Kamis, 29 November 2018

Dugaan Pelanggaran HAM Etnis Uighurs, Cina Siap Melawan Sanksi



Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris. Sumber: Wikipedia
Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris. Sumber: Wikipedia

CB, Jakarta - Beijing tidak akan tinggal diam jika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi yang menyasar pejabat tinggi Negara Tirai Bambu itu terkait tuduhan pelanggaran HAM di wilayah Xinjiang. Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris.
Dalam wawancara dengan Reuters, Rabu, 28 November 2018, Cui mengatakan tindakan Beijing di Xinjiang adalah upaya memberantas terorisme internasional yang menggunakan sebuah propaganda. Ini sama hal dengan Amerika Serikat memberantas kelompok Islamic State atau ISIS di Irak dan Suriah.

"Bisakah Anda bayangkan jika pejabat tinggi Amerika Serikat yang bertugas memerangi ISIS akan dikenai sanksi? Jika tindakan semacam itu dilakukan pada pejabat kami, maka kami tak bisa tinggal diam," kata Cui, yang tidak menjelaskan secara rinci tindakan yang mungkin dilakukan.


Duta Besar Cina untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, mengatakan segala kebijakan Beijing di kawasan itu ditujukan untuk mengedukasi para terduga teroris. Sumber: news.cgtn.com


Beijing menghadapi kritikan dari sejumlah aktivis, akademisi dan pemerintah asing serta para ahli di PBB terkait penahanan massal pada penduduk etnis Uighur di Xinjiang. Etnis Uighur adalah kelompok minoritas dan sebagian besar beragama Islam.
Sebelumnya pada Agustus lalu, sebuah panel HAM PBB mengatakan telah menerima banyak laporan kredible bahwa jutaan penduduk etnis Uighurs di Cina ditahan di sebuah tempat yang mirip kamp penawanan penuh rahasia.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sedang mempertimbangkan menjatuhkan sanksi-sanksi kepada sejumlah perusahaan dan pejabat pemerintah Cina yang terlibat dalam tindak kekerasan terhadap kelompok etnis Uighur. Diantara pejabat yang diincar Amerika Serikat adalah Sekertaris Partai Komunis Cina di Xinjiang, Chen Quanguo. 






Credit  tempo.co




China Sebut Muslim Uighur Tak Normal, Layak Masuk Kamp Khusus


China Sebut Muslim Uighur Tak Normal, Layak Masuk Kamp Khusus
Etnis Uighur di kawasan Xinjiang, China. (Kevin Lee)


Jakarta, CB -- Pemerintah China menolak tudingan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Muslim Uighur di Wilayah Otonomi Xinjiang, dengan memaksa mereka masuk ke kamp khusus. Mereka malah menganggap etnis Uighur bukan orang normal dan mencoba 'mendidiknya'.

"Kami mencoba mendidik mereka kembali. Mencoba mengembalikan mereka menjadi orang normal yang menjalani kehidupan sehari-sehari secara lazim," kata Duta Besar China untuk Amerika Serikat, Cui Tiankai, seperti dilansir CNN, Rabu (28/11).

Tiankai menyatakan pemerintah China bakal membalas jika pemerintah AS menjatuhkan sanksi, atas tuduhan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur. Mereka tetap menyangkal tudingan itu, dan menyatakan kamp itu cuma bagian dari 'pelatihan'.


"Jika hal itu dilakukan, kami akan membalas," kata Tiankai.


Sejumlah orang Uighur yang pernah merasakan dijebloskan ke kamp konsentrasi itu mengaku dipaksa mempelajari propaganda Partai Komunis China setiap hari. Bahkan beberapa mengaku disiksa.

Menurut pernyataan 270 orang akademisi, konon etnis Uighur yang tidak mengikuti seluruh 'pendidikan politik' ala pemerintah China bakal dipukuli, dimasukkan ke sel, atau dihukum dengan cara menekan kejiwaan atau melanggar norma agama.

Memang ada sejumlah warga Uighur yang terlibat perkara terorisme. Namun, hal itu dianggap tidak bisa dijadikan pembenaran untuk bersikap diskriminatif.

Pemerintah China dikenal berlaku diskriminatif terhadap wilayah Xinjiang dan etnis Uighur yang memeluk Islam. Mereka kerap memberlakukan aturan tak masuk akal, seperti melarang puasa saat Ramadhan, dilarang menggelar pengajian, hingga salat berjamaah. Bahkan aparat China secara ketat menempatkan pos-pos pemeriksaan di seluruh wilayah hingga perbatasan Xinjiang.


Alasan pemerintah China melakukan hal itu adalah untuk mencegah penyebaran ideologi radikal di kalangan etnis Uighur. Namun, dari sisi etnis Uighur, mereka menyatakan justru perlakuan pemerintah China yang memicu radikalisme dan ekstremisme.

Saat pemimpin Partai Komunis China, Mao Tse Tung meluncurkan program Revolusi Budaya pada 1966 hingga 1976, sejumlah masyarakat yang memegang teguh prinsip religius ikut terdampak. Padahal, mulanya gagasan itu bertujuan memerangi kaum bangsawan di masa kekaisaran yang dianggap menyusup ke pemerintahan, dan hendak mengembalikan posisi mereka.

Karena program itu juga pasukan China menyerbu dan mencaplok Tibet. Hal itu menyebabkan pemimpin Tibet, Dalai Lama, mengungsi dan hingga saat ini berada di pengasingan di India.


Tentara Merah China dan organisasi sayap Partai Komunis juga kerap merusak rumah-rumah ibadah serta simbol-simbol kaum bangsawan saat masa Revolusi Budaya.




Credit  cnnindonesia.com





Rencana Pertemuan Hak Asasi Manusia PBB Bikin Korut Meradang



Rencana Pertemuan Hak Asasi Manusia PBB Bikin Korut Meradang
Korut memprotes rencana pertemuan hak asasi manusia DK PBB guna membahas pelanggaran HAM yang dilakukan Pyongyang. Foto/Ilustrasi/SINDONews/Ian

NEW YORK - Korea Utara (Korut) mendesak anggota Dewan Keamanan (DK) PBB untuk membatalkan usulan Amerika Serikat (AS) untuk mengadakan pertemuan mengenai catatan hak asasi manusia Pyongyang. Korut mengatakan pertemuan itu akan bertentangan dengan gerakan perdamaian baru-baru ini.

Duta Besar Korut untuk PBB Kim Song menyatakan sangat terkejut dan kecewa DK PBB akan berenang melawan arus saat ini dengan mengadakan pertemuan itu.

Menurut surat yang dikirm ke DK PBB, pertemuan tersebut secara tentatif akan dilakukan pada 10 Desember mendatang.

Jika terus berlanjut, ini akan menjadi yang kelima kalinya DK PBB mengadakan pertemuan tahunan untuk membahas pelanggaran hak asasi manusia di Korut sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

"Pertemuan itu akan memicu konfrontasi, bukannya mendorong dan memopromosikan perkembangan positif yang sedang berlansung," tulis Kim Song seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (28/11/2018).

Ia pun menuding AS telah melakukan konspirasi dengan mengundang kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet untuk berbicara dengan dewan guna melaporkan pelanggaran hak asasi di Korut.

Sebuah laporan penting pada tahun 2014 oleh Komisi Penyelidikan PBB mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia pada skala yang mengerikan di Korut. Laporan itu menggambarkan jaringan luas kamp penjara di mana tahanan menjadi sasaran penyiksaan, kelaparan dan eksekusi mati.

Laporan itu menuduh Pemimpin Korut, Kim Jong-un telah melakukan kekejaman dan menyimpulkan bahwa ia dapat dituntut atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Korut menolak laporan itu sebagai rekayasa berdasarkan kesaksian dari para pembangkang yang telah mengkhianati negara mereka.

AS setiap tahun sejak 2014 mengajukan pertemaun ini. Sejauh ini negara itu telah mengumpulkan sembilan suara yang dibutuhkan di dewan untuk mengadakan pertemuan, meskipun ada tentangan dari China.

Setiap tahun, China telah meminta pemungutan suara prosedural dalam upaya untuk memblokir pertemuan. China beralasan bahwa hak asasi manusia harus didiskusikan di Dewan Hak Asasi Manusia yang bermarkas di Jenewa dan tidak di Dewan Keamanan.

Diskusi tentang pelanggaran hak asasi di Korut terjadi ketika China dan Rusia mendorong dewan untuk meringankan sanksi terhadap Pyongyang guna mendorong kemajuan dalam pembicaraan tentang denuklirisasi.

DK PBB telah menampar serangkaian sanksi ekonomi yang keras terhadap Korut atas uji coba nuklir dan rudalnya.

Pertemuan bersejarah antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong Un membuka dialog tentang denuklirisasi semenanjung Korea antara kedua negara setelah berbulan-bulan ancaman militer.

Pertemuan kedua diperkirakan akan diadakan tahun depan, tetapi Korut telah mengambil beberapa langkah konkret untuk meninggalkan program rudal nuklir dan balistiknya.

Meski begitu, AS menyatakan bahwa sanksi PBB akan tetap berlaku sampai Korut sepenuhnya menghapus program senjatanya. 




Credit  sindonews.com




Arab Saudi Beli Pertahanan Rudal AS


Ilustrasi Rudal
Ilustrasi Rudal
Foto: Foto : MgRol112
Arab Saudi resmi membeli 44 peluncur misil dan beberapa peralatan lainnya.



CB, WASHINGTON -- Arab Saudi akan membeli sistem pertahanan rudal milik Lockheed Martin senilai 15 miliar dolar AS. Hal ini diungkapkan juru bicara Departemen Pertahanan AS, setelah melakukan negosiasi yang agresif untuk mencapai kesepakatan, termasuk melibatkan Presiden AS Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman.

