Rabu, 08 Juli 2015

Iran: Di Luar Kesepakatan Nuklir, AS Tetap Musuh Kami

Ahmad Raza Pourdastan (Foto: Reuters)
Ahmad Raza Pourdastan (Foto: Reuters)
TEHERAN (CB) - Komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Raza Pourdastan mengatakan, apapun hasil dari negosiasi nuklir dengan negara P5+1, Amerika Serikat (AS) tetap akan menjadi musuh Iran. AS adalah salah satu negara yang melakukan negosiasi dengan Iran soal pengembangan teknologi nuklir di negara tersebut.
"AS mungkin sepakat di beberapa perjanjian dengan kami dalam rangka Grup 5+1, tapi kita tidak boleh memiliki pandangan positif terhadap musuh," kata Pourdastan dalam wawancara dengan kantor berita Iran, Fars News seperti dilansir Russia Today pada Selasa (7/7/2015).
Menurut Pourdastan permusuhan Iran dan AS sudah mendarah daging, dan kedua negara memiliki perbedaan yang telalu besar dalam beberapa isu di dunia. Sehingga, sebuah kesepakatan saja tidak akan bisa menghentikan permusuhan tersebut.
"Perseteruan kami dengan mereka berada di atas prinsip kesepakatan tersebut dan sudah berakar, karena kita adalah pihak yang mencari kebenaran dan kebebasan bangsa, tetapi mereka mencari dan mengeksploitasi bangsa lain dan menempatkan mereka dalam rantai (konflik)," sambungnya.
Negosiasi nuklir Iran sendiri sampai saat ini masih terus berjalan di Wina, Austria. Pekan lalu, negara P5+1 dan Iran sudah mencapai kesepakatan sementara mengenai hal ini pada pekan lalu, namun karena masih banyaknya perbedaan pandangan, kesepakatan tetap masih belum tercapai sampai saat ini.


Credit  Okezone





Pakistan dan India Gabung Blok Keamanan Pimpinan China

Negara-negara SCO.
Negara-negara SCO.
BEIJING – Dua negara dengan kapabilitas nuklir yang berseteru, India dan Pakistan akan memulai proses untuk bergabung dengan blok keamanan yang dipimpin oleh China dan Rusia.
Shanghai Cooperation Organisation (Kelompok Kerjasama Shanghai/SCO) yang beranggotakan China, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, Kazakhstan, dan Kirgiztan ini akan menambah anggota mereka untuk pertama kalinya sejak dibentuk pada 2011 lalu. Sebelumnya, India dan Pakistan, bersama dengan Mongolia, serta Afghanistan hanya bertindak sebagai pengamat.
“Seiring dengan pengaruh dari perkembangan SCO yang semakin luas, semakin banyak negara-negara di kawasan ini yang tertarik untuk bergabung,” kata Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) China Cheng Guoping, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (7/7/2015).
“Bergabungnya India dan Pakistan akan berperan penting dalam perkembangan SCO. SCO akan memainkan peran yang membangun perbaikan hubungan bilateral mereka,” tambah Cheng.
Permintaan untuk bergabung dengan SCO telah diajukan oleh India sejak tahun lalu, dan mendapat rekomendasi positif dari para Menlu SCO. Sedangkan permohonan keanggotaan Pakistan sedang dipertimbangkan.
Organisasi yang bermarkas di Beijing, China ini semula bernama Shanghai Five yang beranggotakan China, Kazakhstan, Rusia, Kirgiztan, dan Tajikistan. Setelah bergabungnya Uzbekistan pada 2011 mereka memutuskan untuk berganti nama. Kerjasama yang dilakukan organisasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, dan militer.



Credit  Okezone

Hari Ini, Jenderal Gatot Dilantik sebagai Panglima TNI


 
KOMPAS.com/IHSANUDDIN Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpose di sela-sela uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Panglima TNI di hadapan Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2015).


JAKARTA, CB
- Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo akan dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko pada hari ini, Rabu (8/7/2015), di Istana Negara, Jakarta. Moeldoko akan memasuki masa pensiun pada Agustus mendatang.

Setelah Gatot resmi menjabat Panglima TNI, posisi KSAD akan diganti oleh kandidat jenderal bintang tiga yang telah diajukan kepada Presiden Joko Widodo. Namun, baik Moeldoko mau pun Gatot tak mau mengungkapkan siapa ketiga kandidat itu.

"Minimal tiga calon, semuanya bintang tiga," kata Moeldoko, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (7/7/2015) malam.

Catatan untuk Panglima TNI

Terkait panglima baru TNI, Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti memberikan sejumlah catatan. Ia mengatakan, Panglima TNI harus mampu menuntaskan agenda reformasi peradilan militer melalui revisi Undang-Undang Nomor 31/1997 tentang Peradilan Militer. Reformasi peradilan militer merupakan mandat TAP MPR Nomor VII/2000 dan UU TNI.

Meski tidak masuk prolegnas parlemen, revisi UU Peradilan Militer masih bisa dibahas bersama DPR. Dengan catatan, pemerintah mendukungnya. Revisi UU ini diharapkan dapat membuat TNI lebih terbuka, terutama pada audit eksternal.

"Peradilan militer dalam praktiknya masih menjadi sarana impunitas bagi oknum anggota TNI yang melakukan tindak pidana," kata Poengky.

Selanjutnya, Poengky meminta Panglima TNI menyukseskan restrukturisasi Komando Teritorial (Koter). Eksistensi Koter diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja TNI. Di luar itu, Imparsial berharap Panglima TNI berkomitmen pada HAM dan pemberantasan korupsi, serta memiliki kesamaan menjaga jalannya demokrasi.

Imparsial juga mencatat bahwa evaluasi harus dilakukan pada pelibatan TNI di ranah sipil. Alasannya karena Imparsial berpandangan bahwa MoU yang dilakukan TNI dengan kementerian atau instansi lainnya semakin marak. Padahal, pelibatan TNI dalam tugas operasi militer selain perang harus dilandasi keputusan politik negara, mempertimbangkan eskalasi ancaman, proporsional, institusi yang berwenang tidak mampu menangani, dan bersifat terbatas. Hal itu diatur oleh Pasal 7 ayat 2 dan 3 UU TNI Nomor 34/2004.

"Pergantian Panglima TNI memang sesuatu yang rutin, tapi bermakna penting bagi semua karena memengaruhi dinamika ke depan," kata Poengky.


Credit  KOMPAS.com

Kisah Pelawak Eddy Gombloh Habiskan Masa Tua di Kampung Halaman



 
Tribun Jogja/Khaerur Reza Eddy Gombloh (74), pelawak kawakan di era 1980-an, saat ditemui di kediamannya.


YOGYAKARTA, CB — Pasca-masa kejayaannya meredup, Eddy Gombloh (74), pelawak kawakan yang kerap berperan sebagai sosok orang bodoh dalam film Koboy Ngungsi, Benyamin Tukang Ngibul, dan Inem Pelayan Sexy, memilih hidup sederhana di Tempel, Pekem, Sleman, Yogyakarta.

"Tahun 2006, saya pindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Saya beli rumah di Pakem, Sleman, ini," ujar Eddy Gombloh, Selasa (7/7/2015).

Pilihannya untuk menghabiskan hari tua di Yogyakarta berawal ketika dia bersama rekan-rekannya memberikan bantuan untuk korban gempa Bantul pada 2006 silam. Ketika melewati daerah Turi, Sleman, Gombloh merasakan suasana yang nyaman dan tenang.

Dia lantas menaruh harapan bahwa suatu saat akan tinggal di daerah itu.

"Ya awalnya pengen, eh beneran dapat rumah di sini. Kesampaian juga tinggal di sini," ucapnya.

Dia mengakui bahwa memang Jakarta menjanjikan harapan untuk mendapatkan uang yang lebih besar bagi dirinya sebagai pemain film. Namun, dia merasa masa kejayaannya sudah redup seiring order main film yang mulai sepi. Dia pun memutuskan untuk menghabiskan masa tuanya di tempat kelahirannya di Yogyakarta.

"Sudah sumpek dan ingin tenang. Ya meski di sana menjanjikan, tapi kan saya sudah tua," ucapnya.

Fotokopi dan salak

Di rumahnya saat ini, pelawak era 80-an ini tinggal bersama istrinya, Murtina Lubalu, dan anaknya, Ayu Adina. Pelawak yang kerap beradu akting dengan aktor legendaris Indonesia, Benyamin Sueb, ini kini menekuni usaha fotokopi dan perkebunan salak.

Menurut Gombloh, dia sudah menyiapkan hari tuanya sejak jauh hari. Dari muda, dia sudah rajin menyisihkan penghasilannya untuk ditabung.

"Tahun 1980, satu episode saya dapat upah Rp 2 juta. Jumlah itu sangat besar kala itu. Sebagian besar saya tabung," katanya.

Bahkan, demi persiapan masa tuanya, lanjut Gombloh, kala banyak orderan main film, dia lebih memilih naik angkot menuju ke lokasi shooting. Dia juga memilih hidup sehat dan sederhana meski kala itu menjadi artis film yang cukup terkenal.

"Saya tidak pernah gengsi. Daripada untuk sesuatu yang tidak berguna seperti rokok dan minuman, (penghasilan) lebih baik ditabung. Banyak teman yang honornya habis semalam untuk minum," tuturnya.

