Selasa, 23 Agustus 2016

Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, mobil hybrid dua tempat duduk dan girokopter merupakan mobil konsep masa depan yang mampu terbang sehingga dapat mengatasi berbagai macam hambatan ketika ingin berpergian. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, mampu pergi dengan kecepatan 0 hingga 60 mph dalam waktu kurang dari delapan detik dan mampu terbang dengan ketinggian dibawah 4.000 kaki. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, miliki tangki bensin sebesar 27 galon yang mampu dengan jarak tempu untuk terbang sejauh 220 mil jarak dan 750 mil untuk kerjalan di darta. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, terbuat dari serat karbon, titanium, dan aluminium yang hanya memiliki berat 1,500lbs. dailymail.co.uk

 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, dilengkapi fitur mesin 230hp empat silinder bertenaga kuda dengan bahan bakar bensin. dailymail.co.uk


 Kecanggihan Pal-V One Helicycle Mobil Terbang Masa Depan
Pal-V One Helicycle, saat di darat seperti mobil sport yang ekornya dapat dilipat ketika melintas di aspal. dailymail.co.uk







Credit  Tempo.co

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal permukaan ke permukaan RBS15 Mk3 merupakan varian tercanggih dari keluarga rudal RBS15 yang dikembangkan oleh Saab Bofors Dynamics, Swedia dan Diehl BGT Defence, Jerman. RBS15 Mk3 merupakan pengembangan dari RBS15 Mk2, dan lulus uji coba, pada Oktober 2008. Pada Desember 2008, Jerman mulai memproduksi RSB15 Mk3. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
RBS15 Mk3 dapat ditempatkan pada kapal-kapal berukuran kecil, kapal patroli, kapal cepat rudal, korvet, hingga kapal perang berukuran besar, seperti kapal perang tipe frigate. Rudal ini dirancang untuk menghancurkan target di perairan dalam dan menyerang target di daratan dari kapal-kapal perang penjaga pantai. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal RBS15 Mk3 menggunakan teknologi "tembak dan lupakan". Rudal dapat ditembakan di berbagai daerah dan cuaca, seperti kawasan gurun pasir yang panas, di Artik dan di Laut Utara yang sangat dingin, berkat teknologi pemrograman sebelum penembakan dengan radar pencari aktif yang maju. Perencanaan penembakan menggunakan Missile Engagement Planning System (MEPS) yang canggih. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal RBS15 Mk3 memiliki probabilitas yang tinggi dalam menghancurkan target, karena terbang rendah di atas permukaan laut atau sea skimming, memiliki lintasan yang fleksibel, kemampuan bermanuver untuk mengelak hadangan rudal atau peluru dari CWIS, memiliki jejak radar dan infra merah yang kecil, dan kemampuan menembus pertahanan yang canggih. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
RBS15 Mk3 merupakan rudal multiplatform, dapat diluncurkan dari kapal, truk, dan pesawat. Rudal ini memiliki jangkauan 200 km, melaju hingga kecepatan 0,9 mach atau 1111 km/jam. Sistem pemandu dan kontrol RBS15 Mk3 mencakup sistem navigasi inersia dan GPS penerima, radar altimeter dan radar pencari target Ku-band. Rudal ini juga mempunyai ketahanan perang elektronik atau anti jamming. saab.com

 Mengenal Rudal RBS15 Mk3, Penghancur Kapal Perang Musuh
Rudal RBS15 Mk3 kemudian dikembangkan menjadi varia RBS15 F ER, yang ditembakan dari pesawat tempur. Dua atau lebih rudal RBS15 Mk3 dapat diprogram mencapai sasaran secara bersamaan dari berbagai arah untuk menembus sistem pertahanan udara kapal perang musuh. Beberapa negara di luar Swedia dan Jerman, seperti Finlandia, dan Polandia, telah menggunakan RBS15 Mk3. wikipedia.org






 Credit Tempo.co



Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat Kawasaki P-1 MPA (Maritime patrol aircraft) dibuat untuk menggantikan P-3 Orion yang selama ini menjaga maritim Jepang. Pesawat patroli laut ini pertama kali terbang, pada 2009, dan resmi masuk Angkatan Laut Pasukan Bela Jepang, pada 2013. Jepang memesan sekitar 90 pesawat patroli ini. Angkatan Udara Kerajaan Inggris juga tertarik untuk membeli Kawasaki P-1, menggantikan Nimrods yang akan dipensiunkan. reddit.com

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Kawasaki P-1 merupakan pesawat patroli maritim yang menggunakan empat mesin turbofan yang menggantung di sayap. Pesawat ini menggunakan sayap rendah agar dapat stabil pada saat terbang dengan kecepatan rendah dan ketinggian rendah. Penggunaan empat mesin memungkinan pesawat melanjutkan misinya walaupun salau satu mesin mengalami kerusakan. wikipedia.org

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat patroli maritim Kawasaki XP-1 memiliki panjang 38 m, rentang sayap 35,4 m dan tinggi ekor 12,1 m. Berat maksimum lepas landas mencapai 79,7 ton. Pesawat yang diawaki 13 kru ini menggunakan teknologi yang maju, sehingga dapat terbang lebih tinggi, jangkauan lebih jauh, dan membawa beban lebih banyak, dibanding P-3C Orion. Pesawat ini menggabungkan sistem fly-by-light (FBL) sehingga memiliki ketahanan terhadap gangguan elektromagnetik tinggi. wikipedia.org
 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat patroli maritim Kawasaki P-1 dilengkapi dengan sistem radar phased array dan akustik yang terbaru dengan kemapuan melacak kapal selam dan kapal kecil. Perangkat sensor menggabungkan HPS-106 Active Electronically Scanned Array (AESA), sistem magnetic anomaly detection (MAD), dan sistem deteksi Infrared/Light. Sistem MAD mendeteksi kapal selam dengan mencari variasi magnetik yang dibuat oleh kapal selam pada medan magnet bumi. wikipedia.org

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Kawasaki P-1 juga dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan untuk mendukung misi Tacco (Tactical Coordinator ) atau komando taktis. Sistem tempur yang maju yang disediakan akan mengarahkan pesawat ke jalur penerbangan terbaik untuk menyerang kapal selam. Pesawat ini dapat diintegrasikan dengan radar peringatan, sistem peringatan rudal, dukungan tindakan elektronik, dan penanggulangan perang elektronik. wikipedia.org

 Kawasaki P-1, Pesawat Patroli dan Pemburu Kapal Selam Jepang
Pesawat Kawasaki P-1 sering dibandingkan dengan P-8 Poseidon, buatan Boeing, perusahaan terkenal asal Amerika Serikat. P-1 dairancang dapat beroperasi pada ketinggian rendah, sementara P-8 beroperasi pada ketinggian 35.000-42.000 kaki. Untuk memburu kapal selam, Kawasaki P-1 membawa 107 sonobuoy, sementara P-8 Poseidon membawa 120 sonobuoys. Kedua kapal ini dipersenjatai dengan rudal anti kapal, terpedo, dan ranjau. wikipedia.org





Credit  Tempo.co


Utang Luar Negeri RI Naik 6,2% Jadi US$ 323,8 M

 
Utang Luar Negeri RI Naik 6,2% Jadi US$ 323,8 M  
Foto: Rachman Haryanto
 
Jakarta -Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar US$ 323,8 miliar atau tumbuh 6,2% (yoy). Berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka panjang tumbuh 7,7% (yoy), sementara ULN jangka pendek turun 3,1% (yoy).

Demikian disampaikan Bank Indonesia (BI) dalam keterangan resminya seperti dikutip detikFinance, Selasa (23/8/2016).

Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor publik meningkat, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor swasta menurun. Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar 36,8%, sedikit meningkat dari 36,6% pada akhir triwulan I-2016.

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN jangka panjang. Posisi ULN berjangka panjang pada akhir triwulan II-2016 mencapai US$ 282,3 miliar (87,2% dari total ULN) dan meningkat 7,7% (yoy), lebih lambat dari pertumbuhan triwulan I-2016 sebesar 8,4% (yoy).

Di sisi lain, posisi ULN berjangka pendek pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar US$ 41,5 miliar (12,8% dari total ULN) dan menurun 3,1% (yoy), lebih kecil dibandingkan dengan penurunan pertumbuhan triwulan I-2016 sebesar 9,1% (yoy).

Meski secara tahunan menurun, posisi ULN jangka pendek pada akhir triwulan II tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya. Dengan perkembangan tersebut, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa tercatat sebesar 37,8% pada triwulan II-2016.

