TEHERAN (CB) - Komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir
Jenderal Ahmad Raza Pourdastan mengatakan, apapun hasil dari negosiasi
nuklir dengan negara P5+1, Amerika Serikat (AS) tetap akan menjadi musuh
Iran. AS adalah salah satu negara yang melakukan negosiasi dengan Iran
soal pengembangan teknologi nuklir di negara tersebut.
"AS mungkin sepakat di beberapa perjanjian dengan kami dalam rangka Grup 5+1,
tapi kita tidak boleh memiliki pandangan positif terhadap musuh," kata
Pourdastan dalam wawancara dengan kantor berita Iran, Fars News seperti
dilansir Russia Today pada Selasa (7/7/2015).
Menurut Pourdastan permusuhan Iran dan AS sudah mendarah daging, dan
kedua negara memiliki perbedaan yang telalu besar dalam beberapa isu di
dunia. Sehingga, sebuah kesepakatan saja tidak akan bisa menghentikan
permusuhan tersebut.
"Perseteruan kami dengan mereka berada di atas prinsip kesepakatan
tersebut dan sudah berakar, karena kita adalah pihak yang mencari
kebenaran dan kebebasan bangsa, tetapi mereka mencari dan
mengeksploitasi bangsa lain dan menempatkan mereka dalam rantai
(konflik)," sambungnya.
Negosiasi nuklir Iran sendiri sampai saat ini masih terus berjalan di
Wina, Austria. Pekan lalu, negara P5+1 dan Iran sudah mencapai
kesepakatan sementara mengenai hal ini pada pekan lalu, namun karena
masih banyaknya perbedaan pandangan, kesepakatan tetap masih belum
tercapai sampai saat ini.
BEIJING – Dua negara dengan kapabilitas nuklir yang berseteru, India dan Pakistan akan memulai proses untuk bergabung dengan blok keamanan yang dipimpin oleh China dan Rusia. Shanghai Cooperation Organisation
(Kelompok Kerjasama Shanghai/SCO) yang beranggotakan China, Rusia,
Tajikistan, Uzbekistan, Kazakhstan, dan Kirgiztan ini akan menambah
anggota mereka untuk pertama kalinya sejak dibentuk pada 2011 lalu.
Sebelumnya, India dan Pakistan, bersama dengan Mongolia, serta
Afghanistan hanya bertindak sebagai pengamat.
“Seiring dengan pengaruh dari perkembangan SCO yang semakin luas,
semakin banyak negara-negara di kawasan ini yang tertarik untuk
bergabung,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) China Cheng Guoping,
sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (7/7/2015).
“Bergabungnya India dan Pakistan akan berperan penting dalam
perkembangan SCO. SCO akan memainkan peran yang membangun perbaikan
hubungan bilateral mereka,” tambah Cheng.
Permintaan untuk bergabung dengan SCO telah diajukan oleh India sejak
tahun lalu, dan mendapat rekomendasi positif dari para Menlu SCO.
Sedangkan permohonan keanggotaan Pakistan sedang dipertimbangkan.
Organisasi yang bermarkas di Beijing, China ini semula bernama
Shanghai Five yang beranggotakan China, Kazakhstan, Rusia, Kirgiztan,
dan Tajikistan. Setelah bergabungnya Uzbekistan pada 2011 mereka
memutuskan untuk berganti nama. Kerjasama yang dilakukan organisasi ini
mencakup bidang politik, ekonomi, dan militer.
KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpose di
sela-sela uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Panglima TNI di
hadapan Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu
(1/7/2015).
JAKARTA, CB - Kepala Staf TNI Angkatan
Darat Jenderal Gatot Nurmantyo akan dilantik sebagai Panglima TNI
menggantikan Jenderal Moeldoko pada hari ini, Rabu (8/7/2015), di Istana
Negara, Jakarta. Moeldoko akan memasuki masa pensiun pada Agustus
mendatang.
Setelah Gatot resmi menjabat Panglima TNI, posisi
KSAD akan diganti oleh kandidat jenderal bintang tiga yang telah
diajukan kepada Presiden Joko Widodo. Namun, baik Moeldoko mau pun Gatot
tak mau mengungkapkan siapa ketiga kandidat itu.
"Minimal tiga calon, semuanya bintang tiga," kata Moeldoko, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (7/7/2015) malam.
Catatan untuk Panglima TNI
Terkait
panglima baru TNI, Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti
memberikan sejumlah catatan. Ia mengatakan, Panglima TNI harus mampu
menuntaskan agenda reformasi peradilan militer melalui revisi
Undang-Undang Nomor 31/1997 tentang Peradilan Militer. Reformasi
peradilan militer merupakan mandat TAP MPR Nomor VII/2000 dan UU TNI.
Meski
tidak masuk prolegnas parlemen, revisi UU Peradilan Militer masih bisa
dibahas bersama DPR. Dengan catatan, pemerintah mendukungnya. Revisi UU
ini diharapkan dapat membuat TNI lebih terbuka, terutama pada audit
eksternal.
"Peradilan militer dalam praktiknya masih menjadi
sarana impunitas bagi oknum anggota TNI yang melakukan tindak pidana,"
kata Poengky.
Selanjutnya, Poengky meminta Panglima TNI
menyukseskan restrukturisasi Komando Teritorial (Koter). Eksistensi
Koter diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja TNI. Di luar itu,
Imparsial berharap Panglima TNI berkomitmen pada HAM dan pemberantasan
korupsi, serta memiliki kesamaan menjaga jalannya demokrasi.
Imparsial juga mencatat bahwa evaluasi harus dilakukan pada pelibatan
TNI di ranah sipil. Alasannya karena Imparsial berpandangan bahwa MoU
yang dilakukan TNI dengan kementerian atau instansi lainnya semakin
marak. Padahal, pelibatan TNI dalam tugas operasi militer selain perang
harus dilandasi keputusan politik negara, mempertimbangkan eskalasi
ancaman, proporsional, institusi yang berwenang tidak mampu menangani,
dan bersifat terbatas. Hal itu diatur oleh Pasal 7 ayat 2 dan 3 UU TNI
Nomor 34/2004.
"Pergantian Panglima TNI memang sesuatu yang
rutin, tapi bermakna penting bagi semua karena memengaruhi dinamika ke
depan," kata Poengky.
Tribun Jogja/Khaerur Reza Eddy Gombloh (74), pelawak kawakan di era 1980-an, saat ditemui di kediamannya.
YOGYAKARTA, CB — Pasca-masa kejayaannya meredup, Eddy Gombloh (74), pelawak kawakan yang kerap berperan sebagai sosok orang bodoh dalam film Koboy Ngungsi, Benyamin Tukang Ngibul, dan Inem Pelayan Sexy, memilih hidup sederhana di Tempel, Pekem, Sleman, Yogyakarta.
"Tahun
2006, saya pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Saya beli rumah di Pakem,
Sleman, ini," ujar Eddy Gombloh, Selasa (7/7/2015).
Pilihannya
untuk menghabiskan hari tua di Yogyakarta berawal ketika dia bersama
rekan-rekannya memberikan bantuan untuk korban gempa Bantul pada 2006
silam. Ketika melewati daerah Turi, Sleman, Gombloh merasakan suasana
yang nyaman dan tenang.
Dia lantas menaruh harapan bahwa suatu saat akan tinggal di daerah itu.
"Ya awalnya pengen, eh beneran dapat rumah di sini. Kesampaian juga tinggal di sini," ucapnya.
Dia
mengakui bahwa memang Jakarta menjanjikan harapan untuk mendapatkan
uang yang lebih besar bagi dirinya sebagai pemain film. Namun, dia
merasa masa kejayaannya sudah redup seiring order main film yang mulai
sepi. Dia pun memutuskan untuk menghabiskan masa tuanya di tempat
kelahirannya di Yogyakarta.
"Sudah sumpek dan ingin tenang. Ya meski di sana menjanjikan, tapi kan saya sudah tua," ucapnya.
Fotokopi dan salak
Di
rumahnya saat ini, pelawak era 80-an ini tinggal bersama istrinya,
Murtina Lubalu, dan anaknya, Ayu Adina. Pelawak yang kerap beradu akting
dengan aktor legendaris Indonesia, Benyamin Sueb, ini kini menekuni
usaha fotokopi dan perkebunan salak.
Menurut Gombloh, dia sudah
menyiapkan hari tuanya sejak jauh hari. Dari muda, dia sudah rajin
menyisihkan penghasilannya untuk ditabung.
"Tahun 1980, satu episode saya dapat upah Rp 2 juta. Jumlah itu sangat besar kala itu. Sebagian besar saya tabung," katanya.
Bahkan,
demi persiapan masa tuanya, lanjut Gombloh, kala banyak orderan main
film, dia lebih memilih naik angkot menuju ke lokasi shooting. Dia juga memilih hidup sehat dan sederhana meski kala itu menjadi artis film yang cukup terkenal.
"Saya
tidak pernah gengsi. Daripada untuk sesuatu yang tidak berguna seperti
rokok dan minuman, (penghasilan) lebih baik ditabung. Banyak teman yang
honornya habis semalam untuk minum," tuturnya.