Dari hasil menabung itulah, Gombloh mampu membeli ruko di Jakarta untuk dikontrakkan lalu membeli rumah di Tempel, Sleman, serta membuka usaha fotokopi dan menanam salak.

"Meski penghasilan tidak banyak, jangan sampai (kita) menadahkan tangan," ujarnya.

Untuk artis muda

Pria kelahiran 17 Agustus 1941 ini terkadang miris ketika melihat artis-artis muda hidup berfoya-foya tanpa memikirkan saat-saat kejayaan itu redup. Seharusnya, selagi masih muda dan berada di puncak, penghasilan yang didapat sebagian ditabung sehingga suatu saat bisa membuka usaha ketika tidak main film lagi.

Dia juga sedih ketika menyaksikan teman-temannya yang dulu sukses tetapi kini pada masa tuanya tidak memiliki apa-apa karena tidak mempersiapkanya jauh-jauh hari.

Oleh karena itu, dia berpesan agar artis-artis muda dapat belajar mempersiapkan segala sesuatunya untuk masa tua.

"Jadikanlah kami yang tua ini sebagai contoh. Meski zaman dulu dan sekarang sudah berbeda, pengalaman itu adalah guru," ucapnya.



Credit  KOMPAS.com




Jet Tempur Menabrak Pesawat Sipil di Amerika, Dua Tewas


Jet Tempur Menabrak Pesawat Sipil di Amerika, Dua Tewas 
 Dua orang di pesawat Cessna 150 tewas setelah bertabrakan dengan jet tempur F-16 di AS. Pilot F-16 berhasil selamat setelah melontarkan diri. (Ilustrasi/Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Sebuah jet tempur F-16 tabrakan dengan pesawat pribadi kecil jenis Cessna 150 di South Caroline, Amerika Serikat, pada Selasa (7/7). Insiden ini menewaskan dua orang di pesawat Cessna, sementara pilot F-16 selamat setelah melontarkan diri.

Diberitakan CNN, seorang warga menelepon nomor darurat 911 sesaat setelah insiden terjadi pada pukul 11 siang waktu setempat. Menurut saksi, tabrakan terjadi di sekitar 50 km utara Charleston dekat perkebunan Lewisfield di Berkeley, seperti disampaikan juru bicara kota itu Michael Mule.

Namun menurut juru bicara Badan Penerbangan Federal AS, FAA, Jim Peters, lokasi kecelakaan berada lebih jauh ke selatan, sekitar 17 km dari Charleston.

FAA mengatakan, pesawat Cessna itu hancur setelah tabrakan. Dua orang di dalamnya langsung tewas. Tidak ada korban luka di darat karena menurut kepala polisi Berkeley, Duane Lewis, kebanyakan puing pesawat jatuh di daerah rerumputan.

Penyelidikan dilakukan untuk mencari tahu penyebab insiden tersebut dan identitas para korban.

Sementara itu pilot F-16 naas itu berhasil selamat setelah melontarkan diri dari jet tempur. Dia dijemput tim penyelamat dan dilarikan ke rumah satki. kondisinya saat ini dilaporkan membaik.

Juru bicara Angkatan Udara AS Mayor Morshe Araujo mengatakan F-16 itu adalah bagian dari kesatuan Fighter Wing ke-20 di Pangkalan Udara Shaw, sekitar 120 km dari lokasi kejadian.

F-16 adalah jet tempur tertua dan paling sering digunakan untuk  peperangan oleh AS. Jet ini pertama kali beroperasi pada 1978 dan juga digunakan berbagai negara seperti Israel, Pakistan, Turki dan Mesir.



Credit  CNN Indonesia

Australia akan Mengakui Aborigin dalam Konstitusi pada 2017


Australia akan Mengakui Aborigin dalam Konstitusi pada 2017 
 Sekitar 470 ribu orang Aborigin hidup di Australia dan tidak memiliki penghidupan yang layak karena kerap mendapat diskriminasi. (Reuters/Andrew Taylor/Files)
 
Canberra, CB -- Hampir satu abad setelah Australia menjadi bangsa yang merdeka, kaum Aborigin akan diakui di dalam konstitusi. Namun, pengakuan ini baru akan terealisasi pada 2017 dan itupun jika mayoritas warga Australia di seluruh negara bagian menyetujuinya.

Dokumen pendirian negara Australia yang ditulis pada 1900 tidak memberi referensi kepada penduduk asli, Aborigin. Mereka tidak memiliki hak suara atau diperhitungkan keberadaannya dalam sensus penduduk hingga 1967. Sebelum itu, mereka diklasifikasikan ke dalam tumbuhan dan hewan.

Hingga saat ini keberadaan Aborigin kerap mendapat diskriminasi. Pemerintahan yang silih berganti pun berulang kali berjanji mengatasi masalah ini dengan mengakui keberadaan Aborigin di dalam konstitusi, namun tak kunjung menemui solusi.

Saat ini Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, selangkah lebih maju. Didampingi oleh pemimpin oposisi Bill Shorten dalam konferensi tingkat tinggi antara para pemimpin terkemuka Aborigin, ia menyiapkan rencana untuk menangani masalah ini.

Perubahan konstitusi di Australia sebenarnya tidak hanya membutuhkan suara dari seluruh warga Australia asli, tetapi juga mayoritas penduduk di seluruh negara bagian untuk menyuarakan 'Ya' dalam sebuah referendum. Sementara itu, 'mayoritas ganda' ini terkenal cukup sulit untuk diraih.

Demi mencapai keputusan tersebut, Abbott pun mengusulkan untuk melakukan proses konsultasi di lingkungan masyarakat.

Sejak September lalu, sekitar 40 komunitas di Australia tengah mengadakan pertemuan yang kemungkinan akan diakhiri dengan konvensi nasional. Tujuan pertemuan ini tentu saja untuk mencapai konsensus yang tepat mengenai bagaimana konstitusi perlu diubah dan menyetujui usulan ini kepada pemegang hak suara pada referendum 2017.

"Saya kira kita cukup baik, cukup besar dan cukup berani untuk melakukan ini, namun penting bahwa kita melakukan yang terbaik," ujar Abbott, dikutip dari The Independent, Senin (6/7).

Salah satu tokoh pemuka yang dihormati, Patrick Dodson mengungkapkan konferensi tingkat tinggi ini merupakan kesempatan besar, peristiwa besar dan bersejarah yang sangat bermakna.

"Saya sangat berharap kami bisa melewati rintangan politik, seperti non-diskriminasi dan ada hasil positif yang nyata dalam pengakuan terhadap orang-orang Aborigin dan Torres Strait Islander. Lebih baik terlambat (daripada tidak)," ujarnya.

Abbott memprioritaskan perbaikan kehidupan warga pribumi Australia yang secara signifikan memiliki gaya hidup yang tak layak dibandingkan dengan yang lain di Australia. Banyak dari mereka masih hidup di daerah terpencil dan juga miskin.

Abbott mengaku akan menghabiskan satu pekan penuh berkeliling Australia pada Agustus nanti, dimulai dari daerah pemukiman penduduk pribumi di Torress Strait Islander dan Semenanjung Utara, seperti yang ia lakukan pada tahun lalu.

Namun, ia menyadari pengakuan konstitusional ini tidak serta merta bisa mengatasi seluruh permasalahan yang berkembang di lingkungan warga pribumi. Ini akan tetap menjadi tugas pemerintah untuk mengawasi dan memperbaiki lebih baik ke depan.

"Bagaimanapun pengakuan konstitusional memberikan kesempatan bagi generasi kita untuk membenarkan kesalahan lama," ujarnya.

Aborigin di Australia diyakini berjumlah sekitar satu juta orang saat Inggris mengkolonisasi pada 1788, namun sekarang jumlah mereka menyusut menjadi sekitar 470 ribu dari total populasi Australia 23 juta.


Credit  CNN Indonesia

Sejarah Perlawanan Bangsa Yunani Sebelum Membangkang UE


Sejarah Perlawanan Bangsa Yunani Sebelum Membangkang UE 
 Pembangkangan dan pengorbanan telah menjadi ciri khas perjuangan Yunani membebaskan diri sejak tahun 1800-an. Kali ini musuh mereka adalah Uni Eropa. (Reuters/Marko Djurica)
 
 
Jakarta, CB -- Melalui referendum, Yunani membangkang perintah Uni Eropa untuk memangkas tunjangan pensiun dan menaikkan pajak demi utang baru. Langkah ini disinyalir tidak akan membuat Yunani lebih baik, hanya mengorbankan ekonomi lebih lama lagi.

Namun pengorbanan ini dirasa layak dilakukan setelah lima tahun terjerembab dalam krisis. Warga Yunani yang lelah berkantong kosong lebih memilih membangkang dikte Eropa ketimbang mati tanpa perlawanan.

Salah satunya adalah Theodoris Sourdis, 38, yang hampir tidak bisa membeli makanan karena tidak ada pemasukan dari bisnis reparasi alat elektronik miliknya di Athena. Menurut dia, lebih baik kelaparan ketimbang martabatnya diinjak-injak.

