Gaza diblokade Israel sejak 2006. Namun blokade tersebut diperketat pada 2007 setelah gerakan Islam Hamas merebut kendali daerah kantong kecil tersebut.
Lima belas perempuan akan mencoba menerobos blokade dengan menaiki kapal Zaytouna-Oliva pada Rabu pagi, kata juru bicara Claude Leotic, Selasa (04/10).
"Tetapi kami khawatir akan ada serangan Israel untuk mencegah masuknya kapal ke pantai Gaza," katanya kepada kantor berita AFP dalam wawancara lewat telepon pada Selasa (4/10).
Media Israel, mengutip pejabat yang meminta namanya tidak disebut, mewartakan bahwa dalam beberapa hari terakhir angkatan laut akan mencegat kapal itu dan mengawalnya ke pelabuhan Israel, Ashdod, agar tidak mencapai Gaza.
Zaytouna-Oliva adalah satu dari dua kapal yang akan berlayar dari Barcelona pada September.
Armada berjuluk "Women's Boat to Gaza" (Kapal Perempuan ke Gaza" itu merupakan bagian dari Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition/FFC) yang terdiri atas beberapa kapal pro-Palestina yang secara reguler menuju Gaza dari seluruh dunia untuk mencoba mematahkan blokade Israel.
Di antara perempuan dengan berbagai kewarganegaraan yang menumpang kapal Zaytouna-Oliva ada aktivis Irlandia Utara dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian 1976 Mairead Maguire.
Seorang penumpang Afrika Selatan, Leigh-Ann Naidoo, memberi tahu AFP dia memperkirakan kapal itu akan berada di jarak 100 mil laut dari lepas pantai Gaza pukul 03.00 GMT.
"Tujuan kami mencapai. Kami tidak khawatir tentang apa yang akan dilakukan oleh Israel," katanya.
Blokade Gaza amat sangat membatasi pergerakan 1,9 juta warga Palestina yang tinggal di kawasan miskin itu.
Sampai sekarang belum ada yang berhasil menerobos blokade, dan otoritas Israel melakukan beberapa penangkapan.
Operasi semacam itu menjadi tragedi pada 2010, ketika komando Israel menewaskan 10 pegiat Turki dalam penggerebekan satu kapal.
Credit ANTARA News