Kamis, 04 Juni 2015

TNI Uji Senjata Penembak Pesawat

Ilustrasi. (dok.Okezone)
Ilustrasi. (dok.Okezone)
BABEL  (CB) – TNI Angkatan Udara bakal menggelar uji coba senjata PSU Oerlikon di Bangka Belitung (Babel). Uji coba itu digelar di sela-sela latihan personil yang bertajuk Latihan Jalak Sakti TNI.
Senjata PSU Oerlikon sendiri merupakan salah satu senjata penembak pesawat yang memiliki spesifikasi bahwa jika musuh sudah terdeteksi radar maka tidak akan bisa lolos. "Senjata Oerlikon cuma dua negara yang punya, yaitu Qatar dan Indonesia," kata Komandan Korps Pasukan Khas (Dankorpaskhas) TNI AU Marsekal Muda Adrian Wattimena, Kamis (4/6/2015).
Ia menambahkan, kecepatan puluru Oerlikon mencapai 250 kilometer per jam. Untuk uji coba ini, senjata itu dipergunakan hanya menembakan satu pesawat drone. Sebab biaya uji coba itu cukup mahal, yakni sekitar Rp1 miliar.
"Oerlikon satu sekitar satu miliar, kalau dibawa semua habis duit. Oerlikon itu pecahanya sampai 25 keping. Kemarin juga uji coba di Malang hasilnya bagus, memuaskan," tutur Andrian.
Selain itu dalam latihan Jalak Sakti, 180 personil Paskhas akan diterjunkan dari udara dengan ketinggian sekira 2.000 kaki.
"Pasukan elit ini sudah terlatih melalui udara, laut, dan darat. Mereka juga diterjunkan tanpa bantuan apapun hanya dengan peralatan adanya saja," ucapnya.


Credit  Okezone


Latihan Jalak Sakti, TNI AU bakal pamerkan serangan roket


CB - Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto mengatakan latihan Jalak Sakti TNI Angkatan Udara 2015 akan mempamerkan manuver udara pesawat F-16 dan Hawk dengan membawa roket. Selain itu, pesawat F-16 dan Hawk juga membawa bom untuk melakukan serangan darat.

"Alutsista yang digunakan latihan ada tiga belas, tiga F-16, lima Hawk dari Lanud Pontianak dan lima Hawk dari Pekanbaru yang sekarang di Palembang. Pesawat Hercules ada enam, kalau pesawat CN-235 juga dilakukan untuk operasi susulan," kata pria yang akrab disapa Dwi di Lanud HAS Hanajudin, Belitung, Rabu (3/6).

"Kalau bom MH-82 masing-masing ada di pesawat F-16 membawa empat bom, dan Hawk masing-masing membawa dua," sambungnya.

Sebelumnya, Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I (Pangkoopsau I) Marsekal Muda TNI A Dwi Putranto membuka Latihan Antar Satuan Jalak Sakti 2015 pada Senin (25/5) kemarin. Menurut A Dwi Putranto, latihan ini dilaksanakan di Makoopsau I Jakarta dan Lanud H. AS. Hananjoeddin Tanjung Pandan.

Tak hanya itu, latihan ini diikuti satuan jajaran Koopsau I seperti Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Atang Sendjaja, Lanud Roesmin Nurjadin, Lanud Supadio dan Wing I Paskhas Jakarta. Latihan ini Satuan Jalak Sakti 2015 meliputi Gladi Posko dan Tactical Air Manuvering Game (TAMG), serta Manuver Lapangan di Tanjung Pandan dari tanggal 1 hingga 4 Juni 2015.

"Tadi pagi di Lanud Tanjung Pandan melakukan infiltrasi yang dilakukan pasukan paskhas ke daerah sasaran untuk mengumpulkan informasi musuh yang ada disana. Kemudian setelah ada informasi yang pasti nanti malam penerjunan Dansurpur hawk mereka akan observasi selama dua hari ke daerah musuh yang menjadi sasaran kami. Lalu selanjutnya mereka akan laporkan hasilnya kepada Pangkoopsau I di posko," kata A Dwi Putranto usai silaturahmi wartawan di Makoopsau I, Jakarta, Senin (1/6).

Menurut dia, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan Kotama TNI AU dalam merencanakan dan mengendalikan mekanisme kegiatan operasi udara secara tepat. Selain itu juga dalam rangka menghadapi kemungkinan kontijensi yang diperkirakan terjadi.

"Kami anggap Pulau Belitung diasumsikan Pulau Natuna. Setelah menghancurkan musuh pasukan paskhas menyerbu pangkalan. Kami juga melibatkan alutsista seperti pesawat CN 295, flat hawk di pontianak , f-16 di Pekanbaru digeser ke lanud Halim dan pesawat hercules," ujarnya.




credit  Merdeka.com