Kamis, 05 Maret 2015

Rusia Siap Bagi Ilmu Soal Jet Sukhoi pada Indonesia


Rusia Siap Bagi Ilmu Soal Jet Sukhoi pada Indonesia
Pemerintah Rusia menyatakan siap berbagi ilmu dengan Indonesia mengenai pengembangan teknologi militer. Salah satunya soal teknologi pesawat jet tempur Sukhoi.. Foto: istimewa
 
 
JAKARTA (CB) - Pemerintah Rusia menyatakan siap berbagi ilmu dengan Indonesia mengenai pengembangan teknologi militer. Salah satunya soal teknologi pesawat jet tempur Sukhoi.

Kebijakan Rusia itu muncul setelah Indonesia membuat regulasi baru terkait  kerjasama militer dengan negara asing. Di mana, Indonesia bersedia membeli produk alutsista asing dengan syarat mereka bersedia berbagi ilmu atau dikenal dengan istilah transfer of technology (TOT).

Regulasi ini dibuat agar Indonesia tidak hanya menjadi negara konsumen, tapi juga bisa menjadi negara produsen. Indonesia menginginkan  Rusia berbagi ilmu mengenai teknologi  pesawat jet tempur Sukhoi 35, salah satu pesawat tempur terbaik di dunia saat ini.

Menurut Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin,  pihaknya sudah membicarkan hal ini dengan Kementerian Pertahanan Indonesia. "Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Pertahanan mengenai pesawat Sukhoi 35, dan kami juga memperhatikan regulasi baru yang dibuat oleh pemerintah Indonesia," ucap Galuzin kepada wartawan di kediamannya, di Jakarta, Kamis (5/3/2015).

"Kami siap untuk melakukan TOT," imbuh Galuzin. Indonesia sendiri sejatinya tidak hanya melakukan kerjasama dengan Sukhoi, melainkan juga dengan typhoon, sebuah perusahaan pembuat pesawat asal Inggris, yang dikabarkan sudah terlebih dahulu melakukan TOT dengan Indonesia.


Credit  SINDOnews

Enam Kapal Perang NATO Beraksi di Laut Hitam


Enam Kapal Perang NATO Beraksi di Laut Hitam
Enam kapal NATO, termasuk kapal USS Vicksburg beraksi dalam latihan tempur di Laut Hitam. Foto: Wikipedia.
 
 
SOFIA (CB) - Enam kapal perang NATO beraksi dalam latihan tempur di Laut Hitam setelah tiba pada Rabu kemarin. Enam kapal perang NATO itu terlibat latihan tempur dengan Angkatan Laut Bulgaria, Rumania dan Turki.

Demikian disampaikan Aliansi Komando Maritim (Marcom) dalam sebuah pernyataan. Enam kapal perang NATO itu ditugaskan untuk siaga dengan Kelompok Martim Dua NATO (SNMG2), yang dipimpin oleh Laksamana Brad Williamson, asal Amerika Serikat (AS).

Kelompok SNMG2 saat ini terdiri dari kapal Perang AS; USS Vicksburg, kapal HMCS Fredericton Kanada, kapal TCG Turgutreis Turki, kapal FGS Spessart Jerman, kapal Frigate ITS Aliseo Italia dan dan kapal ROS Regina Maria AS.

”Latihan kita akan dilakukan dengan sekutu kami di Laut Hitam untuk mempersiapkan diri dalam menjalankan misi NATO apapun guna memenuhi kewajiban terkait pertahanan kolektif,” kata Williamson yang dilansir situs resmi Marcom, semalam (4/3/2015).

”Kami di sini atas undangan pemerintah Turki, Bulgaria dan Rumania. Dan berharap untuk meningkatkan interoperabilitas kami dengan angkatan laut mereka,” imbuh dia.

Latihan tempur kapal-kapal perang NATO itu akan mencakup simulasi serangan anti-udara, anti-kapal selam, simulasi serangan perahu kecil dan manuver dasar kapal musuh.

“Penyebaran kapal NATO di Laut Hitam sesuai yang dijadwalkan dan dijalankan secara penuh sesuai dengan konvensi internasional,” bunyi pernyataan Marcom. Kapal-kapal perang NATO itu akan meninggalkan Laut Hitam pada Maret nanti.

Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk NATO, Aleksandr Grushko, mengatakan Moskow akan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dalam menanggapi peningkatan kehadiran militer NATO di Laut Hitam, yang mencuci pantai Rusia, Ukraina, Turki dan beberapa negara lainnya.



Credit  SINDOnews

Menhan: Gara-Gara Penjahat Jadi Perang Itu Memalukan!


Menhan: Gara-Gara Penjahat Jadi Perang Itu Memalukan!
Ryamizard Ryacudu (Foto: Fahmi/Okezone) 

JAKARTA (CB) - Jelang eksekusi mati duo Bali Nine, hubungan diplomatik Australia dan Indonesia terus memanas.
Bahkan, ada kabar yang menyatakan bahwa kapal perang Australia mulai merapat ke perairan Indonesia. Namun, hal itu langsung dibantah oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

"Enggak ada. Masak gara-gara penjahat saja pakai perang. Malu-maluin saja tuh. Kalau orang dilindungi iya lah. Nah ini penjahat yang merusak orang," kata Ryamizard di Kompleks Istana Negara, Kamis (5/3/2015).
Menurutnya, seorang penjahat, terutama pengedar narkoba yang merusak masa depan jutaan pemuda dan berakibat pada kematian jutaan orang, tak layak mendapat pembelaan.

"Gara-gara penjahat pakai perang. Malu-maluin saja. Kalau orang benar dilindungi, iya lah," tandasnya.
Seperti diketahui, duo Bali Nine saat ini sudah menempati sel isolasi. Dalam waktu dekat, keduanya akan menjalani eksekusi mati, namun Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menawarkan barter tahanan dengan tiga terpidana asal Indonesia. Hal itu mendapat penolakan dari sejumlah pihak.


Credit  Okezone

Merger, Bank Ekonomi Ambil Alih Aset HSBC Indonesia


 
KONTAN/ Baihaki HSBC Indonesia


JAKARTA, CB - Teka-teki di balik keputusan Bank Ekonomi Raharja hengkang dari lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai terang. Terkuak cerita bahwa niatan delisting Bank Ekonomi Raharja bukan sebatas pergerakan saham yang tidak aktif diperdagangkan.

Status perusahaan tertutup Bank Ekonomi adalah langkah awal dari rencana besar sang pemegang saham, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Misi utama HSBC adalah memperkuat posisinya di peta perbankan Indonesia lewat penggabungan usaha.

Rencananya, HSBC Indonesia bakal merger dengan Bank Ekonomi. Ini dimungkinkan lantaran keduanya menginduk kepada HSBC Limited yang bermarkas di Inggris.

Rencana merger ini sudah sampai ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami sudah dapat pembicaraan soal itu. Keputusan Bank Ekonomi delisting adalah untuk mempermudah proses selanjutnya, merger," ungkap Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK kepada Kontan, Rabu (4/3/2015).

Proses perkawinan Bank Ekonomi dan HSBC Indonesia  bakal menempuh proses yang berbeda ketimbang proses merger bank biasanya. Sebab, status HSBC Indonesia merupakan kantor cabang bank asing (KCBA).

Menurut Nelson, proses yang akan ditempuh adalah Bank Ekonomi akan mengambil alih seluruh aset milik HSBC Indonesia. "Prinsipnya tetap merger," kata dia.

Meski begitu, Nelson menegaskan, rencana tersebut masih sebatas pembicaraan awal saja. OJK menunggu langkah HSBC Indonesia dan Bank Ekonomi untuk mengajukan izin merger secara formal.

Yang pasti, OJK menyambut baik rencana HSBC Indonesia berganti baju menjadi Bank Ekonomi. Sebab, ini sesuai keinginan OJK yang mendorong konsolidasi perbankan.

Head of Global Market HSBC Indonesia  Ali Setiawan, tak menampik rencana merger itu. Ia bilang, rencana merger dengan Bank Ekonomi masih dalam tahap proses. Kepastian merger menunggu rampungnya proses delisting Bank Ekonomi.

Merger tidak bisa langsung dilakukan tahun ini. "Bisa memakan waktu satu tahun lebih atau hingga akhir tahun 2016," ujar Ali.

Menurut dia, rencana merger merupakan bagian strategi kantor pusat HSBC.

Rencana merger ini berpotensi disusul Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) adalah pemilik kedua bank itu. Saat menguasai 40 persen saham BTPN, SMBC sudah meneken letter of intent untuk merger di hadapan OJK.



Credit   KOMPAS.com

Menhan Belum Dengar Kabar Selandia Baru Menyadap Indonesia


Menhan Ryamizard Ryacudu.MI/M. Irfan
Menhan Ryamizard Ryacudu.MI/M. Irfan
CB, Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu belum mendengar kabar penyadapan yang dilakukan Selandia Baru terhadap Indonesia. BIN belum menginformasikan soal itu.

"Belum dengar," kata Ryamizard di kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2015).

Ryamizard menuturkan, dirinya juga belum tahu apakah Presiden sudah diinformasikan ihwal penyadapan ini. Yang pasti, kata dia, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marchiano Norman belum mengabarkan hal itu kepada dirinya.

"Belum, tadi enggak ngomong-ngomong. Kepala BIN juga enggak ngomong," terang Ryamizard.

Adalah bekas teknisi National Security Agency (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden yang mengungkap aksi telik sandi ini. Snowden mengungkapkan, Selandia Baru menyadap berbagai media komunikasi di Indonesia.

Menurut Snowden, Selandia Baru memantau secara elektronik aktivitas negara tetangga di kepulauan Pasifik dan Indonesia. Informasi itu kemudian disebarkan ke sekutu mereka, termasuk AS.

Selain Indonesia, negara yang `diintip` Selandia Baru masing-masing Fiji, Samoa, Kepulauan Solomon, dan French Polynesia. Mereka meretas email, percakapan telepon, pesan media sosial dan komunikasi lainnya. Khusus di Indonesia, Selandia Baru bekerja sama dengan Direktorat Sinyal Australia memata-matai perusahan ponsel Indonesia, Telkomsel.

Materi yang didapat dari Indonesia dan negara-negara pasifik kemudian disebar oleh keamanan Selandia Baru ke negara-negara sekutunya, seperti NSA, dan agensi di Australia, Inggris dan Kanada. Mereka disebut jaringan mata-mata 'Five Eyes'.

Credit  Metrotvnews.com

Selandia Dilaporkan Memata-matai Indonesia




 CB, JAKARTA - Selandia Baru disebut-sebut menggelar operasi intelijen terhadap negara-negara tetangganya di pulau Pasifik termasuk Indonesia.
Informasi itu diperoleh dari dokumen yang dibocorkan mantan kontraktor Badan Keamanan AS (NSA), Edward Snowden pada 2009. Dokumen tersebut baru-baru ini dikaji surat kabar New Zealand Herald dan situs The Intercept.

Operasi telik sandi itu dilakukan Biro Keamanan Komunikasi Pemerintah (GCSB) dengan NSA. Mereka menyadap email, saluran telepon seluler dan telepon, pesan media sosial dan komunikasi lainnya di negara-negara Pasifik yang lebih kecil termasuk Fiji, Samoa, Kepulauan Solomon, dan Polinesia Prancis.
Informasi yang didapatkan kemudian dibagi kepada negara-negara anggota jaringan intelijen "Lima Mata" yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.

