Jumat, 09 Desember 2016

Mengenang Jendral Nasution, Laskar Hizbullah, dan Kesejatian Cinta NKRI


 kroja
kroja
Tapak-tapak Perjalanan Ulama-Patriot KH Sholeh Iskandar
Mengenang Jendral Nasution, Laskar Hizbullah, dan Kesejatian Cinta NKRI


Oleh: Lukman Hakiem, mantan staf perdana Menteri M Natsir dan Staf Ahli Wapres 2001-2004

----------------

Menulis tentang K.H. Sholeh Iskandar (1922-1992) adalah menulis tentang seorang ulama-patriot yang komitmen asasinya terhadap keislaman dan keindonesiaan sungguh-sungguh utuh, dan tanpa pamrih. Masih di zaman penjajahan Belanda, lelaki kelahiran Kampung Gunung Handeuleum, Desa Situ Udik, Kecamatan Cemplang, Kabupaten Bogor itu sudah tampil sekaligus memimpin Barisan Islam Indonesia (BII), dan Pemuda Gerakan Indonesia (Gerindo).

BII adalah organisasi kepanduan yang berada di bawah naungan Al-Ittihadiyatul Islamiyah (Persatuan Ummat Islam) yang pembentukannya diprakarsai oleh murid-murid K.H. Ahmad Sanusi (1306/1888-1369/1950) dalam sebuah pertemuan di Pesantren Babakan, Cicurug, Sukabumi, pimpinan K.H. Muhammad Hasan Basri pada bulan November 1931.

Pemuda Gerindo adalah organisasi kepemudaan yang berafiliasi kepada partai nasionalis kiri, Gerindo, yang dibentuk pada 24 Mei 1937  untuk menggantikan Partai Indonesia (Partindo) yang Sukarnois dan menjadi lawan Partai Indonesia Raya (Parindra) yang konservatif. Para pemimpin Gerindo antara lain A.K. Gani, Amir Sjarifuddin, dan Muhammad Yamin.  Aktivitas partai ini sangat dibatasi sejak Mei 1940, untuk akhirnya hilang dari peredaran.

Dengan latar belakang pergerakan seperti itulah, tidak mengherankan jika Sholeh Iskandar menjadi tokoh yang memiliki jaringan luas –modal yang sangat penting di dalam menggerakkan perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Dengan modal itu, sebagai Komandan Laskar Hizbullah/Sabilillah di daerah Bogor Barat, saat laskar-laskar perjuangan dilebur ke dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI), Sholeh Iskandar yang saat itu menjadi Komandan Batalyon 0/Hizbullah dipercaya menjadi Komandan Sektor IV Brigade Tirtayasa Divisi Siliwangi dengan pangkat Mayor.

Eksistensi Mayor Sholeh Iskandar dan pasukannya di masa perang kemerdekaan dicatat oleh Jenderal Dr A H. Nasution. “Kami berkunjung pula ke Resimen Jayarukmantara di Rangkasbitung, kemudian ke front Bogor Barat, di mana Mayor H. Dasuki dari Resimen 2 bertanggungjawab. Daerah ini diperkuat oleh pasukan-pasukan asal Hizbullah, dipimpin oleh Mayor Soleh Iskandar.”

Dalam konteks ini mudah dipahami kekecewaan Sholeh Iskandar terhadap pendapat Letnan Jenderal TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo yang tidak saja menganggap kecil  eksistensi Laskar Hizbullah, bahkan menganggap Laskar Hizbullah hanya menjadi beban dan mengganggu Republik Indonesia. 

 “Gerakan hijrah itu amat menguntungkan Belanda, baik dilihat dari sudut militer, politik, maupun ekonomi. Meskipun masih ada pasukan-pasukan seperti Hizbullah yang tidak ikut hijrah, namun kekuatan mereka terlalu kecil untuk dapat memberikan perlawanan gerilya yang berarti. Malahan nanti Hizbullah di Jawa Barat menjadi kekuatan yang melawan Republik ketika pasukan Siliwangi kembali ke Jawa Barat dalam Perang Kemerdekaan II. Sebagai pasukan Darul Islam, mereka malahan lebih banyak menyerang TNI daripada Belanda,” kata Sayidiman pada makalah yang disampaikan dalam suatu Seminar Sejarah Militer yang diselenggarakan oleh Yayasan Historia Vitae Magistre.

Menurut Sholeh Iskandar, pendapat Sayidiman itu berbeda atau bertentangan dengan pendapat bekas Panglima Siliwangi, E. Kawilarang, yang pernah bekerjasama dan membawahi taktis pasukan Hizbullah di Jawa Barat.

“Dalam pada itu,” kata Sholeh Iskandar, “perlu diketahui, Batalyon Hizbullah di bawah pimpinan Effendi, Mohammad Kurdi, dan seorang hamba Allah yang lain, sejak semula diakui sebagai mitra TNI dalam waktu perang dan damai, malahan kemudian diakui dan dimasukkan dalam formasi TNI-AD sebagai Batalyon utuh dan penuh dengan memasukkan senjata 1:2.”

Menurut Sholeh Iskandar, formasi Batalyon Hizbullah itu hanya ditambah dengan seorang penghubung bernama Letnan Hasan Selamat. “Lebih jauh kiranya Al-Mukarram Jenderal Sayidiman berkenan membaca pengakuan, catatan, dan laporan resmi militer Belanda, Resiment Jaggers Batalyon 3, mengenai peran Hizbullah dalam perang kemerdekaan,” ujar Sholeh Iskandar.

Sholeh Iskandar pun kemudian menyodorkan fakta ketika daerah lain dikuasai Belanda/Sekutu, keresidenan Banten secara de facto tetap bersama-sama Republik Indonesia. Mereka bahkan membuat mata uang sendiri. Di keresidenan Banten itu, para ulama menempati posisi penting dalam pucuk pimpinan, baik dalam administrasi pemerintahan sipil maupun militer. Sebagai contoh, Bupati Serang adalah KH Sjam’un, Bupati Lebak ialah KH Harun, dan lain-lain. Di daerah Bekasi, Karawang, dan sekitarnya, Komandan Hizbullah dan Sabilillah ialah KH Noer Ali.

Ketika pasukan Siliwangi hijrah ke Yogyakarta, maka praktis Hizbullah dan Sabilillah yang menjaga dan mempertahankan kantong-kantong perlawanan rakyat di seluruh Jawa Barat.

Dalam hubungan dengan Darul Islam (DI) seperti dalam pendapat Sayidiman, menurut Sholeh Iskandar perlu dicatat berlangsungnya pertemuan di Cantayan, Sukabumi, dan pertemuan di Peuteuy, Nanggung, Bogor, membahas sikap terhadap gerakan DI. Setelah pembahasan yang sangat mendalam dan dengan penuh tanggung jawab, diambil keputusan untuk tidak mendukung proklamasi DI, dan melanjutkan perjuangan untuk kepentingan Republik Indonesia.

Namun Sholeh Iskandar mencatat, buku-buku sejarah yang ada, tidak menceritakan perjuangan umat Islam di seluruh Nusantara secara objektif Kalaupun ada, hanya ditatap sepintas dan sambil lalu, sehingga menimbulkan kesan ada usaha-usaha dari golongan tertentu untuk mengaburkan dan menghilangkan peranan umat Islam –dengan para ulamanya—dari pentas sejarah. Menurut Sholeh Iskandar, ini dapat dikategorikan sebagai manipulasi atau penggelapan sejarah.



  
kroja
Ekspresi para pejuang lemerdekaan ketika melakukan hijrah di perang kemerdekaan.
Adanya statement Sholeh Iskandar mengenai DI, membawa kita kepada pertanyaan, bagaimana ulama-patriot ini memandang hubungan antara agama Islam dengan negara Republik Indonesia? Menjawab pertanyaan ini, baiklah kita ikuti sikap Sholeh Iskandar menghadapi pro dan kontra terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Peradilan Agama yang diajukan oleh Pemerintah ke DPR pada tahun 1989.

Dengan lugas, Sholeh Iskandar menyatakan keheranannya atas pendapat yang menyebut RUU-PA bertentangan dengan Pancasila. Sholeh Iskandar juga tidak memahami pendapat yang menganggap aneh jika syariat Islam masuk ke dalam hukum nasional RI. Menurut Sholeh Iskandar, untuk mendudukkan hubungan antara agama dengan negara, cukuplah dengan memahami dan menghayati Undang-Undang Dasar 1945, sejak Pembukaan, Batang Tubuh, sampai Penjelasannya.  Semuanya, kata Sholeh Iskandar, serba membuka diri terhadap realitas yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia, baik realitas yuridis, maupun realitas sosiologisnya.

Pasal 29 ayat (1) dan (2) mengandung keharusan tiap warganegara untuk beragama, walaupun keharusan ini tidak disertai sanksi. Akan tetapi, itu tidak mengurangi sifat keharusan sebagai suatu norma hukum yang harus ditaati.

Menurut Sholeh Iskandar, Indonesia negara hukum yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka seharusnya dan logis jika setiap aturan hukum bersumber dari norma agama, dan sangat logis juga jika hukum agama ditransformasikan ke dalam hukum nasional sesuai dengan keinsafan dan kebutuhan hukumnya. Tanpa agama, Pancasila akan kehilangan makna dan nilainya.

Mayor di masa itu, pangkat yang cukup tinggi, karena sampai akhir 1950-an Panglima Teritorium (sekarang Panglima Daerah Militer), bahkan Kepala Staf Angkatan Darat, paling tinggi berpangkat Kolonel. Jika Sholeh Iskandar melanjutkan karir militernya, bukan mustahil dia bisa meraih pangkat Jenderal dengan tugas kekaryaan yang menjanjikan. Perwira penghubung yang menjadi staf Mayor Sholeh Iskandar di masa perang kemerdekaan, Letnan Hasan Selamat, pensiun dengan pangkat Mayor Jenderal dan sempat menjadi gubernur Maluku.