Dari hasil
menabung itulah, Gombloh mampu membeli ruko di Jakarta untuk
dikontrakkan lalu membeli rumah di Tempel, Sleman, serta membuka usaha
fotokopi dan menanam salak.
"Meski penghasilan tidak banyak, jangan sampai (kita) menadahkan tangan," ujarnya.
Untuk artis muda
Pria
kelahiran 17 Agustus 1941 ini terkadang miris ketika melihat
artis-artis muda hidup berfoya-foya tanpa memikirkan saat-saat kejayaan
itu redup. Seharusnya, selagi masih muda dan berada di puncak,
penghasilan yang didapat sebagian ditabung sehingga suatu saat bisa
membuka usaha ketika tidak main film lagi.
Dia juga sedih ketika
menyaksikan teman-temannya yang dulu sukses tetapi kini pada masa
tuanya tidak memiliki apa-apa karena tidak mempersiapkanya jauh-jauh
hari.
Oleh karena itu, dia berpesan agar artis-artis muda dapat belajar mempersiapkan segala sesuatunya untuk masa tua.
"Jadikanlah kami yang tua ini sebagai contoh. Meski zaman dulu dan sekarang sudah berbeda, pengalaman itu adalah guru," ucapnya.
Dua orang di pesawat Cessna 150 tewas
setelah bertabrakan dengan jet tempur F-16 di AS. Pilot F-16 berhasil
selamat setelah melontarkan diri. (Ilustrasi/Thinkstock)
Jakarta, CB
--
Sebuah jet tempur F-16 tabrakan dengan pesawat
pribadi kecil jenis Cessna 150 di South Caroline, Amerika Serikat, pada
Selasa (7/7). Insiden ini menewaskan dua orang di pesawat Cessna,
sementara pilot F-16 selamat setelah melontarkan diri.
Diberitakan
CNN, seorang warga menelepon nomor darurat 911 sesaat setelah insiden
terjadi pada pukul 11 siang waktu setempat. Menurut saksi, tabrakan
terjadi di sekitar 50 km utara Charleston dekat perkebunan Lewisfield di
Berkeley, seperti disampaikan juru bicara kota itu Michael Mule.
Namun menurut juru bicara Badan Penerbangan Federal AS, FAA, Jim Peters,
lokasi kecelakaan berada lebih jauh ke selatan, sekitar 17 km dari
Charleston.
FAA mengatakan, pesawat Cessna itu hancur setelah
tabrakan. Dua orang di dalamnya langsung tewas. Tidak ada korban luka di
darat karena menurut kepala polisi Berkeley, Duane Lewis, kebanyakan
puing pesawat jatuh di daerah rerumputan.
Penyelidikan dilakukan untuk mencari tahu penyebab insiden tersebut dan identitas para korban.
Sementara
itu pilot F-16 naas itu berhasil selamat setelah melontarkan diri dari
jet tempur. Dia dijemput tim penyelamat dan dilarikan ke rumah satki.
kondisinya saat ini dilaporkan membaik.
Juru bicara Angkatan
Udara AS Mayor Morshe Araujo mengatakan F-16 itu adalah bagian dari
kesatuan Fighter Wing ke-20 di Pangkalan Udara Shaw, sekitar 120 km dari
lokasi kejadian.
F-16 adalah jet tempur tertua dan paling sering
digunakan untuk peperangan oleh AS. Jet ini pertama kali beroperasi
pada 1978 dan juga digunakan berbagai negara seperti Israel, Pakistan,
Turki dan Mesir.
Sekitar 470 ribu orang Aborigin hidup
di Australia dan tidak memiliki penghidupan yang layak karena kerap
mendapat diskriminasi. (Reuters/Andrew Taylor/Files)
Canberra, CB
--
Hampir satu abad setelah Australia menjadi bangsa
yang merdeka, kaum Aborigin akan diakui di dalam konstitusi. Namun,
pengakuan ini baru akan terealisasi pada 2017 dan itupun jika mayoritas
warga Australia di seluruh negara bagian menyetujuinya.
Dokumen
pendirian negara Australia yang ditulis pada 1900 tidak memberi
referensi kepada penduduk asli, Aborigin. Mereka tidak memiliki hak
suara atau diperhitungkan keberadaannya dalam sensus penduduk hingga
1967. Sebelum itu, mereka diklasifikasikan ke dalam tumbuhan dan hewan.
Hingga
saat ini keberadaan Aborigin kerap mendapat diskriminasi.
Pemerintahan yang silih berganti pun berulang kali berjanji mengatasi
masalah ini dengan mengakui keberadaan Aborigin di dalam konstitusi,
namun tak kunjung menemui solusi.
Saat ini Perdana Menteri
Australia, Tony Abbott, selangkah lebih maju. Didampingi oleh pemimpin
oposisi Bill Shorten dalam konferensi tingkat tinggi antara para
pemimpin terkemuka Aborigin, ia menyiapkan rencana untuk menangani
masalah ini.
Perubahan konstitusi di Australia sebenarnya tidak
hanya membutuhkan suara dari seluruh warga Australia asli, tetapi juga
mayoritas penduduk di seluruh negara bagian untuk menyuarakan 'Ya' dalam
sebuah referendum. Sementara itu, 'mayoritas ganda' ini terkenal cukup
sulit untuk diraih.
Demi mencapai keputusan tersebut, Abbott pun mengusulkan untuk melakukan proses konsultasi di lingkungan masyarakat.
Sejak
September lalu, sekitar 40 komunitas di Australia tengah mengadakan
pertemuan yang kemungkinan akan diakhiri dengan konvensi
nasional. Tujuan pertemuan ini tentu saja untuk mencapai konsensus yang
tepat mengenai bagaimana konstitusi perlu diubah dan menyetujui usulan
ini kepada pemegang hak suara pada referendum 2017.
"Saya kira kita cukup baik, cukup besar dan cukup berani untuk melakukan
ini, namun penting bahwa kita melakukan yang terbaik," ujar Abbott,
dikutip dari The Independent, Senin (6/7).
Salah satu tokoh
pemuka yang dihormati, Patrick Dodson mengungkapkan konferensi tingkat
tinggi ini merupakan kesempatan besar, peristiwa besar dan bersejarah
yang sangat bermakna.
"Saya sangat berharap kami bisa melewati
rintangan politik, seperti non-diskriminasi dan ada hasil positif yang
nyata dalam pengakuan terhadap orang-orang Aborigin dan Torres Strait
Islander. Lebih baik terlambat (daripada tidak)," ujarnya.
Abbott
memprioritaskan perbaikan kehidupan warga pribumi Australia yang secara
signifikan memiliki gaya hidup yang tak layak dibandingkan dengan yang
lain di Australia. Banyak dari mereka masih hidup di daerah terpencil
dan juga miskin.
Abbott mengaku akan menghabiskan satu pekan
penuh berkeliling Australia pada Agustus nanti, dimulai dari daerah
pemukiman penduduk pribumi di Torress Strait Islander dan Semenanjung
Utara, seperti yang ia lakukan pada tahun lalu.
Namun, ia
menyadari pengakuan konstitusional ini tidak serta merta bisa mengatasi
seluruh permasalahan yang berkembang di lingkungan warga pribumi. Ini
akan tetap menjadi tugas pemerintah untuk mengawasi dan memperbaiki
lebih baik ke depan.
"Bagaimanapun pengakuan konstitusional memberikan kesempatan bagi generasi kita untuk membenarkan kesalahan lama," ujarnya.
Aborigin
di Australia diyakini berjumlah sekitar satu juta orang saat Inggris
mengkolonisasi pada 1788, namun sekarang jumlah mereka menyusut menjadi
sekitar 470 ribu dari total populasi Australia 23 juta.
Pembangkangan dan pengorbanan telah
menjadi ciri khas perjuangan Yunani membebaskan diri sejak tahun
1800-an. Kali ini musuh mereka adalah Uni Eropa. (Reuters/Marko Djurica)
Jakarta, CB
--
Melalui referendum, Yunani membangkang perintah Uni
Eropa untuk memangkas tunjangan pensiun dan menaikkan pajak demi utang
baru. Langkah ini disinyalir tidak akan membuat Yunani lebih baik, hanya
mengorbankan ekonomi lebih lama lagi.
Namun pengorbanan ini
dirasa layak dilakukan setelah lima tahun terjerembab dalam krisis.
Warga Yunani yang lelah berkantong kosong lebih memilih membangkang
dikte Eropa ketimbang mati tanpa perlawanan.
Salah satunya adalah
Theodoris Sourdis, 38, yang hampir tidak bisa membeli makanan karena
tidak ada pemasukan dari bisnis reparasi alat elektronik miliknya di
Athena. Menurut dia, lebih baik kelaparan ketimbang martabatnya
diinjak-injak.
Akhirnya dia memilih "tidak" pada referendum
Minggu lalu, walaupun dia tahu tidak akan ada perbaikan dalam waktu
dekat, kehidupannya masih tetap melarat.
"Antara perpaduan muak dan seiris harapan akan ada perubahan yang terjadi. Ini masalah harga diri juga," kata Sourdis.