"Mereka pergi ke beberapa sasaran yang dipilih dari negara-negara Pasifik Selatan dan target lain untuk tahap baru. Mereka mengambil segalanya," kata penulis investigasi Nicky Hager di Radio Selandia Baru seperti dilansir Reuters, Kamis (5/3/2015).
"Mereka mengambil setiap panggilan telepon, setiap email, dan mereka langsung pergi ke database, yaitu database Badan Keamanan Nasional AS."

Dokumen itu juga menyebutkan bahwa GCSB Selandia Baru bekerja sama dengan Direktorat Sinyal Australia dalam memata-matai perusahaan telekomunikasi Indonesia, Telkomsel.
Baik Perdana Menteri Selandia Baru, John Key maupun GCSB menolak mengomentari informasi tersebut.


Credit  TRIBUNNEWS.COM

Eksekusi Mati 'Bali Nine' Kian Dekat, RI-Australia Meradang


Eksekusi Mati 'Bali Nine' Kian Dekat, RI-Australia Meradang
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott bersalaman dengan Presiden Joko Widodo di Gedung Parlemen di Brisbane. (15/11/2014) (REUTERS/David Gray)
 
  CB - Kendaraan khusus baracuda dan rantis milik Brimobda Polda Bali akhirnya tiba di Lembaga Pemasyarakakatan Kerobokan, Denpasar, pada Rabu, 4 Maret 2015 sekitar pukul 04.29 WITA untuk menjemput terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Para napi lain langsung berteriak riuh rendah ketika kendaraan itu masuk ke dalam lapas.

Chan dan Sukumaran pun mulai meninggalkan lapas pukul 05.18 WITA. Mereka diantar menuju ke Bandara Ngurah Rai dengan dikawal ratusan petugas polisi. Pesawat charter Lion Air jenis ATR 72 telah menanti mereka di bandara.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Provinsi Bali, Nyoman Putra Surya, menuturkan jelang eksekusi tidak sedikit pun ada raut takut terlihat dari wajah Chan dan Andrew. Keduanya tetap tersenyum sumringah walau ajal siap menjemput.

"Tadi, saat diajak masuk ruangan bertemu Kapolda, Wagub, dan pemimpin lainnya. Dia malah senyum-senyum," ujar Putra di Lapas Kerobokan pada Rabu pagi kemarin.

Dia menambahkan kedua pria asal Sydney itu terlihat siap menghadapi eksekusi mati. "Mereka begitu siap. Tidak ada ketakutan sama sekali. Itu yang saya lihat," imbuh dia.

Putra mengatakan tak ada perlakuan khusus kepada keduanya. Tangan Chan dan Sukumaran diborgol di depan. "Tak dipakaikan penutup kepala dan lainnya. Tidak ada perlakuan khusus," kata dia.

Chan dan Sukumaran akan bergabung dengan delapan terpidana mati lainnya yang juga akan diterbangkan ke Pulau Nusakambangan. Di sana, mereka akan menghadapi regu tembak untuk dieksekusi.

Namun, berita pemindahan ini menjadi mimpi buruk bagi Pemerintah Australia. Kekecewaan terlihat jelas dari raut wajah Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop. Tak mengherankan jika Bishop kecewa, lantaran lobi-lobinya selama ini ke Pemerintah Indonesia tidak digubris.

"Saya kecewa mendengar laporan Andrew dan Myuran telah dipindahkan dalam persiapan eksekusi mereka," ujar Bishop ketika diwawancarai Fairfax Media.

Dia semakin kecewa, karena informasi mengenai pemindahan dan hari eksekusinya tidak diinformasikan oleh otoritas Indonesia. Bagi Pemerintah Australia, sosok gembong narkoba sudah menjadi masa lalu.

Selama hampir 10 tahun tertunda pelaksanaan eksekusinya, Bishop mengatakan Chan dan Sukumaran telah menjadi orang yang berbeda.

"Dengan adanya fakta bahwa mereka telah menjadi individu yang berubah, sementara eksekusi tetap dijalankan, ini sungguh perbuatan keji," kata dia.

Respon kecewa juga diungkap oleh Perdana Menteri Tony Abbott. Saat diwawancarai oleh radio ABC, pemimpin Partai Liberal itu mengatakan jutaan penduduk Australia muak dengan perkembangan kabar mengenai eksekusi mati kedua warganya.

"Kami membenci kejahatan narkoba, tetapi kami juga benci hukuman mati yang kami pikir tak pantas dilakukan untuk negara seperti Indonesia," kata Abbott.

Tidak Memburuk

Ini merupakan ujian ke sekian kalinya bagi hubungan bilateral Australia dan Indonesia. Hubungan diplomatik keduanya kembali tegang usai berhasil pulih akibat terbongkarnya skandal penyadapan oleh Badan Intelijen Australia, ASIO, terhadap ponsel mantan Presiden SBY dan Ibu Ani Yudoyono.

Publik kemudian menduga hubungan kedua negara berpotensi kembali ke titik nadir akibat isu pelaksanaan hukuman mati. Namun, prediksi itu dimentahkan oleh Julie Bishop. Walaupun dia kecewa terhadap sikap Indonesia yang bergeming untuk melaksanakan eksekusi mati, Bishop tidak berniat menarik Duta Besar terpilih, Paul Grigson.

Harian Sydney Morning Herald (SMH) Rabu kemarin melansir, Bishop bercermin dari kasus serupa yang pernah terjadi di Singapura dan Malaysia. Di kedua negara itu, warga Negeri Kanguru juga dieksekusi akibat kasus narkoba.

"Dalam dua peristiwa sebelumnya yang berkaitan di Singapura dan Malaysia, tak ada penarikan diplomat. Namun, memang ada beberapa pertemuan dan inisiatif yang  bisa ditunda hingga waktu yang tepat," ujar Bishop.

Kendati eksekusi tinggal menunggu hari, namun Bishop tidak putus harapan. Dia akan tetap mencoba untuk menghubungi para Menteri di Indonesia agar eksekusi mati dibatalkan.

Tony Abbott pun setali tiga uang. Sikapnya yang semula begitu agresif, terlihat mulai melunak jelang eksekusi mati. Abbott mengakui walaupun hubungan bilateral tetap terjalin, namun akan ada masa-masa sulit yang harus dilalui paska eksekusi.

Dia pun meminta warga Negeri Kanguru tidak melampiaskan kemarahan mereka akibat eksekusi Chan dan Sukumaran secara berlebihan.

"Saya harus mengatakan kemarahan bukan menjadi dasar yang baik untuk menentukan kebijakan nasional suatu negara dan kemarahan yang berkepanjangan juga tidak bisa dijadikan alasan yang baik untuk menentukan bagaimana Anda bertindak nanti," ungkap Abbott.

Dia pun mengakui, hubungan baik yang terjalin dengan Indonesia sangat penting bagi Negeri Kanguru. Apa pun yang mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan dengan Indonesia, lanjut Abbott harus dapat diatasi.

Menyikapi perubahan respons itu, pengajar dari Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Tirta Mursitama, menilai ada pelunakan sikap dari Pemerintah Australia jelang pelaksanaan eksekusi. Dia berpendapat Negeri Kanguru menyadari dunia tidak lantas akan kiamat jika dua orang ini dieksekusi.

"Australia semula kan berniat melakukan psy war dengan mengeluarkan semua jurus dan manuver yang mereka miliki. Tetapi, Indonesia tetap bergeming dan Australia menyadari pelaksanaan hukuman mati merupakan otoritas Pemerintah RI," ujar Tirta yang dihubungi VIVA.co.id melalui telepon pada Rabu, 4 Maret 2015.

Dia mengatakan jika melihat pola pikir Abbott, maka apa yang dilakukannya selama ini hanya untuk membela warganya. Abbott berpikir dengan cara demikian, maka negara lain bisa menghormati Australia.

Walaupun begitu, Tirta menolak cara-cara pendekatan yang digunakan Bishop dan Abbott yang semakin agresif, bahkan hingga mengungkit isu masa lalu seperti bantuan tsunami. Padahal, ketika bantuan tsunami diberikan tahun 2004 lalu, Abbott belum menduduki kursi PM.

Guru besar Hubungan Internasional itu juga melihat kecil kemungkinan isu eksekusi mati akan berpengaruh terhadap bidang kerjasama kedua negara. Pengusaha Australia sadar betul, ujar Tirta, segala konsekuensi yang harus ditanggung jika karena isu ini, maka kerjasama juga ikut bubar.

"Hubungan perdagangan dan bisnis kan merupakan sebuah komitmen panjang. Indonesia merupakan pasar besar khususnya untuk produk olahan berbahan dasar susu," kata Tirta.

Melihat fakta tersebut, Tirta menilai, jika pengusaha Australia tidak akan gegabah untuk memutus kontrak bisnis dengan pengusaha RI.

Dalam kesempatan itu, dia pun turut menyebut, hubungan kedua negara sejak awal memang tidak pernah mulus. Tercatat, dua Dubes RI yang pernah bertugas di Australia pernah dipanggil pulang ke Jakarta di saat sedang bertugas.

Kejadian pertama berlangsung pada 2006 lalu. Saat itu, Dubes Hamzah Thayeb dipanggil pulang sebagai bentuk protes atas pemberian visa tinggal sementara bagi 42 warga Papua yang mencari suaka. Selanjutnya, Dubes Nadjib Riphat Kesoema dipanggil pulang pada akhir 2013 lalu gara-gara skandal penyadapan ASIO dibocorkan oleh agen NSA, Edward J. Snowden.

Hubungan kedua negara yang pasang surut itu juga kerap tegang karena isu manusia pencari suaka. Pemerintah Indonesia geram karena sikap Australia yang mendorong perahu pencari suaka ke perairan RI. Sikap itu sering kali diprotes Indonesia karena dilakukan sepihak.

Menurut Tirta, jika kedua negara bisa melewati momen sulit usai eksekusi mati, Indonesia perlu mencari cara-cara baru terhadap hubungan ini.

Opini Terbelah

Di dalam negeri Australia pun, tidak sepenuhnya publik mereka menolak eksekusi mati. Pendapat tersebut bisa terlihat dari survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset, Roy Morgan pada pertengahan Januari lalu.

Mereka melakukan survei pada periode 23-27 Januari 2015 dan berhasil memperoleh 2.123 responden.

Laman The New Daily Australia melansir, mayoritas warga Negeri Kanguru berpikir gembong Bali Nine seharusnya dieksekusi mati. Sementara, total sebanyak 52 persen responden bahwa warga Australia yang divonis hukuman mati di negara lain karena menyelundupkan narkoba, harus segera dieksekusi.

Sebanyak 64 persen responden mengatakan Pemerintah Negeri Kanguru berhenti melakukan berbagai upaya supaya eksekusi terhadap Chan dan Sukumaran batal terlaksana.

Pemerintah Australia geram terhadap hasil survei ini dan menyayangkan sikap pejabat Indonesia yang kerap mengutip hasilnya. Di mata Julie Bishop, hasil survei Roy Morgan justru dijadikan pembenaran bagi Indonesia untuk tetap melakukan eksekusi mati.

