Montenegro. Namun tiba-tiba, tiga tabung gas air mata dilemparkan ke ruang sidang. Ruang itu pun kemudian dievakuasi.

RUU itu akan meratifikasi perjanjian perbatasan. Kritikus menyebut perjanjian tersebut tidak adil karena memberikan daerah kepada Montenegro.

Uni Eropa telah membuat RUU itu sebagai syarat bagi Kosovo untuk mendapatkan perjalanan bebas visa. Untuk diketahui sejumlah tetangga negara Balkan itu seperti Serbia, Albania, Montenegro, Makedonia dan Bosnia semuanya memiliki perjalanan bebas visa di Uni Eropa sejak 2010.

Untuk disahkan sebagai undang-undang, RUU itu membutuhkan 80 suara dari 120 anggota parlemen. Namun anggota partai oposisi yang ultra nasionalis mengatakan bahwa Kosovo akan kehilangan wilayah sebesar 78 km persegi di bawah kesepakatan itu.

Menanggapi insiden itu, duta besar Uni Eropa Nataliya Apostolova mengatakan dia terkejut bahwa anggota parlemen di Eropa menggunakan taktik berbahaya untuk menarik Kosovo mundur dari perjanjian tersebut.

Sementara itu, utusan Amerika Serikat (AS) untuk Kosovo Greg Delawie mengatakan kepada wartawan: "Ini seharusnya tidak terjadi di negara Eropa. Gas air mata bukan tindakan khas Eropa," seperti disitat dari BBC, Kamis (22/3/2018).

Sebelumnya, banyak insiden serupa terjadi di ruang parlemen Kosovo dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak menyatakan kemerdekaan dari Serbia pada tahun 2008, sebagian besar negara anggota Uni Eropa telah mengakui Kosovo sebagai negara merdeka. Hanya lima, termasuk Spanyol, menolak melakukannya. 



Credit  sindonews.com





Qatar Buat Daftar Teroris Baru


Warga Qatar menikmati berjalan-jalan di pinggir laut di Doha.

Warga Qatar menikmati berjalan-jalan di pinggir laut di Doha.
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili


Dua warga Qatar yang diduga penyandang dana Nusra Front masuk dalam daftar.



CB, DUBAI -- Qatar membuat daftar teroris baru dengan memasukkan 28 individu dan institusi ke dalamnya, termasuk beberapa warga Qatar yang sudah tercantum dalam daftar hitam Arab Saudi, Kamis (22/3).

Qatar membuat daftar teroris baru berdasarkan beberapa orang terduga yang diidentifikasi pada Oktober 2017. Daftar itu secara resmi dipublikasikan di laman Komite Antiterorisme Nasional Qatar dimana di dalamnya terdapat beberapa individu yang dianggap rival dan mengecualikan tokoh-tokoh Islam arus utama.

Langkah ini membuat daftar hitam Qatar lebih seiring dengan daftar serupa yang dibuat Saudi, meski motivasi publikasi daftar itu sendiri masib belum jelas. Sayangnya, juru bicara Pemerintah Qatar tak merespons permintaan tanggapan yang diajukan.

Empat negara Arab yang dijuluki Kuartet Antiteror mempertahankan 72 nama dan organisasi yang punya kaitan ke Qatar. Dalam daftar teroris baru yang diliris Qatar, ada dua warga Qatar yang diduga menjadi penyandang dana kelompok militan Nusra Front di Suriah. Meskipun identitas kelompok ini tidak diuraikan jelas.

Daftar itu tidak memuat Persatuan Internasional Ulama Muslim yang berbasis di Qatar. Lembaga itu dibentuk pada 2004 sebagian besarnya oleh ulama yang terafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir dan diketuai Syekh Yusuf al-Qaradawi. Persatuan Internasional Ulama Muslim yang berbasis di Qatar dan Syekh Yusuf al-Qaradawi sendiri masuk dalam daftar hitam rival-rival Qatar.

Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash bercicit di Twitter. ''Terlepas dari kesulitan yang dihadapi, Qatar menunjukkan perlawanan terhadap terorisme tapi tetap mendukung gerakan ekstremis yang jadi inti persoalan,'' tulis Gargash.

