Senin, 13 Juli 2015

Gambar Planet Pluto Selama Ini Ternyata Salah


Gambar Planet Pluto Selama Ini Ternyata Salah 
 
Jakarta, CB -- Pluto sebagai objek antariksa paling jauh dan terkecil di dalam sistem tata surya selama ini digambarkan berwarna kelabu atau biru. Namun foto yang dikirim dari pesawat penjelajah New Horizons membuktikan gambaran selama ini salah. Pluto berwarna merah berpasir.

Tim ilmuwan untuk misi New Horizons menerima kiriman foto pada Rabu (8/7) pagi yang ditangkap oleh instrumen Long Range Reconnaissance Imager (LORRI). Gambar yang dihasilkan New Horizons adalah ketika ia sedang terbang di jarak delapan juta kilometer dari Pluto.


Mengutip dari situs resmi NASA, pemandangan dari foto tersebut memperlihatkan sisi Pluto yang didominasi oleh tiga wilayah luas dari berbagai tingkat kecerahan.

Hal paling menonjol adalah corak gelap yang memanjang di khatulistiwa, yang secara informal dikenal sebagai "the whale".

Tak hanya itu, di sana juga ada area luas nan terang yang berbentuk hati berukuran sekitar dua ribu kilometer di sepanjang kawasan bagian kanan Pluto. Di atasnya adalah kawasan kutub yang juga cukup terang.

"Di waktu berikutnya kita akan melihat bagian-bagian Pluto saat New Horizons berada di orbit terdekatnya. Porsi wilayah ini akan dicitrakan dengan resolusi 500 kali lebih baik dari gambar ini," ujar Jeff Moore dari Geology, Geophysics and Imaging Team Leader di Ames Research Center milik NASA.

"Tentu akan menakjubkan!" serunya.

Foto planet Pluto yang berhasil ditangkap NASA (dok.NASA)

Saat New Horizons berada di fase terdekatnya dengan Pluto yang dijadwalkan pada 14 Juli besok, ia diharapkan bisa menjawab pertanyaan fundamental tentang planet kontroversial Pluto dan menjelaskan kehidupan awal dari Bumi. New Horizons juga diberi tugas untuk mengirimkan foto-foto Pluto yang diambil secara dekat.

New Horizons diluncurkan oleh NASA pada Januari 2006. Ia telah menjelajah ruang angkasa selama 1.873 hari atau kurang lebih sembilan tahun.

New Horizons menjelajah ruang angkasa dalam kondisi setengah tertidur selama enam tahun belakangan. NASA membangunkannya tiap dua kali setahun untuk mengecek instrumen dan latihan manuver yang sekiranya akan dilakukan saat mendekati Pluto.

Credit  CNN Indonesia