Diberitakan
New York Times, pembangkangan dan pengorbanan yang dilakukan Yunani
memang menjadi ciri khas dari perjuangan negara itu sejak lampau,
mengakar sejak dulu di tahun 1800-an, dalam pemberontakan terhadap
Kekaisaran Ottoman.
Saat itu banyak pejuang Yunani memilih
meledakkan diri ketimbang ditangkap dan dipenjara. Salah satu kisah yang
terkenal disebut dengan peristiwa "Dansa Zalongo", yaitu aksi bunuh
diri massal wanita di Souli dan anak-anak mereka.
Dalam perang
Souli tahun 1803, rakyat kota itu hendak mengevakuasi diri setelah kalah
dari Kekaisaran Ottoman yang dipimpin Ali Pasha. Dalam evakuasi,
sekumpulan wanita dan anak-anak tersudut di pegunungan Zalongo, Epirus.
Para
wanita itu lebih memilih mati ketimbang ditangkap. Dalam mitosnya,
anak-anak dilemparkan dari jurang oleh ibu mereka sendiri sementara para
wanita tersebut berdansa dan menari sebelum bunuh diri.
Perlawanan
juga dilakukan Yunani dalam masa Perang Dunia II. Saat itu Yunani
menentang perintah Italia untuk menyerah, membuat Mussolini menginvasi
negara itu. Tentara Italia berhasil dipukul mundur ke Albania. Namun
akhirnya Yunani takluk juga di tangan tentara Jerman pimpinan Adolf
Hitler pada April 1941.
Perlawanan bahkan kerap dilakukan oleh
rakyat Yunani dalam protes terhadap pemerintah. Pemandangan mahasiswa
yang mengamuk dan membarikade diri di Politeknik Athena dalam
demonstrasi menentang junta militer yang memerintah Yunani antara 1967
hingga 1974 sulit untuk dilupakan.
Aksi demo juga hampir setiap
hari terjadi di Yunani. Seringkali, aksi ini membuat feri yang
menghubungkan antar pulau tidak beroperasi, bus umum dan taksi tidak
jalan dan hal lainnya.
Menurut para ahli politik dan sejarawan,
sikap perlawanan Yunani muncul jika negara itu dalam keputusasaan.
Seperti saat ini ketika Yunani ditekan Uni Eropa untuk kembali
mengencangkan ikat pinggang, yang disebut oleh Perdana Menteri Alexis
Tsipras sebagai "pemerasan".
Kisah pengorbanan dan perlawanan ini
telah mengakar di antara warga Yunani, diajarkan di sekolah-sekolah.
Itulah sebabnya, kegembiraan warga usai hasil referendum keluar luar
biasa di Alun-alun Syntagma, walau mereka tidak yakin situasi akan
membaik. Tapi ini adalah waktu yang tepat untuk melawan balik.
"Memang
benar jauh di dalam jiwa warga Yunani ada ide perlawanan mulia melawan
semua rintangan," kata Nick Malkoutzis, editor di Macropolis.gr, situs
analisa politik.
Sejarawan dari University of Athens, Thanos
Veremis, mengatakan warga Yunani menyukai kisah-kisah heroik karena itu
membangkitkan semangat mereka. Veremis mengatakan, warga Yunani seakan
mengulang kembali cerita itu.
"Mereka melakukan perang kemerdekaan lagi, kali ini melawan Uni Eropa," ujar Veremis.
Eskalasi militer Turki di perbatasan
mendukung spekulasi yang berkembang selama ini bahwa Turki akan
merencanakan intervensi ke Suriah dengan mendorong militan ISIS dari
perbatasan guna menghentikan kemajuan pasukan Kurdi-Suriah yang melawan
mereka. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CB
--
Harian Turki The Hurriyet pada Minggu (5/7)
mengatakan adanya kemungkinan rencana intervensi ke Suriah, setelah
komandan militer di perbatasan mengadakan pertemuan di ibu kota Ankara.
Turki
telah meningkatkan pertahanan militernya di perbatasan Suriah selama
seminggu terakhir, menempatkan tank dan rudal anti pesawat, serta
menambah jumlah pasukan untuk mengantisipasi pertempuran sengit yang
sedang terjadi di Aleppo antara kelompok Islam dan pasukan pemerintah
Suriah.
Al Arabiya mengungkap eskalasi militer Turki di
perbatasan mendukung spekulasi yang berkembang selama ini bahwa Turki
akan merencanakan intervensi ke Suriah dengan mendorong militan ISIS
dari perbatasan guna menghentikan kemajuan pasukan Kurdi-Suriah yang
melawan mereka.
Sebelumnya, pada Kamis minggu lalu, Perdana Menteri Turki Ahmet
Davutoglu telah membantah prospek intervensi cepat ke Suriah. Davutoglu
mengatakan bahwa saat ini intervensi tidak mungkin dilakukan, akan
tetapi, jika mereka sudah mengancam keamanan Turki, dia menegaskan bahwa
Turki tidak akan menunggu lama untuk melakukan intervensi ke Suriah.
Namun,
pada Minggu, the Huriyet mengatakan, Angkatan Bersenjata Turki telah
memerintahkan semua komandan tentara yang ditempatkan di sepanjang
perbatasan untuk menghadiri pertemuan di markas militer di Ankara pekan
depan untuk membahas rincian dari operasi (intervensi) tersebut.
Penyebaran
lebih dari 400 kendaraan lapis baja, yang akan membawa personil militer
agar terlindungi dari ranjau yang diletakkan militan ISIS akan menjadi
agenda dalam pertemuan itu.
Saat ini, Turki telah mengerahkan sekitar 54 ribu tentara di sepanjang perbatasan dengan Suriah.
Turki
tak mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus, namun
juga khawatir peningkatan kekuatan pasukan Kurdi di Suriah akan memberi
pengaruh pada minoritas Kurdi di Turki, serta kemungkinan Kurdi akan
mendirikan negara sendiri.
"Saya tidak akan pernah mengizinkan
mereka (Kurdi) untuk membuat negara di bagian selatan perbatasan," tegas
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Bulgaria ingin membeli pesawat jet
tempur jenis MiG-29 dari Polandia, setelah sebelumnya kerap membeli
pesawat ini dari Rusia. (Krasimir Grozev/Wikipedia)
Sofia, CB
--
Bulgaria kini sedang berupaya menyisihkan
ketergantungannya terhadap Rusia. Menteri Pertahanan Bulgaria, Nikolay
Nenchev mengatakan Polandia menjadi salah satu rekan yang akan membantu
Bulgaria, terutama dalam sektor pertahanan.
Kebuntuan antara
Barat dan Rusia terkait masalah Ukraina menjadi satu alasan Bulgaria
terpaksa mengalihkan kerja samanya dengan Rusia, termasuk dalam hal
pasokan alutsista, energi dan hubungan perdagangan.
Bulgaria yang
sempat didominasi oleh Uni Soviet selama Perang Dingin, namun menjadi
anggota NATO pada 2004, mulai berusaha keluar dari sokongan Rusia,
menyusul penerapan sanksi Eropa dan Amerika Serikat terhadap negara
beruang merah ini.
Polandia pun menjadi alternatif Bulgaria karena dianggap dapat menyokong kebutuhannya, seperti penyediaan pesawat jet.
"Kami akan melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk melepas
ketergantungan terhadap Rusia," ujar Nenchev kepada Reuters, Senin
(6/7).
"Bulgaria adalah satu-satunya anggota NATO yang hampir 90
persen bergantung kepada Rusia dan ini membuat saya khawatir sehingga
saya berpikir ini tidak bisa diteruskan lagi," tambahnya.
Bulgaria
perlu memperbaiki alutsista yang kini sudah menua, seperti pesawat jet
tempur MiG-29. Kontrak kerja sama dengan Rusia untuk memelihara
alutsista ini akan berakhir pada September.
"Kami perlu memperbaiki enam mesin kami dan kami telah menentukan langkah serius untuk menanganinya," ujar Nenchev.
Menurut
Nenchev, salah satu alasan memilih Polandia sebagai alternatif
penyokong alut sista Bulgaria adalah karena harganya yang lebih murah
dibandingkan Rusia.
"Kami kerap berkonsultasi dengan Polandia
selama beberapa bulan dan saya pikir kami bisa menandatangani kontrak
bulan ini," ujar Nenchev.
Model Polandia
Bulgaria
dan negara bekas komunis lainnya cukup khawatir atas aneksasi Rusia
terhadap Crimea di bawah pemerintahan Presiden Vladimir Putin yang
didukung oleh kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Bulgaria
adalah satu dari enam negara Eropa timur yang menjadi tuan rumah
pasukan NATO bersama dengan pasukan nasional Bulgaria yang disiapkan
untuk menangani krisis tersebut.
"Saya tidak ragu untuk
mengatakannya. Setelah melihat rezim Putin memiliki sikap yang begitu
agresif terhadap negara berdaulat lainnya, kami tidak merasa aman," ujar
Nenchev.
"Kami berunding dengan Polandia, yang juga merupakan
rekan kami di NATO dan berupaya melepas ketergantungan terhadap Rusia,"
ujarnya.
Bulgaria dan Amerika Serikat telah melakukan serangkaian latihan militer bersama sejak krisis Ukraina meletus tahun lalu.