Qatar mendata 13 anggota Alqaidah dan ISIS pada Oktober 2017 dalam aksi bersama AS dan lima negara Kawasan Teluk lainnya. AS, yang memiliki pangkalan militer udara di Qatar, sudah memberi sinyal ikut menyelesaikan persoalan antara Qatar dengan negara-negara Kawasan Teluk lainnya.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir menjatuhkan sanksi perjalanan, diplomasi, dan perdagangan terhadap Qatar pada Juni 2017 lalu. Sebab, Qatar dianggap membiayai terorisme, ikut campur urusan negara-negara Arab, dan memberi dukungan terhadap Iran yang merupakan rival negara-negara Kawasan Teluk. Qatar menyebut tuduhan ini tidak mendasar.

Meski di sisi lain, Presiden AS Donald Trump menyebut Qatar membiayai kegiatan terorisme di masa lalu dengan intensitas yang tinggi. Trump berterima kasih pemimpin Qatar mau membuat perlawanan terhadap terorisme.



Credit  republika.co.id






Mantan Presiden Korsel Ditangkap karena Skandal Korupsi


Mantan presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak

Mantan presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak
Foto: IST

Lee dituduh korupsi dana hingga lebih dari Rp 140 miliar dari suap.



CB, SEOUL -- Mantan presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Myung-bak ditangkap pada Jumat (23/3) pagi atas berbagai tuduhan korupsi. Penangkapan tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian penangkapan pemimpin Korsel yang terlibat skandal korupsi setelah mereka tidak lagi menjabat.

Sebuah konvoi kendaraan, termasuk sedan hitam yang membawa Lee, memasuki pusat penahanan di Seoul setelah Pengadilan Distrik Pusat Seoul menyetujui surat perintah penahanannya. Karena kasus yang menjerat Lee cukup serius, ia dikhawatirkan akan mencoba menghancurkan barang bukti.

Jaksa dapat menahannya hingga 20 hari sebelum secara resmi menuntutnya. "Saat ini, saya merasa ini semua salah saya dan saya memiliki hati nurani untuk mengakui kesalahan daripada menyalahkan orang lain," kata Lee, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tidak lama sebelum penangkapannya, seperti dikutip kantor berita Yonhap.

"Selama 10 bulan terakhir, saya sudah menderita sakit yang tidak dapat saya tahan. Saya harap penangkapan saya akan meringankan penderitaan keluarga saya dan mereka yang bekerja dengan saya," ujarnya.

Lee (76 tahun) terlihat melambaikan tangan kepada para pekerjanya yang berkumpul di kediamannya di Seoul. Namun ia tidak berkomentar apa-apa ketika memasuki sedan bersama jaksa senior untuk dibawa ke pusat penahanan.

Jaksa menuduh Lee mengambil total 11 miliar won atau lebih dari Rp 140 miliar uang suap dari badan intelijennya sendiri, sejumlah kelompok bisnis, dan lain-lain. Lee juga dituduh memanfaatkan perusahaan swasta untuk mendapatkan dana ilegal sebesar 35 miliar won atau lebih dari Rp 420,7 miliar, menggelapkan dana resminya, dan menghindari pajak.

Penangkapan Lee terjadi sekitar satu tahun setelah mantan Presiden Park Geun-hye yang menggantikannya di kursi kekuasaan, digulingkan dari jabatan. Park dijebloskan ke penjara karena skandal korupsi yang berbeda, didorong oleh unjuk rasa besar-besaran rakyat Korsel selama beberapa bulan.

Jaksa telah mengajukan tuntutan hukuman penjara selama 30 tahun untuk Park. Pengadilan Seoul baru akan mengeluarkan putusan terhadapnya pada 6 April mendatang.

Skandal korupsi yang menjerat pejabat tinggi sering terjadi di Korsel. Korsel adalah negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia, yang mencapai demokrasi liberal pada akhir 1980-an setelah beberapa dekade berada di bawah kepemimpinan diktator yang didukung militer.

Lee sebelumnya telah menyangkal sebagian besar tuduhan terhadapnya. Dia justru menuduh pemerintahan liberal Presiden Moon Jae-in saat ini mencoba membalas dendam atas kematian mantan presiden liberal Roh Moo-hyun, saat dilakukan penyelidikan korupsi terhadap keluarganya di bawah perintah Lee.