Akan tetapi, ketika kedaulatan Republik Indonesia diakui pada penghujung tahun 1949, Sholeh Iskandar justru merasa tugasnya sebagai tentara telah selesai. Sholeh Iskandar tidak tergoda kepada kemewahan dunia, yang sangat mungkin dia peroleh jika melanjutkan karir militernya. Dia kembali ke dunia sipil dan melanjutkan pengabdiannya di tengah-tengah masyarakat. Meskipun demikian, dia tetap menaruh kepedulian tinggi terhadap nasib dan kesejahteraan bekas anak buahnya, sesama pejuang kemerdekaan.
Antara 1950-1960, Sholeh Iskandar mendirikan Persatuan Bekas Anggota Tentara (Perbata) dengan tujuan menghimpun tenaga bekas tentara dan laskar perjuangan ke arah tujuan pembangunan dan pembinaan negara; terpilih  menjadi Wakil Ketua Gabungan Organisasi-organisasi Perjuangan; terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Pejuang Islam Bekas Bersenjata Seluruh Indonesia; turut mendirikan dan terpilih menjadi Ketua II Markas Besar Legiun Veteran Republik Indonesia; dan turut mendirikan Yayasan Carya Dharma yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota LVRI.


 
kroja
Suasana peristwa Hijrah pasukan Siliwangi pada masa perang kemerdekaan.

Lepas dari dunia militer, Sholeh Iskandar menjadi aktivis Partai Masyumi. Melihat prestasi dan ketokohannya, pimpinan Masyumi Jawa Barat meminta Sholeh Iskandar untuk menjadi anggota DPRD Sementara Provinsi Jawa Barat. Namun tawaran itu ditolak oleh Sholeh Iskandar.  

Mengapa menolak? “Adapun alasannya,” tulis Sholeh Iskandar dalam suratnya kepada Pimpinan Wilayah Masyumi Jawa Barat, “sudah barang tentu mudah dicari, akan tetapi yang terpenting saya berpendapat dalam keadaan, waktu dan situasi seperti sekarang ini saya mungkin tidak dapat mempergunakan fungsi itu untuk kepentingan perjuangan kita selanjutnya.”

Tidak hanya sekali itu saja Sholeh Iskandar menolak jabatan. Menurut beberapa sumber, Presiden Sukarno pernah memintanya menjadi menteri. Lagi-lagi tawaran itu ditolak oleh Sholeh Iskandar.

Menolak jabatan formal, tidak berarti Sholeh Iskandar hanya duduk termangu sembari berpangku tangan. Tanpa jabatan formal, tapak-tapak perjalanan Sholeh Iskandar justru terlihat jelas. Di bidang pendidikan, Sholeh Iskandar mewariskan Pesantren Pertanian Darul Fallah, Ciampea, Bogor; Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA); dan Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung, Bogor.

Di bidang kesehatan, Sholeh Iskandar mewariskan Rumah Sakit Islam Bogor. Di bidang ekonomi syariah, Sholeh Iskandar meninggalkan jejak Bank Pembiayaan Syariah Amanah Ummah. Tentu tidak boleh dilupakan Badan Kerja Sama Pondok Pesantren (BKSPP) Jawa Barat yang didirikannya antara lain bersama KH Noer Ali, KH Abdullah Syafi’ie, KH Chaer Affandi, dan Majelis Ulama Jawa Barat; yang ditekuni hingga akhir hayatnya. BKSPP meninggalkan sejumlah fatwa dan sikap politik sebagai panduan bagi kaum Muslimin.

Dan pemerintah tidak menutup mata atas jasa Sholeh Iskandar kepada bangsa dan negara. Untuk menghargai jasa-jasanya yang besar terhadap bangsa dan negara Indonesia, dan agar menjadi teladan bagi seluruh warga negara, dengan Surat Keputusan Nomor 074/TK/1995, tertanggal 7 Agustus 1995, Presiden Soeharto menganugerahkan Bintang Jasa Nararya kepada Sholeh Iskandar. Bintang yang sama, dianugerahkan juga kepada Ketua Umum BKSPP Jawa Barat, KH Noer Ali.

Sementara Walikota Bogor R. Iswara Natanegara, dengan Surat Keputusan Nomor 620.45-166 Tahun 2001 tertanggal 23 Juli 2001, mengabadikan nama KH Sholeh Iskandar pada Jalan Raya Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara dan Jalan Raya Semplak, Kecamatan Bogor Barat.

Sekarang, jika melintas di Jl KH Sholeh Iskandar, kenanglah jasa ulama-patriot yang layak menjadi Pahlawan Nasional itu











Credit  republika.co.id



Kudus Jadi Proyek Percontohan Smart City


 Smart city (ilustrasi)
Smart city (ilustrasi)
 
CB, KUDUS -- Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, ditunjuk sebagai salah satu dari tiga kabupaten di Tanah Air yang menjadi proyek percontohan (pilot project) pengembangan kota pintar atau "smart city" oleh Kementerian Dalam Negeri.

"Kabupaten lain yang ditunjuk sebagai 'pilot project' pengembangan 'smart city', yakni Kabupaten Sidoarjo dan Sleman," kata Kasubdit Kapasitas Daerah Direktorat Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Bensly di Kudus, Kamis (8/12). Selain menunjuk tiga kabupaten, kata dia, Kementerian Dalam Negeri juga menunjuk tujuh kota di Tanah Air sebagai proyek percontohan serupa.

Di antaranya, Kota Serang, Bekasi, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Depok, dan Tangerang. Alasan penguat hingga Kabupaten Kudus ditunjuk sebagai salah satu kabupaten untuk percontohan, salah satunya karena adanya dukungan dari kepala daerahnya.

"Kepala daerah di Kudus memiliki komitmen yang kuat dalam hal pengembangan daerah yang bersentuhan dengan kemajuan teknologi informasi ke depannya," ujarnya. Selain itu, kata dia, Pemkab Kudus juga sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mewujudkan cita-citanya sebagai "cyber city", termasuk penyediaan aplikasi berbasis android untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terkait sejumlah layanan publik di Kudus maupun pengaduan terkait kualitas pelayanan publik tersebut.

Dalam rangka penunjukan tersebut, Kemendagri menggandeng Microsoft dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. "Pemerintah memang mendorong semua daerah di Tanah Air memanfaatkan teknologi informasi untuk menyelesaikan permasalahan pelayanan publik," ujarnya.

Karena saat ini era digital, kata dia, masyarakat tentu semakin dimudahkan ketika segala pelayanan bisa diakses cukup menggunakan telepon genggam. Dari sejumlah daerah yang menjadi percontohan, lanjutnya, akan dilakukan evaluasi, sehingga nantinya akan muncul kota pintar yang ideal dan bisa dijadikan pijakan bagi daerah lain yang juga berkeinginan menjadi kota pintar.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kabupaten Kudus Didik Sugiharto menambahkan, dalam rangka menuju kota pintar, Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan pihak ketiga tersebut, menggelar pelatihan yang diikuti 40 orang. Puluhan peserta tersebut, meliputi pegawai eselon II, eselon III dan eselon IV.

Pelatihan tersebut, kata Didik, digelar mulai hari ini (8/12) hingga Jumat (9/12). "Kami sangat bersyukur, ternyata Kabupaten Kudus termasuk menjadi salah satu kabupaten yang dipilih oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai proyek percontohan pengembangan kota pintar kategori kabupaten," ujarnya.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Dengan Berlian, Limbah Nuklir Bisa Diolah Jadi Baterai


 berlian
berlian
CB, JAKARTA -- Limbah yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia di bumi pasti akan memberikan efek buruk bagi lingkungan jika tidak ditanggulangi dengan baik, tak terkecuali limbah nuklir. Untuk itu, para peneliti saat ini sedang mencoba memanfaatkan limbah nuklir untuk diolah menjadi baterai yang tahan lama.

Menggunakan berlian buatan manusia, baterai yang terbuat dari limbah nuklir ditaksir bisa bertahan lebih dari 5.000 tahun. Sehingga, baterai nantinya bisa mendukung alat-alat yang membutuhkan baterai daya jangka panjang seperti alat pacu jantung, drone, satelit dan pesawat ruang angkasa.

Para ilmuwan menciptakan baterai berlian radiaktif dengan cara mengkonversi limbah nuklir. Mereka mengatakan, terobosan ini dapat membantu memecahkan masalah limbah menjadi baterai bertenaga nuklir dan pasokan energi bersih dalam jangka panjang. "Tidak ada bagian yang bergerak, tidak ada emisi yang dihasilkan dan tidak perlu ada perawatan," pakar geokimia University of Bristol, Tom Scott.

Saat ini para peneliti dalam tahapan meningkatkan efisiensi perangkat. Para peneliti membuat prototipe ‘baterai berlian’ menggunakan isotop radioaktif Nickel-63 sebagai sumber radiasi. Untuk melakukan ini, mereka menggunakan karbon-14 untuk memoderasi reaksi di pembangkit listrik tenaga nuklir.

Karbon-14 kemudian diekstraksi dan dimaskukkan ke dalam berlian buatan manusia untuk menghasilkan baterai bertenaga nuklir. "Karbon-14 dipilih sebagai sumber radiasi agar dapat memancarkan radiasi jarak pendek yang cepat diserap oleh bahan padat," jelas Dr Neil Fox dari University School of Chemistry.

Jika diproduksi pada 2016, baterai ini akan berjalan pada kekuatan penuh hingga tahun 7746. Namun, setelah 5730 tahun, daya baterai akan menurun mencapai 50 persen dan setelah 11 ribu tahun akan berkurang hingga 25 persen. Pengembangan proyek yang dilakukan oleh para peneliti ini telah didanai selama tiga tahun ke depan.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Ilmuwan Sulap Limbah Nuklir Jadi Baterai Super

 
Nuklir
Nuklir
 
CB, JAKARTA -- Para Ilumawan dari Universitas Bristol, Inggris menemukan metode pengelolaan limbah nuklir menjadi sumber energi. Mereka mampu mengubah limbah nuklir yang dapat digunakan sebagai baterai berbahan dasar berlian.

Dikutip dari Sciencealert, Rabu (30/11), mereka mengubah gas radioaktif menjadi berlian yang bisa digunakan sebagai baterai. Bahkan, berlian buatan ini mampu menyamakan tenaga listrik secara potensial, sekaligus sanggup menyediakan sumber daya energi hingga ribuan tahun ke depan. "Tidak ada bagian perubahan yang harus diubah, tidak perlu emisi, tidak perlu ada perawatan yang dibutuhkan," ujar Geologi Tom Scott dari Univeristas Bristol, Inggris.

