Rabu, 19 Oktober 2016

PBB: durasi gencatan senjata di Aleppo tidak cukup untuk kirim bantuan

 
PBB: durasi gencatan senjata di Aleppo tidak cukup untuk kirim bantuan
Tumpukan roti terlihat di lokasi yang rusak akibat serangan udara di lingkungan Bab al-Maqam Aleppo yang dikontrol oleh pemberontak, Suriah, Rabu (28/9/2016). (REUTERS/Abdalrhman Ismail)
 
PBB (CB) - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Senin menyambut gencatan senjata delapan jam di Aleppo yang diumumkan Rusia sebagai jeda waktu yang dibutuhkan bagi warga sipil Suriah, namun durasi waktu tersebut tidak cukup untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.

"Kami akan menyambut penghentian pertempuran, tetapi jeda yang lebih lama dibutuhkan untuk bisa memungkinkan masuknya bantuan," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dilaporkan AFP.

Militer Rusia sebelumnya mengatakan bahwa jeda pertempuran akan dimulai pada Kamis 0500 GMT untuk memungkinkan perlintasan bebas warga sipil, evakuasi orang yang sakit dan cedera serta penarikan gerilyawan.

PBB berulang kali meminta gencatan waktu selama 48 jam guna memungkinkan konvoi bantuan menjangkau warga sipil yang terkepung di Aleppo timur, yang dikuasai pemberontak.

"Penghentian pertempuran adalah tanda positif bagi rakyat yang hidup di tengah serangan bom, yang terkena serangan tembakan dan bombardir," ujar Dujarric.

"Maksud kami adalah agar bantuan kemanusiaan bisa terkirim, kami perlu jeda waktu lebih lama."

Kota Aleppo didera serangan bom sejak militer Suriah yang didukung Rusia mengumumkan sebuah serangan pada akhir September untuk merebut kendali wilayah bagian timur.



Credit  ANTARA News


Rusia umumkan gencatan senjata delapan jam di Aleppo

Rusia umumkan gencatan senjata delapan jam di Aleppo
Foto udara menunjukkan sebuah masjid dan gedung-gedung di sekitarnya yang rusak di Al-Maysar, Aleppo, Suriah, Kamis (23/4). (REUTERS/Hosam Katan )
 
Moskow (CB) - Rusia menyatakan pasukannya dan tentara rezim Suriah sejenak akan menghentikan serangan di Aleppo pada Kamis, seiring meningkatnya kritik terkait serangan brutal yang didukung Moskow di kota Suriah itu.

"Kami memutuskan untuk tidak membuang waktu dan memberlakukan 'jeda kemanusiaan', terutama untuk pembebasan warga sipil, evakuasi yang sakit dan terluka serta penarikan petempur," kata pejabat senior militer Rusia Sergei Rudskoi dalam jumpa pers, Senin (17/10).

Gencatan senjata akan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 16.00 waktu setempat di wilayah Aleppo menurut kata Rudskoi.

"Selama periode itu, Angkatan Udara Rusia dan pasukan pemerintah Suriah akan menghentikan serangan udara dan penembakan dari berbagai jenis senjata lainnya," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Rudskoi mengatakan inisiatif tersebut dilakukan sementara Rusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan "negara-negara berpengaruh" terus mengupayakan rencana membuat ekstremis dari Front Fateh al Sham, yang sebelumnya dikenal sebagai Front Al Nusra dan afiliasi Al Qaeda di Suriah, meninggalkan dari Aleppo.

Rusia saat ini melancarkan operasi pengeboman habis-habisan guna mendukung operasi rezim merebut wilayah timur Aleppo yang dikuasai pemberontak, menuai kecaman keras dari negara Barat.
  
Uni Eropa menuding Rusia menyebabkan "penderitaan tak terkatakan" dan menyatakan serangan-serangan udara Moskow dan Damaskus di Aleppo "bisa menjadi kejahatan perang."

Moskow Kamis lalu menyatakan sudah menjamin jalur aman bagi para petempur pemberontak untuk keluar dari bagian timur Aleppo di sepanjang koridor Jalur Castello, rute potensial utama untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke kota.
Credit  ANTARA News