Hasil survei ini dibalas dengan riset yang dilakukan institusi lainnya. Kali ini organisasi New Lowy Institute pada pertengahan lalu turut merilis hasil survei versi mereka. Sebanyak 62 persen menolak eksekusi mati terhadap Chan dan Sukumaran.

Bahkan, sebanyak 69 persen warga Australia berdasarkan survei itu meyakini secara umum eksekusi mati tidak seharusnya digunakan sebagai sebuah hukuman untuk kasus narkoba.

Direktur Eksekutif Lowy Institute, Michael Fullilove, mengatakan jelang eksekusi terhadap Chan dan Sukumaran, sikap publik Australia dan oposisi kian jelas.

"Survei Lowy Institute merupakan pernyataan yang kuat dari publik Australia terhadao eksekusi Chan dan Sukumaran," kata Fullilove.

Namun, diduga kelompok pendukung Chan dan Sukumaran menyampaikan dukungan dalam bentuk ancaman. Gangguan itu dialami oleh Gedung KJRI Sydney pada Senin malam kemarin.

Menurut informasi pejabat KJRI bidang sosial dan budaya, Nicolas Manoppo kepada VIVA.co.id, pada Senin malam, pelaku membawa sekitar 10 balon berisi cairan berwarna merah menyerupai darah.

Sebagian dari balon itu diinjak-injak, sementara sisanya dilemparkan ke gedung KJRI. Kendati diplomat yang akrab disapa Nico itu menyebut cairan itu merupakan cat, sementara Konsul Jenderal RI di Sydney, Yayan GH Mulyana, menyebut cairan merah berasal dari pewarna.

Berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV), ujar Yayan, diduga pelaku merupakan wanita. Pengamanan di depan gedung KJRI diperketat dan mereka mengeluarkan imbauan kepada WNI di negara bagian New South Wales.

Kendati secara eksplisit belum diketahui apakah gangguan itu terkait penolakan eksekusi mati, namun aksi serupa juga pernah terjadi sebanyak dua kali. Aksi diwujudkan dalam bentuk unjuk rasa sambil membawa poster bertuliskan "pengampunan bagi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran".

Yayan mengatakan kini operasional KJRI tetap berjalan seperti biasa walau sempat diganggu.

"Kami tetap memberikan pelayanan keimigrasian dan kekonsuleran. Hari ini pun cukup ramai orang meminta pengurusan visa," kata Yayan yang dihubungi VIVA.co.id pada Rabu malam kemarin.

Terkait dengan gangguan di depan gedung KJRI, Tirta berpendapat hal tersebut masih dalam kategori wajar dan tidak perlu dilebih-lebihkan.

"Kedua negara merupakan negara demokrasi, sehingga penyampaian pendapat dipersilakan, asal dalam cara yang wajar. Jika ada pelanggaran, maka ada mekanisme tertentu yang berjalan," kata dia.

Yang terpenting, lanjut Tirta, para diplomat di KJRI Sydney bisa merespon dengan cara elegan.

Tidak Bahagia

Gencarnya pemberitaan mengenai pelaksanaan eksekusi mati di Indonesia turut mengubah perspektif publik internasional. Mereka mengira Indonesia yang semula negara cinta damai, seolah melakukan pembunuhan massal dan diberitakan secara blak-blakan.

Publik internasional pun seolah menilai Indonesia tengah bertepuk tangan dan bahagia bisa mengeksekusi mati para bandar dan kurir narkoba. Namun, anggapan itu ditepis oleh Dubes Nadjib.

Stasiun berita ABC News Rabu kemarin melansir tidak mudah bagi Indonesia untuk melakukan eksekusi mati.

"Ini bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Kami pun tidak bahagia melakukan itu dan eksekusi dilakukan karena ada alasan yang kuat," tegas Nadjib dalam di acara pertemuan bisnis di Perth Rabu kemarin.

Mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia itu juga mengaku sedih dengan situasi di mana lebih dari 1.500 warga Indonesia meninggal akibat narkoba setiap bulan. Pelaksanaan hukuman mati di Indonesia pun, kata Nadjib, tengah menjadi perbincangan.

"Berikan kami waktu dan ruang untuk mendiskusikan isu ini secara internal. Indonesia kini tenang melakukan diskusi dan masih terjadi perdebatan mengenai masalah ini," papar Nadjib.

Dia menambahkan hasil dari pembahasan mengenai hukuman mati akan terlihat di masa mendatang. Australia sendiri, lanjut Nadjib, baru bisa menghapus hukuman mati 80 tahun kemudian.

Sementara di mata Tirta, selama hukuman mati masih diberlakukan di Indonesia untuk pelaku tindak kejahatan narkoba, maka aturan itu harus ditegakkan. Dengan bertindak tegas, ujar Tirta, Indonesia mengirimkan sinyal positif ke dunia negara ini tidak bisa dibeli.

Dia pun tidak mempermasalahkan adanya cap munafik yang menempel di Indonesia. Sebab, Pemerintah RI pun turut memohon pengampunan dari negara lain bagi WNI yang terancam hukuman mati di sana.

"Kalau suatu negara dicap hipokrit lalu kenapa? Yang namanya pemberian grasi merupakan kewenangan tiap kepala negara. Indonesia harus tegas menghukum siapa pun warga asing yang terbukti melakukan tindak kejahatan di teritori RI," kata dia.

Tirta menambahkan di dunia ini tidak hanya Indonesia saja yang masih memberlakukan hukuman mati. Beberapa negara bagian di Amerika Serikat pun, ujar Tirta, juga masih memberlakukan hukuman mati.

Justru dari kasus ini, bisa menjadi tantangan dan pelajaran bagi para diplomat Indonesia untuk mengkomunikasikan hal ini kepada dunia. Selain itu, turut memberikan masukan berharga untuk revitalisasi diplomasi Indonesia.

"Selama ini diplomasi Indonesia kan terlihat low profile. Tetapi, para diplomat perlu bersikap asertif ketika kepentingan nasional RI diganggu," kata dia.

Credit  VIVA.co.id

Cina naikkan anggaran militer 10%


Militer Cina
Kenaikan anggaran militer dikatakan sesuai dengan pertumbuhan belanja keseluruhan.

CB - Anggaran militer Cina tahun ini naik 10% menjadi US$145 miliar yang merupakan anggaran militer terbesar kedua setelah anggaran militer Amerika Serikat.
Seorang juru bicara pemerintah Fu Ying mengumumkan angka "perkiraan" menjelang pembukaan pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional yang akan resmi dibuka Kamis (05/03).

Fu menegaskan Cina tidak melupakan pelajaran dalam sejarah - "mereka yang ketinggalan akan dirisak".
"Negara kita akan mencapai modernisasi dan modernisasi pertahanan nasional adalah bagian penting.
"Hal ini memerlukan jaminan dana jumlah tertentu," tambahnya.
Dana tersebut antara lain akan digunakan untuk membeli peralatan teknologi tinggi seperti kapal selam dan pesawat.

Tahun lalu anggaran militer Cina meningkat 12,2% menjadi US$130 miliar. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat mengalokasikan dana US$585 miliar untuk militer di tahun anggaran 2016.
Kenaikan anggaran militer Cina membuat sejumlah negara tetangga khawatir, terutama Jepang.
Tahun ini Jepang menambah anggaran militer selama tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya dipangkas selama sekitar satu dekade. India, yang juga terlibat sengketa perbatasan dengan Cina, menaikkan anggarannya.


Credit BBC

PLA Tiongkok masih belum siap untuk perang modern: Laporan RAND

Tentara Pembebasan Rakyat:  Tim medis militer Tiongkok berbaris rapi setelah tiba di Liberia pada bulan November 2014 untuk memberikan pertolongan bagi korban Ebola. Laporan baru memaparkan kelemahan militer Tiongkok. [AFP]
Tentara Pembebasan Rakyat: Tim medis militer Tiongkok berbaris rapi setelah tiba di Liberia pada bulan November 2014 untuk memberikan pertolongan bagi korban Ebola. Laporan baru memaparkan kelemahan militer Tiongkok. [AFP]