Scott mengatakan, melalui materi radioaktif di dalam berlian, tim bisa mengubah masalah dari limbah nuklir menjadi baterai yang penuh daya dan bisa digunakan jangka panjang untuk sumber energi nuklir yang bersih. Selama ini, Tim Scott telah menunjukkan contoh baterai berlian menggunakan nikel isotop yang tidak stabil dari sumber radiasi atau nikel 63.

Nikel 63 mempunyai setengah masa hidup 100 tahun artinya para ilmuwan ini telah menemukan baterai berbasis nikel 63 bisa diisi sampai 100 tahun. Namun, para ilmuwan menyebut ada sumber energi lainnya yang lebih baik mereka kerjakan, dan cara ini salah satu solusi menyelesaikan imbah nuklir di Inggris.

Alternatif sumber energi lainnya dengan menciptakan blok grafit dalam pembangkit tenaga nuklir, dimana sumber radiasi bisa diganti karbon 14 lantaran memiliki waktu hidup sekitar 5370 tahun. Sehingga dengan memakai bahan dasar karbon 14 membuat sumber radiasi bisa sempurna bahkan dapat memasok energi baterai yang sangat lama. "Karbon 14 dipilih menjadi sumber material karena pancaran radiasinya rendah, juga dapat diserap oleh banyak sumber tiap bahan padat," ujar Peneliti Neil Fox.

Soal penghematan baterai berlian, tim membandingkan dengan baterai alkaline AA yang sudah umum dipakai di seluruh dunia. Dimana baterai alkaline AA dengan berat 20 gram memiliki energi dengan tingkat 700 joule per gram dan bisa dipakai selama 24 jam.

Sementara, baterai berlian dengan bobot 1 gram karbon 14 bisa menghasilkan 15 joul per hari dan dapat terus memproduksi energi selama 5730 tahun. Sehingga total penyimpanan bisa mencapai 2,7 terajoul. "Penelitian ini memang terlalu dini namun menarik dimana mampu menyediakan tujuan yang bermanfaat untuk kebutuhan limbah radioaktif yang jumlahnya sangat besar, sekaligus mampu memberikan sumber energi yang baru dan bagus. Baterai berlian ini merupakan contoh yang sangat bagus dan menarik dimana Inggris mampu memberikan nilai dari sebuah limbah," kata Scott.

Tim peneliti membagikan detail penelitian dengan judul 'Ide Mengubah Dunia' yang Universitas Bristol Inggris pada minggu kemarin, tetapi penelitian mereka belum dipublish, jadi harus menunggu dan melihat bagaimana karbon 14 dapat bekerja.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





800 sandera Boko Haram dibebaskan melalui operasi militer


 
800 sandera Boko Haram dibebaskan melalui operasi militer
Seorang pria ditahan oleh pihak militer Chad karena menjadi bagian dari kelompok pemberontak Boko Haram di Gambaru, Nigeria, Kamis (26/2/2015). (REUTERS/Emmanuel Braun)
 
 
 
Lagos (CB) - Sebanyak 800 sandera yang disekap kelompok garis keras Boko Haram telah dibebaskan melalui operasi militer yang dilancarkan pasukan Nigeria di negara bagian timur laut yang bergejolak, Borno, kata Angkatan Darat, Kamis.

Komandan Operasi Wilayah Lafiya Dole, Lucky Irabor, mengatakan dalam jumpa pers di Maiduguri, bahwa para sandera dibebaskan melalui operasi-operasi militer untuk menumpas terorisme.

Ia mengatakan pembebasan sandera sudah berlangsung sejak 23 November.

Irabor mengatakan militer juga telah menangkap sejumlah teroris yang keluar dari persembunyian mereka di hutan Sambisa sebagai hasil operasi di lapangan.

Mereka yang ditangkap telah diserahkan kepada Kepolisian Nigeria, tambahnya seperti dikutip Xinhua.

Pada Minggu, Kepala Staf Angkatan Darat Tukur Buratai memerintahkan para pasukan yang bertugas di wilayah timur laut untuk segera melancarkan serangan agresif terakhir.

Pasukan juga diminta melakukan penyisiran di wilayah-wilayah operasi untuk mengakhiri operasi terhadap para pemberontak Boko Haram.

Boko Haram telah menjadikan wilayah timur laut Nigeria sebagai benteng kelompok garis keras itu.

Dalam beberapa bulan lalu, sejumlah operasi militer diluncurkan untuk menumpas kelompok tersebut.




Credit  ANTARA News






Perang di Mosul berubah total sejak strategi "tapal kuda" dirusak Iran



Perang di Mosul berubah total sejak strategi
Peta daerah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah, termasuk Mosul yang menjadi basis terbesarnya di Irak, sedangkan di Suriah mereka memiliki Raqqa. (Washington Post)
Strategi perang ini bisa mengubah Mosul seperti Aleppo
Baghdad/Erbil, Irak (CB) - Pada hari-hari pertama ofensif mengusir ISIS dari Mosul, Iran berhasil menekan Irak untuk mengubah strategi perangnya dengan mengurung kota itu dari segala penjuru.

Sejak itu intervensi Iran telah sama sekali mengubah arah konflik, kata sejumlah sumber seperti dikutip Reuters.

Strategi awal ofensif Mosul adalah menempatkan pasukan Irak dalam formasi "tapal kuda", yakni mengelilingi Mosul dengan menutup tiga front namun membiarkan front keempat di sebelah barat kota itu terbuka, untuk menjadi koridor ke wilayah ISIS di Suriah.

Pola strategi perang "tapak kuda" seperti itu sebelum ini berhasil menduduki kembali kota-kota di Irak yang dikuasai kelompok militan garis keras itu dalam dua tahun terakhir.

Strategi tapal kuda itu memungkinkan petempur-petempur ISIS dan warga sipil memiliki rute menyelamatkan diri, dan dengan cara itu pula diyakini pendudukan kota Mosul bisa lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan yang sekarang berlangsung.

Namun Iran khawatir strategi itu akan membuat petempur-petempur ISIS kabur memasuki wilayah Suriah ketika Presiden Suriah Bashar al-Assad yang menjadi sekutu Iran tengah dalam posisi unggul dalam perang saudara di Suriah yang sudah berumur lima tahun itu. Iran ingin ISIS sama sekali dibumihanguskan di Mosul.

Sumber-sumber mengatakan Iran telah melobi pemerintah Irak agar milisi Syiah Irak dukungan Teheran bernama Mobilisasi Rakyat, dikirim ke front barat untuk menutup koridor antara Mosul dan Raqqa yang adalah dua kota utama ISIS yang mendeklarasikan khilafah dengan wilayah-wilayah di Irak dan Suriah.

Koridor itu kini ditutup sama sekali. Dan untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun perang Irak, koalisi dukungan Barat merangsek maju mengalahkan ISIS sehingga ribuan militan tidak punya pilihan selain bertempur sampai mati. Selain itu satu juta penduduk Mosul menjadi tidak punya jalur untuk menyelamatkan diri dari garis-garis pertempuran yang kini semakin mendekati pusat kota Mosul.

"Jika Anda mengepung musuh Anda dan tidak membiarkan rute menyelamatkan diri terbuka, maka musuh akan bertempur sampai mati," kata seorang pejabat Kurdi yang turut menyusun strategi perang di Mosul.

"Dalam pikiran Barat, gagasan awalnya adalah membuat satu koridor, namun Hashid (Mobilisasi Rakyat) bersikeras menutup celah itu demi mencegah ISIS kabur ke Suriah," kata dia kepada Reuters.

Perang Mosul adalah yang terbesar di Irak sejak invasi pimpinan AS pada 2003. Seluruhnya, sekitar 100.000 orang tengah bertempur di sisi pemerintah Irak, meliputi tentara Irak dan polisi, pasukan daerah otonomi Kurdi Peshmerga dan laskar-laskar Mobilisasi Rakyat. Sedangkan koalisi internasional pimpinan AS menyediakan dukungan udara dan darat.

Para komandan pasukan Irak berulang kali mengatakan kehadiran warga sipil di medan tempur merumitkan keadaan dan memperlambat gerak operasi mereka yang sudah memakan waktu tujuh pekan, membatasi serangan udara dan penggunaan senjata berat di daerah-daerah padat penduduk.

Mereka mempertimbangkan strategi diubah untuk memungkinkan penduduk sipil bisa keluar, namun kemudian mencampakkan ide ini karena mereka khawatir penduduk yang berusaha kabur bakal dibantai oleh ISIS yang memang acap mengeksekusi warga sipil demi mencegah penduduk sipil menyelamatkan diri dari medan tempur. Pihak berwenang dan kelompok-kelompok bantuan juga akan kesulitan mengatasi eksodus besar-besaran penduduk sipil.

'Kotak mati'

Dari dukumen yang diperlihatkan organisasi-organisasi kemanusiaan kepada Reuters sebelum ofensif ke Mosul memperlihatkan bahwa mereka menyiapkan kamp-kamp pengungsi di daerah-daerah Suriah yang dikuasai Kurdi untuk menampung sekitar 90.000 pengungsi yang diperkirakan keluar dari Mosul lewat koridor barat.

"Iran tidak setuju dan bersikukuh tidak boleh ada koridor aman ke Suriah. Mereka menginginkan semua wilayah barat Mosul menjadi kill box (kotak mati atau kotak pembunuhan),' kata seorang pekerja kemanusiaan.

Hisham al-Hashemi, pakar Irak soal militan islamis yang diberi tahu soal strategi perang di Mosul, juga tadinya mengira akan ada satu koridor yang dibiarkan terbuka.

"Strategi pertama berbentuk seperti tapal kuda, untuk memberi jalan kepada penduduk dan militan mundur ke arah barat mengingat tekanan utama dari ofensif ini berasal dari timur," kata dia.

Sekitar sepekan sebelum ofensif itu dilancarkan, pemimpin Hizbullah Syiah Lebanon Hassan Nasrallah, sekutu utama Iran, menuduh Amerika Serikat berencana memberi jalan keluar kepada ISIS untuk masuk ke Suriah.

