AS memberlakukan sanksi sektor perminyakan dan perbankan kepada Iran.
CB,
PARIS -- Komisioner Hubungan Ekonomi Uni Eropa Pierre Moscovici
mengatakan Uni Eropa menentang keputusan Amerika Serikat (AS)
memberlakukan kembali sanksi di sektor perminyakan dan perbankan kepada
Iran. Sanksi itu diberlakukan pada hari ini, 5 November 2018 sesuai
dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump sebelumnya.
"Uni Eropa tidak menyetujuinya," kata Moscovici, kepada radio Prancis,
Franceinfo, Senin (5/11).
Pemerintah
AS memutuskan untuk mengembalikan hukum yang diterapkan kepada Iran.
Sebelumnya sanksi tersebut dicabut setelah Presiden AS sebelumnya Barack
Obama menandatangani kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2015.
Iran
sudah menyatakan akan membalas AS atas keputusan mereka tersebut.
Kepala komandan Garda Revolusi Iran Mayor Jendral Mohammad Ali Jafari
mengatakan Iran akan memberikan perlawanan terhadap sanksi yang
diberikan AS. Jafari mengatakan sanksi disektor minyak ini sebagai
perang psikologis.
"Amerika meluncurkan perang psikologis
dan ekonomi dalam upaya terakhir mereka, tapi plot dan rencana Amerika
atas sanksi ini akan dikalahkan melalui perlawanan yang terus
dilakukan," kata Jafari dalam perayaan pengepungan Kedutaan Besar AS
pada tahun 1979, di stasiun televisi Iran.
Sementara itu,
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan sanksi Trump
ke negaranya akan mendapat tantangan dari berbagai negara di seluruh
dunia. AS memberlakukan sanksi yang ditujukan kepada sektor perminyakan
dan perbankan Iran mulai 5 November.
"Dunia menentang
setiap keputusan yang dibuat oleh Trump, tujuan Amerika adalah membangun
kembali dominasi yang pernah mereka miliki tapi gagal, Amerika telah
dikalahkan oleh Republik Islam Iran lebih dari 40 tahun yang lalu," kata
Khamenei.
Khamenei mengatakan AS mencoba mendapatkan
dominasi mereka di Iran sebelum 1979. Menurutnya AS telah gagal meraih
tujuan mereka tersebut setelah revolusi pada tahun 1979 di mana rakyat
Iran mengguling pemerintahan Shah yang didukung AS.
Pada
Sabtu (3/11), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji Trump
atas sanksi yang diberlakukan kepada musuh bersama mereka. Netanyahu
mengatakan sanksi sangat dibutuhkan saat ini. "Terimakasih Presiden
Trump, atas pergerakan bersejarah ini, sanksi ini sangat dinantikan,"
kata Netanyahu.
Sanksi AS yang ditujunkan untuk sektor
minyak dan perbankan diberlakukan hari ini, Ahad (4/11). Sanksi tersebut
sebagai upaya AS untuk mengendalikan pengembangan nuklir dan rudal
Iran. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran sudah mengeluarkan
pernyataan tentang sanksi ini.
“Tidak ada ruang untuk
memiliki kekhawatiran. Kami harus menunggu dan melihat bahwa AS tak akan
dapat melakukan tindakan apapun terhadap bangsa Iran yang besar dan
berani,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi.