Pasukan
militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang
telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017.
REUTERS
CB,
Davao City -Beberapa
milisi pendukung kelompok pemberontak Maute yang berbaiat ke ISIS
termasuk dari Indonesia tewas dalam operasi militer Filipina di kota Marawi.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Kolonel Restituto Padilla Jr
mengatakan, sedikitnya 31 milisi Maute yang berbaiat ke ISIS terbunuh
di Marawi dan beberapa dari mereka berasal dari Malaysia, Singapura, dan
Indonesia.
"Ada unsur asing di negara ini untuk waktu yang lama, membantu teroris
dalam keterampilan terkait terorisme dan pembuatan bom. Ada informasi
tertentu yang membenarkan pembunuhan 12 militan dan setengahnya adalah
warga Malaysia, Indonesia dan negara lain," kata Padilla, seperti yang
dilansir ABS-CBN News pada 26 Mei 2017.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di kota
Marawi dan seluruh Mindanao beberapa jam setelah pecah pertempuran
antara pasukan Filipina dan Maute pada Selasa lalu, 23 Mei 2017.
Pertempuran untuk membebaskan kota Marawi dari cengkeraman kelompok
Maute berlangsung sejak kemarin sore hingga hari ini. Pasukan militer
Filipina melancarkan serangan udara dan mengerahkan beberapa tank,
helikopter, dalam operasi militer di Marawi, kota yang dihuni mayoritas
muslim.
Pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute yang berafiliasi ke ISIS membuat ribuan warga Marawi mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Credit
TEMPO.CO
Marawi Mencekam, Warga Kesulitan Dapatkan Makanan dan Air
Asap hitam yang keluar di kota Marawi saat para warganya mengungsi. abc.net.au
CB,
Marawi - Wali Kota Marawi
Majul Gandamara mengatakan semua pusat bisnis di Marawi tutup, sehingga
warga kesulitan membeli kebutuhan sehari-hari. Saat ini, pertempuran
pasukan militer Filipina untuk memberangus kelompok pemberontak jaringan
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Maute, sedang berlangsung di
Marawi.
"Masyarakat kesulitan mendapatkan
kebutuhan mendasar mereka, seperti air dan makanan," ucap Gandamara
kepada stasiun radio di Manila, seperti dilansir
Al Jazeera, Jumat, 26 Mei 2017.
"Prioritas utama kami adalah memberikan makanan, air, dan tempat
tinggal sementara bagi warga. Kami sedang mencari pusat evakuasi yang di
lokasi itu tidak ada milisi ISIS dan jaringannya," ujar Gandamara.
Sebelumnya diberitakan, ribuan warga Marawi mengungsi setelah pecahnya
pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute.
Pasukan militer Filipina dengan mengendarai tank berkeliling di
sepanjang jalan dan perumahan warga Marawi. Pos pemeriksaan, baik untuk
keluar dan masuk Marawi, telah didirikan.
Pasukan militer Filipina terus ditambah jumlahnya di Marawi
dan Pulau Mindanao. Bahkan beberapa unit militer ditempatkan di Kota
Davao, kampung halaman Presiden Rodrigo Duterte. Ini dilakukan untuk
mencegah serangan balasan kelompok pemberontak tersebut.
Credit
TEMPO.CO
Pertempuran Bebaskan Marawi, 44 Orang Tewas dan Ribuan Mengungsi
Sejumlah warga melarikan diri setelah pertempuran antara tentara dengan militan di Marawi, Filipina. AP
CB, Marawi - Pertempuran besar-besaran pasukan militer Filipina menghadapi kelompok pemberontak Maute di kota Marawi terjadi kemarin malam, 25 Mei 2017 menewaskan 44 orang, 11 di antaranya pasukan militer Filipina.
Pertempuran untuk membebaskan kota Marawi dari cengkeraman kelompok Maute berlangsung sejak kemarin sore hingga hari ini.
Pasukan
militer Filipina melancarkan serangan udara dan mengerahkan beberapa
tank, helikopter, dalam operasi militer di Marawi, kota yang dihuni
mayoritas muslim.
"Berdasarkan
laporan, 31 terori baru saja diamankan dan 6 senjata berat telah
ditemukan pasukan," kata Brigjen Rolando Bautista, Komandan Divisi Satu
Infantri Angkatan Darat Filipina seperti dikutip dari Inquirer, 26 Mei
2017.
Pertempuran antara pasukan pemerintah
Filipina dan kelompok Maute yang berafiliasi ke ISIS membuat ribuan
warga Marawi mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Mengutip
Al Jazeera, sekitar 200 ribu warga Marawi telah meninggalkan rumah
mereka. Jarak Marawi ke Manila, ibu kota Filipina berkisar 800
kilometer.
Juru
bicara militer Filipina, Jo-ar Herrera mengingatkan warga Marawi untuk
segera keluar dari wilayah itu. Sekitar 40 milisi masih bersembunyi di
wilayah itu.
"Kami telah mengidentifikasi
target untuk kami bersihkan. Kami perlu mengamankan sisa-sisa kelompok
teroris lokal itu," kata Herrera.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di kota Marawi dan seluruh Mindanao beberapa jam setelah pecah pertempuran antara pasukan Filipina dan Maute pada Selasa lalu, 23 Mei 2017.
Credit
TEMPO.CO