Tuduhan Lee itu memicu kemarahan Moon. Moon sebelumnya juga menyebut investigasi terhadap keluarga Roh adalah bentuk balas dendam politik yang dilakukan oleh pemerintahan Lee. Moon diketahui pernah menjabat sebagai kepala staf kepresidenan Roh.

Lee adalah mantan eksekutif Hyundai yang berhasil memimpin perusahaan tersebut saat perekonomian Korsel sedang bangkit pasca-Perang Korea 1950-1953. Ia menjadi presiden pertama di negara itu dengan latar belakang pebisnis.

Citra Lee dalam dunia bisnis kemudian melahirkan harapan akan perekonomian yang membaik di Korsel. Namun periode pemerintahannya selama lima tahun dirusak dengan meningkatnya permusuhan dengan Korea Utara (Korut), banyaknya demonstrasi jalanan terhadap impor daging sapi AS, dan sulitnya perekonomian yang dilanda krisis keuangan global.

Presiden Korsel lainnya yang mengalami akhir pemerintahan yang buruk adalah ayah Park Geun-hye, yaitu Park Chung-hee. Diktator tersebut ditembak mati oleh kepala badan mata-matanya sendiri saat pesta pada 1979, setelah ia berkuasa selama 18 tahun.

Sementara penerusnya, mantan jenderal Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo, harus menghabiskan waktu di penjara karena kasus penyuapan, pengkhianatan, dan dakwaan lainnya setelah lengser. Sedangkan mantan pemimpin oposisi yang berjuang melawan kediktatoran, Kim Young-sam dan Kim Dae-jung, harus melepaskan jabatannya dengan rasa malu setelah putra dan rekan dekat mereka terlibat dalam skandal.




Credit  republika.co.id





Jet F-16 jatuh di Turki Tengah, seorang prajurit tewas


Jet F-16 jatuh di Turki Tengah, seorang prajurit tewas
Jet F-16 (REUTERS)



Ankara, Turki (CB) - Satu pesawat jet tempur F-16 jatuh pada Kamis (22/3) di Provinsi Nevsehir di Turki Tengah, dan menewaskan seorang prajurit Turki.

Pesawat jet tersebut, yang lepas-landas pada pukul 18.30 waktu setempat (22.30 WIB), sedang menjalani misi pelatihan ketika kecelakaan terjadi, kata Angkatan Bersenjata Turki di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.

Regu pemadam, satuan pertolongan dan pasukan polisi segera dikerahkan ke lokasi kecelakaan.

Dinas layanan darurat telah menemukan mayat prajurit tersebut di puing pesawat, kata media setempat.

Penyebab kecelakaan itu masih belum diketahui sementara penyelidikan sedang berlangsung.


Credit  antaranews.com

Irak kutuk pembunuhan warga sipil oleh pasukan Turki


Irak kutuk pembunuhan warga sipil oleh pasukan Turki
Tentara Turki (Anadolu)



Baghdad, Irak (CB) - Kementerian Luar Negeri Irak pada Kamis (22/3) mengutuk serangan oleh pasukan Turki sehingga menewaskan sejumlah warga sipil di Irak Utara.

Kementerian tersebut mengatakan di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua, bahwa pemboman belum lama ini oleh pasukan Turki di daerah Suran di sebelah utara Erbil, Ibu Kota Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan Irak, menewaskan sejumlah warga sipil.

"Kementerian mencela serangan yang berlanjut terhadap warga sipil yang tak bersenjata di wilayah Kurdi. Kami kembali menyampaikan sikap kami yang menolak setiap kehadiran tentara di wilayah Irak," kata pernyataan itu.

Pada Kamis pagi, media Kurdi --Rudaw-- melaporkan empat orang tewas dalam serangan udara Turki di bagian timur-laut Erbil.

Pasukan militer Turki sering melancarkan operasi anti-teror, serangan udara dan pemboman artileri dengan sasaran posisi kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), dengan tujuan utama Wilayah Pegunungan Qandil --tempat kubu utama kelompok tersebut berada.




Credit  antaranews.com




China Janjikan Jet Tempur J-20 Jadi 'Kartu Truf' di Medan Perang


China Janjikan Jet Tempur J-20 Jadi Kartu Truf di Medan Perang
Pesawat jet tempur siluman generasi kelima China, J-20. Foto/REUTERS


BEIJING - China menjanjikan jet tempur siluman generasi kelima J-20 akan menjadi “kartu truf” di medan perang. Beijing mengklaim jet tempur kebangaannya tersebut akan memungkinkan China merebut superioritas udara di Asia Pasifik.