Akhirnya dia memilih "tidak" pada referendum Minggu lalu, walaupun dia tahu tidak akan ada perbaikan dalam waktu dekat, kehidupannya masih tetap melarat.


"Antara perpaduan muak dan seiris harapan akan ada perubahan yang terjadi. Ini masalah harga diri juga," kata Sourdis.

Diberitakan New York Times, pembangkangan dan pengorbanan yang dilakukan Yunani memang menjadi ciri khas dari perjuangan negara itu sejak lampau, mengakar sejak dulu di tahun 1800-an, dalam pemberontakan terhadap Kekaisaran Ottoman.

Saat itu banyak pejuang Yunani memilih meledakkan diri ketimbang ditangkap dan dipenjara. Salah satu kisah yang terkenal disebut dengan peristiwa "Dansa Zalongo", yaitu aksi bunuh diri massal wanita di Souli dan anak-anak mereka.

Dalam perang Souli tahun 1803, rakyat kota itu hendak mengevakuasi diri setelah kalah dari Kekaisaran Ottoman yang dipimpin Ali Pasha. Dalam evakuasi, sekumpulan wanita dan anak-anak tersudut di pegunungan Zalongo, Epirus.

Para wanita itu lebih memilih mati ketimbang ditangkap. Dalam mitosnya, anak-anak dilemparkan dari jurang oleh ibu mereka sendiri sementara para wanita tersebut berdansa dan menari sebelum bunuh diri.

Perlawanan juga dilakukan Yunani dalam masa Perang Dunia II. Saat itu Yunani menentang perintah Italia untuk menyerah, membuat Mussolini menginvasi negara itu. Tentara Italia berhasil dipukul mundur ke Albania. Namun akhirnya Yunani takluk juga di tangan tentara Jerman pimpinan Adolf Hitler pada April 1941.

Perlawanan bahkan kerap dilakukan oleh rakyat Yunani dalam protes terhadap pemerintah. Pemandangan mahasiswa yang mengamuk dan membarikade diri di Politeknik Athena dalam demonstrasi menentang junta militer yang memerintah Yunani antara 1967 hingga 1974 sulit untuk dilupakan.

Aksi demo juga hampir setiap hari terjadi di Yunani. Seringkali, aksi ini membuat feri yang menghubungkan antar pulau tidak beroperasi, bus umum dan taksi tidak jalan dan hal lainnya.

Menurut para ahli politik dan sejarawan, sikap perlawanan Yunani muncul jika negara itu dalam keputusasaan. Seperti saat ini ketika Yunani ditekan Uni Eropa untuk kembali mengencangkan ikat pinggang, yang disebut oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras sebagai "pemerasan".

Kisah pengorbanan dan perlawanan ini telah mengakar di antara warga Yunani, diajarkan di sekolah-sekolah. Itulah sebabnya, kegembiraan warga usai hasil referendum keluar luar biasa di Alun-alun Syntagma, walau mereka tidak yakin situasi akan membaik. Tapi ini adalah waktu yang tepat untuk melawan balik.

"Memang benar jauh di dalam jiwa warga Yunani ada ide perlawanan mulia melawan semua rintangan," kata Nick Malkoutzis, editor di Macropolis.gr, situs analisa politik.

Sejarawan dari University of Athens, Thanos Veremis, mengatakan warga Yunani menyukai kisah-kisah heroik karena itu membangkitkan semangat mereka. Veremis mengatakan, warga Yunani seakan mengulang kembali cerita itu.

"Mereka melakukan perang kemerdekaan lagi, kali ini melawan Uni Eropa," ujar Veremis.

Credit  CNN Indonesia

Perkuat Militer di Perbatasan, Turki Akan Intervensi Suriah?


Perkuat Militer di Perbatasan, Turki Akan Intervensi Suriah? 
 Eskalasi militer Turki di perbatasan mendukung spekulasi yang berkembang selama ini bahwa Turki akan merencanakan intervensi ke Suriah dengan mendorong militan ISIS dari perbatasan guna menghentikan kemajuan pasukan Kurdi-Suriah yang melawan mereka. (Reuters/Stringer)
 
Jakarta, CB -- Harian Turki The Hurriyet pada Minggu (5/7) mengatakan adanya kemungkinan rencana intervensi ke Suriah, setelah komandan militer di perbatasan mengadakan pertemuan di ibu kota Ankara.

Turki telah meningkatkan pertahanan militernya di perbatasan Suriah selama seminggu terakhir, menempatkan tank dan rudal anti pesawat, serta menambah jumlah pasukan untuk mengantisipasi pertempuran sengit yang sedang terjadi di Aleppo antara kelompok Islam dan pasukan pemerintah Suriah.

Al Arabiya mengungkap eskalasi militer Turki di perbatasan mendukung spekulasi yang berkembang selama ini bahwa Turki akan merencanakan intervensi ke Suriah dengan mendorong militan ISIS dari perbatasan guna menghentikan kemajuan pasukan Kurdi-Suriah yang melawan mereka.

Sebelumnya, pada Kamis minggu lalu, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu telah membantah prospek intervensi cepat ke Suriah. Davutoglu mengatakan bahwa saat ini intervensi tidak mungkin dilakukan, akan tetapi, jika mereka sudah mengancam keamanan Turki, dia menegaskan bahwa Turki tidak akan menunggu lama untuk melakukan intervensi ke Suriah.

Namun, pada Minggu, the Huriyet mengatakan, Angkatan Bersenjata Turki telah memerintahkan semua komandan tentara yang ditempatkan di sepanjang perbatasan untuk menghadiri pertemuan di markas militer di Ankara pekan depan untuk membahas rincian dari operasi (intervensi) tersebut.

Penyebaran lebih dari 400 kendaraan lapis baja, yang akan membawa personil militer agar terlindungi dari ranjau yang diletakkan militan ISIS akan menjadi agenda dalam pertemuan itu.

Saat ini, Turki telah mengerahkan sekitar 54 ribu tentara di sepanjang perbatasan dengan Suriah.

Turki tak mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus, namun juga khawatir peningkatan kekuatan pasukan Kurdi di Suriah akan memberi pengaruh pada minoritas Kurdi di Turki, serta kemungkinan Kurdi akan mendirikan negara sendiri.

"Saya tidak akan pernah mengizinkan mereka (Kurdi) untuk membuat negara di bagian selatan perbatasan," tegas Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.


Credit  CNN Indonesia

Tak Ingin Bergantung kepada Rusia, Bulgaria Bidik Polandia


Tak Ingin Bergantung kepada Rusia, Bulgaria Bidik Polandia  
Bulgaria ingin membeli pesawat jet tempur jenis MiG-29 dari Polandia, setelah sebelumnya kerap membeli pesawat ini dari Rusia. (Krasimir Grozev/Wikipedia)
 
 
Sofia, CB -- Bulgaria kini sedang berupaya menyisihkan ketergantungannya terhadap Rusia. Menteri Pertahanan Bulgaria, Nikolay Nenchev mengatakan Polandia menjadi salah satu rekan yang akan membantu Bulgaria, terutama dalam sektor pertahanan.

Kebuntuan antara Barat dan Rusia terkait masalah Ukraina menjadi satu alasan Bulgaria terpaksa mengalihkan kerja samanya dengan Rusia, termasuk dalam hal pasokan alutsista, energi dan hubungan perdagangan.

Bulgaria yang sempat didominasi oleh Uni Soviet selama Perang Dingin, namun menjadi anggota NATO pada 2004, mulai berusaha keluar dari sokongan Rusia, menyusul penerapan sanksi Eropa dan Amerika Serikat terhadap negara beruang merah ini.

Polandia pun menjadi alternatif Bulgaria karena dianggap dapat menyokong kebutuhannya, seperti penyediaan pesawat jet.


"Kami akan melakukan apapun yang bisa dilakukan untuk melepas ketergantungan terhadap Rusia," ujar Nenchev kepada Reuters, Senin (6/7).

"Bulgaria adalah satu-satunya anggota NATO yang hampir 90 persen bergantung kepada Rusia dan ini membuat saya khawatir sehingga saya berpikir ini tidak bisa diteruskan lagi," tambahnya.

Bulgaria perlu memperbaiki alutsista yang kini sudah menua, seperti pesawat jet tempur MiG-29. Kontrak kerja sama dengan Rusia untuk memelihara alutsista ini akan berakhir pada September.

"Kami perlu memperbaiki enam mesin kami dan kami telah menentukan langkah serius untuk menanganinya," ujar Nenchev.

Menurut Nenchev, salah satu alasan memilih Polandia sebagai alternatif penyokong alut sista Bulgaria adalah karena harganya yang lebih murah dibandingkan Rusia.

"Kami kerap berkonsultasi dengan Polandia selama beberapa bulan dan saya pikir kami bisa menandatangani kontrak bulan ini," ujar Nenchev.

Model Polandia

Bulgaria dan negara bekas komunis lainnya cukup khawatir atas aneksasi Rusia terhadap Crimea di bawah pemerintahan Presiden Vladimir Putin yang didukung oleh kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Bulgaria adalah satu dari enam negara Eropa timur yang menjadi tuan rumah pasukan NATO bersama dengan pasukan nasional Bulgaria yang disiapkan untuk menangani krisis tersebut.

