Selasa, 25 Desember 2018
Asteroid Berbentuk Kuda Nil Terdeteksi Dekati Bumi
Mantan Astronaut Kritik Rencana Pengiriman Manusia ke Mars
Radar memutari Planet Mars
CB, LONDON -- Mantan astronaut Amerika Serikat (AS) Bill Anders mengkritik rencana mengirim manusia ke planet Mars. Andres, 85 tahun seorang astronot Apollo 8, pesawat antariksa pertama yang berhasil mengorbit bulan sebanyak 10 kali pada 1968 mengkritik rencana pengiriman manusia ke Mars.
"Apa yang sangat penting? Mendorong kami pergi ke Mars? Saya kira itu bukan sesuatu yang menarik perhatian publik," kata Andres di Radio BBC 5 Live, seperti dilansir dari ABC News, Senin (24/12).
Misi Apollo 8 sangat penting bagi misi selanjutnya yaitu Apollo 11, di mana pertama kalinya manusia berhasil menginjak kaki di atas bulan. Dalam wawancaranya dengan BBC 5 Live, Andres mengatakan ia sangat mendukung program luar angkasa tanpa awak. Tetapi, menurutnya mengirim manusia ke Mars sebagai sesuatu 'yang hampir konyol'. Ia menyinggung tentang rendahnya minat masyarakat terhadap program yang mahal tersebut.
Meski memiliki peran penting di misi Apollo 8, Andres mengkritik kerja NASA saat ini. Menurutnya, NASA telah berevolusi dengan buruk. Sampai kini menurut Andres NASA telah gagal mengirim manusia ke bulan lagi.
"Sekarang NASA tidak bisa ke bulan, mereka sangat kaku, NASA menjadi program kerja," kata mantan astronot tersebut.
Andres mengakui ia bukan orang yang terkenal karena pendapatnya. Andres mengatakan NASA cukup beruntung dengan apa yang mereka miliki. Tapi Andres sulit mengakui NASA pantas mendapatkan apa yang sekarang mereka miliki. Yaitu anggaran yang sangat besar serta fasilitas yang luar biasa mahal.
Frank Borman, rekan Andres di Apollo 8 dan komandan dalam misi itu memiliki pendapat yang berbeda. Borman mengatakan ia tidak sekritis Andres dalam melihat NASA. "Saya sangat yakin kami harus mendorong eksplorasi tata surya dan saya pikir manusia menjadi bagian dari itu," kata Borman.
Tapi, Borman mengkritik dua pengusaha terkaya di dunia Elon Musk dan Jeff Bezos yang memiliki ambisi untuk menciptakan sebuah koloni di Mars. Musk memiliki SpaceX dan Bezos membangun Blue Origin. Dua perusahaan eksplorasi antariksa terbesar di dunia.
"Saya pikir terlalu banyak gembar-gembor tidak masuk akal tentang Mars, Musk dan Bezos berbicara tentang menempatkan koloni di Mars, itu omong kosong," kata Borman.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
https://m.republika.co.id/berita/internasional/amerika/18/12/24/pk8m28382-mantan-astronaut-kritik-rencana-pengiriman-manusia-ke-mars
Senin, 24 Desember 2018
Ilmuwan Pernah Ungkap Potensi Tsunami Selat Sunda, Ini Risetnya
Kedua peneliti itu menyebutkan tsunami misterius di Selat Sunda tersebut diduga disebabkan longsoran baik terjadi di kawasan pantai maupun di dasar laut. "Kejadiannya bersifat lokal," kata Akhmad, saat ditemui di kantornya, Ahad, 23 Desember 2018.
Riset dua peneliti itu mendapati potensi terjadinya longsor bawah laut di Selat Sunda yang bisa memicu tsunami. Morfologi dasar laut Selat Sunda menampakkan pola alur dasar laut berupa lembah yang dalam. Di beberapa tempat menyempit dengan kelerangan terjal.
Akhmad mengatakan, tsunami terjadi akibat letusan gunung api di bawah laut. Saat itu Gunung Anak Krakatau belum muncul ke permukaan. "Kejadian erupsi Anak Krakatau mengiringi gelombang laut yang termaati di beberapa tempat di sekitar wialyah gunung api. Gunung apinya masih di bawah laut, erupsinya menimbulkan tsunami. Tinggi gelombangnya tidak tercatat," kata dia.
https://tekno.tempo.co/read/1158269/ilmuwan-pernah-ungkap-potensi-tsunami-selat-sunda-ini-risetnya
Minggu, 23 Desember 2018
NASA Ingatkan Hujan Meteor dan Gelombang Pasang Air Laut
https://autotekno.sindonews.com/read/1365162/124/nasa-ingatkan-hujan-meteor-dan-gelombang-pasang-air-laut-1545537563
Sabtu, 22 Desember 2018
Spesies Amfibi Baru Dinamai Donald Trump
Ilmuwan menemukan sebuah amfibi baru dan menamainya Donald Trump. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CB -- Ilmuwan menemukan sebuah amfibi baru dan menamainya dengan nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dilansir dari CNN, amfibi buta yang sering menguburkan kepalanya di pasir diberi nama resmi Dermophis Donaldtrumpi.
Penamaan ini sebagai bentuk penolakan perubahan iklim AS oleh Trump. Nama ini dipilih oleh bos besar EnviroBuild dengan membayar US$25 ribu pada lelang hak nama.
Makhluk kecil tanpa kaki itu ditemukan di Panama. Pemilik EnviroBuild Aidan Bell mengatakan kemampuan amfibi untuk mengubur kepalanya di tanah cocok dengan pendekatan Trump terhadap pemanasan global.
Sebelumnya, ngengat kuning pun sempat dinamai Neopalpa Donaldtrumpi pada 2017.
Perubahan iklim sudah merugikan kehidupan orang Amerika, dari kebakaran hutan hingga banjir, dan akan bertambah buruk, menurut laporan pemerintah AS yang dipublikasikan pada November.
Tanggapan Trump untuk laporan itu adalah, "Saya tidak percaya."