Tentara Pembebasan Rakyat [PLA] Tiongkok, termasuk Angkatan Laut dan Udara, menunjukkan kemajuan yang mengesankan dalam waktu singkat. Tetapi, militer Tiongkok masih memiliki banyak sekali kekurangan, khususnya dari segi profesionalisme para perwira dan realisme serta intensitas program pelatihan dalam mempersiapkan pasukan untuk perang modern.
Oleh karenanya, laporan Korps RAND yang baru menyatakan bahwa PLA sedang mengalami tahap transisi untuk menjadi organisasi militer modern yang efektif. Komisi Kajian Ekonomi dan Keamanan A.S.-Tiongkok memerintahkan agar laporan setebal 184 halaman diterbitkan pada tanggal 11 Februari.
“Sebagian kelemahan utama angkatan bersenjata Tiongkok adalah akibat dari masalah struktur organisasi PLA, yang tampaknya menjadi penghalang untuk mencapai tingkat kemampuan operasional gabungan yang dicita-citakan oleh PLA, dan kekurangannya dalam hal sumber daya manusia," kata laporan tersebut.
Tantangan lainnya yang sudah terpatri secara dalam, termasuk "masalah-masalah seperti pendidikan dan kemampuan teknis yang tidak memadai serta korupsi yang merajalela," katanya.
“Prestasi kekuatan udara Tiongkok telah sangat mengesankan, tetapi masih menghadapi tantangan seperti kurangnya jumlah pesawat misi khusus dan tidak memadainya transportasi strategis," demikian menurut laporan itu. “PLA juga menghadapi potensi kelemahan dalam kemampuannya untuk melindungi kepentingan Tiongkok yang terus berkembang di bidang antariksa dan spektrum elektro-magnetis.”
Kendati ada kekurangan, PLA menunjukkan kemajuan
Semua ini dan masalah lainnya bisa secara serius memengaruhi kemampuan PLA untuk bertempur dan memenangkan perang di masa depan, kajian tersebut memperingatkan.
Laporan itu mengakui bahwa PLA telah menunjukkan kemajuan yang mengagumkan dalam waktu singkat.
Laporan itu "menguraikan titik kelemahan militer Tiongkok, termasuk peluang yang dapat dimanfaatkan oleh militer AS," tulis Wendell Minnick di Defense News pada tanggal 11 Februari. Namun demikian, laporan itu juga "didasarkan pada pendapat bahwa memahami kekurangan dan aspirasi Tentara Pembebasan Rakyat, atau belum mampunya mereka menyadari akan perlunya perbaikan, sama penting dengan mengenalii kekuatan PLA," demikian tulisnya.
“Laporan itu mencermati dua kekurangan kritis, yaitu kemampuan kelembagaan dan kemampuan tempur. Mengenai masalah kelembagaan, PLA memilikii kekurangan dalam hal struktur komando yang sudah ketinggalan zaman, kualitas personel, profesionalisme, dan korupsi. Kelemahan daya tempur mencakup kemampupan logistik, kemampuan pengangkatan udara strategis yang tidak mencukupi, jumlah pesawat misi khusus yang terbatas, dan kekurangan dalam hal pertahanan armada udara serta perlengkapan perang anti-kapal selam," tulis Winnick.
'Kelemahan meningkatkan risiko kegagalan'
“Walaupun kemampuan PLA sudah membaik secara dramatis, namun kelemahannya yang masih ada akan meningkatkan risiko kegagalan dalam keberhasilannya melaksanakan sebagian misi yang diperintahkan para pemimpin Partai Komunis Tiongkok [PKT], misalnya, pada berbagi kondisi tak terduga dii Taiwan, misi klaim maritim, perlindungan jalur komunikasi laut, dan sebagian operasi militer selain dari skenario perang," kata laporan tersebut.
“Laporan ini disaring melalui lebih dari 300 artikel berbahasa Tionghoa dari publikasi PKT bersama dengan banyak buku dan penelitian," tulis Winnick.
Laporan itu mengemukakan bahwa publikasi PLA dilengkapi dengan rujukan ke berbagai masalah dalam banyak bidang yang mencerminkan penilaian mereka bahwa kemampuan masih belum mampu mengatasi tuntutan untuk memenangkan perang setempat dan melaksanakan misi lainnya secara sukses.
Laporan itu menyimpulkan bahwa pimpinan puncak PLA belum meluncurkan program maupun reformasi kelembagaan yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang berkaitan dengan struktur serta mekanisme administratif.
Laporan tersebut mengutip penilaian kritis atas militer Tiongkok, yang menyimpulkan bahwa PLA pada umumnya masih merupakan angkatan bersenjata abad ke-20 yang ketinggalan zaman, dan secara keseluruhan belum melakukan suatu transisi untuk menjadi kekuatan abad ke-21 yang memanfaatkan kemampuan Teknologi Informasi [TI].
“Menurut Wakil Ketua CMC [Central Military Commission], Xu Qiliang, walaupun PLA berupaya untuk menjadi kekuatan berkemampuan IT, namun belum sepenuhnya mekanis,” kata laporan RAND.
Kelemahan selama 15 tahun
Laporan itu mencantumkan krisis serius yang diketahui selama 15 tahun, yang semuanya tampak mencerminkan kelemahan dalam pelatihan, profesionalisme dan prosedur operasional PLA.
“Semua ini termasuk kecerobohan dan perselisihan antara birokrasi negara dan PLA sewaktu terjadi tabrakan pesawat udara P-3C pada tahun 2001 di lepas pantai Pulau Hainan; krisis ‘sindrom pernafasan akut parah’ [SARS] 2003; insiden Kitty Hawk dengan kapal selam Tiongkok 2006; uji-coba rudal anti-satelit 2007; dan kesalahan manajemen operasi kemanusiaan dalam bencana gempa bumi Sichuan tahun 2008,,” Defense News mencatat.
“Korupsi merajalela, menurut laporan itu. Pada tahun 2000, direktur intelijen militer di Departemen Staf Umum PLA, telah ditangkap. Pada tahun 2012, mantan deputi direktur Departemen Logistik Umum, ditahan. Pada tahun 2014, wakil ketua CMC, Xu Caihou, ditangkap,” kata laporan itu.
Senjata berat PLA, khususnya tank, sudah ketinggalan zaman, dan bahkan dianggap usang menurut standar negara Barat.
Fregat Tipe 054A berbobot 4000 ton milik Angkatan Laut PLA biasanya digambarkan di negara Barat sebagai kapal perang “mini-Aegis”, tetapi, menurut laporan itu, “kapal tersebut kecil dan tidak dapat mengangkut rudal jarak jauh untuk kemampuan pertahanan area yang sesungguhnya, atau menangani serangan yang bertubi-tubi dari rudal anti-kapal, khususnya varian supersonik dan hipersonik. Angkatan Laut Tiongkok juga tidak memiliki kemampuan perlengkapan perang anti-kapal selam,” Defense News melaporkan.
Tenaga perencana militer AS bisa berupaya untuk "mengeksploitasi kelemahan khusus PLA dengan merilis rincian tentang konsep operasional baru yang memungkinkan negara-negara ini memanfaatkan kerentanan PLA, atau menmprioritaskan pelatihan dan latihan perang yang menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan kesenjangan dalam kemampuan PLA," kata laporan tersebut.
Laporan ini memprediksikan bahwa kemampuan operasi gabungan harus diwujudkan lebih awal daripada nanti, untuk memastikan bahwa PLA akan mampu mencegah atau, jika perlu, memenangkan perang setempat di masa depan.
Pemikiran tradisional memperlambat pertumbuhan strategis
Namun demikian, hal ini akan merupakan proses yang lama dan sulit, laporan tersebut memperingatkan. Dan, kendati ada kebutuhan yang mendesak untuk menyadari semakin pentingnya nilai strategis proyeksi kekuatan udara maritim, pemikiran tradisional Angkatan Bersenjata akan terus mendominasi dalam seni serta kepemimpinan operasional, katanya.
Kesimpulan para analis RAND tampak suram dan tidak menggembirakan tentang masalah mendasar PLA yang terus berlanjut.
“Sistem kepegawaian militer Tiongkok akan terus terganggu oleh para pejabat dan perwira yang kurang terlatih dan tidak berpengalaman dalam bidang pertempuran modern, yang akan menghambat kemampuan pasukan untuk menerapkan peralatan modern dan konsep efektif yang sejalan dengan konsep Tiongkok untuk pembentukan pasukan dalam operasi gabungan di masa depan," demikian tulis mereka.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa PLA terus-menerus menderita akibat kekurangan profesionalisme secara umum. Hal tersebut bahkan mengindikasikan bahwa masalah ini merupakan konsekuensi kebijakan satu anak Tiongkok jangka panjang, dan baru belakangan ini saja dilonggarkan, yang telah menciptakan fenomena "kaisar kecil" anak-anak manja.
Akibatnya, personil baru yang direkrut PLA biasanya memerlukan dua tahun untuk menyesuaikan kehidupan dalam lingkup kesatuan militer melalui pelatihan rutin yang tangguh dan konseling psikologis, kata laporan tersebut.
Author Gordon G. Chang, seorang pakar mengenai keamanan Asia Timur, mengatakan kepada Asia Pacific Defense Forum [APDF] bahwa laporan tersebut mengonfirmasi bahwa masalah kelembagaan utama yang telah menghantui PLA selama ini masih merupakan masalah yang lumrah dan serius.
“Anda tidak perlu membaca lebih dari 180 halaman untuk mengetahui bahwa tentara negara bagian Leninis bisa dipenuhi korupsi dan dihambat oleh kontrol politik terpusat,” katanya kepada APDF.
“Sekarang, Tiongkok memiliki anggaran militer terbesar di dunia. Negara ini belanja habis-habisan, dan membeli banyak sekali perlengkapan, tetapi perlengkapan baru ini tidak dibuat untuk kekuatan bertempur," kata Chang.



Credit APDForum

Kalashnikov Akan Mulai Produksi Pesawat Pengintai Tanpa Awak


Kalashnikov Akan Mulai Produksi Pesawat Pengintai Tanpa Awak
credit Reuters
 Kalashnikov Concern akan membuat perusahaan joint venture untuk memproduksi kendaraan udara tanpa awak (unmanned aerial vehicles/UAVs), demikian disampaikan CEO Kalashnikov Concern Alexei Krivoruchko, Minggu (22/2), dalam Pameran Pertahanan Internasional IDEX 2015 di Abu Dhabi.

Produsen senjata Rusia tersebut telah memutuskan untuk membeli saham perusahaan ZALA Aero sebesar 51 persen. ZALA Aero merupakan perusahaan Rusia yang memiliki spesialisasi membuat pesawat tanpa awak.
“Kami telah memutuskan membeli saham perusahaan produsen UAV dan menciptakan joint venture untuk mengembangkan kendaraan udara pengintai tanpa awak, kerja sama antara Kalashnikov Concern dengan ZALA Aero. Kami akan mengembangkan dan memproduksi kendaraan udara tanpa awak, stasiun kontrol bergerak, serta stasiun kontrol darat,” terang Krivoruchko.
ZALA Aero berdiri sejak 2005. Perusahaan ini mengembangkan pesawat tanpa awak dan helikopter tanpa awak dalam beragam ukuran dan untuk berbagai kegunaan.
Krivoruchko menambahkan, produk utama perusahaan joint venture tersebut akan berupa pesawat pengintai tanpa awak, helikopter, dan aerostat, katanya.

Pesawat tanpa awak tersebut akan digunakan untuk membantu mengawasi perbatasan, misi pengintaian, serta misi penyelamatan dan melakukan misi khusus. Kalashnikov juga berencana mengembangkan drone untuk memantau situasi darurat dan objek berbahaya, termasuk melakukan penelitian geodesi di kondisi iklim yang ekstrem.

Pasar pesawat tanpa awak saat ini menjadi pasar yang sangat potensial di bidang industri pertahanan. Tak heran, Kalashnikov pun tertarik untuk memasuki memproduksi kendaraan jenis tersebut. Akusisisi perusahan ZALA Aero diproyeksikan dapat membantu Kalashnikov untuk menguasai pasar tersebut, dengan kehadiran para ahli yang telah berpengalaman.

“Keputusan untuk membeli saham mayoritas di ZALA Aero dibuat untuk melebarkan lini produksi kami. Ini merupakan bagian dari strategi pengembangan Kalashnikov Concern hingga 2020, serta bagian dari proses pengembangan sektor baru di pasar kami,” kata Krivoruchko.
Klien utama perusahaan ini adalah Kementerian Luar Negeri Rusia, Federal Security Service (FSB), Kementerian Situasi Darurat, serta klien swasta dari industri bahan bakar dan energi, seperti perusahaan gas raksasa Rusia Gazprom.

Rencana produsen senjata legendaris ini untuk memenangkan pasar UAV terdengar mengejutkan, namun pasar global UAV pada faktanya memang tumbuh dengan sangat pesat.
Berdasarkan penelitian pasar kendaraan udara tanpa awak pada 2014-2020 yang disusun oleh MarketsandMarkets, pasar global untuk UAV mencapai 6,7 miliar dolar AS pada 2014 dan akan meningkat hingga melebihi 10 miliar pada 2020.

Saat ini, 69 persen volume pasar UAV dikuasai oleh drone AS, sementara pertumbuhan perlu diantisipasi di Asia Timur dan Asia Tenggara, karena sejumlah perusahaan, terutama di Tiongkok dan India, secara aktif melakukan pengembangan kendaraan tanpa awak untuk bidang militer dan komersial.
Pada masanya, Uni Soviet cukup maju dalam pengembangan drone untuk berbagai kegunaan. Namun sejak 1990-an, Rusia mulai tertinggal di bidang pengembangan UAV.

Kini, Rusia secara aktif mulai mengembalikan masa kejayaan masa lalu. Beberapa tahun belakangan, Rusia mulai kembali menciptakan sejumlah drone dengan model kompetitif, termasuk Orlan-10, ZALA-421-16, dan Eleron-1-.
Perusahaan teknologi negara Rusia Rostec menyebutkan, dengan organisasi kerja yang efektif, Rusia dapat menguasai tiga hingga lima persen pasar UAV dunia dalam sepuluh tahun ke depan.