Nasrallah berkata, "Tentara Irak dan pasukan rakyat harus mengalahkan ISIS di Mosul, oleh karena itu mereka diharuskan bergerak ke Suriah timur demi memerangi kelompok teroris itu."

Hizbullah turut dalam kubangan perang Suriah demi mendukung Assad yang sama-sama Syiah.

Juru bicara Hashid Karim al-Nuri membantah pandangan bahwa Iran berada di belakang keputusan menggelarkan milisi Syiah di sebelah barat Mosul.

"Iran tidak memiliki kepentingan di sini. Kebanyakan dari pernyataan-pernyataan itu adalah analisis mentah, semuanya sangat tidak benar," kata dia.

Namun demikian, mengamankan teritori barat Mosul lewat milisi Syiah dukungan Iran memberikan banyak  keuntungan kepada Iran dan sekutu-sekutunya, yakni memberi batu pijakan kepada para petempur milisi Syiah untuk masuk ke Suriah yang berbatasan dengan Irak demi menyokong Assad.

Jika ISIS dikalahkan di Suriah dan Irak, maka Iran dan sekutu-sekutunya akan bisa menguasai bentangan wilayah luas yang membujur dari Iran sendiri sampai Timur Tengah ke Lebanon dan pantai Laut Tengah atau Mediterania.

Di bawah tekanan Rusia

Iran bukan satu-satunya negara yang menuntut koridor barat ditutup. Rusia yang merupakan sekutu terkuat Assad, juga ingin memblokir semua kemungkinan pergerakan masuk ISIS ke Suriah, kata Hashemi.

Sedangkan salah satu musuh terbesar Assad, yakni Prancis, juga mengkhawatirkan ratusan petempur ISIS yang berkaitan dengan serangan di Paris dan Brussels akan bisa kabur. Prancis menyumbangkan pasukan darat dan udara dalam ofensif ke Mosul.

Sepekan setelah ofensif ke Mosul diluncurkan, Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan setiap aliran keluar manusia dari Mosul akan termasuk "para teroris yang akan berusaha pergi lebih jauh, sampai khususnya di Raqqa".

Tetap saja, strategi perang tidak memperkirakan penutupan koridor ke barat Mosul sampai akhir Oktober ketika Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi setuju mengirimkan milisi Syiah Mobilisasi Rakyat.

"Pemerintah menyepakati permintaan Iran, berdasarkan pandangan bahwa akan memakan waktu panjang bagi Hashid untuk mencapai jalan ke Suriah, dan selama waktu itu rute kabur akan terbuka dan pertempuran akan tetap berjalan seperti telah direncanakan," kata Hashemi.

Gerak Hashid untuk menutup koridor barat ini kemudian diumumkan pada 28 Oktober, 11 hari setelah awal kampanye militer besar-besaran ke Mosul.

Para milisi Syiah itu bergerak cepat, menyapu dari sebuah pangkalan di selatan Mosul untuk menutup rute keluar kota itu dari sebelah barat.

"Abadi kaget menyaksikan milisi Syiah mencapai koridor itu hanya dalam hitungan hari," kata Hashemi. "Sejak itu pertempuran menjadi sama sekali lain, tidak ada pasokan makanan, tidak ada bahan bakar yang bisa mencapai Mosul dan Daesh (ISIS) pun terpaksa bertempur sampai mati."

Bisa seperti Aleppo
Begitu milisi Syiah Irak mulai merangsek maju dari arah barat Mosul, pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi berkata kepada para pengikutnya bahwa tak boleh lagi mundur dari kota itu yang dari sini dia pertama kali memproklamasikan khilafahnya pada Juli 2014.

"Mereka yang mencoba kabur mesti mengetahui bahwa derajat untuk bertahan di tanah kalian secara terhormat adalah ribuan kali lebih baik ketimbang derajat mundur secara memalukan," kata Baghdadi dalam pesan audio yang dirilis lima hari setelah milisi Syiah mengumumkan mereka tengah bergerak menutup rute keluar terakhir ISIS itu.

Sejak itu para petempur ISIS melancarkan ratusan serangan bom mobil bunuh diri, berondongan mortir, dan serangan petembak jitu terhadap pasukan Irak yang sedang bergerak maju, dengan memanfaatkan jejaring lorong rahasia di bawah rumah-rumah penduduk dan menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup, kata para serdadu Irak.

Seorang perwira senior AS pada koalisi internasional yang membantu kampanye militer ke Mosul mengatakan bahwa melancarkan perang di tengah warga sipil akan selalu sulit, tetapi pemerintah Baghdad berada pada posisi terbaik dalam menentukan strategi perang.

"Mereka 15 tahun berpengalaman dalam perang, saya kira tak ada yang menyamai mereka dalam membuat keputusan itu dan untuk itulah mengapa sebagai koalisi kami mendukung keputusan pemerintah Irak," kata Brigadir Jenderal Scott Efflandt, wakil panglima pasukan koalisi, kepada Reuters.

"Pembukaan dan penutupan koridor itu, secara hipotetis, kenyataannya, tidak secara fundamental mengubah strategi perang," sambung dia. "Itu hanya mengubah bagaimana kami mengeksekusi perang, tapi itu tidak begitu mengubah pertempuran menjadi lebih mudah atau lebih sulit."

Namun seorang pejabat Kurdi justru kurang begitu optimistis dengan mengatakan perang Mosul kini menjadi lebih sulit dan bisa berakhir menjadi pengepungan berkepanjangan seperti terjadi di Suriah, salah satunya Aleppo.

"Strategi perang ini bisa mengubah Mosul seperti Aleppo," kata dia.





Credit  ANTARA News




Inggris tuduh Iran dan Saudi perang terselubung di Timteng


 
Inggris tuduh Iran dan Saudi perang terselubung di Timteng
Pasukan khusus Irak mengikuti operasi memerangi militan Negara Islam di Kokjali, Mosul, Irak, Rabu (2/11/2016). (REUTERS/Thaier Al-Sudaini )
 
Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menuduh Arab Saudi dan Iran terlibat dalam perang terselubung di seantero Timur Tengah, sebaliknya sejumlah politisi di kawasan ini telah menyalahgunakan agama.

Surat kabar The Guardian melaporkan bahwa Johnson berbicara kepada sebuah forum di Roma pekan lalu bahwa ketidakhadiran kepemimpinan nyata di Timur Tengah telah membuat orang memutarbalikkan agama dan mengibaskan perang terselubung (proxy war) di sana.

Inggris adalah sekutu tradisional Saudi yang merupakan konsumen utama produk pertahanan Inggris, sedangkan hubungan Inggris-Iran tengah kacau sejak Revolusi Islam 1979.

"Anda mendapati Saudi, Iran, semua pihak, masuk dan ramai-ramai membuat (rezim) boneka dan melancarkan perang terselubung. Menyaksikannya adalah tragedi," kata Johnson yang ditunjuk menjadi menteri luar negeri Inggris oleh Perdana Menteri Theresa May Juli silam.

The Guardian tidak begitu jelas apakah Iran atau Saudi yang dituduh Johnson sedang memutarbalikkan agama.

"Ada politisi-politisi yang memutarbalikkan dan menyelewengkan agama serta aliran berbeda dari agama yang sama demi tujuan politik mereka yang lebih jauh lagi. Itulah salah satu masalah politik terbesar di seluruh kawasan Timur Tengah," kata Johnson.

Kritik Johnson kepada Saudi ini diklarifikasi oleh juru bicara Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris yang menandaskan Saudi adalah sekutu Inggris dan siapa pun yang mengesankan yang sebaliknya adalah salah.



Credit  ANTARA News




Sistem paspor Selandia Baru tak bisa deteksi foto mata sipit


 
Sistem paspor Selandia Baru tak bisa deteksi foto mata sipit
Foto paspor mahasiswa Selandia Baru, Richard Lee, yang sempat gagal dikenali sistem database keimigrasian lantaran mata sipitnya dianggap terpejam. (Facebook.com)
Itu kan cuma robot. Tidak apa-apa."
Jakarta (CB) - Foto paspor pria Selandia Baru keturunan Asia bermata sipit ditolak karena analisa komputer mengenalinya sebagai orang yang matanya terpejam.

Usaha Richard Lee memperbarui paspornya gagal saat dia mengunggah foto ke sistem pemeriksaan foto online paspor yang dikelola Kementerian Dalam Negeri Selandia Baru.

Sistem otomatis menyatakan foto mahasiswa teknik 22 tahun itu tidak bisa diproses karena matanya terpejam, meski mata itu sebenarnya terbuka, demikian notifikasi yang diunggah ke media sosial Facebook.

“Saya tidak tersinggung. Dari dulu mata saya memang sipit, dan teknologi pengenal wajah saat ini masih relatif baru dan belum canggih,” kata mahasiswa Richard Lee kepada Reuters.

Ia menimpali, “Itu kan cuma robot. Tidak apa-apa. Pada akhirnya paspor saya bisa diperbarui.”

Sebanyak 20 persen jumlah foto paspor yang didaftarkan secara online ditolak atas berbagai alasan, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru. 

“Kesalahan paling lazim adalah mata subjek yang terpejam, dan itu adalah pesan kesalahan yang muncul dalam kasus ini,” katanya.

Pencahayaan di foto pertama Lee tidak rata, tapi foto keduanya dapat diterima sistem database dokumen keimigrasian, katanya menambahkan.



Credit  ANTARA News






Da'i bekas rocker jadi fokus publik dalam kecelakaan pesawat di Pakistan


| 2.639 Views
Da'i bekas rocker jadi fokus publik dalam kecelakaan pesawat di Pakistan
Mantan penyanyi rock terkenal yang berubah menjadi da'i, Junaid Jamshed, turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan pesawat ATR-24 milik maskapai Pakistan, PIA (Reuters)
 
Islamabad, Pakistan (CB) - Seorang da'i atau pendakwah yang tadinya bintang rock terkenal Pakistan menjadi salah satu dari 47 korban tewas dalam jatuhnya pesawat ATR-42 milik maskapai nasional Pakistani International Airlines. Da'i ini menjadi pusat perhatian dan duka masyarakat Pakistan.

Sang pendakwah yang tadinya rocker terkenal itu adalah Junaid Jamshed. Dia adalah bekas vokalis band Vital Signs yang merupakan salah satu grup band paling berhasil di Pakistan pada 1990-an.