Makhluk yang baru ditemukan adalah jenis caecilian dan hak penamaannya dilelang untuk mengumpulkan uang bagi Rainforest Trust. Para ilmuwan yang menemukan amfibi berukuran 10cm tersebut telah setuju untuk menggunakan nama Dermophis Donaldtrumpi ketika mereka secara resmi mempublikasikan penemuan ini dalam literatur ilmiah.
"Ini adalah nama yang sempurna. Caecilian diambil dari bahasa Latin caecus, yang berarti 'buta', dengan sempurna mencerminkan visi strategis yang telah secara konsisten ditunjukkan Presiden Trump terhadap perubahan iklim," ujar Bell.
Rainforest Trust mengungkapkan sebagai hewan amfibi, hewan berkilau sangat rentan terhadap dampak pemanasan global dan karena itu terancam punah akibat kebijakan iklim yang disebut-sebut.
Direktur Eksekutif Rainforest Trust UK Chris Redston mengatakan melindungi hutan hujan yang tersisa di dunia diakui sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengurangi perubahan iklim, namun setiap hari hampir 70.000 hektar hutan hujan dihancurkan selamanya.
"Kerusakan ini bukan hanya salah satu penyebab utama perubahan iklim, tetapi juga berdampak buruk pada satwa liar yang terancam punah, masyarakat adat dan pola cuaca planet ini."
Credit Credit CNN Indonesia
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181220095623-199-355116/spesies-amfibi-baru-dinamai-donald-trump
Rabu, 19 Desember 2018
Selasa, 18 Desember 2018
Israel Bakal Daratkan Pesawat di Bulan
Pesawat ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Diperkirakan pesawat yang dinamakan Baresheet ini akan tiba ke bulan dalam waktu 1,5 bulan. Baresheet sendiri diambil dari bahasa Yahudi yang artinya asal muasal. Peluncuran akan dilakukan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Pesawat ini akan mengukur medan magnet bulan untuk menyelidiki bagaimana bulan terbentuk. Data ini nantinya akan dibagi dengan NASA.
Proyek ini menelan dana Rp1,3 triliun (US$95 juta) dengan dana yang didapat dari para filantropis. SpaceIL, organisasi nonprofit yang mengerjakan proyek ini, telah bekerjasama dengan Israel Aerospace Industries, perusahaan pertahanan terbesar milik negara.
Mereka menyebut pesawat ini juga akan membawa bawaan khusus. Dalam pesawat itu mereka memuat kapsul waktu yang berisi tiga disket digital berisi ribuan file. Disket ini diletakan di ruangan di dalam pesawat oleh seorang petugas di lokasi perakitan pesawat.
File tersebut termasuk gambar oleh anak-anak, gambar simbol-simbol Israel, seperti bendera, lagu dan buku kecil soal Holocaust.
Disket yang akan dibawa pesawat luar angkasa Israel (REUTERS/Amir Cohen)
|
"Hari ini kami menempatkan semua mimpi itu di pesawat luar angkasa seperti para pendoa menempatkan tulisan harapan mereka di Kotel (Tembok Ratapan Tepi Barat), berharap masa depan yang lebih cerah," jelas Yonatan Winetraub, salah satu founder SpaceIL.
Jika pendaratan ini berhasil, pesawat itu akan menjadi pesawat Israel pertama yang mendarat di bulan. Ini juga akan menjadi pesawat swasta pertama yang mendarat di bulan. Israel menjadi negara keempat yang mendarat di bulan.
Proyek ini dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize yang digelar pada 2010. Peneliti yang memenangkan kompetisi ini akan mendapat Rp436,5 miliar (US$30 juta). Kompetisi ini dilakukan untuk menggelitik para ilmuwan dan entrepreneur untuk membuat misi ke bulan dengan biaya rendah.
Meski hadiah ini telah kedaluwarsa Maret lalu dan pemenangnya tak mencapai bulan, tapi tim Israel meneruskan usaha mereka.
"Saat kami memulai proyek ini kami memperkirakan bahwa ini akan jadi proyek dua tahun dan menghabiskan dana kurang dari Rp145,5 miliar (US$10 juta) dengan berat pesawat kurang dari 5 kilogram," jelas co-founder SpaceIL Yariv Bash.
"Dan inilah kami delapan tahun kemudan dengan proyek beranggaran hampir Rp1,4 triliun (US$100 juta)," tambahnya.
Credit cnnindonesia.com
Selasa, 11 Desember 2018
Ilmuwan Temukan Petunjuk Penyebab Tsunami Palu
Sekarang, penelitian terhadap teluk di depan kota Sulawesi menunjukkan penurunan signifikan dari dasar laut. Hal ini kemungkinan berkontribusi pada bencana tsunami yang tiba-tiba menghantam daratan.
Lebih dari 2.000 orang kehilangan nyawa dalam bencana tersebut. Hasil awal berbagai investigasi dilaporkan pada Fall Meeting of the American Geophysical Union - pertemuan tahunan terbesar ilmuwan Bumi dan luar angkasa.
Gempa bumi di Palu terjadi akibat apa yang disebut sebagai strike-slip, di mana tanah di satu sisi pecah bergerak secara horizontal melewati tanah di sisi lain. Peristiwa ini bukan konfigurasi yang biasanya terkait dengan tsunami yang sangat besar.
Namun demikian, inilah yang terjadi pada sore hari tanggal 28 September lalu. Dua gelombang besar, di mana yang kedua adalah yang terbesar dan merasuk ke daratan hingga 400m.
Udrekh al Hanif, dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Indonesia (BPPT) di Jakarta, mengatakan pada pertemuan itu bahwa sumber tsunami harus sangat dekat dengan kota karena interval pendek antara awal gempa dan datangnya air yang tinggi - kurang dari tiga menit.
Dia dan rekan-rekannya mencari jawaban dalam peta (batimetri) kedalaman panjang, saluran masuk sempit yang mengarah ke Palu di kepalanya. Timnya masih bekerja berdasarkan hasil, tetapi data menunjukkan dasar laut di sebagian besar teluk turun setelah gempa.