Credit  RBTH Indonesia

Drone Adalah Masa Depan Industri Pertahanan



Drone milik Israel.
Drone milik Israel. (sumber: worldtribune)
 
 
Jakarta (CB) - Kendaraan tak berawak atau drone diprediksi akan menjadi masa depan industri pertahanan dunia karena daya jangkaunya yang luas dan pengoperasiannya yang mudah.
Lek Chet Lam, managing director Experia Events --penyelenggara pameran industri pertahanan maritim Imdex Asia 2015, mengatakan bahwa drone akan memainkan peranan yang besar dalam industri pertahanan.
"Kendaraan tak berawak, baik di udara, laut, maupun dalam laut, akan memberikan alternatif pengawasan laut yang lebih murah (dibanding kapal patroli) dan lebih tidak tergantung pada sumber daya manusia yang banyak," kata Lek, di Jakarta hari ini.
"Segala yang berhubungan dengan drone adalah masa depan," tambahnya.
Dia mengatakan perkembangan drone yang menarik untuk diperhatikan saat ini adalah cara pengoperasiannya.
"Apakah drone dioperasikan oleh manusia atau sepenuhnya dikendalikan mesin?" kata dia.
Seperti diketahui, drone kerap digunakan oleh militer AS untuk membom teroris taliban atau Islamic State. Penggunaan drone kerap diprotes karena terkadang alat ini tidak bisa membedakan target dengan sipil. Dari sisi komersil, drone sipil bisa digunakan untuk mengambil gambar atau mengirimkan barang, tapi ketakutan juga timbul jika drone sipil dipersenjatai dengan senjata biologis.
Imdex Asia 2015 pada 19-21 Mei di Changi Exhibition Center Singapura akan menampilkan teknologi terbaru di industri pertahanan maritim, seperti kapal dan radar.
"Kami masih mengusahakan peserta pameran kami untuk membawa purwarupa drone," kata dia.
Imdex Asia 2015 akan menampilkan produsen seperti Damen Naval, Elbit, General Dynamics Canada, Israel Aerospace Industries, ThyssenKrupp Marine Systems, Ametek, dll.


Credit Beritasatu.com

AL Indonesia Tertinggal dari Singapura dan Malaysia

Kapal perang dipamerkan dalam IMDEX 2013 di Singapura.
Kapal perang dipamerkan dalam IMDEX 2013 di Singapura. (sumber: PR)
 
 
Jakarta (CB) - Indonesia saat ini masih tertinggal jauh dari Malaysia dan Singapura dalam hal pertahanan maritim. Indonesia saat ini memiliki sekitar 150 kapal perang, sementara Singapura 49 kapal termasuk delapan kapal selam dan Malaysia memiliki 61 kapal.
"Wilayah laut yang harus diawasi oleh angkatan laut Indonesia jauh lebih luas daripada Singapura, sehingga dengan jumlah yang saat ini masih jauh dari ideal. Secara kualitas (teknologi) pun Indonesia tertinggal," kata Profesor Geoff Till, pengamat pertahanan maritim dari S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura, dalam kunjungannya ke Jakarta hari ini.
Till mengatakan ketertinggalan Indonesia akibat kurangnya fokus ke sektor maritim dalam 20 tahun terakhir. Baru di pemerintahan Joko Widodo, Indonesia menggeser fokusnya menjadi "poros maritim".
Dia menambahkan untuk menjadi poros maritim, Indonesia perlu memenuhi target kebutuhan pokok pertahanan (minimum essential forces/MEF). Cetak biru MEF Indonesia mengusulkan angkatan laut memiliki 274 kapal, yang terdiri dari 110 kapal perang, 66 kapal patroli, dan 98 kapal pendukung, hingga 2024.
"Jumlah ini cukup dan bisa dicapai," kata Till.
Till menambahkan bahwa tantangan terbesar kebijakan poros maritim Joko Widodo adalah kurangnya sentralisasi kewenangan.
"Tiongkok adalah contoh sukses. Presiden Xi Jinping memiliki sentralisasi kekuasaan dalam Partai Komunis Tiongkok sehingga kebijakan bisa dilakukan. Sedangkan Jokowi tidak memiliki itu," kata Till.
Meski demikian, Till mengatakan Indonesia berada di jalur yang benar dengan mengembangkan sisi komersial maritim dan pertahanan secara paralel.


Credit  Beritasatu.com

Ini 22 Miliarder Indonesia yang Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia


FORBES Budi Hartono


CB Sebanyak 22 miliarder Indonesia masuk dalam daftar orang terkaya di dunia 2015 yang dirilis majalah Forbes, Senin (2/3/2015) waktu setempat. Dengan kekayaan sebesar 79,2 miliar dollar AS, Bill Gates masih menjadi orang terkaya sedunia. Daftar tersebut memuat 1.826 miliarder yang mempunyai harta sekurangnya 1 miliar dollar AS.

Untuk Indonesia, Hartono bersaudara masih menjadi pemuncak dalam daftar orang-orang paling kaya dalam negeri. Budi Hartono dengan kekayaan mencapai 9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 116,1 triliun (kurs 1 dollar AS setara Rp 12.900) menjadi orang terkaya di Indonesia. Budi berada di urutan ke-142 dalam daftar orang terkaya di dunia, naik 31 tingkat dibanding tahun lalu.

Posisi runner up Indonesia ditempati oleh saudara Budi, Michael Hartono, yang mengumpulkan aset hingga 8,7 miliar dollar AS (Rp 112,23 triliun) atau urutan ke-151 di dunia.

Selisih kekayaan para miliarder Indonesia lainnya terpaut jauh hingga 4 miliar dollar AS atau Rp 51 triliun lebih dengan duo Djarum itu. Sementara itu, Sri Prakash Lohia  menempati posisi ketiga dengan kekayaan 4,7 miliar dollar AS (Rp 60,63 triliun), sedangkan Chairul Tanjung di posisi keempat di Indonesia dengan 4,3 miliar dollar AS (Rp 55,47 triliun).

Berikut orang Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya dunia 2015 Forbes:
1. Ke-142  R Budi Hartono  (74 tahun), 9 miliar dollar AS,   Djarum dan BCA
2. Ke-151  Michael Hartono (75 tahun), 8,7 miliar dollar AS, Djarum dan BCA
3. Ke-341  Sri Prakash Lohia (62 tahun) 4,7 miliar dollar AS Indorama  
4. Ke-381  Chairul Tanjung (52 tahun), 4,3 miliar dollar AS,   CT Corps
5. Ke-714  Mochtar Riady (85 tahun), 2,6 miliar dollar AS,  Lippo Group
6. Ke-810  Peter Sondakh (63 tahun), 2,3 miliar dollar AS,   Rajawali Group
7. Ke-949  Bachtiar Karim (58 tahun), 2 miliar dollar AS,    Musim Mas  
8. Ke-1.006  Theodore Rachmat (71 tahun), 1,9 miliar dollar AS, Triputra Agro dan Kirana Megatara.
9. Ke-1.054  Ciputra (83 tahun), 1,8 miliar dollar AS, Ciputra Group
10. Ke-1.054  Sukanto Tanoto (65 tahun), 1,8 miliar dollar AS, Raja Garuda Mas
11. Ke-1.105  Tahir (62 tahun), 1,8 miliar dollar AS,  Mayapada Group
12. Ke-1.118  Murdaya Poo (74 tahun), 1,7 miliar dollar AS,  Central Cipta Murdaya
13. Ke-1.118  Martua Sitorus (55 tahun), 1,7 miliar dollar AS,  Wilmar International
14. Ke-1.250  Purnomo Prawiro (68 tahun), 1,5 miliar dollar AS, Blue Bird   
15. Ke-1.324  Hary Tanoesoedibjo (49 tahun), 1,4 miliar dollar AS, MNC Group
16. Ke-1.415  Achmad Hamami (84 tahun), 1,3 miliar dollar AS, Trakindo Utama   
17. Ke-1.533  Edwin Soeryadjaya (66 tahun), 1,2 miliar dollar AS, Investama Sedaya  
18. Ke-1.638  Husain Djojonegoro (65 tahun), 1,1 miliar dollar AS, ABC Group
19. Ke-1.638  Djoko Susanto (65 tahun), 1,1 miliar dollar AS, Alfamart
20. Ke-1.741  Low Tuck Kwong (66 tahun), 1 miliar dollar AS, Bayan Resources  
21. Ke-1.741  Benny Subianto (72 tahun), 1 miliar dollar AS, Adaro Energy dan Triputra Agro
22. Ke-1.741  Harjo Sutanto (88 tahun), 1 miliar dollar AS,  Wings Group.

Credit  KOMPAS.com

Ini 20 Orang Terkaya di Planet Bumi


SHUTTERSTOCK Ilustrasi


CB — Majalah Forbes kembali menyusun daftar orang terkaya di dunia untuk tahun 2015. Dalam daftar yang dirilis pada Senin (2/3/2015) waktu setempat, terdapat 1.826 miliarder dengan nilai total kekayaan mencapai 7,05 triliun dollar AS, naik dibanding tahun lalu sebesar 6,4 triliun dollar AS.

Bill Gates masih menjadi orang terkaya di Planet Bumi ini dengan harta 79,2 miliar dollar AS, atau naik 3 miliar dollar AS dibanding tahun lalu. Tempat kedua diduduki oleh taipan asal Meksiko, Carlos Slim Helu. Adapun orang terkaya ketiga dunia adalah investor kawakan Warren Buffet yang menggusur miliarder asal Spanyol, Amancio Ortega, ke posisi keempat.

CEO Facebook Mark Zuckerberg berhasil masuk ke 20 besar miliarder terkaya di dunia setelah melejit lima tingkat dibanding tahun lalu. Zuckerberg berada di posisi ke-16.

Sementara itu, 290 wajah baru masuk dalam daftar ini, dengan 71 di antaranya berasal dari Tiongkok. Selain itu, jumlah miliarder yang di bawah umur 40 tahun juga meningkat, yakni mencapai 46 orang.

Berikut 20 orang terkaya di dunia yang masuk dalam daftar miliarder Forbes tahun 2015:


1. Bill Gates (59 tahun)    79,2 miliar dollar AS     Microsoft     Amerika Serikat
2. Carlos Slim Helu (75 tahun)    77,1 miliar dollar AS          Telekom     Meksiko
3. Warren Buffett  (84 tahun)    72,7 miliar dollar AS        Berkshire Hathaway     Amerika Serikat
4. Amancio Ortega (78 tahun)    64,5 miliar dollar AS     Zara     Spanyol
5. Larry Ellison (70 tahun)    54,3 miliar dollar AS    Oracle     Amerika Serikat
6. Charles Koch (79 tahun)    42,9 miliar dollar AS    Koch Industries     Amerika Serikat
6. David Koch (74 tahun)    42,9 miliar dollar AS    Koch Industries     Amerika Serikat
7.  Christy Walton  (60 tahun)    41,7 miliar dollar AS    Wal-Mart     Amerika Serikat
8.  Jim Walton (67 tahun)    40,6 miliar dollar AS    Wal-Mart     Amerika Serikat
9. Liliane Bettencourt (92 tahun)    40,1 miliar dollar AS         L'Oreal     Perancis
10. Alice Walton (64 tahun)    39,4 miliar dollar AS          Wal-Mart     Amerika Serikat
11. S Robson Walton (71 tahun)     39,1 miliar dollar AS     Wal-Mart     Amerika Serikat
12. Bernard Arnault  (65 tahun)    37,2 miliar dollar AS        Louis Vuitton     Perancis
13. Michael Bloomberg (73 tahun)    35,5 miliar dollar AS        Bloomberg LP     Amerika Serikat
14. Jeff Bezos (51 tahun)    34,8 miliar dollar AS     Amazon.com     Amerika Serikat
15. Mark Zuckerberg (30 tahun)     33,4 miliar dollar AS     Facebook     Amerika Serikat
16. Li Ka-shing (86 tahun)    33,3 miliar dollar AS        properti Hongkong
17. Sheldon Adelson (81 tahun)    31,4 miliar dollar AS        kasino     Amerika Serikat
18. Larry Page (41 tahun)    29,7 miliar dollar AS        Google     Amerika Serikat
19. Sergey Brin (41 tahun)    29,2 miliar dollar AS     Google     Amerika Serikat

* Charles Koch dan David Koch di urutan yang sama (ke-6).