Dilansir Reuters, Kamis (29/11), Departemen Luar Negeri AS menyatakan, para pejabat Arab Saudi dan AS telah menandatangani surat penawaran dan dokumen penerimaan pada awal pekan lalu. Dokumen-dokumen tersebut menandai bahwa Arab Saudi resmi membeli 44 peluncur misil atau Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), dan beberapa peralatan lainnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintahan Trump dan industri pertahanan AS berupaya menyelamatkan beberapa transaksi aktual untuk penjualan paket senjata senilai 110 miliar dolar AS ke Arab Saudi. Adapun kesepakatan penjualan THAAD telah dibicarakan sejak Desember 2016. Presiden Trump dan Raja Salman bernegosiasi lewat panggilan telepon untuk mencapai kesepakatan penjualan tersebut pada September lalu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyatakan, kesepakatan tersebut untuk mendukung keamanan jangka panjang wilayah Arab Saudi dan wilayah Teluk dalam menghadapi ancaman rudal balistik yang kelompok ekstremis yang didukung Iran. Sementara, persetujuan kongres untuk penjualan sistem pertahanan rudal THAAD diberikan pada 2017. 






Credit  republika.co.id



Nekat Beli S-400 Rusia, Turki Terancam Didepak dari Program F-35



Nekat Beli S-400 Rusia, Turki Terancam Didepak dari Program F-35
Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/Bloomberg/Simon Dawson

WASHINGTON - Turki berisiko dikeluarkan dari program pesawat jet tempur siluman F-35 yang dipimpin Amerika Serikat jika Ankara nekat mengakuisisi sistem rudal S-400 Rusia. Laporan Pentagon yang dikirim ke Kongres mengungkap ancaman tersebut.

Turki telah menjadi mitra penting program tersebut dengan menginvestasikan lebih dari USD1,25 miliar sejak pengembangan jet tempur itu dimulai pada tahun 2002.

"Pemerintah akan menilai kembali kelanjutan partisipasi Turki sebagai salah satu dari delapan negara mitra seandainya mereka melanjutkan pembelian S-400," bunyi laporan rahasia Pentagon untuk Kongres setebal dua halaman, yang dikutip Bloomberg, Kamis (29/11/2018).

"Pemerintah Turki telah berulang kali dan secara terbuka menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mendapatkan S-400 dengan pengiriman paling awal  Juli 2019," lanjut laporan tersebut.

Selain Turki membeli F-35 yang diproduksi Lockheed Martin Corp AS, 10 perusahaan Ankara juga telah ditetapkan sebagai produsen sejumlah komponen jet tempur itu seperti badan pesawat hingga landing gear dengan nilai produksi sekitar USD12 miliar.

"Industri Turki memproduksi suku cadang pesawat untuk semua varian dan pelanggan F-35," imbuh laporan Pentagon.

Laporan itu disusun atas atas desakan Senator Thom Tillis, seorang politisi Partai Republik dari North Carolina, dan Jean Shaheen, seorang politisi Partai Demokrat dari New Hampshire.

Kongres telah membuat undang-undang yang melarang pengiriman jet tempur F-35 ke Turki sampai ada laporan peninjauan dari Pentagon.

Turki, yang oleh laporan itu disebut sebagai "sekutu kritis NATO" secara simbolik sudah menerima dua jet tempur F-35. Namun, kedua pesawat itu masih berada di AS untuk pelatihan pilotnya.

Negara yang dipimpin Presiden Tayyip Erdogan ini sudah sepakat akan membeli 30 dari 100 unit jet tempur F-35 yang direncanakan. 




Credit  sindonews.com





Darurat Militer Pertama Ukraina Sejak Merdeka, Seperti Apa?



Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memberikan pidato saat menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara  Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui,  23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memberikan pidato saat menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

CB, Jakarta - Ukraina memberlakukan darurat militer pada Senin 26 November setelah Rusia menyita dua kapal perang dan satu kapal tunda Ukraina yang dituduh Rusia melanggar kedaulatan maritim di Selat Kerch, Crimea.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko, mengatakan dalam pidatonya kepada Parlemen bahwa darurat militer akan dimulai pada Rabu, tetapi situs resminya mengatakan telah berlaku Senin.

Selain itu, surat kabar milik pemerintah menerbitkan versi yang lebih lama dan lebih ketat dari undang-undang yang mengatakan bahwa darurat militer akan berlangsung 60 hari, bukan 30 hari seperti yang disetujui oleh anggota parlemen, seperti dilaporkan dari New York Times, 28 November 2018.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service
Poroshenko berusaha untuk meyakinkan publik melalui wawancara televisi dan unggahan Facebook bahwa hukum darurat militer hanya akan diberlakukan jika terjadi invasi dan bahwa darurat militer tidak akan membatasi kebebasan.
Namun para pengacara, diplomat, dan ahli lainnya mengatakan bahwa pemberlakuan darurat militer terkesan samar.

"Tidak ada yang diketahui tentang pembatasan itu sendiri," kata Eugene Krapyvin, seorang pengacara yang bekerja pada reformasi pemerintah.
Surat kabar resmi, Uryadovyi Kuryer, menerbitkan versi lawas dari undang-undang darurat militer Ukraina yang diminta oleh Poroshenko untuk mengantisipasi invasi darat Rusia.



Sebuah kapal perang bersenjata artileri miliki Ukraina dan kapal tunda terlihat berlabuh di pelabuhan Kerch, Crimea, Rusia pada 26 November 2018. Reuters



Kantor Poroshenko tidak menanggapi permintaan klarifikasi tentang UU darurat militer, yang terbatas pada 10 provinsi yang berbatasan dengan wilayah tempat pasukan Rusia dikerahkan serta di sepanjang Laut Hitam dan Laut Azov.
Roman Marchenko, seorang pengacara swasta di Ukraina, mengatakan garis besar mencakup kemampuan komandan militer di masing-masing dari 10 wilayah untuk meminta properti dan kendaraan pribadi, untuk memobilisasi warga sebagai tentara, untuk mengevakuasi pusat-pusat populasi dan memberlakukan jam malam.

"Pertanyaannya adalah apakah para pejabat militer akan menggunakan kekuatan ini dalam kenyataan," kata Marchenko, mencatat bahwa tidak ada yang tahu bagaimana pelaksanaannya akan berhasil karena darurat militer tidak pernah diberlakukan sejak Ukraina menyatakan kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991.




Credit  tempo.co





Bela Ukraina, Bos Pentagon Sebut Rusia Tak Bisa Dipercaya


Bela Ukraina, Bos Pentagon Sebut Rusia Tak Bisa Dipercaya
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Norman Mattis. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Norman Mattis mengecam penyitaan tiga kapal militer Ukraina oleh Rusia di Selat Kerch, pantai Crimea. Dia mengatakan tindakan itu sebagai melanggar perjanjian antara kedua negara dan menunjukkan bahwa Moskow tidak dapat dipercaya.

"Ketika Anda berpikir bahwa ada perjanjian antara kedua negara itu hanya menunjukkan bahwa Rusia tidak dapat diandalkan sekarang untuk menepati janji," kata Mattis kepada wartawan hari Rabu waktu Washington, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).

"Itu jelas pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional. Itu, saya pikir, penggunaan kekuatan yang melelahkan, yang melukai para pelaut Ukraina," imbuh bos Pentagon tersebut.

Pihak Gedung Putih telah memberi tahu Presiden Donald Trump telah tentang situasi tersebut. Trump sedang mempertimbangkan apakah akan membatalkan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin atau tidak.

Sebelumnya, Putin menyalahkan Ukraina atas bentrok kapal militer kedua negara di pantai Crimea pada hari Minggu. Menurutnya, insiden itu adalah "permainan kotor" yang dimainkan Presiden Petro Poroshenko untuk menaikkan popularitas menjelang pemilu di negara tersebut.

Pada hari Minggu kapal perang Moskow menembaki kapal-kapal militer Kiev yang dianggap melanggar wilayah Rusia di Selat Kerch, pantai Crimea di Laut Hitam. Dalam insiden itu, tiga kapal militer dan para tentara Ukraina ditangkap pasukan Rusia.

"Ini adalah permainan kotor di dalam negeri (Ukraina)," kata Putin. "Ini adalah provokasi yang diprakarsai oleh otoritas saat ini, dan saya pikir oleh presiden (Ukraina), sehubungan dengan pemilu mendatang yang akan diadakan tahun depan," katanya lagi.

"Insiden di Laut Hitam, itu adalah insiden perbatasan, tidak lebih," lanjut Putin.

Komentar Putin muncul setelah pemerintah Ukraina memberlakukan undang-undang darurat militer pertama di negara itu dengan alasan mengantisipasi aksi militer dari Rusia. Presiden Poroshenko mengatakan ada ancaman "sangat serius" dari invasi darat musuh.

Negara-negara Barat kompak mendukung Ukraina dan menuduh Rusia melanggar hukum internasional. Awal pekan ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada presiden Ukraina bahwa aliansi mendukung integritas dan kedaulatan wilayah Ukraina, meskipun Kiev bukan bagian dari aliansi militer NATO.

Kremlin menanggapi undang-undang darurat militer di Ukraina dengan berencana menambah sistem rudal S-400 di Crimea. Sistem pertahanan tambahan itu akan beroperasi akhir tahun ini. 






Credit  sindonews.com




Ukraina Terapkan Darurat Militer, Rusia Pasang Sistem S-400


Sistem rudal S-400. Sumber : Sputnik/RT.com
Sistem rudal S-400. Sumber : Sputnik/RT.com

CB, Jakarta - Rusia akan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara terbarunya, S-400, di semenanjung Crimea, setelah insiden penyitaan kapal perang Ukraina di Selat Kerch, Crimea yang berujung pada darurat militer Ukraina.
Kantor berita Interfax, seperti dikutip dari Reuters, 28 November 2018, melaporkan pengerahan S-400 terjadi setelah Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari di beberapa bagian negara menyusul penyitaan tiga kapal perang Ukraina oleh RFusia di lepas pantai Crimea pada Minggu 25 November.

Kantor berita RIA mengatakan sistem S-400 akan beroperasi pada akhir tahun ini.