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN sektor swasta. Pada akhir triwulan II-2016, posisi ULN sektor publik sebesar US$ 158,7 miliar (49,0% dari total ULN), sementara ULN sektor swasta mencapai US$ 165,1 miliar (51,0% dari total ULN).

ULN sektor publik tumbuh meningkat menjadi 17,9% (yoy) pada triwulan II-2016 dari triwulan sebelumnya sebesar 14,0% (yoy), sementara ULN sektor swasta turun 3,1% (yoy) lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada triwulan sebelumnya sebesar 0,5% (yoy).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir triwulan II-2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih.

Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 75,9%. Bila dibandingkan dengan triwulan I-2016, pertumbuhan tahunan ULN sektor listrik, gas & air bersih tercatat meningkat sedangkan pertumbuhan tahunan ULN sektor industri pengolahan tercatat melambat. Sementara itu, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan dan sektor keuangan mengalami kontraksi yang lebih dalam.

Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada triwulan II-2016 masih cukup sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.



Credit  detikfinance


Temui Wiranto, Xanana Sampaikan Sengketa Timor Leste-Australia

 
Temui Wiranto Xanana Sampaikan Sengketa Timor Leste Australia
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto. (Dok. Sindo).
 
JAKARTA - Indonesia menegaskan komitmennya untuk mendukung Timor Leste dalam sengketa batas laut dengan Australia. Komitmen ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto usai melakukan pertemuan dengan Mantan Perdana Menteri Timor Leste Xanan Gusmao, Minggu, 21 Agustus 2016 malam.

Wiranto menyampaikan dalam pertemuannya dengan Xanana Gusmao juga membahas berbagai persoalan, termasuk menyangkut batas kedua negara dan perekonomian.

"Beliau (Xanana) datang membincangkan hal-hal penting diantara kedua negara," ujar Wiranto, Jakarta, Senin (22/8 2016).

Sementara Xanana menyampaikan rencananya Pemerintah Timor Leste untuk datang ke Pangadilan Internasional Den Hag Belanda terkait sengketa batas maritim dengan Australia tersebut. "Minggu depan saya akan ke Belanda berunding disana," jelas Xanana. 

Sengketa batas maritim Timor Leste dengan Australia sudah terjadi sejak lama. Sengketa ini dianggap menimbulkan kerugian miliaran dolar dari keuntungan eksplorasi kilang minyak dan lapangan gas lepas pantai di Laut Timor.


Credit  Sindonews



Tegang dengan Rusia dan China, AS Bersiap Jajal Drone Selam

 
Tegang dengan Rusia dan China AS Bersiap Jajal Drone Selam
Angkatan Laut AS bersiap menguji coba drone selam. | (DARPA)
 
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berencana menguji coba drone selam sebagai upaya Pentagon untuk mempertahankan kehadirannya di Pasifik di saat terlibat ketegangan dengan Rusia dan China.

Rencana uji coba itu sekaligus jadi pembuktian bahwa drone tidak lagi jadi moda yang didominasi Angkatan Udara.

Drone selam yang akan diuji coba Angkatan Laut AS sebenarnya karya kontraktor pertahanan Boeing yang pada bulan Maret lalu meluncurkan drone submersible 51 kaki bernama Echo Voyager. Kendaraan ini dirancang khusus untuk misi pengintaian atau mata-mata.

”Echo Voyager adalah pendekatan baru bagaimana kendaraan bawah laut tanpa awak akan beroperasi dan digunakan di masa depan,” kata Presiden Boeing Phantom Works, Darryl Davis, dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Sputniknews, Selasa (23/8/2016).

Drone selam AS rencananya akan diuji coba pada musim gugur tahun ini.

”Saat ketegangan terus meningkat dengan China dan Rusia—kedua militer yang memiliki Angkatan Laut yang canggih dan sangat besar—ada minat yang meningkat dalam memanfaatkan teknologi tanpa awak di bidang maritim,” kata Arthur Holland Michel, co-direktur Pusat untuk Studi Drone di Bard College, seperti dikutip Stars and Stripes.

Angkatan Laut AS telah mengusulkan dana USD319 juta untuk tahun fiskal mendatang guna mengembangkan drone submersible. Selain Echo Voyager, Pentagon sedang menyempurnakan Sea Hunter, kapal selam tak berawak yang dirancang untuk mengidentifikasi dan melacak kapal musuh.

Tantangan dari pengembang kendaraan selam nirawak ini adalah harus mengatasi rintangan unik di bawah laut.

Echo Voyager mengandalkan baterai listrik-diesel dan listrik-diesel sistem hybrid, sehingga dapat tetap terendam di bawah laut selama berbulan-bulan dan menghindari cuaca buruk.



Credit  Sindonews






Hadapi China, Jepang Ingin 200 F-15 Muat Rudal 2 Kali Lipat

 
Hadapi China Jepang Ingin 200 F 15 Muat Rudal 2 Kali Lipat
Pesawat jet tempur F-15 Angkatan Udara Bela Diri Jepang. | (Reuters)
 
TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang menginginkan 200 pesawat jet tempur F-15 di-upgrade untuk bisa memuat rudal udara dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Keinginan militer Jepang itu untuk mengantisipasi kemungkinan konfrontasi dengan China setelah bersitegang terkait sengketa kawasan Laut China Timur.

Untuk meng-upgrade ratusan jet tempur buatan Amerika Serikat (AS) yang akan dioperasikan Angkatan Udara Bela Diri Jepang (ASDF) itu, Departemen Pertahanan Jepang akan meminta alokasi dana lebih besar. Demikian laporan Nikkei Asian Review.

Saat ini, setiap unit pesawat jet tempur F-15 bisa memuat delapan rudal udara. Dengan di-upgrade, militer Jepang menghendaki setiap jet tempur F-15 bisa memuat 16 rudal.

Selain itu, sayap rusak dan bagian lain akan diperbaiki untuk memperpanjang umur jet-jet tempur tersebut.

Jepang saat mampu mengoperasikan 200 jet tempuyr F-15 jika pertempuran pecah. Jepang juga memiliki sekitar 90 pesawat tempur F-2 multirole Mitsubishi yang merupakan pengembangan dari F-16.

Anggaran militer Jepang pada 2017 dilaporkan mencapai USD51 miliar, yang mencakup pembelian terpisah pesawar jet tempur siluman generasi kelima AS F-35 yang kontroversial. Pesawat jet tempur tercanggih AS itu rencananya akan dikerahkan di Pangkalan Udara Misawa di ujung utara Honshu.

Jepang dan China terlibat sengketa kepulauan di Laut China Timur yang beberapa pekan ini terus memanas. Kepulauan itu diklaim Tokyo  dengan nama Senkaku dan juga diklaim Beijing dengan nama Diaoyu.

“Daya jelajah pesawat militer China telah bertambah lagi, mereka datang semakin dekat menuju  wilayah kami,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip Nikkei Asian Review, kemarin (22/8/2016).

Kementerian Pertahanan Jepang menambahkan, bahwa ASDF telah mencegat jet tempur China 199 kali dari bulan April sampai Juni 2016 di kawasan Laut China Timur. Jumlah itu meningkat 75 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

Sebelumnya, Jepang mengungkap langkah China yang sudah membangun infrastruktur yang disebut media Tokyo sebagai “dermaga kapal perang” di Pulau Nanji, wilayah China di kawasan Laut China Timur.



Credit  Sindonews





Eks Presiden Singapura S R Nathan Meninggal usai Stroke 3 Pekan

 
Eks Presiden Singapura S R Nathan Meninggal usai Stroke 3 Pekan
Mantan Presiden Singapura S R Nathan meninggal di usia 92 tahun. | (Reuters)
 
SINGAPURA - Mantan Presiden Singapura S R Nathan meninggal dunia pada hari Senin (22/8/2016) di usia 92 tahun. Nathan meninggal setelah tiga pekan menderita stroke.

Kantor Perdana Menteri (PMO) Singapura dalam sebuah pernyataan beberapa menit lalu mengkonfirmasi meninggalnya eks presiden Singapura keturunan India yang menjabat era 1999-2011 ini.

“Perdana Menteri dan rekan kabinetnya sedih atas berlalunya SR Nathan dan ingin menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarganya mendiang Nathan yang meninggal dengan damai di Singapore General Hospital pada Senin pukul 21.48,” bunyi pernyataan PMO.