"Saya tidak ragu untuk mengatakannya. Setelah melihat rezim Putin memiliki sikap yang begitu agresif terhadap negara berdaulat lainnya, kami tidak merasa aman," ujar Nenchev.

"Kami berunding dengan Polandia, yang juga merupakan rekan kami di NATO dan berupaya melepas ketergantungan terhadap Rusia," ujarnya.

Bulgaria dan Amerika Serikat telah melakukan serangkaian latihan militer bersama sejak krisis Ukraina meletus tahun lalu.

Selain itu, menurut Nenchev, hampir 2.500 personil militer bisa ditempatkan di Bulgaria selama latihan bersama ini dilakukan. Ia juga memperbolehkan penempatan 2.500 personil lainnya, meski dengan persyaratan tertentu.

"Kekecewaan kami terhadap Rusia membawa sesuatu yang hingga saat ini tak terpikirkan di Eropa, yakni perang," ujar Nenchev.

Nenchev berharap Bulgaria dan AS memperbarui perjanjian mereka awal tahun depan mengenai penggunaan sejumlah fasilitas militer di Bulgaria yang telah ditandatangani pada 2006 silam.

Pekan lalu, Bulgaria mengaku sedang mencari penjual pesawat jet militer untuk merubah alutsista mereka dan sempat berunding dengan Belgia, Belanda, Yunani dan sejumlah negara lainnya.

Belum jelas apakah pembelian pesawat tersebut adalah pesawat baru atau bekas. "Kami berbicara soal skuadron, tetapi ini masih terlalu dini untuk mengungkapkannya lebih rinci," ujar Nenchev.

Nenchev berdalih pemerintahannya kini masih memikirkan pesawat jenis apa yang dibutuhkan oleh Bulgaria.


Credit  CNN Indonesia

Selasa, 07 Juli 2015

TNI AU Kandangkan Pesawat Tua, Ini Daftarnya

TNI AU Kandangkan Pesawat Tua, Ini Daftarnya
Puluhan pesawat tempur TNI AU melakukan flying pass di gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4 Oktober 2014. 239 pesawat tempur mulai dari F-16, F-5 Sky Hawk, serta Sukhoi di kerahkan sebagai persiapan puncak HUT TNI yang akan di laksanakan pada 7 Oktober nanti. TEMPO/Fully Syafi
 
 
CB, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara langsung melarang terbang seluruh pesawat C-130B Hercules setelah terjadi musibah jatuhnya pesawat sejenis bernomor A-1310 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa pekan lalu. Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan keputusan itu dibuat untuk menghindari kecelakaan serupa.

“Kami akan selidiki dahulu penyebab kecelakaan karena pesawat-pesawat ini buatan tahun 1964,” kata Agus kepada Tempo di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Jumat pekan lalu.


Kecelakaan Hercules A-1310 merenggut nyawa 33 personel TNI AU, 6 anggota TNI AD, dan 83 warga sipil yang ikut menumpang. TNI AU menduga Hercules tipe B buatan pabrik Lockheed Martin, Amerika Serikat, itu jatuh karena salah satu mesinnya rusak dan bertumbukan dengan menara radio Joy FM yang terpancang dalam radius 15 derajat dari ujung landasan Pangkalan Udara Suwondo, Medan.


Jumlah armada Hercules TNI AU pun dalam kondisi miris. Data menunjukkan bahwa saat ini TNI AU punya 24 unit Hercules tipe B dan H yang tersimpan di Skuadron Udara 31 Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Skuadron Udara 32 Abdurachman Saleh, Malang. Dari jumlah itu, hanya 11 unit Hercules yang dalam kondisi siap operasi.

Sebelum kecelakaan Hercules terjadi, TNI AU sebenarnya telah menyadari risiko musibah sangat tinggi pada pesawat-pesawatnya yang uzur. Maret lalu, mereka sudah terlebih dulu mengandangkan satu skuadron pesawat tempur Hawk Mk53. Menurut Agus, pesawat buatan BAE Systems Inggris itu berisiko membahayakan penerbang karena sudah berumur 35 tahun sejak didatangkan pada September 1980.


Sebagai penggantinya, TNI AU sudah menerima 16 unit pesawat tempur T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan. “Kami putuskan Hawk Mk53 masuk museum semua,” kata Agus.


Tak hanya itu, Agus juga memerintahkan penghentian penerbangan pesawat tempur F-5 Tiger dari Skuadron Udara 14 Madiun. Alasannya sama: Si Macan terlalu tua dan berisiko mencelakakan penerbang TNI AU. Sebelum dikandangkan, kata Agus, F-5 Tiger kerap mengalami kendala ketika sedang melaksanakan misi patroli udara atau latihan biasa. November tahun lalu, satu unit F-5 Tiger pecah ban saat mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma. “Alhamdulillah, selama ini pesawat bisa kembali ke pangkalan tanpa kecelakaan,” kata Agus.


Sebetulnya pemerintah sudah punya rencana untuk mengganti F-5 Tiger dengan pesawat tempur yang baru. TNI AU mengusulkan kepada Kementerian Pertahanan untuk membeli Sukhoi SU-35 atau F-16 blok 70 Viper. Alasannya, para penerbang telah berpengalaman mengoperasikan pesawat sejenis, yakni F-16 blok 15 OKU, F-16 blok 52ID, serta Sukhoi SU-27/SU-30.


Sembilan unit F-16 blok 52ID hasil hibah dari Amerika Serikat mengalami nasib sama: dikandangkan. TNI AU ingin seluruh pesawat tersebut dievaluasi teknis karena ada perbedaan antara pesawat F-16 hibah dan pesawat serupa yang sebelumnya sudah dimiliki Indonesia. “Bulan Agustus, instruktur dari Amerika akan datang untuk mengajari pilot-pilot kami,” kata Agus.


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyetujui rencana evaluasi alutsista tua milik TNI AU pasca-kecelakaan Hercules di Medan. Menurut Ryamizard, kementeriannya dan TNI AU sedang merencanakan pembelian pesawat baru dalam waktu tiga tahun ke depan. Namun dia belum bisa memastikan besaran anggaran tahun-tahun yang akan datang untuk membeli pesawat baru TNI AU.


Dia hanya mengatakan anggaran Kementerian Pertahanan tahun ini hanya Rp 400 miliar. “Itu saja 40 persen untuk belanja pegawai, 60 persen itulah yang digunakan,” kata Ryamizard kemarin.


Pengamat pertahanan dari Universitas Padjadjaran, Muradi, prihatin atas kondisi tersebut. “Sangat miris jika KSAU sampai bicara tentang minimnya alutsista TNI AU,” kata Muradi kemarin. Dia pun mendesak pemerintah agar segera meremajakan alutsista tempur dan angkut TNI AU. Menurut dia, TNI AU merupakan penjaga kedaulatan di garis depan. “Jangan sampai Indonesia disepelekan negara tetangga gara-gara alutsista udara kita kurang,” kata Muradi.




Credit   TEMPO.CO

2 Negara Ini Paling Diawasi Panglima TNI Moeldoko


CB, Jakarta - Dalam paparan mengenai capaian kerja selama masa baktinya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membahas isu strategis terkait pertahanan internasional. Hal itu dipaparkannya di hadapan Komisi I DPR.

Moeldoko menerangkan, dalam kawasan Asia dan Asia Pasifik, pertahanan Indonesia mendapat tantangan tersendiri dalam menjaga kedaulatan. Hal itu dikarenakan perkembangan ekonomi yang mempengaruhi kekuatan pertahanan negara tetangga.

Dalam paparannya, Moeldoko memberi contoh ketahanan militer Australia dan Tiongkok. Kedua negara itu dipandang Moeldoko sebagai negara yang perlu diwaspadai perkembangan pertahanannya, demi menjaga keutuhan NKRI.

"Australia negara tetangga kita itu telah menggelar sistem radar Jindalee (Queensland, Australia Barat) dengan kemampuan jangkau sejauh 3.000 mil. Bahkan rencananya akan meningkatkan kemampuan surveillance sistem UAV yang daya jangkaunya hingga 40.000 mil persegi, hingga wilayah Indonesia," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (7/7/2015).

Tiongkok pun menjadi negara yang cukup disorot Moeldoko selama masa baktinya sebagai Panglima TNI. Kekuatan ekonomi dan militer Tiongkok dirasa dapat memengaruhi stabilitas kawasan.

"China jadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Tetapi kondisi real telah menyebutkan telah bersinggungan dengan kawasan kita. Kita terancam kehilangan 58 kilometer persegi dari kawasan yang kita miliki," pungkas Moeldoko.


Credit   Liputan6.com

Ini Lima Calon Pengganti Gatot Sebagai Kepala Staf TNI AD

Ini Lima Calon Pengganti Gatot Sebagai Kepala Staf TNI AD
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) Calon Panglima TNI bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, 1 Juli 2015. Dalam paparannya, Gatot mengungkapkan TNI akan efektif dan efisien dalam melaksanakan tugasnya menghadapi kondisi global, regional, dan tantangan bangsa ke depan. TEMPO/Dhemas Reviyanto
 
CB, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku sedang menyiapkan calon penggantinya. Setidaknya ada enam orang nama calon yang siap menduduki posisi yang akan ditinggalkannya tersebut.

