Aparat Thailand menahan dan
memulangkan kembali Joshua Wong, aktivis pro-demokrasi Hong Kong yang
menggelar aksi menentang China pada 2014 lalu. (Reuters/Carlos Barria)
Diberitakan Reuters, Joshua Wong, 19, ditangkap di bandara Bangkok pada Rabu (5/9) saat tiba di negara itu untuk berbicara di dua kampus soal "Gerakan Payung" dan partai politik Demosisto yang digagasnya di Hong Kong.
Kementerian Luar Negeri Thailand mengatakan dalam pernyataannya bahwa pelarangan Wong masuk negara itu "terkait beberapa faktor."
Wong tiba di Bangkok sebelum tengah malam pada Selasa. Pada Rabu, dia dipulangkan dengan maskapai Hong Kong Airlines yang tiba pukul 3.45.
Sementara itu Kementerian Luar Negeri China mengaku telah mendengar soal pemulangan Wong tersebut. "China menghargai penerapan kendali imigrasi Thailand yang sesuai hukum," ujar Kemlu China.
Wong sendiri sebelum keberangkatannya ke Thailand mengaku waswas. "Kita semua tahu bahwa Thailand tidak stabil secara politik. Jelas juga bahwa mereka [pemerintah Thailand] dekat dengan Partai Komunis China," ujar Wong di akun Facebooknya.
Sebelumnya pada Mei 2015 Wong juga pernah dilarang masuk ke Malaysia untuk menjadi pembicara soal demokrasi di China.
Di Thailand, rencananya dia akan berbicara di Fakultas Ilmu Politik Chulalongkorn University dalam peringatan 40 tahun serangan tentara Thailand terhadap protes mahasiswa.
Lembaga HAM Human Right Watch mengecam penahanan Wong.
"Thailand menahan Joshua Wong, seorang aktivis pro-demokrasi kenamaan dari Hong Kong, menunjukkan bahwa Bangkok menuruti Beijing," ujar Sophie Richardson, Direktur HRW untuk China.
Credit CNN Indonesia