Kepala perancang jet tempur siluman J-20 yang baru, Yang Wei, dalam konferensi pers memastikan bahwa pihaknya akan menciptakan lebih banyak kejutan.

”Akan ada lebih banyak kejutan pada jet tempur masa depan, yang akan lebih mekanis, dilengkapi informasi dan lebih pintar,” kata Yang juga juga menjabat sebagai Deputi Kongres Nasional Rakyat (NPC) seperti dikutip Global Times, Jumat (23/3/2018).

”Jet semacam ini dapat berfungsi di banyak area, dalam banyak pertempuran, dan kami akan menjadi ‘kartu truf’ kami sendiri,” ujar Yang.

J-20, menurut laporan media pemerintah China, dalam desain terbarunya akan dilengkapi mesin baru dan teknologi elektronik generasi berikutnya.

”Seri lanjutan (J-20) dapat membantu China merebut superioritas udara di kawasan Asia-Pasifik dan menjaga keamanan nasional ketika menghadapi pengekangan dari Amerika Serikat, Jepang, Australia dan India,” kata analis militer Song Zhongping.

Militer Beijing saat ini sedang bangkit dengan melakukan modernisasi peralatan tempurnya. Tahun lalu, China membuat langkah maju yang signifikan dalam upayanya untuk menyamai  dan melampaui  superioritas udara Amerika Serikat.

Menurut media pemerintah Beijing, jet tempur siluman itu akan memasuki layanan operasional garis tempur (frontline) secara penuh penuh pada bulan Oktober.

AS memiliki jet tempur siluman generasi kelima yang saat ini beroperasi penuh, F-22 Raptor. Sedangkan jet tempur F-35 terus dikembangkan meski ekspornya saat ini tersendat.

Negara lain yang memiliki jet tempur siluman generasi kelima adalah Rusia dengan T-50 PAK-FA.

Lembaga think-tank pertahanan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington mencatat keunggulan manuver J-20 China.

“(J-20) dirancang untuk peningkatan stealth dan kemampuan manuver, J-20 memiliki potensi untuk menyediakan China dengan berbagai opsi pertempuran udara yang sebelumnya tidak tersedia dan meningkatkan kemampuannya untuk proyek kekuatan,” bunyi laporan CSIS.

Yang menambahkan, jet tempur J-20 yang baru memiliki konfigurasi canard yang membuat kemampuan manuver dan supersonik jet tempur tersebut meningkat. 

”Desainnya memungkinkan J-20 terbang lebih jauh dan dengan muatan bom yang lebih besar,” katanya.



Credit  sindonews.com





India Berhasil Tes Rudal Supersonik dengan Pelacak Homegrown



India Berhasil Tes Rudal Supersonik dengan Pelacak Homegrown
India menguji coba rudal jelajah supersonik BrahMos dengan pelacak homegrown pada Kamis (22/3/2018). Foto/EPS/New Indian Express


NEW DELHI - India berhasil menguji coba rudal jelajah supersonik BrahMos yang terintegrasi dengan pelacak homegrown terhadap target di lokasi uji coba di Pokhran, Rajasthan. Tes tembak senjata ini berlangsung hari Kamis.

Ini merupakan tes pertama dari sistem senjata kelas dunia dengan pelacak yang dikembangkan di dalam negeri. Rudal jelajah BrahMos menunjukkan kemampuan operasional tertinggi dengan pelacak baru.

Senjata itu diluncurkan dari Mobile Autonomous Launcher (MAL) atau Peluncur Otonom Bergerak yang dikerahkan dalam konfigurasi penuh sekitar pukul 08.42 pagi. Pejabat senior menyaksikan peluncuran dan menyampaikan ucapan selamat kepada tim operasional atas kesuksesan peluncuran rudal tersebut.

Rudal berhasil lepas landas dan mencapai target yang ditentukan untuk memenuhi semua parameter misi.

Menteri Pertahanan Nirmala Sitharaman mengucapkan selamat kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO), Angkatan Bersenjata dan industri pertahanan untuk tes penerbangan BrahMos yang sukses.