PMO mengatakan layanan pemakaman secara kenegaraan akan diselenggarakan pada hari Jumat di University Cultural Centre.

Jenzah Nathan akan disemayamkan di Gedung Parlemen pada Kamis. Hal itu untuk memberikan kesempatan pada para warga Singapura yang ingin memberikan penghormatan terakhir.

Nathan telah dirawat di Singapore General Hosiptal sejak serangan stroke pada 31 Juli 2016. Dia meninggalkan istri, dua anak dan tiga cucu.

Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dan istri mengaku sedih atas meninggalnya mantan presiden Nathan.

”Sebagai Presiden Singapura, Nathan memperjuangkan masalah sosial dengan memulai ‘Presiden Challenge’ di tahun 2000. Presiden Challenge memperoleh banyak dukungan dari masyarakat,” tulis dia di Facebook.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, juga mengirim ucapan belasungkawa kepada istri Nathan dan keluarganya.

”Saya tahu Nathan selama 40 tahun, sejak saya masih seorang perwira muda di SAF (Angkatan Bersenjata Singapura). Saya ingat dia sebagai pria pemandu dalam tugas untuk bangsa. Dia menjalankan setiap tugas. Dia adalah putra sejati Singapura,” kata Lee, seperti dikutip Channel News Asia.



Credit  Sindonews


Indonesia imbau negara-negara ASEAN perjelas klaim Laut China Selatan

 
Indonesia imbau negara-negara ASEAN perjelas klaim Laut China Selatan
Ilustrasi peta kawasan Laut China Selatan. China mengklaim secara sepihak hampir semua Laur China Selatan, dan menerapkan area udara pertahanan di atas wilayah itu. Sampai kini China tidak menetapkan koordinat pasti Sembilan Garis Putus-putus yang dijadikan dasar klaim sepihak mereka. (www,beforeitnews.com)
 
Jakarta (CB) - Setelah selama ini cenderung berkomentar normatif maka kali ini Indonesia mengimbau negara-negara anggota ASEAN yang memiliki klaim di Laut China Selatan untuk memperjelas klaim mereka berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional 1982 (UNCLOS 1982).

"Misalnya, Vietnam punya klaim ZEE, tapi Vietnam hanya menarik garis pangkal dari daratan utama ke salah satu pulau kecil yang terlalu jauh yang sebenarnya itu tidak sesuai konvensi hukum laut," kata Deputi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Arif Oegroseno, di Jakarta, Senin.

Ditemui usai menjadi pembicara kunci dalam Simposium Asia Internasional 2016, di Hotel Shangri La, Jakarta, dia menjelaskan, hal itu bukan hanya negara-negara pengklaim di ASEAN. 

Namun juga semua negara di kawasan Asia, termasuk China dan Taiwan, harus memperjelas jumlah, letak, dan titik koordinat wilayah yang diklaim. 

Sejak akhir dasawarsa '80-an China mengeluarkan klaim sepihak kepemilikan hampir semua Laut China Selatan. Mereka tidak pernah menyatakan secara resmi kepada internasional tentang koordinat pasti Sembilan Garis Putus-putus yang dijadikan "pijakan" klaim sepihak mereka itu.

Namun, sebagai anggota ASEAN dan negara yang tidak memiliki klaim di Laut China Selatan, Indonesia berkepentingan mendorong negara ASEAN pengklaim, yakni Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darusalam, untuk segera memperjelas klaim mereka.

"Jadi peraturan perundang-undangan itu tidak hanya untuk satu negara, tapi semuanya, karena konvensi hukum laut sudah jadi konvensi yang dihormati 88 persen dari seluruh negara di dunia, jadi harus kita hormati," kata diplomat karir Indonesia itu.

China juga menandatangani UNCLOS 1982 namun mereka mati-matian menolak ketetapan akhir Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, pertengahan Juli lalu. Mahkamah Arbitrase Internasional memenangkan pengaduan Filipina atas China.

Selain itu, dia juga menilai perlu Amerika Serikat segera meratifikasi UNCLOS 1982 karena sebagai negara besar di kawasan, Amerika Serikat punya peran yang signifikan untuk memberikan contoh bagi negara-negara lain. Amerika Serikat belum menandatangani UNCLOS 1982 hingga kini.

Dia menambahkan ratifikasi akan menunjukkan komitmen yang jelas dari Amerika Serikat untuk menghormati hukum laut internasional dengan menjadi bagian yang terikat di dalamnya.

"Kalau suatu negara bukan bagian dari konvensi hukum laut, kalau dia melanggar, dia tidak bisa kita gugat, tapi kalau dia bagian dari konvensi hukum laut, kalau dia tidak sesuai, ada suatu proses peradilan yang bisa dilakukan berdasarkan hukum laut," ujarnya.





Credit  ANTARA News




Iran: penggunaan pangkalan udara oleh Rusia berakhir

 
Iran: penggunaan pangkalan udara oleh Rusia berakhir
Dokumentasi: Salah satu Mig 31 yang dikerahkan Rusia untuk intervensi di Suriah (Reuters)
 
Dubai (CB) - Rusia menghentikan penggunaan pangkalan udara Iran untuk melancarkan serangan di Suriah, kata kementerian luar negeri Iran pada Senin, yang menghentikan mendadak penempatan tidak lazim dan dikecam Gedung Putih dan anggota parlemen Iran.

Pada pekan lalu, sejumlah pesawat pengebom milik Rusia, Tupolev-22M3 dan Sukhoi-34, menggunakan pangkalan udara Nojeh, dekat kota Hamadan, Iran baratlaut, untuk melancarkan serangan udara terhadap sejumlah kelompok bersenjata di Suriah.

Itu pertama kali kekuatan asing menggunakan pangkalan udara Iran sejak Perang Dunia Kedua. Rusia dan Iran memberikan bantuan militer penting kepada Presiden Bashar al-Assad untuk melawan pemberontak dan petempur garis keras dalam perang Suriah, yang telah berjalan lima tahun itu.

Sejumlah anggota parlemen Iran menyebut gerakan itu sebagai kebocoran undang-undang dasar Iran, yang melarang "pembentukan pangkalan militer asing apa pun di Iran, meskipun untuk tujuan perdamaian".

Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehghan menyangkal kritikan itu namun juga menyinggung Moskow karena menginformasikan gerakan itu, dan menyebutnya sebagai pamer dan "pengkhianatan kepercayaan".

"Kami tidak memberikan pangkalan militer apapun kepada pihak Rusia dan mereka tidak ada di sini untuk tinggal," kata Dehghan seperti dikutip kantor berita Fars pada Minggu malam.

Dia mengatakan bahwa "tidak ada perjanjian tertulis" antara kedua negara dan "kerja sama operasional" hanya berlaku sementara dan terbatas untuk melakukan pengisian bahan bakar semata.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada minggu lalu menyebut gerakan itu "disayangkan namun tidak mengejutkan" dan mengatakan bahwa mereka mempelajari apakah itu melanggar resolusi 2231 dari Dewan Keamanan PBB, yang melarang penyediaan, perdagangan dan pemindahan pesawat tempur ke Iran.



Mendadak

Pada Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa penggunaan pangkalan itu oleh Rusia telah berakhir.

"Rusia tidak memiliki pangkalan di Iran dan tidak dikerahkan disini. Mereka melakukan (operasi) ini dan telah berakhir unuk saat ini," kata Bahram Qasemi kepada kantor berita Tasnim.

Menteri pertahanan Iran telah mengatakan pada minggu lalu bahwa Rusia akan diizinkan untuk menggunakan pangkalan udara Nojeh "selama mereka perlukan".

Hubungan kedua negara itu tampak mencapai tingkatan baru pada September saat Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan campur tangan militer di Suriah demi mendukung Bashar.

Setelah beberapa penundaan, Rusia menyediakan sistem pertahanan misil S-300 buatannya kepada Iran, sebagai bukti meningkatnya kerja sama yang menguji pengaruh Amerika Serikat di Timur Tengah.

Dehghan mengatakan bahwa untuk mengganti penundaannya, Rusia telah menyarankan untuk memberikan sistem S-400 mereka yang mutakhir kepada Iran, namun Teheran kurang tertarik karena mereka sedang mengusahakan sistem pertahanan buatan lokal.

Iran mengungkap sistem pertahanan misil baru mereka, Bavar 373 pada Senin, sebuah sistem yang dirancang untuk menangkal misil jelajah, pesawat tanpa awak, pesawat tempur dan peluru kendali balistik.