"Ini, dikombinasikan dengan gerakan tajam dari kerak ke arah utara, pasti bisa menghasilkan tsunami," kata ilmuwan Indonesia seperti dikutip dari BBC, Selasa (11/12/2018).
"Ketika kita saling mencocokkan data batimetrik dari sebelum dan sesudahnya, kita dapat melihat bahwa hampir semua area dasar laut di dalam teluk surut. Dan dari data ini, kita juga dapat mengamati (gerakan) di utara. Jadi, sebenarnya, kami memiliki perpindahan vertikal dan horizontal," jelas Udrekh Al Hanif.
Apakah perilaku ini cukup untuk menjelaskan ukuran tsunami masih terbuka untuk dipertanyakan. Ada bukti beberapa tanah longsor di bawah tanah dalam data tersebut. Ini juga bisa menjadi faktor.
Kemungkinan lain adalah dorongan ke atas dari dasar laut di suatu zona agak jauh dari Palu di mana patahan strike-slip terbagi menjadi jalur yang menyimpang. Gerakan pada kedua lintasan pada saat yang sama mungkin telah memampatkan kerak di antara keduanya.
"Memang, ini bukan pertama kalinya sebuah peristiwa terjadi di Palu. Mungkin ini adalah peristiwa ketiga atau keempat yang telah menyebabkan banyak korban jiwa. Kami mengalami peristiwa di tahun 1960-an dan 1920-an," imbuhnya.
Dan sejarah ini dibuktikan dalam budaya lokal di mana ada kata-kata khusus untuk menggambarkan fitur-fitur tsunami dan gempa. Pada peristiwa September, Palu menyaksikan banyak likuifaksi, di mana struktur tanah di kota itu terlihat runtuh, menjadi cair dan mengalir bahkan pada gradien yang sangat rendah.
Rumah-rumah tertelan lumpur. Penduduk setempat menyebutnya "Nalodo", yang berarti sesuatu seperti "terkubur dalam warna hitam".
Hermann Fritz, dari Institut Teknologi Georgia di AS, mengatakan Palu menunjukkan tantangan yang dihadapi penduduk setempat.
"Tsunami ini tiba sangat cepat, dalam beberapa menit," dia menekankan.
"Itu pada dasarnya tidak meninggalkan waktu untuk peringatan. Itu sangat berbeda dari Jepang (pada tahun 2011) di mana ada jeda waktu - lebih dari 30 menit di mana-mana sampai orang pertama tewas oleh tsunami. Itulah tantangan bagi tsunami lokal ini: orang-orang harus mengevakuasi diri sendiri," sambungnya.
Widjo Kongko, juga dari BPPT, berbicara tentang rasa puas diri setelah latihan darurat yang dilakukan di Palu pada tahun 2012.
"Dikatakan pergi ke tempat tinggi dalam waktu 5-10 menit. Orang-orang perlu belajar bahwa tsunami bisa datang jauh, jauh lebih cepat."
Credit sindonews.com
Ilmuwan ITB Temukan Fosil Gading Stegodon Raksasa
Penemuan fosil gading ini diklaim yang terbesar di Indonesia sepanjang 2018 oleh tim dari Kelompok Keahlian Paleontologi dan Geologi Kuarter, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. "Ditemukan April lalu (2018)," kata Jahdi Zaim, Kepala Laboratorium Paleontolog ITB saat dihubungi Senin, 10 Desember 2018.
Ukuran fosil gading yang ditemukan sepanjang 3,30 meter. Adapun panjang lengkungnya mencapai 3,60 meter. Selain Jahdi, tim melibatkan dosen seperti Yan Rizal Aswan, Mika R. Puspaningrum, juga Wahyu D. Santoso, Nur Rochim, Agus T. Hascaryo. serta warga setempat di lokasi temuan.
Jahdi mengatakan, lokasi temuan fosil Stegodon ini masih dirahasiakan kepada publik karena proses penelitian belum rampung. Kemungkinan, di sekitar lokasi temuan fosil gading itu juga masih ada fosil-fosil lain termasuk tengkorak Stegodon tersebut. "Temuan ini sangat spektakuler untuk ITB, untuk Geologi, dan Lab kami, dan ini merupakan temuan gading di tahun 2018 terbesar di Indonesia," ujarnya.
Tim peneliti lain, Aswan, menceritakan awalnya penemuan ini diberitahu oleh penduduk setempat bahwa di salah satu bagian tepi sungai ditemukan fosil yang seperti gading. Setelah digali lebih dalam, didapatkanlah fosil tersebut terdapat dua pasang. "Sampai akhirnya kita angkat meskipun tidak utuh dan perlu dilakukan rekonstruksi," ujarnya.
Tim Laboratorium Paleontologi Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan fosil sepasang gading Stegodon di Majalengka, Jawa Barat, April 2018. (Dok.ITB)
Menurut Jahdi, temuan fosil gading Stegodon ini melewati proses yang panjang. Tim yang bekerja sejak lima tahun lalu banyak menemukan fosil vertebrata lain tidak hanya Stegodon. "Selain itu juga ada buaya, dan tumbuh-tumbuhan purba," katanya.
Anggota tim riset Mika R. Puspaningrum mengatakan berdasarkan besar ukuran gading, Stegodon ini berjenis kelamin jantan. Tinggi tubuhnya diduga lebih dari tiga meter. dengan tinggi tubuhnya lebih dari 3 meter. "Ini termasuk gading Stegodon dewasa bahkan sudah sangat tua. Hal itu terlihat dari ujung gading yang sudah aus atau berbentuk pipih," ujarnya.
Spesies ini kemungkinan Trigonocephalus yang ada di Jawa. Kemungkinan saat itu pulau Jawa baru menjadi daratan. Fosilnya ditemukan di sedimen yang berupa lempung. "Jadi kemungkinan Stegodon ini matinya karena terperosok."