Sebuah kapal perang bersenjata artileri miliki Ukraina dan kapal tunda terlihat berlabuh di pelabuhan Kerch, Crimea, Rusia pada 26 November 2018. Reuters
Sementara media Rusia Sputniknews melaporkan aktivitas pesawat pengintai asing dan pesawat tanpa awak meningkat di dekat perbatasan Rusia, terutama di wilayah Crimea dan Krasnodar.
Boeing P-8 Poseidon, sebuah pesawat militer yang dikembangkan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan penerbangan pengintaian di Selat Kerch dan Krimea pada 27 November, berdasarkan pemantauan situs PlaneRadar.

Pesawat dengan nomor ekor 168848 adalah bagian dari VP-26 Tridents dan merupakan skuadron pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat mendekati garis pantai semenanjung pada jarak 31 kilometer.


Boeing P-8 Poseidon.[www.militaryaerospace.com]

Boeing P-8 Poseidon adalah pesawat patroli anti-kapal selam yang dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan kapal selam musuh di area patroli, pengintaian, partisipasi dalam operasi anti-kapal dan misi penyelamatan.

Insiden terjadi hanya beberapa hari setelah tiga kapal Ukraina melintasi perbatasan maritim Rusia. Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) melaporkan bahwa kapal-kapal perang Ukraina berlayar menuju Selat Kerch, sebuah pintu masuk ke Laut Azov, yang kemudian disita oleh Rusia.





Credit  tempo.co





Putin: Presiden Ukraina Dalangi Provokasi untuk Pemilu



Vladimir Putin
Vladimir Putin
Foto: EPA/Sergei Chirikov
Rusia menahan tiga kapal AL Ukraina.




CB, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu menuduh Presiden Ukraina Petro Poroshenko mendalangi provokasi angkatan laut Ukrania di Laut Hitam pada akhir pekan lalu. Hal itu dilakukan Poroshenko supaya menaikkan peringkat popularitasnya yang goyah sebelum pemilihan tahun depan.

Rusia menahan tiga kapal AL Ukraina dan awaknya pada Ahad karena memasuki perairan Rusia secara ilegal. Ukraina membantah tuduhan itu.

Insiden tersebut telah menaikkan ketakutan di Barat akan konflik yang lebih luas antara kedua negara sejak itu Kiev memberlakukan darurat militer di beberapa bagian negara tersebut. Beberapa sekutu Barat Ukraina telah mempertimbangkan kemungkinan untuk memberlakukan sanksi baru atas Rusia terkait insiden tersebut.

Dalam komentar publik pertamanya mengenai insiden itu, Putin mengatakan kapal-kapal Ukraina jelas salah.

"Tanpa keraguan itu provokasi," kata Putin kepada forum keuangan di Moskow. "Itu diatur presiden menjelang pemilihan. Presiden itu berada di peringkat kelima dan karena itu harus melakukan sesuatu. Hal itu digunakan sebagai dalih untuk memberlakukan hukum darurat."




Ukraina berhasil menggunakan episode itu untuk menjual sentimen anti-Rusia. Barat kemudian siap untuk memaafkan para politisi Ukraina atas narasi tersebut.


Pemimpin Rusia itu berbicara setelah Moskow mengatakan akan mengerahkan sistem peluru kendali permukaan-ke-udara S-400 yang canggih ke Krimea, kawasan Ukraina yang dicaplok Rusia pada tahun 2014.  Seorang wartawan Reuters melihat sebuah kapal perang Rusia yang dikerahkan berada dekat, sementara ketegangan dengan Ukraina meningkat.

Episode itu membawa risiko terhadap pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Putin di konferensi tingkat tinggi G20 di Argentina akhir pekan ini. Trump mengatakan pada Selasa ia mungkin membatalkan pertemuan tersebut karena insiden itu, tapi Putin mengatakan pada Rabu ia masih berharap bertemu Trump.




Credit  republika.co.id




Republik Ceko Buka Kantor Perwakilan di Yerusalem


Republik Ceko Buka Kantor Perwakilan di Yerusalem
Pemandangan Kota Yerusalem. (REUTERS/Ammar Awad)


Jakarta, CB -- Pemerintah Republik Ceko membuka kantor perwakilan untuk Israel yang disebut Rumah Ceko, di Yerusalem, pada Selasa (28/11).

Presiden Republik Ceko, Milos Zeman berharap langkah ini bisa menjadi awal dari rencana pemindahan kedutaan besar negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Dalam waktu dekat, saya sangat percaya, dan jauh di dalam hati saya, saya percaya, kami akan bisa menghadapi semuanya," ucap Zeman dalam pidatonya saat meresmikan kantor tersebut.


"Akan ada, tidak hanya kedutaan, tetapi juga kedai Ceko yang menjual bir di sini."


Rumah Ceko difungsikan sebagai kantor yang fokus mempromosikan perdagangan dan wisata antara kedua negara.

Meski mendukung klaim Israel atas Yerusalem, Zeman menuturkan Ceko tetap menghargai posisi Uni Eropa yang mengecam langkahnya tersebut.

Zeman merupakan sekutu kuat Israel dan telah lama mendukung relokasi kedutaan besar Ceko untuk Israel ke Yerusalem. Namun, di hadapan parlemen Israel, Zeman mengatakan keputusan relokasi kedutaan itu akhirnya bergantung pada pemerintahnya.

Selain Rumah Ceko, negara itu juga membuka kembali konsulat kehormatan di Yerusalem. Kantor itu sempat tutup pada 2016 lalu karena sang konsul meninggal.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang juga hadir dalam acara peresmian, menyambut baik pembukaan Rumah Ceko di kota suci tiga agama itu.

Netanyahu menganggap langkah itu sebagai sebuah dukungan Ceko bagi Israel. Dia bahkan menganggap dukungan Ceko sama pentingnya seperti dukungan sekutu dekatnya AS.


"Tidak seorang pun di Eropa memahami tantangan dan situasi yang dihadapi Israel secara sigap dan cepat," tutur Netanyahu.

Ceko menjadi negara ketiga yang memiliki kantor perwakilan untuk Israel di Yerusalem. Amerika Serikat dan Guatemala telah lebih dulu memindahkan kedutaan besarnya untuk negara Zionis itu ke Yerusalem.

Sementara itu, Paraguay, Brasil, dan Australia tengah mengungkapkan rencana untuk mengikuti langkah AS dan Guatemala.

Proses perdamaian antara Palestina-Israel semakin terancam jika ketiga negara benar-benar merealisasikan rencana kontroversial itu.


Sebab, Yerusalem merupakan salah satu sumber konflik Palestina-Israel selama ini, di mana kedua belah pihak sama-sama mengklaim wilayah itu sebagai ibu kota masa depan mereka.




Credit  cnnindonesia.com




Menlu AS: Tak Ada Bukti MBS Perintahkan Pembunuhan Khashoggi


Menlu AS: Tak Ada Bukti MBS Perintahkan Pembunuhan Khashoggi
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Pompeo. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (menlu) Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo mengatakan tidak ada bukti langsung yang menyatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dia memperingatkan agar jangan mencoba merusak ikatan Washington-Riyadh. Pompeo berbicara kepada wartawan setelah dia dan Menteri Pertahanan James Norman Mattis mengatakan kepada Senat di balik pintu tertutup bahwa melemahnya hubungan AS-Saudi atas pembunuhan itu akan merugikan keamanan nasional.

"Tidak ada laporan langsung yang menghubungkan Putra Mahkota dengan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi," kata Pompeo, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).

Jurnalis Arab Saudi pengkritik kerajaan itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Jaksa Penuntut Umum Saudi mengakui Khashoggi terbunuh oleh "operasi nakal" yang melibatkan sekitar 15 orang di konsulat. Lima tersangka utama akan dituntut hukuman mati.

Pompeo dan Mattis menjelaskan kepada Senat di balik pintu tertutup tentang kasus pembunuhan Khashoggi dan perang di Yaman.

"Pembunuhan pada Oktober terhadap warga negara Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Turki, telah mengeraskan Capitol Hill dan tumpukan media. Namun merendahkan hubungan AS-Saudi akan menjadi kesalahan besar bagi keamanan nasional AS dan sekutu-sekutunya," tulis Pompeo dalam pernyataan yang dirilis sesaat sebelum briefing tertutup.

Presiden Donald Trump telah menolak penilaian CIA yang bocor ke media. Penilaian itu menyebutkan bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Trump pada pekan lalu bersumpah bahwa AS akan tetap menjadi "mitra setia" Arab Saudi. Dia mengatakan tidak jelas apakah MBS tahu tentang rencana untuk membunuh Khashoggi  atau tidak.

Komentar-komentar Trump itu membuat marah anggota Kongres AS, termasuk beberapa sekutu politiknya di Partai Republik yang menuntut penyelidikan atas dugaan keterlibatan Putra Mahkota Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi.

Senator Republik Bob Corker mengatakan bahwa Putra Mahkota Saudi bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

"Kami memiliki masalah di sini. Kami memahami bahwa Arab Saudi adalah sekutu, semacam negara semi penting," kata Corker, yang menjabat sebagai ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

"Kami juga memiliki Putra Mahkota yang tidak terkendali," ujarnya.

Senator Demokrat Bob Menendez mengatakan Washington pada dasarnya mengatakan kepada sekutunya; "Anda bisa membunuh dengan terbebas dari hukuman."

"Sungguh memalukan bahwa kami bersedia mengalihkan pandangan kami dari pembunuhan semacam itu karena kami memiliki 'kepentingan'," katanya. 



Credit  sindonews.com



Rusia: Putin akan Bertemu Putra Mahkota Saudi di Sela-sela G20


Rusia: Putin akan Bertemu Putra Mahkota Saudi di Sela-sela G20
Peskov menuturkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin akan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman di sela-sela pertemuan G20. Foto/Istimea

MOSKOW - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan, Presiden Rusia, Vladimir Putin dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di sela-sela pertemuan G20 di Argentina.