Menteri pertahanan Iran juga mengatakan bahwa Teheran telah menunjukkan keinginan untuk membeli pesawat tempur Rusia Sukhoi Su-30 dan tanggapan Moskow "tidak negatif sejauh ini".

PBB mengatakan akan menggunakan kekuatan veto mereka dalam Dewan Keamanan PBB untuk menangkal perdagangan pesawat tempur ke Iran, demikian Reuters.



Credit  ANTARA News




Film Jihad Selfie, Mengungkap Alasan 'Remeh' WNI Gabung ISIS

 
Film Jihad Selfie, Mengungkap Alasan 'Remeh' WNI Gabung ISIS  
Film dokumenter "Jihad Selfie" mengungkapkan alasan para pemuda Indonesia bergabung dengan ISIS. Alasannya sangat sederhana, jauh dari kata ideologis. (CNN Indonesia/Hanna Azarya Samosir)
 
Jakarta, CB -- Alasan Teuku Akbar Maulana, pelajar Indonesia di Turki, ingin bergabung dengan ISIS sederhana saja, bahkan terdengar remeh.

"Saya lihat teman saya ikut ISIS, berfoto pakai AK-47, kok macho sekali? Banyak yang like itu fotonya di Facebook, dikomentari ukhti-ukhti. Saya tertarik ikut," ujar Akbar saat ditemui di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (22/8).

Berusia 16 tahun dan tinggal jauh dari rumah, remaja asal Aceh ini mencari jati dirinya dengan menyelami dunia internet. Layaknya pemuda masa kini, sosial media merupakan jendela dunia yang mungkin dapat menjadi segalanya bagi hidup remaja.

Meskipun beruntung bisa mendapatkan beasiswa untuk belajar di Turki, Akbar yang memiliki otak cemerlang merasa bosan dengan kehidupannya.

"Saya galau karena pelajaran terlalu mudah, itu-itu saja. Saya merasa hampa. Lalu saya ingat pelajaran waktu SMP, dibilang bahwa hiduplah mulia atau mati syahid. Nanti bisa dapat surga dikelilingi 72 bidadari," tutur Akbar.

Berangkat dari pemikiran itu, sampailah Akbar ke khayalan impian ketika membuka akun media sosial salah satu temannya yang sudah menjadi militan ISIS.

"Saya juga ingin terlihat maskulin. Di video-video ISIS itu banyak dibilang bahwa ini tanah lelaki. Seakan kalau kita tidak di sana, berarti kita bukan lelaki. Saya pikir, keren juga. Saya semakin ingin membantu jihad," kata Akbar.

Satu sore di tahun 2014, Akbar bertemu dengan seorang pengamat asal Indonesia di sebuah kedai kebab. Noor Huda Ismail namanya. Ia sedang bertandang ke Turki untuk melanjutkan penelitiannya mengenai pola baru perekrutan militan kelompok teror melalui jejaring sosial.

"Saya sempat cerita, saya mau pergi jihad dan ada teman sudah mau bantu. Saya sampai dikasih 100 Lyra sama dia untuk pergi, tapi setelah ngobrol dua hari, saya sadar dan saya batalkan perjalanan itu," kata Akbar.

Akbar pun semakin mantap untuk mengurungkan niatnya karena ia berpikir, banyak misinterpretasi ayat-ayat Al-Quran yang diyakini oleh teman-temannya.

 
Teuku Akbar Maulana dalam pemutaran film Jihad Selfie. (CNN Indonesia/Hanna Azarya Samosir)
Huda, seorang pengamat terorisme yang tengah menempuh studi studi PhD di Monash University, Australia, menyadari ada kejanggalan dalam motivasi Akbar untuk ikut bertempur bersama ISIS. Hal ini menginspirasi Huda untuk menggarap film dokumenter bertajuk Jihad Selfie.

"Kalau didengar alasannya, itu di mana letak ideologisnya? Tidak ada. Semuanya karena galau anak-anak alay yang masalahnya itu karena sosial media, banyak like atau tidak. Itu kan masalah anak zaman sekarang," ucap Huda.

Aspek maskulinitas

Huda pun mengamini adanya aspek maskulinitas dalam problematika masyarakat, terutama remaja pria, di Indonesia. Bahayanya, masalah ini dapat membawa para remaja terjerembab dalam liang terorisme.

Merujuk pada data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, ada 500 WNI yang kini sudah hijrah ke Suriah dan Irak untuk bertempur dengan ISIS. Di antara 500 orang tersebut, Huda menceritakan Wildan, Yazid, dan Fauzan, tiga remaja yang tewas dalam medan perang ISIS di Irak dan Suriah.

Menurut Huda, Wildan menjadi pengebom bunuh diri karena ada masalah di keluarganya. Ayahnya melakukan poligami.

Sementara itu, Yazid tidak dekat dengan ayahnya. Bapak dari Yazid merupakan anggota angkatan bersenjata sehingga hubungan dengan anaknya sangat kaku.

Begitu pula dengan Fauzan yang tidak terlalu mengenal sosok ayahnya karena sudah meninggal dunia sejak lama.

"Mereka punya passion untuk terlihat heroik. Mereka tidak ingin di-bully terus-terusan. Ada gelora untuk tidak dianggap perempuan, tidak macho. Ingin dilihat maskulin," kata Huda.

Geopolitik memakan korban

Dari pengalamannya menggarap film berdurasi 49 menit ini, Huda menarik kesimpulan bahwa terorisme ini sebenarnya adalah permainan geopolitik yang memakan korban nyata.

"Kasusnya di Suriah, tapi Turki punya kepentingan. Begitu pula Rusia, China, AS, dan Arab Saudi. Banyak orang yang kembali dari sana, cerita ke saya bahwa senjata mereka buatan China, semua amir mereka dari Saudi punya uang dolar banyak. Terorisme itu sebenarnya permaianan geopolitik, tapi korbannya anak-anak alay seperti ini yang matinya beneran," ujar pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian ini.

Kini, kata Huda, tantangannya bagi pemerintah adalah untuk mencari cara yang modern guna menggaet perhatian anak-anak muda agar tidak terpengaruh dengan propaganda kelompok teror di internet.

"Gunakan digital literacy. Seperti saya ini contohnya, buat film agar menarik perhatian. Jika dilihat itu saya bikin cut to cut-nya cepat supaya anak muda tidak cepat bosan. Harus cari cara untuk mendapatkan perhatian mereka bahwa mereka tidak perlu seperti itu," katanya.

Film Jihad Selfie digarap pada Maret 2015 hingga Mei 2016 dengan berbagai lokasi, seperti Melbourne, Istanbul, Kayseri, Kairo, Bali dan Jakarta. Film ini akan diputar di berbagai universitas, LSM, lembaga pemerintah dan penjara di seluruh Indonesia. Pemutaran film akan diikuti dengan diskusi seputar radikalisme di Indonesia.




Credit  CNN Indonesia



Polisi Irak Lepaskan Sabuk Bom di Tubuh Bocah 11 Tahun

 
Polisi Irak Lepaskan Sabuk Bom di Tubuh Bocah 11 Tahun Kepolisian kota Kirkuk di Irak berhasil mencegah pengeboman bunuh diri yang akan dilancarkan oleh bocah berusia 11 tahun. (Reuters/Ako Rasheed)
 
Jakarta, CB -- Kepolisian kota Kirkuk di Irak berhasil mencegah pengeboman bunuh diri yang akan dilancarkan oleh bocah berusia 11 tahun. Polisi Kirkuk lantas harus mempertaruhkan nyawa melepaskan sabuk bom di tubuh bocah itu.

Dikutip CNN, Senin (22/8), stasiun televisi yang berbasis di Irbiq, Kurdistan 24, menayangkan rekaman video saat-saat polisi berusaha melepaskan sabuk peledak di pinggang bocah tersebut. Saat sabuk itu berhasil dilepas, anak yang tidak disebut namanya itu langsung dibekuk aparat.

CNN menuliskan calon pengebom bunuh diri itu berusia 15 tahun, sementara kebanyakan media lain, salah satunya Reuters, menuliskan dia berusia 11 tahun.

Menurut Gubernur Kirkuk, Najmaldin Karim, dia ditangkap saat tengah berjalan menuju sebuah masjid Syiah. Aparat melihat sesuatu yang mencurigakan dari bocah itu, terlebih sebelumnya terjadi ledakan bunuh diri. Kemudian bocah itu dihentikan aparat.

Penangkapan ini terjadi selang sehari setelah seorang anak meledakkan diri di sebuah pesta pernikahan Kurdi di Turki, menewaskan sedikitnya 54 orang.