Namun dia enggan menjelaskan nama-nama itu. "Saya tak boleh menyampaikan satu nama. Yang jelas, semua bintang tiga,” kata Gatot di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 6 Juli 2015.

Kelima orang yang berpeluang menggantikan Gatot antara lain, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen Muhammad Munir, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letjen Mulyono serta Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat Letjen Lodewijk F. Paulus.

“Dua lainnya adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan dan Irjen TNI,” kata Gatot.  Sekjen Kemhan adalah Letjen R.Ediwan Prabowo dan Inspektur Jenderal TNI adalah Letjen Syafril Mahyudin.

Kehadiran Gatot di Istana karena dipanggil Presiden Joko Widodo untuk melaporkan hasil uji kelayakan calon Panglima TNI yang dilakukan oleh DPR. Walaupun tak tahu kapan akan dilantik, Gatot mengakui adanya penundaan pelantikan.

“Bukan hari ini, soalnya Panglima sedang ada laporan kinerja ke DPR. Besok Pak Jokowi tak bisa karena ada acara di Mabes TNI,” kata dia. Dia membantah pelantikan ditunda karena penggantinya sebagai KSAD belum ada.

Presiden Joko Widodo memilih Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko. Nama Gatot dikirimkan Jokowi ke DPR Juni 2015.

DPR akhirnya menyetujui pengangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Gatot menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama hampir lima jam sejak pukul 15.30 WIB.‎

"Komisi Pertahanan DPR menyetujui pemberhentian Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI dan menyetujui Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI," ujar Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 1 Juli, 2015.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan melantik Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI pekan ini. Gatot akan menggantikan Jenderal Moeldoko yang akan segera pensiun.

Walaupun sudah memastikan akan dilantik pekan ini, namun ‎pihak Istana belum menentukan hari pastinya. "Secepatnya akan dilakukan, diusahakan pekan ini," kata Pratikno sebelum melakukan sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Senin 6 Juli 2015.


Credit   TEMPO.CO


Pelantikan Jenderal Gatot sebagai Panglima TNI Tertunda


Pelantikan Jenderal Gatot sebagai Panglima TNI Tertunda  
Jenderal Gatot Nurmantyo akan dilantik menjadi Panglima TNI yang baru. (Detikcom/Grandyos Zafna)
 
Jakarta, CB -- Panglima TNI terpilih Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan pelantikannya yang seharusnya dilaksanakan Senin kemarin (6/7) ditunda lebih dulu karena pada saat bersamaan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dijadwalkan menyampaikan laporan kinerja TNI ke Dewan Perwakilan Rakyat semasa kepemimpinannya.

"Ditunda karena ada laporan dari Panglima TNI tentang kinerja lembaga ke DPR. Jadi bayangkan kalau saya dilantik sekarang bagaimana? Kemudian hari ini (7/7) Presiden akan ke Mabes TNI untuk berbuka puasa bersama dengan Panglima TNI di sana. Bayangkan kalau saya dilantik Senin, nanti ada dua (Panglima TNI). Bagaimana itu?" ujar Gatot di Jakarta.

Kondisi itulah yang diyakini Gatot menjadi alasan Presiden Jokowi menunda pelantikannya. Dia juga menampik kabar yang menyebut penundaan pelantikannya karena belum ada calon pengganti dirinya di kursi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

"Bukan masalah itu. Tidak harus bersama-sama (dilantik Panglima TNI baru dan KSAD). Beliau (Presiden) hanya menyampaikan, 'Nanti kalau sudah dilantik, ajukan siapa pengganti kamu,'" kata Gatot.

Menurut Gatot, seluruh prajurit berbintang tiga di TNI Angkatan Darat layak untuk menggantikannya sebagai KSAD, antara lain Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Panglima Kostrad, Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan, Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan, Dewan Pertahanan Nasional, dan Inspektorat Jenderal dan Perbendaharaan TNI.

"Mereka punya peluang yang sama. Tinggal nanti Presiden tentukan," ujar Gatot.

Soal usulan Wakil Panglima TNI yang diajukan Jenderal Moeldoko kepada Presiden Jokowi, Gatot belum membicarakannya lebih lanjut. Dia yakin Presiden akan mengevaluasi usulan tersebut, dan sebagai KSAD ia tidak berwenang untuk ikut campur.

Sementara terkait tindakan prajurit yang melanggar peraturan, Gatot menyatakan tidak akan mengenal kompromi, sebab seorang tentara harus disiplin. "Kalau dia punya kesalahan mencuri, orang sipil dihukum dua bulan, tentara harus lebih. Rakyat biasa bisa disiplin, kenapa tentara enggak?"

Sementara Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan Gatot akan dilantik menjadi Panglima TNI bersamaan dengan pelantikan Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara. Istana mengupayakan agar keduanya dilantik pekan ini juga. Saat ini jadwal Presiden sedang disesuaikan agar dapat secepatnya melantik mereka.


Credit   CNN Indonesia

Embargo Senjata Iran Hambatan Utama Kesepakatan Nuklir

Pembicaraan nuklir Iran di Kota Wina (Foto: Reuters)
Pembicaraan nuklir Iran di Kota Wina (Foto: Reuters)
WINA (CB) – Tenggat waktu atau deadline kesepakatan akhir program nuklir Iran dengan enam negara kekuatan dunia atau P5+1 (AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China) hanya tinggal hitungan jam. Namun, ada satu pembahasan yang dikabarkan masih menghambat tercapainya kesepakatan akhir.
Berdasarkan keterangan salah seorang delegasi AS yang ikut dalam pertemuan menteri-menteri luar negeri di Wina, Austria menyebutkan, kini hanya tinggal satu pembahasan yang masih menghambat tercapainya kesepakatan akhir, yaitu soal embargo rudal dan senjata dari PBB.
“Pada delegasi Iran menginginkan embargo rudal dan senjata dicabut sepenuhnya. Mereka mengatakan, tidak ada alasan lain untuk mencapai kesepakatan nuklir selain mencabut embargo senjata dari PBB,” ungkap salah seorang delegasi AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (7/7/2015).
Sementara itu, para delegasi negara P5+1 bersikeras berpendapat bahwa embargo senjata untuk Iran harus terus diberlakukan oleh PBB.
“Para delegasi negara P5+1 terus meminta PBB untuk tetap memberlakukan embargo rudal dan senjata terhadap kami. Itulah hambatan utama sehingga sampai saat ini kesepakatan akhir program nuklir belum tercapai,” ujar salah seorang delegasi Iran.
Sebagaimana diberitakan, tenggat waktu kesepakatan akhir program nuklir Iran yang semula berakhir pada 30 Juni 2015 telah diperpanjang hingga malam hari ini waktu setempat.
Pada pertemuan kemarin di Kota Wina, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry, telah mendesak Menlu Iran Javad Zarif serta para delegasinya untuk mengambil keputusan supaya kesepakatan akhir nuklir Iran segera tercapai.


Credit   Okezone



Pesawat Rusia Kembali Dekati Wilayah AS

Pesawat pengebom Rusia. (Foto: Ist)
Pesawat pengebom Rusia. (Foto: Ist)
CALIFORNIA  (CB) – Pesawat milik Rusia kembali berbuat ulah. Empat pesawat pengebom jarak jauh milik negara penghasil gas tersebut mendekati wilayah Amerika Serikat (AS). Hal itu terjadi saat warga AS sedang merayakan Hari Kemerdekaan.
Seperti diberitakan ABC News, Selasa (7/7/2015), dua pesawat pengebom Rusia terlihat memasuki wilayah Alaska. Pada 30 menit kemudian, dua pesawat lain diketahui terbang di dekat California.
Insiden pertama terjadi sekira pukul 10.30 pada Sabtu 4 Juli 2015 waktu setempat. Ketika itu, Pesawat F-22 dari Pangkalan Komando Pertahanan Ruang Angkasa Amerika Utara (NORAD) di Alaska mengidentifikasi dua pesawat Rusia TU-95 “Bear” yang merupakan jenis pesawat pengebom jarak jauh sedang terbang di dekat Kepulauan Aleutian.
Para pejabat di NORAD mengatakan, kedua pesawat milik Rusia tersebut terbang di Air Defense Identification Zone (wilayah perairan internasional yang membentang 200 mil dari garis pantai AS).
Insiden kedua kemudian terjadi sekira pukul 11.00. Pesawat F-15 dari Pangkalan Continental NORAD Region (CONR) melihat dua pesawat pengebom terbang mendekati California. Namun setelah diteliti, mereka terbang jauh dari wilayah berdaulat milik AS.
Ini bukan pertama kali pesawat Rusia mendekati wilayah AS. Pada Juni 2014, dua pesawat pengebom Rusia juga mendekati wilayah California bagian utara dengan jarak sekira 50 mil.