Berbicara dalam konferensi pers di Moskow, Peskov menuturkan, rincian dari pembicaraan antara Putin dan Mohammed bin Salman disampaikan oleh ajudan Putin dalam waktu dekat.

"Ajudan presiden, Yury Ushakov akan menjelaskan tentang agenda pertemuan dan rincian lainnya," ucap Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (28/11).

Sebelumnya, Peskov menjelaskan mengenai rencana pertemuan Putin dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Dia menuturkan, tidak ada perubahan dalam rencana pertemuan antara Putin dengan Trump di sela-sela pertemuan G-20, meski adanya ancaman dari Trump.

Peskov menuturkan, pertemuan Putin dengan Trump di sela-sela KTT G20 telah disepakati dan sedang dipersiapkan. Dia memastikan sampai saat ini tidak ada informasi tentang pembatalan pertemuan dari pihak AS.

Seperti diketahui, Trump, mengatakan ia mungkin akan membatalkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul bentrokan antara Rusia dan Ukraina di Laut Crimea. 





Credit  sindonews.com




Pangeran MBS Tiba di Argentina di Tengah Kasus Khashoggi


Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Cliff Owen
Pangeran MBS tiba di Buenos Aires untuk menghadiri KTT G20.



CB, BUENOS AIRES -- Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman tiba di Buenos Aires untuk mengikuti pertemuan G20. Ia tiba pada Rabu (28/11) di tengah kontroversi yang menerpanya seputar pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Pertemuan G20 rencananya akan dimulai pada Jumat (30/11) mendatang. Pada Senin lalu Human Rights Watch (HRW) meminta Argentina menerapkan pasal kejahatan perang buat Pangeran MBS. Pasal ini diharapkan bisa membantu investigasi segala kemungkinan keterlibatan sang pangeran dalam kasus kemanusiaan di Yaman dan pembunuhan Khashoggi.

Kepada Reuters perwakilan dari kantor kejaksaan setempat menyatakan pihaknya masih terus mendalami permintaan HRW. Hingga saat ini belum ada keputusan yang diambil guna melakukan investigasi.

Terbunuhnya Khashoggi yang merupakan kolumnis Washington Post dan kerap mengkritik putra mahkota telah menyulut ketegangan dengan Barat. Arab Saudi menyatakan sang pangeran tidak tahu menahu soal pembunuhan. Khashoggi.

Pangeran MBS mendarat di Buenos Aires dari Tunisia, tempat ia bertemu para pengunjuk rasa yang menudingnya sebagai pembunuh. Di Argentina, kedatangan sang pangeran disambut Menteri Luar Negeri Jorge Faurie.

Negara-negara barat juga mendesak Arab untuk menghentikan kampanye militer di Yaman yang digagas oleh Pangeran MBS. Tindakan tersebut dinilai makin memperburuk krisis kemanusiaan di negara tersebut.





Credit  republika.co.id





Bom Meledak Usai Presiden Afghanistan Umumkan Rencana Damai


Bom Meledak Usai Presiden Afghanistan Umumkan Rencana Damai
Ilustrasi (REUTERS/Ahmad Nadeem)


Jakarta, CB -- Sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan bom mobil yang terjadi di luar komplek kantor keamanan Inggris di Kabul, Afghanistan, Rabu (28/11). Serangan yang diklaim oleh Taliban itu menjadi kekerasan teranyar yang menargetkan ibu kota Afghanistan.

Ledakan itu menargetkan kompleks kantor yang di dalamnya terdapat G4S, sebuah perusahaan keamanan swasta Inggris.

Melansir AFP, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan, Wahid Majroh, mengatakan bahwa 10 orang tewas dan 19 luka-luka akibat serangan tersebut. Kendati demikian, angka ini masih bisa berubah.



Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Afghanistan, Asraf Ghani mengumumkan pembentukan sebuah tim untuk kesepakatan damai dengan Taliban.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sejumlah negara Barat meminta adanya kesepakatan antara Afghanistan dan Taliban untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 17 tahun ini.

Gelombang Kekerasan

Serangan tersebut merupakan serangan berskala tinggi terhadap orang asing kedua yang diklaim oleh Taliban.



Pada Selasa (27/11), tiga tentara AS tewas dalam ledakan di dekat Kota Ghazni. Taliban juga diketahui mengklaim serangan tersebut.

Serangan itu terjadi menyusul gelombang kekerasan di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir yang telah menewaskan ratusan orang ketika militan meningkatkan serangan mereka.

Sebelumnya, NATO juga mengaku tengah menyelidiki serangan udara di Afghanistan.

Pada 20 November lalu, setidaknya 55 orang tewas ketika seseorang meledakkan dirinya. Kejadian itu disebut-sebut sebagai serangan paling mematikan di Afghanistan pada tahun 2018.



Credit  cnnindonesia.com




Afghanistan Bentuk Tim Negosiasi untuk Taliban


Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani
Foto: timesofman
Pemilihan presiden di musim semi adalah kunci untuk negosiasi perdamaian yang sukses.



CB, JENEWA -- Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, membentuk tim negosiasi kuat 12. Tim akan mencari kesepakatan damai yang akan mencakup Taliban dalam masyarakat yang demokratis dan inklusif yang menghormati hak-hak perempuan.

"Saya senang mengumumkan hari ini bahwa setelah beberapa bulan konsultasi intensif dengan warga kami di seluruh negeri, kami telah merumuskan peta jalan untuk perundingan perdamaian," kata Ghani pada konferensi PBB, Rabu (28/11).

“Kami telah membentuk badan dan mekanisme yang dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan damai. Kami sekarang bergerak maju ke babak berikutnya dari proses perdamaian," jelasnya seperti ditulis Reuters.

Ghani mengatakan bahwa kepala stafnya akan memimpin tim negosiasi, dan juga akan ada dewan penasihat, yang terdiri dari sembilan komite yang beragam dan representatif, untuk dimasukkan ke dalam negosiasi.

“Pemilihan presiden di musim semi adalah kunci untuk negosiasi perdamaian yang sukses. Rakyat Afghanistan membutuhkan pemerintah yang dipilih dengan mandat untuk mendapatkan ratifikasi, melaksanakan perjanjian perdamaian dan memimpin proses rekonsiliasi masyarakat," lanjut Ghani.

"Implementasinya akan memakan waktu minimal lima tahun untuk mengintegrasikan enam juta pengungsi dan orang-orang terlantar," katanya.

Langkah-langkah membangun kepercayaan kunci akan perlu dilakukan sejak awal, dalam tahun pertama. Tawaran perdamaian itu tanpa syarat tetapi perdamaian itu tergantung pada penerimaan oleh masyarakat Afghanistan.

Chief Executive Afghanistan Abdullah mengatakan pendekatan lima fase akan dimulai dengan dialog intra-Afghanistan, diikuti oleh diskusi dengan Pakistan dan Amerika Serikat, kemudian aktor regional, dunia Islam Arab dan akhirnya negara-negara NATO dan non-NATO.




Credit  republika.co.id



Khamenei: Iran Tak Ingin Perang, tapi Militernya Harus Siap



Khamenei: Iran Tak Ingin Perang, tapi Militernya Harus Siap
Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto/REUTERS/File Photo

TEHERAN - Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya tidak mencari perang dengan negara manapun, tetapi militernya harus mengembangkan kemampuan untuk mencegah agresi musuh.

Pernyataan Khamenei disampaikan di hadapan para komandan dan pejabat Angkatan Laut Iran pada perayaan Hari Angkatan Laut Nasional di Teheran pada hari Rabu. Dia mengatakan Republik Islam Iran menghadapi banyak musuh dan rival.

"Kenyataan itu—di samping kebutuhan negara untuk mengatasi bidang-bidang di mana ia tertinggal—membutuhkan ketekunan tambahan dan luar biasa di semua bidang, termasuk kekuatan laut," kata Khamenei.

Dia mengatakan Iran tidak berniat untuk memulai perang melawan negara manapun."Tetapi Angkatan Bersenjata harus meningkatkan kesiapan mereka sebanyak mungkin sehingga musuh-musuh Iran tidak akan berani mengancam negara besar ini," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (29/11/2018).

Khamenei mengklaim Angkatan Bersenjata Iran, khususnya Angkatan Laut, telah membuat kemajuan besar dan mengejutkan sejak Revolusi Islam 1979.

"Generasi Angkatan Laut saat ini sangat percaya diri pada kreativitas dan kemampuannya sendiri," katanya.

Sebelum komentar Khamenei muncul, komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Hossein Khanzadi membacakan laporan tentang kemajuan terbaru pasukan tersebut. Komandan merinci persiapan untuk operasi Sahand Destroyer, perombakan Damavand Destroyer, dan produksi kapal selam dalam negeri, Fateh.

Tiga hari sebelumnya, Khamenei melalui Twitter mengklaim bahwa Israel sekarang "lebih lemah" daripada 10 atau 20 tahun yang lalu. Dia menyebut negara mayoritas Yahudi itu menderita kekalahan militer selama bertahun-tahun.

Dia mencontohkan dalam Perang Lebanon 2006, Israel dikalahkan Hizbullah. Pada tahun 2008 dan 2012, Israel dihantam Hamas.

"Rezim Zionis jelas lebih lemah dari 10, 20 tahun yang lalu. Beberapa tahun yang lalu mereka memerangi Hizbullah selama 33 hari dan dikalahkan. Mereka dikalahkan 2 tahun kemudian dalam perang 22 hari terhadap kelompok perlawanan Palestina; dalam perang 8 hari terhadap orang-orang yang tertindas di Gaza dan baru-baru ini dalam perang 2 hari," tulis Khamenei melaui akun Twitter @khamenei_ir




Credit  sindonews.com



Saudi Janjikan Bantuan USD 50 Juta pada Badan Pengungsi Palestina


Saudi Janjikan Bantuan USD 50 Juta pada Badan Pengungsi Palestina
Direktur Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, Abdullah al-Rabeea mengumumkan bahwa Saudi akan memberikan bantuan sebesar USD 50 juta pada UNRWA. Foto/Istimewa

RIYADH - Direktur Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman, Abdullah al-Rabeea mengumumkan bahwa Arab Saudi akan memberikan bantuan sebesar USD 50 juta kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Seperti diketahui, UNRWA mengalami masalah keuangan setelah Amerika Serikat (AS), sebagai donor utama, menarik bantuan terhadap badan tersebut.