”Serangan presisi senjata yang tangguh dengan pelacak buatan India terbang dalam lintasan yang ditentukan dan mencapai target dengan titik-titik akurasi. Tes yang sukses akan semakin meningkatkan keamanan nasional kita,” tulis Nirmala di Twitter yang dilansir New Indian Express, Jumat (23/3/2018).

Uji coba senjata ini berselang hampir empat bulan setelah peluncuran perdana pesawat tempur Sukhoi-30 MKI di kawasan perbatasan.

Sistem rudal BrahMos merupakan sistem senjata mematikan dan ampuh yang pernah dimiliki India. Senjata tersebut sudah memiliki tiga varian untuk darat, laut dan udara.

Misil sepanjang sembilan meter ini dapat melakukan perjalanan tiga kali kecepatan suara dan membawa hulu ledak konvensional. Beratnya mencapai 300kg.

Rudal jelajah supersonik BrahMos pertama kali diuji coba untuk kisaran tempuh 290 km. Jangkauan serangan kemudian ditingkatkan menjadi 450 km setelah masuk layanan tempur militer India.





Credit  sindonews.com





Bantu Program Rudal Pakistan, China Pasok Sistem Pelacak Canggih


Bantu Program Rudal Pakistan, China Pasok Sistem Pelacak Canggih
Rudal Pakistan yang dipamerkan militer Islamabad beberapa waktu lalu. China membantu program rudal Pakistan dengan memasok sistem pelacak optik canggih. Foto/REUTERS/Faisal Mahmood


BEIJING - China dilaporkan membantu program rudal Pakistan dengan memasok sistem pelacak optik yang sangat canggih. Langkah Beijing ini jadi gebrakan di depan mata India yang saat ini menjadi pesaing regional China.

Pengiriman sistem pelacak canggih itu dilaporkan oleh Chinese Academy of Sciences (CAS) dalam sebuah pernyataan yang dilansir South China Morning Post (SCMP).

Laporan ekspor peralatan militer canggih China ini menjadi hal yang langka, karena selama ini Beijing selalu merahasikan kegiatan militer yang sensitif bagi negara lain.

Kesepakatan memasok sistem pelacak optik ini tercatat yang pertama kali dilakukan oleh China kepada pembeli asing.

Sistem yang dipasang oleh para ahli China pada peralatan militer Pakistan menjadi alat yang berharga untuk menguji teknologi rudal Islamabad. Sistem pelacak ini memiliki empat kamera berkecepatan dan beresolusi tinggi yang dilengkapi dengan optik kuat, laser ranger, dan sistem kontrol otomatis.

Sistem pelacak canggih itu memungkinkan rudal Pakistan melacak target yang diinginkan.

Perangkat ini dapat digunakan untuk mempelajari secara rinci momen-momen penting dari penyebaran misil seperti proses peluncuran, tahap pemisahan, atau saat hulu ledak mengejar target.

Menurut pernyataan CAS, sistem pelacak China jauh lebih unggul daripada yang telah berhasil dikembangkan oleh Pakistan di dalam negeri. Kinerja dari sistem tersebut diklaim melampaui harapan penggunanya.

"Kami hanya memberi mereka sepasang mata. Mereka dapat menggunakannya untuk melihat apa pun yang ingin mereka lihat, bahkan Bulan," kata Zheng Mengwei, seorang peneliti dari Institut Optik dan Elektronik CAS di Chengdu, Provinsi Sichuan, yang terlibat dalam pengembangan sistem pelacak tersebut, yang dilansir Jumat (23/3/2018).

Pengungkapan publik soal pengiriman sistem pelacak canggih China ini akan menjadi cara Beijing dalam mengirim pesan ke musuh utama Pakistan, India. Islamabad dan New Delhi telah berseteru selama beberapa dekade dan telah mengalami empat perang besar.

Pakistan dan India juga sama-sama mengembangkan senjata nuklir dan saling bekerja keras untuk memperbaiki sistem pengiriman untuk hulu ledak mereka.

Bagi China, Pakistan adalah komponen kunci dalam pembangunan infrastruktur perdagangan besar-besaran yang terencana yang dijuluki "One Belt One Road". Beijing telah menginvestasikan lebih dari USD60 miliar untuk pembangunan jalan dan fasilitas pelabuhan di bawah proyek Koridor Ekonomi China-Pakistan. 