Credit  Okezone

Warga Myanmar Khawatir Penyebaran Sentimen Anti-Muslim

Ashin Wirathu, Biksu yang Turut Menyebarkan Sentimen Anti-Muslim (Foto: Pikiran Rakyat)
Ashin Wirathu, Biksu yang Turut Menyebarkan Sentimen Anti-Muslim (Foto: Pikiran Rakyat)
YANGON  (CB) - Kekerasan sektarian terhadap etnis Rohingya di Myanmar mereda sejak beberapa bulan terakhir, tetapi sentimen kebencian dilaporkan masih berlanjut. Seorang warga di ibukota Yangon, Hla Mynt Htun menyatakan sering mengalami diskriminasi jika berada di tempat yang dihuni mayoritas Budha.
"Kalau kita di sana tak bisalah bebas pakai peci, dan juga baju Muslim, dan kadang mendapatkan perkataan yang tidak pantas jika naik bus," jelas dia.
Kampanye penyebaran kebencian terhadap minoritas Muslim mulai gencar dilakukan oleh seorang biksu Budha Ashin Wirathu melalui kelompok 969, yang menyebutkan keberadaan Muslim di negara tersebut mengancam agama Budha.
Pemilik perusahaan percetakan di Yangon, Sulaiman bin Sulae, yang tak menyebut nama Burmanya, mengaku merasakan dampak kampanye anti Muslim terhadap bisnisnya.
"Ada konsumen yang mau order tapi terus dibatalkan setelah mengetahui pemilik perusahaan ini Muslim," katanya.
"Tapi itu orang tidak berpendidikanlah, dan dulu tak pernah ada itu," jelas Sulaiman.
Sulaiman mengaku selama ini dirinya tak pernah membedakan karyawan dari agamannya. Dari tujuh orang karyawan hanya tiga yang Muslim, selebihnya penganut Budha.
"Kalau salah ya saya sama-sama marahi, tidak membeda-bedakan," jelas Sulaiman yang pernah tinggal di Malaysia ini.
Salah satu pimpinan Islamic Center Myanmar Aye Lwin mengatakan penyebaran kebencian dilakukan oleh sekelompok biksu Budha dinilai tidak berpengaruh secara luas.
“Mereka yang percaya tentang itu adalah yang tidak berpendidikan, dan faktor kemiskinan juga mempengaruhi. Mereka hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh pemimpin agama mereka, kemudian bergabung dengan demonstrasi setelah diberi uang, tetapi sekarang ini tak ada lagi. Tetapi penyebaran kebencian masih dilakukan,” jelas Aye Lwin.
Sementara, Tun Min Oo seorang guru yang tinggal di sebuah biara Budha, mengaku tak pernah terpengaruh dengan kampanye anti-Muslim, dan menegaskan kekerasan bukan merupakan cerminan agama Budha.
“Saya tidak pernah membeda-bedakan dalam mengajar. Saya seorang guru, jadi bagi saya semua orang itu sama. Tak penting agamanya apa, situasi seperti itu malah akan memperburuk kondisi di Myanmar,” kata Tun.
Data resmi menyebutkan jumlah Muslim di Myanmar mencapai 4 persen dari total populasi yang mencapai lebih dari 51 juta orang, tetapi sejumlah perkiraan menyebutkan jumlah Muslim di negara itu mencapai 10 persen.
Sentiman Anti muslim dan Rohingya mulai gencar dilakukan terjadi sejak rezim militer berkuasa di negara tersebut.
Sejak tiga tahun terakhir pula, kekerasan terhadap kelompok minoritas Muslim terjadi di sejumlah tempat, dimulai di Mandalay, Laisho, Meiktila dan sempat menyebar ke pinggiran kota Yangon.
Sementara ribuan etnis Rohingya Muslim dari Rakhine mengungsi akibat kekerasan. Mereka sempat terdampar di laut dan ditolak masuk ke sejumlah negara, tetapi kemudian Indonesia dan Malaysia bersedia menampung sekitar 3.000 orang etnis Rohingya Muslim.
Pemimpin organisasi agama Budha Ratana Metta, Mynt Swe menyatakan sebagian besar Biksu Budha tidak mendukung kampanye anti Muslim tersebut dan menyakini adanya latar belakang politik dalam isu anti Muslim di Myanmar.
"Sebagian besar dari 500 ribu biksu Budha di Myanmar percaya situasi ini merupakan bentukan pemerintah. Mereka (pemerintah) tidak melakukan tindakan apapun terhadap biksu yang menyebarkan kampanye kebencian terhadap agama lain.
Mei lalu, Pemerintah Myanmar mengesahkan UU Kependudukan yang bertujuan untuk menekan angka kelahiran di negara bagian Rakhine.
Aktivis meyakini UU baru ini sengaja diberlakukan untuk menekan populasi penduduk di Rakhine yang mayoritas penduduknya merupakan Muslim Rohingya.
Pemerintah Myanmar pun mencabut identitas kewarganegaraan etnis Rohingya. Organisasi HAM menyebutkan Rohingya merupakan kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia.



Credit   Okezone


Wajah Muslim Indonesia Moderat Diangkat di PBB

Diskusi Islam in Nusantara di Markas PBB di New York (Foto: VoA)
Diskusi Islam in Nusantara di Markas PBB di New York (Foto: VoA)
NEW YORK  (CB) - Masih ingat peristiwa 11 September 2001 yang menewaskan 3.000 orang di tiga kota di Amerika? Tragedi ini membawa menimbulkan luka mendalam tidak hanya bagi warga Amerika tapi juga seluruh dunia. Setelah insiden 9/11 itu, prasangka negatif terhadap Islam dan Muslim meningkat di kalangan warga Amerika. Para pemuka agama baik Islam maupun agama lain berupaya menepis anggapan yang keliru ini dengan mengadakan berbagai acara lintas agama untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang damai.
Dan untuk pertama kalinya, wajah Muslim Indonesia yang moderat menjadi topik diskusi antara para pemuka agama, pengamat, diplomat, serta tokoh masyarakat di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Diskusi yang diprakarsai Perwakilan Tetap Republik Indonesia di PBB, Nusantara Foundation dan Dompet Dhuafa ini mengangkat tema Islam Nusantara. Islam Nusantara dijadikan contoh bagi negara-negara dunia untuk menunjukkan keragaman, toleransi dan demokrasi.
Salah seorang pembicaranya adalah Dr. James B. Hoesterey dari Universitas Emory di Atlanta, Georgia. “Sebagai seorang antropolog yang sudah lama melakukan penelitian di Indonesia, saya senang bahwa dunia luar dan wakil-wakil serta duta besar dari negara masing-masing dapat mendengarkan sedikit lebih dalam mengenai Islam di Indonesia yang mungkin tidak sama dengan Islam di negara mereka, misalkan Arab Saudi," ujarnya. "Kalau kita lihat ke depan, mungkin Indonesia bisa menjadi contoh.”
Dr. Chiara Formichi, pakar sejarah Islam di Indonesia, dari Universitas Cornell di Ithaca, New York juga terlibat dalam diskusi tersebut. Ia mengatakan kepada VOA banyak pelajaran yang bisa dipetik dari Indonesia.
“Gagasan Islam Nusantara sangat erat dengan budaya dan sejarah Indonesia. Saya tidak tahu bisa diterapkan di negara lain atau tidak tetapi yang jelas bisa menjadi contoh untuk mengerti mengapa seseorang memeluk Islam," katanya. "Ada banyak cara untuk memahami Islam dan banyak cara untuk berinteraksi dengan non Muslim. Muslim disana juga punya banyak pengalaman berbeda. Jadi ada banyak pelajaran yang bisa dipetik.”
Bukti keragaman dan keterbukaan Muslim Indonesia itu terlihat di IMAAM Center, Masjid kebanggaan komunitas Indonesia di sekitar Washington DC. Sejak diresmikan akhir tahun 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, masjid ini tidak hanya menjadi pusat ibadah tapi juga kegiatan sosial.
Masjid yang dikelola Asosiasi Muslim Indonesia di AS (IMAAM) ini membuka pintunya kepada seluruh warga Indonesia, komunitas Muslim dari mana saja, serta tetangga dan sahabat.
Salah seorang jemaahnya adalah Abdul Kadir asal Ethiopia. “Masjidnya semakin ramai, apalagi pada akhir pekan. Saya sangat tertarik dengan masyarakat Indonesia karena kebersamaannya. Mereka selalu bersama-sama di kala senang maupun susah," katanya. "Dan mereka suka makan-makan.”
Tahun ini adalah pertama kalinya IMAAM Center mengadakan kegiatan Ramadan. Selain buka puasa dan sholat tarawih bersama setiap hari, rumah ibadah ini juga mengadakan pesantren kilat serta berbagai ceramah dan diskusi.
Pada bulan Ramadan, suasana kebersamaan kian terasa di Masjid ini dengan acara buka puasa bersama dengan masyarakat sambil mencicipi kuliner nusantara.



Credit   Okezone



Hendak Bom ISIS, Pesawat Tempur Irak Malah Sasar Ibukota

Korban tewas termasuk tiga anak-anak dan dua wanita.

Hendak Bom ISIS, Pesawat Tempur Irak Malah Sasar Ibukota
Pemukiman yang hancur karena pesawat tempur Irak salah serang. (REUTERS)
 
  CB - Satu pesawat tempur Irak yang semestinya menyerang ISIS, salah sasaran dan menjatuhkan bom di pemukiman sipil di ibukota Baghdad, Senin, 6 Juli 2015, menewaskan sedikitnya 12 orang.

Dilansir dari laman Al Arabiya, Selasa, 7 Juli, juru bicara militer Brigjen Saad Maan Ibrahim, mengatakan insiden itu terjadi karena kesalahan teknis, membuat pesawat menjatuhkan bom di luar sasaran.