Mengutip Reuters, dia meninggalkan dunia musik pada 2001 untuk menjadi pendakwah Islam bagi Tableeghi Jamaat yang dianggap konservatif di Pakistan.

Kebanyakan emosi yang tertumpah di Twitter membicarakan dikotomi kehidupan sang dai, yang memiliki dua dunia, yakni sebagai sensasi musik pop yang kerap menyanyikan lagu cinta dan melankolis, dan sebagai pendakwah dengan jenggot lebat yang tak henti menyeru kaum muda untuk mendekat kepada Islam.

"Perjalanan Junaid Jamshed sebenarnya Pakistan sekali. Konflik, gairah, saleh, cerdas dan, amat sangat berbakat. Kehilangan yang tragis," kata Mosharraf Zaidi, analis dan profesional pembangunan di Islamabad, via cuitannya.

Yang lainnya mengajak untuk tidak terlalu fokus kepada Junaid Jamshed, salah satu ciutan dari wartawan Umar Cheema ini, "Kematian Junaid Jamshed telah membuat sedih banyak orang. Tetapi itu tidak boleh menutup tragedi yang menimpa keluarga-keluarga lain yang kehilangan orang-orang terkasihnya."



Credit  ANTARA News




Kamis, 08 Desember 2016

Sri Mulyani Kumpulkan Ekonom Kelas Dunia Bahas Ekonomi di Bali



 
Sri Mulyani Kumpulkan Ekonom Kelas Dunia Bahas Ekonomi di Bali Foto: Ardan Adhi Chandra



Nusa Dua - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menyelenggarakan seminar bertaraf internasional untuk membahas isu perekonomian Indonesia. Kegiatan ini mendatangkan banyak tokoh di bidang ekonomi dari dalam dan luar negeri agar mampu melahirkan solusi yang komperhensif.

Tema yang diangkat adalah Unlocking Public and Private Investment in Indonesia: Role of Financial Sector. Ini dapat dimaknai dengan strategi dalam merancang kebijakan sektor keuangan untuk mendukung pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.

Demikianlah keterangan tertulis dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diterima detikFinance, Rabu (8/12/2016)

Ada tiga isu utama, yaitu pertama terkait dengan potensi dan strategi untuk memobilisasi dan memanfaatkan tabungan lebih produktif untuk membiayai investasi dan memenuhi tujuan pembangunan.

Isu tersebut meliputi tentang keuangan inklusif dan proses intermediasi keuangan yang efisien melalui lembaga keuangan, instrumen, dan pasar (sistem keuangan) dapat mempromosikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Kedua adalah strategi pembiayaan pembangunan infrastruktur. Diperlukan solusi atas tantangan pembiayaan jangka panjang untuk sektor-sektor strategis ekonomi, khususnya infrastruktur, dengan mengoptimalkan peran sistem keuangan. Itu akan juga mencakup pemanfaatan instrumen keuangan non-tradisional seperti obligasi proyek sekuritisasi aset.

Ketiga, pengembangan skema pembiayaan termasuk melalui pasar modal untuk memobilisasi dana swasta. Indonesia membutuhkan rancangan untuk memobilisasi dan memanfaatkan tabungan secara lebih produktif untuk membiayai investasi dan memenuhi tujuan pembangunan secara inklusif dan efisien. Termasuk juga pengembangan inovasi sistem keuangan dan stabilitas sistem keuangan.

Seminar ini merupakan rangkaian dari tiga tahun sebelumnya. Pada 2013, topik yang dibahas tentang risiko bagi keberlanjutan pembangunan jangka panjang yaitu middle income trap. Tahun selanjutnya tentang pembahasan mengenai strategi pertumbuhan ekonomi secara umum, dan di tahun 2015 diskusi difokuskan pada desain reformasi fiskal yang dibutuhkan untuk mengawal strategi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dalam penyelenggaraan, Kemenkeu bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Lembaga Penjamin Simpanan serta didukung oleh the Australia Indonesia Partnership for Economic Governance (AIPEG), World Bank, Asian Development Bank (ADB), Asian Development Bank Institute (ADB Institute), dan Agence Francaise Development (AFD).

Pembicara kunci adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pembicara lainnya adalah Iwan Jaya Aziz dari Cornell University, Ross Levine dari University of California, Berkeley; Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia; Halim Alamsyah Ketua DK LPS, Naoyuki Yoshino dari Asian Develepomnet Bank Institute; dan Nurhaida dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Seminar diselenggarakan pada tanggal 8 – 9 Desember 2016, dengan peserta/audiens pada seminar ini direncanakan 250 orang yang berasal dari Kementerian Keuangan dan Kementerian terkait lainnya, Anggota Komisi XI DPR RI dan Anggota Badan Anggaran DPR RI, Kementerian Keuangan di Kawasan ASEAN, dan negara lainnya serta akademisi dari perguruan tinggi dalam negeri.




Credit  finance.detik.com









Ini Penyebab Kerusakan Besar di Gempa Pidie Jaya


 Ini Penyebab Kerusakan Besar di Gempa Pidie Jaya
Sesar aktif Sumatera. istimewa
 
CBJakarta - Gempa berskala 6,4 skala Richter yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh, hari ini menyebabkan kerusakan yang cukup besar. Puluhan bangunan dan tiang listrik roboh. Jalan retak dan sebagian rusak berat. Korban tewas hingga kini yang tercatat sudah 54 orang dan kemungkinan akan terus bertambah.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Tsunami BMKG Daryono mengatakan besarnya kerusakan yang timbul disebabkan tanah di zona gempa yang relatif lunak. Ditambah banyak bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa.

"Kondisi di zona gempa tanahnya cukup lunak sehingga terjadi amplifikasi getaran gempa ditambah banyak bangunan yang tidak memenuhi standar tahan gempa," kata Daryono saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Desember 2016.

Dihubungi terpisah, pakar gempa Institut Teknologi Bandung, Sri Widianto, berpendapat kerusakan parah karena gempa terjadi di darat dan kedalaman pusat gempa relatif dangkal. Gempa yang terjadi pada subuh tadi memiliki kedalaman 15 kilometer.

"Ini mirip dengan gempa di Yogya. Kedalaman relatif dangkal dan banyak yang rusak juga," ujar Sri.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan gempa hari ini terjadi karena adanya sesar atau patahan Samalanga Sipopok. Menurut Sri, sesar ini belum diteliti sehingga karakteristik gerakannya belum diketahui. Namun, kata dia, dari kejadian gempa subuh tadi, baru diketahui bahwa patahan Samalanga Sipopok bergerak horizontal ke kanan.

Menurut Daryono, patahan Samalanga Sipopok pernah membuat gempa di Aceh pada 1967. Kala itu, gempa yang dihasilkan berkekuatan 6,1 skala Richter. Sama seperti hari ini, gempa terjadi di darat dan menimbulkan kerusakan. "Ini repot. Gempa itu berulang tapi kita enggak bisa memprediksi periodenya," tutur Sri.



Credit  TEMPO.CO





Sarmat: Misil Balistik Antarbenua Terbaru Rusia, ‘Anak Satan’



 
Seperti apa senjata baru ini, dan mengapa Rusia membutuhkannya?
missile launching pad
Penutup landasan peluncuran rudal RS-20 (Voyevoda) diangkat pada perayaan pasukan misil strategis, divisi rudal Orenburg, di Orenburg Oblast. Sumber: Vladimir Fedorenko/RIA Novosti
Uji penembakan misil balistik antarbenua Sarmat, yang akan beroperasi pada awal 2020-an, telah berhasil dilaksanakan pada September lalu. Namun, karakter teknis dan taktis senjata ini masih ‘dirahasiakan’. Kami akan memaparkan infomasi yang berhasil kami himpun dari pengembang senjata ini serta percakapan dengan para pakar militer.
Perlu dicatat, saat ini misil tersebut masih dalam proses rekayasa dan pengembangan, dan saat mulai beroperasi, ia tentu sudah melalui sejumlah modifikasi dan perubahan.

Apa Itu Sarmat?

Sarmat adalah misil antarbenua berbahan bakar cair kelas berat dengan kode MS-28. Total bobotnya mencapai 100 ton dan berat lemparannya ialah 10 ton. Misil ini akan bergabung dengan Pasukan Misil Strategis Rusia setelah 2020 dan akan menggantikan P-32M2 “Voievoda”, misil strategis yang paling sulit dan dashyat di dunia (julukan NATO: SS-18 Satan), dengan bobot 211 ton dan memiliki kekuatan lemparan 8,8 ton.
Hal yang akan membuat Sarmat berbeda dari pendahulunya tak hanya bobot yang lebih ringan, tapi juga jangkauan terbang. Jika ‘Satan’ mampu terbang pada jarak 11 ribu kilometer, Sarmat mampu menempuh jarak lebih dari 17 ribu kilometer, dan seperti yang direncanakan pengembang, dapat terbang ke target yang bahkan berada di Kutub Selatan, yang di sana tak ada siapa pun yang menantinya dan tak ada pagar antimisil yang dibangun.
Selain itu, Sarmat akan memiliki setidaknya 15 muatan peluru kendali balistik yang berisi beberapa hulu ledak individual, bukan hanya 10 hulu ledak nuklir. Mereka akan ditempatkan sesuai prinsip ‘setumpuk anggur’, dan masing-masing memiliki kapasitas 150 - 300 kiloton, yang dapat dipisahkan dari ‘tumpukannya’ saat ia harus meninggalkan target seperti yang diprogram. Ia dapat terbang dengan kecepatan hipersonik (melebihi Mach 5), mengubah lintasannya sesuai dengan tingkat dan ketinggian sehingga tak bisa dicegat oleh sistem pertahanan misil mana pun, baik yang sudah ada saat ini maupun misil jarak jauh, termasuk yang bergantung pada elemen antariksa.
“Bagi Sarmat, tak penting apakah ada sistem pertahanan misil atau tidak. Ia tak akan menyadarinya.”

Berapa Banyak Sarmat yang Akan Muncul?