Selain
itu, menurut Nenchev, hampir 2.500 personil militer bisa ditempatkan di
Bulgaria selama latihan bersama ini dilakukan. Ia juga memperbolehkan
penempatan 2.500 personil lainnya, meski dengan persyaratan tertentu.
"Kekecewaan kami terhadap Rusia membawa sesuatu yang hingga saat ini tak terpikirkan di Eropa, yakni perang," ujar Nenchev.
Nenchev
berharap Bulgaria dan AS memperbarui perjanjian mereka awal tahun depan
mengenai penggunaan sejumlah fasilitas militer di Bulgaria yang telah
ditandatangani pada 2006 silam.
Pekan lalu, Bulgaria mengaku
sedang mencari penjual pesawat jet militer untuk merubah alutsista
mereka dan sempat berunding dengan Belgia, Belanda, Yunani dan sejumlah
negara lainnya.
Belum jelas apakah pembelian pesawat tersebut
adalah pesawat baru atau bekas. "Kami berbicara soal skuadron, tetapi
ini masih terlalu dini untuk mengungkapkannya lebih rinci," ujar
Nenchev.
Nenchev berdalih pemerintahannya kini masih memikirkan pesawat jenis apa yang dibutuhkan oleh Bulgaria.
Puluhan pesawat tempur TNI AU melakukan flying
pass di gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4
Oktober 2014. 239 pesawat tempur mulai dari F-16, F-5 Sky Hawk, serta
Sukhoi di kerahkan sebagai persiapan puncak HUT TNI yang akan di
laksanakan pada 7 Oktober nanti. TEMPO/Fully Syafi
CB, Jakarta - Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Udara langsung melarang terbang seluruh
pesawat C-130B Hercules setelah terjadi musibah jatuhnya pesawat sejenis
bernomor A-1310 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa pekan lalu.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan keputusan
itu dibuat untuk menghindari kecelakaan serupa.
“Kami akan selidiki dahulu penyebab kecelakaan karena pesawat-pesawat ini buatan tahun 1964,” kata Agus kepada Tempo di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Kecelakaan Hercules A-1310 merenggut nyawa 33 personel TNI AU, 6
anggota TNI AD, dan 83 warga sipil yang ikut menumpang. TNI AU menduga
Hercules tipe B buatan pabrik Lockheed Martin, Amerika Serikat, itu
jatuh karena salah satu mesinnya rusak dan bertumbukan dengan menara
radio Joy FM yang terpancang dalam radius 15 derajat dari ujung landasan Pangkalan Udara Suwondo, Medan.
Jumlah armada Hercules TNI AU pun dalam kondisi miris. Data
menunjukkan bahwa saat ini TNI AU punya 24 unit Hercules tipe B dan H
yang tersimpan di Skuadron Udara 31 Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan
Skuadron Udara 32 Abdurachman Saleh, Malang. Dari jumlah itu, hanya 11
unit Hercules yang dalam kondisi siap operasi.
Sebelum
kecelakaan Hercules terjadi, TNI AU sebenarnya telah menyadari risiko
musibah sangat tinggi pada pesawat-pesawatnya yang uzur. Maret lalu,
mereka sudah terlebih dulu mengandangkan satu skuadron pesawat tempur
Hawk Mk53. Menurut Agus, pesawat buatan BAE Systems Inggris itu berisiko
membahayakan penerbang karena sudah berumur 35 tahun sejak didatangkan
pada September 1980.
Sebagai penggantinya, TNI AU sudah menerima 16 unit pesawat tempur
T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan. “Kami putuskan Hawk Mk53 masuk
museum semua,” kata Agus.
Tak hanya itu, Agus juga memerintahkan penghentian penerbangan
pesawat tempur F-5 Tiger dari Skuadron Udara 14 Madiun. Alasannya sama:
Si Macan terlalu tua dan berisiko mencelakakan penerbang TNI AU. Sebelum
dikandangkan, kata Agus, F-5 Tiger kerap mengalami kendala ketika
sedang melaksanakan misi patroli udara atau latihan biasa. November
tahun lalu, satu unit F-5 Tiger pecah ban saat mendarat di Lanud Halim
Perdanakusuma. “Alhamdulillah, selama ini pesawat bisa kembali ke
pangkalan tanpa kecelakaan,” kata Agus.
Sebetulnya pemerintah sudah punya rencana untuk mengganti F-5 Tiger
dengan pesawat tempur yang baru. TNI AU mengusulkan kepada Kementerian
Pertahanan untuk membeli Sukhoi SU-35 atau F-16 blok 70 Viper.
Alasannya, para penerbang telah berpengalaman mengoperasikan pesawat
sejenis, yakni F-16 blok 15 OKU, F-16 blok 52ID, serta Sukhoi
SU-27/SU-30.
Sembilan unit F-16 blok 52ID hasil hibah dari Amerika Serikat
mengalami nasib sama: dikandangkan. TNI AU ingin seluruh pesawat
tersebut dievaluasi teknis karena ada perbedaan antara pesawat F-16
hibah dan pesawat serupa yang sebelumnya sudah dimiliki Indonesia.
“Bulan Agustus, instruktur dari Amerika akan datang untuk mengajari
pilot-pilot kami,” kata Agus.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyetujui rencana evaluasi
alutsista tua milik TNI AU pasca-kecelakaan Hercules di Medan. Menurut
Ryamizard, kementeriannya dan TNI AU sedang merencanakan pembelian
pesawat baru dalam waktu tiga tahun ke depan. Namun dia belum bisa
memastikan besaran anggaran tahun-tahun yang akan datang untuk membeli
pesawat baru TNI AU.
Dia hanya mengatakan anggaran Kementerian Pertahanan tahun ini hanya
Rp 400 miliar. “Itu saja 40 persen untuk belanja pegawai, 60 persen
itulah yang digunakan,” kata Ryamizard kemarin.
Pengamat pertahanan dari Universitas Padjadjaran, Muradi, prihatin
atas kondisi tersebut. “Sangat miris jika KSAU sampai bicara tentang
minimnya alutsista TNI AU,” kata Muradi kemarin. Dia pun mendesak
pemerintah agar segera meremajakan alutsista tempur dan angkut TNI AU.
Menurut dia, TNI AU merupakan penjaga kedaulatan di garis depan. “Jangan
sampai Indonesia disepelekan negara tetangga gara-gara alutsista udara
kita kurang,” kata Muradi.
CB, Jakarta - Dalam paparan mengenai capaian kerja selama masa baktinya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membahas isu strategis terkait pertahanan internasional. Hal itu dipaparkannya di hadapan Komisi I DPR.
Moeldoko
menerangkan, dalam kawasan Asia dan Asia Pasifik, pertahanan Indonesia
mendapat tantangan tersendiri dalam menjaga kedaulatan. Hal itu
dikarenakan perkembangan ekonomi yang mempengaruhi kekuatan pertahanan
negara tetangga.
Dalam paparannya, Moeldoko memberi contoh ketahanan militer Australia
dan Tiongkok. Kedua negara itu dipandang Moeldoko sebagai negara yang
perlu diwaspadai perkembangan pertahanannya, demi menjaga keutuhan NKRI.
"Australia
negara tetangga kita itu telah menggelar sistem radar Jindalee
(Queensland, Australia Barat) dengan kemampuan jangkau sejauh 3.000 mil.
Bahkan rencananya akan meningkatkan kemampuan surveillance sistem UAV
yang daya jangkaunya hingga 40.000 mil persegi, hingga wilayah
Indonesia," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin
(7/7/2015).
Tiongkok pun menjadi negara yang cukup disorot
Moeldoko selama masa baktinya sebagai Panglima TNI. Kekuatan ekonomi dan
militer Tiongkok dirasa dapat memengaruhi stabilitas kawasan.
"China
jadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Tetapi kondisi real telah
menyebutkan telah bersinggungan dengan kawasan kita. Kita terancam
kehilangan 58 kilometer persegi dari kawasan yang kita miliki," pungkas
Moeldoko.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ikuti Uji
Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) Calon Panglima TNI bersama
Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, 1 Juli 2015. Dalam paparannya,
Gatot mengungkapkan TNI akan efektif dan efisien dalam melaksanakan
tugasnya menghadapi kondisi global, regional, dan tantangan bangsa ke
depan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
CB, Jakarta
- Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku sedang
menyiapkan calon penggantinya. Setidaknya ada enam orang nama calon yang
siap menduduki posisi yang akan ditinggalkannya tersebut.
Namun
dia enggan menjelaskan nama-nama itu. "Saya tak boleh menyampaikan satu
nama. Yang jelas, semua bintang tiga,” kata Gatot di kompleks Istana
Kepresidenan Jakarta, Senin 6 Juli 2015.
Kelima orang yang
berpeluang menggantikan Gatot antara lain, Wakil Kepala Staf Angkatan
Darat Letjen Muhammad Munir, Panglima Komando Cadangan Strategis
Angkatan Darat Letjen Mulyono serta Komando Pendidikan dan Latihan
Angkatan Darat Letjen Lodewijk F. Paulus.
“Dua lainnya adalah
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan dan Irjen TNI,” kata Gatot.