Polisi mengatakan beberapa rumah hancur, menewaskan 12 orang termasuk tiga anak-anak dan dua wanita, serta25 orang lainnya cidera. Pencarian korban masih dilanjutkan, di bawah reruntuhan bangunan.

Irak terus menderita konflik, sejak invasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS), pada 2003-2011, membuat negara itu sulit kembali memiliki politik dan keamanan yang stabil.

Pada Senin, serangan militan di sekitar Baghdad juga menewaskan sedikitnya tujuh orang. Serangan mematikan terjadi di pemukiman Arab Jabour, dengan meledaknya rumah yang dilengkapi jebakan bom.

Tiga pasukan keamanan tewas, sembilan lainnya terluka. Pada serangan lainnya, dua tentara tewas dan lima terluka, akibat serangan mortir ke pangkalan mereka di Abu Graib, sebelah barat Baghdad.


Credit  VIVA.co.id

Kisah ‘Runtuhnya’ Negeri Para Dewa


CB, Athena - Kepala Rumah Sakit Elpis di Athena, Theodoros Giannaros, mumet berat. Sambil mengisap rokok, ia memandangi tumpukan dokumen permohonan barang dari para stafnya. Ia tahu benar, permintaan itu tak bakal bisa dipenuhi.
Di tengah krisis, meski jumlah pasien yang datang dua kali lipat dari biasanya, anggaran yang diberikan sama sekali tak sebanding. Dari 140 rumah sakit pemerintah yang ada, dana yang tersedia hanya 43 juta euro, merosot tajam dari 650 juta euro dalam periode yang sama tahun lalu.
Minimnya uang operasional juga berakibat pada penghasilannya. Awal bekerja di rumah sakit itu pada 2010 lalu, ia menerima gaji sebesar 7.400 euro, yang kini menyusut jadi 1.200 euro. Sejumlah dokter lain memilih hengkang.
Hampir 300 ribu orang telah meninggalkan Yunani sejak 2010. Termasuk sekitar 5.000 dokter, 3.500 di antaranya menetap di Jerman. Efeknya, jam kerja  Giannaros dan para dokter lainnya melonjak jadi lebih dari 20 jam per hari.
Seperti halnya semua orang di Yunani, rumah sakit pun harus mengencangkan ikat pinggang, seperti membeli sarung tangan yang paling murah  -- yang sering robek saat operasi berlangsung -- dan lebih banyak menggunakan obat generik.
“Hidup ini memberi kita pelajaran bahwa kita bisa hidup bergelimang uang, tapi tetap bisa bertahan tanpa memiliki apapun,” kata pria berkaca mata itu seperti dikutip dari The New York Times. “Mungkin, krisis ini membuat kami menjadi orang-orang yang lebih baik. Tapi, orang-orang baik ini akan mati jika krisis tetap berlanjut.”
Meski berpredikat dokter, Giannaros tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Baru-baru ini, pria 58 tahun itu mengalami serangan jantung. Gara-gara stres berkepanjangan yang ia alami dalam pekerjaan.
Para dokter mulai protes dan mogok kerja karena gaji yang mereka terima sangat minim, padahal jam kerja mereka nyaris 24 jam sehari. Giannaros melambaikan tangan ke dokter bedah Dimitris Tsantzalos yang melintas di lorong.
“Berapa pembedahan yang kau lakukan tahun lalu?,” tanya dia.
“Sekitar 1.500,” jawab Dr Tsantzalos.
“Aku sudah tak sanggup lagi. Kondisi seperti ini sangat berbahaya bagi pasien.”  Meski bertubuh tegap dan tampak muda, Tsantzalos sudah berusia 63 tahun. Bekerja 20 jam sehari, sebulan berturut-turut, pasti membuatnya kelelahan.
Dan seminggu kemudian, tragedi yang lebih besar menimpa Theodoros Giannaros.
Pada 22 Mei 2015 , putranya, Patrick yang baru berusia 26 tahun, melompat ke rel, hanya sesaat sebelum kereta mendekat, untuk memasuki stasiun Acropolis. Jumat siang itu, di tengah terang musim semi, ia menemui ajal dengan tragis.
"Sekitar 10.000 orang bunuh diri selama 5 tahun terakhir -- jumlahnya setara dengan populasi sebuah kota. Salah satunya adalah putraku sendiri," kata Giannaros.
Laporan media setempat mengutip, beberapa hari sebelumnya, pria muda itu dipecat dari pekerjaan. Kondisi psikologisnya terganggu.
"Anda benar. 10.000 nyawa. Ibaratnya sebuah kota dan manusianya dihapus dari peta,” kata Giannaros. “Banyak orang mencoba mengakhiri hidupnya, banyak yang terselamatkan, namun 10.000 orang tewas.”
Sebagai direktur rumah sakit, ia mungkin punya akses data dan statistik yang tak dilaporkan media, bahkan polisi sekalipun. “Patrick merasa kosong,” kata Giannaros sambil terisak. “Kekosongan akan masa depan yang tercerabut dari kami.”
Patrick, seperti anak-anak muda Yunani lainnya, lulus kuliah dan menghadapi kenyataan bahwa tak ada pekerjaan buat mereka. Menjadi pengangguran terdidik. Kadang, ia membantu ayahnya di rumah sakit, tanpa kepastian. “Tapi sekarang, Tuhan memberi pekerjaan untuknya. Sebagai malaikat,” kata Giannaros.
Kasus bunuh diri di Yunani semenjak krisis menjadi perhatian khusus. Peneliti dari Universitas Thessaly menemukan kasus bunuh diri di Yunani meningkat 35% dibandingkan yang terjadi pada 2010 dan 2012.  Kasus ini meningkat seiring semakin parahnya krisis. Pengangguran dan keterbatasan uang tunai membuat orang memilih mengakhiri hidupnya.

Dalam penelitian ini, ditemukan  peningkatan kasus bunuh diri oleh laki-laki usia 20 sampai 59 tahun dalam 2tahun dari 6,56 ke 8,81 per 100.000. "Kami mengobservasi bahwa ada satu persen kenaikan (bunuh diri) di setiap pria pengangguran berusia 20-59 tahun dan kenaikan ini sangat memperhatinkan."

Penelitian pernah dilakukan pada tahun 2010-2012 oleh Universitas Pennsylvania dan Universitas Edinburgh. Dua universitas ini  menemukan selama krisis yang dimulai tahun 2010 ada 11 sampai 12 kasus bunuh diri setiap bulannya. "Peningkatan signifikan adalah di bulan Juni 2011 dan berada di puncaknya pada tahun 2012," demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh kedua universitas itu.

Musisi berusia 60 tahun, Antonis Perris, dan ibunya yang berusia 91 tahun memilih mengakhiri hidup dengan melompat dari apartemen mereka yang berada di lantai 5.

Saksi mata mengaku melihat sang ibu yang menderita Alzheimer melompat terlebih dulu. Tetangga lainnya yakin, keduanya melompat bersamaan dengan bergandengan tangan.

Malam sebelum bunuh diri, Perris memposting catatan bunuh dirinya di sebuah forum yang populer di Yunani.

"Masalahnya, aku tak menyangka bakal sebegitu mendesak membutuhkan uang tunai, krisis berlangsung sangat tiba-tiba," tulis dia. "Meski aku telah menjual semua harta, kami tak punya uang tunai. Tak mampu lagi membeli makanan, dan kartu kreditku tak bisa digunakan."

Sebelumnya ada seorang pria yang mengiris nadi di keramaian di Athena. April lalu, seorang mahasiswa, seorang dosen, dan seorang pemuka agama memilih mengakhiri hidup mereka di ibukota Yunani.

Pada 4 April 2015, di Syntagma Square, alun-alun di seberang gedung parlemen Yunani, seorang ahli farmasi Dimitris Christoulas, menembak kepalanya sendiri.

"Aku tak punya solusi lain selain mengakhiri hidup secara bermartabat, sehingga aku tak harus mengais tong-tong sampah demi bisa makan," kata pria 77 tahun itu.
Tak hanya para dokter yang ‘nangis darah’.  Para petugas keamanan pun mengeluh. Mereka di bawah tekanan untuk mengurangi misi udara dan laut demi penghematan, pada saat imigran dari Afrika dan Timur tengah ramai-ramai bergegas menuju pantai Yunani.
Sementara, para bankir investasi, pengacara, dan konsultan yang menjadi penasihat Kementerian Keuangan telah diberitahu, bahwa setidaknya saat ini, pekerjaan mereka dianggap pro bono, alias tak dibayar sama sekali.