Credit tempo.co
Nasa Voyager 2 NASA Capai Ruang Angkasa
Pengumuman itu datang enam tahun setelah pesawat ruang angkasa kembar, Voyager 1, memecahkan batas luar heliopause, di mana angin matahari yang panas memenuhi ruang yang dingin dan padat di antara bintang-bintang, yang dikenal sebagai medium antarbintang.
Voyager 2 sekarang lebih dari 11 miliar mil (18 miliar kilometer) dari Bumi, setelah melewati batas pada 5 November.
"Kali ini lebih baik bagi kami," kata Nicky Fox, Direktur Divisi Heliophysics di NASA. Mereka pun mencatat bahwa satu instrumen yang disebut Plasma Science Experiment (PLS), masih berfungsi pada Voyager 2.
"Voyager mengirim kembali informasi tentang tepi pengaruh Matahari dan memberi kita pandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang wilayah yang benar-benar belum dipetakan."
Instrumen yang sama pada Voyager 1 berhenti bekerja pada tahun 1980. Dua pesawat ruang angkasa, yang terlihat seperti kombinasi parabola dan televisi tua dengan antena telinga kelinci diluncurkan pada 1977 untuk misi menjelajahi planet-planet di tata surya.
"Batas tata surya dianggap berada di luar tepi luar Cloud Oort, kumpulan benda-benda kecil yang masih berada di bawah pengaruh gravitasi Matahari."
NASA mengatakan akan memakan waktu sekitar 300 tahun bagi Voyager 2 untuk mencapai tepi bagian dalam Cloud Oort, dan mungkin 30.000 tahun untuk terbang di atasnya.
"Kami menantikan apa yang akan kami dapat pelajari dari memiliki kedua probe di luar heliopause," kata Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
Voyager 2 secara resmi merupakan misi terlama NASA.
Kedua pesawat ruang angkasa itu dirancang untuk bertahan lima tahun dan mempelajari Jupiter dan Saturnus.
"Kedua pesawat luar angkasa itu sangat sehat, jika Anda menganggap mereka warga senior," kata Suzanne Dodd, Direktur Direktorat Jaringan Antarplanet.
Perhatian utama adalah kekuatan dan NASA harus terus mematikan instrumen untuk memiliki cadangan listrik.
Setiap pesawat ruang angkasa membawa rekaman, gambar, dan pesan Golden Record of Earth, yang bertujuan berfungsi sebagai bukti peradaban Bumi.
Credit cnnindonesia.com
Jumat, 30 November 2018
Gempa Misterius Selama 20 Menit Bikin Bingung Ilmuwan
Tidak jelas apakah itu disebabkan oleh aktivitas gunung berapi atau serangan meteor. Namun getaran itu dirasakan oleh seismometer di seluruh dunia, dari Selandia Baru ke Kanada - dan bahkan di Hawaii.
"Saya tidak berpikir saya pernah melihat yang seperti ini," ujar ahli seismologi di Universitas Columbia, Goran Ekstrom, kepada National Geographic.
"Itu tidak berarti bahwa, pada akhirnya, penyebabnya adalah eksotis," sambung Ekstrom, sambil mengakui bahwa gelombang seismik itu sangat tidak biasa seperti dikutip dari Sky News, Jumat (30/11/2018).
Ahli geologi berbagi penemuan mereka tentang frekuensi yang sangat rendah di Twitter. Jamie Gurney, pendiri Earthquake Bulletin Inggris, menjadi orang pertama yang mencatat getaran tersebut.
"Ini adalah rekaman kejadian di Samudera Hindia Selatan 09.30 UTC dari Kilima Mbogo, Kenya. Sinyal telah memiliki filter highpass yang diterapkan pada 0,01 Hz, 0,05 Hz, 0,1 Hz & 0,2 Hz. Seperti dapat dilihat sinyal frekuensi sangat rendah," cuitnya pada 11 November lalu.
Gurney segera bergabung dengan Anthony Lomax, yang menyarankan episentrum untuk gemuruh tersebut berada di sebelah timur kepulauan Mayotte - tetapi bahkan dengan lokasi yang diidentifikasi, penyebabnya tetap menjadi misteri.
Sejumlah kemungkinan pun dicuatkan, terinspirasi oleh fakta bahwa - meskipun stasiun pemantauan mendeteksi gelombang seismik - tidak ada gempa yang sesuai yang dirasakan pagi itu.
Frekuensi gelombang yang rendah sangat menarik bagi para seismolog.
"Dengan asumsi episenter di timur Mayotte, frekuensi tinggi (jejak bawah) kedatangan di SBV sesuai dengan P&S dari setidaknya 3 sumber yang menyerupai gempa tektonik, & gelombang periode panjang (jejak atas) sesuai dengan kumpulan gelombang permukaan Rayleigh dari sumber-sumber ini," tweet Anthony Lomax, konsultan seismologi independen.
Biasanya gempa bumi menghasilkan gelombang terkompresi yang kuat yang dikenal sebagai gelombang Primer atau P. Gelombang ini diikuti oleh gelombang Sekunder atau S yang tidak begitu dikompresi dan bergerak dari sisi ke sisi.
Kedua jenis gelombang ini memiliki frekuensi yang lebih tinggi.
Gelombang permukaan frekuensi rendah, mirip dengan yang terdeteksi dari Mayotte, mengikuti terakhir. Karena frekuensi rendah mereka, mereka dapat melakukan perjalanan keliling planet ini beberapa kali, berdering sedikit seperti lonceng.
Saran yang paling menonjol dalam komunitas seismologi telah terkait dengan apa yang mereka sebut "segerombolan seismik" - pada dasarnya sebuah peristiwa termasuk banyak gempa bumi bergemuruh bersama.
Tapi gempa bumi yang mengguncang Mayotte selama 18 bulan terakhir sangat kecil, dan semakin kecil dalam beberapa bulan terakhir.
Juga tidak ada gempa yang terdeteksi pada 11 November ketika gemuruh misterius terdengar. Para ilmuwan masih melanjutkan penyelidikan mereka terkait gempa misterius ini.