Credit  KOMPAS.com

Begini Ganasnya Alam Pulau Nusakambangan, Alcatraz Ala Indonesia

Begini Ganasnya Alam Pulau Nusakambangan, Alcatraz Ala Indonesia
 
Jakarta (CB) - Nama Pulau Nusakambangan kembali mendunia belakangan ini, sebagian media asing menyebutnya sebagai Alcatraz-nya Indonesia. Hal ini dipicu rencana pelaksanaan eksekusi terpidana mati yang akan dilakukan akhir pekan ini.

‎Letak pulau yang secara geografis ada di Provinsi Jawa Tengah itu memang jauh dari keramaian. Pulau Nusakambangan mulai dibuka oleh pemerintah penjajah Belanda dengan membangun beberapa LP yang dikhususkan untuk para terpidana kejahatan tingkat pertama dan penjahat politik.

Penjara yang ada di Pulau Nusakambangan yaitu LP Batu (dibangun tahun 1925), LP Besi (dibangun tahun 1929), LP Kembang Kuning (dibangun tahun 1950) dan LP Permisan (dibangun tahun 1908). Lima lainnya yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger, telah ditutup.

"Yang jelas jauh dari hiruk pikuk kota. Memang di LP-nya ramai, kan banyak terpidana. Tapi kalau di luar LP kan memang sepi, tidak ada kampung-kampung," ucap Prof Dr Hibnu Nugrono saat berbincang dengan detikcom, Rabu (4/3/2015).

‎Hibnu yang merupakan ahli pidana dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu berkali-kali melakukan kunjungan dan riset ke Pulau Nusakambangan. Untuk menuju pulau, satu-satunya jalur adalah lewat dermaga Wijayakusuma yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap. Jarak tempuh penyeberangan kurang lebih 20 menit.

Sesampainya di Pulau Nusakambangan, pengunjung harus melalui perjalanan darat selama 20 menit menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat dengan jalan beraspal yang tidak terlalu mulus. Komplek LP membelakangi pantai Cilacap dan menghadap ke Samudera Indonesia. Terpidana yang nekat kabur lewat Samudera Indonesia dipastikan tewas tertelan ombak yang sangat besar.

Hibnu mengatakan keamanan di Nusakambangan bisa dipastikan cocok untuk pelaksanaan hukuman mati.

 "Baru sekitar 2-3 bulan yang lalu saya bersama rombongan mahasiswa ke sana. Tidak sembarangan orang bisa masuk ke sana. Aksesnya kan memang hanya melalui dermaga," ucap Hibnu.

Selain itu alam di Nusakambangan bisa dibilang masih cukup liar. Banyak ular kobra yang berkeliaran di hutan-hutan di Nusakambangan. Jika malam tiba, yang ada hanya kegelapan, suara binatang malam dan nyamuk ganas. Antara LP dengan pantai dipisahkan dengan rawa liar sehingga satu-satunya jalan jika akan melarikan diri adalah kembali ke pelabuhan penyeberangan. Jika nekat menembus hutan, maka siap-siap meregang ajal karena hutan di Nusakambangan sangat lebat. Jika menempuh rawa, selain tenaga habis terkuras juga siap-siap dimakan buaya.

"Kalau ularnya memang habitatnya kan di sana. Jadi memang khusus pengamanannya," kata Hibnu.

Pulau Nusakambangan selalu diperbandingkan dengan Pulau Alcatraz, sebuah pulau yang terletak di tengah Teluk San Francisco di California, Amerika Serikat. Alcatraz awalnya benteng militer, lalu diubah menjadi tahanan militer dan diubah lagi menjadi penjara sipil. Namun sejak tahun 60-an, pulau itu ditutup dan belakangan diubah menjadi objek wisata Tempat Rekreasi Nasional Golden Gate.

Kejaksaan Agung (Kejagung) berencana melangsungkan pelaksanaan eksekusi terpidana mati kasus narkotika di Nusakambangan. Meski belum diumumkan secara resmi mengenai waktunya, tapi sejumlah terpidana seperti duo gembong narkoba Bali Nine telah berada di Nusakambangan.



Credit Detiknews


Kasus email pribadi Clinton 'akan' diselidiki Kongres AS

Hilllary Clinton
Hilllary Clinton menjabat Menlu Amerika Serikat dari tahun 2009 hingga 2013. 

CB - Sebuah komite di Kongres Amerika Serikat diperkirakan akan melakukan penyelidikan atas email dari akun pribadi mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton.
Ada tuduhan bahwa akun pribadi itu digunakan untuk urusan resmi, yang melanggar undang-undang federal Amerika Serikat.
Jika surat perintah penyelidikan sudah dikeluarkan oleh penasehat hukum komite, maka Clinton dan stafnya sertan perusahaan layanan email itu dilarang untuk menghapus email-email tersebut.
Anggota Kongres dari Partai Republik -yang menjabat Ketua Komite- Trey Gowdy mengatakan Clinton diberi waktu dua minggu untuk menyerahkan semua emailnya sebelum surat penyelidikan dikeluarkan.
"Sekarang kita harus pergi ke sumbernya, yang dalam hal ini adalah Clinton," kata Gowdy, seperti dikutip kantor berita AP.

 Trey Gowdy
Trey Gowdy memberi waktu dua minggu sebelum mengeluarkan surat penyelidikan.
Komite itu sedang melakukan penyelidikan tentang serangan atas Konsulat Jenderal AS di Benghazi tahun 2012 yang antara lain menewaskan Dubes AS untuk Libia.
Para politisi Partai Republik berpendapat Clinton -yang diduga tahun depan akan mengupayakan pencalonan menjadi presiden AS dari Partai Demokrat- tidak cukup bertindak untuk mencegah serangan.
Saat menjabat menteri luar negeri dari tahun 2009 hingga 2013, Clinton tidak memiliki email resmi sementara undang-undang Pencatatan Federal mengharuskan email-email pemerintah harus disimpan.



Credit BBC

Inggris Bangun Bandara untuk Pesawat Antariksa


Inggris Bangun Bandara untuk Pesawat Antariksa  
Ilustrasi konsep bandara pesawat antariksa yang akan dibangun pemerintah Inggris. (Dok. www.gov.uk)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Inggris telah mendukung rencana pembangunan sebuah bandara untuk pesawat antariksa yang pertama di benua Eropa. Menurut rencana, fasilitas ini akan beroperasi pada 2018.

Pembangunan bandara ini diharapkan mampu menawarkan wisata ruang angkasa komersial dan penerbangan internasional dengan pelayanan premium.


Lokasi bandara sedang dipertimbangkan. Saat ini ada lima lokasi yang direkomendasi, antara lain Campbeltown, Glasgow Prestwick, dan Stornoway di Skotlandia, lalu Newquay di Inggris dan Llanbedr di Wales.

Rencana pembangunan bandara pesawat antariksa ini pertama kali diumumkan pada Juli 2014. Menteri Penerbangan Inggris, Robert Goodwill berharap bisa menjadikan negaranya sebagai salah satu pemimpin dunia dalam perjalanan ruang angkasa komersial.

"Membangun bandara pesawat antariksa akan memastikan kami berada di garis depan teknologi baru yang menarik," kata Goodwill. Pemerintah berencana menjalin kerja sama dengan maskapai yang punya program penerbangan antariksa seperti SpaceX dan Virgin Galactic.

Dalam waktu dekat, Departemen Transportasi Inggris akan mengumpulkan spesifikasi kebutuhan untuk bandara antariksa, sebelum membuka tender kepada pihak swasta.

Credit  CNN Indonesia

Vatikan Konfirmasi ISIS Incar Italia


Bangunan Basilika Santo Petrus di Vatikan, Italia - AFP / FILIPPO MONTEFORTE (STF)
Bangunan Basilika Santo Petrus di Vatikan, Italia - AFP / FILIPPO MONTEFORTE (STF)
CB, Roma: Kelompok militan Islamic State (ISIS) berulang kali mengancam akan melakukan aksi teror di Italia. Menurut ISIS, Italia adalah salah satu negara yang perlu dikuasai dalam rangka menegakkan kekhilafahan.

Dalam sebuah wawancara, kepala keamanan Vatikan mengonfirmasi ancaman tersebut, walau mengaku tidak mengetahui plot spesifik apa yang sedang direncanakan ISIS.

"Ancaman (ISIS) itu nyata. Laporan ini muncul dari serangkaian pertemuan dengan kolega di Italia dan negara lainnya," ucap Domenico Giani pada majalah Italia Polizia Moderna.

"Namun, saat ini kami belum mengetahui adanya rencana serangan terhadap Vatikan atau Bapak Suci (Paus Fransiskus)," tambah dia, seperti dilansir smh.com.au, Selasa (3/3/2015).

Bulan lalu, sebuah video memperlihatkan pemenggalan 21 umat Kristen Coptic Mesir di Libya. Salah satu militan ISIS berkata: "Kami akan datang dan menguasai Roma."

Giani mengatakan level kewaspadaan di dalam dan sekitar Vatikan "cukup tinggi" setelah munculnya serangkaian video ISIS. Vatikan merupakan kota kecil di dalam Roma.

Paus Fransiskus beberapa kali mengutuk serangan militan yang menewaskan banyak korban jiwa. Pada Minggu kemarin, ia meminta ekstremis, termasuk ISIS, untuk mengakhiri aksi brutal mereka.


Credit  Metrotvnews.com

Pesawat Pengebom Rusia Langgar Wilayah Udara Irlandia


Sebuah pesawat jet milik Rusia dalam sebuah atraksi di Tiongkok - AFP / JOHANNES EISELE
Sebuah pesawat jet milik Rusia dalam sebuah atraksi di Tiongkok - AFP / JOHANNES EISELE
CB, Dublin: Sebuah pesawat dialihkan dan satu lainnya ditunda setelah dua pesawat tipe bomber milik Rusia terbang di wilayah udara Irlandia tanpa izin dan peringatan terlebih dahulu. Demikian dilaporkan Badan Penerbangan Irlandia (IAA), Selasa (3/3/2015).

"Satu penerbangan dari Dublin ditunda dan satu lainnya diubah rutenya untuk memastikan jalurnya terpisah dari dua pesawat Rusia," tulis IAA dalam sebuah pernyataan resmi, seperti diwartakan AFP.