Credit  sindonews.com





NATO Bantu Bosnia Deteksi Ladang Ranjau


Ledakan di ladang ranjau (ilustrasi)
Ledakan di ladang ranjau (ilustrasi)
Foto: FLICKR


Bosnia berencana melakukan evaluasi semua area beranjau yang masih ada


CB,  SARAJEVO -- NATO dan EUFOR akan menyerahkan otoritas 800 citra udara pascaperang 1990an kepada Bosnia untuk membantu mendeteksi dan menyisir sekitar 120 ribu ranjau darat yang masih tersebar di negara Balkan tersebut.

NATO mengoperasikan 60 ribu tentara telah menjaga perdamaian di Bosnia setelah AS memediasi perdamaian konflik internal mereka pada 1995. Sepanjang itu, NATO mengambil citra udara dari 50 lokasi ranjau darat dan peralatan berpotensi ledak lainnya yang terdapat di permukaan tanah di seluruh wilayah Bosnia.

"Semua citra udara itu kini dipegang oleh EUFOR. EUFOR sendiri mengambil alih misi perdamaian di Bosnia sejak 2012 lalu," demikian dilansir Reuters, Kamis (22/3).

''Foto udara ini akan membantu penelahaan lebih baik bagi penanggung jawab pembersihan ranjau darat yang masih tersisa panca perang,'' kata Menteri Urusan Sipil Bosnia Adil Osmanovic usai menandatangani nota kesepahaman dengan komandan-komandan NATO dan EUFOR di Bosnia.

Bosnia berencana melakukan evaluasi semua area beranjau yang masih ada sepanjang 2018-2019 ini. Proyek yang dibiayai dari Uni Eropa ini akan membantu operasional strategi pembersihan ranjau darat Bosnia.

Pusat Pembersihan Ranjau Bosnia (MAC) memprediksi ada sekitar 1.000 meter persegi lahan yang masih menyimpan ranjau peninggalan perang yang menewaskan lebih dari 100 ribu orang dan membuat lebih dari sejuta orang Bosnia mengungsi. MAC menyatakan ada lebih dari 600 orang yang tewas dan 1.700 orang terluka akibat kecelakaan akibat ranjau darat sejak perang usai pada 1995. Pada 2017 saja, ada tiga orang tewas dan empat luka akibat insiden akibat ranjau.




Credit  republika.co.id




Eks Presiden Maladewa Didakwa Terlibat Terorisme


Eks Presiden Maladewa Didakwa Terlibat Terorisme
Ilustrasi tahanan. (Thinkstock/nito100)


Jakarta, CB -- Pihak berwenang Maladewa mendakwa mantan Presiden Maumoon Abdul Gayoom atas tuduhan terlibat tindakan terorisme karena berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Abdulla Yameen.

Dakwaan yang sama turut dijatuhkan pada Putra Gayoom yang merupakan anggota parlemen, Faris Mumoon. Selain itu, menantu mantan Presiden dan menteri kehakiman negara tersebut pun ikut dijerat.

Ada pula delapan hakim yang sama-sama dituding terkait terorisme. Di antaranya adalah hakim dari Mahkamah Agung.


Dikutip AFP, Kantor Kejaksaan Agung menuding mantan presiden yang memerintah Maladewa selama 30 tahun dari 1978-2008 itu melakukan tindakan "terorisme dan merintangi proses hukum."

Gayoom ditahan sejak 5 Februari lalu, saat pemerintah Maladewa memberlakukan status darurat. Pengadilan memutuskan Gayoom mesti ditahan sampai vonis ditetapkan.

Status darurat ditetapkan Yameen pada 5 Februari sebagai bentuk penolakannya terhadap keputusan Mahkamah Agung yang mencabut tuduhan terorisme terhadap sembilan tokoh oposisi, empat hari sebelumnya.

Salah satu tokoh oposisi yang tuduhannya dicabut adalah Mohamad Nasheed, presiden Maladewa pertama yang terpilih secara demokratis dan selama ini berada di pengasingan.

Kebebasan Nasheed dikhawatirkan mengancam rencana Yameen untuk kembali menjabat sebagai presiden setelah menang dengan kontroversial pada pemilihan umum 2013 lalu.