Credit sindonews.com
Rabu, 28 November 2018
Ratusan Ilmuwan China Kecam Praktik Pengeditan Gen Bayi
Lebih dari 100 ilmuwan mengatakan, dalam sebuah surat terbuka, bahwa penggunaan teknologi CRISPR-Cas9 untuk mengedit gen embrio manusia itu sangat berisiko. Hal tersebut tidak dapat dibenarkan dan nantinya berpotensi akan merusak reputasi serta perkembangan komunitas biomedis di China.
Seorang profesor Universitas Fudan Yang Zhengang mengatakan bahwa dirinya menyetujui bahwa perbuatan tersebut sangatlah berbahaya.
Beberapa peneliti dari Genetics Society China dan Chinese Society for Stem Cell Research juga mengatakan bahwa mereka melarang penelitian tersebut dengan alasan karya tersebut akan menimbulkan risiko keamanan yang luar biasa.
"Kami percaya bahwa penelitian yang dipimpin oleh dia (He Jiankui) sangat menentang peraturan China dan konsensus yang dicapai oleh komunitas sains internasional," kata kedua kelompok tersebut, seperti dikutip Reuters.
Dalam surat yang berbahasa Mandarin, disebutkan juga bahwa sekitar 120 ilmuwan menentang eksperimen tersebut jika diujicobakan langsung kepada manusia. Mereka hanya mendukung penelitian itu sebagai kajian saja.
CRISPR-Cas9 merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan para ilmuwan untuk memotong dan menyisipkan DNA, dalam upaya meningkatkan harapan pembetulan genetik untuk penyakit. Akan tetapi, ada juga kekhawatiran mengenai keamanan dan etika.
Dalam rekaman videonya, ilmuwan He Jiankui mengungkapkan pembelaannya mengenai pembentukan embrio tersebut. Ia mengatakan bahwa upayanya ini merupakan salah satu cara untuk membantu melindungi bayi perempuan kembar yang lahir pada bulan ini dari serangan infeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kementrian Sains dan teknologi Tiongkok Xu Nanping mengatakan bahwa dirinya sangat terkejut saat mendengar klaim He. Ia juga menambahkan bahwa pekerjaan tersebut sudah dilarang sejak 2003.
Komite Kesehatan Nasional mengatakan pada Senin (26/11) bahwa mereka merasa sangat prihatin dan telah memerintahkan para pejabat kesehatan provinsi untuk segera menyelidiki dan mengklarifikasi masalah ini.
"Tujuan kami adalah untuk memastikan bahwa penelitian pengeditan genom ini dikerjakan secara bertanggung jawab," ujar komite.
Credit cnnindonesia.com
NASA InSight Mendarat di Mars, Ini Hal Pertama yang Dilakukannya
InSight mencapai atmosfer Mars dengan kecepatan 12.300 mph (19.795 km/jam). Selama menit-menit berikutnya, wahana yang jatuh dengan cepat itu menyebarkan parasut, mengeluarkan perisai panasnya dan menembakkan 12 mesin untuk memperlambat bagian terakhir pendaratannya, hingga akhirnya mendarat di Mars.
Setelah pendaratan luar biasa ini, InSight segera mulai bekerja. “Dalam 10 detik setelah mendarat, instrumen InSight sudah terlibat dalam misi tugas pertama - membuat sinyal langsung ke Bumi dan mengambil foto dari situs pendaratan,” Jim Green, Kepala Ilmuwan NASA, mengatakan pada Live Science.
Dan beberapa menit setelah pendaratan, NASA sudah memiliki pemandangan pertama Mars melalui salah satu "mata" InSight, ketika kamera sudut lebar menangkap sepetak tanah kemerahan di depan wahana itu. Medannya tampak tanpa batu. "Bintik hitam pada gambar adalah butiran debu yang menempel pada penutup lensa," perwakilan NASA menjelaskan selama streaming langsung.
Salah satu tugas pertama InSight di Mars adalah menyiapkan sumber tenaganya. “Menit pertama di Mars sepenuhnya didukung oleh baterai, karena panel surya yang menempel pada pesawat ruang angkasa pembawa dibuang sebelum pendaratan InSight,” kata Green.
“Baterai InSight dapat memberi daya pada wahana itu hingga 16 jam dengan sekali pengisian, tetapi, meskipun demikian, InSight perlu mendapatkan tenaga surya sendiri dan beroperasi - atau hidupnya di Mars akan sangat, sangat singkat,” kata Green.
"Sekitar 16 menit setelah pendaratan, waktu yang berlalu cukup untuk membersihkan debu. Kemudian, panel surya diharapkan untuk mengembang tanpa instruksi tambahan dari Bumi,” Green menjelaskan.
"Ketika saya melihat tegangan baterai kembali naik dan data teknik di 100 persen, maka saya tahu kami berhasil memiliki sebuah misi," katanya.
Setelah panel surya diaktifkan, InSight akan mengambil lebih banyak foto dan mulai menyiapkan sisa instrumen. Wahana ini membawa dua kamera: kamera sudut lebar yang ditempatkan di bawah titik-titik tubuhnya, dan kamera lain yang dipasang di lengan InSight, yang akan digunakan insinyur NASA untuk memeriksa apa yang terjadi pada wahana itu.
Setelah mereka mengkonfirmasi bahwa wahana itu dalam kondisi yang baik, pengendali misi dapat mulai menyebarkan seismometer (SEIS), yang akan mengukur "marsquakes”. Segera setelah instrumen SEIS dipasang, InSight akan mengatur peneliti panas HP3, yang akan mengukur suhu Mars.
Pembaruan dari InSight akan dipancarkan melalui sinyal radio frekuensi ultra tinggi (UHF) ke satelit yang mengorbit, yang akan menyimpan data di dalamnya dan meneruskannya ke Bumi.
“Namun, masih ada beberapa minggu persiapan kerja untuk InSight - sebuah proses yang akan lambat dan metodis - dan kemungkinan akan setidaknya beberapa bulan hingga 2019, sebelum misi ilmu pengetahuan Mars yang sesungguhnya dimulai," tambah Green.