Sementara itu, Komisaris Jenderal UNRWA, Pierre Krahenbuhl, mengatakan bahwa badan itu telah berhasil membendung pengeluaran setelah keputusan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump pada bulan Agustus untuk mengakhiri semua pendanaan.

Krehenbuhl, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (28/11), menuturkan janji pendanaan baru dari Eropa dan negara-negara Teluk, termasuk Suadi  telah memungkinkan lembaga itu untuk secara dramatis mengurangi kekurangan anggaran, menjadi hanya USD 21 juta dari sebelumnya USD 446 juta.

Lebih dari lima juta pengungsi Palestina yang terdaftar memenuhi syarat untuk menerima dukungan dari UNRWA, yang dibentuk setelah penciptaan Israel pada tahun 1948.

Administrasi Trump telah mendukung Israel dalam menuduh UNRWA sengaja "merawat" konflik Timur Tengah dengan mempertahankan gagasan bahwa jutaan orang Palestina adalah pengungsi dengan hak untuk kembali ke rumah ke tanah yang sekarang menjadi Israel. 



Credit  sindonews.com



Hamas Kecam Rencana Negara Arab Normalisasi Hubungan dengan Israel


Hamas Kecam Rencana Negara Arab Normalisasi Hubungan dengan Israel
Hamas menyebut, tindakan itu seperti menusuk Palestina dan semua pihak yang menolak pendudukan dari belakang. Foto/Istimewa

GAZA - Hamas melemparkan kecaman keras atas kabar adanya sejumlah negara di Teluk Arab yang ingin melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Hamas menyebut, tindakan itu seperti menusuk Palestina dan semua pihak yang menolak pendudukan dari belakang.

"Normalisasi hubungan dengan negara pendudukan Israel juga merupakan tikaman di belakang bagi semua negara yang menolak pendudukan," kata juru bicara Hamas, Abdel-Latif Al-Qanou dalam pernyataan tertulis pada Rabu (28/11).

"Pendudukan Zionis Israel akan tetap menjadi musuh utama bagi Palestina dan negara-negara Arab, dan kunjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ke negara-negara Arab tidak akan melegitimasi tindakan mereka," sambungnya.

Dia kemudian menyerukan negara-negara Arab untuk menghentikan semua bentuk normalisasi hubungan dengan Israel, mengisolasi dan mengungkapkan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Pernyataan Ini muncul di tengah adanya laporan bahwa Netanyahu dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Bahrain. Netanyahu melakukan kunjungan serupa ke Oman pada bulan Oktober dan sejumlah pejabat tinggi Israel menghadiri konferensi dan acara internasional di Uni Emirat Arab. 





Credit  sindonews.com






Rejim zionis berada di belakang perpecahan dunia islam


Rejim zionis berada di belakang perpecahan dunia islam
Warga berjalan melewati bangunan-bangunan yang rusak setelah serangan udara di kota Douma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, Jumat (23/2/2018) (REUTERS/BASSAM KHABIEH)




Teheran, Iran, (CB) - Rejim Zionis adalah penyebab utama di belakang perpecahan di kalangan dunia Islam, terutama negara regional, kata Kepala Dewan Strategi Iran Urusan Hubungan Luar Negeri Kamal Kharrazi dalam satu pertemuan dengan mantan perdana menteri Jordania Taher Al-Masri.

Sementara itu Al-Masri, yang sedang mengunjungi Teheran untuk menghadiri Konferensi Persatuan Islam, mengatakan musuh "menggoreng" situasi saat ini di negara Arab tertentu dan berusaha menyebarkan "Iranofobia".

"Hari ini, masalah Palestina menjadi kepentingan utama dan negara Islam mesti memberi perhatian pada masalah itu," kata Al-Masri --sebagaimana dikutip kantor Berita IRNA, yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Saat menekankan kepentingan Iran dalam mendorong persatuan di kalangan negara Islam, ia mengatakan, "Rejim Zionis adalah faktor utama di belakang perpecahan di kalangan dunia Islam, negara regional khususnya."

Konferensi Persatuan Islam Internasional Ke-32 diselenggarakan di Teheran pada 23-25 November.

Peserta konferensi tersebut meliputi cendekiawan Muslim, menteri dari negara Islam, mufti dan kaum elit serta pengajar universitas.

Dalam kesempatan lain, Penasehat Senio Pemimpin Spiritual Revolusi Iran Ali Akbar Velayati --dalam pertemuan tokoh politik dan agama di sisi pertemuan Dewan Tertinggi Kebangkitan Islam-- menyeru negara Islam agar meningkatkan persatuan mereka.

Ia menegaskan musuh berusaha membuat lemah negara Islam, dan mengatakan, "Tak ada cara lain kecuali memelihara persatuan Umat Muslim."




Credit antaranews.com





Polisi California masih selidiki motif penembakan massal Thousands Oaks

Polisi California masih selidiki motif penembakan massal Thousands Oaks
Polisi terlihat di lokasi penembakan didekat tempat pemungutan suara di Azusa, California, Amerika Serikat, Selasa (8/11/2016). (REUTERS/Mario Anzuoni)



Los Angeles (CB) - Polisi mengatakan pada Selasa (27/11) mereka masih belum memiliki petunjuk mengenai motif apa yang mendorong pembunuhan 12 orang seorang mantan anggota marinir Amerika Serikat.

Peristiwa itu terjadi di "Borderline Bar and Grill" di Thousand Oaks, pinggiran kota Los Angeles, pada 7 November.

Sherif Ventura County Bill Ayub mengatakan pria bersenjata itu, yang bunuh diri ketika polisi mendekat dalam penembakan tersebut, tak tampak sebagai seorang yang radikal dan tak meninggalkan pernyataan tertulis sebelum melakukan aksinya.

"Kami belum memiliki petunjuk untuk menentukan motif tersangka hari ini," kata Ayub dalam jumpa pers untuk menyampaikan perkembangan terkini mengenai penyidikan atas pembunuhan massal tersebut.

Para penyidik mengatakan bahwa Ian David Long, 28 tahun, bertindak sendirian ketika ia masuk ke bar itu, yang pada saat kejadian dipadati para mahasiswa perguruan tinggi, dan segera melepaskan tembakan, tampaknya sembarangan, dengan senjata Glock kaliber 45.

Sersan Ron Helus dari kantor sherif Ventura County termasuk di antara korban tewas. Helus ditembak Long dari satu posisi yang dia ambil di belakang bar itu.

Long berpangkat terakhir kopral saat berdinas di Marinir AS pada 2008-2013. Ketika bertugas di Afghanistan, dia bertugas sebagai penembak senjata mesin.

Ayub, yang mengambil alih tugas sebagai penegak hukum tertinggi di Ventura County, mengatakan Long membeli senjata Glock secara sah di satu toko senjata dekat Simi Valley, tetapi membawa magasin amunisi kapasitas tinggi yang dilarang berdasarkan hukum California.

Sherif mengatakan para penyidik berusaha menentukan bagaimana Long mempermagasin itu, "walaupun mudah dibeli di negara bagian lain." Menurut dia, masih ada lima peluru lagi ditemukan di senjata itu saat Long tewas.

Long juga melempar bom api di bar itu hingga menimbulkan kepanikan serta menusuk salah seorang korbannya di bagian leher dengan pisau lipat.

Sedikitnya delapan penegak hukum yang sedang tak bertugas berada di bar itu pada saat penembakan terjadi, tetapi tak satupun membalas tembakan Long, ujar Ayub.

Semua 12 korban tewas menderita luka-luka akibat tembakan, kata Dr. Christopher Young, pemeriksa dari Medis Ventura County. Ia menambahkan bahwa tak satu pun dari para korban tersebut yang terkena tembakan para penegak hukum.





Credit  antaranews.com



Fotografer Cina Peraih Penghargaan Hilang, Ini Kata Istri


Kawasan otonomi khusus Xinjiang
Kawasan otonomi khusus Xinjiang
Diduga Lu Guang ditahan oleh pihak keamanan.



CB, BEIJING -- Seorang fotografer Cina yang pernah meraih penghargaan hilang di Xinjiang. Diduga ia  ditahan oleh pihak keamanan negara ketika mengunjungi kawasan di bagian barat jauh negara itu.


Lu Guang adalah pemenang tiga kali World Press Photo. "Ia telah diundang untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan fotografi di Urumqi, ibu kota Xinjiang, pada akhir Oktober," kata istrinya Xu Xiaoli, dalam pernyataannya.

Ia kehilangan kontak dengan suaminya pada 3 November. Menurut Xu, sang suami melakukan perjalanan sendirian di Kashgar, kota di bagian selatan. Setelah itu, ia tak lagi mendengarnya.

Xu kemudian menghubungi istri dari orang yang mengundang suaminya ke Xinjiang.  Kemudian diberitahu jika kedua pria, termasuk suaminya, dibawa para petugas keamanan negara. Pemerintah kawasan Xinjiang tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.


"Dia pergi ke Kashgar sendirian," ujar Xu yang tinggal di New York City, kepada Reuters pada Selasa. "Kemudian dia dan temannya dibawa pergi."


Di acara jumpa pers berkala di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan ia tak mengetahui tentang perkara itu.

Karya Lu yang meraih hadiah fokus pada isu-isu lingkungan hidup dan sosial yang sensitif di Cina, termasuk polusi industri, kecanduan obat bius dan orang-orang yang menderita AIDS.



Beijing telah menghadapi kecaman dari para pegiat, akademisi, pemerintah asing dan pakar HAM PBB atas penahanan massal dan pengawasan ketat minoritas Uighur dan kelompok-kelompok Muslim lain di Xinjiang.

