Rabu, 19 Oktober 2016

Disebut Kapal Induk Terorisme, Pakistan Terima Dukungan China

 
Disebut Kapal Induk Terorisme, Pakistan Terima Dukungan China 
 Pemerintah China di bawah kepemimpinan Xi Jinping menentang pernyataan Perdana Menteri India Narendra Modi yang menyebut Pakistan sebagai kapal induk terorisme di KTT BRICS pekan lalu. (Reuters/The Egyptian Presidency/Handout)
 
Jakarta, CB -- Juru Bicara Menteri Luar Negeri China Hua Chunying menyatakan bahwa negaranya menentang perilaku yang menghubungkan aksi terorisme dengan merujuk pada suatu negara tertentu. Pernyataan ini merupakan tanggapan atas komentar Perdana Menteri India Narendra Modi yang menyebut Pakistan sebagai "kapal induk terorisme" di hadapan kepala negara anggota BRICS pada akhir pekan lalu.

Dilaporkan Reuters, Hua menentang pernyataan yang dilontarkan India tersebut. Menurut Hua, komunitas internasional seharusnya bisa bekerja sama memberantas terorisme, ketimbang hanya meluncurkan tudingan sarang terorisme kepada suatu negara.

"China menentang segala hal yang menghubungkan terorisme pada negara, etnis, atau agama tertentu," ucap Hua di Beijing, Senin (17/10).

Menurut Hua, India dan Pakistan merupakan negara korban terorisme. Sejauh ini, China menilai Pakistan telah melakukan upaya besar dalam memberantas terorisme di negaranya itu.

"Pakistan telah melakukan usaha dan pengorbanan yang besar dalam melawan terorisme. Saya pikir komunitas internasional harus menghargai usaha Pakistan sejauh ini," tutur Hua.

China dan Pakistan telah menjadi 'teman dekat' dan memiliki hubungan diplomatik yang erat sejak 1950. Kedua negara memiliki hubungan ekonomi dan keamanan yang erat sejak Pakistan memutus hubungan diplomatik dengan Republik China, nama resmi Taiwan.

Pertikaian India dan Pakistan kian memburuk sejak serangan pangkalan militer di Kashmir pada 18 September lalu, menewaskan 19 tentara India. Narendra menyatakan akan mengisolir Pakistan di ranah internasional menyusul ketegangan kedua negara di wilayah sengketa Kashmir tersebut.



Credit  CNN Indonesia