Setidaknya 154 bahan peledak akan tetap bertahan di Voievoda (154 granat pertama akan dijinakkan sesuai perjanjian START-I). Namun, tentu tak semuanya akan diisi misil baru, jumlahnya haru sesuai dengan parameter Trakat START-3, yang memberi jatah Rusia dan AS 700 kendaraan peluncur dan 1.550 hulu ledak nuklir untuk ditempatkan pada 5 Februari 2018.
Tiap Sarmat membutuhkan 15 hulu ledak, dan berdasarkan data yang tersedia saat ini, Rusia memiliki 521 kendaraan peluncur dan 1.735 hulu ledak. Sementara, AS memiliki 741 peluncur dan 1.481 hulu ledak.
Trakat START-3 mungkin akan diperpanjang setelah berakhir masa berlakunya pada 2021, dengan persetujuan kedua pihak, untuk lima tahun tambahan. Dan jika itu terjadi, yang jelas pertama, Rusia akan memiliki lebih sedikit misil kelas Sarmat dibanding Voievoda. Memang, selain Sarmat Rusia juga masih punya peluncur lain seperti misil darat dan laut, bahkan pengebom strategis.

Mengapa Rusia Butuh Sarmat?

Di satu sisi, jawabannya jelas: untuk menghadapi musuh potensial, serta menggantikan Voievoda, yang pada akhir START-3 akan berakhir masa baktinya.
Di sisi lain, menurut Doktor Ilmu Teknik, Peneliti Senior di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Russian Academy of Sciences, Mayor Jenderal Vladimir Dvorkin, untuk menyelesaikan masalah ini, kompleks misil strategis bergerak seperti Topol-M, Yars, Rubezh, dan dalam jangka panjang sistem misil kereta tempur Barguzin, akan cukup.
"Sarmat dalam granat Voievoda adalah tujuan yang baik untuk serangan pertama musuh. Rusia tak akan pernah menjadi pihak pertama yang menyerang dnegan misil nuklir," terang Dvorkin, “meski kemungkinan ini terekam dalam doktrin militer kami.“
Kolonel Jenderal Viktor Esin sepakat dengan rekan saya, namun tak sepenuhnya. "Tidak, kita tak akan menjadi yang pertama menyerang dengan misil nuklir. Namun, Sarmat tak ditujukan untuk itu, melainkan untuk serangan balasan. Kita bisa melakukannya selama misil musuh terbang ke arah kita. Sebuah hal yang mungkin diketahui musuh. Oleh karena itu Sarmat, dan sistem pertahanan lain, akan menjamin keamanan kita."



Credit  indonesia.rbth.com



Rusia Ciptakan Senjata Elektromagnetik yang Mampu Lumpuhkan Drone Musuh


 
Rusia tengah mengembangkan teknologi baru untuk melawan sistem tempur berbasis drone, seperti Swarm yang dirancang AS. Senjata baru ini akan menggunakan prinsip elektromagnetik untuk melumpuhkan pesawat tanpa awak musuh.
 
A Russian soldier launches a drone
Pesawat tanpa awak, yang mulai digunakan para tentara sebagai senjata sekitar sepuluh tahun lalu, telah berubah arah secara keseluruhan di medan tempur. Sumber: Reuters
Pada akhir Oktober lalu, seorang perwakilan dari United Instrument Manufacturing Corporation menyatakan bahwa para ahli di perusahaannya telah menyelesaikan tipe senjata yang sepenuhnya baru. Keunikan utamanya ialah target senjata ini merupakan drone tempur mini.
Pesawat tanpa awak, yang mulai digunakan para tentara sebagai senjata sekitar sepuluh tahun lalu, telah berubah arah secara keseluruhan di medan tempur. Pada dasarnya, peran manusia secara bertahap disingkirkan sebagai unit tempur utama. Pengintaian dan serangan, hal-hal yang dulu mustahil dilakukan tanpa keterlibatan langsung manusia, kini bisa dilakukan oleh robot.
Drone terlihat seperti model pesawat mini dari luar. Namun sesungguhnya, senjata efektif bisa ditempatkan di atasnya, dan tak harus berupa senapan atau misil. Drone merupakan platform yang hampir ideal untuk menempatkan perangkat senjata elektronik.

Apa Itu Swarm?

Sistem Swarm merupakan pengembangan terbaru dari industri pertahanan Amerika. Meski idenya sederhana, sistem ini kompleks saat digunakan. Konsepnya sendiri polos: untuk membingungkan sistem pertahanan udara musuh dengan menciptakan pencegat.
Konsep ini telah digunakan dalam beberapa kesempatan dan tak gagal. Namun, keunikan Swarm terletak pada penggunaan drone yang ditujukan untuk memblokir fungsi stasiun radar. Sistem ini tak terdiri dari satu atau dua mesin — tergambar dari namanya (swarm berarti ‘kawanan’ dalam bahasa Inggris). Pengangkutnya, yang dapat berupa perangkat terbang apa pun, meluncurkan puluhan drone, seperti aksi sekumpulan lebah.
Tiap drone merupakan unit tempur mandiri. Ia dapat dilengkapi dengan semua jenis senjata, dari misil hingga perangkat elektronik. Namun, aksi Swarm terpadu secara organik. Tiap drone yang menyusun sistem memiliki fungsi tertentu, seperti melakukan pengintaian, menciptakan pencegatan, atau meluncurkan serangan misil.
Pesawat-pesawat tanpa awak ini secara bersamaan mengirim informasi pada titik kontrol tunggal dan menukarnya satu-sama lain. Hal ini pada dasarnya menghasilkan tipe baru sistem tempur. Ia tak hanya mampu mencakup invasi udara dalam area pertahanan dengan menekan radar musuh, tapi juga menyerang target pada lokasi yang telah ditetapkan. Sistem pertahanan udara tradisional tak akan mampu berhadapan dengan Swarm — secara praktis, mustahil menangkisnya dengan misil.

Senjata Baru Rusia untuk Hadapi Swarm

Jika Swarm mampu mencapai targetnya maka hampir mustahil untuk menghentikannya. Oleh karena itu, pengembangan baru yang diciptakan para insinyur Rusia bertujuan memblokirnya saat ia mendekat.
Tak seperti sistem dari generasi sebelumnya, senjata baru ini berorientasi pada fungsi aktif. Daripada menciptakan pencegatan radio, senjata baru ini melumpuhkan semua perangkat elektronik drone. Pesawat tanpa awak itu tak dirusak secara fisik, melainkan diubah menjadi seonggok besi belaka. Dibanding melancarkan serangan yang tak efektif pada miniatur pesawat terbang, taktik berbeda digunakan. Ia mengganggu komunikasi antara drone di kawanannya dengan pusat kendali mereka.
Saat ini, pengembangan senjata masih rahasia. Belum ada informasi bagaimana sesungguhnya senjata Rusia itu akan beraksi melawan kawanan drone. Para pakar berasumsi sistem ini akan memiliki senjata pengarah elektromagnetik.
Ini sepertinya mungkin. Rusia sudah lama bergantung pada penggunaan radiasi elektromagnetik dalam pertempuran. Jika demikian, drone akan diserang oleh aliran bertegangan tinggi yang benar-benar membakar mereka ‘di dalam’. Bom elektromagnetik juga efektif untuk digunakan melawan mereka.
Meledak pada ketinggian beberapa ratus meter, bom ini melumpuhkan semua perangkat elektronik yang berada dalam radius empat kilometer. Meski demikian, banyak pertanyaan yang masih belum terjawab. Sebagai contoh, belum diketahui bagaimana serangan elektromagnetik akan diciptakan dan diarahkan. Namun, jelas senjata Rusia memasuki level pengembangan baru.





Credit  indonesia.rbth.com



Militer Rusia Siapkan Robot Bawah Laut untuk Pantau Pergerakan Kapal Asing



 
Militer Rusia akan menempatkan sistem pemantauan laut global. Stasiun robotik akan dibangun di dasar samudra dan mengirim hasil pengintaian pergerakan berbagai kapal laut dan kapal selam asing ke pusat komando.
 
sea monitoring system
Kementerian Pertahanan Rusia telah mulai menempatkan sistem pemantauan akustik laut dalam. Sumber: Vitaliy Ankov/RIA Novosti
Kementerian Pertahanan Rusia telah mulai menempatkan sistem pemantauan akustik laut dalam Harmony, lapor surat kabar Izvestia.
Setelah selesai memasang perangkat tersebut pada 2020, militer Rusia akan mampu ‘melihat’ apa yang terjadi di area-area paling terpencil di samudra dunia yang sebelumnya tak bisa diakses. Secara khusus, ia akan memantau pergerakan kapal laut dan kapal selam asing.
Kontraktor umum Kementerian Pertahanan Rusia, Spetsstroi, tengah membangun pos komando baru untuk mengelola sistem ini di Kepulauan Novaya Zemlya. Selain itu, sebuah pabrik khusus akan dibangun di Severomorsk, Murmanskaya Oblast (1.496 km dari utara Moskow, untuk memproduksi komponen Harmony.
Menurut Izvestia, hampir tujuh miliar rubel (108 juta dolar AS) telah dialokasikan untuk pengembangan proyek ini.

Robot Bawah Laut

Sistem Harmony terdiri dari jaringan stasiun dasar laut yang dapat bekerja secara mandiri pada suhu antara -10 derajat Celcius hingga 45 derajat Celcius. Stabilitas ini didapatkan dengan bantuan baterai polimer lithium khusus yang memiliki sistem kendali konsumsi energi otomatis.
Harmony akan menggunakan sonar untuk melakukan pemantauan akustik di samudra dunia. Ketika ia mendeteksi sebuah objek, sistem ini akan mengirim sinyal sepanjang kabel ke pelampung yang mengambang di permukaan, yang kemudian akan mengirim data melalui satelit ke pos komando.
Jika diperlukan, stasiun ini dapat mematikan fungsinya dan kemudian diangkut oleh kapal selam terdekat.
Sistem semacam ini membantu militer untuk menguasai perairan hampir sepenuhnya dari jarak ratusan kilometer.