Sekjen Kemhan adalah Letjen R.Ediwan Prabowo dan Inspektur Jenderal TNI
adalah Letjen Syafril Mahyudin.
Kehadiran Gatot di Istana karena
dipanggil Presiden Joko Widodo untuk melaporkan hasil uji kelayakan
calon Panglima TNI yang dilakukan oleh DPR. Walaupun tak tahu kapan akan
dilantik, Gatot mengakui adanya penundaan pelantikan.
“Bukan
hari ini, soalnya Panglima sedang ada laporan kinerja ke DPR. Besok Pak
Jokowi tak bisa karena ada acara di Mabes TNI,” kata dia. Dia membantah
pelantikan ditunda karena penggantinya sebagai KSAD belum ada.
Presiden
Joko Widodo memilih Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo
sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko. Nama Gatot
dikirimkan Jokowi ke DPR Juni 2015.
DPR akhirnya menyetujui
pengangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI setelah
menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Gatot menjalani uji kelayakan dan
kepatutan selama hampir lima jam sejak pukul 15.30 WIB.
"Komisi
Pertahanan DPR menyetujui pemberhentian Jenderal Moeldoko sebagai
Panglima TNI dan menyetujui Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima
TNI," ujar Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq di Kompleks
Parlemen Senayan, Rabu, 1 Juli, 2015.
Menteri Sekretaris Negara
Pratikno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan melantik Kepala Staf
Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI pekan ini.
Gatot akan menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan segera pensiun.
Walaupun
sudah memastikan akan dilantik pekan ini, namun pihak Istana belum
menentukan hari pastinya. "Secepatnya akan dilakukan, diusahakan pekan
ini," kata Pratikno sebelum melakukan sidang kabinet di Kantor Presiden
Jakarta, Senin 6 Juli 2015.
Jenderal Gatot Nurmantyo akan dilantik menjadi Panglima TNI yang baru. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CB --
Panglima TNI terpilih Jenderal Gatot Nurmantyo
menyatakan pelantikannya yang seharusnya dilaksanakan Senin kemarin
(6/7) ditunda lebih dulu karena pada saat bersamaan Panglima TNI
Jenderal Moeldoko dijadwalkan menyampaikan laporan kinerja TNI ke Dewan
Perwakilan Rakyat semasa kepemimpinannya.
"Ditunda
karena ada laporan dari Panglima TNI tentang kinerja lembaga ke DPR.
Jadi bayangkan kalau saya dilantik sekarang bagaimana? Kemudian hari ini
(7/7) Presiden akan ke Mabes TNI untuk berbuka puasa bersama dengan
Panglima TNI di sana. Bayangkan kalau saya dilantik Senin, nanti ada dua
(Panglima TNI). Bagaimana itu?" ujar Gatot di Jakarta.
Kondisi itulah yang diyakini Gatot menjadi alasan Presiden Jokowi
menunda pelantikannya. Dia juga menampik kabar yang menyebut penundaan
pelantikannya karena belum ada calon pengganti dirinya di kursi Kepala
Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
"Bukan masalah itu. Tidak harus
bersama-sama (dilantik Panglima TNI baru dan KSAD). Beliau (Presiden)
hanya menyampaikan, 'Nanti kalau sudah dilantik, ajukan siapa pengganti
kamu,'" kata Gatot.
Menurut Gatot, seluruh prajurit berbintang
tiga di TNI Angkatan Darat layak untuk menggantikannya sebagai KSAD,
antara lain Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Panglima Kostrad,
Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan, Sekretaris Jenderal
Departemen Pertahanan, Dewan Pertahanan Nasional, dan Inspektorat
Jenderal dan Perbendaharaan TNI.
"Mereka punya peluang yang sama. Tinggal nanti Presiden tentukan," ujar Gatot.
Soal
usulan Wakil Panglima TNI yang diajukan Jenderal Moeldoko kepada
Presiden Jokowi, Gatot belum membicarakannya lebih lanjut. Dia yakin
Presiden akan mengevaluasi usulan tersebut, dan sebagai KSAD ia tidak
berwenang untuk ikut campur.
Sementara terkait tindakan prajurit
yang melanggar peraturan, Gatot menyatakan tidak akan mengenal kompromi,
sebab seorang tentara harus disiplin. "Kalau dia punya kesalahan
mencuri, orang sipil dihukum dua bulan, tentara harus lebih. Rakyat
biasa bisa disiplin, kenapa tentara enggak?"
Sementara Menteri
Sekretaris Negara Pratikno menyatakan Gatot akan dilantik menjadi
Panglima TNI bersamaan dengan pelantikan Sutiyoso sebagai Kepala Badan
Intelijen Negara. Istana mengupayakan agar keduanya dilantik pekan ini
juga. Saat ini jadwal Presiden sedang disesuaikan agar dapat secepatnya
melantik mereka.
Pembicaraan nuklir Iran di Kota Wina (Foto: Reuters)
WINA (CB) – Tenggat waktu atau deadline
kesepakatan akhir program nuklir Iran dengan enam negara kekuatan dunia
atau P5+1 (AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China) hanya tinggal
hitungan jam. Namun, ada satu pembahasan yang dikabarkan masih
menghambat tercapainya kesepakatan akhir.
Berdasarkan keterangan salah seorang delegasi AS yang ikut dalam
pertemuan menteri-menteri luar negeri di Wina, Austria menyebutkan, kini
hanya tinggal satu pembahasan yang masih menghambat tercapainya
kesepakatan akhir, yaitu soal embargo rudal dan senjata dari PBB.
“Pada delegasi Iran menginginkan embargo rudal dan senjata dicabut
sepenuhnya. Mereka mengatakan, tidak ada alasan lain untuk mencapai
kesepakatan nuklir selain mencabut embargo senjata dari PBB,” ungkap
salah seorang delegasi AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya,
seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (7/7/2015).
Sementara itu, para delegasi negara P5+1 bersikeras berpendapat bahwa
embargo senjata untuk Iran harus terus diberlakukan oleh PBB.
“Para delegasi negara P5+1 terus meminta PBB untuk tetap
memberlakukan embargo rudal dan senjata terhadap kami. Itulah hambatan
utama sehingga sampai saat ini kesepakatan akhir program nuklir belum
tercapai,” ujar salah seorang delegasi Iran.
Sebagaimana diberitakan, tenggat waktu kesepakatan akhir program nuklir Iran yang semula berakhir pada 30 Juni 2015 telah diperpanjang hingga malam hari ini waktu setempat.
Pada pertemuan kemarin di Kota Wina, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry, telah mendesak Menlu Iran Javad Zarif serta para delegasinya untuk mengambil keputusan supaya kesepakatan akhir nuklir Iran segera tercapai.
CALIFORNIA (CB) – Pesawat milik Rusia kembali berbuat
ulah. Empat pesawat pengebom jarak jauh milik negara penghasil gas
tersebut mendekati wilayah Amerika Serikat (AS). Hal itu terjadi saat
warga AS sedang merayakan Hari Kemerdekaan.
Seperti diberitakanABC News,
Selasa (7/7/2015), dua pesawat pengebom Rusia terlihat memasuki wilayah
Alaska. Pada 30 menit kemudian, dua pesawat lain diketahui terbang di
dekat California.
Insiden pertama terjadi sekira pukul 10.30 pada Sabtu 4 Juli 2015
waktu setempat. Ketika itu, Pesawat F-22 dari Pangkalan Komando
Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD) di Alaska
mengidentifikasi dua pesawat Rusia TU-95 “Bear” yang merupakan jenis
pesawat pengebom jarak jauh sedang terbang di dekat Kepulauan Aleutian.
Para pejabat di NORAD mengatakan, kedua pesawat milik Rusia tersebut
terbang di Air Defense Identification Zone (wilayah perairan
internasional yang membentang 200 mil dari garis pantai AS).
Insiden kedua kemudian terjadi sekira pukul 11.00. Pesawat F-15 dari
Pangkalan Continental NORAD Region (CONR) melihat dua pesawat pengebom
terbang mendekati California. Namun setelah diteliti, mereka terbang
jauh dari wilayah berdaulat milik AS.
Ini bukan pertama kali pesawat Rusia mendekati wilayah AS. Pada Juni
2014, dua pesawat pengebom Rusia juga mendekati wilayah California
bagian utara dengan jarak sekira 50 mil.
Ashin Wirathu, Biksu yang Turut Menyebarkan Sentimen Anti-Muslim (Foto: Pikiran Rakyat)
YANGON (CB) - Kekerasan sektarian terhadap etnis Rohingya
di Myanmar mereda sejak beberapa bulan terakhir, tetapi sentimen
kebencian dilaporkan masih berlanjut. Seorang warga di ibukota Yangon,
Hla Mynt Htun menyatakan sering mengalami diskriminasi jika berada di
tempat yang dihuni mayoritas Budha.
"Kalau kita di sana tak bisalah bebas pakai peci, dan juga baju
Muslim, dan kadang mendapatkan perkataan yang tidak pantas jika naik
bus," jelas dia.
