Senin, 19 Maret 2018

Rusia Sebut 48 Ribu Warga Ghouta Timur telah Dievakuasi


Rusia Sebut 48 Ribu Warga Ghouta Timur telah Dievakuasi
Rusia menyatakan lebih dari 48 ribu warga Suriah telah meninggalkan Ghouta Timur sejak jeda kemanusiaan mulai berlaku. (Reuters)


Jakarta, CB -- Lebih dari 48 ribu warga Suriah telah meninggalkan Ghouta Timur sejak jeda kemanusiaan mulai berlaku. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan jeda kemanusiaan setiap hari di Ghouta Timur mulai 27 Februari lalu.

"Secara keseluruhan sejak jeda kemanusiaan mulai berlaku di Ghouta Timur, 48.033 orang telah di bawa keluar dengan bantuan pusat rekonsiliasi," kata Mayor Jenderal Yuri Yevtushenko, Kepala Pusat Rekonsiliasi Pihak-pihak yang saling bertikai di Suriah yang dibentuk Rusia, seperti dilansir kantor berita TASS, Sabtu (17/3).

Warga yang mengungsi dari pos pemeriksaan Muhayam al-Wafideen terdiri atas 135 warga dewasa dan 137 anak-anak Suriah. Jumlah warga yang menyelamatkan diri dari pinggiran Kota Damaskus itu berjumlah 1.328 orang.


"Sepanjang koridor kemanusiaan orang, 30.732 orang dari Arbil, Mamuria, Saqba, dan Hazze dalam 24 jam terakhir," kata Yevtushenko.



Pusat rekonsiliasi Rusia bertugas pasca kampanye militer di Suriah. Pejabat badan tersebut secara teratur berkeliling ke wilayah yang berhasil dibebaskan untuk menilai situasi kemanusiaan.

Menurut kantor berita TASS, upaya utama militer Rusia saat ini fokus pada bantuan kepada para pengungsi yang kembali ke rumah mereka dan evakuasi warga sipil dari zona de-eskalasi.

Mereka juga ditugaskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Suriah, mengkoordinasikan pemulihan infrastruktur di wilayah yang tercabik perang, membantu kembalinya pengungsi dan integrasi milisi yang telah meletakkan senjata ke dalam kehidupan yang damai, serta memantau gencatan senjata.



Credit  cnnindonesia.com