Area Penempatan

“Kami tertarik pada area-area yang menjadi lokasi penempatan kapal selam strategis AS, Inggris, dan Prancis di samudra dunia. Di Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik,” terang seorang narasumber dari industri pertahanan Rusia pada RBTH.
Ia menegaskan bahwa Rusia akan bertindak sesuai Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan tak akan berani mengganggu atau melakukan aktivitas militer di perairan milik negara lain.
“AS menempatkan sistem pengintai serupa di Laut Norwegia dan Laut Barents, serta Laut Jepang. Mereka memantau kapal selam kami secara jeli bukan hanya dengan bantuan sistem laut, tapi juga dengan sistem satelit,” tambah sang narasumber.
Pakar militer di kantor berita TASS Viktor Litovkin menyampaikan bahwa penempatan sistem pemantauan laut baru merupakan bagian dari kompetisi militer antara Rusia dan AS.
“Dengan tiap kepulan baru musuh, pihak lawan akan mengambil reaksi yang sesuai. Ada ketidakpercayaan serius yang hadir di antara kedua negara, yang menimbulkan kompetisi senjata,” kata Litovkin.
Menurutnya, meski Rusia mencoba untuk tak terlibat dalam kompetisi ini dan membatasi dirinya pada hal yang ‘dibutuhkan dan cukup’, pengembangan urusan militer mendorong negara ini menghabiskan banyak dana untuk teknologi dan layanan teknis baru.

Kapal Selam Apa yang Akan Menjadi Dasar Sistem?

Dmitry Kornev, penyunting di media Militaryrussia Internet, menyebutkan bahwa pengangkut pertama Harmony adalah kapal selam diesel-elektrik B-90 Sarov, yang menjadi bagian dari armada pada awal 2008. Pada kemudian hari, uji coba dilakukan pada sejumlah model yang berpengalaman.
Namun, kapal selam nuklir muncul sebagai dasar yang lebih layak bagi sistem ini. Kapal selam Khabarovsk dan Belgorod, yang akan menjadi bagian dari AL Rusia pada 2020, cocok untuk peran ini. Mereka akan menjamin sistem ini berfungsi sebaik mungkin.
Secara khusus, Belgorod rencananya akan mulai berlayar pada akhir 2016 dan awal 2017. Sejarawan militer Dmitry Boltenkov menyatakan bahwa konsekuensinya, AL Rusia bisa mulai menggunakan Harmony di masa depan.



Credit indonesia.rbth.com






Pemimpin Internasional Kecam Serangan Rusia di Aleppo


 
Pemimpin Internasional Kecam Serangan Rusia di Aleppo
Enam pemimpin internasional mengutuk aksi penyerangan Rusia di Aleppo, Suriah. Foto/Ilustrasi/Istimewa
 
LONDON - Perdana Menteri Inggris Theresa May mengutuk Rusia atas perannya dalam serangan di Aleppo yang disebut sebagai bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata. May bergabung dengan Barack Obama, Angela Merkel, dan para pemimpin dari Prancis, Kanada dan Italia yang juga mengutuk aksi Rusia di Aleppo.

Dalam pernyataannya keenam pemimpin mengkrityik pemerintah Suriah dan sekutu asingnya, terutama Rusia, atas serangan terhadap warga sipil dan menghalangi bantuan kemanusiaan. Pernyataan itu mencatat bahwa 200 ribu warga sipil, diantaranya anak-anak, kini berada di bagian timur kota Aleppo yang dikepung pasukan pemerintah.

"Aleppo sedang mengalami pemboman dan serangan artileri setiap hari oleh rezim Suriah, yang didukung oleh Rusia dan Iran. Rumah sakit dan sekolah belum terhindar. Sebaliknya, mereka muncul untuk menjadi sasaran serangan dalam upaya untuk memakai orang turun. Gambar-gambar dari anak yang meninggal adalah hati-melanggar," katanya seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (7/12/2016).

Mereka juga memperingatkan bahwa harus ada konsekuensi bagi siapa saja yang kedapatan melakukan kejahatan perang di Aleppo. Mereka juga mengatakan ada kebutuhan gencatan senjata yang mendesak, sehingga PBB dapat membawa bantuan kepada mereka yang terjebak dan bantuan untuk orang-orang yang melarikan diri.

"Pihak oposisi telah menyetujui rencana empat poin yang diajukan PBB untuk Aleppo. Rezim Suriah juga perlu untuk menyetujui rencana itu," kata pernyataan itu sembari menambahkan bahwa semua pihak yang berperang di Suriah harus mematuhi hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa.

"PBB Sekretaris Jenderal, Ban Ki-moon, telah berbicara tentang kejahatan perang yang dilakukan di Suriah. Tidak boleh ada impunitas bagi mereka yang bertanggung jawab. Kami menyerukan kepada PBB untuk menyelidiki laporan masing-masing dan mengumpulkan bukti-bukti untuk menahan para pelaku kejahatan perang," kata mereka.

Pernyataan itu juga menegaskan dukungan kepada utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, untuk melanjutkan negosiasi."Hanya penyelesaian politik bisa membawa perdamaian bagi orang-orang di Suriah."

Pernyataan ini muncul setelah salah satu LSM di Aleppo memperingatkan bahwa warga sipil di wilayah timur Aleppo hidup dalam ketakutan. "Orang-orang khawatir bahwa Grozny akan terjadi lagi. Mereka telah kehilangan kepercayaan pada semua orang - pemimpin dunia, dunia internasional yang hanya menyaksikan mereka dibunuh. Mereka kehilangan kepercayaan pada PBB. Dan kematian mereka hanya tinggal menghitung hari," kata Dr Mounir Hakimi, ketua Suriah Relief.


Credit  sindonews.com



Langka, AS Ungkap Keburukan Pemberontak Suriah


 
Langka, AS Ungkap Keburukan Pemberontak Suriah
Kerry menyebut menolak usulan gencatan senjata jangka panjang yang diajukan oleh Kelompok Internasional Pendukung Suriah (ISSG) pada November 2015 lalu. Foto/Istimewa
 
BRUSSELS - Amerika Serikat (AS) mengambil langkah yang jarang dilakukan, yakni mengungkap keburukan kelompok yang mereka dukung. Ini terjadi saat Menteri Luar Negeri AS, John Kerry berbicara di KTT NATO di Brussels, Belgia.

Saat membahas mengenai konflik di Suriah, Kerry menyatakan pemberontak Suriah adalah penyebab terus berkecamuknya perang di negara tersebut. Pemberontak, lanjut Kerry, menolak usulan gencatan senjata jangka panjang yang diajukan oleh Kelompok Internasional Pendukung Suriah (ISSG) pada November 2015 lalu.

ISSG adalah kelompok yang dibentuk oleh AS dan Rusia pada Oktober 2015 lalu, atau tidak lama setelah Rusia mulai melakukan operasi di Suriah. Pada awal November, kelompok itu berkumpul di Wina, dan menyepakati rencana perdamaian di Suriah, yang diawali dengan gencatan senjata jangka panjang di seluruh wilayah Suriah.

Saat itu, papar Kerry, semua pihak, termasuk Damaskus setuju dengan rencana tersebut. Namun sayangnya, kelompok pemberontak, atau yang disebut juga kelompok oposisi yang didukung AS, menolak mentah-mentah rencana damai itu.

"Ketika kami berkumpul di Wina, untuk memulai proses untuk menyelesaikan perang, kami membawa semua orang dalam perundingan, termasuk Rusia dan Iran, dan kami mencari gencatan senjata," kata Kerry dalam pernyataanya.

"Pihak oposisi menolak gencatan senjata. Mereka lebih memilih untuk melawan. Sejak itu, telah banyak kerugian secara geografis, dan juga kematian, kerugian yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan sebelumnya," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (7/12).

Saat ini, pihak pemberontak Suriah mulai kehilangan pegangan di wilayah Aleppo timur, setelah pasukan pemerintah Suriah melakukan serangan secara sporadis. Sudah lebih dari separuh wilayah Aleppo timur dikuasi oleh tentara Suriah, dan diprediksi sebelum akhir tahun Aleppo timur sudah jatuh ke tangan tentara Suriah.



Credit  sindonews.com




Jet Tempur F/A-18 Hornet AS Jatuh di Lepas Pantai Jepang


 
Jet Tempur F/A-18 Hornet AS Jatuh di Lepas Pantai Jepang
Pesawat jet tempur F/A-18 Hornet Amerika Serikat (AS). Jet tempur jenis ini jatuh di lepas pantai Jepang pada Rabu (7/12/2016) petang. Foto / REUTERS / Toby Melville
 
KOCHI - Sebuah pesawat jet tempur militer Amerika Serikat (AS), F/A-18 Hornet jatuh di lepas pantai Jepang, Rabu petang. Kecelakaan jet tempur AS itu telah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan AS, kepada NHK, Kamis (8/12/2016).

Pesawat milik 1st Marine Aircraft Wing itu selama ini ditugaskan di pangkalan militer Iwakuni di Prefektur Yamaguchi.

Pesawat jatuh sekitar pukul 18.00 waktu setempat di Prefektur Kochi. Pilot berhasil keluar dari pesawat sesaat sebelum jatuh.

Juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan pesawat jet tempur itu sedang dalam misi pelatihan rutin. Menurutnya, tim pencari dan penyelamat dari AS dan Jepang masih mencari keberadaan pilot yang telah keluar dari pesawat.

Meski berhasil keluar dari pesawat, nasib pilot AS tersebut belum diketahui. Pentagon juga masih menyelidiki insiden jatuhnya jet tempur F/A-18 Hornet.

Pangkalan Iwakuni Korps Marinir AS telah menjadi rumah bagi sekitar 5.000 tentara Amerika. Pangkalan ini rutin digunakan untuk pelatihan pilot kelautan dan untuk melakukan patroli udara dengan jet tempur F/A-18 Hornet.

Insiden ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan jet tempur F/A-18 yang mengganggu Korps Marinir AS. Pada bulan November dua jet tempur Hornet bertabrakan dekat Miramar di California selama misi pelatihan.



Credit  sindonews.com







PM Israel tolak bertemu Presiden Palestina di Paris


 
PM Israel tolak bertemu Presiden Palestina di Paris
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (REUTERS/Dan Balilty/Pool)
 
 
Paris/Jerusalem, (CB) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Rabu, ia telah menyatakan kepada Presiden Prancis Francois Hollande bahwa ia tidak akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas jika Prancis melanjutkan penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional Paris akhir Desember.

Netanyahu telah berkali-kali menolak usulan soal penyelenggaraan konferensi tersebut.