Credit tempo.co
NASA InSight Sukses Mendarat di Mars Setelah 7 Menit Teror
Ini menandai pendaratan kedelapan sempurna di Mars untuk NASA, sehingga menambah rekam jejak luar angkasa yang luar biasa dalam upaya menempatkan pesawat luar angkasa di planet ini.
Sejak saat ini, misi dua tahun InSight telah dimulai. Salah satu misinya adalah Marsquakes untuk belajar tentang interior dunia.
Untuk sampai ke permukaan dengan aman, InSight harus secara otonom mengerahkan parasut supersonik, mengumpulkan pengukuran radar, dan menyalakan pendorongnya, semua pada waktu yang tepat.
Secara keseluruhan, pendaratan hanya membutuhkan waktu kurang dari tujuh menit untuk penyelesaiannya, memicu julukan "tujuh menit teror".
Selama terjun, dua pesawat ruang angkasa kecil di atas Mars mengumpulkan data dari seluruh peristiwa itu. Sepasang penyelidik dikenal sebagai satelit MarCo, yang diluncurkan pada Mei dengan InSight dari California.
Kedua satelit adalah CubeSats modifikasi, sejenis pesawat luar angkasa standar yang terbuat dari kubus berukuran 10 sentimeter. Mereka telah bepergian ke Mars sendiri sejak peluncuran, menjadikan mereka CubeSats pertama yang pernah masuk ke luar angkasa.
Satelit MarCo terbang di atas Planet Merah ketika InSight melakukan pendaratannya, datang dalam jangkauan 2.175 mil dari permukaan.
Setelah pendaratan luar biasa ini, InSight segera mulai bekerja. “Dalam 10 detik setelah mendarat, instrumen InSight sudah terlibat dalam misi tugas pertama - membuat sinyal langsung ke Bumi dan mengambil foto dari situs pendaratan,” ujar Jim Green, Kepala Ilmuwan NASA, pada Live Science.
InSight mengirimkan beberapa sinyal selama pendaratannya yang diterima satelit MarCo, diuraikan, dan kemudian dikirim kembali ke Bumi. Gambar itu memberi insinyur NASA pemahaman hampir secara real-time tentang bagaimana setiap langkah dalam proses pendaratan terjadi.
Credit tempo.co
Ilmuwan: Sejoli Adam-Hawa Nyata, Seluruh Umat Manusia Keturunannya
Temuan itu dibuat oleh para ilmuwan yang meneliti "kode bar (bar code)" genetik lima juta "hewan"—termasuk manusia—dari 100.000 spesies yang berbeda.
Dan bukan hanya manusia yang berasal dari sejoli tunggal, kode batang atau potongan DNA yang berada di luar inti sel hidup menunjukkan bahwa sembilan dari setiap 10 spesies hewan juga menunjukkan seperti itu.
Menurut kitab suci baik Alquran maupun kitab lain, Adam dan Hawa dipilih untuk menjadi pasangan pertama yang hidup di Bumi dan merupakan orang tua pertama.
Penelitian itu dipimpin oleh Senior Research Associate Mark Stoeckle and Research Associate David Thaler dari University of Basel, Swiss.
Mereka menyimpulkan bahwa 90 persen dari semua spesies hewan yang hidup saat ini berasal dari orang tua yang semuanya mulai melahirkan pada waktu yang kurang lebih sama, kurang dari 250.000 tahun lalu. Kesimpulan itu melemparkan keraguan pada pola evolusi manusia.
"Kesimpulan ini sangat mengejutkan," ujar Thaler."Dan saya melawannya sekeras yang saya bisa," lanjut dia.
Dr Stoeckle berujar; "Pada saat manusia menempatkan begitu banyak penekanan pada perbedaan individu dan kelompok, mungkin kita harus menghabiskan lebih banyak waktu pada cara-cara di mana kita mirip satu sama lain dan sisa 'kerajaan hewan'."
Laporan baru dari para ahli di Rockefeller University bersama dengan University of Basel menerbitkan temuan luar biasa dalam Evolusi Manusia.
Mereka menggali wawasan "data besar" dari basis data genetika yang berkembang pesat di dunia dan meninjau literatur besar dalam teori evolusi, termasuk yang dicetuskan Charles Darwin.
Kesimpulan-kesimpulan tersebut menimbulkan misteri besar mengapa kebutuhan hidup manusia untuk memulai kembali dibutuhkan waktu yang relatif singkat.
Kepunahan yang diketahui terakhir selama masa dinosaurus 65 juta tahun lalu membuka kemungkinan proses evolusi manusia. Manusia juga secara mengejutkan mirip dengan bukan hanya setiap manusia lain, tetapi setiap spesies lain juga begitu.
"Jika seorang (makhluk) Mars mendarat di Bumi dan bertemu kawanan merpati dan kerumunan manusia, seseorang tidak akan tampak lebih beragam daripada yang lain sesuai dengan ukuran dasar DNA mitokondria," kata Jesse Ausubel, Direktur Program untuk Lingkungan Manusia di Rockefeller University.
"DNA mitokondria" yang diteliti dalam penelitian ini adalah yang diturunkan oleh ibu dari generasi ke generasi dan itu menunjukkan tidak adanya eksepsionalisme manusia.
"Orang mungkin mengira bahwa, karena jumlah populasi mereka yang tinggi dan distribusi geografis yang luas, manusia mungkin telah menyebabkan keragaman genetik yang lebih besar daripada spesies hewan lainnya," kata Stoeckle, seperti dikutip Mirror, Minggu (25/11/2018) malam.
"Setidaknya untuk DNA mitokondria, manusia ternyata rendah hingga rata-rata dalam keragaman genetik," ujarnya.
Credit sindonews.com
Jumat, 23 November 2018
Arkeolog: Sodom dan Gomorrah Binasa oleh Ledakan Asteroid
Menurut para arkeolog, penemuan dan penanggalan radiokarbon mineral yang tidak biasa di Yordania menunjukkan persis itu terjadi sekitar 3700 tahun silam.