Kampanye penyebaran kebencian terhadap minoritas Muslim mulai gencar
dilakukan oleh seorang biksu Budha Ashin Wirathu melalui kelompok 969,
yang menyebutkan keberadaan Muslim di negara tersebut mengancam agama
Budha.
Pemilik perusahaan percetakan di Yangon, Sulaiman bin Sulae, yang tak
menyebut nama Burmanya, mengaku merasakan dampak kampanye anti Muslim
terhadap bisnisnya.
"Ada konsumen yang mau order tapi terus dibatalkan setelah mengetahui pemilik perusahaan ini Muslim," katanya.
"Tapi itu orang tidak berpendidikanlah, dan dulu tak pernah ada itu," jelas Sulaiman.
Sulaiman mengaku selama ini dirinya tak pernah membedakan karyawan
dari agamannya. Dari tujuh orang karyawan hanya tiga yang Muslim,
selebihnya penganut Budha.
"Kalau salah ya saya sama-sama marahi, tidak membeda-bedakan," jelas Sulaiman yang pernah tinggal di Malaysia ini.
Salah satu pimpinan Islamic Center Myanmar Aye Lwin mengatakan
penyebaran kebencian dilakukan oleh sekelompok biksu Budha dinilai tidak
berpengaruh secara luas.
“Mereka yang percaya tentang itu adalah yang tidak berpendidikan, dan
faktor kemiskinan juga mempengaruhi. Mereka hanya mendengarkan apa yang
dikatakan oleh pemimpin agama mereka, kemudian bergabung dengan
demonstrasi setelah diberi uang, tetapi sekarang ini tak ada lagi.
Tetapi penyebaran kebencian masih dilakukan,” jelas Aye Lwin.
Sementara, Tun Min Oo seorang guru yang tinggal di sebuah biara
Budha, mengaku tak pernah terpengaruh dengan kampanye anti-Muslim, dan
menegaskan kekerasan bukan merupakan cerminan agama Budha.
“Saya tidak pernah membeda-bedakan dalam mengajar. Saya seorang guru,
jadi bagi saya semua orang itu sama. Tak penting agamanya apa, situasi
seperti itu malah akan memperburuk kondisi di Myanmar,” kata Tun.
Data resmi menyebutkan jumlah Muslim di Myanmar mencapai 4 persen
dari total populasi yang mencapai lebih dari 51 juta orang, tetapi
sejumlah perkiraan menyebutkan jumlah Muslim di negara itu mencapai 10
persen.
Sentiman Anti muslim dan Rohingya mulai gencar dilakukan terjadi sejak rezim militer berkuasa di negara tersebut.
Sejak tiga tahun terakhir pula, kekerasan terhadap kelompok minoritas
Muslim terjadi di sejumlah tempat, dimulai di Mandalay, Laisho,
Meiktila dan sempat menyebar ke pinggiran kota Yangon.
Sementara ribuan etnis Rohingya Muslim dari Rakhine mengungsi akibat
kekerasan. Mereka sempat terdampar di laut dan ditolak masuk ke sejumlah
negara, tetapi kemudian Indonesia dan Malaysia bersedia menampung
sekitar 3.000 orang etnis Rohingya Muslim.
Pemimpin organisasi agama Budha Ratana Metta, Mynt Swe menyatakan
sebagian besar Biksu Budha tidak mendukung kampanye anti Muslim tersebut
dan menyakini adanya latar belakang politik dalam isu anti Muslim di
Myanmar.
"Sebagian besar dari 500 ribu biksu Budha di Myanmar percaya situasi
ini merupakan bentukan pemerintah. Mereka (pemerintah) tidak melakukan
tindakan apapun terhadap biksu yang menyebarkan kampanye kebencian
terhadap agama lain.
Mei lalu, Pemerintah Myanmar mengesahkan UU Kependudukan yang bertujuan untuk menekan angka kelahiran di negara bagian Rakhine.
Aktivis meyakini UU baru ini sengaja diberlakukan untuk menekan
populasi penduduk di Rakhine yang mayoritas penduduknya merupakan Muslim
Rohingya.
Pemerintah Myanmar pun mencabut identitas kewarganegaraan etnis
Rohingya. Organisasi HAM menyebutkan Rohingya merupakan kelompok etnis
yang paling teraniaya di dunia.
Diskusi Islam in Nusantara di Markas PBB di New York (Foto: VoA)
NEW YORK (CB) - Masih ingat peristiwa 11 September 2001
yang menewaskan 3.000 orang di tiga kota di Amerika? Tragedi ini membawa
menimbulkan luka mendalam tidak hanya bagi warga Amerika tapi juga
seluruh dunia. Setelah insiden 9/11 itu, prasangka negatif terhadap
Islam dan Muslim meningkat di kalangan warga Amerika. Para pemuka agama
baik Islam maupun agama lain berupaya menepis anggapan yang keliru ini
dengan mengadakan berbagai acara lintas agama untuk menunjukkan bahwa
Islam adalah agama yang damai.
Dan untuk pertama kalinya, wajah Muslim Indonesia yang moderat
menjadi topik diskusi antara para pemuka agama, pengamat, diplomat,
serta tokoh masyarakat di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
di New York. Diskusi yang diprakarsai Perwakilan Tetap Republik
Indonesia di PBB, Nusantara Foundation dan Dompet Dhuafa ini mengangkat
tema Islam Nusantara. Islam Nusantara dijadikan contoh bagi
negara-negara dunia untuk menunjukkan keragaman, toleransi dan
demokrasi.
Salah seorang pembicaranya adalah Dr. James B. Hoesterey dari
Universitas Emory di Atlanta, Georgia. “Sebagai seorang antropolog yang
sudah lama melakukan penelitian di Indonesia, saya senang bahwa dunia
luar dan wakil-wakil serta duta besar dari negara masing-masing dapat
mendengarkan sedikit lebih dalam mengenai Islam di Indonesia yang
mungkin tidak sama dengan Islam di negara mereka, misalkan Arab Saudi,"
ujarnya. "Kalau kita lihat ke depan, mungkin Indonesia bisa menjadi
contoh.”
Dr. Chiara Formichi, pakar sejarah Islam di Indonesia, dari
Universitas Cornell di Ithaca, New York juga terlibat dalam diskusi
tersebut. Ia mengatakan kepada VOAbanyak pelajaran yang bisa dipetik dari Indonesia.
“Gagasan Islam Nusantara sangat erat dengan budaya dan sejarah
Indonesia. Saya tidak tahu bisa diterapkan di negara lain atau tidak
tetapi yang jelas bisa menjadi contoh untuk mengerti mengapa seseorang
memeluk Islam," katanya. "Ada banyak cara untuk memahami Islam dan
banyak cara untuk berinteraksi dengan non Muslim. Muslim disana juga
punya banyak pengalaman berbeda. Jadi ada banyak pelajaran yang bisa
dipetik.”
Bukti keragaman dan keterbukaan Muslim Indonesia itu terlihat di
IMAAM Center, Masjid kebanggaan komunitas Indonesia di sekitar
Washington DC. Sejak diresmikan akhir tahun 2014 oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah tapi juga
kegiatan sosial.
Masjid yang dikelola Asosiasi Muslim Indonesia di AS (IMAAM) ini
membuka pintunya kepada seluruh warga Indonesia, komunitas Muslim dari
mana saja, serta tetangga dan sahabat.
Salah seorang jemaahnya adalah Abdul Kadir asal Ethiopia. “Masjidnya
semakin ramai, apalagi pada akhir pekan. Saya sangat tertarik dengan
masyarakat Indonesia karena kebersamaannya. Mereka selalu bersama-sama
di kala senang maupun susah," katanya. "Dan mereka suka makan-makan.”
Tahun ini adalah pertama kalinya IMAAM Center mengadakan kegiatan
Ramadan. Selain buka puasa dan sholat tarawih bersama setiap hari, rumah
ibadah ini juga mengadakan pesantren kilat serta berbagai ceramah dan
diskusi.
Pada bulan Ramadan, suasana kebersamaan kian terasa di Masjid ini
dengan acara buka puasa bersama dengan masyarakat sambil mencicipi
kuliner nusantara.
Korban tewas termasuk tiga anak-anak dan dua wanita.
Pemukiman yang hancur karena pesawat tempur Irak salah serang. (REUTERS)
CB - Satu
pesawat tempur Irak yang semestinya menyerang ISIS, salah sasaran dan
menjatuhkan bom di pemukiman sipil di ibukota Baghdad, Senin, 6 Juli
2015, menewaskan sedikitnya 12 orang.
Dilansir dari laman Al Arabiya,
Selasa, 7 Juli, juru bicara militer Brigjen Saad Maan Ibrahim,
mengatakan insiden itu terjadi karena kesalahan teknis, membuat pesawat
menjatuhkan bom di luar sasaran.
Polisi mengatakan beberapa rumah
hancur, menewaskan 12 orang termasuk tiga anak-anak dan dua wanita,
serta25 orang lainnya cidera. Pencarian korban masih dilanjutkan, di
bawah reruntuhan bangunan.
Irak terus menderita konflik, sejak
invasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS), pada 2003-2011, membuat
negara itu sulit kembali memiliki politik dan keamanan yang stabil.
