WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak percaya dengan laporan lembaga think tank
yang menyebut Korea Utara (Korut) masih memiliki sekitar 13 pangkalan
rudal yang dirahasiakan. Pemimpin Gedung Putih tersebut meremehkan
laporan itu dengan menyebutnya sebagai fake news (berita palsu) atau hoaks.
Seperti diberitakan sebelumnya, lembaga think tank yang berbasis di AS, Center for Strategic and International Studies (CSIS), merilis laporan tentang belasan pangkalan misil rezim Pyongyang yang disembunyikan. Laporan itu bersumber dari analisa citra satelit.
"Cerita di New York Times tentang Korea Utara yang mengembangkan basis rudal tidak akurat," tulis Trump di akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (14/11/2018).
"Kami sepenuhnya tahu tentang situs yang sedang dibahas, tidak ada yang baru, dan tidak ada yang terjadi di luar normal. Hanya fake news. Saya akan menjadi orang pertama yang memberi tahu Anda jika semuanya menjadi buruk!," lanjut tweet Trump.
Beberapa media AS, termasuk New York Times, mengutip laporan CSIS, menyatakan hasil analisa citra satelit menunjukkan rezim Kim Jong-un masih mengoperasikan 13 pangkalan rudal yang dirahasiakan. Laporan lain menyebut 16 pangkalan, yang semuanya tersebar di lokasi-lokasi terpencil.
Laporan CSIS mengidentifikasi 20 pangkalan yang dioperasikan oleh Pasukan Strategis Angkatan Bersenjata Korea Utara. Selain analisa citra satelit, laporan itu juga diperkuat dengan informasi dari pejabat di pemerintah, lembaga pertahanan dan intelijen serta pembelot Korea Utara.
Seperti diberitakan sebelumnya, lembaga think tank yang berbasis di AS, Center for Strategic and International Studies (CSIS), merilis laporan tentang belasan pangkalan misil rezim Pyongyang yang disembunyikan. Laporan itu bersumber dari analisa citra satelit.
"Cerita di New York Times tentang Korea Utara yang mengembangkan basis rudal tidak akurat," tulis Trump di akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Rabu (14/11/2018).
"Kami sepenuhnya tahu tentang situs yang sedang dibahas, tidak ada yang baru, dan tidak ada yang terjadi di luar normal. Hanya fake news. Saya akan menjadi orang pertama yang memberi tahu Anda jika semuanya menjadi buruk!," lanjut tweet Trump.
Beberapa media AS, termasuk New York Times, mengutip laporan CSIS, menyatakan hasil analisa citra satelit menunjukkan rezim Kim Jong-un masih mengoperasikan 13 pangkalan rudal yang dirahasiakan. Laporan lain menyebut 16 pangkalan, yang semuanya tersebar di lokasi-lokasi terpencil.
Laporan CSIS mengidentifikasi 20 pangkalan yang dioperasikan oleh Pasukan Strategis Angkatan Bersenjata Korea Utara. Selain analisa citra satelit, laporan itu juga diperkuat dengan informasi dari pejabat di pemerintah, lembaga pertahanan dan intelijen serta pembelot Korea Utara.
Laporan
itu muncul seminggu setelah Trump meyakinkan para pengkritik bahwa
pembicaraan denuklirisasi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terus
berlanjut meskipun ada rintangan baru-baru ini.
"Kami tidak terburu-buru," kata Trump kepada wartawan, pekan lalu. "Sanksi sudah mulai. Rudal telah berhenti. Roket telah berhenti. Para sandera ada di rumah," ujarnya.
"Kami tidak terburu-buru," kata Trump kepada wartawan, pekan lalu. "Sanksi sudah mulai. Rudal telah berhenti. Roket telah berhenti. Para sandera ada di rumah," ujarnya.
Credit sindonews.com