Arkeolog Trinity Southwest University dan peneliti biblikal Phillip Silvia mengatakan temuan awal batu kristal menunjukkan bahwa ledakan besar metor menghempaskan dataran luas sepanjang 25 km di tepi timur perairan Laut Mati, yang sekarang disebut Middle Ghor.
Dalam sebuah presentasi pada pertemuan tahunan American Schools of Oriental Research minggu lalu, Silvia mengatakan penggalian di lima situs Middle Ghor menunjukkan bahwa daerah tersebut telah binasa selama setidaknya 2500 tahun. Kemudian, tiba-tiba, wilayah ini mengalami keruntuhan kolektif menjelang akhir Zaman Perunggu.
Dia mengatakan survei telah mengungkapkan sisa-sisa dari 120 permukiman di Middle Ghor, yang semuanya terkena ledakan api.
"Sekarang, kami menggali situs Zaman Perunggu terbesar di wilayah ini, kemungkinan situs Sodom itu sendiri," kata para peneliti yang dipublikasikan di website excavator.
Silva mengatakan, reruntuhan kota Zaman Perunggu Tall el-Hammam, yang dia dan timnya telah gali selama 13 tahun terakhir, memberikan bukti awal yang paling penting dari sebuah meteor dengan ketinggian yang rendah.
Hammam menampilkan acropolis yang diperbesar di mana kompleks istana dibangun. Itu tampak di atas hamparan seluas 200km persegi dari apa yang kemungkinan sebuah kerajaan kecil di tepi Sungai Yordan.
“Situs ini telah dimulai (setidaknya) selama milenium ke-4 BCE, berkembang setidaknya selama seribu tahun sebagai komunitas pertanian terbuka,” tulis para peneliti, yang dikutip news.com.au, Kamis (22/11/2018).
"Tetapi pada awal milenium ke-3 BCE, gangguan dramatis dalam kedamaian relatif di wilayah itu terjadi, menyebabkan penduduk Tall el-Hammam membangun sistem pertahanan yang tangguh yang mencakup tembok kota batu dan tanah liat," lanjut para peneliti.
Kerajaan terus berkembang. Sampai, tiba-tiba, itu tidak terjadi.
“Sementara kota-kota di barat (Yerusalem, Bethel, Hebron), utara (Deir 'Alla, Pella, Beth Shan), dan timur (Rabbath-Ammon, Tall al-Umayri, Nebo) berlanjut di Zaman Perunggu Akhir, kota-kota dan desa-desa di timur Jordan Disk tidak."
"Fenomena yang mengakibatkan perusakan peradaban di 'dataran berair yang baik dari Sungai Yordan' dan kepedulian berulang selama berabad-abad sekarang terungkap melalui analisis yang dilakukan oleh para peneliti 'hasil' dari tujuh universitas yang berpartisipasi," lanjut laporan para arkeolog di situs tersebut.
"Bahwa lahan pertanian paling produktif di kawasan itu, yang telah mendukung peradaban yang terus berkembang selama setidaknya 3000 tahun, harus tiba-tiba terhempas, tempat tinggal manusia untuk jangka waktu yang lama telah memohon untuk penyelidikan."
Silva mengatakan, gelombang kejut dari asteroid kemungkinan memaksa tsunami Laut Mati menghantam tanah pertanian yang dulunya subur. Mereka yang bertahan hidup dari 50.000 orang yang tinggal di daerah itu pada waktu itu dipaksa oleh kondisi untuk pergi.
Sebuah makalah yang diterbitkan oleh Silvia dan Steven Collins mengatakan; "Ini menegaskan bahwa Tall el-Hammam juga menceritakan Right Story—bahwa bukti kehancuran konsisten dengan Genesis 19:22-28."
King James Version (Ayat Alkitab Raja James) berbunyi; "Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomorrah dari langit. Dan menggulingkan kota-kota itu, dan semua dataran, dan semua penghuni kota-kota, dan yang tumbuh di tanah."
Menurut Silva, penanggalan radiokarbon menunjukkan hilangnya dinding batu tanah liat secara tiba-tiba sekitar 3.700 tahun silam, yang hanya tersisa fondasi batu.
Ada tanda-tanda di mana lapisan luarnya meleleh menjadi kaca. Kristal-kristal zircon dalam film kaca itu akan terbentuk dalam detik pertama dari ledakan panas-ekstrem, yang menunjukkan suhu panas seperti permukaan Matahari.
"Bukti fisik dari Tall el -Amamam dan situs-situs tetangga menunjukkan tanda-tanda dari suatu peristiwa yang sangat merusak dan panas yang sangat destruktif, yang dapat diharapkan dari apa yang digambarkan dalam Genesis 19," tulis para peneliti.
"Sampel tanah/abu yang dikumpulkan dari Tall el-Hammam mengandung bukti kehancuran tanah dan kontaminasi subsoil dengan garam Laut Mati yang mencegah budidaya tanaman selama berabad-abad setelah kejadian," imbuh para peneliti.
"Hasil ledakan udara 10 megaton di sudut timur laut Laut Mati akan cukup untuk menghasilkan kerusakan fisik yang teramati sejauh 10 km di Tall el-Hammam. Perhatikan bahwa ini hanya setengah hasil dari peristiwa airburst Tunguska (di Siberia), jauh di dalam pengalaman manusia baru-baru ini untuk ledakan-ledakan meteorit," papar para peneliti.
Credit sindonews.com
Senin, 12 November 2018
Bentuk Permukaan Asteroid Bennu Akhirnya Terungkap
Foto-foto Bennu yang membentuk video itu ditangkap Jumat, 2 November, setelah pengejaran selama dua tahun yang dimulai dengan peluncuran pada September 2016.
"Kami sekarang telah dapat melihat asteroid Bennu dari semua sisi! Kamera PolyCam @OSIRISREx menangkap gambar setiap 10 derajat rotasi Bennu selama periode empat jam 11 menit pada 2 November. Gambar-gambar ini diambil sekitar 122 mil dari pesawat ruang angkasa," kata para pejabat di Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland, melalui Twitter, Selasa, 6 November 2018.