Pada
Senin, serangan militan di sekitar Baghdad juga menewaskan sedikitnya
tujuh orang. Serangan mematikan terjadi di pemukiman Arab Jabour, dengan
meledaknya rumah yang dilengkapi jebakan bom.
Tiga pasukan
keamanan tewas, sembilan lainnya terluka. Pada serangan lainnya, dua
tentara tewas dan lima terluka, akibat serangan mortir ke pangkalan
mereka di Abu Graib, sebelah barat Baghdad.
CB, Athena - Kepala Rumah Sakit Elpis di Athena,
Theodoros Giannaros, mumet berat. Sambil mengisap rokok, ia memandangi
tumpukan dokumen permohonan barang dari para stafnya. Ia tahu benar,
permintaan itu tak bakal bisa dipenuhi.
Di tengah krisis, meski jumlah pasien yang datang dua kali lipat dari
biasanya, anggaran yang diberikan sama sekali tak sebanding. Dari 140
rumah sakit pemerintah yang ada, dana yang tersedia hanya 43 juta euro,
merosot tajam dari 650 juta euro dalam periode yang sama tahun lalu.
Minimnya uang operasional juga berakibat pada penghasilannya. Awal
bekerja di rumah sakit itu pada 2010 lalu, ia menerima gaji sebesar
7.400 euro, yang kini menyusut jadi 1.200 euro. Sejumlah dokter lain
memilih hengkang.
Hampir 300 ribu orang telah meninggalkan Yunani sejak 2010. Termasuk
sekitar 5.000 dokter, 3.500 di antaranya menetap di Jerman. Efeknya, jam
kerja Giannaros dan para dokter lainnya melonjak jadi lebih dari 20
jam per hari.
Seperti halnya semua orang di Yunani, rumah sakit pun harus
mengencangkan ikat pinggang, seperti membeli sarung tangan yang paling
murah -- yang sering robek saat operasi berlangsung -- dan lebih banyak
menggunakan obat generik.
“Hidup ini memberi kita pelajaran bahwa kita bisa hidup bergelimang
uang, tapi tetap bisa bertahan tanpa memiliki apapun,” kata pria berkaca
mata itu seperti dikutip dari The New York Times.
“Mungkin, krisis ini membuat kami menjadi orang-orang yang lebih baik.
Tapi, orang-orang baik ini akan mati jika krisis tetap berlanjut.”
Meski berpredikat dokter, Giannaros tak bisa menyelamatkan dirinya
sendiri. Baru-baru ini, pria 58 tahun itu mengalami serangan jantung.
Gara-gara stres berkepanjangan yang ia alami dalam pekerjaan.
Para dokter mulai protes dan mogok kerja karena gaji yang mereka
terima sangat minim, padahal jam kerja mereka nyaris 24 jam sehari.
Giannaros melambaikan tangan ke dokter bedah Dimitris Tsantzalos yang
melintas di lorong.
“Berapa pembedahan yang kau lakukan tahun lalu?,” tanya dia.
“Sekitar 1.500,” jawab Dr Tsantzalos.
“Aku sudah tak sanggup lagi. Kondisi seperti ini sangat berbahaya
bagi pasien.” Meski bertubuh tegap dan tampak muda, Tsantzalos sudah
berusia 63 tahun. Bekerja 20 jam sehari, sebulan berturut-turut, pasti
membuatnya kelelahan.
Dan seminggu kemudian, tragedi yang lebih besar menimpa Theodoros Giannaros.
Pada 22 Mei 2015 , putranya, Patrick yang baru berusia 26 tahun,
melompat ke rel, hanya sesaat sebelum kereta mendekat, untuk memasuki
stasiun Acropolis. Jumat siang itu, di tengah terang musim semi, ia
menemui ajal dengan tragis.
"Sekitar 10.000 orang bunuh diri selama 5 tahun terakhir -- jumlahnya
setara dengan populasi sebuah kota. Salah satunya adalah putraku
sendiri," kata Giannaros.
Laporan media setempat mengutip, beberapa hari sebelumnya, pria muda
itu dipecat dari pekerjaan. Kondisi psikologisnya terganggu.
"Anda benar. 10.000 nyawa. Ibaratnya sebuah kota dan manusianya
dihapus dari peta,” kata Giannaros. “Banyak orang mencoba mengakhiri
hidupnya, banyak yang terselamatkan, namun 10.000 orang tewas.”
Sebagai direktur rumah sakit, ia mungkin punya akses data dan
statistik yang tak dilaporkan media, bahkan polisi sekalipun. “Patrick
merasa kosong,” kata Giannaros sambil terisak. “Kekosongan akan masa
depan yang tercerabut dari kami.”
Patrick, seperti anak-anak muda Yunani lainnya, lulus kuliah dan
menghadapi kenyataan bahwa tak ada pekerjaan buat mereka. Menjadi
pengangguran terdidik. Kadang, ia membantu ayahnya di rumah sakit, tanpa
kepastian. “Tapi sekarang, Tuhan memberi pekerjaan untuknya. Sebagai
malaikat,” kata Giannaros.
Kasus bunuh diri di Yunani semenjak krisis menjadi perhatian khusus.
Peneliti dari Universitas Thessaly menemukan kasus bunuh diri di Yunani
meningkat 35% dibandingkan yang terjadi pada 2010 dan 2012. Kasus ini
meningkat seiring semakin parahnya krisis. Pengangguran dan keterbatasan
uang tunai membuat orang memilih mengakhiri hidupnya.
Dalam
penelitian ini, ditemukan peningkatan kasus bunuh diri oleh laki-laki
usia 20 sampai 59 tahun dalam 2tahun dari 6,56 ke 8,81 per 100.000.
"Kami mengobservasi bahwa ada satu persen kenaikan (bunuh diri) di
setiap pria pengangguran berusia 20-59 tahun dan kenaikan ini sangat
memperhatinkan."
Penelitian pernah dilakukan pada tahun 2010-2012
oleh Universitas Pennsylvania dan Universitas Edinburgh. Dua
universitas ini menemukan selama krisis yang dimulai tahun 2010 ada 11
sampai 12 kasus bunuh diri setiap bulannya. "Peningkatan signifikan
adalah di bulan Juni 2011 dan berada di puncaknya pada tahun 2012,"
demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh kedua universitas itu.
Musisi berusia 60 tahun, Antonis Perris, dan ibunya yang berusia 91
tahun memilih mengakhiri hidup dengan melompat dari apartemen mereka
yang berada di lantai 5.
Saksi mata mengaku melihat sang ibu
yang menderita Alzheimer melompat terlebih dulu. Tetangga lainnya yakin,
keduanya melompat bersamaan dengan bergandengan tangan.
Malam sebelum bunuh diri, Perris memposting catatan bunuh dirinya di sebuah forum yang populer di Yunani.
"Masalahnya,
aku tak menyangka bakal sebegitu mendesak membutuhkan uang tunai,
krisis berlangsung sangat tiba-tiba," tulis dia. "Meski aku telah
menjual semua harta, kami tak punya uang tunai. Tak mampu lagi membeli
makanan, dan kartu kreditku tak bisa digunakan."
Sebelumnya ada
seorang pria yang mengiris nadi di keramaian di Athena. April lalu,
seorang mahasiswa, seorang dosen, dan seorang pemuka agama memilih
mengakhiri hidup mereka di ibukota Yunani.
Pada 4 April 2015, di
Syntagma Square, alun-alun di seberang gedung parlemen Yunani, seorang
ahli farmasi Dimitris Christoulas, menembak kepalanya sendiri.
"Aku
tak punya solusi lain selain mengakhiri hidup secara bermartabat,
sehingga aku tak harus mengais tong-tong sampah demi bisa makan," kata
pria 77 tahun itu.
Tak hanya para dokter yang ‘nangis darah’. Para petugas keamanan pun
mengeluh. Mereka di bawah tekanan untuk mengurangi misi udara dan laut
demi penghematan, pada saat imigran dari Afrika dan Timur tengah
ramai-ramai bergegas menuju pantai Yunani.
Sementara, para bankir investasi, pengacara, dan konsultan yang
menjadi penasihat Kementerian Keuangan telah diberitahu, bahwa
setidaknya saat ini, pekerjaan mereka dianggap pro bono, alias tak dibayar sama sekali.
Sinyal Keruntuhan
Giorgos Chatzifotiadis tak
sanggup lagi berdiri. Ia menjatuhkan diri di luar sebuah bank di Kota
Thessaloniki, menangis putus asa. Ada buku tabungan dan kartu identitas
di dekatnya.
Jumat lalu, kakek 70 tahun itu antre di 3 bank, berharap bisa
mengambil dana pensiun sebesar 120 euro untuk istrinya. Namun, ia
diminta pergi ke bank keempat. Chatzifotiadis pun kolaps saat diberi
tahu, uangnya tak bisa dicairkan.
"Aku tak berdaya melihat negaraku kesulitan seperti ini," kata mantan
pekerja tambang batu bara itu. "Itu mengapa aku merasa sangat terpukul,
lebih dari masalahku sendiri," kata Chatzifotiadis.