Peristiwa ini diyakini bertepatan saat pesawat jet Inggris RAF Typhoon mengawal dua pesawat Rusia. Ketika itu, kedua pesawat terbang terlalu dekat dengan wilayah udara Inggris.

Penerbangan dua pesawat tanpa izin ini diyakini sebagai aksi pamer kekuatan dari Rusia di tengah konflik Ukraina. Perdana Menteri Inggris David Cameron sempat menuding Presiden Rusia Vladimir Putin mengganggu integritas wilayah Ukraina.

Otoritas Irlandia menyebut dua pesawat Rusia itu terbang tanpa menghidupkan transponder, sebuah alat yang membantu menara pengawas mengidentifikasi pesawat.

Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengingatkan bahwa NATO siap merespon segala bentuk agresi dari Rusia. Sejumlah pemimpin dunia juga bertekad merespon keras jika gencatan senjata terbaru di Ukraina dilanggar.

Credit  Metrotvnews.com

Basis Pertahanan Maritim Dimulai di Asia


Basis Pertahanan Maritim Dimulai di Asia 
 Pekerja melintas di areal galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (IKI), Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (30/1). PT IKI Makassar mengajukan dana kepada Kementerian BUMN Rp200 miliar yang diperuntukkan pembangunan galangan kapal sebagai program percepatan tol laut. (Antara Foto/Sahrul Manda Tikupadang)
 
Jakarta, CB -- Untuk pertama kalinya dalam 400 tahun, Asia menghabiskan uang lebih banyak untuk angkatan lautnya dibandingkan Eropa. Negara-negara Asia dinilai sedang gencar-gencarnya melakukan perbaikan dalam bidang pertahanan maritim.

Asia Tenggara, khususnya, diprediksi akan membelanjakan lebih dari US$25 miliar untuk membeli kapal-kapal perang baru hingga 2031. Kapal patroli, fregat, dan kapal amfibi akan mendominasi proyek-proyek pertahanan laut di masa depan.

Pernyataan itu dilontarkan oleh Geoffrey Till, profesor emeritus di bidang studi maritim King's College London. "Angkatan laut negara-negara Asia berinvestasi dalam rudal antikapal, teknologi bawah laut, dan sisem pengamatan maritim," kata Till dalam di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (4/3).

Till berpendapat Indonesia telah memahami perlunya investasi komersial skala besar untuk fasilitas pelabuhan, basis industri maritim, kesadaran akan daerah kekuasaan maritim, hingga pasukan penjaga pantai. "Hambatannya hanyalah minimnya ketersediaan dana," ujarnya.

Lebih lanjut, Till menjelaskan negara perlu berinvestasi untuk angkatan lautnya untuk dapat mempertahankan otonomi strategis mereka di masa mendatang. "Namun, pada umumnya, pembangunan basis industri pertahanan memerlukan biaya yang mahal dalam jangka pendek," kata Till.

Persaingan Asia-Pasifik

Till berpendapat persaingan semakin ketat di antara negara-negara Asia-Pasifik. Apalagi, dengan adanya konsep Presiden Tiongkok Xi Jinping tentang Jalur Sutra Maritim.

"Beberapa pengamat bahkan melihat prospek semacam persaingan senjata angkatan laut di Asia Pasifik," ujar Till. Vietnam, misalnya, mulai merambah dalam pengadaan kapal selam.

Meski begitu, Till berpendapat negara-negara Asia Pasifik seharusnya bisa berkolaborasi untuk melakukan pertahanan maritim, contohnya dalam hal memerangi penangkapan ikan secara ilegal.

"Kolaborasi itu bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga sebuah kebutuhan untuk kepentingan bersama," ujarnya.


Credit  CNN Indonesia

Menhan: Pengedar Narkoba Lebih Kejam dari Penjahat Perang


Menhan: Pengedar Narkoba Lebih Kejam dari Penjahat Perang  
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai tidak masalah apabila TNI mengerahkan bantuan untuk mengamankan gedung KPK.​​ ​(CNN Indonesia)/Christie Stefanie ​)​​
 
Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berpandangan, pengedar narkoba pantas mendapatkan hukuman mati karena sangat berpotensi merusak generasi bangsa dan menghilangkan nyawa banyak orang.

Ryamizard mengungkapkan, minggu lalu dirinya telah mengumpulkan 40 atase pertahanan Indonesia dari 40 negara di dunia. Hal itu dilakukan untuk menegaskan kembali bahwa di Indonesia ada 40 orang yang mati karena narkoba setiap harinya. Jumlah tersebut jika dikalikan setahun, maka ada sekitar 18 ribu warga negara yang meninggal.

"Belum lagi yang rehabilitasi ada 4 juta orang lebih, belum lagi yang sedang menunggu mati karena sudah parah. Ini akibat pengedar. Dia harus dihukum mati, sudah wajar. Jadi harus tahu, harus jelas. Kamu harus bawa pesan ke negara kamu. Itu ada Brasil, Belanda, Australia, dan lain-lain," ujar Ryamizard di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3).


Menurut dia, para pengedar narkoba belum juga jera, terlihat dari masih beroperasinya beberapa terpidana meski berada di balik jeruji besi.

"Mereka ini kan enggak kapok. Sudah di tahanan masih bisa mengatur peredaran. Apalagi dilepas. mungkin kalau mereka dilepas akan meningkat generasi bangsa kita mati," kata Ryamizard.

Ia menegaskan, "itu melebihi penjahat perang. Pantas dihukum mati."

Menjelang eksekusi terpidana mati gelombang II ini, Ryamizard mengaku tidak menambah persiapan keamanan tertentu di sekitar wilayah perairan Nusakambangan. Menurut dia, tidak akan ada perbedaan antara persiapan keamanan pada gelombang I dan II, meski sempat ada penundaan di gelombang kali ini.

"Dia (pemerintah negara-negara yang melakukan protes eksekusi mati) mencoba tarik ulur, kalau misalnya berhasil, ke depannya dikasih terus mereka. Enggak boleh," ujar dia.

Ryamizard berpandangan, penundaan eksekusi yang terjadi setelah ada lobi-lobi dari pemerintah negara-negara yang warga negaranya akan dieksekusi mati merupakan hal yang wajar.

"Kan kita juga kalau ke mana-mana ada lobi untuk meringankan. Australia juga sebetulnya kan rakyatnya tidak setuju dengan pernyataan PM (Tony Abbott). Tapi PM kan sebagai kepala negara masa dia enggak ada bantuan. Kira-kira begitu. Politik juga, ya," kata dia menyimpulkan.



Credit  CNN Indonesia

Wasiat Alfred Nobel Akan Dipamerkan untuk Pertama Kalinya


 
Nobel Prize Seremoni penyerahan Nobel 2014 di Stockholm, Rabu (10/12/2014)

STOCKHOLM, CB - Selama ini surat wasiat yang ditulis Alfred Nobel dianggap sebagai benda penting yang kemudian menjadi dasar diselenggarakannya penghargaan bergengsi untuk pencapaian di berbagai bidang. Untuk pertama kalinya, wasiat itu akan dipamerkan untuk di Stockholm, Swedia, pekan depan.
Inovator dan industrialis asal Swedia yang meninggal dunia pada 1896 itu memang meninggalkan wasiat yang berisi pesan bahwa dia meninggalkan seluruh kekayaannya sebagai hadiah untuk pencapaian hebat yang berhasil dilakukan manusia. Karena itu, wasiatnya itu kemudian menginspirasi penghargaan Nobel di bidang sastra, perdamaian, fisika, kimia dan kedokteran.
"Kami akan memperlihatkan testamen itu untuk pertama kalinya dalam pertunjukan bernama 'Legacy'. Itu akan dibuka pada 13 Maret dan bercerita tentang yang ditinggalkan setelah kematiannya," kata juru bicara Museum Nobel, Helena Wallermo kepada AFP yang dikutip Kompas.com, Kamis (5/3/2015).
Menurut Wallermo, wasiat itu berupa surat yang dilipat dua. Selama ini surat wasiat Alfred Nobel itu tersimpan di brankas pengaman.
Alfred Nobel disebut meninggalkan kekayaan hingga 2 miliar kronor (setara Rp 3,1 triliun). Kekayaan itu memang diwariskan penemu dinamit itu menjadu penghargaan bergengsi yang dibuat atas namanya.
Selama ini penerima Penghargaan Nobel mendapat 8 juta kronor. Penerima penghargaan juga diperkenalkan dan menghadiri perjamuan bertabur tokoh dan selebriti dalam acara yang berlangsung tiap Desember di Stockholm.
Alfred Nobel memang menentukan institusi mana yang menyelenggarakan pemberian penghargaan itu. Namun, dia tidak pernah mengatur mengenai pelaksanaannya. Karena itu acara pertama dilakukan lima tahun setelah kematiannya, yaitu pada 1901, ketika semua prosedur telah ditetapkan.
Pameran yang diselenggarakan Museum Nobel akan berlangsung hingga November. Namun, wasiat Alfred Nobel tidak akan dipajang sepanjang pameran itu berlangsung.


Credit  KOMPAS.com

Australia Tawarkan "Barter" Terpidana demi Batalkan Hukuman Mati 2 Warganya


 
ABC Menlu Julie Bishop bersama semua anggota parlemen Australia dalam doa bersama di Canberra, Kamis (5/3/2015) pagi.

  CB -Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, kabarnya menawarkan untuk merepatriasi tiga warga Indonesia terpidana kasus narkoba dari Australia demi membatalkan pelaksanaan eksekusi terpidana mati Bali Nine. Namun pemerintah Indonesia tidak menerima tawaran tersebut.

Usulan Menlu Julie Bishop ini, menurut informasi yang diperoleh ABC, disampaikan dalam upaya terakhir yang dilakukannya untuk menyelamatkan nyawa Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari eksekusi hukuman mati. Upaya itu termasuk menelepon Menlu Retno Marsudi hari Selasa (3/3/2015).

Sementara itu hari Kamis pagi ini, para anggota parlemen Australia melakukan doa bersama di depan gedung parlemen di Canberra. Dalam kesempatan itu, Menlu Bishop kembali meminta pemerintah Indonesia untuk mengampuni kedua warga Australia itu.

"Kami meminta pemerintah Indonesia, lebih tepatnya kami memohon kepada Presiden Indonesia untuk memberikan pengampunan," katanya di depan ratusan politisi lainnya.

"Pertama, upaya hukum masih berjalan bagi keduanya dan banding sedang diajukan ke Pengadilan Tinggi TUN," kata Menlu Bishop.

"Kedua, ada tuduhan yang pernah terungkap dalam proses peninjauan kembali terkait suap dalam keputusan pengadilan tingkat pertama," katanya.

"Namun yang lebih penting dari itu, konsep pengampunan dan memaafkan menempati posisi penting dalam sistem hukum di Indonesia sebagaimana di Australia," tambahnya lagi.

Menlu Bishop mengatakan, "Dan kami meminta agar penyesalan kedua orang ini dijadikan pertimbangan."

Sementara itu salah seorang pengacara Chan dan Sukumaran, Peter Morrissey SC, menyatakan pihaknya telah mengajukan upaya banding atas putusan PTUN Jakarta.

Dikatakan, pelaksanaan eksekusi seharusnya tidak dijalankan sepanjang proses hukum masih berlangsung.