Penguasa Cina secara rutin membantah perlakuan kejam terhadap kelompok-kelompok etnis dan agama di Xinjiang dan menyatakan langkah-langkah tegas diperlukan untuk memerangi pengaruh ektrimisme agama.

Xu mengatakan tak menerima pemberitahun resmi mengenai penahanan Lu dan tak dapat menghubungi kepolisian Xinjiang."Pada 4 Desember merupakan ulang tahun pernikahan kami yang ke-20. Dia biasa merayakannya bersama," kata Xu di daringnya. Sejak saya kehilangan kontak dengan dia, hari-hari berjalan seperti bertahun-tahun."



Credit  republika.co.id




Seorang Pria Asal Lombok Terancam Hukuman Mati di Malaysia


Seorang Pria Asal Lombok Terancam Hukuman Mati di Malaysia
Seorang WNI dilaporkan menghadapi hukuman mati setelah dituntut di Mahkamah Majistrit di Kota Tinggi, Malaysia karena dituduh membunuh penduduk setempat. Foto/Istimewa

KUALA LUMPUR - Seorang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan menghadapi hukuman mati setelah dituntut di Mahkamah Majistrt di Kota Tinggi, Malaysia. WNI tersebut dituduh membunuh penduduk setempat pada 4 November.

WNI yang diketahhui bernama Zainul Watoni, dalam persidangan tertunduk lesu mendengarkan dakwaan yang dibacakan oleh Hakim Mazana Sinin. Namun, tidak ada pengakuan yang dicatat.



Menurut tuduhan, seperti dilansir Sinar Harian, Zainul telah melakukan tindakan yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang warga Ladang Kambau, Kuala Sedili bernama Rizal Muhamad. Kepala polisi Kota Tinggi, Inspektur Ahsmon Bajah menuturkan, korban meninggal karena luka tusukan di tubuhnya.



Pria yang diketahui berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat itu dituntut berdasarkan Pasal 302 KUHP Malaysia, dengan hukuman maksimal yakni hukuman mati. Selain Zainul, seorang wanita Malaysia juga ditangkap dan diancam hukuman mati karena diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Sementara itu, selain karena kasus pembunuhan, Zainul juga diketahui telah menghadapi dakwaan kedua karena tidak memiliki surat izin yang sah untuk masuk ke Malaysia. Namun dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan itu dan didakwa dibawah Undang-undang Imigrasi.



Credit  sindonews.com




22 Tewas dalam Ledakan Dekat Pabrik Kimia di China


22 Tewas dalam Ledakan Dekat Pabrik Kimia di China
Sebuah ledakan di luar pabrik kimia di China menewaskan 22 orang dan menghancurkan sejumlah kendaraan. Foto/Istimewa

BEIJING - Sebuah ledakan terjadi di luar pabrik kimia di China timur laut. Akibatnya, 22 orang tewas dan sejumlah kendaraan hancur.

Sebuah rilis resmi yang dikutip AP, Rabu (28/11/2018), mengatakan ledakan itu terjadi tepat setelah tengah malam di dok pemuatan di samping pabrik yang dioperasikan oleh Hebei Shenghua Chemical Industry Co. Ltd. Pabrik ini berada di kota Zhangjiakou, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada 2022.

Ledakan itu melukai 22 orang lainnya dan menghancurkan 38 truk serta 12 mobil penumpang.

Keamanan industri tetap menjadi perhatian utama di China, di mana persyaratan untuk penyimpanan dan transportasi bahan kimia serta produk berbahaya lainnya sering tidak patuhi.

Sebelumnya, pada bulan Juli, sebuah ledakan terjadi di sebuah pabrik kimia yang ada di Sinchuan menyebabkan 19 tewas dan 12 luka-luka.

Ledakan pada tahun 2015 yang disebabkan oleh bahan kimia yang disimpan dengan tidak benar menewaskan sedikitnya 173 orang di Tianjin, sekitar satu jam di sebelah timur Beijing. Ledakan itu juga menyebabkan kerugian lebih dari USD1 miliar dan memicu kemarahan luas pada kurangnya transparansi atas penyebab kebakaran dan dampak lingkungannya. 


Credit  sindonews.com


Rabu, 28 November 2018

AS Sepakat Jual 10 Helikopter Apache ke Mesir Senilai Rp14,5 Triliun


AS Sepakat Jual 10 Helikopter Apache ke Mesir Senilai Rp14,5 Triliun
AS setuju jual 10 helikopter tempur Apache AH-64E ke Mesir. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Amerika Serikat setuju untuk menjual 10 helikopter tempur Apache AH-64E bersama peralatan terkait ke Mesir. Penjualan itu adalah bagian dari dua perjanjian penjualan senjata antara kedua negara.

Menurut pernyataan dari Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA), yang mengelola penjualan peralatan militer ke pihak asing, AS menjual 10 helikopter Apache tersebut dengan nilai sekitar Rp14,5 triliun.

"Mesir bermaksud untuk menggunakan helikopter serang untuk memperluas armada yang ada untuk mengatasi kepentingan AS-Mesir dalam melawan kegiatan teroris yang berasal dari Semenanjung Sinai yang merusak stabilitas regional," bunyi pernyataan tersebut.

"Penjualan itu akan berkontribusi pada tujuan militer Mesir untuk memperbarui kemampuannya sementara lebih meningkatkan interoperabilitas lebih besar antara Mesir, AS, dan sekutu lainnya," pernyataan itu menambahkan seperti dikutip dari The Hill, Rabu (28/11/2018).

Penjualan kedua, dengan nilia sekitar Rp2,9 triliun, adalah untuk 60.500 amunisi tank dan peralatan terkait untuk armada tank M1A1, yang akan digunakan untuk pelatihan dan dalam pertempuran, DSCA mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.

"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Mesir untuk memenuhi ancaman saat ini dan masa depan dan memberikan keamanan yang lebih besar untuk infrastruktur kritisnya, serta berkontribusi pada kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan negara yang ramah, yang terus menjadi mitra strategis yang penting di Timur Tengah,” kata DCSA dalam pernyataannya.

Sebagai catatan, kata DCSA, Mesir akan menggunakan sebagian dari amunisi itu untuk mendukung operasi melawan militan yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Sinai, semenanjung gurun antara Laut Merah dan Laut Mediterania yang berbatasan dengan Israel. 



Credit  sindonews.com





China Ancam Balas AS Jika Beri Sanksi Soal Muslim Uighur


China Ancam Balas AS Jika Beri Sanksi Soal Muslim Uighur
Laporan Kongres AS menyatakan setidaknya satu juta mayoritas Muslim Uighur telah dipenjara di pusat pendidikan yang sangat besar di provinsi Xinjiang, China barat. Foto/Istimewa

WASHINGTON - China akan memberikan pembalasan terhadap Amerika Serikat (AS) jika Washington menjatuhkan sanksi kepada Beijing atas pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. Ancaman itu dilontarkan oleh Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai.

Laporan Kongres AS menyatakan setidaknya satu juta mayoritas Muslim Uighur telah dipenjara di pusat pendidikan yang sangat besar di provinsi Xinjiang, China barat.

Pemerintahan Trump semakin vokal tentang nasib kaum Uighur dan kelompok bipartisan anggota parlemen AS telah menyerukan sanksi terhadap Beijing atas perlakuannya kepada kelompok minoritas.

Namun berbicara kepada Reuters, Cui mengklaim pemerintah China berusaha "mendidik kembali" teroris dan mengeluh bahwa Beijing ditahan dengan standar ganda.

"Bisakah Anda bayangkan (jika) beberapa pejabat Amerika yang bertanggung jawab atas perang melawan ISIS akan dijatuhi sanksi?" kata Cui seperti dikutip dari CNN, Rabu (28/11/2018).

Ia lantas membandingkan militer AS yang memerangi ekstremis Islam di Timur Tengah dengan reaksi China di Xinjiang. Ia mengatakan sementara Washington membunuh para teroris, Beijing berusaha membantu mereka.

"Kami mencoba untuk mendidik kembali sebagian besar dari mereka, mencoba mengubahnya menjadi orang normal (yang) dapat kembali ke kehidupan normal," ujarnya.

Setelah 11 September 2001, serangan teroris di New York dan Washington, AS memenjarakan lebih dari 20 orang Uighur tanpa pengadilan di fasilitas penahanan Teluk Guantanamo, menyusul penangkapan mereka di Pakistan dan Afghanistan.

Tiga tahanan Uighur terakhir di Guantanamo tidak dibebaskan sampai Desember 2013, hampir 12 tahun setelah mereka pertama kali ditahan.

Cui mengatakan jika ada sanksi terhadap pejabat China akan ada tanggapan proporsional dari Beijing.

"Jika tindakan seperti itu diambil, kami harus membalas," tegas Cui tanpa merinci tindakan spesifik yang mungkin diambil China.

Pemerintah China telah berulang kali membantah menahan etnis Uighur di kamp-kamp di Xinjiang. Sebaliknya malah mengklaim kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan "pendidikan kejuruan" sukarela.

Tetapi mantan narapidana Uighur menceritakan kisah yang berbeda, mengatakan mereka dipaksa untuk mengulang propaganda Partai Komunis setiap hari, berterima kasih dan memuji Presiden China Xi Jinping, sementara yang lain mengklaim mereka disiksa di kamp-kamp.

Pada hari Senin, sebuah kelompok yang terdiri dari 270 akademisi yang peduli di seluruh dunia merilis sebuah pernyataan yang secara keras mengutuk tindakan Beijing di Xinjiang. Mereka mengatakan para tahanan dipaksa untuk menanggung "kekurangan gizi dan tekanan psikologis yang parah."

"Mereka yang tidak sepenuhnya berpartisipasi dalam pendidikan ulang politik sering menjadi sasaran pemukulan, kurungan isolasi, dan bentuk-bentuk pelanggaran agama dan psikologis. Ada banyak laporan tentang kematian di kamp-kamp tersebut, terutama di kalangan orang tua dan lemah," bunyi pernyataan itu. 