Sinyal Keruntuhan

Giorgos Chatzifotiadis tak sanggup lagi berdiri. Ia menjatuhkan diri di luar sebuah bank di Kota Thessaloniki, menangis putus asa. Ada buku tabungan dan kartu identitas di dekatnya.
Jumat lalu, kakek 70 tahun itu antre di 3 bank, berharap bisa mengambil dana pensiun sebesar 120 euro untuk istrinya. Namun, ia diminta pergi ke bank keempat. Chatzifotiadis pun kolaps saat diberi tahu, uangnya tak bisa dicairkan.
"Aku tak berdaya melihat negaraku kesulitan seperti ini," kata mantan pekerja tambang batu bara itu. "Itu mengapa aku merasa sangat terpukul, lebih dari masalahku sendiri," kata Chatzifotiadis.
Chatzifotiadis dan istrinya, seperti halnya penduduk Yunani utara, menghabiskan waktu beberapa tahun di Jerman, bekerja keras di penambangan batu bara dan di perusahaan pengecoran.
"Aku melihat saudara sebangsaku mengemis uang beberapa sen untuk membeli roti. Makin banyak yang bunuh diri. Aku orang yang sensitif, tak tahan melihat negaraku ada dalam situasi seperti ini," kata dia.
 Tak hanya Chatzifotiadis yang shock berat, banyak orang tak mengira Yunani bisa jatuh dalam krisis – yang awet bertahan hingga 5 tahun lamanya.
Yunani adalah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Eropa pada tahun 2000-2007. Dalam waktu 8 tahun, mereka bisa menjaga stabilitas ekonominya dengan pertumbuhan tahunan 4,2%. Kestabilan tersebut didapatkan dari besarnya modal asing.
Yunani pernah punya kebanggaan luar biasa pada 2004. Mereka menjadi tuan rumah pesta Olimpiade. Stadion dan segala fasilitas luar biasa meski hanya digunakan 15 hari. Beberapa orang percaya, menjadi tuan rumah pesta ini membawa kontribusi kebangkrutan Yunani. Namun, kenangan indah dan gemerlap belum terhapus dari ingatan Stella Ntala, seorang mantan relawan saat perhelatan besar itu terjadi.
"Ingatan terkuatku adalah, semua orang sekelilingku tersenyum padaku," katanya kepada Euronews.

"Aku tidak akan pernah lupa bagaimana bangganya kami di tahun 2004 itu. Saat itu kami berharap masa depan yang cemerlang dan berharap Yunani akan menjadi negara hebat setelah olimpade."
Namun, harapan Stella hilang. Kini hanya onggokan yang tertinggal. Bangunan-bangunan megah itu terbengkalai dan tak terawat.
Koresponden  Euronews, Apostolis Staikos, berpendapat,"Pada 2004, Yunani menang di pertempuran. 10 tahun kemudian, Yunani kalah dalam peperangan. Kebanggaan nasional digantikan oleh kekecewaan dan kemarahan."

Krisis ini dimulai pada akhir 2009. Penyebab utamanya adalah perpaduan kelemahan struktural ekonomi Yunani dengan defisit struktural dan rasio utang-PDB yang terlalu tinggi dan sudah lama terjadi.
Yunani terkena dampak yang besar karena industri utamanya, perkapalan dan pariwisata, sangat sensitif terhadap perubahan siklus bisnis. Akibatnya, utang negara ini menumpuk dengan cepat.
Pada 27 April 2010, peringkat utang Yunani turun hingga ke peringkat terbawah oleh Standard & Poor's , karena kemampuan Yunani untuk bayar utang diragukan.
Pada awal 2010, pertumbuhan utang nasional Yunani semakin mengkhawatirkan. Pemerintah memberi sinyal bahwa Yunani memerlukan dana talangan darurat.
Yunani juga menjadi negara maju pertama yang gagal membayar pinjaman 1,6 miliar euro dari IMF pada 30 Juni 2015.  Pada waktu itu, pemerintah negara itu memiliki utang senilai 323 miliar euro.
Tidak ada tempat lain bagi Yunani meminta tolong. Sebagai negara dalam kawasan Benua Biru, Yunani meminta tolong ke Komisi Eropa untuk menyelamatkan hutang-hutangnya. Tanggal 2 Mei 2010,  Komisi Uni Eropa bersama IMF membuat kesepakatan dengan Yunani untuk memberi pinjamamn 45 miliar euro dan jumlah pinjaman lainnya hingga 110 miliar euro. Dengan  bunga 5%, pakar memperingatkan bahwa  jumlah itu sangatlah tinggi untuk sebuah paket dana talangan.

Dalam paket  dana talangan itu, terdapat syarat di antaranya pajak yang tinggi untuk perusahaan penghasil keuntungan, pajak penjualan dinaikkan dan berbagai kebijakan lainnya yang mencekik rakyat Yunani, hingga yang mengakibatkan berhentinya banyak proyek pembangunan.

Seperti buah simalakama, jika Yunani tidak menerima dana talangan tersebut, risiko kegagalan pembayaran utang akan mencapai 90 persen dan negara bangkrut. Jika Yunani bangkrut, ia harus keluar dari Euro dan berakibat perekonomian Eropa terkena dampaknya. Namun, para ahli mengatakan imbas ke perekonomian Eropa tidaklah terlalu besar karena kehadiran ekonomi Yunani di Uni Eropa hanya 2,5%.  Yang paling dirugikan jika Yunani keluar dari eropa adalah negara-negara kreditornya seperti Jerman dan Prancis.


‘Bagai Dewa Zeus yang Menculik Eropa’
Rasionalisme yang berkembang di Yunani menyingkirkan dominasi para Dewa. Dan saat demokrasi di Athena mencapai puncaknya pada pertengahan Abad ke-5 SM, kepercayaan bukan lagi faktor dominan dalam politik.
Namun kini, Yunani kembali berhadapan dengan kedigdayaan para dewa. ‘Dewa-nya Eropa’ alias Troika: IMF, Komisi Eropa, dan Bank Sentral Eropa.
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, bahkan menyamakan Troika dengan Dewa Zeus yang menculik Europa -- yang menjadi asal usul nama Benua Eropa.
“Menurut mitologi, di tempat ini lah Zeus menculik Europa. Dan di sini lah, para teknokrat penghematan ingin menculik kembali Eropa,” tulis Alexis Tsipras, sebelum referendum dimulai, seperti dimuat situs Larouche PAC.
Dalam mitologi Yunani, Europa (Eropa) adalah gadis manusia yang dicintai Zeus, raja segala dewa. Namun, cintanya ditampik.
Maka, Zeus yang menyamar sebagai sapi jantan berwarna putih, menculik Europa yang kala itu sedang memetik bunga bersama teman-temannya.
Europa dirayu untuk duduk di punggung sapi jantan. Setelah itu, Zeus lari menculik gadis itu menyeberangi lautan ke sebuah pulau bernama Kreta dan menjadikannya permaisuri di sana.

"Tidak. Kita akan berkata tidak pada Hari Minggu. Kita tak akan meninggalkan Eropa di tangan orang-orang yang ingin menculiknya dari tradisi demokrasi..."
Dan, hasil referendum Yunani yang digelar Minggu 5 Juli 2015 bikin shock para elit Eropa. Sebanyak 61,3% warga memilih ‘Tidak’, dan 38.7%  lainnya memilih ‘Ya’.

Referendum sejatinya memberi pilihan kepada rakyat Yunani untuk menyetujui atau menolak proposal pihak kreditur, Troika.
Proposal itu semula diajukan ke Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras untuk mengucurkan dana talangan sebesar 7,2 miliar euro atau setara dengan Rp108 triliun. Dana itu krusial bagi Yunani untuk membayar utang kepada IMF sebesar 1,6 miliar euro atau setara dengan Rp 22 triliun.
Namun, pemimpin berusia 40 tahun itu menolak proposal pengucuran dana talangan karena menilai pihak kreditor memberikan persyaratan yang terlalu ketat dan mencekik leher rakyat banyak.

Tsipras mengatakan, hasil referendum menunjukkan "rakyat Yunani telah membuktikan bahwa demokrasi tak akan bisa diperas dan diancam." Menurut dia, rakyat Yunani telah mengambil keputusan berani.
Perdana Menteri ke- 186 Yunani itu mengatakan, negaranya siap kembali ke perundingan. Sementara, Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel mengatakan, perundingan baru dengan Yunani sulit dibayangkan. Sebab, kata dia, Alexis Tsipras telah ‘menghancurkan jembatan’ antara Yunani dengan (Uni) Eropa.
Sikap sang perdana menteri didukung kebanyakan warganya. Referendum menjadi pelampiasan kemarahan mereka. Pada Eropa dan para elitnya.
Nefeli Dimou, mahasiswa berusia 23 tahun, mengatakan, "Saya percaya, dengan berkata 'Tidak' ini bisa dijadikan senjata untuk negosiasi yang lebih kuat. Agar negara-negara Eropa lainnya tahu bahwa Yunani bukanlah negara jajahan," kata dia seperti dikutip dari situs CBC.

Demonstran lainnya, Elini Deligainni, mengatakan, meski memilih "Tidak", tapi dia ingin kondisi Yunani lebih baik lagi. "Sudah 4 tahun saya jadi pengangguran. Cukup!."

Kostas Bokos memilih pergi, Dia akan menutup bisnisnya di Athena dan akan kembali ke London, Inggris. "Saya keturunan campuran Yunani-Inggris. Usaha saya di sini dihantam krisis. Siapapun yang punya kesempatan ke luar negeri, akan keluar. Termasuk saya," kata dia.
Setelah perayaan hasil referendum, warga Yunani akan kembali ke kehidupan sebelumnya: minim uang tunai, antrean panjang di ATM dan bank, jumlah pengangguran yang tinggi, dan ketidakpastian nasib ekonomi. Krisis belum usai.






Credit  Liputan6.com