Dilansir dari The Guardian, Jumat (27/10), saat ini Gedung Putih menunggu Arsip Nasional mengunggah dokumen secara online, yang dijanjikan tak lama setelah memo presiden. "Kami akan mulai memilah-milahnya segera setelah mereka tersedia," kata perwakilan Gedung Putih.
Dalam memo itu, Donald Trump akan menyimpan sejumlah file rahasia.
Dia mengaku tidak memiliki pilihan karena adanya permintaan dari agen
seperti FBI dan CIA.
"Saya tidak punya pilihan untuk menerima redaksi tersebut daripada
membiarkan kerugian yang mungkin tidak dapat dipulihkan kembali untuk
keamanan Nasional kami," kata Trump.
Pada Kamis (26/10), Trump mengatakan ia harus tunduk pada keamanan
nasional, penegakan hukum, dan masalah luar negeri yang diajukan oleh
agensi. Dia memerintahkan peninjauan 180 hari bagi agensi untuk
mempertimbangkan kembali pengurangan dokumen tersebut, yang berarti
batas waktu dokumen lainnya hingga 26 April 2018.
Pejabat mengatakan mereka tidak akan mengomentari teori konspirasi,
termasuk yang disebarkan oleh Trump. "Jujur saja kami tidak akan
mengomentari isi file tersebut. Ini adalah praktik Arsip Nasional untuk
menyerahkannya kepada para periset," kata pejabat tersebut.
Saat ini Arsip Nasional telah merilis 2.891 file rahasia yang
terkait dengan pembunuhan JFK. File tersebut dapat dilihat melalui situs
www.archives.gov
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Trump Rilis Ribuan Dokumen Pembunuhan Kennedy
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akhirnya merilis ribuan
dokumen yang terkait dengan pembunuhan John F Kennedy (JFK). Meski
begitu, Trump menunda perilisan beberapa file "sensitif" tentang
pembunuhan presiden ke-35 AS itu.
"Trump menyetujui 2.800 catatan untuk dirilis, namun, setelah sebagian besar permintaan dari CIA dan FBI, dia meninggalkan dengan "tidak ada pilihan" kecuali untuk menyimpan sekitar 300 rahasia lainnya," kata Gedung Putih seperti dikutip dari Sky News, Jumat (27/10/2017).
Catatan tersebut akan ditinjau lebih lanjut selama enam bulan ke depan.
Pejabat Gedung Putih mengatakan badan federal akan diberitahu bahwa dokumen-dokumen itu harus tetap dirahasiakan setelah ditinjau ulang hanya untuk kasus yang paling langka.
Ada banyak spekulasi tentang apa yang mungkin ada dalam file yang sebelumnya tak terlihat mengenai penembakan fatal Presiden Kennedy di Dallas pada tanggal 22 November 1963.
Menurut koresponden Sky News penundaan tersebut hanya akan memperdalam intrik dalam sebuah cerita yang sudah kaya dengan misteri.
"Sejarawan dan analis yang telah saya ajak bicara mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan adanya sebuah bukti yang tidak terbantahkan, mereka tidak percaya ada pria bersenjata kedua, namun ingin tahu lebih banyak tentang keterlibatan CIA (dalam pembunuhan tersebut)," kata koresponden Sky News.
Pada tahun 1964, Komisi Warren menyimpulkan bahwa Lee Harvey Oswald adalah satu-satunya pria bersenjata dan sebuah penyelidikan kongres 1979 tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim keterlibatan CIA. Tapi kecurigaan terus berlanjut.
Sebuah pernyataan beberapa bulan yang lalu dari Arsip Nasional mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut akan dianggap "tangensial" atau bersinggungan terhadap apa yang sudah diketahui tentang pembunuhan tersebut.
Presiden George HW Bush menandatangani sebuah undang-undang pada tahun 1992 yang mewajibkan semua dokumen pembunuhan akan dilepaskan dalam waktu 25 tahun, kecuali jika hal itu akan membahayakan intelijen, penegakan hukum, operasi militer atau hubungan luar negeri.
Trump telah mengkonfirmasi beberapa hari yang lalu bahwa dia akan memenuhi tenggat waktu ini yaitu 26 Oktober.
"Trump menyetujui 2.800 catatan untuk dirilis, namun, setelah sebagian besar permintaan dari CIA dan FBI, dia meninggalkan dengan "tidak ada pilihan" kecuali untuk menyimpan sekitar 300 rahasia lainnya," kata Gedung Putih seperti dikutip dari Sky News, Jumat (27/10/2017).
Catatan tersebut akan ditinjau lebih lanjut selama enam bulan ke depan.
Pejabat Gedung Putih mengatakan badan federal akan diberitahu bahwa dokumen-dokumen itu harus tetap dirahasiakan setelah ditinjau ulang hanya untuk kasus yang paling langka.
Ada banyak spekulasi tentang apa yang mungkin ada dalam file yang sebelumnya tak terlihat mengenai penembakan fatal Presiden Kennedy di Dallas pada tanggal 22 November 1963.
Menurut koresponden Sky News penundaan tersebut hanya akan memperdalam intrik dalam sebuah cerita yang sudah kaya dengan misteri.
"Sejarawan dan analis yang telah saya ajak bicara mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan adanya sebuah bukti yang tidak terbantahkan, mereka tidak percaya ada pria bersenjata kedua, namun ingin tahu lebih banyak tentang keterlibatan CIA (dalam pembunuhan tersebut)," kata koresponden Sky News.
Pada tahun 1964, Komisi Warren menyimpulkan bahwa Lee Harvey Oswald adalah satu-satunya pria bersenjata dan sebuah penyelidikan kongres 1979 tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim keterlibatan CIA. Tapi kecurigaan terus berlanjut.
Sebuah pernyataan beberapa bulan yang lalu dari Arsip Nasional mengatakan bahwa dokumen-dokumen tersebut akan dianggap "tangensial" atau bersinggungan terhadap apa yang sudah diketahui tentang pembunuhan tersebut.
Presiden George HW Bush menandatangani sebuah undang-undang pada tahun 1992 yang mewajibkan semua dokumen pembunuhan akan dilepaskan dalam waktu 25 tahun, kecuali jika hal itu akan membahayakan intelijen, penegakan hukum, operasi militer atau hubungan luar negeri.
Trump telah mengkonfirmasi beberapa hari yang lalu bahwa dia akan memenuhi tenggat waktu ini yaitu 26 Oktober.
Langkah yang dilakukan oleh pemerintahan Bush sebagian didorong oleh kehebohan yang disebabkan oleh film Oliver Stone pada tahun 1991, JFK, yang mengklaim ada konspirasi besar untuk membunuh presiden tersebut.
Credit sindonews.com