Prancis telah berupaya meyakinkan Netanyahu untuk melakukan pertemuan dengan Abbas di Paris guna menghidupkan kembali perundingan perdamaian yang hampir mati antara Israel dan Palestina, kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault, Rabu.

"Netanyahu mengatakan kepada Hollande bahwa kalau konferensi internasional di Paris ditiadakan, ia akan datang bertemu dengan Abu Mazen (Mahmoud Abbas) untuk berunding secara langsung tanpa prasyarat," menurut pernyataan yang mengatakan bahwa Netanyahu telah berbicara kepada Hollande.

"Israel tidak akan berpartisipasi dalam konferensi internasional yang tidak memberikan sumbangan dalam (upaya) mencapai perdamaian," tambahnya seperti dikutip Reuters.

Paris berkukuh untuk menyelenggarakan konferensi.

Prancis berkeyakinan bahwa dengan membawa kedua pemimpin untuk bertemu Hollande satu hari setelah konferensi, pihaknya membuka kesempatan menjawab tuduhan-tuduhan bahwa prakarsa Prancis itu ditujukan untuk mencari penyelesaian secara multilateral.

"Kita harus menciptakan kondisi bagi penyelesaian dua-negara dan kami saat ini sangat bertekad untuk melakukan apa pun untuk mewujudkan inisiatif kita. Semakin cepat, semakin baik," kata Ayrault kepada para wartawan dalam jumpa pers bersama mitranya dari Spanyol, Alfonso Dastis.

Ayrault membenarkan bahwa undangan telah disampaikan kepada Netanyahu dan Abbas untuk berhadapan langsung melakukan pertemuan.

Para diplomat mengatakan Hollande juga berencana meminta Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk membahas masalah tersebut.

Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rdainah, mengatakan Palestina menyambut baik "upaya-upaya Prancis untuk menyelamatkan proses politik yang goyah."

Prancis tahun ini telah berkali-kali berupaya menyuntikkan nafas baru ke dalam proses perdamaian dengan menyelenggarakan konferensi awal pada Juni.

Konferensi tersebut dihadiri perwakilan dari Perserikatan Bangsa-bangsa, Uni Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara utama Arab untuk membahas berbagai proposal, tanpa kehadiran pihak Israel ataupun Palestina.

Rencana yang diusung adalah mengadakan kelanjutan konferensi sebelum Natal dengan melibatkan Israel dan Palestina untuk melihat apakah kedua pihak bisa dibawa kembali ke meja perundingan.

Konferensi tingkat menteri luar negeri tersebut diarahkan untuk menyetujui pernyataan bersama yang akan menegaskan penyelesaian dua-negara berdasarkan perbatasan sebelum 1967 dan sesuai dengan resolusi-resolusi Dewan Keamanan, kata para diplomat.





Credit  ANTARA News




Militer Suriah rebut seluruh Kota Tua Aleppo


 
Militer Suriah rebut seluruh Kota Tua Aleppo
Foto udara menunjukkan sebuah masjid dan gedung-gedung di sekitarnya yang rusak di Al-Maysar, Aleppo, Suriah, Kamis (23/4). (REUTERS/Hosam Katan )
 
 
Beirut, Lebanon (CB) - Pasukan pemerintah Suriah berhasil merebut seluruh kawasan bersejarah Kota Tua Aleppo setelah petempur pemberontak mundur semalam menurut laporan kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rabu (7/12).

Militer dan pasukan propemerintah kini menguasai lebih dari 75 persen wilayah Aleppo timur, basis pemberontak sejak 2012, tiga pekan sejak operasi dimulai untuk merebut kembali seluruh kota terbesar kedua di Suriah itu.

Observatorium mengatakan pemberontak mundur dari bagian terakhir Kota Tua tadi malam setelah militer merebut Distrik Bab al Hadid dan Aqyul.

"Pemberontak terpaksa mundur dari Kota Tua Aleppo karena khawatir dikepung" menurut kelompok pemantau yang berbasis di Inggris tersebut.

Pasukan Suriah kini menguasai seluruh kawasan di timur benteng bersejarah Aleppo, dan sebagian Distrik Marjeh menurut pernyataan Observatorium yang dikutip kantor berita AFP.

Tadi malam, militer melancarkan serangan ke kawasan Al-Zabdiya dan wilayah lain yang masih dalam kendali pemberontak di bagian tenggara kota itu menurut kelompok itu.

Militer menyatakan sedikitnya 15 orang, termasuk satu anak, tewas dalam serangan pemerintah di Aleppo Timur pada Selasa. Tiga anak ada di antara 11 orang yang tewas dalam serangan pemberontak ke area yang dikuasai pemerintah di kota itu.




Credit  ANTARA News




Merkel sebut situasi di Aleppo sebagai "aib" internasional



 
Merkel sebut situasi di Aleppo sebagai
Kanselir Jerman Angela Merkel. (REUTERS)
 
 
Essen, Jerman (CB) - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan adalah "aib" bahwa komunitas internasional tidak bisa meredakan penderitaan di kota Suriah yang terkepung, Aleppo.

"Aleppo merupakan aib," katanya saat berpidato kepada Partai Uni Demokratik Kristen (Christian Democratic Union/CDU), mengecam dukungan Rusia dan Iran pada pembombardiran yang dilakukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Adalah aib bahwa kita tidak bisa membangun koridor kemanusiaan, tapi kita harus terus memperjuangkannya."

Merkel mengatakan dia terkejut melihat puluhan ribu warga Jerman turun ke jalan berdemonstrasi menentang perjanjian perdagangan bebas, namun secara virtual tidak ada protes terhadap pertumpahan darah di Suriah.

"Ada yang salah di sini," katanya sebagaimana di kutip kantor berita AFP.

Merkel menambahkan bahwa dunia perlu melakukan perlawanan internasional terkoordinasi terhadap terorisme.

"Alih-alih, Suriah malah menyerah pada perang sipil yang di dalamnya Rusia dan Iran mendukung rezim Assad dalam sejumlah aksi brutal terhadap rakyatnya sendiri," katanya.

Rusia dan Amerika Serikat dalam posisi berlawanan dalam konflik Suriah dengan Moskow mendukung Assad dengan serangan udara dan Washington mendesak orang kuat itu lengser.

Pasukan rezim sejauh ini sudah merebut dua per tiga wilayah timur Aleppo yang dikuasai pemberontak sejak awal operasi untuk merebut kembali seluruh kota itu pada pertengahan November.

Serangan itu memicu kemarahan internasional, namun Rusia dan China pada Senin memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyeru gencatan senjata tujuh hari di kota itu.

Moskow mengusulkan penetapan empat koridor kemanusian ke wilayah timur kota itu namun menyatakan bahwa persetujuan rezim masih sangat penting.



Credit  ANTARA News



Donald Trump sedang uji nyali hadapi China


 
Donald Trump sedang uji nyali hadapi China
Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump. (REUTERS/Mike Segar)
 
 
Washington (CB) - Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump mengisyaratkan untuk mengambil pendekatan yang keras terhadap China dengan berbicara langsung kepada Presiden Taiwan pekan lalu. Di sini, Trump menguji dirinya mengenai seberapa jauh dia bisa meminta konsesi-konsesi kepada China mulai dari soal perdagangan sampai masalah Korea Utara.

Pembicaraan telepon antara Trump dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sendiri adalah pertama kalinya seorang presiden terpilih AS atau presiden AS berbicara langsung dengan seorang pemimpin Taiwan sejak Presiden Jimmy Carter mengalihkan pengakuan kedaulatan dari Taiwan kepada China pada 1979.

Tindakan Trump itu sendiri memicu kemarahan China. Pemerintahan Presiden Barack Obama sudah memperingatkan Trump bahwa langkah itu bisa menghancurkan kemajuan hubungan AS-China yang selama ini telah dibangun secara hati-hati baik oleh presiden asal Republik maupun presiden asal Demokrat.

Para analis bahkan yakin langkah itu bisa memicu konfrontasi militer terbuka dengan China jika langkah Trump sudah terlalu jauh.

Namun Trump dan Wakil Presiden terpilih Mike Pence berusaha melupakan arti penting pembicaraan sepuluh menit dengan pemimpin Taiwan itu dengan mengatakan bahwa itu semata basa basi politik yang tidak bakal menggeser kebijakan luar negeri AS.

Masalahnya, Trump malah meniup bara api ketika Minggu waktu setempat lalu mengeluhkan kebijakan ekonomi dan militer China via Twitter. Sudah begitu, penasihat ekonomi Trump, Stephen Moore, makin membuat runyam suasana dengan menyatakan jika China tidak suka atas tindakan Trump kepada Taiwan itu, maka "peduli amat".

Para analis, termasuk para mantan pejabat senior AS, menyebut langkah Trump itu paling tidak merupakan pukulan terhadap China dan merupakan isyarat bakal ada pendekatan lebih keras terhadap China, di antaranya rencana memperbesar penggelaran militer AS sebagai bagian dari meningkatnya kekuatan China di Asia Pasifik.

Jon Huntsman, yang disebut-sebut calon menteri luar negeri kabinet Trump, meyatakan akhir pekan ini bahwa Taiwan mungkin batu loncatan dalam menghadapi China.

Penasihat Trump, Peter Navarro, dan mantan duta besar AS untuk PBB John Bolton, setali tiga uang dengan menyatakan manuver ke Taiwan itu sebagai tekanan kepada China untuk mundur dari nafsu teritorialnya di Asia Timur.

Tapi di mata Evan Medeiros, bekas pejabat yang pernah menjadi penasihat Presiden Barack Obama untuk urusan Asia Timur, langkah Trump itu sangat berisiko tinggi.

"Inilah kenyataannya: China memberi tahu kita semua sejelas-jelasnya pada pertengahan 1990-an bahwa masalah Taiwan adalah menyangkut perang dan damai. Itukah proposisi yang mesti diujikan AS?" kata Medeiros dalam laman Reuters.

Douglas Paal, mantan pejabat Gedung Putih pada pemerintahan presiden dari Republik dan pernah menjadi duta AS di Taiwan pada 2002-2006, malah mengatakan Trump masih terbelenggu masa silam pada era 1990-an ketika China saat itu jauh lebih lemah dan AS sebaliknya lebih kuat, sehingga Trump berani keras terhadap China.



Credit  ANTARA News