Chatzifotiadis dan istrinya, seperti halnya penduduk Yunani utara,
menghabiskan waktu beberapa tahun di Jerman, bekerja keras di
penambangan batu bara dan di perusahaan pengecoran.
"Aku melihat saudara sebangsaku mengemis uang beberapa sen untuk
membeli roti. Makin banyak yang bunuh diri. Aku orang yang sensitif, tak
tahan melihat negaraku ada dalam situasi seperti ini," kata dia.
Tak hanya Chatzifotiadis yang shock berat, banyak orang tak mengira Yunani bisa jatuh dalam krisis – yang awet bertahan hingga 5 tahun lamanya.
Yunani adalah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di
Eropa pada tahun 2000-2007. Dalam waktu 8 tahun, mereka bisa menjaga
stabilitas ekonominya dengan pertumbuhan tahunan 4,2%. Kestabilan
tersebut didapatkan dari besarnya modal asing.
Yunani pernah punya kebanggaan luar biasa pada 2004. Mereka menjadi
tuan rumah pesta Olimpiade. Stadion dan segala fasilitas luar biasa
meski hanya digunakan 15 hari. Beberapa orang percaya, menjadi tuan
rumah pesta ini membawa kontribusi kebangkrutan Yunani. Namun, kenangan
indah dan gemerlap belum terhapus dari ingatan Stella Ntala, seorang
mantan relawan saat perhelatan besar itu terjadi.
"Ingatan terkuatku adalah, semua orang sekelilingku tersenyum padaku," katanya kepada Euronews.
"Aku
tidak akan pernah lupa bagaimana bangganya kami di tahun 2004 itu. Saat
itu kami berharap masa depan yang cemerlang dan berharap Yunani akan
menjadi negara hebat setelah olimpade."
Namun, harapan Stella hilang. Kini hanya onggokan yang tertinggal. Bangunan-bangunan megah itu terbengkalai dan tak terawat.
Koresponden Euronews, Apostolis Staikos, berpendapat,"Pada
2004, Yunani menang di pertempuran. 10 tahun kemudian, Yunani kalah
dalam peperangan. Kebanggaan nasional digantikan oleh kekecewaan dan
kemarahan."
Krisis ini dimulai pada akhir 2009. Penyebab utamanya
adalah perpaduan kelemahan struktural ekonomi Yunani dengan defisit
struktural dan rasio utang-PDB yang terlalu tinggi dan sudah lama
terjadi.
Yunani terkena dampak yang besar karena industri utamanya, perkapalan
dan pariwisata, sangat sensitif terhadap perubahan siklus bisnis.
Akibatnya, utang negara ini menumpuk dengan cepat.
Pada 27 April 2010, peringkat utang Yunani turun hingga ke peringkat
terbawah oleh Standard & Poor's , karena kemampuan Yunani untuk
bayar utang diragukan.
Pada awal 2010, pertumbuhan utang nasional Yunani semakin
mengkhawatirkan. Pemerintah memberi sinyal bahwa Yunani memerlukan dana
talangan darurat.
Yunani juga menjadi negara maju pertama yang gagal membayar pinjaman
1,6 miliar euro dari IMF pada 30 Juni 2015. Pada waktu itu, pemerintah
negara itu memiliki utang senilai 323 miliar euro.
Tidak ada tempat lain bagi Yunani meminta tolong. Sebagai negara
dalam kawasan Benua Biru, Yunani meminta tolong ke Komisi Eropa untuk
menyelamatkan hutang-hutangnya. Tanggal 2 Mei 2010, Komisi Uni Eropa
bersama IMF membuat kesepakatan dengan Yunani untuk memberi pinjamamn 45
miliar euro dan jumlah pinjaman lainnya hingga 110 miliar euro. Dengan
bunga 5%, pakar memperingatkan bahwa jumlah itu sangatlah tinggi untuk
sebuah paket dana talangan.
Dalam paket dana talangan itu,
terdapat syarat di antaranya pajak yang tinggi untuk perusahaan
penghasil keuntungan, pajak penjualan dinaikkan dan berbagai kebijakan
lainnya yang mencekik rakyat Yunani, hingga yang mengakibatkan
berhentinya banyak proyek pembangunan.
Seperti buah simalakama,
jika Yunani tidak menerima dana talangan tersebut, risiko kegagalan
pembayaran utang akan mencapai 90 persen dan negara bangkrut. Jika
Yunani bangkrut, ia harus keluar dari Euro dan berakibat perekonomian
Eropa terkena dampaknya. Namun, para ahli mengatakan imbas ke
perekonomian Eropa tidaklah terlalu besar karena kehadiran ekonomi
Yunani di Uni Eropa hanya 2,5%. Yang paling dirugikan jika Yunani
keluar dari eropa adalah negara-negara kreditornya seperti Jerman dan
Prancis.
‘Bagai Dewa Zeus yang Menculik Eropa’
Rasionalisme yang berkembang di Yunani menyingkirkan dominasi para
Dewa. Dan saat demokrasi di Athena mencapai puncaknya pada pertengahan
Abad ke-5 SM, kepercayaan bukan lagi faktor dominan dalam politik.
Namun kini, Yunani kembali berhadapan dengan kedigdayaan para dewa.
‘Dewa-nya Eropa’ alias Troika: IMF, Komisi Eropa, dan Bank Sentral
Eropa. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, bahkan menyamakan
Troika dengan Dewa Zeus yang menculik Europa -- yang menjadi asal usul
nama Benua Eropa.
“Menurut mitologi, di tempat ini lah Zeus menculik Europa. Dan di
sini lah, para teknokrat penghematan ingin menculik kembali Eropa,”
tulis Alexis Tsipras, sebelum referendum dimulai, seperti dimuat situs Larouche PAC.
Dalam mitologi Yunani, Europa (Eropa) adalah gadis manusia yang dicintai Zeus, raja segala dewa. Namun, cintanya ditampik.
Maka, Zeus yang menyamar sebagai sapi jantan berwarna putih, menculik
Europa yang kala itu sedang memetik bunga bersama teman-temannya. Europa
dirayu untuk duduk di punggung sapi jantan. Setelah itu, Zeus lari
menculik gadis itu menyeberangi lautan ke sebuah pulau bernama Kreta dan
menjadikannya permaisuri di sana.
"Tidak. Kita akan berkata tidak pada Hari Minggu. Kita tak akan
meninggalkan Eropa di tangan orang-orang yang ingin menculiknya dari
tradisi demokrasi..." Dan, hasil referendum Yunani yang digelar Minggu 5 Juli 2015 bikin shock para elit Eropa. Sebanyak 61,3% warga memilih ‘Tidak’, dan 38.7% lainnya memilih ‘Ya’.
Referendum sejatinya memberi pilihan kepada rakyat Yunani untuk menyetujui atau menolak proposal pihak kreditur, Troika.
Proposal itu semula diajukan ke Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras
untuk mengucurkan dana talangan sebesar 7,2 miliar euro atau setara
dengan Rp108 triliun. Dana itu krusial bagi Yunani untuk membayar utang
kepada IMF sebesar 1,6 miliar euro atau setara dengan Rp 22 triliun.
Namun, pemimpin berusia 40 tahun itu menolak proposal pengucuran dana
talangan karena menilai pihak kreditor memberikan persyaratan yang
terlalu ketat dan mencekik leher rakyat banyak.
Tsipras mengatakan, hasil referendum menunjukkan "rakyat Yunani telah
membuktikan bahwa demokrasi tak akan bisa diperas dan diancam." Menurut
dia, rakyat Yunani telah mengambil keputusan berani.
Perdana Menteri ke- 186 Yunani itu mengatakan, negaranya siap kembali
ke perundingan. Sementara, Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel
mengatakan, perundingan baru dengan Yunani sulit dibayangkan. Sebab,
kata dia, Alexis Tsipras telah ‘menghancurkan jembatan’ antara Yunani
dengan (Uni) Eropa.
Sikap sang perdana menteri didukung kebanyakan warganya. Referendum
menjadi pelampiasan kemarahan mereka. Pada Eropa dan para elitnya.
Nefeli Dimou, mahasiswa berusia 23 tahun, mengatakan, "Saya percaya,
dengan berkata 'Tidak' ini bisa dijadikan senjata untuk negosiasi yang
lebih kuat. Agar negara-negara Eropa lainnya tahu bahwa Yunani bukanlah
negara jajahan," kata dia seperti dikutip dari situs CBC.
Demonstran
lainnya, Elini Deligainni, mengatakan, meski memilih "Tidak", tapi dia
ingin kondisi Yunani lebih baik lagi. "Sudah 4 tahun saya jadi
pengangguran. Cukup!."
Kostas Bokos memilih pergi, Dia akan
menutup bisnisnya di Athena dan akan kembali ke London, Inggris. "Saya
keturunan campuran Yunani-Inggris. Usaha saya di sini dihantam krisis.
Siapapun yang punya kesempatan ke luar negeri, akan keluar. Termasuk
saya," kata dia.
Setelah perayaan hasil referendum, warga Yunani akan kembali ke
kehidupan sebelumnya: minim uang tunai, antrean panjang di ATM dan bank,
jumlah pengangguran yang tinggi, dan ketidakpastian nasib ekonomi.
Krisis belum usai.