Alih-alih menjalankan keputusan Mahkamah Agung, Yameen malah menangkap sejumlah hakim senior di lembaga hukum tersebut dan oposisi yang dianggap mengancam kekuasaannya.



Credit  cnnindonesia.com




PBB akhiri misi penjaga perdamaian di Liberia setelah 15 tahun


PBB akhiri misi penjaga perdamaian di Liberia setelah 15 tahun
Presiden Liberia George Weah (REUTERS/Thierry Gouegnon)



Dakar (CB) - Perserikatan Bangsa-bangsa mengakhiri misi penjaga perdamaian untuk Liberia, Kamis, setelah bertugas selama 15 tahun untuk menangani kelanjutan dua perang saudara yang berakhir dengan kejatuhan presiden saat itu, Charles Taylor.

Misi di Liberia itu telah menarik sebagian besar dari pasukannya, yang berjumlah 15.000 personel, pada pertengahan 2016. Penarikan pasukan menunjukkan bahwa negara miskin di Afrika Barat itu dapat memenuhi kebutuhan pengamanannya sendiri.

Sekitar 2.000 personel pasukan PBB masih dipertahankan untuk mengantisipasi keadaan darurat, tapi, seiring waktu, mereka kemudian juga ditarik.

"Misi ini telah memberikan sumbangan pada pemulihan perdamaian dan stabilitas di Liberia," kata Presiden George Weah dalam jumpa pers bersama Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed, seperti dilaporkan Reuters.

"Kami memberi hormat kepada para pria dan wanita berbaret biru yang datang dari jauh dan dekat, beberapa di antara mereka mengorbankan jiwanya demi perdamaian".

Weah dilantik pada Januari di tengah sambutan meriah, yang menjadi saksi betapa Liberia sudah melangkah jauh sejak negara itu dilanda perang saudara, yang telah menewaskan hampir 250.000 orang dan mengubah anak-anak menjadi pembunuh.

Weah menggantikan presiden perempuan pertama se-Afrika, Ellen Johnson Sirleaf, melalui pemilihan sengit namun damai.

Liberia, yang didirikan oleh para budak Amerika yang dibebaskan, merupakan republik modern tertua di Afrika.





Credit  antaranews.com




Trump Setuju Jual Senjata Rp13,7 T ke Saudi Termasuk 6.500 Rudal


Trump Setuju Jual Senjata Rp13,7 T ke Saudi Termasuk 6.500 Rudal
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman (kanan) saat bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Norman Mattis. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Kantor Presiden Donald Trump setuju untuk menjual paket senjata senilai USD1 miliar (Rp13,7 triliun) kepada Arab Saudi. Paket senjata ini mencakup sekitar 6.700 rudal anti-tank buatan Amerika Serikat (AS).

Keputusan Administrasi Trump ini disampaikan kepada Kongres pada hari Kamis waktu Washington, DC. Parlemen memiliki waktu 30 hari untuk bertindak jika mereka ingin menghentikan kesepakatan penjualan senjata tersebut.

Penjualan paket senjata ini juga termasuk dukungan, pemeliharaan dan pasokan suku cadang untuk tank Amerika, helikopter dan peralatan tempur lain yang sudah ada di gudang senjata Arab Saudi.


Pengumuman Administrasi Trump ini muncul dua hari setelah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman bertemu dengan Presiden Trump di Gedung Putih.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis mengatakan kepada Pangeran Mohammed bahwa Arab Saudi adalah bagian dari solusi di Yaman, di mana Saudi memimpin agresi militer koalisi Arab yang didukung AS terhadap pemberontak Houthi. Agresi atas permintaan presiden sah Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi ini telah menuai kecaman karena memakan banyak korban sipil.

“Saudi berdiri atas permintaan pemerintah (Yaman) yang diakui PBB, dan kami akan mengakhiri perang ini. Itu adalah garis bawah. Dan kami akan mengakhirinya bukan hanya dengan syarat positif bagi rakyat Yaman tetapi juga keamanan untuk negara-negara di semenanjung (Arab),” kata Mattis, seperti dikutip Fox News, Jumat (23/3/2018).

Pada hari Selasa, Pangeran Mohammed bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Dalam pertemuan itu, Trump menunjukkan gambar senjata Washington yang dijual kepada Riyadh.