Dalam gambar baru lainnya dari OSIRIS-REx, Bennu yang berukuran 1,640 kaki (500 meter) hadir dengan fokus yang semakin tajam ketika pesawat ruang angkasa itu melakukan pendekatan bertahap.
PolyCam OSIRIS-REx menggunakan kemampuan jangka panjangnya untuk mengambil foto Bennu hampir setiap hari saat muncul dari kegelapan antariksa. Beberapa foto yang diterbitkan pada 2 November oleh NASA, mencakup total 16 gambar.
PolyCam mengambil gambar pertama Bennu dalam rangkaian itu pada 12 Oktober dari jarak 27.340 mil (44.000 kilometer). OSIRIS-REx mengambil gambar akhir pada 29 Oktober dari sekitar 200 mil (320 km), atau kira-kira jarak antara Washington dan New York City.
Jika semua berjalan sesuai rencana, OSIRIS-REx akan tiba di Bennu pada 3 Desember, kemudian menyelinap ke orbit di sekitar asteroid itu pada 31 Desember. Pesawat itu akan mempelajari asteroid dari dekat selama sekitar dua tahun, dan menukik ke bawah untuk merobek sampel yang cukup besar dari permukaannya. Bahan ini akan datang ke Bumi dalam kapsul sampel pada bulan September 2023.
Para peneliti di seluruh dunia kemudian akan meneliti sampel itu, mencari petunjuk tentang masa awal tata surya dan peran asteroid kaya karbon seperti Bennu dalam mengantarkan blok bangunan kehidupan ke Bumi.
Credit tempo.co
Setelah 2 Tahun, Pesawat NASA Ambil Foto Asteroid Berlian Bennu
Foto-foto Bennu yang membentuk video itu ditangkap Jumat, 2 November, setelah pengejaran selama dua tahun yang dimulai dengan peluncuran pada September 2016.
"Kami sekarang telah dapat melihat asteroid Bennu dari semua sisi! Kamera PolyCam @OSIRISREx menangkap gambar setiap 10 derajat rotasi Bennu selama periode empat jam 11 menit pada 2 November. Gambar-gambar ini diambil sekitar 122 mil dari pesawat ruang angkasa," kata para pejabat di Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland, melalui Twitter, Selasa, 6 November 2018.
Dalam gambar baru lainnya dari OSIRIS-REx, Bennu yang berukuran 1,640 kaki (500 meter) hadir dengan fokus yang semakin tajam ketika pesawat ruang angkasa itu melakukan pendekatan bertahap.
PolyCam OSIRIS-REx menggunakan kemampuan jangka panjangnya untuk mengambil foto Bennu hampir setiap hari saat muncul dari kegelapan antariksa. Beberapa foto yang diterbitkan pada 2 November oleh NASA, mencakup total 16 gambar.
PolyCam mengambil gambar pertama Bennu dalam rangkaian itu pada 12 Oktober dari jarak 27.340 mil (44.000 kilometer). OSIRIS-REx mengambil gambar akhir pada 29 Oktober dari sekitar 200 mil (320 km), atau kira-kira jarak antara Washington dan New York City.
Jika semua berjalan sesuai rencana, OSIRIS-REx akan tiba di Bennu pada 3 Desember, kemudian menyelinap ke orbit di sekitar asteroid itu pada 31 Desember.
Pesawat itu akan mempelajari asteroid dari dekat selama sekitar dua tahun, dan menukik ke bawah untuk merobek sampel yang cukup besar dari permukaannya. Bahan ini akan datang ke Bumi dalam kapsul sampel pada bulan September 2023.
Para peneliti di seluruh dunia kemudian akan meneliti sampel itu, mencari petunjuk tentang masa awal tata surya dan peran asteroid kaya karbon seperti Bennu dalam mengantarkan blok bangunan kehidupan ke Bumi.
Credit tempo.co
Senin, 05 November 2018
Kepala Roscosmos: Rusia Akan Memiliki Pangkalan Permanen di Bulan
Rogozin, yang ditunjuk sebagai kepala ruang angkasa Rusia pada bulan Mei, mengumumkan perubahan rencana terkait bulan dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti. Saat itu dia menguraikan rencananya untuk perbaikan besar-besaran industri luar angkasa.
“Kami berharap usulan membentuk Akademi Ilmu Pengetahuan dan Dewan Sains dan Teknologi Roscosmos segera terwujud. Dalam waktu dua minggu mereka diharapkan mempresentasikan visi mereka untuk menjelajahi Bulan,” katanya seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (3/11/2018).
Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana program terkait bulan itu dapat berubah, tetapi mengatakan rencana untuk pangkalan permukaan akan tetap ada di dalamnya.
Rencana bulan Rusia saat ini adalah untuk mengembangkan kendaraan peluncur baru selama dekade berikutnya dan menggunakannya untuk menciptakan basis permanen di permukaan bulan sekitar tahun 2030-an.
Roscosmos juga berkolaborasi dengan badan antariksa lain di Lunar Orbital Platform-Gateway, sebuah proyek untuk membangun stasiun luar angkasa berawak yang mengorbit di Bulan, yang akan berfungsi sebagai titik relai untuk misi ke satelit dan di luarnya, di mana pesawat ruang angkasa bisa mengisi bahan bakar seperlunya.
Rusia rencananya menyediakan beberapa modul untuk stasiun. Tetapi pada bulan September Rogozin membuat rencana itu dipertanyakan, ketika ia mengeluh bahwa Amerika Serikat (AS) ingin Rusia "memainkan perang orang kedua" dalam proyek tersebut.
Dia juga berjanji untuk menggandakan jumlah peluncuran ruang angkasa tahun depan dibandingkan tahun 2018 dan memberikan laporan kemajuan proyek roket, termasuk roket Soyuz-5 dan keluarga roket Angara.
Credit sindonews.com