Credit  sindonews.com



Ratusan Ilmuwan China Kecam Praktik Pengeditan Gen Bayi


Ratusan Ilmuwan China Kecam Praktik Pengeditan Gen Bayi
Ilustrasi (Pixabay/RitaE)


Jakarta, CB -- Para pejabat dan ilmuwan China mengecam klaim dari seorang ahli genetika, He Jiankui, yang mengklaim telah berhasil menciptakan embrio bayi yang telah diedit gennya menggunakan teknologi CRISPR-Cas9.

Lebih dari 100 ilmuwan mengatakan, dalam sebuah surat terbuka, bahwa penggunaan teknologi CRISPR-Cas9 untuk mengedit gen embrio manusia itu sangat berisiko. Hal tersebut tidak dapat dibenarkan dan nantinya berpotensi akan merusak reputasi serta perkembangan komunitas biomedis di China.

Seorang profesor Universitas Fudan Yang Zhengang mengatakan bahwa dirinya menyetujui bahwa perbuatan tersebut sangatlah berbahaya. 


Beberapa peneliti dari Genetics Society China dan Chinese Society for Stem Cell Research juga mengatakan bahwa mereka melarang penelitian tersebut dengan alasan karya tersebut akan menimbulkan risiko keamanan yang luar biasa.

"Kami percaya bahwa penelitian yang dipimpin oleh dia (He Jiankui) sangat menentang peraturan China dan konsensus yang dicapai oleh komunitas sains internasional," kata kedua kelompok tersebut, seperti dikutip Reuters.

Dalam surat yang berbahasa Mandarin, disebutkan juga bahwa sekitar 120 ilmuwan menentang eksperimen tersebut jika diujicobakan langsung kepada manusia. Mereka hanya mendukung penelitian itu sebagai kajian saja.

CRISPR-Cas9 merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan para ilmuwan untuk memotong dan menyisipkan DNA, dalam upaya meningkatkan harapan pembetulan genetik untuk penyakit. Akan tetapi, ada juga kekhawatiran mengenai keamanan dan etika.

Dalam rekaman videonya, ilmuwan He Jiankui mengungkapkan pembelaannya mengenai pembentukan embrio tersebut. Ia mengatakan bahwa upayanya ini merupakan salah satu cara untuk membantu melindungi bayi perempuan kembar yang lahir pada bulan ini dari serangan infeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kementrian Sains dan teknologi Tiongkok Xu Nanping mengatakan bahwa dirinya sangat terkejut saat mendengar klaim He. Ia juga menambahkan bahwa pekerjaan tersebut sudah dilarang sejak 2003.

Komite Kesehatan Nasional mengatakan pada Senin (26/11) bahwa mereka merasa sangat prihatin dan telah memerintahkan para pejabat kesehatan provinsi untuk segera menyelidiki dan mengklarifikasi masalah ini.

"Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa penelitian pengeditan genom ini dikerjakan secara bertanggung jawab," ujar komite.





Credit  cnnindonesia.com




NASA InSight Mendarat di Mars, Ini Hal Pertama yang Dilakukannya


Gambar pertama Mars yang diambil wahana NASA InSight setelah sukses mendarat di dataran Elysium Planitia pada 26 November 2018. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Gambar pertama Mars yang diambil wahana NASA InSight setelah sukses mendarat di dataran Elysium Planitia pada 26 November 2018. Kredit: NASA/JPL-Caltech

CB, Jakarta - Pada jam 2:54 sore ET 26 November atau 2:54 dinihari WIB 27 November, pengendali misi NASA menegaskan bahwa wahana InSight dengan selamat mencapai permukaan Mars, menyusul langkah menegangkan yang membuat para insinyur NASA bertengger di tepi kursi mereka, sebagaimana dilaporkan Space, 27 November 2018.

InSight mencapai atmosfer Mars dengan kecepatan 12.300 mph (19.795 km/jam). Selama menit-menit berikutnya, wahana yang jatuh dengan cepat itu menyebarkan parasut, mengeluarkan perisai panasnya dan menembakkan 12 mesin untuk memperlambat bagian terakhir pendaratannya, hingga akhirnya mendarat di Mars.
Setelah pendaratan luar biasa ini, InSight segera mulai bekerja. “Dalam 10 detik setelah mendarat, instrumen InSight sudah terlibat dalam misi tugas pertama - membuat sinyal langsung ke Bumi dan mengambil foto dari situs pendaratan,” Jim Green, Kepala Ilmuwan NASA, mengatakan pada Live Science.
Pada jam 3:03 sore ET, NASA melaporkan "bip" pertama dari InSight, yang menegaskan bahwa pendarat itu baik-baik saja. “InSight dalam mode normal dan tidak bermasalah," kata insinyur sistem NASA, Rob Manning, selama siaran langsung acara tersebut.
Dan beberapa menit setelah pendaratan, NASA sudah memiliki pemandangan pertama Mars melalui salah satu "mata" InSight, ketika kamera sudut lebar menangkap sepetak tanah kemerahan di depan wahana itu. Medannya tampak tanpa batu. "Bintik hitam pada gambar adalah butiran debu yang menempel pada penutup lensa," perwakilan NASA menjelaskan selama streaming langsung.
Salah satu tugas pertama InSight di Mars adalah menyiapkan sumber tenaganya. “Menit pertama di Mars sepenuhnya didukung oleh baterai, karena panel surya yang menempel pada pesawat ruang angkasa pembawa dibuang sebelum pendaratan InSight,” kata Green.
“Baterai InSight dapat memberi daya pada wahana itu hingga 16 jam dengan sekali pengisian, tetapi, meskipun demikian, InSight perlu mendapatkan tenaga surya sendiri dan beroperasi - atau hidupnya di Mars akan sangat, sangat singkat,” kata Green.
"Sekitar 16 menit setelah pendaratan, waktu yang berlalu cukup untuk membersihkan debu. Kemudian, panel surya diharapkan untuk mengembang tanpa instruksi tambahan dari Bumi,” Green menjelaskan.
"Ketika saya melihat tegangan baterai kembali naik dan data teknik di 100 persen, maka saya tahu kami berhasil memiliki sebuah misi," katanya.
Setelah panel surya diaktifkan, InSight akan mengambil lebih banyak foto dan mulai menyiapkan sisa instrumen. Wahana ini membawa dua kamera: kamera sudut lebar yang ditempatkan di bawah titik-titik tubuhnya, dan kamera lain yang dipasang di lengan InSight, yang akan digunakan insinyur NASA untuk memeriksa apa yang terjadi pada wahana itu.
Setelah mereka mengkonfirmasi bahwa wahana itu dalam kondisi yang baik, pengendali misi dapat mulai menyebarkan seismometer (SEIS), yang akan mengukur "marsquakes”. Segera setelah instrumen SEIS dipasang, InSight akan mengatur peneliti panas HP3, yang akan mengukur suhu Mars.
Pembaruan dari InSight akan dipancarkan melalui sinyal radio frekuensi ultra tinggi (UHF) ke satelit yang mengorbit, yang akan menyimpan data di dalamnya dan meneruskannya ke Bumi.
“Namun, masih ada beberapa minggu persiapan kerja untuk InSight - sebuah proses yang akan lambat dan metodis - dan kemungkinan akan setidaknya beberapa bulan hingga 2019, sebelum misi ilmu pengetahuan Mars yang sesungguhnya dimulai," tambah Green.




Credit  tempo.co





NASA InSight Sukses Mendarat di Mars Setelah 7 Menit Teror


Pendaratan NASA InSight. Kredit: NASA
Pendaratan NASA InSight. Kredit: NASA

CB, Jakarta - Pendarat Mars terbaru NASA, InSight, berhasil mendarat di permukaan Planet Merah itu Senin sore waktu Eastern Time (ET) atau Selasa dinihari WIB, setelah mengalami terjun yang intens melalui atmosfer Mars.

Ini menandai pendaratan kedelapan sempurna di Mars untuk NASA, sehingga menambah rekam jejak luar angkasa yang luar biasa dalam upaya menempatkan pesawat luar angkasa di planet ini.
Sejak saat  ini, misi dua tahun InSight telah dimulai. Salah satu misinya adalah Marsquakes untuk belajar tentang interior dunia.
Setelah enam setengah bulan perjalanan melewati antariksa, InSight mencapai puncak atmosfer Mars sesaat sebelum jam 3 sore waktu ET. Robot ini kemudian membuat pendaratan berani ke permukaan, dengan melakukan multistep kompleks yang memperlambat robot itu dari 12.000 mil per jam menjadi hanya 5 mil per jam sebelum menyentuh tanah.
Untuk sampai ke permukaan dengan aman, InSight harus secara otonom mengerahkan parasut supersonik, mengumpulkan pengukuran radar, dan menyalakan pendorongnya, semua pada waktu yang tepat.
Secara keseluruhan, pendaratan hanya membutuhkan waktu kurang dari tujuh menit untuk penyelesaiannya, memicu julukan "tujuh menit teror".
Selama terjun, dua pesawat ruang angkasa kecil di atas Mars mengumpulkan data dari seluruh peristiwa itu. Sepasang penyelidik dikenal sebagai satelit MarCo, yang diluncurkan pada Mei dengan InSight dari California.
Kedua satelit adalah CubeSats modifikasi, sejenis pesawat luar angkasa standar yang terbuat dari kubus berukuran 10 sentimeter. Mereka telah bepergian ke Mars sendiri sejak peluncuran, menjadikan mereka CubeSats pertama yang pernah masuk ke luar angkasa.