Salah satu gambar senjata AS yang ditunjuk Presiden Trump bertuliskan harga USD12,5 miliar. Itu merupakan angka penjualan terbaru senjata Washington kepada Riyadh.

”Tiga miliar dollar, 533 ... juta dollar, 525 ... juta dollar,” kata Trump sambil menunjuk foto-foto senjata tersebut. Dia kemudian berpaling ke Putra Mahkota Saudi dan berujar; ”Itu kacang bagi Anda!”.

Putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud tertawa terbahak-bahak atas sanjungan Trump.

Pemimpin Gedung Putih dalam pertemuan itu juga meminta Pangeran Mohammed untuk berbagi kekayaan negaranya dengan membeli banyak senjata buatan AS. 

”Arab Saudi adalah negara yang sangat kaya, dan mereka akan memberi AS sebagian dari kekayaan itu, semoga dalam bentuk pekerjaan, dalam bentuk pembelian peralatan militer terbaik di mana pun di dunia,” kata Trump.

”Tidak ada yang mendekati (AS), seperti yang saya katakan sebelumnya, ketika menyangkut rudal dan pesawat serta semua peralatan militer,” kata Trump. ”Tidak ada yang bahkan mendekati kami dalam hal teknologi dan kualitas peralatan, dan Arab Saudi mengapresiasi itu,” katanya lagi.




Credit  sindonews.com




Serangan Racun, Inggris Cari Dukungan Uni Eropa Lawan Rusia


Serangan Racun, Inggris Cari Dukungan Uni Eropa Lawan Rusia
Inggris mengatakan Rusia menggunakan senjata kimia era Soviet yang disebut Novichok untuk menyerang mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia. (AFP PHOTO / Ben STANSALL)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Inggris Theresa May berusaha menyatukan para pemimpin Uni Eropa untuk mengecam Moskow atas serangan racun saraf yang dialami mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya .

May akan memberi tahu rekan-rekannya tersebut dalam pertemuan di Brussel, terkait kemajuan penyelidikan atas serangan racun saraf terhadap Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota Salisbury, Inggris.

May mengingatkan pada para pemimpin Uni Eropa bahwa ancaman dari timur tetap akan ada dalam jangka panjang.


"Tantangan Rusia adalah salah satu yang akan bertahan selama bertahun-tahun yang akan datang. Sebagai negara demokrasi Eropa, Inggris akan berdiri bahu membahu dengan Uni Eropa dan dengan NATO untuk menghadapi ancaman ini bersama. Kami akan berhasil," ujar May, seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/3)

Presiden Uni Eropa Donald Tusk mengatakan pada malam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) bahwa para pemimpin akan menunjukkan "solidaritas" dengan Inggris terkait serangan racun dan menyerukan blok tersebut untuk mengambil langkah guna memperkuat kesiapan menghadapi serangan di masa depan.


Serangan racun ini telah memicu pertikaian diplomatik antara London dan Moskow dengan pengusiran yang diplomatik yang dilakukan kedua negara. Hingga kini, Kremlin menyangkal bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.
Beberapa negara Uni Eropa mendorong agar blok tersebut menguatkan penyataan sejalan dengan deklarasi bersama yang telah dikeluarkan Inggris, Prancis, Jerman, dan AS yang menuding Rusia pada pekan lalu.

Namun, pihak yang tidak setuju, Yunani, Italia, Siprus, dan Austria yang ingin mempertahankan hubungan baik dengan Moskow, bersikap lebih lunak. Mereka bahkan menyalahkan Uni Eropa yang mengambil sikap sangat serius terhadap pandangan Inggris.



Dampak Racun Saraf
Sementara itu, dikutip dari Reuters, serangan racun saraf kelas militer menyebabkan gangguan terhadap kapasitas mental Skripal dan puterinya. Hingga kini, belum dapat dipastikan kapan keduanya bisa pulih.

Inggris mengatakan Rusia menggunakan senjata kimia era Soviet yang disebut Novichok untuk menyerang Skripal dan putrinya Yulia. Serangan semacam ini baru kali pertama terjadi di tanah Eropa sejak perang dunia kedua.

Aapun petugas kepolisian yang jatuh sakit usai menolong Skripal dalam kejadian tersebut telah keluar dari rumah sakit setelah memperoleh perawatan selama dua minggu.




Credit  cnnindonesia.com