Kemarahan Beijing disampaikan Kementerian Luar Negeri China. Central News Agency Taiwan melaporkan dua pesawat jet tempur F-18 mendarat di sebuah pangkalan udara di Taiwan selatan pada Rabu, kemarin setelah mengalami masalah mekanis.
Namun, laporan itu tidak menyebut jelas dari mana dua pesawat jet tempur AS itu, sehingga tiba-tiba mendarat di Taiwan. Laporan media Taiwan juga tidak mengungkap tujuan dua pesawa tempur AS itu.
”Kami telah membuat representasi serius kepada AS,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam briefing pers reguler, Kamis (2/4/2015), seperti dikutip Reuters.
"China menuntut Amerika Serikat untuk secara ketat mematuhi kebijakan 'One-China’, dan hati-hati dalam menangani kejadian ini,” ujar Chunying.
Kebijakan “One-China” adalah sebuah kebijakan di mana China adalah satu dan tidak ada wilayahnya yang menjadi negara. China masih menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang.
Sebelum kejadian ini, China dan AS pernah bersitegang ketika AS memutuskan untuk menjual beberapa kapal perangnya kepada Taiwan. Namun, pihak Taiwan kala itu meminta AS mengabaikan kemarahan China.
Credit SINDOnews