Satelit MarCo terbang di atas Planet Merah ketika InSight melakukan pendaratannya, datang dalam jangkauan 2.175 mil dari permukaan.
Setelah pendaratan luar biasa ini, InSight segera mulai bekerja. “Dalam 10 detik setelah mendarat, instrumen InSight sudah terlibat dalam misi tugas pertama - membuat sinyal langsung ke Bumi dan mengambil foto dari situs pendaratan,” ujar Jim Green, Kepala Ilmuwan NASA, pada Live Science.
InSight mengirimkan beberapa sinyal selama pendaratannya yang diterima satelit MarCo, diuraikan, dan kemudian dikirim kembali ke Bumi. Gambar itu memberi insinyur NASA pemahaman hampir secara real-time tentang bagaimana setiap langkah dalam proses pendaratan terjadi.




Credit  tempo.co





Ilmuwan: Sejoli Adam-Hawa Nyata, Seluruh Umat Manusia Keturunannya


Ilmuwan: Sejoli Adam-Hawa Nyata, Seluruh Umat Manusia Keturunannya
Material genetik manusia yang diteliti di sebuah laboratorium di Munich. Foto/REUTERS/Ilustrasi

BERN - Para ilmuwan di Swiss mengklaim telah menemukan bukti bahwa seluruh umat manusia berasal dari sejoli atau pasangan tunggal, yakni Adam dan Hawa. Mereka menyatakan sejoli yang diriwayatkan di kitab suci itu benar-benar nyata.

Temuan itu dibuat oleh para ilmuwan yang meneliti "kode bar (bar code)" genetik lima juta "hewan"—termasuk manusia—dari 100.000 spesies yang berbeda.

Dan bukan hanya manusia yang berasal dari sejoli tunggal, kode batang atau potongan DNA yang berada di luar inti sel hidup menunjukkan bahwa sembilan dari setiap 10 spesies hewan juga menunjukkan seperti itu.

Menurut kitab suci baik Alquran maupun kitab lain, Adam dan Hawa dipilih untuk menjadi pasangan pertama yang hidup di Bumi dan merupakan orang tua pertama.

Penelitian itu dipimpin oleh Senior Research Associate Mark Stoeckle and Research Associate David Thaler dari University of Basel, Swiss.

Mereka menyimpulkan bahwa 90 persen dari semua spesies hewan yang hidup saat ini berasal dari orang tua yang semuanya mulai melahirkan pada waktu yang kurang lebih sama, kurang dari 250.000 tahun lalu. Kesimpulan itu melemparkan keraguan pada pola evolusi manusia.

"Kesimpulan ini sangat mengejutkan," ujar Thaler."Dan saya melawannya sekeras yang saya bisa," lanjut dia.

Dr Stoeckle berujar; "Pada saat manusia menempatkan begitu banyak penekanan pada perbedaan individu dan kelompok, mungkin kita harus menghabiskan lebih banyak waktu pada cara-cara di mana kita mirip satu sama lain dan sisa 'kerajaan hewan'."

Laporan baru dari para ahli di Rockefeller University bersama dengan University of Basel menerbitkan temuan luar biasa dalam Evolusi Manusia.

Mereka menggali wawasan "data besar" dari basis data genetika yang berkembang pesat di dunia dan meninjau literatur besar dalam teori evolusi, termasuk yang dicetuskan Charles Darwin.

Kesimpulan-kesimpulan tersebut menimbulkan misteri besar mengapa kebutuhan hidup manusia untuk memulai kembali dibutuhkan waktu yang relatif singkat.

Kepunahan yang diketahui terakhir selama masa dinosaurus 65 juta tahun lalu membuka kemungkinan proses evolusi manusia. Manusia juga secara mengejutkan mirip dengan bukan hanya setiap manusia lain, tetapi setiap spesies lain juga begitu.

"Jika seorang (makhluk) Mars mendarat di Bumi dan bertemu kawanan merpati dan kerumunan manusia, seseorang tidak akan tampak lebih beragam daripada yang lain sesuai dengan ukuran dasar DNA mitokondria," kata Jesse Ausubel, Direktur Program untuk Lingkungan Manusia di Rockefeller University.

"Budaya, pengalaman hidup dan hal-hal lain dapat membuat orang sangat berbeda tetapi dalam hal biologi dasar, kita seperti burung," imbuh Dr Stoeckle.

"DNA mitokondria" yang diteliti dalam penelitian ini adalah yang diturunkan oleh ibu dari generasi ke generasi dan itu menunjukkan tidak adanya eksepsionalisme manusia.

"Orang mungkin mengira bahwa, karena jumlah populasi mereka yang tinggi dan distribusi geografis yang luas, manusia mungkin telah menyebabkan keragaman genetik yang lebih besar daripada spesies hewan lainnya," kata Stoeckle, seperti dikutip Mirror, Minggu (25/11/2018) malam.

"Setidaknya untuk DNA mitokondria, manusia ternyata rendah hingga rata-rata dalam keragaman genetik," ujarnya. 





Credit  sindonews.com



Prajurit AS Tewas Lagi di Afghanistan Karena Ledakan Bom


Prajurit AS Tewas Lagi di Afghanistan Karena Ledakan Bom
Ilustrasi prajurit Amerika Serikat di Afghanistan. (REUTERS/Goran Tomasevic)


Jakarta, CB -- Sebanyak 3 serdadu Amerika Serikat meninggal saat menggelar operasi militer di Kota Ghazni, Afghanistan, pada Selasa (26/11) kemarin. Kabarnya mereka terkena ledakan bom yang disembunyikan di pinggir jalan.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/11), menurut pernyataan juru bicara Gubernur Ghazni, Mohammad Arif Noori, rombongan pasukan AS dan Afghanistan saat itu tengah konvoi menuju kota. Menjelang batas kota, sebuah bom yang disembunyikan di pinggir jalan meledak dan merusak sebuah kendaraan pengangkut pasukan.

Di samping korban tewas, 2 prajurit dan seorang warga sipil AS luka-luka akibat ledakan itu. Menurut Arif, angkatan bersenjata Afghanistan dan AS memang menggelar kegiatan di kota itu sejak Senin lalu.


Taliban menyatakan bertanggung jawab atas ledakan itu. Mereka juga menguasai sebagian besar provinsi itu. Sayang, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang memimpin operasi militer Resolute Support di Afghanistan tidak merinci insiden itu.


Kejadian ini menambah panjang daftar kematian serdadu AS di Afghanistan. Pada Sabtu pekan lalu, seorang prajurit AS tewas oleh tertembak tentara Afghanistan, saat bertempur dengan militan Al Qaidah di Provinsi Nimruz.

Hingga saat ini tercatat sudah 11 tentara AS yang meninggal di Afghanistan pada 2018. Di samping itu, 4 tentara Republik Ceko juga meninggal saat bertugas di sana karena dibunuh tentara atau polisi Afghanistan.

Sekitar 14 ribu pasukan AS dikirim ke Afghanistan untuk mengikuti operasi militer NATO. Mereka ditugaskan menggelar operasi militer melawan Taliban, Al Qaidah, dan kelompok ISIS Afghanistan.


Ghazni dikabarkan menjadi salah satu basis Taliban yang kerap menjadi saksi pertempuran sengit. Mereka berhasil didesak mundur setelah terlibat kontak senjata selama berhari-hari dengan pasukan Afghanistan dan AS.





Credit  cnnindonesia.com






Alenka Ermenc, Perempuan Pertama Kepala Angkatan Darat Slovenia



Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran di negara-negara NATO. Sumber:Bruno Toic/Slovenian Defense Ministry via AP/register-herald.com
Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran di negara-negara NATO. Sumber:Bruno Toic/Slovenian Defense Ministry via AP/register-herald.com

CB, Jakarta - Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran diantara negara-negara NATO.
Dikutip dari Reuters, Rabu, 28 November 2018, Ermenc telah menjadi perempuan pertama yang dipercaya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat di Slovenia. Penunjukannya untuk menggantikan Alan Geder.
Geder mengambil alih militer Slovenia pada awal tahun ini setelah pendahulunya dipecat karena gagal dalam sebuah evaluasi yang dilakukan oleh NATO. Sedangkan Ermenc naik menjadi Kepala Angkatan Darat adalah wakil Geder.


Alenka Ermenc, 55 tahun, secara resmi akan menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Slovenia. Penunjukan Ermenc telah menjadikannya satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan tinggi di kemiliteran di negara-negara NATO. Sumber:Bruno Toic/Slovenian Defense Ministry via AP/register-herald.com

Dikutip dari register-herald.com, Rabu, 28 November 2018, Ermenc mendapat promosi jabatan ketika pada September lalu Marjan Sarec, mengambil alih pemerintahan melalui pemilu yang diselenggarakan pada Juni 2018. Sarec adalah Perdana Menteri Slovenia yang berasal dari sayap tengah-kiri.
Ermenc mengabdi sebagai anggota militer sejak 1991 atau saat Slovenia mendeklarasikan kemerdekaannya dari Yugoslavia. Dia kuliah di Studi Pertahanan Royal College dan Universitas King College, Inggris. Presiden Slovenia, Borut Pahor, berharap penunjukan Ermenc bisa membantu meningkatkan kinerja militer Slovenia.
"Tren global dari situasi keamanan terus memburuk, meskipun Slovenia tidak secara langsung mengalami ancam militer, namun kami harus meningkatkan keamanan militer dengan cepat," kata Pahor.

Slovenia adalah sebuah negara yang terletak di kawasan Alpine dengan populasi 2 juta jiwa dan 7.500 tentara.
Ermenc dipromosikan untuk menduduki jabatan tinggi di militer pada akhir pekan lalu. Sebelumnya dia telah berpartisipasi aktif melakukan misi perdamaian yang dipimpin NATO di Kosovo. Dia juga telah mendapatkan sejumlah penghargaan di bidang kemiliteran.
Atas dipercayanya Ermenc duduk sebagai Kelapa Staf Angkatan Darat Slovenia, NATO secara resmi mengatakan lembaga itu sudah lama mengakui pentingnya perempuan di Angkatan Darat. NATO mengakui kesetaraan dalam berkontribusi demi masyarakat yang lebih tangguh. Sebelumnya, Slovenia dikenal sebagai negara asal ibu negara, Melania Trump. 




Credit  tempo.co