Karim mengatakan, bocah itu telah dicuci otaknya oleh organisasi teroris. "Mereka mengatakan jika dia mau melakukan ini, dia akan ke surga dan bersenang-senang, dan mendapatkan apa yang dia inginkan," ujar Karim.

Pernyataan berbeda disampaikan pejabat intelijen Kirkur Brigadir Chato Fadhil Humadi.

"Saat diinterogasi bocah itu mengaku diculik pria bertopeng dan dipakaikan peledak lalu dikirim ke wilayah ini," kata Humadi, dikutip dari CBC.
Kepolisian Kirkuk menahan bocah yang memakain sabuk peledak. (Reuters/Ako Rasheed)
Humadi mengatakan bocah itu datang dari Mosul, kota di Irak yang dikuasai ISIS.

ISIS memang kerap menggunakan anak-anak sebagai alat propaganda, namun belakangan mereka juga diturunkan untuk berperang.

Menurut laporan PBB, anak-anak ini direnggut dari keluarga mereka dan didoktrin. Anak-anak yang disebut ISIS sebagai "Anak Singa Khalifah" ini berusia paling muda 8 tahun, dilatih di kamp-kamp di Irak atau Suriah.

Kirkuk adalah kota kaya minyak yang tengah mengalami konflik antar etnis menyusul berkuasanya ISIS di daerah utara dan barat Irak pada 2014. Pasukan Irak sebagian besar telah lari dari kota yang kini dikendalikan oleh pasukan peshmerga Kurdi itu. Tentara militan Syiah juga terlihat memenuhi kota tersebut.




Credit  CNN Indonesia





Senin, 22 Agustus 2016

Tax amnesty, aliran dana WNI di Singapura terbesar


Tax amnesty, aliran dana WNI di Singapura terbesar
Jakarta. Banyak warga negara Indonesia (WNI) yang memanfaatkan program tax amnesty untuk melaporkan asetnya di luar negeri. Singapura menjadi menjadi negara dengan jumlah aset yang ikut program pengampunan pajak terbesar, hingga akhir pekan lalu.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, jumlah aset dari Singapura mencapai Rp 5,876 triliun. Namun dari jumlah itu, hanya Rp 1,086 triliun saja yang berhasil direpatriasikan, ke dalam negeri.

Sebagi besar lainnya tetap nangkring di sistem keuangan dan berbagai instrumen investasi lainnya di Singapura. Sri Mulyani membantah hal ini karena ada pihak-pihak yang sengaja menahan aset WNI merepatriasikan asetnya.
Hal tersebut sebagaimana kabar yang pernah berkebang, bahwa Singapura menawarkan insentif bagi WNI yang tidak membawa hartanya ke Indonesia, cukup mendeklarasikan saja. "Saya sudah menanyakan eks Menteri Keuangan Singapura, mereka membantahnya," kata Sri Mulyani, Senin (22/8) di Jakarta.
Sri Mulyani memang sempat datang ke Singapura pekan lalu, dalam rangka sosialisasi program tax amnesty. Menurutnya, pemerintah Singapura, telah mengatakan bahwa mereka mendukung program tax amnesty.
Jika dilihat dari total aset yang ikut serta dalam program tax amnesty, sebagian besar diantaranya memang dari Singapura. Hal ini sepertinya cukup mengkonfirmasi bahwa, negeri Singa memang tempat favorit WNI menyimpan asetnya.
Hingga hari ini, Senin (22/8) jumlah uang tebusan yang diterima dari program pengampunan pajak baru 0,4% dari target Rp 165 triliun. Angka itu berasal dari pembayaran uang tebusan, atas aset yang dideklarasi maupun direpatriasi sebesar Rp 45,2 triliun.
Berikut ini, daftar realisasi program tax amnesty berdasarkan asal negara;
  • Inggris Raya       : Deklarasi Rp 12 miliar, Repatriasi Rp 140 miliar
  • New Zaeland      : Deklarasi Rp 17 miliar, Repatriasi Rp 0
  • Kanada             : Deklarasi Rp 25 miliar, Repatriasi Rp 1 miliar
  • China                : Deklarasi Rp 53 miliar, Repatriasi Rp 0
  • Amerika Serikat : Deklarasi Rp 75 miliar, Repatriasi Rp 5 miliar
  • Malaysia           : Deklarasi Rp 95 miliar, Repatriasi Rp 0
  • Hongkong          : Deklarasi Rp 124 miliar, Repatriasi Rp 71 miliar
  • Australia            : Deklarasi Rp 616 miliar, Reptriasi Rp 15 miliar
  • Singapura          : Deklarasi Rp 4,79 triliun, Repatriasi Rp 1,086 triliun



Credit Kontan.co.id




Inilah 6 Kapal Perang Penjaga Kedaulatan Laut Jepang


 Inilah 6 Kapal Perang Penjaga Kedaulatan Laut Jepang
Kapal selam terbesar Jepang, Soryu merupakan salah satu andalan negara Matahari Terbit untuk menjaga lautnya. Kapal selam sepanjang 84 m ini dilengkapi dengan 6 tabung torpedo 533 mm untuk menembakan torpedo type 89, dan rudal anti kapal UGM-84 Sub Harpoon. Soryu mampu menyelam 250 m dengan kedalaman maksimal mencapai 500 m dan tergolong sebagai kapal selam tipe penyerang. Jepang telah mengoperasikan tujuh kapal selam kelas Soryu, dari 12 yang direncanakan REUTERS/Japan Maritime Self-Defense Force/Reuters

 Inilah 6 Kapal Perang Penjaga Kedaulatan Laut Jepang
Kapal selam kelas Oyashio merupakan kapal selam diesel canggih pertama yang memperkuat Angkatan Laut Pasukan Bela Diri Jepang, pada 1998. Sebelumnya Jepang sudah memiliki kapal selam kelas Yuushio. Kapal selam sepanjang 81,70 m ini dipersenjatai dengan 20 torpedo dan rudal anti kapal UGM-84 Harpoon dan mampu menyelam sedalam 300 m. Jepang mengoperasikan 11 kapal selam kelas Oyashio dan 10 kelas Yuushio untuk menjaga bawah lautnya. seaforces.org

 Inilah 6 Kapal Perang Penjaga Kedaulatan Laut Jepang
Jepang memiliki dua jenis kapal pengangkut helikopter (Landing Helicopter Dock/LHD), yaitu kelas Izumo dan kelas Hyuga. Kelas Izumo memiliki panjang 248 m dan disebutkan mampu mengangkut 14 helikopter, namun sejumlah pengamat meyakini bahwa Izumo dapat mengangkut 30 helikopter. Izumo juga dapat didarati pesawat tempur siluman F-35B dan tiltrotor pengangkut pasukan V-22 Osprey. LHD kelas Hyuga berukuran lebih kecil, panjang 197 dan mampu mengangkut 11 Chinooks. Jepang membangun dua kelas Izumo dan dua kelas Hyuga. defencyclopedia.com


 Inilah 6 Kapal Perang Penjaga Kedaulatan Laut Jepang
Kapal perusak kelas Atago merupakan kapal perusak yang menjadi andalan Jepang menjaga kedaulatan lautnya. Perusak ini dipersenjatai dengan rudal permukaan ke udara RIM-66 Standard Missile SM-2MR, rudal anti rudal balistik RIM-161 Standard Missile SM-3, dan rudal anti kapal selam RUM-139. Atago juga dilengkapi dengan meriam 127mm, rudal anti SSM-1B (Type 90), 2 Mk-15 Phalanx sebagai CWIS, dan torpedo Mk-46 atau Type 73. Jepang memiliki dua perusak kelas Atago. wikipedia.org

 Inilah 6 Kapal Perang Penjaga Kedaulatan Laut Jepang
Angkatan Laut Pasukan bela diri Jepang juga mengandalkan empat destroyer kelas Akizuki untuk menjaga lautnya. Kelas Akizuki dipersenjatai dengan meriam utama 127 mm 5"/62 Cal DP, rudal anti kapal tipe 90 yang mampu mencapai jarak 200 km, rudal anti pesawat RIM-162 Evolved Sea Sparrow Missiles (ESSM), rudal anti kapal selam RUM-139 VL-ASROC dan Type 07 VL-ASROC. Dua peluncur torpedo 324 mm juga melengkapi destroyer ini. Akizuki dilengkapi dua Phalanx Block1B 20 mm CIWS sebagai pertahanan akhir untuk menghadapi rudal dan pesawat musuh. wikipedia.org

