KIEV (CB) – Presiden Ukraina Petro Poroshenko
mengatakan bahwa ada 200 ribu prajurit Rusia di negaranya. Jumlah yang
disebutkan Proshenko itu 20 kali lebih banyak dari klaimnya sebelumnya
yang menyatakan Rusia telah mengirimkan 9.000 pasukannya ke Ukraina.
“Hari ini, atas perintah dari Presiden Rusia Vladimir Putin ada 200 ribu pasukan dan segudang kendaraan lapis baja, misil canggih, dan senjata anti serangan udara di daerah kami,” kata Poroshenko dalam wawancara dengan media Italia, sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu, (1/7/2015).
Masih belum jelas dari mana Presiden Ukraina itu mendapatkan angka tersebut. Bulan lalu saat berbicara di depan Parlemen Ukraina, Poroshenko menyebutkan ada 9.000 pasukan Rusia yang saat ini berada di Ukraina. Jumlah itu juga berbeda dari pernyataan Menteri Pertahanan Ukraina yang menyatakan jumlah pasukan Rusia di Ukraina mencapai angka 42.500 personel ditambah dengan 558 unit tank.
Pemerintah Ukraina menuduh Rusia ikut campur dalam konflik yang terjadi di bagian timur Ukraina antara kelompok separatis pro-Moskow dengan militer Ukraina. Rusia dituduh menyuplai persenjataan dan menyusupkan pasukannya untuk membantu pemberontak di Donbass.
Namun, pihak Rusia selalu menolak tuduhan ini yang juga dilontarkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ini. Moskow mengatakan bahwa Ukraina, AS, dan NATO tidak memiliki bukti yang cukup untuk mendukung tuduhan tersebut.
“Hari ini, atas perintah dari Presiden Rusia Vladimir Putin ada 200 ribu pasukan dan segudang kendaraan lapis baja, misil canggih, dan senjata anti serangan udara di daerah kami,” kata Poroshenko dalam wawancara dengan media Italia, sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu, (1/7/2015).
Masih belum jelas dari mana Presiden Ukraina itu mendapatkan angka tersebut. Bulan lalu saat berbicara di depan Parlemen Ukraina, Poroshenko menyebutkan ada 9.000 pasukan Rusia yang saat ini berada di Ukraina. Jumlah itu juga berbeda dari pernyataan Menteri Pertahanan Ukraina yang menyatakan jumlah pasukan Rusia di Ukraina mencapai angka 42.500 personel ditambah dengan 558 unit tank.
Pemerintah Ukraina menuduh Rusia ikut campur dalam konflik yang terjadi di bagian timur Ukraina antara kelompok separatis pro-Moskow dengan militer Ukraina. Rusia dituduh menyuplai persenjataan dan menyusupkan pasukannya untuk membantu pemberontak di Donbass.
Namun, pihak Rusia selalu menolak tuduhan ini yang juga dilontarkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ini. Moskow mengatakan bahwa Ukraina, AS, dan NATO tidak memiliki bukti yang cukup untuk mendukung tuduhan tersebut.
Credit Okezone