"Kami berharap mereka tidak melaksanakan eksekusi sampai semua proses hukum dijalankan, dan saya bisa katakan bahwa kami akan terus mencari semua kemungkinan lain yang tersedia," kata Morrissey.

Dalam perkembangan lainnya Pastor Jeff Hammond, yang melakukan pendampingan spiritual bagi Chan dalam empat tahun terakhir, mengungkapkan Chan belum putus harapan. Mereka bertemu terakhir kali tiga hari lalu.

"Dia masih terus berdoa dan percaya ada keajaiban Tuhan untuknya," kata pastor Hammond.

Terpidana mati kasus narkoba Chan dan Sukumaran kini berada di Nusakambangan menunggu waktu pelaksanaan eksekusi mereka.

Keduanya termasuk di antara terpidana mati lainnya yang asal Perancis, Ghana, Brasil, Nigeria, Filipina dan Indonesia, yang akan menjalani eksekusi gelombang kedua yang dilaksanakan di bawah pemerintahan Jokowi.  Gelombang pertama telah dilakukan Januari 2015 lalu di Pulau Nusakambangan.


Credit  KOMPAS.com

RI tegaskan dukungan penyelesaian isu nuklir Iran


RI tegaskan dukungan penyelesaian isu nuklir Iran
Peta fasilitas nuklir Iran. (iranreview.org)
 
London (CB) - Indonesia kembali menegaskan dukungan agar isu nuklir Iran diselesaikan melalui jalur negosiasi, baik dalam kerangka Framework of Cooperation antara Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) maupun Joint Plan of Action (JPA) antara Iran dengan Inggris, Jerman, Perancis, Amerika Serikat, China dan Rusia, yang dikenal dengan E3+3 atau P5+1.

Hal tersebut disampaikan Delegasi Indonesia pada Sidang Dewan Gubernur IAEA yang dilaksanakan dari tanggal 2 sampai 5 Maret di Wina, demikian Kordinator fungsi Pensosbud Protkons KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Kamis.

Dikatakannya delegasi Indonesia dalam pernyataannya menegaskan bahwa penyelesaian melalui jalur diplomasi harus diutamakan agar dapat dicapai penyelesaian menyeluruh dan jangka panjang secara damai.

Menurut Dody Kusumonegoro, dalam kerangka Framework of Cooperation, Indonesia menyambut baik perkembangan positif melalui dialog berkelanjutan antara IAEA dan Pemerintah Iran.

Pada tanggal 7 Februari lalu Dirjen IAEA dan Menlu Iran bertemu di Munich, Jerman, dan ditindaklanjuti dengan pertemuan antara IAEA dengan Wakil Menlu Iran di Wina pada tanggal 24 Februari , dan rencana pertemuan kedua belah pihak pada tanggal 9 Maret mendatang.

Indonesia berharap agar dua langkah praktis yang tersisa (outstanding practical measures) yang telah disetujui dalam Framework of Cooperation dapat segera dilaksanakan. Indonesia juga mendorong agar IAEA dan Iran dapat segera menyepakati practical measures berikutnya sebagai kelanjutan proses penyelesaian isu nuklir Iran dalam kerangka Framework of Cooperation.

Dalam kerangka perundingan E3+3, Indonesia menegaskan dukungannya agar perjanjian teknis maupun politis dapat tercapai sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan, dan agar sikap saling percaya antara semua pihak yang selama ini hilang dapat dipulihkan.

Indonesia menegaskan agar para pihak yang terlibat dalam perundingan E 3+3 dapat mempertahankan kondisi positif bagi perundingan, dan menunjukkan kepemimpinan konstruktif mereka agar persetujuan dapat dicapai tepat waktu.

Indonesia juga menekankan agar masyarakat internasional, khususnya mereka yang tidak terlibat langsung dalam perundingan E3+3 menghormati proses perundingan yang sedang berjalan, serta tidak mengganggu dan menghalangi proses tersebut.

Berdasarkan Framework of Cooperationantara Iran dan IAEA yang ditandatangani pada tanggal 11 November 2013, IAEA melakukan verifikasi terhadap program nuklir Iran.

Kegiatan verifikasi tahap pertama dan kedua telah diselesaikan, dan tahap ketiga yang terdiri dari lima langkah praktis seharusnya selesai pada 25 Agustus 2014, namun saat ini masih tersisa dua langkah praktis yang belum dilaksanakan oleh Iran.

Sementara berdasarkan JPA antara Iran dan E3+3 yang ditandatangani di Jenewa pada tanggal 24 November 2013, telah disepakati perundingan untuk menyusun perjanjian komprehensif bagi penyelesaian isu nuklir Iran.

Perjanjian teknis dan politis antara Iran dan E3+3 akan disepakati paling lambat akhir Juni 2015. Serangkaian perundingan terus dilaksanakan oleh Iran dan E 3+3, termasuk perundingan yang tengah berlangsung di Montreux, Swiss.

Sidang Dewan Gubernur IAEA diselenggarakan secara rutin dimarkas besar IAEA di Wina, Austria. Isu nuklir Iran dibahasi dalam sidang-sidang Dewan Gubernur IAEA selama beberapa tahun terakhir, dimana Indonesia secara konsisten mendorong penyelesaian masalah nuklir Iran melalui dialog dan diplomasi.

Sejumlah kemajuan penting telah berhasil dicapai termasuk kesepakatan dan implementasi verifikasi program nuklir Iran oleh IAEA sebagaimana tertuang dalam Framework of Cooperation antara Iran dan IAEA serta JPA antara Iran danE3+3, demikian Dody Kusumonegoro.



Credit  ANTARA News

Rabu, 04 Maret 2015

Kapal Perang Terbesar Jepang pada PD II Ditemukan


Kapal Perang Terbesar Jepang pada PD II Ditemukan  
Kapal perang Musashi milik Jepang ditenggelamkan oleh pasukan Amerika Serikat dan Australia dalam pertempuran di Teluk Leyte saat Perang Dunia Kedua pada 24 Oktober 1944. (derivativeFX/wikimedia)
 
Jakarta, CB -- Salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen, mengatakan bahwa ia telah menemukan kapal perang terbesar milik Angkatan Laut Jepang di dasar laut perairan Filipina, tujuh dekade sejak dikaramkan oleh tentara Amerika Serikat.

Kabar ini tersiar ketika Allen berkicau melalui akun Twitter pribadinya, @PaulGAllen, pada Senin (2/3). Dalam kicauan tersebut, miliarder asal Amerika Serikat ini mengumumkan bahwa kapal eksplorasi mewahnya, M/Y Octopus, menemukan kapal Musashi di kedalaman satu kilometer di dasar Laut Sibuyan.

Merujuk pada situs resmi Allen, kapal Octopus miliknya mengendalikan kendaraan ROV yang akhirnya menemukan lokasi Musashi pada Senin (2/3).

Allen juga mengunggah foto puing katup dari kapal tersebut. Menurut Allen, potongan itu merupakan bukti konfirmasi pertama bahwa kapal itu berasal dari Jepang.

Berupaya memberikan lebih banyak bukti, Allen juga berjanji akan mengunggah video yang memperlihatkan landasan terbang dan katup kapal.

Menurut keterangan dalam laman Angkatan Laut AS yang diacu Channel NewsAsia pada Rabu (4/3), Musashi sendiri dikenal sebagai kapal perang penguasa dengan senjata raksasa.

Kapal tempur AS akhirnya menenggelamkan Musashi di Laut Sibuyan pada 24 Oktober 1944 dalam Perang Teluk Leyte yang disebut-sebut sebagai pertempuran laut terbesar dalam sejarah Perang Dunia II. Kala itu, pasukan Amerika dan Australia berhasil memukul mundur Jepang.

Kapal raksasa Jepang lain, Yamato, juga rusak dalam gempuran tersebut. Setahun kemudian, kapal perang Amerika akhirnya mengaramkan armada tempur itu saat menuju Okinawa.

Tujuh dekade berlalu, bongkahan kapal itu akhirnya ditemukan di Laut Sibuyan, di jantung Pulau Visayas, Filipina, daerah jalur perkapalan sibuk yang kerap diterjang badai tropis dari Laut Pasifik.

Kapal penemu Musashi milik Allen ini juga pernah diterjunkan untuk membantu pelacakan lokasi HMS Hood milik Inggris di Selat Denmark. Operasi pencarian terpaksa dihentikan karena cuaca buruk.

Allen juga menggarap proyek Stratolaunch yang diklaim sebagai kargo dengan biaya paling efektif untuk pengiriman misi ke luar angkasa.


Credit  CNN Indonesia

Jangan Pernah Bilang Manusia Keturunan Simpanse


 
Anup Shah Riset menunjukkan, simpanse betina cenderung agresif saat berinteraksi dengan betina lain. Sifat ini mungkin yang diturunkan pada manusia.


CB — Jangan pernah bilang manusia adalah keturunan simpanse. Juga, jangan pernah mengatakan bahwa moyang manusia dahulu persis simpanse. Salah!

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communication mengungkap bahwa anggapan moyang manusia mirip simpanse kurang tepat. Manusia dan kera yang hidup saat ini punya jalur evolusi yang berbeda.

"Mayoritas paleoantropolog cenderung mengasumsikan bahwa nenek moyang terakhir manusia dan simpanse memiliki kemiripan dengan simpanse," kata Sergio Almecija dari Stony Brook University Medical Center.

"Tapi, ada bukti yang menunjukkan bahwa kera besar bukan 'mesin waktu hidup' yang merefleksikan masa lalu kita. Mereka juga berevolusi seiring silsilahnya terpecah dari manusia jutaan tahun lalu," imbuhnya seperti dikutip Physorg, Selasa (3/12/2013).

Almecija dan tim ilmuwan dari Amerika Serikat dan Spanyol mempelajari tulang paha atas dari spesies kera purba bernama Millemium Man yang hidup di Kenya sekitar 6 juta tahun lalu.

Studi Almecija dan rekannya merupakan yang pertama yang membandingkan Millenium Man, manusia, kera yang masih hidup sekarang, serta fosil kera yang berasal dari masa 23 - 5,3 juta tahun yang lalu.

Analisis mereka menempatkan spesies Orriron tugenensis yang masih memanjat pohon dan berjalan tegak di antara moyang kera dan manusia serta garis keturunan yang kemudian melahirkan manusia modern.

Hasil penelitian ini mengisi gap evolusi. Terungkap pula bahwa moyang manusia modern menyerupai Orriron tugenensis dan jauh berbeda dengan simpanse yang sudah terpisah dari garis evolusi manusia 7-6 juta tahun lalu.

Spesies terakhir sebelum berkembang menjadi manusia hingga saat ini belum diketahui. Namun, ilmuwan menduga, mereka berjalan seperti kera saat ini, tetapi dengan mengandalkan telapak.

Menurut ilmuwan, moyang terakhir itu punya tangan yang lebih pendek dan kecil, jari lebih tegak dari simpanse modern, dan kemungkinan tidak bergerak dengan cara berayun di pohon tetapi dengan mengandalkan tangan dan kaki untuk bergeser di kanopi.

Almecija menuturkan, kera pada masa lalu jauh lebih beragam dari sekarang. Karena mereka tidak mirip dengan simpanse saat ini, kadang mereka luput dari perhatian.


Credit  KOMPAS.com