WINA (CB) – Tenggat waktu atau deadline
kesepakatan akhir program nuklir Iran dengan enam negara kekuatan dunia
atau P5+1 (AS, Jerman, Prancis, Inggris, Rusia, dan China) hanya tinggal
hitungan jam. Namun, ada satu pembahasan yang dikabarkan masih
menghambat tercapainya kesepakatan akhir.
Berdasarkan keterangan salah seorang delegasi AS yang ikut dalam pertemuan menteri-menteri luar negeri di Wina, Austria menyebutkan, kini hanya tinggal satu pembahasan yang masih menghambat tercapainya kesepakatan akhir, yaitu soal embargo rudal dan senjata dari PBB.
“Pada delegasi Iran menginginkan embargo rudal dan senjata dicabut sepenuhnya. Mereka mengatakan, tidak ada alasan lain untuk mencapai kesepakatan nuklir selain mencabut embargo senjata dari PBB,” ungkap salah seorang delegasi AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (7/7/2015).
Sementara itu, para delegasi negara P5+1 bersikeras berpendapat bahwa embargo senjata untuk Iran harus terus diberlakukan oleh PBB.
“Para delegasi negara P5+1 terus meminta PBB untuk tetap memberlakukan embargo rudal dan senjata terhadap kami. Itulah hambatan utama sehingga sampai saat ini kesepakatan akhir program nuklir belum tercapai,” ujar salah seorang delegasi Iran.
Sebagaimana diberitakan, tenggat waktu kesepakatan akhir program nuklir Iran yang semula berakhir pada 30 Juni 2015 telah diperpanjang hingga malam hari ini waktu setempat.
Pada pertemuan kemarin di Kota Wina, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry, telah mendesak Menlu Iran Javad Zarif serta para delegasinya untuk mengambil keputusan supaya kesepakatan akhir nuklir Iran segera tercapai.
Berdasarkan keterangan salah seorang delegasi AS yang ikut dalam pertemuan menteri-menteri luar negeri di Wina, Austria menyebutkan, kini hanya tinggal satu pembahasan yang masih menghambat tercapainya kesepakatan akhir, yaitu soal embargo rudal dan senjata dari PBB.
“Pada delegasi Iran menginginkan embargo rudal dan senjata dicabut sepenuhnya. Mereka mengatakan, tidak ada alasan lain untuk mencapai kesepakatan nuklir selain mencabut embargo senjata dari PBB,” ungkap salah seorang delegasi AS yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (7/7/2015).
Sementara itu, para delegasi negara P5+1 bersikeras berpendapat bahwa embargo senjata untuk Iran harus terus diberlakukan oleh PBB.
“Para delegasi negara P5+1 terus meminta PBB untuk tetap memberlakukan embargo rudal dan senjata terhadap kami. Itulah hambatan utama sehingga sampai saat ini kesepakatan akhir program nuklir belum tercapai,” ujar salah seorang delegasi Iran.
Sebagaimana diberitakan, tenggat waktu kesepakatan akhir program nuklir Iran yang semula berakhir pada 30 Juni 2015 telah diperpanjang hingga malam hari ini waktu setempat.
Pada pertemuan kemarin di Kota Wina, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry, telah mendesak Menlu Iran Javad Zarif serta para delegasinya untuk mengambil keputusan supaya kesepakatan akhir nuklir Iran segera tercapai.
Credit Okezone