TEHERAN (CB) - Komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir
Jenderal Ahmad Raza Pourdastan mengatakan, apapun hasil dari negosiasi
nuklir dengan negara P5+1, Amerika Serikat (AS) tetap akan menjadi musuh
Iran. AS adalah salah satu negara yang melakukan negosiasi dengan Iran
soal pengembangan teknologi nuklir di negara tersebut.
"AS mungkin sepakat di beberapa perjanjian dengan kami dalam rangka Grup 5+1, tapi kita tidak boleh memiliki pandangan positif terhadap musuh," kata Pourdastan dalam wawancara dengan kantor berita Iran, Fars News seperti dilansir Russia Today pada Selasa (7/7/2015).
Menurut Pourdastan permusuhan Iran dan AS sudah mendarah daging, dan kedua negara memiliki perbedaan yang telalu besar dalam beberapa isu di dunia. Sehingga, sebuah kesepakatan saja tidak akan bisa menghentikan permusuhan tersebut.
"Perseteruan kami dengan mereka berada di atas prinsip kesepakatan tersebut dan sudah berakar, karena kita adalah pihak yang mencari kebenaran dan kebebasan bangsa, tetapi mereka mencari dan mengeksploitasi bangsa lain dan menempatkan mereka dalam rantai (konflik)," sambungnya.
Negosiasi nuklir Iran sendiri sampai saat ini masih terus berjalan di Wina, Austria. Pekan lalu, negara P5+1 dan Iran sudah mencapai kesepakatan sementara mengenai hal ini pada pekan lalu, namun karena masih banyaknya perbedaan pandangan, kesepakatan tetap masih belum tercapai sampai saat ini.
"AS mungkin sepakat di beberapa perjanjian dengan kami dalam rangka Grup 5+1, tapi kita tidak boleh memiliki pandangan positif terhadap musuh," kata Pourdastan dalam wawancara dengan kantor berita Iran, Fars News seperti dilansir Russia Today pada Selasa (7/7/2015).
Menurut Pourdastan permusuhan Iran dan AS sudah mendarah daging, dan kedua negara memiliki perbedaan yang telalu besar dalam beberapa isu di dunia. Sehingga, sebuah kesepakatan saja tidak akan bisa menghentikan permusuhan tersebut.
"Perseteruan kami dengan mereka berada di atas prinsip kesepakatan tersebut dan sudah berakar, karena kita adalah pihak yang mencari kebenaran dan kebebasan bangsa, tetapi mereka mencari dan mengeksploitasi bangsa lain dan menempatkan mereka dalam rantai (konflik)," sambungnya.
Negosiasi nuklir Iran sendiri sampai saat ini masih terus berjalan di Wina, Austria. Pekan lalu, negara P5+1 dan Iran sudah mencapai kesepakatan sementara mengenai hal ini pada pekan lalu, namun karena masih banyaknya perbedaan pandangan, kesepakatan tetap masih belum tercapai sampai saat ini.
Credit Okezone