 Inilah 6 Kapal Perang Penjaga Kedaulatan Laut Jepang
Jepang membangun empat kapal perang perusak kelas Kongo untuk menjaga kedaulatan lautnya, sejak 1990 hingga 1998. Keempat perusak kelas Kongo dipersenjatai dengan meriam OTO Melara 127 mm, dua Mk 15 Phalanx 20 mm sebagai CWIS, rudal permukaan ke udara Standard SM-2MR, rudal anti kapal Harpoon, rudal anti kapal selam RUM-139, dan torpedo Mk 46 Mod 5 atau Type 73. wikipedia.org














Credit  Tempo.co





Mengenal Phantom Eye, Drone Mata-mata Amerika Serikat


 Mengenal Phantom Eye, Drone Mata-mata Amerika Serikat
Boeing Phantom Eye merupakan unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak masa depan. Keunikan drone ini adalah menggunakan sistem propulsi berbahan bakar hidrogen cair. Phantom Eye merupakan drone pertama berbahan bakar hidrogen cair. Sistem propulsi ini menjadi kunci dari peningkatan daya jelajah dan efisiensi. Bahan bakar ini membuat pesawat tidak terlalu banyak mengeluarkan limbah ke udara. militaryfactory.com

 Mengenal Phantom Eye, Drone Mata-mata Amerika Serikat
Drone Boeing Phantom Eye dikembangkan dan diproduksi oleh Boeing Phantom Works, Amerika Serikat. Boeing mendesain Phahtom Eye berdasarkan permintaan militer Amerika yang memerlukan drone khusus untuk perang di Afghanistan. Drone ini dirancang untuk menjalankan misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian. nasa.gov


 Mengenal Phantom Eye, Drone Mata-mata Amerika Serikat
Boeing Phantom Eye termasuk high altitude, long endurance (HALE), drone yang mampu terbang di atas 30.000 kaki atau 9.100 m dan terbang selama 24 jam atau lebih. Phantom Eye mampu terbang selama empat hari pada ketinggian 65.000 kaki atau 19.812 m. Drone buatan Boeing ini memiliki kecepatan maksimum 200 knots atau 370 km/jam dan kecepatan jelajah 150 knot atau 278 km/jam. boeing.com

 Mengenal Phantom Eye, Drone Mata-mata Amerika Serikat
Pengembangan Phantom Eye dimulai pada Maret 2010, setelah menjalani lima tahun pengembangan teknis. Drone dengan rentang sayap 150 kaki atau 46 m ini terbang perdana, pada Juni 2012. Uji coba ini untuk mengetahui penanganan awal dan kemampuan manuver. Uji coba terbang kedua dilakukan, pada Februari 2013. Uji coba kedua memperlihatkan kemampuan Phantom Eye yang tidak terdapat drone-drone yang sudah beroperasi. boeing.com


 Mengenal Phantom Eye, Drone Mata-mata Amerika Serikat
Drone Phantom Eye dapat dikontrol secara manual dari stasiun kontrol di darat (Ground Control Station/GCS) atau melalui modus otonom. Apabila ada gangguan dengan GCS, dapat digunakan sistem automatic launch and recovery (ALR), yang membantu pendaratan yang aman otomatis. Phantom Eye dilengkapi dengan EO (elektro-optik) dan sensor IR (inframerah untuk menangkap gambar, data real-time dan video. boeing.com


 Mengenal Phantom Eye, Drone Mata-mata Amerika Serikat
Drone Phantom Eye merupakan pesawat intelejen, pengawasan, dan pengintaian, yang menggunakan dua mesin berbahan bakar hidrogen sehingga memiliki daya tahan lama, hingga empat hari. Phantom Eye dirancang untuk beroperasi di stratosfer di daerah tertentu dan mampu membawa muatan seberat UAV dapat membawa 204kg. boeing.com








Credit  Tempo.co





Textron Scorpion, Pesawat Tempur Paket Hemat


 
Textron Scorpion, pesawat tempur murah meriah. Sumber gambar: Textron
Sama seperti pasar consumer dunia yang dibanjiri perangkat elektronik murah, hal yang sama berlaku di pasar militer. Jika dulu imej yang terbayang saat menyebut kata ‘pesawat tempur’ adalah pesawat pancar gas dengan kemampuan multimisi berharga mahal, pemahaman itu kini coba didobrak oleh pabrikan Textron AirLand yang terkenal dengan solusi ranpur berharga murah seperti V-150 dan kemudian Commando Select.
Atas biaya perusahaan, Textron AirLand merilis produk mereka yaitu pesawat kursi ganda dengan penggerak mesin turbofan berharga ‘murah’ senilai 20 juta dolar AS bernama Scorpion. Tak banyak pesawat jet di dunia dengan avionik Barat yang memiliki banderol harga baru semurah ini.
Sebagai pembanding, KAI T/A-50 memiliki banderol 25 juta dolar, Aermacchi M346 Lavi bahkan bisa mencapai 40 juta dolar. Kalau dari Blok Timur, tak usah ditanya, Yak-130 punya banderol hanya 15 juta dolar, Hongdu L-15 dari Tiongkok lebih murah lagi, 14 juta dolar. Walaupun banderol harganya tidak murah-murah amat, Textron menambah gula pemanis: biaya operasional dari Scorpion hanya 3.000 dolar/ jam, sudah termasuk life cycle cost seperti overhaul mesin. Lagi-lagi, tidak banyak pesawat sejenis yang punya biaya operasi semurah ini.
Profil jet tempur Textron Scorpion. Sumber gambar: Textron
Profil jet tempur Textron Scorpion. Sumber gambar: Textron
Textron sangat ambisius dengan program Scorpion, menyelesaikan purwarupa hanya dalam waktu dua tahun dengan memanfaatkan solusi siap di pasar. Struktur fuselage dan sayap dibuat oleh Kaman Aerospace, roda pendarat dari Cessna, kursi lontar Martin Baker, dan avionik buatan Genesys Aerosystems.
Textron mengatakan bahwa jet ini cocok untuk misi CAS (Close Air Support), pengawasan perbatasan, antinarkotik, patroli maritim, HADR (Humanitarian Assistance/ Disaster Relief), pengamanan airspace, LIFT (Lead In Fighter Trainer), LSI (Low Speed Interceptor) dan COIN (Counter Insurgency). Profil misi yang beragam ini dimampukan berkat fleksibilitas desain dari Scorpion.
Bila melihat desainnya, Textron Scorpion memang unik. Bagian depannya cukup konvensional, dengan hidung yang kecil dan kaca kokpit bubble berukuran besar. Tepat di belakang kokpit langsung terbentang sayap yang lurus, menandakan bahwa Scorpion merupakan pesawat yang didesain untuk terbang dalam kecepatan subsonik.
Di bawah sayap terdapat inlet di tiap sisi untuk memasok udara bagi dua mesin Honeywell TFE371 turbofan non-afterburner dengan daya dorong 4.000 pon sebuahnya sehingga Scorpion bisa melesat dengan kecepatan 833 km/ jam atau Mach 0,65. Mesin ini bisa menenggak bahan bakar Jet-A, JP-5 dan JP-8.
Yang unik, di antara kedua mesin tidak dibiarkan lempeng tetapi justru dibuat ruang (internal bay) yang bisa dipasangi berbagai macam perangkat sesuai kebutuhan misi, menjadikan Scorpion sebagai pesawat taktis modular. Untuk patroli di darat dan maritim bisa dipasang sistem kamera elektro optik yang lebih canggih, atau pasang saja fuel bladder tambahan bila mau durasi misi lebih jauh.
Pada bagian belakang ada dua sirip tegak terpasang pada sudut ke arah luar, dan sirip ekor. Untuk kokpit, walaupun dibanderol murah, sistem avionik Genesys yang terpasang menyediakan tiga MFD (Multi Function Display) berukuran besar yang mendominasi kokpit berikut HUD (Head Up Display) untuk pilot.
Textron Scorpion tidak menggunakan radar pada konfigurasi standarnya, melainkan hanya mengandalkan bola elektro optik L3 Communications Wescam MX-15 yang merupakan gabungan kamera termal, FLIR (Forward Looking Infra Red), Laser Rangefinder, Laser designator, dan laser spot tracker. Bola elektro optik ini terpasang di bawah hidung dan dapat ditarik masuk bila tidak digunakan.
Textron sangat ambisius dengan program Scorpion. Sumber gambar: Textron
Textron sangat ambisius dengan program Scorpion. Sumber gambar: Textron
MX-15 memiliki kemampuan untuk mengarahkan beragam senjata pintar berpemandu laser seperti rudal antitank AGM-114 Hellfire dan bom Paveway. Secara total, Scorpion bisa membawa senjata pada enam hardpoint di sayap dengan titik paling dekat dengan fuselage merupakan wet station yang bisa dipasangi tangki bahan bakar cadangan. Total 3.000 kg persenjataan bisa dibawa.
Jika tak puas dengan MX-15, Scorpion sudah diuji dengan pemasangan sistem radar untuk sasaran darat Thales I-Master GMTI/ SAR (Synthethic Aperture Radar) dengan jangkauan 100 mil di sasaran darat ataupun laut. Saat ini Textron sedang mengajukan proses sertifikasi ke AU AS dalam  bentuk CRADA (Cooperative Research & Development Agreement) sehingga bisa jadi modal untuk menawarkannya ke negara lain.
Scorpion juga sudah dievaluasi oleh AU Inggris pada 2015 dan diikutsertakan dalam kompetisi ASDOT (Air Support to Defence Operational Training). Satu pasar lain yang juga diincar adalah AL AS, yang butuh pesawat latih untuk menghemat biaya operasi dan umur pakai F/A-18E/F Super Hornet.



