Jumat, 24 April 2015

Menlu Asia Afrika Sepakat Gelar Pertemuan Dua Tahunan


Hal itu tertera dalam dokumen kesepakatan KAA.

Menlu Asia Afrika Sepakat Gelar Pertemuan Dua Tahunan
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan usai menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2015 di Jakarta Convention Center, Kamis (23/4). (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
 
  CB - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menutup pertemuan tingkat kepala negara Asia-Afrika pada sore tadi di Gedung Jakarta Convention Centre (JCC). Sebanyak 21 pemimpin negara sepakat mengadopsi tiga dokumen akhir yakni Pesan Bandung, upaya untuk mengintegrasikan ulang kemitraan Asia Afrika (NAASP) dan deklarasi mendukung perjuangan terhadap rakyat Palestina.

Salah satu poin yang tertulis di dalam NAASP yakni meminta adanya konsultasi menteri tiap negara Asia Afrika di sela Sidang Umum Majelis PBB di New York. Tujuannya untuk memberikan arahan strategis bagi kemitraan Asia-Afrika.

"Sidang juga berhasil menyusun kerangka operasional mekanisme pemantuan. Para menteri luar negeri diminta bertemu dua tahun sekali," ujar Jokowi ketika memberikan keterangan pers.

Selain itu, para pemimpin negara Asia Afrika sepakat menggelar sebuah peringatan KTT setiap satu dekade sekali. Sementara, ketua NAASP harus berganti tiap empat tahun sekali.

Kesepakatan lainnya yang dihasilkan merupakan pentingnya penguatan kerja sama selatan-selatan melalui program pengembangan kapasitas dan kerja sama teknis.

Beberapa inisiatif pun muncul, mulai dari menetapkan 24 April sebagai Asia Afrika, penetapan Bandung sebagai ibu kota solidaritas KAA dan pembentukan Pusat Asia Afrika di Indonesia.

Terkait hubungan antar warga, di bidang bisnis, akademik, media, pemuda dan olah raga, pemimpin negara Asia Afrika mendorong adanya kerja sama regional antar universitas. Mereka juga berpikir ingin membentuk sebuah jaringan lembaga think tank Asia Afrika yang dapat membantu melakukan penelitian dan pembentukan kebijakan.

Jokowi mengatakan justru negara yang terletak di jalur ekuator memiliki peran sentral untuk memperkuat kerja sama antara Asia Afrika.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan melalui tiga dokumen itu, negara Asia-Afrika ingin mengirimkan pesan bahwa kondisi kehidupan dunia masih tidak seimbang. Mereka jauh dari keadilan dan perdamaian.

Oleh sebab itu, selama pekan KAA, Jokowi menyepakati penguatan kerjasama negara di selatan dan program pengembangan kapasitas.

Berdasarkan Pesan Bandung terdiri dari 41 butir, dokumen NAASP mencakup 32 poin dan Deklarasi terhadap perjuangan rakyat Palestina tertera 15 poin.


Credit  VIVA.co.id