Credit  Angkasa.co.id






P-8I Neptune, Buah Cinta Amerika dan India



Boeing P-8I India. Sumber gambar: Boeing
Pada periode 1990-an tidak pernah terbayang bahwa India akan memperoleh alutsista terbaru dan tercanggih dari Amerika Serikat. Maklum saja, waktu itu India mengejar ambisi nuklirnya dan AS lebih senang berhubungan dengan Pakistan, maka India pun diembargo pada 1998 walau kemudian dianulir sebagian pada 2001.
Dua dekade kemudian, dunia mencatat pertemuan bersejarah Presiden Barack Obama dan PM India Narendra Modi pada September 2014 di Gedung Putih. Sejak saat itu, pendulum berputar 180 derajat, India dan Amerika Serikat tak terpisahkan. AS jelas butuh India untuk mengimbangi kencangnya pengaruh Tiongkok di kawasan, terlebih lagi Pakistan tak bisa 100% diandalkan karena sikapnya yang ambivalen terhadap elemen garis keras yang bersembunyi di dalam Pakistan.

Boeing P-8I andalan baru India. Sumber gambar: Boeing
Boeing P-8I andalan baru India. Sumber gambar: Boeing
Sejak saat itu, India memperoleh akses ke alutsista manapun yang mereka mau. Dalam program MMRCA, AS menawarkan F-16V dan F-18I yang kalau deal, boleh dibuat di dalam negeri. Yang sudah jadi diputuskan, India diperbolehkan untuk membeli P-8I Poseidon yang merupakan pesawat patroli maritim tercanggih di dunia, bahkan sebagai launch customer internasional. Ini mengangkat status India sebagai mitra penting di Kawasan, mengingat di luar AS baru Australia dan Inggris yang diperbolehkan membeli P-8 Poseidon.
Kontrak pertama untuk delapan P-8I India yang diberi kode Neptune (Neptunus) ditandatangani pada Januari 2009 dengan nilai 2,1 miliar dolar AS, kemudian dilanjutkan dengan empat unit tambahan yang ditandatangani pada Juli 2016 dengan nilai 1 miliar dolar. Pengiriman untuk empat unit tambahan diharapkan selesai pada 2019.
Tujuan awal pengadaan P-8I adalah untuk menggantikan delapan unit pesawat Patmar jarak jauh Tu-142MK-E. Penggantian dianggap mendesak karena AL Tiongkok sudah berani bermain-main dengan mengirimkan kapal selam konvensional nuklirnya dari jenis Type 039 Song dan Type 093 Shang ke IOR (Indian Ocean Region). P8I akan menjalankan misi peperangan antikapal permukaan, kapal selam, ISR (Intelligence, Surveillance & Reconaissance).
P-8I sama dari P-8A, dikembangkan dari platform pesawat penumpang Boeing 737NG (Next Generation). B737NG dianggap memenuhi kebutuhan pesawat patroli maritim untuk menggantikan P-3C Orion. AL India mencari pesawat Patmar dengan kemampuan jangkau 600 mil laut, yang dengan mudah dilampaui oleh P-8I dengan radius aksi 1.200 mil laut. Integrasi sistem dan misi  dilakukan oleh Boeing P-8 Mission System Installation Facility di Seattle.
P8I pertama menerima nomor N320 dan diserahkan pada 2012, bersamaan dengan selesainya pelatihan untuk pilot, spesialis misi, dan teknisi. Dua pesawat lainnya diserahkan pada 2013, dua pada 2014, dan terakhir pada 2015. Seluruh pesawat dipangkalkan di INS Rajali di bawah kendali INAS 312A yang dipimpin oleh Cdr. Venkateshwaran Ranganathan.

Boeing P-8I India. Sumber gambar: Boeing
Boeing P-8I India. Sumber gambar: Boeing
Terdapat sejumlah perbedaan antara sensor yang terpasang pada P-8I dengan P8A, dimana P8I memaksimalkan keterlibatan avionik buatan dalam negeri dan vendor lokal. Sebagai contoh, radar maritim yang dipilih oleh P8I adalah Telephonics APS-143 Ocean Eye yang terpasang di ekor pesawat pesawat, serta radar utama Raytheon APY-10 MMSSR (Multi Mission Surface Search Radar) pada fairing di bawah wingroot. Sistem datalink menggunakan Datalink Mk II buatan Bharat Electronic Limited (BEL) yang mampu berkomunikasi dengan kapal selam AL India untuk mengirimkan informasi kapal selam lawan yang terdeteksi.
P8I juga menggunakan sistem IFF (Identification Friend or Foe) buatan BEL, mengingat India mengoperasikan pesawat Blok Barat dan Timur sekaligus. Vendor lokal seperti Tata diberikan order pembuatan pintu dan radome fairing untuk radar, atau sistem komunikasi satelit dari Avantel. Dudukan konsol misi dibuat dari Dynamatics. Yang unik, P8I tetap pertahankan sistem pengisian bahan bakar di udara UARRSI (Universal Aerial Refueling Receptacle Slipway Installations) yang diisi dengan sistem boom seperti milik AS. Padahal AL dan AU India menggunakan sistem drogue and chute.
Untuk sistem persenjataan, AL India membeli seluruh senjata yang bisa dipasang pada P8I secara lengkap, mulai dari rudal AGM-84L Harpoon Block II, Mk54 lightweight torpedo, dan Mk82 Depth Charge, yang semuanya sudah diujicoba. P8I memiliki dua hardpoint di tiap sayap yang bisa dipasangi pylon untuk menggantungkan rudal Harpoon.
P-8I dilengkapi sistem HAAWC (High Altitude Anti Submarine Warfare Capability) dan kit ALA (Air Launcher Accessory) yang memungkinkan pelepasan torpedo Mk54 dari ketinggian 10.000 meter menggunakan sayap dan kendali GPS, tanpa P8I harus terbang rendah.
P8I sudah mengikuti jadwal yang sangat sibuk dalam operasionalisasinya. Latihan bersama Malabar Navex, yang diikuti AL India dan AS dimana 1 P-8I dan satu P-8A diikutkan dalam skenario misi antikapal selam. P8I juga dilibatkan dalam pencarian Boeing 777 MH370 yang menghilang secara misterius dan tidak pernah ditemukan keberadaannya hingga sekarang.
Spesifikasi P8I Neptune
Awak                     : 9
Panjang                : 39,47 m
Bentang sayap    : 37,64 m
MTOW                  : 85,82 ton
Mesin                   : 2x CFM56-7
Jarak                    : 1.200nm dengan 4 jam on station





Credit  Angkasa.co.id




AS Didorong Segera Ratifikasi Konvensi Hukum Laut UNCLOS

 AS Didorong Segera Ratifikasi Konvensi Hukum Laut UNCLOS
Deputi Kedaulatan Maritim Kemenkomaritim RI, Arif Havas Oegroseno kepada awak media, di Hotel Shangri-La, Jakarta, 22 Agustus 2016. (Foto: MTVN/Sonya Michaella) 
 
CB, Jakarta: Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu negara besar di kawasan dinilai harus segera meratifikasi konvensi hukum laut The United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

AS diminta segera meratifikasi UNCLOS seiring meningkatnya ketegangan di kawasan, terutama di Laut China Selatan. Meski bukan negara pengklaim, AS turut terlibat dalam sengketa wilayah di perairan tersebut. 
Selama ini, AS mengirim sejumlah kapal perang ke dekat Laut China Selatan dalam kerangka menjalankan kebebasan bernavigasi. Tiongkok, negara yang mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, menilainya sebagai suatu provokasi.

Ketegangan kian meningkat setelah Pengadilan Arbitrase Internasional (PCA) di Den Haag mengeluarkan putusan mengenai Laut China Selatan. PCA menyatakan klaim Tiongkok di hampir seluruh wilayah Laut China Selatan tidak berdasar. Tiongkok menolak mematuhi putusan.

Indonesia bersikap netral terkait putusan arbitrase PCA, dengan menyerukan perdamaian and stabilitas kepada negara-negara yang bersengketa di Laut China Selatan.

AS adalah salah satu negara anggota PBB yang sudah menandatangani perjanjian UNCLOS, namun belum meratifikasinya hingga saat ini.


Pulau buatan Tiongkok di Laut China Selatan (Foto: AFP)

"Untuk AS, ya harus segera (meratifikasi). Sebenarnya sih yang harus dilakukan itu tidak hanya sekedar terhadap AS, tapi kita di kawasan ini harus menghormati hukum laut," kata Deputi Kedaulatan Maritim Kemenkomaritim RI, Arif Havas Oegroseno kepada awak media, di Hotel Shangri-La, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (22/8/2016).

"Kedua, bagi negara ASEAN lain yang punya klaim di laut, mereka harus bisa sesuaikan klaim mereka, sesuai konvensi hukum laut," lanjutnya.

Ia mengambil contoh, Vietnam yang punya klaim Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Namun Vietnam menarik garis pangkal dari daratan, pulau utama (mainland), ke salah satu pulau kecil itu yang terlalu jauh. Menurutnya, itu tidak sesuai dengan konvensi hukum laut.

"Dan negara lain di kawasan Asia yang jadi claimant di kawasan Laut China Selatan misalnya, ya mereka harus perjelas klaim mereka di Laut China Selatan, berapa sih yang diklaim, wilayahnya mana saja, koordinatnya apa," imbuhnya.


Pulau buatan Tiongkok di Laut China Selatan (Foto: AFP)

Rule of law, kata dia, tak hanya untuk satu negara, namun semuanya. Hal itu terjadi karena konvensi hukum laut sudah menjadi konvensi yang dihormati 88 persen dari seluruh negara di dunia, dan itu harus dihormati.

Ketika ditanya seberapa signifikan, ia menjawab AS mempunyai komitmen yang jelas dan tegas. "Komitmen AS dalam proses masalah kelautan itu juga clear karena ia terikat dokumen hukum," imbuhnya.

"Jadi ya sangat signifikan. Jika suatu negara bukan bagian dari konvensi hukum laut, jika ia melanggar, kan dia tidak bisa kita gugat. Tapi kalau dia bagian dari konvensi hukum laut, kalau dia tak sesuai, ada suatu proses peradilan yang dibuat dalam hukum laut," pungkasnya.



Credit  Metrotvnews.com





Diplomasi Agus Salim


 Diplomasi Agus Salim
Agus Salim (kanan). (Youtube) 
 
CB, Jakarta: Seorang tua mendampingi HOS Cokroaminoto menaiki mimbar. Ketika melewati kiri kanan hadirin, terdengar pelan desas-desus dicampur sedikit tawa. Usai itu, terceletuklah ejekan “Embek, embek!” serupa suara kambing. Tentu saja, sosok sepuh yang memiliki jenggot khas itu tersinggung. Dialah Haji Agus Salim, dikenal sebagai pendebat yang hanya dalam sekali jawab saja; seorang pengejek atau pun pengritik bisa  terjungkal.
          
“Saudara-saudara dan kambing yang terhormat, saya harap kambing-kambing dikeluarkan dari ruangan ini,” celetuk sosok serba bisa itu, sebagaimana dikisahkan Ahmad Syafii Maarif dalam buku Haji Agus Salim (1884-1954): Tentang Perang, Jihad, dan Pluralisme.
          
Memasuki 1921, Sarekat Islam (SI) memang mulai menunjukan tanda-tanda terbelah. Pasca organisasi Islam paling berpengaruh masa itu disusupi golongan sosialisme revolusioner dari  Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), Haji Agus Salim menjadi tokoh sentral dari barisan SI Putih. Secara otomatis, orang-orang yang tidak menyukai keberadaannya dan tergabung dalam SI Merah sering mengejek pria bernama Mashudul Haq itu.

Anggota tertua BPUPKI dan PPKI


Agus Salim dikenal memiliki otak jenius. Bukan sekadar sebagai seorang ulama yang pemikir, ia juga seorang  wartawan, ahli sejarah, ahli bahasa, praktisi pendidikan, dan filusuf. Hal itu ditambah lagi dengan kematangan usianya. Oleh Soekarno, Agus Salim dijuluki The Grand Old Man, orang tua yang besar. Disebut orang tua, pola ini diambil ketika Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) terbentuk dan mulai bersidang pada Mei-Juni 1945. Dari 62 anggota, Agus Salim tercatat memiliki umur paling tua. Selain Agus Salim, rata-rata berumur 30 sampai 40 tahun. Sebut saja, Soekarno masa itu berumur 39 tahun, dan Hatta 43 tahun.

“Sedangkan Haji Agus Salim sudah 61 tahun,” tulis Sularto dalam buku yang sama.

Meskipun sudah tua, semangat Agus Salim tak pernah kalah. Latar belakangnya yang berpengalaman dalam soal-soal diplomasi internasional menjadikannya andal dalam urusan-urusan berdebat dan bersidang.

Dalam BPUPKI, Agus Salim kerap terlibat perdebatan terbuka Soekarno. Gagasan nasionalisme sekular yang diusung Soekarno dinilai tokoh sepuh ini tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat Indonesia. Ia khawatir, persoalan itu bisa mengarah ke chauvinsme dan ultra nasionalsme.

Dalam prosesnya, Agus Salim ingin meletakkan nasionalisme pada posisinya yang dia anggap tepat. Nasionalisme, kata dia, bukan sekadar jalan untuk mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air, namun juga penting untuk diorientasikan sebagai pendorong perjuangan kemerdekaan untuk menjadi negara yang lebih besar dan maju. Ia mengatakan, inilah nasionalisme Islam.

“Hatta mengakui kekagumannya atas argumentasi-argumentasi Agus Salim,” tulis Zulfikri Sulaeman dalam Demokrasi Indonesia: Pemikiran Politik Bung Hatta.

Sang pemburu kedaulatan

Setelah BPUPKI menunaikan tugasnya, ia dibubarkan. Indonesia menerobos babak baru dengan cara yang mandiri. Tanpa bantuan Jepang sebagaimana pembentukan BPUPKI dan PPKI, Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Sebagai  negara merdeka. Indonesia dihadapkan pada konsekuensi berupa perlunya dukungan alias pengakuan dari beberapa negara baik secara de jure dan de facto. Peran diplomatik Agus Salim pun dimainkan kembali. Ia menjadi pembawa amanah penting untuk melobi negara-negara luar agar memberikan pengakuan atas kehadiran negara baru bernama Indonesia. Peluang pertama yang ditunjukkan Mesir dan negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab pun langsung disambutnya.

“Sebagai jawaban (respon) atas keputusan dan tindakan Liga Arab, Indonesia mengirimkan delegasi ke negara-negara Arab yang dipimpin oleh Haji Agus Salim,” tulis Riza Sihbudi dalam Indonesia Timur Tengah: Masalah dan Prospek.

Misi diplomatik Agus Salim dimulai pada 4 April 1947.  Indonesia tak salah pilih. Ulama asal Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat ini berhasil memainkan seni diplomasi dan kemahiran berbahasa Arabnya dengan baik. Hanya dengan sekali jalan, sebagian besar anggota Arab menyumbang pernyataan dukungan atas kemerdekaan Indonesia.

“Indonesia mendapat pengakuan de jure dan de facto berturut-turut dari Mesir pada 10 Juni 1947, Suriah 2 Juli 1947, Irak 16 Juli 1947 Afganistan 23 September 1947, dan Arab Saudi 21 November 1947,” tulis Ahmad Mansyur Suryanegara dalam Api Sejarah.




Credit  Metrotvnews.com